Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blighted ovum merupakan salah satu kelainan dalam kehamilan.
Wanita yang sudah diketahui terlambat menstruasi dan telah melakukan tes
kehamilan yang hasilnya positif, ternyata tidak benar-benar hamil. Pada
kondisi tersebut, kantung kehamilan (gestational sac) yang diharapkan berisi
bakal janin, ternyata isinya kosong. Inilah yang dimaksud dengan blighted
ovum.
Blighted ovum. Kondisi ini terjadi karena telur yang sudah dibuahi
berhasil membentuk plasenta dan membran, tetapi gagal terbentuk embrio.
Diduga hal ini terjadi karena kelainan kromosom pada telur yang sudah
dibuahi tersebut. Blighted ovum biasanya terjadi pada minggu-minggu awal
kehamilan.
Untuk mengetahui diagnosis, dokter melakukan pemeriksaan
menggunakan USG (ultrasonografi). Pada pemeriksaan USG, dapat dilihat
adanya kantung kehamilan yang ternyata di dalamnya tidak ada embrio alias
kosong. Tes kehamilan positif, karena plasenta mengeluarkan hormon
human chorionic gonadotropin (HCG).
Pada awalnya, wanita merasakan gejala-gejala hamil, seperti mudah
lelah, merasa ada yang lain pada payudara atau mual-mual. Selanjutnya,
pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon HCG kembali turun, dan
akhirnya gejala kehamilan menghilang—biasanya terjadi setelah usia
kehamilan 3 bulan. Pada saat tersebut, wanita akan merasa tidak nyaman di
perut, atau keluar bercak perdarahan dari vagina.
Apabila sudah dipastikan mengalami blighted ovum, dokter
mengeluarkan plasenta dan kantung kehamilan yang kosong tersebut.
Prosedurnya sama seperti pengeluaran janin saat wanita mengalami
keguguran, yang dikenal dengan istilah kuretase dan dilatasi.
Blessing in disguise mungkin ungkapan yang tepat untuk keguguran.
Mengapa demikian? Beberapa penelitian terakhir menemukan bahwa
sebagian besar kasus keguguran disebabkan adanya kelainan kromosom.
Jika ditelusuri kembali, berbagai penyakit bawaan pada anak seperti
sindrom Down dan kelainan sejak lahir lainnya akibat dari adanya kelainan
kromosom.
Seandainya saja bakal janin yang memiliki kelainan kromosom
tersebut mampu bertahan hingga lahir, kemungkinan anak akan menderita
kelainan bawaan. Karena terdapat kelainan, keguguran dapat dianggap
sebagai seleksi ilmiah, karena jika janin tersebut lahir dan tumbuh besar
mungkin akan membawa masalah lebih rumit di kemudian hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
asuhan kebidanan pada Ny. “L” usia 19 tahun dengan blighted ovum di Poli
Kandungan RSUD Caruban Kabupaten Madiun.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu,mengerti,memehami dan melaksanakan
Asuhan Kebidanan pada pasien dengan abortus inkomplet.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” Usia 19
Tahun dengan blighted ovum, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data pada pasien blighted ovum,
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan pada blighted
ovum.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Memberi tambahan Sumber Ilmu Pengetahuan Alam serta dapat
menerapkan apa yang telah didapat dalam perkuliahan dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan.
1.3.2 Bagi Institusi
Dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan dalam penanganan
ibu hamil dengan blighted ovum.
1.3.3 Bagi Klien
Dengan menberikan Asuhan Kebidanan maka klien dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam mencari pertolongan yang
tepat.
1.3.4 Bagi Lahan Praktek
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan
yang ada pada kasus blighted ovum.

1.4 Metode Penulisan


Adapun teknik penulisan yang digunakan perbandingan dalm
mengumpulkan data Asuhan Kebidanan adalah :
1.4.1 Wawancara
Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga
kesehatan dengan pasien, keluarga atau tenaga kesehatan untuk
mendapat data subjektif.
1.4.2 Observasi
Pengamatan langsung terhadap keadaan yang terjadi pada klien.
1.4.3 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pada klien yang meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi untuk mendapatkan data objektif.
1.4.4 Studi pustaka
Dengan mempelajari buku-buku dan makalah yang berhubungan
dengan kasus pada Asuhan Kebidanan
1.4.5 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnose seperti pemeriksaan Laboratorium, USG, dan Rontgen.
1.4.6 Dokumentasi
Suatu cara untuk membantu pemeriksaan oleh data dengan
melihat data yang sudah ada dalam status pasien, catatan medis atau
data dari pemeriksaan penunjang.

