Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara

teori dengan manajemen asuhan kebidanan komprehensif yang diterapkan

pada Ny.”U” usia 27 tahun selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,

nifas dan KB, yang dilakukan di Puskesmas Massenga Polewali Mandar dan di

Rumah Pasien.

4.1 KEHAMILAN

Penulis mulai  memberikan asuhan kepada Ny.U dengan G3P2AO pada

kehamilan trimester III dengan usia kehamilan 37 Minggu 4 hari Ny. U

melakukan pemeriksaan rutin ke Bidan sesuai kebijakan kunjungan yang

dianjurkan yaitu pada trimester III minimal dilakukan sebanyak 2 kali, Ny. U

sudah memeriksa kehamilan sebanyak 2 kali, sedangakan jika dibandingkan

dengan pendidikan Ny.U yang hanya sampai pada SMA, ini membuktikan

bahwa pengetahuan pasien terhadap pemeriksaan ANC cukup baik. Dimana

seperti yang telah dijelaskan bahwa tujuan pelayanan anteatal (ANC) menurut

WHO (2016) , adalah menempatkan perempuan pada pusat perrhatian

utamanya dalam pelayanan kesehatan, memberikan pengalaman kehamilan

yang memuaskan, memastikan bahwa janin yang di kandungnya

mendapatkan titik awal kehidupan yang terbaik.. Pelayanan antenatal yang

dilakukan secara teratur dan komphresif dapat mendeteksi secara dini


208

kelainan dan resiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga

kelainan dan resiko tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

Pada kontak pertama antara penulis dengan Ny.U tanggal

03/Februari/ 2020, Ny.U mengatakan sudah melakukan kunjungan sebanyak

5 kali tapi selama 5 kali kunjungan itu tercapai k4, Hal ini sesuai dengan

teori dimana k4 tercapai bila melakukan kunjungan k1 pada kehamilan 1-13

minggu, k2 pada kehamilan 14-27 minggu, k3 pada kehamilan 28-36 minggu

dan k4 pada kehamilan setelah minggu ke 36 ( kemenkes RI, 2016)

Pada kehamilan yang Ketiga ini Ny.U berusia 27 tahun Namun

karena Ny.U sudah memeriksakan dirinya sesuai standar kebijakan Program

ANC dan mendapat penyuluhan-penyuluhan dari bidan maka sampai saat ini

kehamilan Ny. U baik-baik saja.

Menurut Ny.U Pergerakan janin mulai dirasakan pertama kali olehnya

pada usia kehamilan 16 minggu, ini sesuai dengan teori yang mengatakan

bahwa pada usia kehamilan 16-20 minggu gerakan pertama oleh janin dapat

dirasakan karena pada usia kehamilan ini dinding uterus mulai menipis dan

gerakan janin menjadi lebih kuat. (Prawirohardjo 2012)

Ny.U pada saat usia kehamilan 37 minggu 2 hari sudah tidak

mempunyai keluhan yang berarti. Disamping itu tanda bahaya kehamilan

seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan,

nyeri uluhati, oedema pada wajah dan ekstremitas, dan gerakan bayi yang

berkurang (Kusmiyati, dkk tahun 2009), tetap diberitahukan pada Ny. ‘U’,

namun Ny. U tidak merasakan tanda-tanda bahaya tersebut. Pola eliminasi


209

Ny.U juga mengalami perubahan selama hamil yaitu frekuensi BAK

bertambah seiring kehamilan, namun pada saat awal kehamilan dan akhir

kehamilan Ny.U merasakan Frekuensi Eliminasinya bertambah dari sebelum

hamil yaitu 3-4x sehari dan setelah hamil yaitu 4-6x sehari, ini sesuai dengan

teori dimana pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan

tetekan oleh uterus yang membesar sehingga menimbulkan sering berkemih.

Keadaan ini kan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar

dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai

turun ke pintu atas panggul, keluhan pada pola eliminasi akan timbul kembali.

(Prawihardjo, 2012)

Kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil pada Ny. U sudah memenuhi

standar dimana selama hamil frekuensi dan jumlah makan ibu bertambah,

dengan macam makanan yang dikonsumsi oleh ibu adalah nasi, sayur bening

(hijau), sayur bersantan, dll, Ikan (kering, masak, dll), telur, buah (papaya,

pisang dll), susu. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak

dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi

pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik

ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman, selama proses kehamilan

bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang dapat dipenuhi dari ibu.

