PEBAHASAN
teori dengan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada masa kehamilan Trimester
III, Persalinan, bayi baru Lahir dan Nifas yang yang diterapkan pada Ny.A di Rumah
G1 P0 A0 sejak masa hamil trimester III, persalinan,nifas serta Bayi Baru Lahir di
Rumah Rumah Sakit Permata Hati Cikupa didapatkan Hasil sebagai berikut :
A. Masa Kehamilan
a. Pengkajian Data
pukul 17.00 WIB bertempat di Rumah Sakit Permata Hati Cikupa .Berdasarkan
hasil anamnesa pada Ny.A usia 30 tahun, ibu mengatakan tidak ada keluhan
apapun, tidak ada nyeri ulu hati ,tidak pusing ,pandangan tidak kabur ,tidak ada
normalnya 20-35 tahun. Dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus .
Riwayat menstruasi, ibu mengatakan Hari pertama haid terakhir pada
yang direkomendasikan dari neagle yaitu dihitung dari tanggal haid terakhir
ditambah 1 (satu)/tidak.
7 - 3
Hal ini sesuai dengan teori (Manuaba, 2016) , tidak ada kesenjangan yang
Neagele.
menyapu dan mengepel . Waktu istirahat : tidur malam ±8 jam dan tidur siang
terhindar dari bayi lahir cacad ,atau malformasi .Berdasarkan tinjauan teori dan
Pada kehamilan ini ibu sudah mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid yang
pertama pada tanggal 08 September 2020, dan yang kedua adalah 4 minggu
Oktober 2020. Hal ini sesuai dengan teori ( Rukiyah,2014 ) yang menyatakan
bahwa jadwal imunisasi TTI segera setelah kehamilan terdeteksi.TT2 adalah 4
minggu setelah TTI, berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada
kesenjangan .
Ibu merasakan Gerakan janinj saat usia 4 bulan (16 minggu), hal ini sesuai
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan yaitu 11 kg, jadi IMT ibu 26,0
Hal ini merupakan hal normal, karena menurut (Walyani, 2015) bahwa kenaikan
berat badan ibu hamil normal rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg. Karena kenaikan
berat badan normal dapat terjadi karena selama hamil ibu mengalami
peningkatan nafsu makan yaitu makan tiga kali sehari dengan menu nasi, tahu,
temepe, ikan, sayur, buah dan susu. Hal ini sesuai dengan teori (Astuti, 2014),
yang menyatakan bahwa ibu hamil yang berada pada status gizi baik dan terdapat
kenaikan berat badan, sudah pasti ibu hamil tersebut memperhatikan jumlah dan
“10 T” Yaitu timbang BB dan ukur tinggi badan,ukur tekanan darah, ukur LILA ,
ukur tinggi fundus uteri ,tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ,
skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid bila
/penanganan kasus ,temu wicara ( konseling ) .Hal ini sesuai tidak ada
(zaini ,2012 ) Tekanan darah yang normal bagi ibu hamil adalah tekanan sistolik
120-140 mmHGdan diastolic 80-90 mmHG .Kurang dari angka tersebut berarti
Tekanan darah kurang ,dan kalua lebih dari angka tersebut berarti tekanan darah
tinggi atau hipertensi Berdasarkan tinjauan teori dengan tinjauan kasus tidak ada
kadar Hb yaitu 12,5 gr/dl,golongan darah A. Menurut ( Rukiyah dkk ,2009 ) pada
anemia apabila kadar Hb 9-10 gr% anemia ringan , kadar Hb 7-8 gr% anemia
sedang ,kadar Hb ,< 7gr% anemia berat .Sedangkan hasil pemeriksaan Hb pada
Pada saat pemeriksaan protein urine, tidak terjadi perubahan warna. Hal ini
menyatakan bahwa pada penetapan kadar potein dalam uirne dengan metode
pada pemeriksaan reduksi urine ibu tidak mengalami perubahan warna. Hal ini
juga sesuai dengan teori Gandasoebrata dalam jurnal unimus, (2017) yang
menyatakan bahwa pemeriksaan reduksi urine dikatakan normal apabila larutan
G1P0A0 hamil 34 minggu 4 hari Janin tunggal hidup presentasi kepala. Data
dasar diperoleh dari data subjektif yaitu ibu mengatakan bahwa ini kehamilan
pertama , tidak pernah melahirkan dan belum pernah keguguran dan ibu
mengatakan haid terakhir pada tanggal 08 Agustus 2020, Hb 12,5 gr/dl. Hal ini
sesuai dengan teori Walyani (2015) yang menyatakan bahwa untuk menegakan
diagnosa tahap ini dilakukan dengan melakukan interpretasi data dasar terhadap
Asuhan pada masa kehamilan yang diberikan pada Ny. A selama masa
perubahan fisiologis pada trimester III, tanda bahaya kehamilan, pemberian tablet
Fe. Hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015) yang menyebutkan asuhan selama
tanda persalinan, pemberian obat Fe 60 mgdan cara minumnya serta kapan waktu
kunjungan ulang.
dilakukan asuhan komplementer gym ball Hal ini sesuai dengan teori
kursi . .Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus di lapangan .
