Anda di halaman 1dari 66

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar. Lamanya hamil normal 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ke 7-9 bulan. (Anonim, 2006 : 89) Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan harapan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara yang penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. (Anonim, 2006: 89) Antenatal Care merupakan parameter utama dalam mendeteksi dini adanya kelainan selama kehamilan, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. ANC sangat perlu dilakukan oleh ibu hamil karena dapat memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan pertumbuhan bayi. ANC dilakukan minimal empat kali yaitu

trimester 1 : 1 x, trimester II : 1 x, trimester III : 2 x. Pelayanan standar ANC adalah 5 T meliputi timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi (TT) lengkap, pemberian tablet zat besi, ini bisa ditambahkan dengan pemberian kapsul iodium dan penyuluhan. Pelayanan antenatal adalah salah satu dari Intervensi Strategis dalam Empat Pilar Save Motherhood yang bertujuan menurunkan Angka Kematian Ibu. Pelayanan antenatal ini bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi obstetri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin, serta ditangani secara memadai. (Anonim, 2006: 6) Pada saat ini Angka Kematian Ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (2002 - 2003), Angka Kematian ibu adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. (http://www.statistik Indonesia.com/content/view/420/420/1/4 ) Tingginya angka kematian ibu di Indonesia yang merupakan tertinggi di ASEAN, menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan toxaemia gravidarum. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan misalnya, penyakit jantung, dan infeksi yang kronis. (Anonim 2006 : 6 ) Didapatkan data perkiraan persalinan di Indonesia setiap tahuin 5.000.000 jiwa dijabarkan bahwa :

1.

Angka Kemtian Ibu sebesar 19.000 20.000 setiap tahunnya atau terjadi setiap 26 27 menit. Penyebab kematian ibu adalah pendarahan 30,5 %, infeksi 22,5 %, gestosis 17,5 %, anesthesia 2,0 %.

2.

Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi setiap 18 20 menit. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49 % - 60 %, infeksi 24 % - 35 %, BBLR 15 % - 20 %, trauma persalinan 2 % - 7 % dan cacat bawaan 1 % - 3 %.

Salah satu penyebab kejadian di atas adalah pengawasan antenatal masih belum maksimal sehingga penyulit kehamilan dan hamil dengan resiuko tinggi tidak diketahui. Maka dari itu ANC harus dilakukan minimal empat kali selama kehamilan (, 2002. ) 1.2 Rumusan Masalah Mengingat pentingnya asuhan kebidanan pada ibu hamil, maka pada penyusunan makalah ini , penulis merumuskan masalah asuhan kebidanan pada Ny.A, G1 P0000 umur kehamilan 8 bulan . 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan Manajemen Kebidanan menurut Helen varney. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian data. 2) Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah. 3) Mahasiswa mampu melaksanakan antisipasi masalah potensial.

4) Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera. 5) Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan kebidanan. 6) Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan. 7) Mahasiswa mampu melakukan evaluasi.

1.4

Metode Pengumpulan Data 1.4.1 Anamnesa Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab langsung tentang masalah yang dihadapi. 1.4.2 Pemeriksaan Fisik Yaitu data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik dengan cara : 1. 2. 3. 4. Inspeksi Palpasi Perkusi : Melihat, mengamati. : Meraba : Mengetuk

Auskultasi : Mendengar ( dengan menggunakan alat )

1.4.3 Observasi Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap klien. 1.4.4 Studi Kepustakaan Pengumpulan data dari sumber buku yang berkaitan dengan kehamilan dan ANC. 1.4.5 Dokumentasi Suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang ada dalam status Pasien.

1.5

Manfaat Penulisan 1.5.1 Bagi Penulis Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan teori Manajemen Kebidanan menurut Varney dalam praktek Kebidanan. 1.5.2 Bagi Institusi Sebagai bahan keputusan bagi yang membutuhkan asuhan kebidanan dan perbandingan pada penanganan kasus ANC. 1.5.3 Bagi Klien Agar mereka mengetahui tentang pentingnya ANC yang harus dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan.

1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penulisan asuhan kebidanan adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, metode pengumpulan data, tempat dan waktu pelaksanaan, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi konsep dasar kehamilan dan konsep dasar antenatal care BAB III : TINJAUAN KASUS Berisi 7 langkah Varney yaitu, pengkajian data, identifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi. BAB IV : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran

1.7 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Asuhan kebidanan di lakukan di BPS Ny A,DsDKecC KabE dilaksanakan pada tanggal 17Agustus 2010

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Definisi kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Anonim 2006 : 89) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Sarwono,2006:89) Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses persalinan . (Netti Herlina, 2006 : 27) Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terjadi dari ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba. I, 1998:95) Kehamilan adalah proses pertambahan janin dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).

2.1.2 Proses terjadinya kehamilan Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zygot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan di dalam uterus sampai proses persalinan. Diawali dari hormon pelepas gonadotropin (GnRH) yang memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon FSH. FSH memicu pematangan folikel primordial menjadi folikel de graff yang selanjutnya terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar yang menyebabkan proliferasi sel-sel endometrium (fase proliferasi / fase foliculer). Estrogen yang tinggi menyebabkan hipofisis mengeluarkan hormon LH sehingga terjadi ovulasi dan memicu korpus lutcum mensintesis progesteron dan terjadi perubahan sekretorik pada endometrium (fase sekresi). Setelah ovulasi, ovum akan ditangkap oleh fimbrae tuba dan terus berjalan menuju uterus. Dalam perjalanannya sampai pada pars ampularis tuba, ovum bertemu dengan sperma yang disebut dengan konsepsi / fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi (zygote) ini segera membelah diri men.jadi morula sambil terus bergerak sampai menjadi blastula menuju endometrium kemudian melekat dan tumbuh di endometrium (nidasi). Selanjutnya berkembang menjadi embrio sampai janin. Dalam kehamilan, mukosa rahim (desidua) terbagi menjadi 3 yaitu : 1. Desidua basalis : yang terletak antara hasil konsepsi dan rahim dan disinilah plasenta dibentuk. dinding

2. Desidua kapsularis

: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang kemudian bersatu dengan desidua vera karena obliterasi.

3.

Desidua vera

: yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya. (Anonim, 2005 : 55-60)

2.1.3 Tanda tanda kehamilan 1. Amenorhoe 2. Nausea dan emesis 3. Mengidam 4. Tidak tahan bau-bauan 5. Pingsan atau sinkope 6. Tidak ada selera makan 7. Lelah 8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri 9. Sering miksi 10. Konstipasi 11. Pigmentasi kulit yaitu chloasma gravidarus sekitar dinding perut dan payudara. (Rustam Muchtar , 1998 : 43) 2.1.4 Tanda tanda kemungkinan hamil 1. Perut membesar 2. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari rahim.

