BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ibu dan neonatus (Bayi baru lahir) kurang mendukung pencapaian target
Kematian Bayi (AKB) sebesar 23/1000 Kelahiran Hidup (KH). Karena itu,
(SDKI) Tahun 2012, AKB hanya 32 per 100.000 KH, sedangakan AKI
24 jam.
2
2500gr. Situasi ini berbeda dengan KPD yang terjadi lebih awal (lebih dari
24 jam) pada kehamilan. Pada kasus terakhir ini hanya 48% pasien yang
Motherhood.
trauma, distensi uteri, fetal disters, infeksi, serviks yang pendek, dll.
ََ
ما َى
ٰ و ُْ
نث ُل
ُّ أ ُ ك
ِلْم
تحَ ما
َ ُ
لمَْ
يعَ َُّلل
اه
ُل
ُّ َك
و د
ۖ َْ
ُدا َ ما
تز ََُ و ْح
َام اْلَر
ْ ُِيض
تغَ
َْ
دار
ٍ ِم
ِق ُد
ه ب َْ
ِن ٍْشَي
ء ع
3
dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
SOAP
SOAP
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
(Intranatal Care), asuhan BBL (Bayi Baru Lahir) dan 2 jam Post Partum
Maret 2014. Asuhan 6 hari post partum dan BBL dilaksanakan pada
Tanggal 13 Maret 2014 dirumah NY. S, asuhan 2 Minggu post partum dan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
apabila sel sperma bertemu dengan sel ovum pada wanita (Wikjosastro, 2008)
2. Fisiologi Kehamilan
yang terdiri dari, pada saat ovulasi, ovum dikeluarkan dari folikel de graff di
bila ovum telah dibuahi maka korpus luteum akan dipertahankan oleh
masa hamil akan mempertahankan lapisan uterus hingga siap untuk implantasi,
alih fungsi korpus luteum. Bila lapisan uterus tetap dapat dipertahankan, maka
menstruasi tidak akan terjadi. Hal ini biasanya merupakan indikasi pertama
dan sperma. Peristiwa konsepsi terjadi diampula tuba, pada hari ke 11-
Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan.
mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah
fertilisasi embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat
memasuki uterus, mula mula blastosis terapumg –apung di dalam lumen uterus.
7
Kemudian 6-7 hari setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan
antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi
kehamilan, HCG merupakan data dasar pada tes – tes imunologi kehamilan
( Prawihardjo, 2008 )
3). Ngidam
9). Epulsi
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara Minggu 28-36 dan
Toxoid ( TT ).
i. Tatalaksana kasus.
a. Anamnesa
2) Anamnesa Umum
bulan – 3, Tahun + 1 HT
b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
11
2) Perkusi
Indikasi
3) Palpasi
c) Gerakan janin
a. Leopold I
TFU.
12
b. Leopold II
samping.
c. Leopold III
d. Leopold IV
panggul.