Pembahsan kunjungan ke dua: Pada tanggal 22 April 2020 pukul 17.00 WIB.
pemeriksaan kehamilan ke 2.
evaluasi ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa saat ini.Pergerakan anak
aktif (± 16x/hari saat terjaga) dan perut tidak terasa nyeri saat janin bergerak.
pada saat ANC ke-1 70 kg, pada pemeriksaan ANC ke-2 ini BB ibu 70 kg,
Tinggi badan 165 cm, maka dapat disimpulkan bahwa ibu mengalami kenaikan
berat badan, selama kehamilan kenaikan berat badan ibu yaitu 10 kg, dalam
literature Prawirohardjo (2009) kenaikan berat badan normal ibu adalah 6,5 –
16,5 Kg, maka penambahan BB ibu sudah sesuai dengan teori. Pada
Memberitahukan ibu seluruh hasil pemeriksaan, bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan baik dan sehat. Taksiran persalinan ibu 15-05-2021, Menganjurkan ibu
untuk terus mengkonsumsi tablet fe 60 mg, selama kehamilan 90 tablet, di
minum 1x1/ hari di anjurkan pada malam hari menggunakan air putih atau air
jeruk, tidak boleh minum dengan air teh, kopi ataupun susu, Menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi asam folat 1x1/hari untuk pertumbuhan otak bayi, kalk
mengenai pola nutrisi seimbang ibu hamil, yaitu makanan yang bergizi dan pola
makan yang baik. Seperti makan sayuran, buah-buahan, makanan kaya protein
yaitu minimal 1 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari, Mengajarkan
ibu personal higiene yang baik, membersihkan diri minimal 2x sehari, menjaga
kebersihan kewanitaan dengan cebok dari depan kebelakang, dilap kering dan
seperti, nyeri kepala hebat, penglihatan kabur, ada pengeluaran darah atau air-
persalinan seperti mulas yang semakin sering dan semakin kuat, mulas yang
dilakukan untuk membantu ibu menjadi rileks tanpa bantuan obat .Tidak ada
Pada tanggal 14 Mei 2021 Ibu datang ke Rs Permata Hati 07 .00 WIB,
mengeluh mulas-mulas yang semakin sering dan semakin kuat sejak pukul 02.00
WIB, dan keluar lendir bercampur darah. Pergerakan janin masih dirasakan.
Tidak ada sakit kepala yang hebat, pandangan tidak kabur, tidak ada nyeri ulu
hati, tidak ada mual muntah. Menurut Manuaba (2010) tanda persallinan adalah
Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
kehamilan ibu termasuk pada Trimester III yaitu antara 28 minggu sampai 40
minggu. Usia kehamilan Ny.A termasuk dalam kehamilan aterm karena usia
kehamilan tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dengan hasil yang
didapatkan.
Menurut Referensi (Zaini, 2012) Tekanan darah yang normal bagi ibu hamil
adalah terkanan sistolik 120-140 mmHg dan diastolik 80-90 mmHg. Kurang
dari angka tersebut berarti Tekanan darah kurang, dan kalau lebih dari angka
Menurut referensi (Zaini, 2012) suhu tubuh normal adalah antara 36-37oC,
tetapi biasanya pada ibu hamil bisa mengalami sedikit peningkatan suhu tubuh.
Nadi 80x/menit, Respirasi 20x/menit, respirasi normal pada ibu hamil adalah
16-20 kali/menit. Berat badan 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan
sebelum hamil 60 kg, penambahan berat badan selama hamil 11 kg, IMT 26,0.
