PEMBAHASAN KASUS
Dari hasil studi kasus yang dilaksanakan sejak umur kehamilan 33 minggu
A. Kehamilan
dengan Anemia Ringan dan Kekurangan Energi Kronik, usia ini adalah usia
reproduksi sehat untuk hamil dan bersalin, hal ini sesuai dengan teori menurut
Manuaba,2012, yang menyatakan bahwa usia reproduksi sehat untuk hamil dan
hal ini sesuai dengan rumus Naegle, hari ditambah tujuh, bulan dikurang tiga,
Kenaikan berat badan Ny. E selama hamil 12 kg, hal ini sesuai
menurut teori Rustam, 2010 yang menyatakan bahwa kenaikan berat badan
pelayanan/asuhan standar minimal adalah 10T yaitu timbang berat badan dan
136
137
ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan
atas), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama
kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, temu wicara
memiliki riwayat TT I dan II pada kehamilan yang lalu yang berjarak 4 tahun
dengan kehamilan saat ini. Hal ini sesuai dengan teori Saefuddin, AB 2012
ringan, hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Prawirohardjo, 2012 bahwa
Hb normal ibu hamil antara 11 gr% - 12,5 gr%. Hasil pemeriksaan Hb, dapat
Hb 7-8 gr% : Anemia Sedang, Hb ˂ 7 gr% : Anemia Berat. Pada Ny. E terjadi
anemia karena kurang defisiensi zat besi dan asupan nutrisi yang tidak cukup,
Kekurangan Energi Kronik (KEK), hal ini tidak sesuai dengan teori menurut
Supariasa, 2012 bahwa lingkar lengan atas ibu hamil diatas 23,5 cm. kurang
138
nya kebutuhan gizi pada Ny. E sehingga tidak cukup untuk memenuhi
perubahan fisiologis pada trimester III seperti pegal pinggang, nyeri perut
bagian bawah, hal ini sesuai dengan teori Wiknjosastro,2012 bahwa ibu hamil
pada trimester III akan mengalami perubahan fisiologis seperti pegal pada
janin terhambat, kelahiran prematur, dan melahirkan bayi BBLR. Hal ini tidak
sesuai dengan teori Sarwono, 2014 yang mengatakan bahwa wanita yang hamil
B. Persalinan
Pada tanggal 24 Februari 2018 pukul 03.00 WIB, ibu datang dengan
keluhan mules sering dan keluar lendir darah sejak pukul 01.00 WIB, keluhan
yang dirasakan oleh ibu merupakan tanda-tanda persalinan. Hal ini sesuai teori
adanya his, pengeluaran lendir darah dan pengeluaran cairan berupa air
ketuban.
kehamilan 37 – 42 minggu
sewaktu ada his untuk menarik nafas panjang melalui hidung dan dikeluarkan
melalui mulut dan memberikan makan dan minum diluar his. Hal ini sesuai
sewaktu ada his yaitu dengan cara menarik nafas panjang, tahan nafas
sebentar, kemudian lepaskan dengan cara perlahan-lahan sewaktu ada his dan
setiap bagian dari partograf dicatat sesuai dengan hasil observasi. Hal ini
Pukul 09.00 WIB ibu mengatakan mules semakin kuat dan ada rasa ingin
(10 cm), ketuban pecah spontan pada pukul 09.25 WIB warna putih jernih,
terlihat tanda gejala kala II yaitu dorongan meneran, tekanan anus, perineum
menonjol dan vulva membuka. Hal ini sesuai dengan teori menurut
serviks lengkap sampai bayi lahir yang ditandai dengan keinginan ibu untuk
meneran, perineum menonjol, terlihat kepala janin di lubang vulva dan anus
kala II berlangsung rata-rata 1-2 jam, dan pada multigravida 30 menit-1 jam.