(sulistyawatiAri:2009).

Ny”U” dalam kebutuhan istirahatnya Sudah cukup baik yaitu pada

siang hari hanya 1-2 jam dan malam hari hanya 6-7 jam, dan Ny.R selama

hamil tetap mengerjakan Pekerjaan rumah tangga sebagai Ibu Rumah


210

Tangga.Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya

tidak boleh terlalu berat.Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering

mungkin. Seorang wanita hamil disarankan untuk menghentikan aktivitasnya

apabila mereka merasakan gangguan dalam kehamilan.(Prawihardjo, 2012).

Namun pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan

kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.(Manuaba,

2010).

Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam

waktu yang sangat lama.Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan

malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga

seminimal mungkin.Tidur malam sekitar 7-8 jam dan tidur siang ± 1 jam.

(Winkjosastro,2009).

Dalam hal hubungan seksual Ny.U masih melakukan hubungan

seksual hingga usia kehamilan 8 bulan, berdasarkan teori hubungan seksual

masih dapat dilakukan selama hamil, apabila tidak terdapat riwayat sering

abortus, perdarahan pervaginam, dll, yang membahayakan kehamilan

(Sulistyawati, Ari, 2009)

Pengukuran LILA yang dilakukan pada kontak pertama untuk

skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Ibu hamil yang

mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama(beberapa bulan atau

tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat

melahirkan BBLR (buku pedoman pelayanan antenatal terpadu, 2010).


211

Sedangkan pada Ny”U didapatkan LILA 23 cm sehingga beresiko untuk

melahirkan BBLR .

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Penambahan berat badan yang kurang dari 10-13 kg selama kehamilan

menunjukkan kemungkinan adanya gangguan pertumbuhan janin (buku

pedoman pelayanan antenatal terpadu,2010). Sedangkan pada Ny”U” selama

hamil kenaikan berat badan hanya 8,2 kg pada umur kehamilan 37 minggu 4

hari, untuk menormalkan kenaikan berat badan Ny”U” selama hamil

pemenuhan nutrisi sangat diperlukan agar kenaikan berat badan ibu mencapai

normal serta pertumbuhan janin baik.

Pada Pemeriksaan TFU pada usia kehamilan 37 minggu 4 hari yaitu 3

jari bawah Proccesusxhypoideus, Mc Donald 31 cm, ini menggambarkan

bahwa pertumbuhan janin berlangsung normal. Sesuai teori bahwa tinggi

fundus uteri pada kehamilan mulai 39 minggu 4 hari jika diukur ± 2- 3 jari

dibawah PX dengan TBJ 4030 gram. (Hanifa,2010),

Kebijakan teknis pemerintah pada pemeriksaan kehamilan saat kontak

pertama kali dilakukan pemeriksaan 14 T, Timbang berat badan, ukur

Tekanan darah, Tes Hb, ukur Tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi

Tetanus Toksoid (TT), pemberian Tablet zat besi minimum 90 tablet selama

kehamilan, Tes VDRL, breast care, senam hamil, Temu wicara atau konseling

termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), protein

urine, reduksi urine, pemeriksaan Terapi kumpul yodium untuk gondok,


212

Terapi anti malaria. Namun, pada kenyataanya mahasiswa hanya

mendapatkan 12 T. Pemeriksaan yang tidak dilakukan adalah tes penyakit

VDRL dan Terapi anti malaria, hal ini dikarenakan klien tidak ada indikasi

untuk dilakukan pemeriksaan tersebut.

4.2 PERSALINAN

4.2.1. Kala I

Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan

lahirnya plasenta secara lengkap.Ny.“U” datang didampingi oleh keluarga

pada tanggal 20 februari 2020 pukul 10:30 wita dengan keluhan nyeri

perut tembus belakang yang semakin meningkat. Pendampingan keluarga

sangat membantu ibu untuk mengurangi kecemasan dan memberikan

dukungan moral. (APN 2013). Saat dilakukan VT pertama pukul 09.30

dengan pembukaan 9 cm, ketuban utuh ( positif ), presentase kepala,

penurunana HII-III, Penumbungan tidak ada, Molase Tidak ada, Kesan

Panggul Normal, Pelepasan Lendir dan darah. His 3 x/10 menit durasi

35-40 detik. Dan telah memasuki proses inpartu pada kala 1 fase aktif.