4) Auskultasi
c. Pemeriksaan Laboratorium
1). Darah :
HB
Golongan Darah
2). Urine :
Protein Urine
Glukosa Urine
14
Tabel 1
Tinggi
Bulan Panjang Berat Keterangan
fundus
Kepala 1/3 mudigah,
1 8-10 mm - - saluran jantug
terbentuk
Organ terbentuk,
2 250 mm - - wajah, ekstremitas,
kelamin tampak
Atas simpisis Pusat tulang, kuku,
3 7-9 cm - (tulang ginjal, mulai ada
kemaluan) gerak
Kelamin mulai
tampak, rambut
4 10-17 cm 100 gr ½ simpisis
terbentuk, gerak
nyata
Setinggi Jantung terdengar,
5 18-27 cm 300 gr
pusat mulai bernafas
Kulit terdapat lemak,
6 28-34 cm 600 gr Diatas pusat verniks kaseosa
tampak
½ simpisis Dapat hidup bila
7 35-40 cm 1000 gr prosesus lahir, suara tangisan
xifoideus ada
Kulit merah gerak
8 42,5 cm 1700 gr 2/3 atas pusat aktif
Setinggi
Kulit penuh lemak,
9 46 cm 2500 gr proseesus
alat sudah sempurnna
xifoideus
Kepala janin masuk
Dua jari
pintu atas panggul,
bawah
10 50 cm 3000 gr kepala lanogo baik,
prosesus
kuku panjang, testis
xifoideus
telah turun
15
7. Diagnosis Kehamilan
Tabel 2
Kategori Gambaran
Ibu sehat
Tidak ada riwayat obstetri buruk
Ukuran uterus sama dengan usia
Kehamilan Normal
kehamilan
Pemeriksaan fisik dan laboratorium
normal
Seperti masalah keluarga atau
Kehamilan dengan psikososial
masalah khusus Kekerasan dalam rumah tangga
Kebutuhan finansial, dll
Seperti hipertensi, anemia berat,
Kehamilan dengan
preeklamsia, pertumbuhan janin
masalah kesehatan yang
terhambat, infeksi saluran kemih,
membutuhkan rujukan
penyakit kelamin dan kondisi lain-lain
untuk konsultasi dan atau
yang dapat memburuk selama
kerjasama penanganannya
kehamilan
Kehamilan dengan kondisi Seperti perdarahan, eklamsia, ketuban
kegawat daruratan yang pecah dini, atua kondisi-kondisi
membutuhkan rujukan kegawatan daruratan lain pada ibu dan
segera bayi
16
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
2012:37)
(JNPK-KR 2012:37)
bertahap
(multipara)
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
(Prawirohardjo, 2006:100)
persalinan normal.
selama 1 jam pertam dan 30 menit pada jam kedua. Masase fundus
a. Pengertian
b. Penanganan Umum
c. Diagnosis
Tabel 3
Ketuban pecah
tiba-tiba
Keluar cairan Cairan tampak di Ketuban pecah
ketuban introitus dini
Tidak ada HIS
dalam 1 jam
Riwayat keluarnya
cairan
Cairan vagina Uterus nyeri
berbau Denyut jantung
Amnionitis
Demam/mengigil janin cepat
Nyeri perut Perdarahan
pervaginam
sedikit
Nyeri perut
Gerak janin
Cairan vagina Perdarahan
berkurang
berdarah antepartum
Perdarahan
banyak
21
Pembukaan dan
Cairan berupa Awal persalinan
perdarahan serviks
drah lender aterm atau preterm
Ada HIS
d. Etiologi
3) Polihidramnion
6) Kehamilan kembar
7) Trauma
kehamilan 23 minggu.
e. Penaganan Khusus
forniks posterior
palsu
pakis.
23
KPD
Antibiotik
Batasi pemeriksaan dalam
Pemeriksaan air ketuban, luktur dan
bakteri
Observasi tanda infuse dan distress janin
Bidan merujuk ke RS/PKM
Observasi
- Suhu rektal Kelainan Obstetri Letak populasi
- Distress janin
Distress janin
Kortikosteroid
Letak sunsang
Indikasi Induksi
Letak lintang
CPD - Infasi
Grand multipara - Waktu
Infertilitas
Persalinan obstruksi
Gagal Berhasil
Gambar 1
Skema Penanganan KPD
Sumber : Sujiyatini, dkk 2009
D. Nifas
a. Perubahan fisik
e. Perubahan psikis
psikologi
(prawirohardjo, 2006:122)
masa nifas
Tabel 4
Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas
penyulit
- Memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari
2 minggu
- Sama seperti diatas (6 hari setelah
3 setelah
persalinan)
persalinan
6 minggu - Menanyakan pada ibu tentang penyulit-
4 setelah penyulit yang ia atau bayi alami
persalinan - konseling untuk KB secara dini.
