BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kehamilan
1. Data Subjektif
yang mengandung zat besi dan diminum secara teratur, Informasi tentang
Neagle untuk menentukan usia kehamilan (HPHT +7, Bulan +9, tahun +1)
sudah imunisasi TT1 pada tanggal 03-07-2017 dan TT2 pada tanggal 13-
interval 1 bulan setelah TT1 dengan perlindungan 3 tahun, hal ini sesuai
bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala
2. Data Obtektif
Dari data objektif di dapat kenaikan berat badan 9kg, hal ini sesuai
hamil 9-13,5 kg yaitu pada trimester 1 kenaikan berat badan minimal 0,7-
1,4 kg, pada trimester 2 kenaikan berat badan 4,1 kg pada trimester 3
kehamilan dengan taksiran berat badan anak yaitu 2.635 gram lebih dari
Jantung Janin (DJJ) normal 142 x/menit, reguler. Dengan DJJ normal
kadar Hb12,0g/dL berarti Ny. S tidak mengalami anemia. Hal ini sesuai
dengan teori Samkani (2012) yang menyatakan kadar Hb normal ibu hamil
yaitu ≥11g/dL, bila kadar Hb ibu berkisar antara 9-<11 g/dL maka ibu
hamil anemia ringan, sedangkan jika kadar Hb berkisar antara 7-<9 g/dL
maka anemia sedang, dan jika Hb kurang dari 7 gr% maka ibu dikatakan
anemia berat.
Pada pemeriksaan protein urine dan glukosa urine, sesuai dalam teori
glukosa urine. Berdasarkan data penunjang pada Ny. S yaitu protein urine
(negatif), dan glukosa urine (negatif), berarti kehamilan Ny. S normal tidak
ada komplikasi.
143
3. Analisa Masalah
Usia kehamilan Ny. S adalah 35-36 Minggu dapat dihitung dari HPHT
menggunakan rumus neagle (HPHT +7, Bulan -3) yaitu pada tanggal 29-
11-2017.
masalah.
4. Penatalaksanaan
kemih saat terasa dorongan untuk berkemih, perbanyak minum pada siang
hari, kurangi minum mendekati waktu tidur pada malam hari untuk
4.2 Persalinan
Proses persalinan Ny. S berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur yang
ada pada APN. Pada kala I persalinan asuhan yang diberikan pada Ny. S jam
sklera putih, TFU 29 cm, leopold I teraba bokong, leopold II sebelah kiri
teraba punggung, sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin, dalam batas
leopold III teraba kepala sudah masuk PAP, leopold IV divergent, perlimaan
0/5, dilakukan PD didapatkan hasil vulva vagina tidak ada kelainan, portio
tipisl lunak , ketuban pecah spontan pada pukul 14.05, pembukaan Ø 6 cm,
tidak ada molase, presentasi kepala UUK depan. Penurunan kepala hodge 2,
DJJ 139 x/menit reguler, HIS 4x10’40” kemudian Ny. S mengeluh mules
tambah kuat dan seperti ingin BAB, dilakukan pemeriksaan keadaan umum
his 4 x 10' 45"dilakukan PD kedua dan didapatkan hasil portio tidak teraba,
pembukaan sudah 10 cm, penurunan kepala hodge IV, tidak ada molase,
Berdasarkan teori tanda persalinan Ibu merasa ada dorongan kuat dan
meneran, tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina, Perineum
kecepatan rata-rata 1cm perjam (mulivara dan primigravida) atau lebih dari
Kala II selama ±10 menit, kala ini dimulai dari pembukaan lengkap 10cm
sampai bayi lahir biasanya berlangsung 2 jam pada primidan 1 jam pada multi,
persalinan, seperti memimpin mengedan. Pada pukul 17.50 WIB bayi lahir
normal langsung menangis Rohani. dkk (2011). Setelah bayi lahir kemudian
langsung di IMD-kan yaitu kontak kulit bayi dengan kulit ibu dengan
menyimpan bayi diatas dada ibu selama 1 jam. Hal ini sesuai dengan teori
Roesli (2014) IMD Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusu bukan
program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif sendiri menemukan
putting susu ibu. Setelah lahir bayi belum menujukkan kesiapannya untuk
menyusu Reflek menghisap bayi timbul setelah 20-30 menit setelah lahir. bayi
Kala III berlangsung selama 10 menit. Hal ini sesuai dengan teori
penegangan tali pusat terkendali dan massase fundus uteri. Pada kala III ini
146
tidak ditemukannya penyulit dan komplikasi pada Ny. S, plasenta lahir secara
spontan jam 18.10 WIB berat ±500 gr, perdarahan ± 150 cc. Placenta lahir
Kala IV berjalan dengan lancar, ada laserasi pada Ny. S dan dilakukan
dengan melakukan masase pada fundus uteri seperti yang telah diajarkan. Hal
2008) selama 2 jam pasca persalinan pantau tekanan darah, nadi, suhu, TFU,
sekali pada jam pertama dan 30 menit sekali pada jam kedua setelah
persalinan. Pada kala IV tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan asuhan
yang diberikan.