Dimana Menurut teori Inpartu kala 1 fase aktif dimulai dari pembukaan

4cm sampai pembukaan 10 cm.(Eka Puspita Sari,dkk. 2014).

pada Pukul 14.00 karena ketuban sudah pecah maka bidan

melakukan pemeriksaan kembali dengan hasil :Vulva dan anus

membuka, perineum menonjol, kepala nampak pada perineum, dilatasi

servik 10 cm, porsio melesap, ketuban jernih, tidak ada molase,


213

penurunan kepala 0/5, ibu merasa adanya tekanan yang kuat pada

rektum dan vagina, merasa ingin BAB, ibu merasa adanya dorongan

untuk meneran.. Sesuai dengan teori bahwa Frekuensi dan lama

kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (dianggap adekuat jika

terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama

40 detik atau lebih). (Johariyah 2012).Pembukaan 4-10 cm, akan terjadi

dengan kecepatan rata-rata 1 cm/ (nulipara atau primigravida) atau lebih

dari 1–2 cmpada multipara, terjadi penurunan bagian terbawah janin.

4.2.2. Kala II

Pukul 14,.02 wita  ibu mengeluhnyeri perut semakin kuat dan

bertambah. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks sudah

lengkap, ketuban pecah spontan(jernih), presentase kepala, penurunan

kepala HIV, tidak ada molase, tidak ada penumbungan, kesan panggul

normal, dan pengeluaran lender, darah dan air ketuban, disertai tanda

gejala kala II seperti dorongan untuk meneran, tekanan pada anus,

perineum menonjol dan vulva membuka sesuai dengan (APN 2013)..

Kala II berlangsung selama 3 menit, hal ini relative lebih cepat

mengingat Ny”U”Sudah menajalani persalinan yang Pertama dan kedua.

bila dibandingkan dengan teori yaitu persalinan kala II yaitu kala II ini

berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida

(sumarah, 2009).

Persalinan Ny”U” dapat dikatakan sebagai persalinan normal karena

dalam proses persalinannya tidak di temukan adanya penyulit dalam


214

persalinan dan berlangsung kurang dari 18 jam. Dimana berdasarkan teori

persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan

cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang

kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa disertai adanya penyulit.

(Sarwono 2012)

4.2.3. Kala III

Kala III berlangsung selama 5 menit  keluar spontan dengan tekanan

pada fundus uteri.Untuk mencegah terjadinya atonia uteri, dilakukan

manajemen aktif kala III sesuai dengan teori pemberian injeksi oksitosin

10 IU/IM sebelum 1 menit, peregangan tali pusat terkendali, dan massase

fundus uteri selama 15 detik.(Johariyah, 2012)

Dengan perasat Brand Andrewuterus ditekan di abdomen di daerah

fundus, kemudian di daerah suprasimfisis ke arah kraniodorsal (arah

tekanan membentuk sudut ke belakang / vertebra dan ke atas / kepala)

sambil tali pusat ditegangkan., dan plasenta lahir pukul 14.05 wita, berat

bayi ± 2500 gram, inersia sentralis, panjang 47 cm, dan pedarahan setelah

plasenta lahir ± 150 cc.

4.2.4. Kala IV

Pada kala IV dilakukan pemantauan kala IV pada Ny “R”yang

meliputi penilaian TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih dan

perdarahan setiap 15  menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam

kedua sesuai (APN 2013).


215

Pada kala IV ini tidak ditemukan adanya kelainan, dimana keadaan

umum ibu baik, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 82x/menit, suhu 36,5ºC,

respirasi 20x/menit, TFU 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,

kandung kemih kosong, dan perdarahan ± 150 cc. pada pemeriksaan

laserasi tidak terdapat rupture, oleh karena itu tidak dilakukan penjahitan,

hal ini sesuai dengan pedoman asuhan sayang ibu.

selama 2 jam pertama pasca persalinan pantau tekanan darah, nadi,

TFU, kandung kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit selama 1 jam

pertama dan 30 menit selama 1 jam kedua kala IV. (Johariyah, 2012).Jika

ada temuan yang tidak normal, tingkatkan frekuensi observasi dan

penilaian kondisi ibu.Dari hasil pemantauan selama 2 jam tersebut tidak

ditemukan keadaan yang patologis dan perdarahan sudah teratasi.

4.2.5. Bayi Baru Lahir

Bayi lahir spontan pada tanggal 20 februari 2020 pukul 14.05 wita.