3. Tanda hegar 4. Tanda chadwick 5. Tanda Piscaseck 6. Kontraksi kecil-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks) 7. Teraba Ballotement 8. Reaksi kehamilan positif (Rustam Muchtar , 1998 : 45) 2.1.5 Tanda Pasti Hamil 1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin 2. Denyut jantung janin 3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen (Rustam Muchtar , 1998 : 45) 2.1.6 Perbedaan antara Primigravida dan Multigravida No 1 Primigravida Perut tegang Multigravida Perut longgar, perut gantung banyak striae 2 3 4 5 Pusat menonjol Rahim tegang Labia mayora tampak bersatu Himen koyak pada beberapa tempat 6 Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada Pudat tidak begitu menonjol Rahim agak lunak Terbuka Kurunkula himenalis

10

striae 7 Vagina sempit dengan rugae utuh 8 Serviks licin, bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari Bisa terbuka satu jari, kadang kala ada bekas robekan persalinan yang lalu. Lebih lebar, rugae kurang menonjol

(Rustam Muchtar , 1998 : 43) 2.1.7 Patofisiologi Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa. Konsepsi sampai terjadi kehamilan disertai banyak perubahan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan fisik, uterus, system sirkulasi darah, system pencernaan, sistem urinalis, metabolisme, respirasi, dan psikososial. 2.1.8 Karakteristik Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan (lunar months). Ibu termuda yang hamil dan melahirkan adalah Lima Medina berumur 4 tahun 8 bulan. Ibu tertua yang hamil dan melahirkan berumur 52 tahun. Kehamilan dibagi atas 3 trimester : Kehamilan trimester I antara 1 12 minggu Kehamilan trimester II antara 12 28 minggu Kehamilan trimester III antara 28 40 minggu (Rustam Mochtar 1998 : 43)

11

2.1.9 Perubahan Fisiologi Wanita Hamil 2.1.9.l. Perubahan fisik a. Uterus Rahim yang semula beramya 30 gram mengalami hipernofi sehingga menjadi 1.000 gram (pada kehamilan 40 minggu) dengan kapasitas 4.000 cc terdapat beberapa tanda antara lain : - Tanda hegar : isthmust menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah ke-2 jari saling bersentuhan. Tanda piskacek : bentuk rahim yang tidak sama karena terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta. Braxton Hicks : kontraksi yang terjadi akibat penurunan

progesteron, dirasakan sakit di seluruh tubuh. (Rustam Mochtar 1998 : 35 - 36) b. Vulva dan vagina Karena estrogen yang meningkat terjadi hipervaskularisasi yang menyebabkan timbulnya warna merah kebiruan pada vagina (tanda chadwick). Pada serviks menjadi lebih lunak (tanda Goodell). (Rustam Mochtar 1998 : 36) c. Pada ovarium

12

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. (Rustam Mochtar 1998 : 36) d. Dinding perut Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabakan robeknya serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan hebat, misalnya hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi Diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. (Rustam Mochtar.1998:36) e. Kulit Hiperpigmentasi pada kulit selungga timbul striae gravidarum, linea alba, chloasma gravidarum, ataupun hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae. (Rustam Mochtar 1998 : 38) f. Payudara Pengaruh estrogen yang meningkat, payudara menjadi membesar, vaskularisasi arteri dan vena bertambah panjang dan banyak. (Rustam Mochtar 1998 : 40) 2.1.9.2. Sistem sirkulasi - Volume meningkat sehingga terjadi hidraemi 25 % dengan puncak kehamilan 32 minggu dan terjadi peningkatan cardiac output sebesar

13

30 % . - Sel darah Set darah menjadi meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pemimbuhan janin dan rahim, tetapi pertumbuhan set darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang menyebabkan anemia fisiologis. - Jantung Pompa jantung meningkat 30 % pada kehamilan 3 bulan dan menurun pada minggu terakhir. (Rustam Mochtar,1998 : 37) 2.1.9.3. Sistem pencernaan Nausea mungkin disebabkan akibat peningkatan estrogen. Tonus otot pencernaan menurun menimbulkan obstipasi. Keluhan lain yaitu salivasi serta morning sickness yang bila berlebihan disebut hiperemesis gavidarum. (Anonim, 2005 : 97) 2.1.9.4. Traktus urivarius Sirkulasi darah di ginjal meningkat sehingga filtrasi glomelurus juga bertambah 69 %, namun reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga urea, asam uric, glukosa, asam amino, asam folik, lebih banyak dikeluarkan. Pada trimester I uterus membesar dall pada trimester III penurunan kepala bayi membuat penekanan kandung kencing sehingga menyebabkan sering kencing.

14

(Anonim, 2005 : 97) 2.1.9.5. Metabolisme Terjadi peningkatan BMR 15-20 %, peningkatan berat badan sebesar 6,616,5 kg. Perubahan konsentrasi alkali pada keseimbangan asam basa dari 155 menjadi 145 mEq per liter. Peningkatan kebutuhan kalori, mineral Kalori sebesar 2300 kalori/hari, protein sebesar 65 gram/hari, kalsium 1 gram/hari, fosfor 2 gram, besi 800 mg selama kehamilan. (Anonim 2005 : 98 ) 2.1.9.6. Sistem respirasi Ibu hamil bernafas lebih dalam untuk mencukupi kebutuhan O2 yang meningkat sebesar 20 %. Pada kehamilan 32 minggu, uterus membesar sehingga menekan diafragma dan anus sehingga diafragma kurang leluasa bergerak yang mengakibatkan sesak nafas dan pendek nafas. (Anonim 2005 : 96 ) 2.1.9.7. Perubahan psikologis TM I TM II : ambivalen, takut, fantasi, khawatir : perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, kelihatan

egosentrik dan self centered . TM 11I : berperasaan aneh sembrono, menjadi lebih introvert,

merefleksikan terhadap pengalaman masa lalu.

15

(Anonim, 2005 : 98) 2.1.9.8 Sistem Perkemihan Pada bulan-bulan pertama kehamilan,kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,sehingga timbul keluhan sering kencing.Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan makin tuanya usia kehamilan. (Sarwono,2007: 97) Pengaruh turunnya kepala bayi pada hamil tua,menyebabkan terjdinya gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.Desakan tersebut menyebabkan kandung kencing cepat terasa penuh.Terjadi hemidilusi, menyebabkan metabolisme air makin lancar,sehingga air senipun

bertambah.Filtrasi glomerolus bertambah sekitar 69-70%. ( Manuaba,1998 :110 ) 2.1.9 Aspek Psikologi Pada Kehamilan Trimester III Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.Pada periode ini,wanita hamil mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah,sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.Ada perasaan was-was mengingat bayi akan lahir kapanpun.Wanita menjadi lebih protektif terhadap bayi.Timbul perasaan cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri.Seperti : apakah bayinya nanti akan lahir normal atau tidak,persalinannya nanti normal atau tidak, dan lain lain. ( Helen Varney,Jan.M.Krebs,Carolyn L.Gegor , 2007 : 503-504 ) 2.1.10 Penatalaksanaan

16

1. Pemeriksaan umum (Status Praesens Generalis) a) b) c) d) KU penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran. Adakah anemia, cyanose, icterus dan dyspnoe. Keadaan jantung dan paru paru. Adakah oedema : Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxemia gravidarum atau oleh tekanan rahim yang membesar pada vena vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga hypovitaminose B1,

hypoproteinaemiabdan penyakit jantung. e) Refleks terutama reflek lutut. f) Tensi : Tensi ibu hamil tidak boleh mencapai 140 systolis atau 90 diastolis, juga perubahan 30 systolisbdan 15 diastolis diatas tensi sebelum hamil menandakan toxemia gravidarum. g) Berat badan : Berat badan dalam triwulan III tidak boleh tambah lebih dari 1 kg seminggu atau 3 kg / bulan. h) Pemeriksaan laboratorium : a) Air kencing b) Darah c) Feses 2.1.11 Prognosa

17

a) Setelah pemeriksa selesai maka atas dasar pemeriksaan harus dapat kita membuat prognosa atau ramalan persalinan, artinya kita berusaha meramalkan apakah persalinan kira kira akan berjalan dengan biasa atau s anulit dan berbahaya. b) Ramalan ini perlu untuk menentukan apakah penderita harus bersalin di RS atau boleh di rumah, apakah harus dipimpin oleh dokter ahli atau bidan, apa yang harus disediakan supaya persalinan dapat berlangsung dengan selamat untuk ibu dan anak. (: 197 200) 2.1.12 Terapi Pengobatan 1) Tujuan dari terapi pada wanita hamil ialah untuk mencapai taraf kesehatan yang setinggi tingginya dalam kehamilan dan menjelang persalinan. 2) Yang paling sering memerlukan pengobatab dan atau perawatan : 3) Selanjutanya ibu harus diberi nasihat mengenai cara cara kehidupan waktu hamil, berapa kali sebulan ia harus memeriksakan diri, apa tanda bahayanya, bila dia MRS apa yang harus disediakan dan jika dia bersalin di rumah apa juga yang disediakan. ( : 200) 2.1.13 Manfaat ANC Bagi Ibu : 1. Untuk mengurangi penyulit pada masa ante partum 2. Untuk mempertahankan rohani dan jasmani ibu 3. Agar persalinan berlangsung aman 4. Ibu dapat memenuhi kebutuhan janin