1.5 Tempat dan Waktu Penulisan Asuhan Kebidanan


Pengumpulan data dalam Asuhan Kebidanan ini dilakukan pada saat
praktek di Poli Kandungan RSUD Caruban Kabupaten Madiun pada
tanggal 29 Desember 2011, jam 08.25 WIB.
BAB II
LANDASAR TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Pengertian Kehamilan
1. Kehamilan adalah suatu proses yang akan terjadi bila empat aspek
penting terpenuhi yaitu ovum, spermatozoa, konsepsi, dan nidasi.
(Pusdiknakes. Depkes RI 1999:30)
2. Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan)
dan berakhir dengan eprmulaan persalinan. (Obstetric Fisiologi
UNPAJ. 1990 hal: 5).
3. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. (Menurut federasi obstetric Ginekologi internasional,
buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo, 2008, hal 213).
4. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embri
atau fetus di dalam tubuhnya. (id.wikipedia.org/wiki/kehamilan,
diakses pada tanggal 23-12-2012 jam 16.46 wib).
5. Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Ilmu Kebidanan.
Sarwono Prawiroharjo. 2008 hal 185)
2.1.2 Proses Terjadinya Pembuahan
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktunya persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba fallopi.
Di sekitar sel telur banyak terkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang mudah dimasuki, masuklah slah satu sel mini dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(kontrasepsi atau fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudigah
dan janin, dipersiapkan ori (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur) spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi=fertilitas), nidasi dan plasenta.
(Mochtar, 1998).
2.1.3 Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hamper semua tubuh wanita mengalami perubahan, terutama
pada alat kandungan, dan juga organ lainnya ;
1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai
persalinan. Dalam keadaan tidak hamil, rahim atau uterus terletak
dalam rongga panggul kecil di antara kandungan kemih dan dubur.
Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear. Pada orang
tidak hamil uterus mempunyai berat 70g. bagian rahim antara kedua
pangkal tuba, yang disebut fundus uteri.
2. Indung Telur (Ovarium)
Prses ovulasi selam kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda.
3. Vagina dan Perineum
Selama hamil terjadi peningkatan vaskularisasi pada kulit dan otot-
otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
bewarna ke ungu-unguan yang dikehal dengan tanda Chadwick.
4. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai pada
daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama strie
gravidarum. Pada multipara selain strie kemerahan itu seingkali
ditemukan garis bewarna perak yang merupakan sikatrik dari strie
sebelumnya. Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan
perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan (linea
nigra). Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi
pada wajah dan leher yang disebut cloasma gravidarum. Selain itu,
pada areda juga akan terjadi hipergigmentasi yang berlebihan.
Pigmentasi yang berlebihan akan hilang atau sangat jauh berkurang
setelah eprsalinan. Kontrasepsi oral juga bias menyebabkan
terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
5. Payudara
Payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Sedangkan pada
putting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah
bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan dapat keluar yang
disebut colustrum.
6. Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, ddan
cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan
akan bertambah 12,5 kg. hail konsepsi, uterus, dan darah ibu secara
relative mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan
lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan protein per hari
pada ibu hamil 51 g.
7. Sistem Kardiovaskular
Kapasitas vascular paru akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan
selama trimester terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi
ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring karena inilah tidak
dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan.
Sedangkan bila tidur terlentang, pembesran uterus akan menekan
vena kava inferior dan aorta bagian bawah. Akibatnya, penekanan
vena kafa inferior ini akan mengurangi darah balik vena ke jantung.
8. Traktus Digestivus (Saluran Pencernaan)
Seiring dengan besarnya uterus, lambung, dan usus akan bergeser.
Pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah dan makanan akan lebih lama berada
dalam saluran makanan reabsorbsi makanan baik, namun akan
menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering
terjadi, biasanya pada pagi hari disebut sakit pagi (morning
sickness).
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menumbulkan sering
berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan
bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika
kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu
akan timbul kembali.
10. Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit.
Kelenjar Hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior.
Kelenjar odrenal : tidak begitu terpengaruh.
(Ilmu kebidanan. Sarwono Prawiroharjo hal 175-186).
2.1.4 Tanda-Tanda Gejala Kehamilan
1. Tanda-Tanda Persumtif
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus dari
Neagle : TTP = (hari pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3).
b. Mual dan Muntah (Nausea and Vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari,
disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah
terlalu sering disebut hiperemesis.
c. Mengidam (Ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu.
Terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.
d. Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
e. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sedak dan padat bisa
pingsan.
f. Tidak ada selera makan
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian
nafsu makan timbul lagi.
g. Lelah
h. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen dan progesterone yang merangsang
cluktus dan alveoli pada payudara.
i. Miksi sering. Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan gejala ini kembali, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
j. Konstipasi karena tonus otot-otot uterus menurun oleh pengaruh
hormone steroid.
k. Pigmentasi kulit, dijumpai di muka (chlasma gravidarum), areola
payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra)
l. Varices dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya
dijumpai pada triwulan akhir.
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
konsistensi dari rahim.
c. Tanda Chadwick
d. Kontraksi-Kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton hicks
e. Teroba ballottement
f. Reaksi kehamilan positif
3. Tanda pasti hamil (tanda positif)
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba juga
bagian-bagian janinl.
b. Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoskop
- Didengar dengan alat Doppler dan dicatat.
- Dilihat pada ultrasonografi.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
(Sinopsis Obstetri Jilid 1. Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH hal
43-45).
2.1.5 Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan
a. Asam Folat
Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil
melindungi dari gangguan saraf pada janin (anesefali, spina fibida).
Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 mg/hari
selama 12 minggu kehamilan karena asam folat tidak dapat dipenuhi
hanya dari makanan.
b. Zat Besi
Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30-50 mg/hari. Selain
suplemen, zat besi juga terkandung pada daging, telur, kacang,
sayuran hijau, gandum dan buah-buahan kering. Suplemen besi
sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut kosoong
atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan.
c. Kalsium
Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil
dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan
sebanyak 1200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan
jus buah yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
(Ilmu Kebidanan. Sarwono Prawiroharjo).
2.1.6 Diagnosa Banding Kehamilan
Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan
atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan.
1. Hamil palsu : Gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti
amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar, dan
bahkan wanita ini merasakan gerakan janin. Namun pada
pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain
pada pemeriksaan kehamilan negative.
2. Mioma uteri : Perut dan rahim membesar, namun pada perabaan
rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan
negative dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3. Kista ovary : Perut membesar bahkan makin bertambah besar,
namun pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa, reaksi
kehamilan negative, tanda-tanda kehamilan lain negative.
4. Kandung kencing penuh dan terjadi retensi urin : Pada pemasangan
kateter keluar banyak air kencing.
5. Hematometra : Uterus membesar karena terisi darah.
(Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2 hal 45-46).