Bayi  langsung menangis, warna kulit kemerahan dan gerakan 

aktif.pertama  setelah bayi lahir, diberikan salep mata dan Vitamin  K1

(phytomenadione) 1 mg secara IM dipaha kiri sesegera mungkin untuk

mencegah terjadinya perdarahan pada BBL akibat defisiensi vitamin K

yang dapat dialami oleh BBL.

Setelah diberikan salep mata dan vitamin K, Jam pada bayi baru lahir

dilakukan pemeriksaan antopometri Jenis kelamin perempuan, berat badan

2500 gram panjang badan 48 cm lingkar kepala 33 cm . Pada pemeriksaan


216

tidak ditemukan kelainan congenital, bayi dapat menyusui dengan baik

sesuai. Pernafasan bayi 48x/m dan temperature Suhu Bayi 36,50C

Hal ini sesuai teori bahwa ukuran-ukuran tubuh normal bayi yaitu

panjang badan normal yaitu 48 cm – 52 cm, lingkar kepala ukuran

normalnya 32 – 35 cm, lingkar dada ukuran normal yaitu 30cm – 33cm,

lingkar lengan atas ukuran normalnya yaitu 11 – 14 cm, dan berat badan

berat badan normal yaitu 2500 gr – 4000 gr, Normal pernapasan bayi (40-

60 x/menit) dan temperature suhu (36,50C -37,50C). (Hidayat 2009).

Pada perawatan tali pusat bayi Ny.“U” tidak diberikan betadin dan

hanya ditutupi kain khas dengan longgar agar cepat kering, hal ini sudah

sesuai dengan teoribahwa jangan membungkus puntung tali pusat atau

perut bayi atau mengoleskan cairan apapun dan jangan dikompres karena

akan menyebabkan lembab.(Johariyah,2012)

4.3. NIFAS

Asuhan masa nifas diterapkan pada Ny”U” dimana asuhan kebidanan

dalam masa nifas mempunyai tujuan diantaranya menjaga kesehatan ibu

dan bayinya baik secara fisik maupun psikologi dan memberikan

pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga

berencana, menyusui, dan pemberian imunisasi pada bayi serta perawatan

bayi sehat (Ambarwati.2008).

Pada 6 jam post partum ,keadaan umum ibu baik,TFU 2 jari dbawah

pusat,perdarahan normal,lochea rubra,kandung kemih kosong,dan tidak

terdapat tanda-tanda infeksi.memberitahukan untuk memenuhi kebutuhan


217

nutrisi,menganjurkan untuk melakukan mobilisasi dan istirahat yang

cukup serta memberitahu ibu kebersihan diri dan mengganti pembalut

minimal 2 kali sehari.Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

kunjungan pertama dilakukan pada waktu 6-8 jam post partum

Pada kunjungan 6 hari,keadaan umum ibu baik,TFU 1 jari diatas

simpisis, perdarahan Normal, lochea sanguiolenta, kandung kemih kosong,

dan tidak ada tanda-tanda infeksi Menurut teori pada masa nifas lochea

sanguiolenta terdapat pada hari ke 3-7.tidak di temukan masalah yang

terjadi pada masa nifas,sserta memotivasi ibu untuk selalu menyusui

bayinya (Saifuddin,2008)

Pada kunjungan post partum 14 hari,keadaaan umum ibu baik,TFU

sudah tidak teraba, perdarahan tidak ada, lochea alba, serta tidak

ditemukan tanda-tanda infeksi.Menurut teori pada 2 munggu pasca

persalinan,terdapat uterus yang semakin mengecil (involusi) dan lochea

yang keluar adalah lochea alba (Saifuddin,2006)

4.3.1. 6-8 Jam Post Partum

Perubahan pada masa nifas pun juga dialami oleh Ny”U” dimana

perubahan yang dialaminya masih dalam batas normal, misalnya untuk

involusi uterusnya yang pada hari pertama atau akhir kala III berada pada

2 jari bawah pusat dan pengeluaran lokheanya adalah lokhea rubra dengan

jumlah perdarahan yang normal. Sesuai dengan teori dimana TFU pada

akhir kala III adalah 2 jari bawah pusat dan pengeluaran lochea Rubra .

(Sulistyawati 2009). Dan keluhan yang dialaminya oleh Ny”U” yaitu


218

belum BAB pada hari pertama juga wajar karena buang air besar secara

spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan.

