PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Memberi tambahan Sumber Ilmu Pengetahuan Alam serta dapat
menerapkan apa yang telah didapat dalam perkuliahan dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan.
1.3.2 Bagi Institusi
Dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan dalam penanganan ibu
hamil dengan serotinus.
1.3.3 Bagi Klien
Dengan menberikan Asuhan Kebidanan maka klien dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam mencari pertolongan yang tepat.
1.3.4 Bagi Lahan Praktek
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan yang
ada pada kasus serotinus.
1.4 Metode Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan perbandingan dalm
mengumpulkan data Asuhan Kebidanan adalah :
1.4.1 Wawancara
Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga
kesehatan dengan pasien, keluarga atau tenaga kesehatan untuk mendapat
data subjektif.
1.4.2 Observasi
Pengamatan langsung terhadap keadaan yang terjadi pada klien.
1.4.3 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pada klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi,
dan perkusi untuk mendapatkan data objektif.
1.4.4 Studi pustaka
Dengan mempelajari buku-buku dan makalah yang berhubungan
dengan kasus pada Asuhan Kebidanan
1.4.5 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnose
seperti pemeriksaan Laboratorium, USG, dan Rontgen.
1.4.6 Dokumentasi
Suatu cara untuk membantu pemeriksaan oleh data dengan melihat
data yang sudah ada dalam status pasien, catatan medis atau data dari
pemeriksaan penunjang.
Pengkajian
I. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “E” Nama Suami : Tn “S”
Umur : 28 th Umur : 33 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Bengkel
Penghasilan : - Penghasilan : Rp 400.000/bln
Alamat : RT 11/4 Porong Alamat : RT 11/4 Porong
Mejayan Mejayan
Telp/Hp : - Telp/Hp : -
2. Keluhan utama
Ibu belum mengatakan ada tanda-tanda persalinan padahal sudah hamil 9 bulan
lebih.
3. Riwayat perkawinan
Kawin pertama umur : 19 tahun
Menikah : 1 kali
Lama : + 8,5 tahun
Status : Menikah
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC dan
HIV Aids, penyakit menurun, seperti diabetes mellitus, asma, dan penyakit
menahun seperti jantung, TBC ,dan ginjal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu belum mengatakan ada tanda-tanda persalinan padahal sudah hamil 9
bulan.
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan suaminya tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC dan HIV aids, penyakit menurun seperti
diabetes mellitus, asma dan penyakit menahun seperti jantung TBC dan ginjal.
5. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : 9 bulan lebih
Menarche : 12 tahun
Lama : 7 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut / hri, warna merah segar, dan encer
Siklus : 29 hari
Teratur/tidak : Teratur
Disminorhoe : Tidak ada
Flour albus : Ada, Tiap sebulan haid warna putih jernih, tidak bau,
tidak gatal
HPHT : 10-3-2011
HPL : 17-12-2012
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV: Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 18x/menit
Tinggi badan : 151 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala:
Rambut : bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi, warna hitam, pendek,
lurus
Wajah : simetris ,tidak ada edema ,tidak ada lesi ,tidak ada gravidarum
Mata : simetris ,konjungtiva tidak pucat ,sclera tidak ikterus,tidak
strabismus,tidak ada pembesaran kelenjar palpebra.
Hidung : bersih ,tidk ada polip dan sinusitis ,tidak ada secret.
Telinga : simetris,bersih ,tidak ada serumen,tidak ada lesi.
Mulut : bibir tidak terdapat labiokisis dan labiopalatokisis, tidak
stomatitis, warna merah muda, lembab, lidah bersih, gusi tidak
berdarah, gigi bersih, lengkap, tidak caries, tidak berlubang.
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
Aksila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada lesi, dan
simetris.
Payudara :
Bentuk : simetris , tegang
Areola : terdapat hiperpigmentasi di areola mammae.
Putting susu : menonjol
Colostrum : sudah keluar
Benjolan : tidak terdapat benjolan yang menonjol
Bekas luka : tidak ada
Kebersihan : bersih
Abdomen :
Bentuk : simetris
Pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan
Bekas luka : tidak terdapat luka bekas operasi SC atau operasi yang lain .
Linea : terdapat linea nigra
Striea : tidak terdapat striea gravidarum.
Ekstremitas:
Edema : - ekstremitas atas,kanan dan kiri, : tidak terdapat edema.