3. Pengeluaran Lochea
Lokhea adalah cairan yang keluar dari liang senggama pada masa
jenis yaitu :
persalinan
c. Lochea Serosa, berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari
a. Perdarahan postpartum
27
lahir
postpartum)
Bila lochea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perut bagian
c. Subinvolusi Uterus
- Sisa plasenta
- Endometritis
- Mioma uteri
hari ditambah ergometrin per oral, bila masih ada sisa plasenta
persiapan
PENILAIAN
A B C
Manajemen Manajemen Manajemen air
asfiksia Bayi baru ketuban
Bayi baru lahir lahir
normal bercampur
mekonium
29
Gambar 2
PENILAIAN
1. Jaga kehangantan
2. Bersihakan jalan nafas (bila perlu)
3. Keringkan dan tetap jaga kehangatan
4. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
menit setelah lahir
5. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini dan kontak kulit ke kulit
6. Beri salep mata antibiotika tetrasilin 1 % pada kedua mata
7. Berikan suntikan vitamin K1 mg IM, dipaha kiri antterolateral
setelah Inisiasi Menyusu Dini
8. Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml IM, dipaha kanan
anterolateral, diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian
Vitamin K1
30
Gambar 3
BAB III
TINJAUAN KASUS
DI RSUD INDRAMAYU
A. Data Subjektif
1. Identitas
Indramayu.
Sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan, hingga saat
ini. Belum tahu cara menghitung gerakan janin, ibu mengeluh mules sejak
kemarin pkl. 06.00 WIB, tidak mengkonsumsi obat dan jamu-jamuan dari
jumlah anak hidup 1 orang. Jenis kelamin perempuan dengan berat badan
lahir 3100gr ditolong oleh bidan secara spontan pervaginam. Tidak ada
32
perdarahan.
4. Riwayat Kesehatan
darah tinggi, kencing manis, malaria, ginjal, asma, TBC, HIV/AIDS dll.
Tahun, ibu dan suami merasa senang dan mengharapkan kehamilan ini
serta mendapat dukungan dari keluarga, ibu pernah memakai KB pil dan
makan 3 kali sehari dengan menu yang bervariasi, suami ibu merokok,
B. Data Objektif
Berat Badan : 60 kg
33
Lila : 24 cm
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36,70C
3. Pemeriksaan fisik
4. Dada
a. HB : 11 gr %
C. Assesment
D. Planning
35
diperiksa
7. Menganjurkan pada ibu agar tidak berdekatan dengan suami ketika suami
bersedia melakukannya
bila ada keluhan ibu bersedia datang kembali pada tanggal 10 Maret
2014.
A. Data Subjektif
1. Riwayat Masuk
37
Ny. S datang ke RSUD Indramayu jam 14.00 WIB diantar oleh keluarga
dan bidan, dengan diagnosa G2P1A0 parturient aterm kala I fase laten
dengan KPD ± 8 jam dan sudah diberi amoxylin 3x1 tablet, mengeluh
mules – mules sejak jam 12.00 WIB sekarang mulesnya semakin sering
sudah keluar air-air sejak jam 06.00 WIB, keluar lendir bercampur darah,
pergerakan janin masih dirasakan, terakhir ibu makan pada pukul 06.30
WIB, BAB terakhir jam 05.00 WIB, BAK terakhir pukul 14.00 WIB, ibu
cukup istirahat.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik
b. Nadi : 84 x/Menit
c. Suhu : 36,90C
d. Pernafasan : 24 x/Menit
Kepala
Limfe
Dada
Genitalia eksterna : tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada
2. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11 gr%
Waktu pendarahan : 3’
C. Assesment
G2P1A0 parturient aterm kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini, janin
tunggal hidup dengan keadaan ibu dan janin baik. Potensial infeksi
intrauterin.
D. Planning
hubungan baik
mendengarkan bimbingan
40
per IV
14.20 WIB
11. Menyiapkan partus set, hecting set, alat dan kebutuhan ibu dan bayinya
dengan baik
13. Mengajarkan ibu untuk membaca do’a mengurangi rasa sakit ibu
mau melakukannya
41
14. Memantau kondisi ibu, kondisi janin, dan kemajuan persalinan hasil
terlampir di partograf
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan mules-mules semakin sering dan kuat, mersa ingin BAB,
sudah keluar lendir bercampur darah, pergerakan janin masih dirasakan ibu.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik
C. Assesment
kala II, dengan kemajuan persalinan baik keadaan ibu dan janin baik.