18

Bagi janin : Mengurangi prematuritas, kematian janin dan kematian neonatal serta kesehatan yang optimal bagi janin. Imunisasi TT : Antigen TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5 Interval Pada ANC 1 4 minggu setelah TT 1 6 bulan setelah TT 2 1 tahun setelah TT 3 1 tahun setelah TT 4 Lama 3 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun % perlindungan 80 % 95 % 99 % 99 %

2.1.14. Penyakit Yang Menyertai Kehamilan 1. Anemia Dalam Kehamilan Baik dinegara maju maupun di negar berkembang,seseorang disebut menderita anemia bila kadar HB kurang dari 10 gr %disebut anemia berat / bila kurang dari 6 gr %disebut anemia gravis. a. Penyebab anemi pd umumnya adalah : - Kurang gizi - Kurang zat besi dalam diet - Malabsorpsi - Kehilangan darah yg banyak : persalinan yg lalu,haid dll - Penyakit-penyakit kronik : tbc,paru,malaria dll

19

b.

Pengaruh anemia terhadap kehamilan,persalinan dan nifas - Keguguran - Partus prematurus - Inertia uteri dan partus lama,ibu lemah - Atonia uteri - Syok - Afribinogenemia dan hipofibrinogenemia - Infeksi intra partum dan dalam nifas - Bila tjd anemia gravis (HB dibawah 4 gr %) tjd payah jantung

c. Klasifikasi anemi dalam kehamilan - Anemia defisiensi besi (62,3 %) - Anemia megaloblastik (29,0 %) - Anemia hipoplastik (8,0 %) - Anemia hemolitik (0,7 %)

d. Diagnosa - Anamnesa : cepat lelah,sering pusing,mata berkunangkunang,mual,muntah - Hasil pemeriksaan HB dpt digolongkan : 11 gr % 9-10 gr % : tidak anemia : Anemia ringan

20

7-8 gr % < 7 gr %

: Anemia sedang : Anemia berat

e. Pengobatan anemia zat besi - Preparat zat besi : barralat,biosanbe,iberet,vitonal,hemaviton - Kemasan zat besi dapat diberi peroral dan parenteral - Oral : sulfas ferosus 3-5 x 0,20 mg

- Parenteral : inferol,jectoferon,ferrige

2. Diabetes mellitus dalam kehamilan a. Kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila : - umur sudah mulai tua - multiparitas - gemuk - hereditas DM - riwayat makrosomia - sering abortus - glukosuria b. Pengaruh diabetes pd kehamilan - abortus - hidramnion - pre-eklampsi - kesalahan letak janin

21

- insufisiensi plasenta c. Penanganan - pengobatan medik adalah sangat bijaksana dan bekerjasama dengan ahli penyakit dalam,diet diabetes,pemberian insulin - penanganan obstretik berdasarkan atas pertimbangan : beratnya peny,lama penderitaan,umur,paritas,riwayat persalinan terdahulu dan atau tidak komplikasi.

3. Hipertensi dalam kehamilan a. sekurangnya 140/90 mmhg / kenaikan tensi sistolik 30 mmhg / kenaikan diastolic 15 mmhg.Hipertensi dlm kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil,disebut jg sebagai pre eklampsi tidak murni.

b. Penyebab utama hipertensi dalam kehamilan Hipertensi essensial : disebabkan oleh factor heriter serta dipengaruhi oleh factor emosi dan lingkungan. Penyebab ginjal

c. Penanganan dianjurkan mentaati pemeriksaan anc yg treratur dan jika perlu dikonsulkan kpd ahli dianjurkan ckp istirahat,mjd emosi dan jgn bekerja terlalu berat

22

penambahan BB yg agresif hrs dicegah,dianjurkan untuk diet tinggi protein,rendah karbohidrat,rendah lemak dan rendah garam

pengawasan thd janin hrs lebih teliti

d. Pengobatan Anti hipertensi : serpasil,katapres,minipres,dlll Obat penenang : fenobarbital,valium,dll

2.1.15 Diagnosa banding kehamilan Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosa banding diantaranya : 1. Hamil palsu (Pseudocysis) Gejala dapat sama dengan kehamilan bahkan ibu merasakan gerakan janin, tetapi hasil pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. 2. Mioma uteri Perut membesar dan rahim membesar, namun pada perabaan rahim teraba padat, kadang berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya. 3. Kisla ovarii Perut membesar bahkan tambah membesar, namun pemeriksaan dalam rahim teraba seperti biasa, reaksi kehamilan dan tanda-tanda kehamilan lain negatif. 4. Kandung kemih penuh dan retensio urine.

23

Pada pemasangan kateter keluar banyak urine.

5. Hematometra Uterus membesar karena terisi darah disebabkan inperforata, stenosis vagina atau serviks. (Rustam Mochtar, 1998 : 45-46) 2.1.16 Ukuran-ukuran panggul a) Ukuran panggul luar 1. Distansia spinarum Jarak antara kedua spina iliaca anterior superior : 24-26 cm 2. Distansia cristarum Jarak terjauh kedua crista iliaca kanan dan kiri : 28-30 cm 3. Conjugata externa Jarak antara pinggir atas simfisis dan ujung processus spinosus ruas tulang lumbal ke V : 18-20 cm. 4. Lingkar panggul Dari pinggir atas simfisis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat yang sama dipihak yang lain: 80-90 cm . (Rustam Mochtar, 1998: 79) b) Ukuran panggul dalam 1. Pintu atas panggul

24

Merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inominata dan pinggir atas simfisis pubis. a. Conjugata vera : Diukur dari pertengahan promontorium sampai pinggir atas simfisis pubis, tidak dapat diukur secara langsung melainkan dengan periksa dalam diperoleh conjugata diagonalis dikurangi 1,5 cm. b. Diameter transversa : Jarak terpanjang dua linea terminalis kanan dan kiri serta memotong tegak lurus dengan conjugata obstetrica, ukuran 12,5-13 cm. c. Diameter oblique : Jarak antara antikulasia sacro iliaka menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan ukurannya 13 cm. d. Conjugata obstretica : Jarak bagian tengah simfisis pubis ke promontorium. 2. Ruang tengah panggul Bidang terkuat ukurannya 13 x 12,5 cm Bidang sempit ukurannya 11,5 x l l cm Jarak antar spina ischiadika 11 cm

3. Pintu bawah panggul Ukuran antero posterior 10-11 cm Ukuran melintang 10,5 cm Arcus pubis membentuk sudut 900 (Rustam Mochtar, 1998: 79 )

25

2.1.17

Pemeriksaan ibu hamil 2.1.17.1 Anamnesa a. Anamnesa istri dan suami, nama, umur, agama, pekerjaan, alamat dan sebagainya. b. Anamnesa umum Tentang keluhan-keluhan nafsu makan, tidur miksi, defekasi, perkawinan dan sebagainya. Tentang haid, HPHT, jika HPHT diketahui maka dapat diketahui HPL dengan rumus Neagle hari + 7, bulan - 3, tahun +1 .

Tentang kehamilan persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik.