Menurut referensi (Rukiyah, 2009), Kenaikan berat badan ibu selama hamil
yaitu 11 kg, jadi IMT ibu 26,0. IMT normal pada ibu hamil antara 19,8 sampai
26,0. Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan
yaitu 30 cm, menurut literatur Spiegelberg (2009) dimana TFU yang normal
Leopold I Fundus Uteri teraba satu bagian yang lunak, bulat, tidak
seperti papan (Punggung), dan bagian kiri teraba satu bagian kecil-kecil
(ekstermitas), Leopold III bagian bawah terisi satu bagian yang keras, bulat,
melenting (kepala), dan sudak masuk Pintu Atas Panggul (PAP). Leopold IV
Divergen, penjarian teraba 1/5 diatas sympisis, 4/5 janin sudah masuk Pintu
atas Panggul, tidak ada cekungan pada perut ibu, tidak ada nyeri tekan,
Taksiran Berat Janin : (29-11) x 155 = 2.790 gram. His 4x dalam 10 menit
lamanya 40 detik. DJJ (+), puctum maximum 3 jaari dibawah pusat kuadran kiri
bawah pusat. Menurut refernsi (Midwefery, 2011), Frekuensi dasar DJJ antara
Tausack (apabila kepala belum masuk PAP) (TFU-11) x155 gram. Berdasarkan
dalam, pembukaan 6 cm, selaput ketuban utuh, bagian terendah janin kepala
dengan petunjuk sutura sagitalis, penurunan kepala hodge III, tidak ada molase,
tidak ada bagian yang menumbung. hal ini berdasarkan teori JNPK-KR (2010)
memnujukan ibu seudah memasuki proses persalinan Kala I Fase Aktif yaitu
Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan hasil yang didapatkan.
sampai frekuensi his 4-5 x/ 10 menit lamanya 45-50 detik, his kuat relaksasi
(+),dengan teori JNPK-KR (2010) menunjukan ibu dalam kala I persalinan jika
terdapat his yang adekuat, sehingga hasil yang didapatkan tidak terdapat
kesenjangan dengan teori,. semua kondisi ibu dalam kala I sesuai dengan teori
baik, garis waspada dalam partograf tidak terlampaui, janin dalam keadaan
baik apabila dilihat dari DJJ dan moulasenya Serta keadaan His pun meninggi
Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan hasil yang didapatkan.
Hasil diagnosa Ny.A G1P0A0 hamil 40 minggu , inpartu kala I Fase Aktif.
fisiologis yang biasa terjadi pada persalinan kala I sehingga tidak perlu
intervensi untuk mengantisipasi masalah potensial. Dan pada kala I Fase aktif
ini tidak ada tindakan segera atau kolaborasi yang harus bidan lakukan.
Pada Ny.A saat memasuki kala II dengan pembukaan servik 6 cm ibu
melakukan asuhan komplementer pijat effluarge Hal ini sesuai dengan teori
dan melenturkan otot – otot .Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan
kasus di lapangan
Ibu mengatakan mules yang ibu rasakan semakin sering dan semakin kuat,
ibu mengatakan ada dorongan yang kuat seperti ingin mengedan seperti BAB
dan serasa ada yang menonjol. Menurut Manuaba (2010) tanda persallinan
adalah kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
normal untuk ibu bersalin asal tidak melewati sistolik 140 diastolik 90. Maka
dari itu tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek yang dilakukan.
Palpasi abdomen leopold IV divergen teraba 0/5 diatas simfisis. His 5x10
menit lamanya 45 detik. DJJ positif frekuensi 144 x/ menit. Dalam literature
disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek yang
dilakukan.
melakukan asuhan komplementer pijat efflurr Hal ini sesuai dengan teori
dan melenturkan otot – otot .Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan
kasus di lapangan
Pemeriksaan Anogenital saat di inspeksi terdapat pengeluran lendir
bercampur darah yang semakin bertambah, sudah ada cairan ketuban, perinium
dalam pukul 13.00 WIB dinding vagina tidak ada kelainan, tidak ada tumor,
portio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan
warnanya jernih,bagian terendah janin kepala dengan petunjuk ubun ubun kecil
kanan depan, tidak ada molase, penurunan kepala di Hodge IV, tidak ada
tidak teraba lagi bibir portio, segmen bawah rahim (SBR) dan serviks. Dari
hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak ada kesenjangan antara praktek dan
Dari hasil pengkajian data subyektif dan data obyektif yang telah dilakukan
didapatkan diagnosa ibu G1P0A0 hamil 40 hari inpartu kala II, Janin tunggal
pembukaan serviks sudah lengkap, terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus
vagina atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm.
Sehingga tidakl terdapat kesenjangan antara teori dengan hasil yang didapatkan.
langkah.
Lamanya kala II ini berlangsung selama 30 menit. Dalam literature JNPK-
KR (2008) lamanya persalinan kala II untuk primi adalah 2 jam dan untuk multi
1 jam, sehingga kala II ini dikatakan normal. Dan tidak ada kesenjangan antara
Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya dan ibu merasa lelah telah
melewati proses persalinan. ibu mengatakan merasa mules lagi, ibu tidak
merasa pusing dan tidak nyeri ulu hati. Dalam literatur Saifuddin (2009)
yang dilakukan.