D. Planning
3. Membimbing ibu untuk meneran ketika ada his ada kemajuan pada
7. Merangsang puting susu bila tidak ada His His kuat 4x dalam 10
A. Data subjektif
B. Data Objektif
C. Assesment
D. Planning
lahir
A. Data Subjektif
Ibu masih merasa mules dan merasa senang bayinya sudah lahir
B. Data Objektif
C. Assesment
D. Planning
8. Mendekontaminasi alat bekas pakai dalam larutan clorin 0,5 % (10 menit)
10. Menganjurkan ibu untuk makan, minum serta istirahat ibu bersedia
11. Melakukan pemantauan kala IV hasil terlampir dalam lembar belakang
partograf
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
46
Ibu merasa senang dengan kelahirannya tetapi masih lemas dan perutnya
masih terasa mules, ibu sudah minum obat dan BAK lancar, tetapi ASI
belum keluar.
B. Data Objektif
Nadi : 85x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36,50c
3. Pemeriksaan Fisik
tekan.
f. Ekstremitas
kanan
Bawah : kaki tidak oedema, kuku tidak pucat dan tidak ada
Varises
C. Assesment
2 jam post partum dengan keadaan umum baik dengan luka perinium
D. Planning
baik
keadaannya baik
Ibu bersedia
dapat melakukannya.
48
6. Memberi tahu ibu bahwa yang di rasa mulesnya adalah hal yang biasa
bahaya pada bayi baru lahir ibu sudah mengetahui tanda bahaya dalam
10. Menganjurkan ibu untuk tidak tidur dengan posisi menyandar ibu
kemudian ibu bersedia diperiksa kembali pada jam 02.10 WIB tanggal
08 Maret 2014
A. Data Objektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh masih merasa sedikit letih, namun merasa senang dengan
persalinannya. Ibu sudah BAK, sudah makan dan minum ASI sudah
keluar sedikit.
B. Data Objektif
b. Nadi : 85x/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,50c
3. Pemeriksaan Fisik
f. Ekstremitas
Bawah : kaki tidak oedema, kuku tidak pucat dan tidak ada
Varises
C. Assesment
D. Planning
baik
keadaannya baik
dengan menu makanan seimbang (nasi, lauk, sayur, buah, susu) Ibu
kebersihan bayi selalu terjaga ibu mengerti dan dapat melakukan apa
yang diinfomasikan
51
A. Data Objektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keadaannya sudah lebih baik, ibu sudah BAK dan BAB,
ibu mengeluh puting susu terasa sakit. Ibu sudah makan minum serta
B. Data Objektif
b. Nadi : 78x/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,60c
e. Pemeriksaan Fisik
tekan.
kemih kosong.
53
l. Ekstremitas
Bawah : kaki tidak oedema, kuku tidak pucat dan tidak ada
varises
C. Assesment
P2A0 6 hari post partum keadaan umum baik dengan puting lecet.
D. Planning
baik
keadaannya baik.
bersedia melakukanya.
mengeluarkan ASI sedikit dan mengoleskannya pada puting susu ibu yang
lecet sebelum dan setelah menyusui ibu mampu memahami apa yang
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keadaannya sudah lebih baik, ibu sudah BAK dan BAB,
B. Data Objektif
b. Nadi : 78x/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,60c
2. Pemeriksaan Fisik
f. Ekstremitas
Bawah : kaki tidak oedema, kuku tidak pucat dan tidak ada
Varises
C. Assesment
D. Planning
baik
keadaannya baik.
melakukannyaa
5. Mengingatkan pada ibu untuk meminum obat (Fe, Bcom, Vit. C) yang
diimunisasi
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keadaannya sudah lebih baik, ibu sudah BAK dan BAB,
ibu sudah makan minum serta minum obat tambah darah sebanyak 30
B. Data Objektif
b. Nadi : 78x/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,60c
3. Pemeriksaan Fisik
pengeluaran lochea
f. Ekstremitas
Bawah : kaki tidak oedema, kuku tidak pucat dan tidak ada
Varises
C. Assesment
D. Planning
baik
keadaannya baik.
3. Mengingatkan pada ibu untuk meminum obat yang diberikan oleh bidan
A. Data Subjektif
61
1. Identitas Bayi
Umur : 0 hari
B. Data Objektif
Bayi lahir hidup, menangis kuat, gerakan aktif, jenis kelamin perempuan.
C. Assesment
D. Planning
terikat kuat
telah diberikan
dilakukan
62
senang mengetahui kondisi bayi nya sehat dan adzan telah dibacakan
A. Data Subjektif
63
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Persalinan
B. Data Objektif
3. Pergerakan : aktif
4. Suara/menangis : kuat/keras
5. Tanda-tanda Vital
a) Jantung : 129x/menit
b) Pernafasan : 46x/menit
c) Suhu : 36,90C
6. Antropometri
a) Panjang Badan : 51 cm
c) Lingkar kepala : 32 cm
kelainan.
10. Mulut : bentuk simetris atas dan bawah, bibir tidak ada
C. Assesment
D. Planning
baik
A. Data Subjektif
2. Keluhan Utama
B. Data Objektif
1. Tanda-tanda Vital
a) Jantung : 130x/menit
b) Pernafasan : 45x/menit
c) Suhu : 36,50C
C. Assesment
D. Planning
baik
2. Mengobservasi tanda bahaya pada bayi baru lahir → tidak ada tanda
diinformasikan
A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
2. Keluhan Utama
Bayi menghisap kuat, BAK (+) BAB (+) tidak ada masalah
B. Data Objektif
2. Tanda-tanda Vital
a. Jantung : 135x/menit
b. Pernafasan : 49x/menit
c. Suhu : 36,90C
3. Antropometri
swallowing (+)
C. Assesment
D. Planning
baik
melakukannya
5. Mengingatkan ibu untuk menjemur bayinya setiap pagi 30 menit pada jam
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Bayi menghisap kuat, BAK (+) BAB (+) tidak ada masalah
B. Data Objektif
1. Tanda-tanda Vital
a. Jantung : 135x/menit
b. Pernafasan : 45x/menit
c. Suhu : 36,90C
2. Antropometri
kotoran.
teratur
C. Assesment
D. Planning
baik
B. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Bayi menyusu sering, BAK (+) sering, BAB (+) 5 kali sehari, tidak ada
masalah, bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 dari Bidan.
C. Data Objektif
1. Tanda-tanda Vital
a. Jantung : 148x/menit
b. Pernafasan : 44x/menit
c. Suhu : 36,50C
2. Antropometri
teratur
D. Assesment
E. Planning
baik
mengerti tentang tumbuh kembang pada bayi usia 0-6 Minggu seperti
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
2. Temuan-temuan fisik (TB, BB, oedema kaki, posisi dan presentasi janin
resiko komplikasi.
status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT, tidak dilakukan karena
laboratorium tidak dilakukan karena keadaan umum ibu baik, dan ibu
yaitu, HB 11gr%, Protein urine (-), Glukosa Urine (-), pada tes penyakit
menular seksual, PMS tidak dilakukan karena tidak ditemukan tanda dan
genitalia karena pasien tidak bersedia diperiksa dengan alasan hanya ingin
Klien dengan indentitas Ny. S, hamil anak kedua dan usia klien 28
jalan lahir seperti abortus, plasenta previa, dan solusio plasenta, sakit
77
kepala yang hebat, pandangan kabur, nyeri abdomen yang hebat, janin
kurang atau tidak bergerak, serta bengkak pada muka dan tangan.