2.1.17.2 Inspeksi dan pemeriksaan lisik Dengan cara melihat mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. 2.1.17.3 Perkusi Tidak begitu penting, kecuali bila ada indikasi. 2.1.17.4 Palpasi Palpasi perut untuk menentukan Besar dan konsistensi rahim Bagian-bagian janin, letak dan persentasi Gerakan janin Kontraksi rahim braxton hicks dan his

Cara palpasi a. Leopold I Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu hamil

26

Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus Konsistensi uterus

Variasi Ahlfeld : Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis . b. Leopold II Menentukan batas samping rahim kanan kiri Menentukan letak punggung janin Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Variasi menurut Budin Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus.

Variasi Ahlfeld Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan di tengah perut. c. Leopold III Menentukan bagian terbawah janin Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang.

d. Leopold IV Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul. (Anonim 1998: 48-51)

27

2.1.17.5

Auskultasi Yang dapat didengarkan : a. Dari janin DJJ pada bulan ke 4-5. Bising tali pusat. Gerakan dan tendangan janin.

b. Dari ibu Bising rahim Bising aorta Peristaltik usus 5 detik

Cara menghitung DJJ : 5 detik dihitung, 5 detik berhenti, dihitung dan dikalikan 4.

(Anonim, 1998 : 53-54) 2.1.17.5 Menetukan umur kehamilan a. Rumus Neagle : dihitung dari HPHT b. Dihitung berdasarkan Quickening (gerakan pertama janin) Timbulnya gerakan janin pada umur 16 mgg, maka perkiraan umur kehamilan dapat ditetapkan. c. Rumus Mc. Donald UK =
TFU (dalam cm) 3,5

d. Menumt Ahfeld Ukuran kepala - bokong = 0,5 panjang anak sebenarnya

28

e. Menurut Spiegelberg dengan mengukur TFU 22-28 mgg 28 mgg 30 mgg 32 mgg 34 mgg 36 mgg 38 mgg 40 mgg 24-25 cm 26,7 cm 29,5-30 cm 29,5-30 cm 31 cm 32 cm 33 cm 37,7 cm Di atas simfisis Di atas simfisis Di atas simfisis Di atas simfisis Di atas simfisis Di atas simfisis Di atas simfisis Di atas simfisis

Hubungan Tua Kehamilan (bulan) besar uterus dan tinggi fundus uteri. Akhir bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Besar uterus lebih besar dari biasa telur bebek telur angsa kepala bayi kepala dewasa kepala dewasa kepala dewasa kepala dewasa kepala dewasa kepala dewasa TFU belum teraba / palpasi dibelakang simfisis 1 - 2 jari di atas simfisis pertengahan simfisis - pusat 2 - jari di bawah pusat kira-kira setinggi pusat 2 - 3 jari di atas pusat pertengahan pusat-px 3 jari dibawah px sama dengn kehamilan 8 bulan namun melebar kesamping (Rustam Mochtar, 1998 : 52)

2.1.18 -

Memperkirakan berat janin Rumus Johnson - Tausak Bagian terendah sudah masuk PAP: BB = TFU -11 X 155 Bagian terendah belum masuk PAP: BB = TFU - 12 X 155 29

Menurut Struber. Umur dalam bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berat (gram) 1,1 14,2 108,0 316 630 1045 1680 2478 3405

2.1.19

Perubahan dan organogenesis dari berbagai periode kehamilan.

Umur 4 mg 8 mg

Panjang 2,5 cm 7,5 10 cm

Pembentukan organ Rudimenter mata, telinga dan hidung Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk. Kepala menekur ke dada

12 mg

9 cm

Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar mulai terbentuk namun belum berdiferensiasi.

16 mg

16-18 cm

Genetalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah.

20 mg

25 cm

Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit.

30

24 mg

30-32 cm

Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar bila lahir dapat bernafas tetapi hanya dapat hidup beberapa jam saja.

28 mg

35 cm

Kulit merah ditutupi vernik caseosa, bila lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur.

32 mg

40-43 cm

Kulit merah dan keriput, bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil (little oldman)

36 mg 40 mg

46 cm 50-55 cm

Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur Bayi cukup bulan, licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala baik, organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan berkembang menulang. pada baik. wanita, labia majora kepala

Tulang-tulang

(Rustam Mochtar, 1998 : 30) 2.1.20 Menentukan perkiraan persalinan Menurut Neagle dimulai dan HPHT

31

Siklus 28 hari Siklus 35 hari

HPHT + (+7) (-3) (+1) HPHT + (+14) (-3) (+1)

2.1.21 Pemeriksaan Rontgenologik Dipakai sebagai penunjang diagnostik bila terdapat keraguan dalam pemeriksaan obstetrik. Dilakukan pada obesitas, tidak tenang (nervous), dinding perut yang tegang, sangkaan CPD. Dilakukan bila kehamilan 4-5 bulan. ( Mochtar Rustam, 1998 : 58) 2.1.22 Ultrasonografi Dibandingkan dengan rontgen, USG tidak berbahaya untuk janin karena menggunakan prinsip sonar/suara. (Mochtar Rustam, 1998 : 58) 1. Makanan (diet) ibu hamil Wanita hamil dan menyusui harus betul- betul mendapat perhatian susunsn dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu 2. Merokok Jelas bahwa bayi dari ibu ibu perokok mempunyai berat badan lebih karena itu wanita hamil dilarang merokok. 3. Obat-obatan PRINSIP: Jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam triwulan I. 4. Lingkungan

32

Saat sekarang, bahaya polusi udara, air, dan makanan terhadap ibu dan sudah mulai diselidiki seperti halnya merokok. 5 Gerak Badan Kegunaannya : Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar. 6. Kerja Boleh bekerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, pemeriksaan hamil yang teratur. 7. Berpergian jangan terlalu lama dan melelahkan 8. Pakaian Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut, pakailah BH yang menyokong payudara, memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaian dalam yang selalu bersih. 9. Istirahat dan rekreasi Wanita hamil yang bekerja harus sering beristirahat, tidur siang menguntungkan dan balk untuk kesehatan, tempat hiburan yang terlalu lama, sesak dan panas lebih baik dihindari karena bisa menyebabkan jatuh pingsan. 10. Mandi Mandi diperlukan untuk kebersihan atau hygiene terutama perawatan kulit karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah, mandi berendam tidak dianjurkan. 11. Coitus Coitus tidak dihalangi kecuali ada sejarah.

33

Sering abortus atau prematur Perdarahan pervaginam Pada TM III coitus harus berhati-hati Bila ketuban sudah pecah coitus dilarang. Dikatakan orgasme pada hamil tua menyebabkan kontraksi uterus dan dapat berakibat partus prematurus.

12. Perawatan payudara : Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu sebelumnya harus dirawat, pakaian dalam atas atau BH yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan. Perawatan payudara pada trimester pertama hanya dilakukan untuk membersihkan puting susu . Dua bulan terakhir dilakukan masagge colostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Bila puting susu masih dapat diperbaiki dengan cara ditarik-tarik keluar. Puting susu yang terlalu masuk dikeluarkan dengan cara operasi atau dengan pompa susu. 13. Kesehatan jiwa Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan, walaupun peristiwa kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang dan merasa khawatir akan hal ini. (Mochtar Rustam, 1998 : 59-62) 2.1.23 Pemeriksaan lain dalam kehamilan

34

a. Primigravida Atau Multigravida Primigravida Buah dada Papilla mammae Straie gravidarum Vulva Vagina - tegang - runcing - livide - menutup - imperforatus Multigravida -lembek, menggantung tumpul albicane menganga caruncula hymenalia/ myrtiformis Vagina Perineum Portio - sempit, rugae (+) - utuh - runcing longgar, licin Jaringan parut (+) tumpul (Anonim, 2005 :129 ) b. Letak anak 1. Situs 2. Habitus 3. Positio : : : Letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu. Sikap (letak bagian-bagian anak satu dengan yang lain) Letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan lahir (kedudukan). 4. Presentatio : Apa yang menjadi bagian terendah.

c. Letak belakang kepala 95 % sebab : Sesuai dengan sumbu uterus Fundus uteri merupakan tempat yang luas sehingga sesuai dengan bokong Kepala merupakan bagian yang berat sehingga berada di bawah. Kepala bayi pas untuk PAP.