Keadaan ini bisa disebabkan oleh penurunan tonus otot usus selama proses

persalinan dan pada awal pasca partum (Harnawatiaj,2008)

Post partum hari pertama tidak ditemukan masalah yang berarti dan

tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Dan memberitahukan kepada Ny“U”

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menganjurkan pada ibu untuk

melakukan mobilisasi dan istirahat yang cukup, serta memberitahu ibu

untuk menjaga kebersihan diri dengan mengganti pembalut minimal 2 kali

sehari. Berdasarkan teori pemenuhan kebutuhan nutrisi digunakan untuk

memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu sendiri, dengan melakukan

mobilisasi dini pasien akan merasa lebih sehat dan lebih kuat dan faal usus

dan kandung kemih menjadi lebih kuat, Istirahat yang cukup dan

berkualitas dapat memulihkan kembali keadaan fisik pasien, dan menjaga

kebersihan agar tidak terjadi infeksi (Sulityawati 2009)

4.3.2. Post Partum Hari Ke Enam

Pada kunjungan 6 hari, keadaan umum Ny U baik, TFU Pertenga

TFU 1 jari di atas simpisis, perdarahan normal, lochea sanguinolenta,

kandung kemih kosong, dan tidak ada tanda-tanda adanya infeksi. Menurut

teori, pada masa nifas lochea sanguinolenta terdapat pada hari ke 3-7.

(Sulityawati 2009).Ny”R” sudah BAB dan Tidak ditemukan masalah yang

terjadi pada masa nifas 6 hari. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya
219

masa nifas, nutrisi yang cukup, serta memotivasi ibu untuk selalu

menyusui bayinya.Sulityawati 2009

4.3.3. Dua Minggu Post Partum

Pada kunjungan post partum 14 hari, keadaan umum Ny “U”baik,

TFU sudah tidak teraba, perdarahan tidak ada, lochea alba, serta tidak

ditemukan tanda-tanda adanya infeksi. Menurut teori, pada 2 minggu pasca

persalinan, terdapat uterus yang semakin mengecil (involusi) dan lochea

yang keluar adalah lochea alba (Sulistyawati 2009). Keluhan Ny”U” pada

Istirahatnya saja, pada malam hari terganggu karena bayi Ny “U”yang

rewel. Menganjurkan Ny U untuk mengatur pola tidurnya dimana pada

saat bayi tertidur, Ny”U” juga dapat melakukan istirahat tidur, karena

Berdasarkan teori Apabila Ibu post partum kurang tidur maka dapat

mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, serta dapat menyebabkan depresi

dan ketidaknyamanan (Sulistyawati 2009).

4.4. KB

Pelayanan KB yang diberikan pada Ny.“U” bertujuan untuk mengatur

jarak kehamilan, dengan gagasan baru dari pemerintah yaitu keluarga

berencana mandiri artinya masyarakat memilih metode KB dengan iaya

sendiri melalui KB lingkaran biru dan KB lingkaran emas dan mengarahkan

pada pelayanan metode kontrasepdi efektif.(Manuaba 2010)

Petugas memberikan pelayanan dengan menerapkan prinsip SATU

TUJU yang dikemukakan oleh Sarwono Prawirohardjo,dimana prinsip SATU

TUJU berarti SA : Sapa dan Salam pada pasien, T: tanya pada pasien
220

informasi tentang dirinya, U: uraikan pada klien tentang pilihan dan beritahu

apa pilihan reproduksi paling mungkin, TU: banTUlah pasien menentukan

pilihannya, J: berikan penjelasan secara lengkap dan U: perlunya dilakukan

kunjungan ulang.

Alat kontrasepsi yang diinginkan pada Ny.“U” adalah kontrasepsi

suntik 3 bulan yang pada teori bahwa kontrasepsi yang cocok bagi Ibu post

partum yang menyusui bayinya dan berdasarkan keadaan ibu yang sesuai

dengan persyaratan akseptor yang boleh menggunakan kontrasepsi suntik 3

bulan.(Prawihardjo 2011)

4.5. BAYI

Kunjungan neonatus dilakukan bersamaan dengan dilakukannya

kunjungan nifas. Hal ini dikarenakan terbatasnya tenaga yang melakukan

kunjungan pasien, sehingga kunjungan nifas dan bayi dilakukan secara

bersamaan. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana standar kunjungan

neonatus dilakukan sebanyak 3 kali yaitu kunjungan I (hari ke-1),

kunjungan II (hari ke-3), dan kunjungan III ( minggu ke-2).