Menurut Niels Bergman (2013) sesaat setelah lahir bayi yang normal
baiknya dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi dapat menyusu sendiri
segera setelah lahir dengan meletakan bayi di dada atau di perut ibunya segera
setelah lahir, kulit ibu melekat dengan kulit bayi. Kulit ibu mampu
suhu). Pada Ny. E sesaat setelah lahir dilakukan IMD, dalam hal ini tidak
plasenta seperti semburan darah tiba- tiba, tali pusat memanjang, uterus
globuler. hal ini sesuai dengan teori Wiknjosastro, 2012 yang mengatakan
tanda- tanda pelepasan plasenta seperti semburan darah tiba-tiba, tali pusat
penegangan tali pusat terkendali dan massase fundus segera setelah plasenta
lahir. hal ini sesuai dengan teori JNPKKR-POGI dalam Asuhan Persalinan
Normal, 2012 manajemen aktif kala III yaitu memberikan injeksi oxytosin
10 IU secara IM, penegangan tali pusat terkendali dan massase fundus segera
Kala III pada Ny. E berlangsung 5 menit setelah bayi lahir. Hal ini
normal karena menurut teori lama kala III berlangsung tidak lebih dari 30
Jumlah darah yang keluar pada Ny.E selama proses persalinan sampai 2
jam postpartum sebanyak ±100cc, hal ini sesuai dengan teori Saiffuddin
2012 bahwa perdarahan normal bila jumlahnya tidak melebihi dari 500 cc.
C. Nifas
kontraksi uterus baik, perdarahan normal, ASI eksklusif, TFU 2 jari dibawah
pusat, Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo, 2012 bahwa TFU setelah
merah kehitaman, hal ini sesuai dengan teori Manuaba, 2012 bahwa
pengeluaran lochea rubra pada hari 1-3 hari masa nifas berwarna merah
kehitaman.
Pada kunjungan nifas hari ke-6 Ny. E mengatakan tidak ada keluhan.
ASI lancar, Tinggi fundus uteri Ny. E pertengahan pusat - sympisis, hal ini
bercampur darah, hal ini sesuai dengan teori Manuaba, 2012 bahwa lochea
sanguinolenta keluar dari 3-7 hari dengan warna putih bercampur darah.
Pada kunjungan 6 hari post partum pada Ny. E tidak ditemukan adanya
tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal. Hal ini sesuai dengan teori
yaitu memastikan involusi uterus berjalan normal dan tidak ada tanda
infeksi.
dengan teori Manuaba, 2012 bahwa lochea alba keluar setelah hari ke-14.
Tinggi fundus uteri Ny. E sudah tidak teraba, hal ini sesuai dengan teori
diatas simpisis.
mengatakan ingin ber –KB Suntik 3 bulan. Alasan ibu memilih Kb suntik
tidak bulan karna kemauan ibu dan sebelumnya pernah menggunakan Kb ini.
Bayi Ny. E pada 1 menit dan 5 menit pertama setelah lahir yaitu
9/10, Berdasarkan apgar score yang didapat, bayi Ny. E dalam keadaan sehat
dan sesuai dengan teori Prawirohardjo, 2012, yang menyatakan bahwa apgar
Menurut Marmi (2015) klasifikasi bayi baru lahir normal adalah berat
lahir antara 2500-4000 gram, dengan usia gestasi 37-42 minggu. By. Ny. E
lahir pada usia kehamilan 40 minggu 3 hari dengan berat lahir 3024 gram.
Hal ini sesuai dengan teori tentang klasifikasi neonatus, By. Ny. E termasuk
Kehamilan).
dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dikarenakan
isi kandungan dari obat tersebut sama yaitu dapat bekerja pada bakteri gram
positif.
luar sebelah kiri. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek.
Menurut Kementrian Kesehatan RI, 2010 dalam asuhan bayi baru lahir
normal harus diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) yang diberikan 1-2 jam
144
penyuntikan vitamin K. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktek.
Pada kunjungan hari ke 6 keadaan umum bayi Ny. E baik, kulit bayi
tidak ditemukan tanda bahaya bayi baru lahir ,Tali pusat sudah puput. Tanda-
bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah penafasan kurang
dari 40 x/menit atau lebih bari 60 x/menit, suhu >38˚c atau <36˚c, warna
tubuh bayi kuning, reflek hisap bayi lemah, bayi tidak menyusu serta tali
Pada kunjungan hari ke 25 keadaan umum bayi Ny. E baik, gerak aktif,
reflek hisap (+), kulit kemerahan hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal,
BB: 4300 gr (berat badan bertambah). Tidak ditemukan tanda bahaya bayi
baru lahir. Tanda- bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah
penafasan kurang dari 40 x/menit atau lebih bari 60 x/menit, suhu >38˚c atau
<36˚c, warna tubuh bayi kuning, reflek hisap bayi lemah, bayi tidak menyusu