Letak sungsang 3,5 % Letak lintang 0,5 % 35

Punggung kiri 2 x lebih banyak daripada punggung kanan. (http://www.google.co.id/search/askep+neonatus&btn) d. Anak hidup atau mati 1) Bunyi jantung anak tidak terdengar lagi. 2) Rahim tidak membesar malahan fundus uteri turun. 3) Palpasi anak menjadi kurang jelas. 4) Reaksi biologis menjadi negatif, setelah anak mati kira-kira 10 hari. 5) Pada gambar rontgen terlihat : tanda spalding tulang punggung sangat melengkung adanya gelembung-gelembung gas dalam janin. 6) Ibu tak merasa lagi pergerakan anak (http://www. boogl e, co. id/search/askep-+-neonatus&btn) e. Anak Unnggal atau kembar Tanda Anak Kembar : 1) Perut lebih besar dari usia kehamilan 2) Meraba 3 bagian besar/lebih yang dimaksud dengan bagian besar adalah kepala dan sedangkan bagian kecil adalah kaki dan tangan. 3) Meraba 2 bagian besar berdampingan 4) Meraba - banyak bagian kecil 5) Mendengar cortonen : punctum maximum di 2 tempat dengan perbedaan denyut lebih dari 10x/menit. 6) Pada rontgen photo atau ultasonografi terlihat 2 kerangka bayi

36

(http://www.google.co.id/search/askep+neonatus&btn) f. Tanda kehamilan extra uterine Kehamilan extra uterine biasa tidak sampai aterm, pada bulan - bulan II dan III terganggu. Tanda - tanda kehamilan extra uterine yang lanjut : 1) Bagian anak mudah sekali dipalpasi. 2) Cortonen lebih jelas. 3) Biasanya ada kelainan letak anak. 4) Ligamentum rotundum tidak berbeda. 5) Disamping bayi teraba tumor uterus. 6) Vagina toucher, uterus pembesaran biasa. 7) Bila perlu rontgen photo/ultrasonogafi. g. Tanda Inpartu 1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. 2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekanrobekan kecil pada serviks. 3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. 4) Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan : Kekuatan mendorong janin keluar (power). His (kontraksi uterus), kontraksi otot-otot dinding perut, kontraksi diafragma, dan ligamentous action terutama ligamentum rotundum. Faktorjanin. Faktor jalan lahir.

37

(Rustam Mochtar, 1998 : 93) h. Tanda -tanda permulaan persalinan 1) Lightening kepala turun memasuki pintu atas panggul. 2) Perut kelihatan melebar, fundus uteri turun. 3) Perasaan nyeri di perut dan pinggang karena kontraksi uterus. 4) Servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show). (Mochtar Rustam, 1998 : 93) 2.2 Konsep Dasar Antenatal Care 2.2.1. Definisi Arnenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Anonim, 2006 : 90 ) 2.2.2. Tujuan Asuhan Antenatal 1. Memantau kemajuau kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 2. Meningkatan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi. 3. Mengenali sejak dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit yang umum, kebidanan dan pembedahan. 4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma yang seminimal mungkin. 5. Mempersiapkan ibu merasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

38

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh berkembang secara normal. (Anonim, 2006 : 90) 2.2.3. Kebijakan Program Kunjungan Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 x selama hamil. l . Satu kali pada TM I 2. Satu kali pada TM II 3. Dua kali pada TM III Sedangkan frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC) adalah : 1. Umur kehamilan 1- 4 bulan tiap 4 minggu. 2. Umur kehamilan 5 - 7 bulan tiap 3 minggu. 3. Umur kehamilan 7 - 9 bulan tiap 2 minggu. 4. Umur kehamilan 9 - 10 bulan tiap 1 minggu. Pelayanan atau asuhan standar termasuk 5 T : 1. Timbang berat badan. 2. Ukur tinggi fundus uteri. 3. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap. 4. Ukur tekanan darah. 5. Pemberian tablet besi, minimal 90 tablet. Dan bisa ditambahkan pemberian kapsul iodium dan penyuluhan. (Anonim, 2006 : 90)

39

2.2.4. Langkah awal untuk mendapatkan data tentang keadaan ibu melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. A. Data Subyektif Adalah data yang diperoleh dari hasil anamnesa dari klien, keluarga, dan tim kesehatan lain yang mencakup semua keluhan klien pada masalah kesehatan. 1. Biodata Biodata berisi tentang identitas klien serta suaminya yang meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, suku bangsa, alamat dan status perkawinan. 2. Keluhan utama Ditanyakan apakah pasien menderita penyakit seperti toxemia gravidarum, PID, PMS, DM, TBC, jantung, ginjal, kelainan darah, dan penyakit infeksi lain, apakah pernah MRS, kapan, 3. Riwayat perkawinan Ditanyakan kawin keberapa, umur kawin, lama kawin, dan status perkawinan. 4. Riwayat kesehatan sekarang Ditanyakan apakah pasien menderita penyakit seperti toxemia gravidarum, penyakit infeksi, PID, PMS, DM, TBC, jantung, ginjal, kelainan darah, dan penyakit infeksi lain, apakah pernah MRS, kapan, dimana. 5. Riwayat kesehatan yang lalu Ditanyakan apakah pasien menderita penyakit seperti toxemia gravidarum, penyakit infeksi, PID, PMS, DM, TBC, jantung, ginjal, kelainan darah, dan penyakit infeksi lain, apakah pernah MRS, kapan, dimana. di mana.

40

6. Riwayat kesehatan keluarga Ditanyakan apakah pasien menderita penyakit seperti toxemia gravidarum, penyakit infeksi, PMS, DM, TBC, jantung, ginjal, kelainan darah, dan penyakit infeksi lain, apakah ada keturunan kembar, dan apakah pemah MRS, kapan, dimana. 7. Riwayat kebidanan Terdiri dari riwayat menstruasi, yaitu menarche, umur berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid, lama haid, jumlah, keluhan, dismenorea, fluor albus, warna, bau, jumlah. 8. Riwayat kehamilan sekarang Hamil ke berapa, HPHT, HPL, usia kehamilan, ANC berapa kali, dimana, ada keluhan apa tidak, imunisasi, obat yang pernah didapat, penyuluhan yang pernah didapat apa saja. 9. Riwayat kontrasepsi dan perencanaan keluarga. Ditanyakan metode kontrasepsi, kapan berapa lama, keluhan dan rencana kontrasepsi selanjutnya serta jumlah anak yang diinginkan. 10. Riwayat psikososial dan spiritual Keadaan jiwa dan lingkungan ibu, menghadapi atau setelah persalinan, apakah bisa lahir nonnal atau tidak, ditolong oleh bidan yang ibu harapkan atau tidak. 11. Latar belakang sosial budaya Ditanyakan kebiasaan pasien dan keluarga yang menghambat dan yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin pasien. 12. Pola aktifitas sehari-hari