2.2. Konsep dasar blighted ovum (kehamilan kosong)


2.2.1 Definisi blighted ovum
1. Blighted ovum (BO) adalah kehamilan tanpa dijumpai adanya
pertumbuhan embrio.
(Menurut Dr.Andon Hestiantoro , SPOG dari klinik yasmin Rumah
sakit Cipto Mangunkusumo).
2. Blighted ovum keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi
tidak ada janin dalam kandungan . Blighted ovum (kehamilan
anembrionik) merupakan kehamilan patologik, dimana mudigah,
tidak terbentuk sejak awal. Disamping mudigah , kantong kuning
telur juga tidak ikut terbentuk. Seorang wanita yang mengalaminya
juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat
menstruasi. Mual dan muntah pada awal kehamilan (morning
sickness). Payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut,
bahkan pada saat dilakukan tes kehamilan baik tes pack maupun
laboratorium hasilnya pun positif. Blighted ovum (anembryonic
pregnancy) terjadi saat ovum yang sudah dibuahi menempel ke
dinding uterus, Tetapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang
membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu
sendiri.Blighted ovum biasanya terjadi pada trimester pertama
sebelum wanita tersebut mengetahui tentang kehamilannya. (Alan
Serman, Ljiljana Serman.2006.Glycosylation pattern of placental
proteins in Blighted ovum. Institute of Biology University of zageb
Gynaecol perinatal : 15 (4) : 183-186 )
2.2.2 Etiologi
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah
kromosom dan penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester
pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin
dan secara alami tubuh berusaha untuk meneruskan kehamilan
karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan
sehat.hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal ,
atau kualitas sperma dan ovum yang buruk.
Sekitar 60 % blighted ovum disebabkan kelainan
kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Tubuuh
ibu mengenali adanya kromosom yang abnormal pada janin dan
secara alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan kehamilan
karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan sehat.
Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau
kualitas sperma atau telur yang kurang baik.
Infeksi TORCH dan streptokokus, penyakit kencing manis
(diabetus mellitus) yang tidak terkontrol, serta faktor imunologis
seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan
blighted ovum. Resiko juga meningkatkan bila usia suami dan istri
semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.(Alan
Serman , Ljiljana Serman , 2006. Glycosylation pattern of
paracentral proteins in Blighted ovum.Institute of Biology
University of zageb Gynaecol Perinatal:15(4):183-186).
2.2.3 Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum), yang matang bertemu
sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah
dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna,dan hanya
terbentuk plasenta yang berisi cairan.Meskipun demikian plasenta
tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan
hormon HCG, dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada
indung telur (ovarium)dan otak sebagai pemberitauan bahwa sudah
terdapat hasil konsepsi didalam rahim.Hormon HCG menyebabkan
munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam,
dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes
kehamilan positif baik test pack maupun laboratorium pada
umumnya mengukur kadar hormon HCGyang sering disebut juga
sebagai hormon kehamilan.
(Alan serman,Ljiljana serman .2006.Glycosylation pattern of
patacentral proteins in Blighted ovum.Institute of Biology University
of zageb Gynaecol perinatal:15(4):183-186).
2.1.4 Gejala dan tanda
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali .
Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk :
- Periode menstruasi terlambat
- Kram perut
- Minor vagina atau bercak pendarahan
- Tes kehamilan positif pada saat gejala
- Ditemukan setelah akan terjadi keguguran spontan dimana
muncul keluhan pendarahan.
- Hampir sama dengan kehamilan normal
- Gejala tidak spesifik (pendarahan spotting coklat kemerah-
merahan, kram perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat).
- Tidak sengaja ditemukan dengan USG.
(Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-186)