Pada pemeriksaan bayi baru lahir 1 hari, keadaan umum bayi baik,

tidak ada perdarahan pada tali pusat, suhu stabil 36,5ºC, laju jantung 110

x/menit pernafasan 40x / menit. Dan sesuai dengan teori bahwa keadaan

bayi normal yaitu laju jantung bayi baru lahir normal yaitu 110 - 180

x/mnt, suhu normal yaitu 36,5 ͦ c -37,5 ͦ c, dan pernafasan yaitu 40 – 60

x/mnt.(Hidayat 2009). Imunisasi HBo sudah diberikan, sesuai dengan

program pemerintah bahwa HBo diberikan pada usia 0-7 hari.Memberikan


221

penkes kepada ibu tentang pemberian ASI ekslusif, perawatan BBL.

Perawatan tali pusat, mengenal tanda bahaya pada BBL.

Pada kunjungan 6 hari, keadaan umum baik, suhu 36,9ºC DJB

115x/menit,R: 50x/menit.serta tidak ada tanda-tanda infeksi. sesuai dengan

teori bahwa keadaan bayi normal yaitu laju jantung bayi baru lahir normal

yaitu 110 - 180 x/mnt, suhu normal yaitu 36,5 ͦ c -37,5 ͦ c, dan pernafasan

yaitu 40 – 60 x/mnt. Memberikan penkes kepada ibu tentang pemberian

ASI ekslusif, perawatan BBL. Perawatan tali pusat, mengenal tanda

bahaya pada BBL. Tali pusat masih ada.Bersih dan kering namun belum

puput, bayi sudah kuat menyusu. Imunisasi HBo sudah diberikan pada hari

ke- 1, sesuai dengan program pemerintah bahwa HBo diberikan pada usia

0-7 hari.
222

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Kehamilan

Proses kehamilan pada Ny “U” berlangsung normal. Ditandai dengan TTV

Ibu dalam batas normal,pergerakan janin dan denyut jantung janin (DJJ)

dalam batas normal ditunjang dengan hasil pemeriksaan tidak terdapat

tanda-tanda bahaya pada kehamilan.

2. Persalinan

Proses persalinan pada Ny “U” berlangsung normal, meskipun mengalami

sedikit rasa cemas karena nyeri yang dirasakan tetapi tidak menimbulkan

masalah yang berarti serta tidak terdapat penyulit-penyulit saat persalinan

dengan dilakukan asuhan kebidanan Proses persalinan dapat berjalan

normal.

3. Nifas

Proses postpartum atau nifas pada Ny”U” berlangsung normal tanpa

adanya masalah ataupun keluhan yang dirasakan dengan dilakukan Asuhan

Kebidanan tidak terdapat komplikasi pada masa nifas.

4. Keluarga Berencana

Ny ”U” sebagai aksebtor KB suntikan 3 bulan Tidak mengalami keluhan

apapun atau masalah yang di sebabkan oleh KB suntik 3 bulan


223

5. Bayi Baru Lahir

Keadaan Bayi Baru lahir baik, tanpa adanya masalah yang berarti. Saat

pemeriksaan tidak terdapat kelainan dengan dilakukan Asuhan Kebidanan

Pada Bayi baru lahir normal.

6.1 Saran

1. Bagi Ibu/ Klien

Diharapkan dapat menjadi bahan motivasi bagi ibu hamil untuk

melakukan pemeriksaan kehamilannya sesuai standar pelayanan pada ibu

hamil sebagai upaya preventif serta dapat melakukan persalinan di tenaga

kesehatan sehingga komplikasi dapat diatasi.

2. Bagi Profesi Bidan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi bidan praktik swasta dalam

upaya meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pendokumentasian

asuhan kebidan secara komprehensif.

3. Bagi Institusi

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi serta sebagai

bahan yang dapat dijadikan parameter keberhasilan menciptakan sumber

daya manusia dan menambah referensi dalam penyusunan komprehensif.

4. Bagi puskesmas massenga

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan khususnya bagi

pemberian asuhan kebidanan ,serta memberikan pelayanan kesehatan yang


224

bermutu yang mengutamakan kesejahteraan pasien dan keluarga sesuai

standar pelayanan kebidanan di di puskesmas massenga Kecamatan

Polewali Mandar mengenai pendokumentasian kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai