PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Memberi tambahan Sumber Ilmu Pengetahuan Alam serta dapat
menerapkan apa yang telah didapat dalam perkuliahan dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan.
1.3.2 Bagi Institusi
Dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan dalam penanganan
ibu hamil dengan blighted ovum.
1.3.3 Bagi Klien
Dengan menberikan Asuhan Kebidanan maka klien dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam mencari pertolongan yang
tepat.
1.3.4 Bagi Lahan Praktek
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan
yang ada pada kasus blighted ovum.
2.1.5 Diagnosis
1. Anamnesis (Tanda-tanda kehamilan)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Tes kehamilan : positif
- Pemeriksaan DJJ
- Pemeriksaan USG abdominal dan transvaginal akan
mengungkapkan ada tidaknya janin yang berkembang dalam
rahim.
Diagnosis kehamilan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan
memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung
kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat
lebih jelas. Dari situ juga tampak adanya kantung kehamilan yang
kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik
dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter
sedikitnya 30 mm tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan
kantong kuning telur.
Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-184)
2.1.6 Penanganan
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan
selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim
(kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa
penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena
infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi
sehingga kelak dapat hamil sungguhan.
Blighted ovum terjadi ketika telur yang dibuahi berhasil
melekat pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya
terbentuk plasenta dan kulit ketuban. Diagnosis pasti melalui
pemeriksaan USG. Penatalaksanaan pada kasus blighted ovum
adalah dengan kuretase. Pada pasien ini diberikan preparat
prostaglandin sebagai dilator, setelah ada pembukaan servik
kemudian dilakukan kuretase.
(Menurut dr. Andon Hestiantoro, SpOG dari klinik yasmin Rumah
Sakit Cipto Mangun Kusumo).
2.1.7 Pencegahan
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah.
Beberapa pasangan seharusnya melakukan tes genetika kehamilan.
Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali dan jarang lebih
dari satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat
dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan
TORCH. Imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila
menderita penyakit disembuhkan dahulu, dikontrol gula darahnya,
melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia diatas 35
tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma /
ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan
pola hidup sehat.
(Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-186)
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
I. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “L” Nama Ibu : Ny “S”
Umur : 19 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : IRT
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : RT 33/33 Perungsaradan Alamat : RT 33/33Perungsaradan
Telepon : - Telepon : -
2. Alasan Datang
Kunjungan pertama kunjungan ulang
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah 4 hari ini dari lubang kewanitaannya keluar fleg-
fleg darah.
4. Riwayat Perkawinan
Kawin pertama umur : 19 tahun
Menikah : 1 kali
Lama : ± 2 bulan
Status : menikah
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC
dan HIV AIDS, penyakit menurun, seperti diabetes melitus, asma dan
penyakit menahun seperti jagung, TBC, dan ginjal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sebelum datang ke RSUD Caruban. Ia terlebih dahulu
memeriksakan kehamilannya di tempat Bidan Reny Inggar. Setelah
dilakukan pemeriksaan pasien dirujuk oleh bidan Reny Inggar ke rumah
sakit dengan diagnosa G1 PO AO UK 12 mg + abortus iminens (?). dan
pasien datang ke RSUD Caruban pada tanggal 29-12-2011 pada pukul
10.05 WIB.
c. Riwayat penyakit keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan suaminya tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti TBC dan HIV AIDS, penyakit
menurun seperti diabetes melitus, asma dan penyakit menahun seperti
jantung, TBC, dan ginjal.
d. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat kehamilan kembar, baik dalam
keluarga ibu atau pun suaminya.
6. Riwayat Menstruasi
Amenorhoe : ± 1 bulan
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Banyaknya : 3x / hari ganti pembalut, warna merah segar
Siklus : 28 hari
Teratur / tidak : teratur
Disminorhoe : tidak
Flour albus : ada, tiap sebelum dan sesudah haid selama 2 hari, sedikit
warna putih jernih, tidak bau, tidak gatal.
HPHT : 7-10-2011
HPL : 14-7-2012
UK : 11 minggu 6 hari
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Persalinan Nifas
Usia
Hamil Tgl Tempat Jenis Lak Kompli anak
Uk Penolong Komplikasi Anak
ke lahir persalinan persalinan tasi kasi
Ibu Bayi JK BB PB
1 Hamil ini
8. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : Ө
Lam :Ө
Keluhan :Ө
KB : belum terpikirkan
9. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu menyatakan hamil anak ke : I
Usia kehamilan : ± 2 bulan
Pergerakan janin dalam 6 jam terakhir, belum terasa pergerakan janin yang
pertama kali dirasakan pada umur kehamilan, belum terasa
ANC sejak umur kehamilan : 2 minggu
ANC : TM 1 : frekuensi : 1 kali
Keluhan : mual muntah
Terapi : vitamin B6 dan kalk
TM 2 : frekuensi :Ө
Keluhan :Ө
Terapi :Ө
TM 3 : frekuensi :Ө
Keluhan :Ө
Terapi :Ө
Imunisasi TT : TT 1 :Ө
TT 2 :Ө
Pendidikan kesehatan dan penyuluhan kesehatan yang diperoleh : nutrisi
yang baik diawal kehamilan, personal, hygiene yang baik, dan istirahat
yang cukup.
10.Pola kebiasaan sehari-hari
1.
Pola
No Uraian Sebelum hamil Hamil
kebiasaan
a Nutrisi Frekuensi makan - Makan 3x/hari, - Makan 2x/hri,porsi
minum keluhan dengan porsi sedang menu nasi,
sedang dan menu sayur, lauk, tempe,
nasi, sayur, lauk tahu dan ayam.
tempe dan ayam - Minum ±8-9
- Minum ±7-8 gelas/ gelas/hari
hari - Tidak ada keluhan
- Tidak ada keluhan
b Eliminasi - BAK (frekuensi, - BAK:5-6x/hri - BAK:7-8x/hari
warna, bau, warna kuning, warna kuning,
konsistensi, jernih, bau khas, jernih bau khas,
jumlah) tidak nyeri tidak nyeri.
- BAB (frekuensi - BAB:1x/hari, - BAB:1x/hari,
warna, bau, warna kuning,bau warna kuning, bau
konsistensi) khas,konsistensilin khas, konsistensi
uk,banyak tidak lunak, cukup, tidak
nyeri. nyeri.
c Istirahat - Tidur siang - Tidur siang: jam - Tidur siang :jam
- Tidur malam 14.30-15.30 wib 14.30-15.30 wib
- Keluhan ±1jam ±1jam
- Tidur malam: jam - Tidur malam:jam
21.00-04.00 wib ± 21.00-04.30 wib ±
7jam 7,5jam
- Tidak ada keluhan - Sering bangun
pada malam hari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 16 x/menit
S : 36,4○c
TB : 161 cm
BB : sebelum hamil: 40 kg
hamil : 44 kg
kenaikan BB : 4 kg
LILA : 22 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala:
Rambut :bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi, warna hitam,
pendek, bergelombang.
Wajah :simestris, tidak ada oedema, tidak ada lesi, tidak ada
chloasma gravidarum, pucat.
Mata :simestris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus,
tidak strabismus, tidak ada pembesaran kelenjar
palpebra.
Hidung :bersih, tidak ada polip dan sinusitis, tidak ada secret.
Telinga :simetris, bersih, tidak ada serumen tidak ada lesi
Mulut :bibir tidak terdapat labiokisi dan labiopalatokisis, tidak
stomatitis, warna merah muda, lembab, lidah bersih, gusi
tidak berdarah, gigi bersih, lengkap, tidak caries, tidak
berlubang.
Leher :tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Aksila :tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada lesi, dan
simetris
Payudara:
Bentuk : simetris
Areola : terdapat hiperpigmentasi areola mamae
Putting susu: menonjol
Bekas luka : tidak ada
Kebersihan : bersih
Abdomen:
Bentuk : simetris
Pembesaran: sesuai dengan usia kehamilan
Bekas luka : tidak terdapat luka bekas operasi sc, atau opersi yang lain
Linea : terdapat liena alba
Striea : tidak terdapat strie gravidarum
Ekstremitas:
Edema : - ekstremitas atas, kanan dan kiri: tidak terdapat edema
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: tidak terdapat
edema
Varices : - ekstremitas atas, kanan dan kiri: tidak terdapat varises
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: tidak terdapat
varises
Kuku & jari: - ekstremitas atas, kanan dan kiri: pendek, bersih, tidak
sindakti, tidak polidaktil
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: pendek, bersih,
tidak sindaktil, tidak polidaktil
Anogenital:
Tanda Chadwick: ada, yaitu berwarna biru ke ungu-unguan
Varises : tidak ada
Oedema : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar bartholini: tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini
Pengeluaran: fleg-fleg darah
Hemoroid : tidak ada
Kebersihan: bersih
Palpasi
Payudara
Colostrum : belum keluar
Benjolan : tidak ada benjolan yang abnormal
Leopold:
Leopold I : ballotement (+)
Leopold II : belum teraba
Leopold III: belum teraba
Leopold IV: belum teraba
Auskultasi:
DJJ: punctum maks :
Frekuensi :
Perkusi
Reflek patella : /
4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : tidak dilakukan
Rontgen : tidak dilakukan
USG : tanggal 22-12-2011, oleh: dr. Silviana & dr. Budi
Usg : GS (+) irregular
FP ( - )
Pro curetase
Kesimpulan : MRS segera
5. Terapi / Advise
Pro curtase
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Blighted ovum keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak
ada janin dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik)
merupakan kehamilan patologik, dimana mudigah, tidak terbentuk sejak
awal. Disamping mudigah , kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk
(Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada Ny. “L” dengan kehamilan
blighted ovum ditemukan data sebagai berikut : umur Ny. “L” adalah 19
tahun, Secara garis besar pengertian dari blighted ovum (BO) adalah
kehamilan tanpa dijumpai adanya pertumbuhan embrio. Sehingga ditemukan
kesenjangan antara toeri dengan kasus yang ada di Poli Kandungan RSUD
Caruban Kab MADIUN.
4.4 Analisis
4.5 Penatalaksanaan
Pada tahap penatalaksanaan di sini, Ny “L” dengan kehamilan blighted
ovum di Poli kandungan RSUD Caruban Kab Madiun diberikan advise dokter
untuk segera curetase setelah dilakukan pemeriksaan, karena kehamilannya
sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Setelah dilakukan inform choice
dilakukan inform consent untuk menyetujui tindakan medik. Dan anjurkan
pasien untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh penanganan yang
sesuai dengan diagnosa medik yang sedang dialaminya.
Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapiutik
Dengan senyum, salam, sapa dengan bahasa yang dimengerti Pasien.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengkajian pada Ny.”L” dengan kehamilan blighted ovum, dan
keluarganya ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Blighted
ovum kalau ditangani dengan baik akan berjalan dengan normal. Sehingga
tidak akan terjadi perdarahan maupun infeksi terhadap ibu. Dan pengenalan
diri dan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan pengkajian ternyata
dapat menghilangkan kesalah fahaman klien terhadap petugas kesehatan
dengan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
Meningkatkan peranan sebagai bidan dan fungsinya sebagai
pelayanan kesehatan dan lebih meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya.
5.2.2 Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam Asuhan Kebidanan diperlukan
kerjasama yang baik dengan klien dalam usaha memecahkan
masalah.
5.2.3 Bagi Pendidikan
Hendaknya lebih banyak dalam memberikan bimbingan
kepada mahasiswa untuk keberhasilan dari mahasiswa.
5.2.4 Bagi Mahasiswa
Hendaknya mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan
harus menguasai materi yang telah diberikan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “L” USIA 19 TAHUN GI P0000
UK 11 MINGGU 6 HARI DENGAN BLIGHTED
OVUM DI POLI KANDUNGAN RSUD CARUBAN
KAB MADIUN
OLEH
NAMA : FERLIA SISCA SUWELO
NIM : 10.016
Puji Syukur Alhamdulilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang mana atas kasih sayang –Nya ,berkat,rahmat,taufiq dan hidayahnya sehingga
telah selesai Asuhan Kebidanan pada Ny.“L” usia 19 tahun GI POOOO uk 11
minggu 6 hari dengan blighted ovum. Dan tentunya kami mengucapkan terima
kasih banyak kepada semua pihak yang membantu yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu .
Dengan di keluarkannya Asuhan Kebidanan ini, kami menyadari, bahwa
Asuhan Kebidanan ini jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan narasumber
kami. Kami berharap Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
ingin tahu tentang kesehatan. Kami pun berharap saran dan kritik yang
membangun sangat kami perlukan agar Asuhan Kebidanan ini lebih komplit.
Demikianlah kata pengantar ini kami persembahkan, semoga Asuhan
Kebidanan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih atas perhatiannya
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I . PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum............................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................... 1
1.3 Metode Penulisan.................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan............................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................... 4
2.1 Pengertian............................................................................... 4
2.2 Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas.................................... 4
2.3 Penanganan............................................................................. 6
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................... 11
I. PENGKAJIAN....................................................................... 11
A. Data Subyektif................................................................... 11
B. Data Obyektif..................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 18
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan............................................................................. 20
4.2 Saran....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21
LEMBAR KONSULTASI
iv