2.1.5 Diagnosis
1. Anamnesis (Tanda-tanda kehamilan)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Tes kehamilan : positif
- Pemeriksaan DJJ
- Pemeriksaan USG abdominal dan transvaginal akan
mengungkapkan ada tidaknya janin yang berkembang dalam
rahim.
Diagnosis kehamilan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan
memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung
kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat
lebih jelas. Dari situ juga tampak adanya kantung kehamilan yang
kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik
dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter
sedikitnya 30 mm tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan
kantong kuning telur.
Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-184)

2.1.6 Penanganan
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan
selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim
(kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa
penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena
infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi
sehingga kelak dapat hamil sungguhan.
Blighted ovum terjadi ketika telur yang dibuahi berhasil
melekat pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya
terbentuk plasenta dan kulit ketuban. Diagnosis pasti melalui
pemeriksaan USG. Penatalaksanaan pada kasus blighted ovum
adalah dengan kuretase. Pada pasien ini diberikan preparat
prostaglandin sebagai dilator, setelah ada pembukaan servik
kemudian dilakukan kuretase.
(Menurut dr. Andon Hestiantoro, SpOG dari klinik yasmin Rumah
Sakit Cipto Mangun Kusumo).

2.1.7 Pencegahan
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah.
Beberapa pasangan seharusnya melakukan tes genetika kehamilan.
Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali dan jarang lebih
dari satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat
dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan
TORCH. Imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila
menderita penyakit disembuhkan dahulu, dikontrol gula darahnya,
melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia diatas 35
tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma /
ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan
pola hidup sehat.
(Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-186)
BAB III
TINJAUAN KASUS

Nama Mahasiswa : Ferlia Sisca Suwelo


Tanggal Pengkajian dan Jam : 29-12-2011, jam 08.30 WIB
Tanggal MRS dan Jam : 29-12-2011, jam 08.25 WIB
Nomor Register : 18060

PENGKAJIAN
I. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “L” Nama Ibu : Ny “S”
Umur : 19 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : IRT
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : RT 33/33 Perungsaradan Alamat : RT 33/33Perungsaradan
Telepon : - Telepon : -

2. Alasan Datang
Kunjungan pertama  kunjungan ulang
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah 4 hari ini dari lubang kewanitaannya keluar fleg-
fleg darah.
4. Riwayat Perkawinan
Kawin pertama umur : 19 tahun
Menikah : 1 kali
Lama : ± 2 bulan
Status : menikah
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC
dan HIV AIDS, penyakit menurun, seperti diabetes melitus, asma dan
penyakit menahun seperti jagung, TBC, dan ginjal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sebelum datang ke RSUD Caruban. Ia terlebih dahulu
memeriksakan kehamilannya di tempat Bidan Reny Inggar. Setelah
dilakukan pemeriksaan pasien dirujuk oleh bidan Reny Inggar ke rumah
sakit dengan diagnosa G1 PO AO UK 12 mg + abortus iminens (?). dan
pasien datang ke RSUD Caruban pada tanggal 29-12-2011 pada pukul
10.05 WIB.
c. Riwayat penyakit keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan suaminya tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti TBC dan HIV AIDS, penyakit
menurun seperti diabetes melitus, asma dan penyakit menahun seperti
jantung, TBC, dan ginjal.
d. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat kehamilan kembar, baik dalam
keluarga ibu atau pun suaminya.
6. Riwayat Menstruasi
Amenorhoe : ± 1 bulan
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Banyaknya : 3x / hari ganti pembalut, warna merah segar
Siklus : 28 hari
Teratur / tidak : teratur
Disminorhoe : tidak
Flour albus : ada, tiap sebelum dan sesudah haid selama 2 hari, sedikit
warna putih jernih, tidak bau, tidak gatal.
HPHT : 7-10-2011
HPL : 14-7-2012
UK : 11 minggu 6 hari
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Persalinan Nifas
Usia
Hamil Tgl Tempat Jenis Lak Kompli anak
Uk Penolong Komplikasi Anak
ke lahir persalinan persalinan tasi kasi

Ibu Bayi JK BB PB

1 Hamil ini

8. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan :  Ө
Lam :Ө
Keluhan :Ө
KB : belum terpikirkan
9. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu menyatakan hamil anak ke : I
Usia kehamilan : ± 2 bulan
Pergerakan janin dalam 6 jam terakhir, belum terasa pergerakan janin yang
pertama kali dirasakan pada umur kehamilan, belum terasa
ANC sejak umur kehamilan : 2 minggu
ANC : TM 1 : frekuensi : 1 kali
Keluhan : mual muntah
Terapi : vitamin B6 dan kalk
TM 2 : frekuensi :Ө
Keluhan :Ө
Terapi :Ө
TM 3 : frekuensi :Ө
Keluhan :Ө
Terapi :Ө
Imunisasi TT : TT 1 :Ө
TT 2 :Ө
Pendidikan kesehatan dan penyuluhan kesehatan yang diperoleh : nutrisi
yang baik diawal kehamilan, personal, hygiene yang baik, dan istirahat
yang cukup.
10.Pola kebiasaan sehari-hari
1.
Pola
No Uraian Sebelum hamil Hamil
kebiasaan
a Nutrisi Frekuensi makan - Makan 3x/hari, - Makan 2x/hri,porsi
minum keluhan dengan porsi sedang menu nasi,
sedang dan menu sayur, lauk, tempe,
nasi, sayur, lauk tahu dan ayam.
tempe dan ayam - Minum ±8-9
- Minum ±7-8 gelas/ gelas/hari
hari - Tidak ada keluhan
- Tidak ada keluhan
b Eliminasi - BAK (frekuensi, - BAK:5-6x/hri - BAK:7-8x/hari
warna, bau, warna kuning, warna kuning,
konsistensi, jernih, bau khas, jernih bau khas,
jumlah) tidak nyeri tidak nyeri.
- BAB (frekuensi - BAB:1x/hari, - BAB:1x/hari,
warna, bau, warna kuning,bau warna kuning, bau
konsistensi) khas,konsistensilin khas, konsistensi
uk,banyak tidak lunak, cukup, tidak
nyeri. nyeri.
c Istirahat - Tidur siang - Tidur siang: jam - Tidur siang :jam
- Tidur malam 14.30-15.30 wib 14.30-15.30 wib
- Keluhan ±1jam ±1jam
- Tidur malam: jam - Tidur malam:jam
21.00-04.00 wib ± 21.00-04.30 wib ±
7jam 7,5jam
- Tidak ada keluhan - Sering bangun
pada malam hari

D Aktivitas Kegiatan sehari-hari Ibu setiap harinya Ibu setiap harinya


(dirumah/tempat selalu mengerjakan selalu mengerjakan
kerja) keluhan. kegiatan rumah tangga pekerjaan rumah
seperti menyapu, tangga seperti
mengepul, mencuci, menyapu, mengepel,
dll… mencuci, dll…
- Tidak ada keluhan - Tidak ada keluhan
e Personal - Mandi - Mandi:2xsetip - Mandi:2xsetiap
hygiene - Keramas harinya dan gosok harinya dan gosok
- Ganti pakaian gigi: setiap habis gigi: setiap habis
dalam &luar mandi dan mau mandi dan mau
- Keluhan tidur tidur
- Keramas :3xhari - Keramas :3 hari
sekali sekali
- Ganti pakaian - Ganti pakaian
dalam dan luar dalam dan luar
setiap habis mandi setiap habis mandi
- Tidak ada keluhan - Tidak ada keluhan
f Seksual Frekuensi keluhan 3x/ minggu 3x / minggu, keluar
Tidak ada keluhan fleg-fleg