41

a. Pola nutrisi Ditanyakan tentang pola makan, komposisi, variasi, habis berapa porsi, jumlah minum, jenis, baik sebelum hamil maupun selama hamil. b. Pola Eliminasi Ditanyakan tentang BAB dan BAK berapa kali, warna, konsistensi, bau, ada keluhan atau tidak, baik sebelum hamil maupun selama hamil. c. Pola istirahat atau tidur Yang ditanyakan istirahat siang dan malam jam berapa, berapa lama, apa ada keluhan, baik selama hamil maupun sebelum hamil. d. Pola aktivitas Yang ditanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh klien sebelum hamil dan selama hamil. e. Pola personal hygiene Yang ditanyakan mandi berapa kali, gosok gigi, keramas, ganti baju, ganti pakaian dalam dan cebok dalam sehari sebelum hamil dan selama hamil. f. Pola seksual Yang ditanyakan frekuensi melakukan hubungan seksual pada TM I, II, dan III serta ada gangguan atau tidak, baik sebelum hamil dan selama hamil. B. Data Obyektif Data ini dimulai dari pemeriksaan fisik serta pemeriksaan diagnostik, yang meliputi : 1. Pemeriksaan umum

42

Meliputi kesadaran, postur tubuh, cara jalan, TB, BB sekarang, BB sebelum hamil, kenaikan BB, lila, tekanan darah, nadi, suhu, respirasi. 2. Pemeriksaan fisik Adalah pemeriksaan yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk mengetahui tanda-tanda patologis meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Suatu teknik pemeriksaan yang kita lakukan dengan cara melihat, seluruh bagian tubuh . Kepala : Kulit kepala bersih atau tidak, berketombe atau tidak, warna rambut, rontok atau tidak. Muka : Pucat atau tidak, oedema atau tidak, anemis atau tidak ada cloasma gravidarum atau tidak. Mata : Simetris atau tidak, conjungtiva anemis atau tidak, sklera icterus atau tidak. Hidung : Simetris atau tidak, ada polip atau tidak, ada pernafasan cuping hidung atau tidak. Mulut : Simetris atau tidak, ada stomatitis atau tidak, ada gigi palsu atau tidak, ada caries atau tidak. Leher : Ada pembesaran kelenjar tyroid apa tidak, ada pembendungan vena jugularis atau tidak.

43

Dada

: Payudara bersih atau tidak, hiperpigmentasi atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, colostrum keluar atau belum.

Telinga

: Simetris atau tidak, bersih atau tidak, serumen dan mastoiditis ada atau tidak.

Axilla Perut

: Pembesaran kelenjar limfe ada atau tidak. : Linea alba ada atau tidak, linea nigra atau tidak, striae livide/striae albican ada luka bekas operasi atau tidak.

Punggung

: Simetris atau tidak, ada lesi atau tidak, ada kelainan punggung atau tidak.

Genetalia

: Bersih atau tidak, ada varises atau tidak, ada condilomata atau tidak.

Anus Ekstremitas atas

: Ada haemorroid atau tidak. : Simetris atau tidak, oedema ada atau tidak, gangguan pergerakan ada atau tidak.

Ekstremitas bawah : Simetris atau tidak, oedema ada atau tidak, gangguan pergerakan ada atau tidak, varises ada atau tidak. b. Palpasi Semua yang dilakukan inspeksi di atas juga dilakukan palpasi dan yang paling utama adalah : Abdomen, antara lain :

44

Leopold I

: untuk menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus uteri.

Leopold II Leopold III

: untuk menentukan letak punggung janin. : untuk menentukan bagian terendah janin dan apakah bagian tersebut sudah masuk PAP atau masih dapat digoyang.

Leopold IV

: untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah masuk PAP.

Menentukan taksiran berat badan janin. c. Auskultasi Abdomen Ibu : ada wheezing / rochi atau tidak. Janin : DJJ terdengar atau tidak, jelas, teratur atau tidak. punctum maximum. DJJ normal 120-160 x/mnt. d. Perkusi Abdomen Patella : kembung atau tidak. : reflek patella

e. Pemeriksaan penunjang Hasil dari pemeriksaan laboratorium, USG, Foto Rontgen 2.2.5. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Yaitu diagnosa atau masalah yang ditegakkan berdasarkan data subyektif dan obyektif yang dikumpulkan atau disimpulkan, analisa merupakan proses yang dinamik, analisa sesuai dengan perkembangan pasien dan menjamin sesuai dengan perubahan baru cepat diketahui dan dapat diambil tindakan yang tepat.

45

2.2.6. Antisipasi Masalah Potensial Langkah ini berdasarkan diagnosa masalah yang sudah teridentifikasi. Yaitu merupakan masalah yang timbul dan bila tidak diatasi akan mengancam keselamatan jiwa pasien. 2.2.7. Identifikasi Kebutuhan Segera Yaitu kesinambungan antara proses manajemen yang tidak hanya pemberian pelayanan dasar pada kunjungan antenatal, dievaluasi beberapa dan diidentifikasi jika ada suatu yang membahayakan klien dan bayi untuk segera diupayakan penanganannya. 2.2.8. Intervensi (Pengembangan Rencana) Yaitu pengembangan rencana yang merupakan langkah lanjutan setelah diagnosa ditegakkan. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang telah teridentifikasi dari klien. 2.2.9. Implementasi Yaitu pelaksanaan adalah realita dari rencana asuhan kebidanan yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang ditentukan . 2.2.10. Evaluasi Yaitu langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi sebagian tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana serta evaluasi ini menentukan apakah masih dapat diatasi keseluruhannya. Ditulis dalam bentuk catatan : S O : Data yang diperoleh dari wawancara. : Data yang diperoleh dari observasi dari pemeriksaan.

46

A P

: Pernyataan gangguan dari yang terjadi atas subyektif dan obyektif. : Merupakan perencanaan yang dilakukan sesuai dengan masalah.

47

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. T G I POOOO USIA KEHAMILAN 32 MINGGU DI BPS Ny. A

Tanggal Pengkajian Jam Pengkajian Tempat

: 17 Agustus 2010 : 16.00 WIB : BPS Ny.A

BIODATA Ibu Nama Umur Agama Suku / Bangsa Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat No telepon / Hp : : : : : : : : : Ny T 24 tahun islam jawa / Indonesia S1 guru Rp 1.200.000 Ds. G Kec T Kab F 08135678990 Suami Tn F 30 tahun islam jawa /indonesia S1 guru Rp.1.300.000 Ds. G Kec T Kab F 08523008757

3.1 DATA SUBYEKTIF 1. Kunjungan saat ini Kunjungan Pertama Kunjungan Ulang

48

2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan usia kehamilan 8 bulan 3. Riwayat Perkawinan Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 23 tahun. Dengan suami sekarang 1 tahun. 4. Riwayat Menstruasi Menarche umur 12 tahun. Siklus 28 hari. Teratur . Lama7 hari. Sifat darah : encer . Bau anyir Fluor albus tidak ada. Dismenorhoe tidak. Banyaknya 50 cc. HPM 10 Januari 2010 HPL 17 Oktober 2010 5. Riwayat kehamilan ini a. Riwayat ANC ANC sejak umur kehamilan 4 Minggu. ANC di BPS Ny. A Frekuensi : Trimester I 3 kali Trimester II 5 kali Trimester III 6 kali b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20 Minggu, pergerakan janin dalam 2 jam terakir 3 kali. c. Keluhan yang dirasakan Tidak ada d. Pola nutrisi Frekuensi Macam Jumlah Keluhan Makan : 3 kali sehari : nasi , sayur, lauk : 1 porsi habis : tidak ada Minum 8 10 gelas sehari air putih, susu ibu hamil 1 gelas habis tidak ada

49

Pola Eliminasi Frekuensi Warna Bau Konsistensi Jumlah Pola aktivitas Kegiatan sehari hari