4.3 Nifas
merasa mulas, ibu tidak mengalami perdarahan yang banyak. Uterus mengecil
sepusat, colostrums sudah ada, mobilisasi dini sudah terlaksana dengan baik.
Begitupun ibu sudah bisa BAK, TTV dalam batas normal, kontraksi uterus
baik, perdarahan normal, hal ini sesuai dengan teori Prawihardjo (2011)
Pasca persalinan dan pengeluaran placenta, berat uterus 1000 gr, dua hari
beratnya sekitar 500gr, minggu ke dua 300 gr, dan telah turun ke pelvis sejati,
Lochea adalah cairan sekret dari cavum uteri dan vagina. Dalam masa
(2011) yang menyatakan Lochea Beberapa jenis lochea yang terdapat pada
wanita masa nifas: Lochea rubra (cruenta): Lochea ini muncul pada hari 1-3
masa post partum. Warnanya biasanya merah dan mengandung darah dari
perobekan/luka pada plasenta dan serabut dari decidua dan chorion, Lochea
sanguinolenta: Lochea ini berwarna merah kuning berisi darah dan lender
karena pengaruh plasma darah, pengeluarannya pada hari ke 4-7 hari post
partum, Lochea serosa: Lochea ini muncul pada hari ke 8-14 hati postpartum,
muncul lebih dari hari ke 14 post partum, warnanya lebih pucat, putih
kekuningan dan lebih banyak mengandung leukosit, selaut lender servik dan
Pada Ny. S 2 jam post partum pengeluaran darah normal,10 hari post
otot-otot panggul, perut dan perineum terutama otot yang berkaitan selama
Penilaian awal segera dengan cepat dan tepat, pada kasus ini penilaian
pada bayi, bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik.
Pada kasus ini bayi telah mendapatkan asuhan yang sesuai yaitu
kering dan hangat, menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Depkes RI, (2008:127). Hipotermi mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya
dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun
berada di dalam ruangan yang relatif hangat. Pada perawatan tali pusat tidak
pemeriksaan berat badan, panjang badan, lingkar dada, lingkar kepala dan
TTV bayi setelah selesai dilakukannya IMD selama 1 jam. Pada pemeriksaan
ini tidak ditemukan penyulit yang dapat membahayakan keadaan bayi Ny. S
diketahui berat badan bayi 2900 gr, PB: 50 cm, LK: 31 cm, LD: 32cm, R 40
x/menit, suhu 36,5 °C, HR: 135 x/menit dan tanda-tanda vital dalam batas
normal.
(2008) bahwa salep mata untuk pencegahan infeksi mata dan vitamin K injeksi
vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL diberikan setelah 1 jam
kontak kulit kekulit dan bayi selesai menyusu. Setelah itu memberikan vaksin
Hb0 1 jam setelah pemberian vit K dan memandikan bayi minimal 6 jam
Pada pemeriksaan kedua yaitu 10 hari post natal bayi tidak terdapat tanda-
tanda infeksi. Namun, pada pemeriksaan fisik ditemukan oedema pada kepala
Bayi Ny.S
Bayi S mengalami kenaikan berat badan sebanyak 300gr, hal ini sesuai
dengan teori Nany (2010) Dalam hari-hari pertama berat badan akan turun
belum mencukupi. Turunnya berat badan tidak lebih dari 10%. Berat badan
akan naik lagi pada hari ke 4 sampai hari ke 10. Cairan yang diberikan pada