11.Perilaku kesehatan (kebiasaan-kebiasaan)


Merokok : tidak pernah
Minum jamu : tidak pernah
Minuman keras : tidak pernah
Pantangan (makan / minum) : mengatakan tidak ada pantangan
dalam makan maupun minum.
12. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Kehamilan ini :
Ibu mengatakan kehamilannya saat ini sangat di inginkan.
b. Pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan ini :
Ibu hanya mengetahui bahwa dirinya sedang hamil ± 3 bulan.
c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini :
Ibu sangat menerima dengan kehamilannya saat ini.
d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan
Keluarganya menginginkan yang terbaek bagi ibu dan janinnya.
e. Ketaatan ibu dalam beribadan
Ibu beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya yaitu shalat 5 waktu
setiap harinya
f. Ibu tinggal bersama suaminya
g. Hewan piaraan tidak ada
h. Rendana melahirkan di BPS
13. Riwayat Sosial Budaya
Hubungan ibu dan tetangganya cukup baik dan ibu masih mempercayai
adat-istiadat yang berlaku disekitar tempat tinggalnya.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 16 x/menit
S : 36,4○c
TB : 161 cm
BB : sebelum hamil: 40 kg
hamil : 44 kg
kenaikan BB : 4 kg
LILA : 22 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala:
Rambut :bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi, warna hitam,
pendek, bergelombang.
Wajah :simestris, tidak ada oedema, tidak ada lesi, tidak ada
chloasma gravidarum, pucat.
Mata :simestris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus,
tidak strabismus, tidak ada pembesaran kelenjar
palpebra.
Hidung :bersih, tidak ada polip dan sinusitis, tidak ada secret.
Telinga :simetris, bersih, tidak ada serumen tidak ada lesi
Mulut :bibir tidak terdapat labiokisi dan labiopalatokisis, tidak
stomatitis, warna merah muda, lembab, lidah bersih, gusi
tidak berdarah, gigi bersih, lengkap, tidak caries, tidak
berlubang.
Leher :tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Aksila :tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada lesi, dan
simetris
Payudara:
Bentuk : simetris
Areola : terdapat hiperpigmentasi areola mamae
Putting susu: menonjol
Bekas luka : tidak ada
Kebersihan : bersih
Abdomen:
Bentuk : simetris
Pembesaran: sesuai dengan usia kehamilan
Bekas luka : tidak terdapat luka bekas operasi sc, atau opersi yang lain
Linea : terdapat liena alba
Striea : tidak terdapat strie gravidarum
Ekstremitas:
Edema : - ekstremitas atas, kanan dan kiri: tidak terdapat edema
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: tidak terdapat
edema
Varices : - ekstremitas atas, kanan dan kiri: tidak terdapat varises
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: tidak terdapat
varises
Kuku & jari: - ekstremitas atas, kanan dan kiri: pendek, bersih, tidak
sindakti, tidak polidaktil
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: pendek, bersih,
tidak sindaktil, tidak polidaktil
Anogenital:
Tanda Chadwick: ada, yaitu berwarna biru ke ungu-unguan
Varises : tidak ada
Oedema : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar bartholini: tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini
Pengeluaran: fleg-fleg darah
Hemoroid : tidak ada
Kebersihan: bersih

Palpasi
Payudara
Colostrum : belum keluar
Benjolan : tidak ada benjolan yang abnormal
Leopold:
Leopold I : ballotement (+)
Leopold II : belum teraba
Leopold III: belum teraba
Leopold IV: belum teraba

Auskultasi:
DJJ: punctum maks : 
Frekuensi :

Perkusi
Reflek patella :  / 

3. Pemeriksaan Panggul Luar


Distansia spinarum : tidak dilakukan
Distansia cristarum : tidak dilakukan
Boudelogue : tidak dilakukan
Lingkar panggul : tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : tidak dilakukan
Rontgen : tidak dilakukan
USG : tanggal 22-12-2011, oleh: dr. Silviana & dr. Budi
Usg : GS (+) irregular
FP ( - )
Pro curetase
Kesimpulan : MRS segera