- ekstremitas bawah,kanan dan kiri : tidak terdapat edema.
Varices : - ekstremitas atas, kanan dan kiri : tidak terdapat varices.
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri : tidak terdapat varices.
Kuku dan Jari : - ekstremitas atas, kanan dan kiri : pendek, bersih, tidak
sindaktil, tidak polidaktil.
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri : pendek, bersih, tidak
sindaktil, tidak polidaktil.
Anogenital :
Tanda Chadwick : Ada, yaitu berwarna biru ke ungu-unguan
Varices : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini.
Pengeluaran : Tidak dilakukan pemeriksaan.
Hemoroid : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Palpasi
Payudara
Colostrum : Sudah keluar
Benjolan : Tidak ada benjolan yang abnormal
Leopold
Leopold I : TFU = pertengahan pusat dan px (31cm) pada fundus teraba
bagian yang lunak, bulat, dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Pada abdomen ibu bagian kiri teraba keras, memanjang
seperti papan berarti punggung (PUKI),dan pada abdomen
ibu bagian kanan teraba bagian terkecil dari janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras, dan melenting berarti
(kepala)
Leopold IV : divergen 4/5 bagian
Auskultasi
DJJ : punctum mask : dibagian bawah pertengahan pusat simpisis
sebelah kiri ibu.
Frekuensi : 11 - 11 - 12 (136 x / menit) → (teratur) doppler.
Perkusi
Reflek patella : (+) / (+)
P : Tanggal 28 – 12 – 2011
Jam
09.00 Pasien datang ke poli kandungan RSUD Caruban ingin memeriksakan
kehamilannya karena belum ada tanda-tanda persalinan padahal sudah hamil
9 bulan lebih, sebelum itu terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan TTV, TB,
BB ibu, dengan hasil :
TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,5○c
TB : 151 cm
BB : 62,5 kg
09.06 Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan USG, dengan hasil :
USG tanggal = 28 -12 -2011, oleh : dr. Agung Sp.OG
Janin = TIU U puki
BPD = 9,20 cm 37,3 mg
Plac = corpus depan
Ketuban = cukup
DJJ/gerak = + / aktif
Kesimpulan = Observasi gerak janin jika <10 x / 6 jam segera MRS
09.10 Jelaskan pada pasien tentang keadaan yang sedang dialaminya:
Ny. “E” usia 28 tahun hamil anak kedua uk 42 minggu 2 hari sedang
mengalami serotinus (lebih bulan). Karena pada umumnya proses
pengeluaran janin akan terjadi pada kehamilan cukup bulan yaitu (37-42
minggu)
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang sedang dialaminya.
09.12 Ingatkan pasien agar waspada bila gerak janin berkurang atau menghilang:
Berkurang atau hilangnya pergerakan janin dapat merupakan suatu tanda
gawat janin yang dapat berakhir dengan kematian janin. Karena itu sebaiknya
segera ke dokter jika menduga pergerakan janin berkurang. Pemantauan
pergerakan janin, dianjurkan untuk memperhatikannya pada malam hari, saat
itu janin sedang bangun, menghitung tendangan janin, dan menghitung
gerakan janin.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan mulai memperhatikan gerak janinnya.
09.14 Jeaskan pada pasien tentang bahaya serotinus:
Terhadap ibu : partus lama, kesalahan letak, insersia uteri, perdarahan
postpartum.
Terhadap janin : jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3
kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan
menambah bahaya pada janin. Pengaruh post maturitas pada janin
bervariasi : berat badan janin dapat bertambah besar, tetp, dan ada yang
berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi
kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat menyebabkan
disproporsi sefalopelvik. Oligohidramnion dapat menyebabkan kompresi
tali pusat, gawat janin sampai bayi meninggal. Keluarnya mekoneum yang
dapat menyebabkan aspirasi mekoneum.
(Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998)
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan.
