PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Blighted Ovum merupakan 60% dari penyebab kasus keguguran ,di ASEAN
dari Semua Ibu hamil dari tahun 2017 – 2020, sedangkan di Wilayah Kerja
jenis keguguran yang terjadi pada awal kehamilan. Disebut juga anembryonic
pregnancy, blighted ovum terjadi ketika telur yang dibuahi berhasil melekat
pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya terbentuk plasenta dan
kulit ketuban. Sebagian besar kasus Blighted Ovum akan dikeluarkan secara
Namun, karena BO terjadi sangat awal, banyak wanita tidak menyadari bahwa
1
mereka sedang hamil ketika mereka menderita Blighted Ovum. Akibatnya
Margareth, 2013).
Bahaya blighted ovum pada ibu hamil, blighted ovum dapat terdeteksi
yang mengalami blighted ovum pada tahun 2017 - 2020 sebanyak 26 orang.
Rata – rata Ibu yang mengalami blighted ovum adalah ibu yang sudah
tentang “Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian Blighted Ovum
2
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah : “Apakah ada hubungan umur dan paritas ibu dengan
Tengah?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tengah.
2. Tujuan Khusus
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritits
3
informasi baru tentang hubungan umur dan paritas dengan kejadian
2. Manfaat Praktis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
implantasi..
kehamilan terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk ke
b. Tanda-Tanda Kehamilan
pemeriksa diantaranya :
a) Perut Membesar
c) Tanda Hegar
5
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
Braxton Hick
g) Teraba ballottement
bagian Janin
d) Pemeriksaan ultrasonografi
6
susu keluar dan bahkan wanita ini merasakan gerakan
negative
kehamilan negative.
7
2. Blighted Ovum
a. Pengertian
b. Etiologi
ovum saat ini belum diketahui secara pasti, namun diduga karena
(Dwi W,2013).
seltelur.
8
2) Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella,
blighted ovum.
3) Faktor usia dan paritas. Semakin tua usia suami atau istri dan
4) Kelainan genetik
c. Patogenesis
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi
unsur janin tidak berekembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan
tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi
tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai
lainnya seperti hal umumnya yang dialami ibu hamil (Sukarni dan
Margareth, 2013).
9
Untuk blighted ovum pada kehamilan awal kehamilan berjalan baik
terlihat jelas, tes kehamilan urine positif. blighted ovum terdeteksi saat
(Sukarni, 2014).
disertai hasil tes kehamilan yang positif. Pasien dapat terus merasa
yaitu volume menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, kram pada
10
kembali sepuluh hari setelah tes USG pertama untuk memantau
kantung yolk sac (ovum) atau embrio. Gambaran lainnya adalah ketika
ovum.
kehamilan selanjutnya.
11
Menurut Sukarni, 2014 pencegahan yang harus dilakukan adalah
imunisasi, ibu hamil pun harus selalu menjaga kebersihan diri dan
lingkungan tempattinggalnya.
itu pastikan bahwa calon ibu benar - benar sehat saat akan
merencanakan kehamilannya.
konsepsi.
bulan.
12
didiagnosis blighted ovum adalah dengan membuka kemudian
kesehatan tubuh dan jiwa pasien dapat kembali pulih dengan cepat
(Sarwono, 2012)
(Saifuddin, 2010).
13
3. Tinjauan tentang Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Blighted Ovum
a. Umur Ibu
dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-
20-35 tahun,karena pada usia tersebut Rahim sudah siap menerima dan
tahun Rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun dan
b. Paritas ibu
14
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu
jumlah abortus.
a) Nulipara
b) Primipara
beberapa minggu
c) Multipara
15
c. Hubungan Umur dengan kejadian blightedovum
yang dimiliki sel telur juga tidak sebaik ketika ibu masih pada
usia muda. Dikarenakan hal tersebut ibu yang hamil pada usia
dicegah.
16
mengatakan bahwa paritas adalah jumlah kehamilan yang
e. LandasanTeori
pregnancy), jadi hanya ada kantong gestasi saja (kantong kehamilan) dan air
ketuban saja.
Blighted ovum adalah jenis umum keguguran. Ini terjadi ketika sel telur
sangat awal atau tidak terbentuk sama sekali. (dokter sehat, 2012).
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu
yang buruk atau terdapat infeksi TORCH, maka unsur janin tidak
berekembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam didalam
17
rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal
pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil
dan lainnya seperti hal umumnya yang dialami ibu hamil ( Sukarni dan
Margareth, 2013).
sendiri harus menyadari bahwa keguguran adalah proses alami yang tidak bisa
Dengan memahami hal ini, kesehatan tubuh dan jiwa pasien dapat kembali
B. Kerangka Konsep
Paritas
18
Keterangan :
Variabel Independen :
Variabel Dependen :
Gambar.I
Bagan Kerangka Konsep
C. Hipotesis Penelitian
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
berikut :
BO (+)
umur
BO (-)
Kasus (BO)
BO (+) Paritas
BO (-)
BO (+)
umur
BO (-)
Kontrol (tidak
BO)
BO (+) Paritas
BO (-)
Gambar. II
Bagan Rancangan Penelitian Case Control
20
POPULASI
Semua ibu hamil di Puskesmas Pangale Kabupaten Mamuju Tengah
berjumlah 483 orang dari tahun 2017-2020
SAMPEL
Ibu hamil yang menderita blighted ovum dan ibu hamil yang tidak
menderita blighted ovum berjumlah 26 orang dari 483 orang di
Puskesmas Pangale tahun 2017-2020
Teknik Sampling
Purposive sampling dan Random sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Hasil
Kesimpulan
Publikasi
Gambar. III
21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
(sugiyono,2010)
2. Sampel
22
blighted ovum dan yang tidak mengalami blighted ovum yang berjumlah 26
a) Kasus : ibu hamil yang mengalami blighted ovum pada tahun 2017-
kontrol adalah 2.
D. Defenisi Operasional
23
NO Variabel Defenisi Alat Cara Ukur Hasil Skala
Dependen
1. hanya terdapat
kantong
ketuban
Independen
hidup dan
berdasarkan
ulang tahun
terakhir,
umur
berkembang
sejalan
dengan
perkembanga
n biologis
alat-alat
tubuh
manusia.
24
Dalam kurun
reproduksi
Blighted ovum adalah kehamilan tanpa janin, hanya terdapat kantong gestasi
struktur mudigah.
mudigah.
3. Semakin tua umur ibu maka semakin tinggi pula risiko terjadinya
SkalaUkur : Nominal
atau mati.
a. Data Sekunder
25
sekunder yang diperoleh dari Puskesmas Pangale Kabupaten Mamuju
Tengah Provinsi Sulawesi Barat melalui buku register pasien dan buku
F. Instrumen Penelitian
1. Pengolahan data
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah dengan
sebelum semua data diolah, maka terlebih dahulu melalui tahap – tahap
berikut :
2. Editing
atau dikumpulkan.
3. Coading
4. Tabulating
26
H. Analisis data
Analisis data dilakukan untuk mengolah data dalam bentuk yang lebih
analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variable yang
F
P= x100%
n
Keterangan :
X2 = ∑(Fo–Fe)2
Fe
Keterangan :
27
Fo : Nilai observasi / nilai pengumpulan data
Fe : Frekuensi harapan
Grand
Total
(Chandra,2010)
jika p value < 0,05 dan tidak ada hubungan jika p value > 0,05 atau X2
I. Etika Penelitian
28
29
30