5. Terapi / Advise
Pro curtase

A : Ny “L” G1P0000 UK 11 minggu 6 hari dengan blighted ovum


P : Tanggal 29 – 12 – 2011
Jam
08.25 Pasien datang ke poli kandungan RSUD Caruban ingin memeriksakan
kehamilannya karena sudah 4 hari ini ibu mengeluarkan fleg-fleg darah
dari lubang kewanitaannya, sebelum itu terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan TTV, TB, BB ibu, dengan hasil :
TTV : TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 16 x/menit
S : 36,4○c
TB : 161 cm
BB : 44 kg
08.36 Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan USG, dengan hasil :
USG tanggal : tanggal 22-12-2011, oleh: dr. Silviana & dr. Budi
Usg : GS (+) irregular
FP ( - )
Pro curetase
Kesimpulan : MRS segera
08.40 Jelaskan pada pasien tentang keadaan yang sedang dialaminya:
Ny. “L” usia 19 tahun hamil anak pertama uk 11 minggu 6 hari sedang
mengalami blighted ovum. Dan kehamilannya ini sudah tidak dapat
dipertahankan lagi sehingga harus di lakukan tindakan curetase.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang sedang dialaminya.
08.42 Jeaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu
tindakan curetase:
Kuretase adalah tindakan untuk melepaskan jaringan yang melekat pada
dinding rahim (kavum uteri), dengan menggunakan instrumen berupa
sendok kuret ke dalam dinding rahim. Sendok kuret akan melepaskan
jaringan tersebut dengan teknik pengerokan. Kuret perlu dilakukan
supaya rahim bersih dari jaringan atau hasil konsepsi yang tidak dapat
dipertahankan lagi. Jika tidak dibersihkan akan memunculkan gangguan
seperti nyeri, perdarahan, dan bahkan carsinoma.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang penjelasan.
08.44 Lakukan inform consent antara petugas kesehatan dan pasien:
Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut. Tujuan adalah memberikan
perlindungan kepada pasien serta memberi perlindungan hukum kepada
nakes terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan mau menyetujui inform consent setelah
tadi diberikan penjelasan secara menyeluruh tentang
keadaannya.
08.45 Anjurkan pasien untuk MRS dengan segera:
Pasien perlu untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh
penanganan yang sesuai dengan diagnosa medik yang sedang
dialaminya.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari asuhan kebidanan komprehensif yang


akan membahas kendala atau hambatan selama penulis melaksanakan asuhan
kebidanan pada klien dengan kehamilan blighted ovum. Kendala tersebut
menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan dan tinjauan kasus.
Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan pencegahan masalah.
Guna perbaikan atau masukan masukan demi peningkatan mutu asuhan
kebidanan .
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara teori dan praktek di lapangan
mengenai pelayanan pada ibu hamil dengan blighted ovum.

4.1 Pengkajian

Blighted ovum keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak
ada janin dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik)
merupakan kehamilan patologik, dimana mudigah, tidak terbentuk sejak
awal. Disamping mudigah , kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk
(Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada Ny. “L” dengan kehamilan
blighted ovum ditemukan data sebagai berikut : umur Ny. “L” adalah 19
tahun, Secara garis besar pengertian dari blighted ovum (BO) adalah
kehamilan tanpa dijumpai adanya pertumbuhan embrio. Sehingga ditemukan
kesenjangan antara toeri dengan kasus yang ada di Poli Kandungan RSUD
Caruban Kab MADIUN.

4.2 Data Subyektif

Data yang didapatkan dalam konsep asuhan kebidanan kehamilan


blighted ovum terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan patologis dan kasus
yang ditemukan dalam lahan praktek di Poli Kandungan RSUD Caruban Kab
Madiun terjadi pada Ny. “L” dengan kehamilan blighted ovum.

4.3 Data Obyektif


Pada kasus yang ditemukan di lahan praktek tepatnya di Poli Kandungan
RSUD Caruban Kab Madiun setelah dilakukan pemantauan ternyata sama
seperti pada konsep asuhan. KU ibu baik, kesadaran composmentis, TD :
110/60 mmHg, N : 80 x/menit, R : 16 x/menit, S : 36,40C, LILA : 22 cm,
terdapat pengeluaran fleg-fleg darah.

4.4 Analisis

Pada kasus ini yang ditemukan di lahan praktek tepatnya di Poli


Kandungan RSUD Caruban Kab Madiun , pada Ny “L” usia 19 tahun G1P0000
UK 11 minggu 6 hari dengan blighted ovum.