BAB : 1x/ hari : kuning : khas : lunak : tidak ada

BAK 6- 8 x/ hari kuning jernih khas encer tidak ada

: menjadi guru di SMP, aktivitas di lakukan kebanyakan

berdiri , duduk dan mengajar, aktivitas dirumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan di bantu suami. Istirahat / tidur Seksualitas : siang 2 jam , malam 8 jam, dan tidak ada keluhan. : Frekuensi 2 kali seminggu Keluhan : tidak ada e. Personal hygiene Kebiasaan mandi 2 kali / hari Kebiasaan membersihkan alat kelamin setiap habis mandi , BAK, BAB Kebiasaan mengganti pakaian dalam setia[p habis mandi dan apabila basah Jenis pakaian dalam yang digunakan kain katun f. Imunisasi TT 1 tanggal 10 September 2009 TT 3 tanggal 7 Pebruari 2010 TT 5 tanggal Belum di lakukan 6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu TT 2 tanggal 10 Oktober 2009 TT 4 tanggal 7 Juni 2010

50

G 1 P 0 Ab 0 Ah 0 Ham il Ke Tangg al lahir Umur kehamil an Jenis persalin an Persalinan Penolo ng Ib u 1 H A M I L Komplika si Bay i I N I Jenis kelam in BB lahi r Lakta si Nifas Komplik asi

7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan No Jenis kontrasepsi Tanggal Mulai memakai Oleh Berhenti / ganti cara Oleh Tempat Alas an -

Tempat Keluhan Tanggal

8. Riwayat kesehatan a. Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita

51

1. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit penyerta kehamilan seperti pusing berat, nyeri epigastrium, wajah sembab, pandangan kabur, ekstremitas atas dan bawah tidak oedema, jari-jari tangan tidak kesemutan. 2. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun, seperti jantung, asma, diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun haemofillia 3. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis B, campak, cacar air, kolera, demam typhoid, diare. 4. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menahun seperti diabetes mellitus, hipertensi, TBC, asma, jantung, maupun kanker. 5. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seksual, seperti Gonorrhoe, HIV/AIDS, herpes symplex, chlamydia, syphilis, trikomoniasis vaginalis, maupun kutil pada alat kelamin ( venereal ), condiloma talata dan condiloma akuminata. 6. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit TORCH atau Toxoplasma Rubella Cytomegalo Herpes Virus. 7. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kelainan darah seperti haemofillia, talasemia dan tidak pernah menderita penyakit infeksi saluran kencing (ISK).

b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga 1) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit penyerta kehamilan seperti pusing berat, nyeri epigastrium, wajah sembab, pandangan kabur, ekstremitas atas dan bawah tidak oedema, jari-jari tangan tidak kesemutan. 2) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun, seperti jantung, asma, diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun haemofillia

52

3) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis B, campak, cacar air, kolera, demam typhoid, diare. 4) Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menahun seperti diabetes mellitus, hipertensi, TBC, asma, jantung, maupun kanker. 5) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seksual, seperti Gonorrhoe, HIV/AIDS, herpes symplex, chlamydia, syphilis, trikomoniasis vaginalis, maupun kutil pada alat kelamin ( venereal ), condiloma talata dan condiloma akuminata. 6) Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit TORCH atau Toxoplasma Rubella Cytomegalo Herpes Virus. 7) Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kelainan darah seperti haemofillia, talasemia dan tidak pernah menderita penyakit infeksi saluran kencing (ISK). c. Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki keturunan kembar d. Kebiasan kebiasan Merokok , Minum jamu jamuan , Minum minuman keras, tidak pernah di lakukan. Makan / minuman pantang tidak ada Perubahan pola makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun dan lain lain tidak ada. 9. Keadaan psiko Sosial spiritual a. Kehamilan ini : Di inginkan Tidak diinginkan

b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang Ibu telah mengetahui tanda tanda kehamilan , hubungan seksual yang aman selama kehamilan , nutrisi untuk ibu hamil, ibu mengerti tentang personal hygiene, c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini

53

Ibu mengatakan bahwa ibu dan keluarga sangat bahagia atas kehamilan anak pertamanya ibu rajin membaca artikel seputar kehamilan.

d. Tanggap keluarga terhadap kehamilan Suami dan keluarga menyambut baik kehamilan ini , suami selalu menemani ibu saat periksa kehamilannya. e. Ketaatan ibu dalam beribadah Ibu mengatakan bahwa Ibu dan keluarga menganut agama Islam dan selalu melaksanakan kewajiban dan ajaran agama Islam serta tidak lupa berdoa untuk keselamatan Ibu dan bayinya, 3.2 DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan fisik a) Keadaan umum b) Tanda vital Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu : 120 / 70 mmHg : 92 kali per menit : 22 kali per menit :36,6 C : Baik Kesadaran : composmentis

c) TB BB LLA d) Kepala dan leher Edema wajah

: 160 cm : sebelum hamil 50 kg, BB sekarang 59. kg : 25 cm

: tidak ada

54

Cloasma gravidarum : + Mata : Simetris, bersih, tidak ada secret, kongjungtiva pucat, tidak ada oedem palpebra, seklera putih. Mulut : Bibir simetris, bersih, bibir tidak pucat (warna kemerahan), bibir tidak pecah-pecah, tidak stomatitis, lidah bersih dan tidak tremor, tidak ada pembesaran tonsil. Leher : Bersih, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjaran tyroid. Payudara Bentuk Areola mamae Putting susu Colostrum e) Abdomen Bentuk Bekas luka Strie gravidarum Palpasi Leopold Leopold I : Pemeriksaan menghadap ke perut ibu Menentukan tingginya fundus uteri pertengahan pusat proc xyphoideus. mengukur TFU dengan meterline = 29 cm : membesar sesuai usia kehamilan , membesar arah memanjang : tidak ada bekas luka : ada : simetris : ada hiperpigmentasi : menonjol , bersih : belum keluar

55

Pada fundus uteri teraba lunak, kurang bulat dan kurang melenting bokong janin

Leopold II

: Pemeriksa menghadap ke perut Ibu dan kedua tangan pindah kesamping abdomen dengan hasil : Abdomen sebelah kiri teraba bagian terkecil janin Abdomen sebelah kanan teraba keras, memanjang seperti papan punggung

Leopold III

: Pemeriksa

tetap

menghadap

kearah

perut

ibu

dengan

mempergunakan satu tangan saja diraba bagian bawah rahim dan mencoba menggoyangkan sedikit dan hasilnya abdomen bagian bawah teraba keras, bulat, melenting Bagian terendah Janin (kepala) belum masuk PAP, Ballotement , presentasi kepala. Leopold IV Osborn test TBJ Auskultasi DJJ : Belum dilakukan karena kepala belum masuk PAP. : belum di lakukan : 2635 gram : Puctum maximum : di bawah pusat sebelah kanan Frekuensi 144 kali per menit (12 /12/12) teratur. f) Ekstremitas Edema Varises Reflek patella Kuku : tidak ada : tidak ada :+/+ : bersih dan pendek

56

g) Genetalia luar Tanda chadwich Varises Bekas luka Kelenjar bartolini Pengeluaran h) Anus Hemoroid : tidak ada : ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada peradangan dan tiak infeksi : tidak ada

2. Pemeriksan panggul luar (bila perlu) Distansia spinarum Distansia cristarum Boudelogue Lingkar panggul 3. Pemeriksan penunjang Tidak di lakukan 3.3 ASSESMENT 1. Diagnosis kebidanan Ny. T G1P0000 usia kehamial 32 minggu , hidup , tunggal , intra uterin , presentasi kepala, jalan lahir normal , keadaan umum ibu dan janin baik. 2. Masalah Tidak ada 3. Kebutuhan Berikan vitamin , calcium , dan Fe : 26 cm : 29 cm : 19 cm : 90 cm

57

4. Diagnosis potensial Tidak ada 5. Masalah potensial Tidak ada 6. Kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien a. Mandiri Tidak ada b. Kolaborasi Tidak ada c. Merujuk Tidak ada

3.4 PLANNING Tanggal : 17 agustus 2010 jam : 16 : 30 WIB

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dengan pendekatan komunikasi terapeutik Rasional : Dengan komunikasi terapeutik dapat membantu petugas dalam memberkan penjelasan sehingga ibu dapat lebih kooperatif sehingga terjalin kerjasama dan meningkatkan rasa saling percaya 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas Rasional : Mencegah terjadinya infeksi

3. Anjurkan ibu untuk makan gizi seimbang Rasional : Dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dapat memenuhi

4. Jaga kebersihan personal hygiene ibu Rasional : Memberikan kenyamanan pada ibu serta mencegah terjadinya infeksi 5. Anjurkan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan

58

Rasional

: untuk memantau perkembangan janin serta kesehatan ibu dan janin.