fisik yang dilakukan pada bagian tubuh dari kepala sampai kaki. Bertujuan
(objektif), guna menyiapkan fisik, mental ibu dan anak selama kehamilan
fundus uteri dari tepi atas sympisis pubis sampai fundus uteri. Kasus yang
TFU 27 cm, hal ini ada kesenjangan dalam teori yang menyebutkan bahwa
TFU pada usia kehamilan usia kehamilan 40 minggu TFU 33 cm. Ada
dengan umur kehamilan yaitu karena kepala janin sudah masuk PAP yang
Seperti yang diketahui dalam kehamilan selain ibu, janin juga tidak
pada usia kandungan 5 bulan dan pantauan detak jantung janin setiap kali
diagnosa G2P1A0 parturien aterm kala 1 fase laten dengan KPD. Pasien
mengatakan keluar air-air sejak jam 06.00 WIB (07-03-2014) usia kehamilan
9 bulan. Jika dihitung dari HPHT 02-06-2013 yaitu Gravida 39-40 Minggu,
Minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
Karena umur kehamilan pasien yaitu 39-40 Minggu sudah aterm dan belum
SOP yang ada, yaitu memberikan antibiotik cefotaxim 2x1 1gr yang
sebelumnya dilakukan skin tes dengan hasil (-), dilihat dari usia kehamilan
yaitu sudah aterm maka diberikan drip oxytocin 5 iu 20 tetes permenit habis
Indramayu, dan melihat dari diagnosa bidan rujukan. Dan hasil pemantauan
penanganan KPD sudah sesuia dengan teori atau tidak, dikarenakan penyusun
tidak mendapatkan SOP dari pihak rumah sakit dengan alasan sedang
jalan nafas (bila perlu), keringkan dan tetap jaga kehangatan, potong dan jepit
tali pusat tanpa membubuhi apapun kira-kira 2 menit setelah lahir. Tetapi di
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan kontak kulit ke kulit, dikarenakan bayi
kekulit bayi dan bayi selesai menyusu, krena BBL cepat dan mudah
diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian Vit. K1, jadi pemberian
80
baru lahir.
lahir, karena tidak di IMD dan langsung dibawa oleh petugas peri sehingga
langsung diberikan Vit K1 dan tetrasiklin. Sedangkan menurut teori yang ada
penyakit mata karena klamidia dan vit K untuk meencegah perdarahan , perlu
Jadi, prosedur asuhan bayi baru lahir di RSUD Indramayu tidak sesuai
BCG dan Polio 1 dari Bidan. Ibu sudah mengetahui tentang tumbuh kembang
dimulai 15 menit setelah plasenta lahir pada satu jam pertama, dan setiap
30 menit pada satu jam kedua, yang diperiksa yaitu 3 atas 4 bawah (suhu,
menmberitahu ibu dan anggota keluarga cara masase fundus uteri, tetapi
belum sesuai dengan tujuan kunjungan masa nifas karena ibu belum bias
penyebab puting susu ibu lecet dikarenakan posisi menyusui yang tidak
yang benar dan perawatan puting lecet sesuai dengan teori yaitu apabila
puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
atau nutrisi, memastikan ibu menyusui dengaan baik dan dan tak
baru mendapatkan 30 tablet tambah darah. Hal ini tidak sesuai dengan
pada masa nifas, sedangakan menurut Prawirohardjo (N-26) pil zat besi
harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hamil, Asuhan pada Ibu Bersalin, Asuhan pada Ibu Nifas dan Asuhan pada
Neonatus, Bayi dan Balita sesuai dengan standar praktik kebidanan dan
1. Asuhan kebidanan pada ny. S dengan ANC normal, sudah sesuai dengan
2. Persalinan ny. S dengan KPD dan ditangani sesuai dengan protap yang ada
lancar, bayi lahir normal tidak ada masalah, dan setelah terdapat laserasi
3. Asuhan kebidanan pada masa nifas ny. S dilakukan sejak 2 jam post
partum hingga 6 minggu post partum dengan keadaan ibu yang baik.
4. Asuhan kebidanan pada bayi ny. S dengan keadaan umum baik dan tidak
diberikan injeksi vit k1 dan salep mata pada saat bayi baru lahir, tidak
diberikan imunisasi HB0 pada 6 jam post natal maupun pada saat akan di
84
tanggal 04 April 2014, selain itu tali pusat sudah lepas pada hari kelima
kelahirannya.
B. Saran
rumah sakit. Prosedur tersebut Lebih baik dipampang dan dibuat bagan
Kabupaten Indramayu.