4.5 Penatalaksanaan
Pada tahap penatalaksanaan di sini, Ny “L” dengan kehamilan blighted
ovum di Poli kandungan RSUD Caruban Kab Madiun diberikan advise dokter
untuk segera curetase setelah dilakukan pemeriksaan, karena kehamilannya
sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Setelah dilakukan inform choice
dilakukan inform consent untuk menyetujui tindakan medik. Dan anjurkan
pasien untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh penanganan yang
sesuai dengan diagnosa medik yang sedang dialaminya.
Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapiutik
Dengan senyum, salam, sapa dengan bahasa yang dimengerti Pasien.
BAB IV

PENUTUP

Setelah membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. “L” dengan


kehamilan blighted ovum, penulis dapat melakukan perbandingan antara teori
dengan praktek di lapangan.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengkajian pada Ny.”L” dengan kehamilan blighted ovum, dan
keluarganya ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Blighted
ovum kalau ditangani dengan baik akan berjalan dengan normal. Sehingga
tidak akan terjadi perdarahan maupun infeksi terhadap ibu. Dan pengenalan
diri dan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan pengkajian ternyata
dapat menghilangkan kesalah fahaman klien terhadap petugas kesehatan
dengan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

Dalam melakukan kegiatan perencanaan, penulis berusaha membuatnya


sesuai dengan kebutuhan klien. Selain itu penulis juga berusaha melakukan
sesuai teori yang diberikan dalam asuhan kebidanan pada kehamilan blighted
ovum.
Pada langkah asuhan kebidanan yang telah penulis lakukan pada umumnya
memberikan konseling tentang hal-hal yang diperlukan klien. Pada langkah
evaluasi dan tindakan asuhan kebidanan yang dilakukan pada saat
pemeriksaan kehamilan, klien dan keluarga akhrinya dapat memahami bahwa
penanganan pada kehamilan blighted ovum sangat penting untuk mencegah
terjadinya komplikasi.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
Meningkatkan peranan sebagai bidan dan fungsinya sebagai
pelayanan kesehatan dan lebih meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya.
5.2.2 Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam Asuhan Kebidanan diperlukan
kerjasama yang baik dengan klien dalam usaha memecahkan
masalah.
5.2.3 Bagi Pendidikan
Hendaknya lebih banyak dalam memberikan bimbingan
kepada mahasiswa untuk keberhasilan dari mahasiswa.
5.2.4 Bagi Mahasiswa
Hendaknya mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan
harus menguasai materi yang telah diberikan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “L” USIA 19 TAHUN GI P0000
UK 11 MINGGU 6 HARI DENGAN BLIGHTED
OVUM DI POLI KANDUNGAN RSUD CARUBAN
KAB MADIUN

OLEH
NAMA : FERLIA SISCA SUWELO
NIM : 10.016

AKADEMI KEBIDANAN PGRI KEDIRI


Jl.K.H.Ahmad Dahlan No. 76 Kediri
TAHUN 2011 - 2012
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang mana atas kasih sayang –Nya ,berkat,rahmat,taufiq dan hidayahnya sehingga
telah selesai Asuhan Kebidanan pada Ny.“L” usia 19 tahun GI POOOO uk 11
minggu 6 hari dengan blighted ovum. Dan tentunya kami mengucapkan terima
kasih banyak kepada semua pihak yang membantu yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu .
Dengan di keluarkannya Asuhan Kebidanan ini, kami menyadari, bahwa
Asuhan Kebidanan ini jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan narasumber
kami. Kami berharap Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
ingin tahu tentang kesehatan. Kami pun berharap saran dan kritik yang
membangun sangat kami perlukan agar Asuhan Kebidanan ini lebih komplit.
Demikianlah kata pengantar ini kami persembahkan, semoga Asuhan
Kebidanan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih atas perhatiannya

Kediri, Maret 2012

FERLIA SISCA SUWELO

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I . PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum............................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................... 1
1.3 Metode Penulisan.................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan............................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................... 4
2.1 Pengertian............................................................................... 4
2.2 Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas.................................... 4
2.3 Penanganan............................................................................. 6
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................... 11
I. PENGKAJIAN....................................................................... 11
A. Data Subyektif................................................................... 11
B. Data Obyektif..................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 18
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan............................................................................. 20
4.2 Saran....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21
LEMBAR KONSULTASI

iv

Anda mungkin juga menyukai