6. Berikan Tablet Fe dan Vit. C , calcium Rasional : dengan minum Tablet Fe dan Vit.C dan calcium maka akan terhindar dari anemia dan tubuh tidak lemas. 7. Berikan imunisasi TT ke 5 Rasional : dengan imunisasi TT ke 5 mencegah terhadap penyakit tetanus 8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Rasional : dengan istirahat cukup kondisi ibu dan janin akan lebih baik 9. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas Rasional : dengan mengurangi aktivitas di harapkan ibu dan janin menjadi lebih baik. 10. Anjurkan ibu untuk senam hamil Rasional : dengan senam hamil di harapkan ibu dan janin menjadi lebih sehat, dan bayi dapat lahir secara normal

3.5 IMPLEMENTASI Tanggal Diagnosa : 17 Agustus 2010 Jam : 16.30 wib : Ny. T GI P0000 G1P0000 usia kehamial 32 minggu , hidup , tunggal , intra uterin , presentasi kepala, jalan lahir normal , keadaan umum ibu dan janin baik.

1. Menjelaskan semua hasil pemeriksaan kepada ibu dengan menggunakan teknik a. komnukasi terapeutik. 1) 2) 3) 4) 5) Keadaan Umum Tekanan darah Nadi Suhu RR : baik : 120 /70 mmhg : 92 x/menit : 36,6 c : 22 x/menit

2. Menganjurkan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. 3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang misalnya : nasi, lauk pauk, sayur , buah dan susu. 59

4. Menjaga kebersihan / personal hygiene Ganti baju dan celana 2x sehari Mandi setiap pagi dan sore hari Menganjurkan ibu untuk cebok setiap BAB dan BAK dari depan ke belakang 5. Menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan 6. Memberikan tablet Fe 500 mg dan Vit.C 125 mg, dengan aturan minum Fe 1 x 1, Vit.C 1 x 1. 7. Menganjurkan ibu untuk imunisasi TT ke 5 8. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup - Tidur selama kurang lebih 8 10 jam pada malam hari dan istirahat yang cukup pada siang hari 8. Memberitahu ibu untuk mengurangi aktivitas - Jangan berdiri terlalu lama - Jangan mengangkat barang barang yang berat - Jika bekerja, selama isirahat makan siang bersikap rileks beberapa menit dan berbaring dengan kaki diangkat. 10. Menganjurkan ibu untuk senam hamil

3.6 EVALUASI Tanggal : 17 Agustus 2010 Jam : 17.00 wib

1. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan (Bidan) 2. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya kembali 1 minggu yang akan datang 24 Agustus 2010 3. Ibu mengerti bahwa kebersihan diri sangat penting 4. Ibu mengerti bahwa makan gizi seimbang sangat penting 5. Ibu mengerti bahwa imunisasi TT itu penting bagi kesehatan ibu dan bayi.

60

3.7 CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal : 17Agustus 2010 a) DATA SUBYEKTIF Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan usia kehamilan 8 bulan dalam keadaan baik . b) DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum b. Tanda vital Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu c. TB BB LILA d. Kepala dan leher Edema wajah Cloasma gravidarum Mata : tidak ada : + : Simetris, bersih, tidak ada secret, kongjungtiva pucat, tidak ada oedem palpebra, seklera putih. Mulut : Bibir simetris, bersih, bibir tidak pucat (warna kemerahan), bibir tidak pecah-pecah, tidak stomatitis, : 120 / 70 mmHg : 92 kali per menit : 22 kali per menit :36,6 C : 160 cm : sebelum hamil 50 kg, BB sekarang 59. kg : 25 cm : Baik Kesadaran : composmentis Jam : 17.15 WIB

61

lidah bersih dan tidak tremor, tidak ada pembesaran tonsil. Leher : Bersih, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjaran tyroid. e. Payudara Bentuk Areola mamae Putting susu Colostrum f. Abdomen Bentuk memanjang Bekas luka Strie gravidarum: ada Palpasi Leopold Leopold I : Pemeriksaan menghadap ke perut ibu : tidak ada bekas luka : membesar sesuai usia kehamilan , membesar arah : simetris : ada hiperpigmentasi : menonjol , bersih : belum keluar

a) Menentukan tingginya fundus uteri pertengahan pusat proc xyphoideus. mengukur TFU dengan meterline = 29 cm b) Pada fundus uteri teraba lunak, kurang bulat dan kurang melenting bokong janin

Leopold II

: Pemeriksa menghadap ke perut Ibu dan kedua tangan pindah kesamping abdomen dengan hasil :

62

a) Abdomen sebelah kiri teraba bagian terkecil janin b) Abdomen sebelah kanan teraba keras, memanjang seperti papan punggung

Leopold III

: Pemeriksa tetap menghadap kearah perut ibu dengan mempergunakan satu tangan saja diraba bagian bawah rahim dan mencoba

menggoyangkan sedikit dan hasilnya abdomen bagian bawah teraba keras, bulat, melenting Bagian terendah Janin (kepala) belum masuk PAP, Ballotement , presentasi kepala. Leopold IV Osborn test TBJ : Belum dilakukan karena kepala belum masuk PAP. : belum di lakukan : 2635 gram

Auskultasi DJJ : Puctum maximum : di bawah pusat sebelah kanan Frekuensi 144 kali per menit (12 /12/12) teratur. g. Ekstremitas Edema Varises Reflek patella Kuku h. Genetalia luar Tanda chadwich : ada : tidak ada : tidak ada :+/+ : bersih dan pendek

63

Varises Bekas luka Kelenjar bartolini Pengeluaran i. Anus Hemoroid c) ASSESSMENT

: tidak ada : tidak ada : tidak ada peradangan dan tiak infeksi : tidak ada

: tidak ada

Ny. T GI P0000 G1P0000 usia kehamial 32 minggu , hidup , tunggal , intra uterin , presentasi kepala, jalan lahir normal , keadaan umum ibu dan janin baik. d) PLANNING Kunjungan 1 minggu yang akan datang.

64

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Agar mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan Manajemen Kebidanan menurut Helen Varney 2. Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian data. 3. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah. 4. Mahasiswa mampu melaksanakan antisipasi masalah potensial. 5. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera. 6. Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan kebidanan. 7. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan. 8. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi. 4.2 Saran 4.2. 1 Bagi Penulis Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan teori Manajemen Kebidanan menurut Varney dalam praktek Kebidanan. 4.2. 2 Bagi Institusi Sebagai bahan keputusan bagi yang membutuhkan asuhan kebidanan dan perbandingan pada penanganan kasus ANC. 4.2.3 Bagi Klien Agar mereka mengetahui tentang pentingnya ANC yang harus dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan.

65

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Masa kehamilan Anonim, 2006,Adaptasi pada kehamilan. Anonim, 2010, Asuhan Kebidanan 1 ( Kehamilan ) Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC : Jakarta Monika Datta,Dr, 2008, Seputar kehamilan , Kelahiran, dan perawatan bayi, Image Press. Sarwono, Prawirohardjo, 2008, Ilmu Kebidanan, Edisi Keempat, Jakarta, P.T. Bina Pustaka Wafi,Nur Muslihatun,dkk, 2009, Dokumentasi Kebidanan, Yogyakarta, Fitramaya.

66

Anda mungkin juga menyukai