09.16 Lakukan inform consent antara petugas kesehatan dan pasien:
Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan
oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara
lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut. Tujuan adalah memberikan perlindungan kepada pasien serta
memberi perlindungan hukum kepada nakes terhadap suatu kegagalan dan
bersifat negatif.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan mau menyetujui inform consent setelah tadi
diberikan penjelasan secara menyeluruh tentang keadaannya.\
09.16 Anjurkan pasien untuk MRS dengan segera:
Pasien perlu untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh penanganan
yang sesuai dengan diagnosa medik yang sedang dialaminya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Kehamilan serotinus atau kehamilan lebih waktu ialah kehamilan yang
umurnya lebih dari 42 minggu. Diagnosanya didapatkan dari perhitungan seperti
rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri. Pada tahap pengkajian yang
dilakukan pada Ny. “E” dengan kehamilan serotinus ditemukan data sebagai
berikut : umur Ny. “E” adalah 28 tahun, Secara garis besar pengertian dari
kehamilan serotinus adalah kehamilan telah berlangsung selama 42 minggu (294
hari) atau lebih, pada siklus haid teratur rata-rata 28 hari dari hari pertama haid
terakhir diketahui dengan pasti. Sehingga ditemukan kesenjangan antara teori
dengan kasus yang ada di Poli Kandungan RSUD Caruban Kab MADIUN.
4.4 Analisis
Pada kasus ini yang ditemukan di lahan praktek tepatnya di Poli Kandungan
RSUD Caruban Kab Madiun , pada Ny “E” usia 28 tahun G1IP1001 UK 42 minggu 2
hari, tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala dengan serotinus.
4.5 Penatalaksanaan
Pada tahap penatalaksanaan di sini, Ny “E” dengan kehamilan serotinus di Poli
kandungan RSUD Caruban Kab Madiun diberikan advise dokter untuk dilakukan
observasi gerak janin jika < 10 x / 6 jam, karena bila gerak janin berkurang adalah
salah satu tanda kegawat daruratan. Dan bila gerak janin berkurang anjurkan pasien
untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh penanganan yang sesuai dengan
diagnosa medik yang sedang dialaminya. Sebelum itu, terlebih dahulu dilakukan
inform consent untuk menyetujui tindakan medik yang akan dilakukan untuk
selanjutnya. Kasus yang ditemukan di lahan praktek merencanakan hal yang sama
sesuai konsep asuhan.
Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapiutik
Dengan senyum, salam, sapa dengan bahasa yang dimengerti Pasien.
BAB IV
PENUTUP
Setelah membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. “E” dengan kehamilan
serotinus, penulis dapat melakukan perbandingan antara teori dengan praktek di
lapangan.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
Meningkatkan peranan sebagai bidan dan fungsinya sebagai
pelayanan kesehatan dan lebih meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya.
5.2.2 Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam Asuhan Kebidanan diperlukan kerjasama
yang baik dengan klien dalam usaha memecahkan masalah.
5.2.3 Bagi Pendidikan
Hendaknya lebih banyak dalam memberikan bimbingan kepada
mahasiswa untuk keberhasilan dari mahasiswa.
5.2.4 Bagi Mahasiswa
Hendaknya mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan harus
menguasai materi yang telah diberikan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “E” USIA 28 TAHUN GII P1001 UK
42 MINGGU 2 HARI DENGAN SEROTINUS DI POLI
KANDUNGAN RSUD CARUBAN
KAB MADIUN
OLEH
NAMA : FERLIA SISCA SUWELO
NIM : 10.016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang mana atas kasih sayang –Nya ,berkat,rahmat,taufiq dan hidayahnya sehingga telah
selesai Asuhan Kebidanan pada Ny.“E” usia 28 tahun GII P1OO1 uk 42 minggu 2 hari
dengan serotinus. Dan tentunya kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu .
Dengan di keluarkannya Asuhan Kebidanan ini, kami menyadari, bahwa
Asuhan Kebidanan ini jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan narasumber kami.
Kami berharap Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi semua pihak yang ingin tahu
tentang kesehatan. Kami pun berharap saran dan kritik yang membangun sangat kami
perlukan agar Asuhan Kebidanan ini lebih komplit.
Demikianlah kata pengantar ini kami persembahkan, semoga Asuhan
Kebidanan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih atas perhatiannya
Kediri, Maret 2012
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I . PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum................................................................ 1
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................... 1
1.3 Metode Penulisan.................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan............................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................... 4
2.1 Pengertian............................................................................... 4
2.2 Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas.................................... 4
2.3 Penanganan............................................................................. 6
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................... 11
I. PENGKAJIAN....................................................................... 11
A. Data Subyektif................................................................... 11
B. Data Obyektif..................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 18
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan............................................................................. 20
4.2 Saran....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21
LEMBAR KONSULTASI