Pada saat dilakukan pemeriksaan objektif keadaan umum ibu baik. Palpasi
abdomen: Tinggi Fundus Uteri sepusat, uterus globuler, kontraksi baik, kantung
kemih kosong. Pendarahan kala III 50 cc. Dalam literature Wiknjosastro (2009)
(uterus globuler), adanya pemanjangan tali pusat, dan adanya semburan darah
Plasenta lahir pada pukul 13.40 WIB, 10 menit setelah kelahiran bayi, dalam
setelah bayi lahir. Maka dapat disimpulkanbahwa tidak ada kesenjangan antara
kala III.Pada asuhan kala III tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan
APN.
Pada hasil pengkajian data subjektif ibu merasa senang atas kelahiran
bayinya dan ari-ari/ plasenta ibu telah keluar. Ibu mengatakan perutnya masih
merasakan mules, ibu merasa lelah, dan merasa tidak nyaman karena tubuhnya
kotor. Dalam literature Wijnosastro (2008) hal ini dikarenakan otot uterus
lahirnya bayi sehingga timbul rasa mules. Maka tidak adanya kesenjangan antara
Suhu 36,8ºc. Palpasi abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong. Inpeksi anogenital: tidak ada robekan pada jalan lahir.
Dari hasil pengkajian data subjektif dan data objektif yang telah dilakukan
didapatkan diagnose ibu P1A0 Partus kala IV dan tidak ada masalah yang mengarah
ke patologis. Asuhan yang diberikan pada kala IV juga dilakukan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Dalam literature Wiknjosastro (2009), Selama kala
empat persalian harus memantau ibu setiap 15 menit pada jam pertama setelah
kelahiran plasenta dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika
kondisi ibu tidak stabil maka harus dipantau lebih sering. Kemudian semua hasil
pemeriksaan telah didukumentasikan kedalam partograf. Maka dapat di simpulkan
pada kala IV tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. A.
dan lemas tetapi ibu mengaku sangat senang dengan kelahiran bayinya saat ini.
Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan kuat walaupun ASI ibu belum
involusi. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan keluhan yang
Dari hasil pengkajian data objektif TTV ibu dalam keadaan normal,
kontraksi uterus baik. Mochtar (2006), karena setelah plasenta lahir maka tinggi
fundus uteri normalnya adalah 1-2 jari dibawah pusat. pengeluaran lochea
Rubra berwarna merah dan tidak berbau sesuai dengan teori Mochtar (2006),
pada hari pertama sampai hari ke empat post partum pengeluarannya yaitu
lochea Rubra atau Cruenta berwarna merah segar karena masih ada darah dan
sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks kasiosa, lanugo dan mekonium.
Dengan demikian tidak adanya kesenjangan antara teori dengan praktek yang
dilakukan.
Penulis membuat diagnosa awal ibu P 1A0 6 jam Postpartum, atas dasar ibu
perawatan payudara yaitu menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama
susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu
sesering mungkin minimal setiap 2 jam sekali, agar bayi pun mendaapat asupan
makanan yang maksimal atau susui bayi setiap bayi mau (lapar) dan
memberitahukan ibu mengenai peranan ASI, ASI sangat penting bagi bayi
karena ASI mengandung segala jenis bahan makanan penuh gizi yang
mampu mempercepat pemulihan rahim ibu sehingga rahim ibu dapat kembali
atau menyelimuti bayi nya agar tetap hangat dan tercegah dari hipotermi.
Memberikan ibu penkes nutrisi yang baik bagi ibu nifas yaitu dengan
memberbanyak makan sayur – sayuran hijau, lauk pauk serta buah – buahan
agar kondisi ibu cepat pulih dan nutrisi bayi tercukupi karena asupan gizi ibu
baik. Memberikan ibu penkes cara perawatan daerah kewanitaan yang benar
yaitu ibu harus menganti pembalut sesering mungkin minimal 3 kali sehari, ibu
harus membersihkan vaginanya dengan air bersih setelah buang air kecil dan
buang air besar anjurkan ibu membasuh vagina dari depan kearah belakang
Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas yaitu demam, perdarahan aktif,
keluar banyak bekuan darah, bau busuk pada vagina, pusing, lemas luar biasa,
penyulit dalam menyusukan bayinya, nyeri panggul atau perut yang lebih hebat
dari biasa jika ibu mengalami seperti pada tanda-tanda diatas segera mungkin
60 mg selama 40 hari.
Memberitahu ibu bahwa ibu harus melakukan kunjungan ulang satu minggu
kemudian. Dalam literature Saleha (2009) asuhan kebidanan pada masa nifas
membuat ibu lebih tenang dan lebih relaks, mengurangi rasa nyeri pada bagian
keadaan di lapangan .
2. Pembahasan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas 6 hari
Pengkajian data subjektif ibu mengatakan sudah merasa sehat, bayinya pun
sehat. Ibu mampu merawat bayinya dan menyusui bayinya dengan baik. ibu
sedikit. asupan makannan ibu baik, ibu mengkonsumsi lauk pauk, sayur, buah,
tidak ada pantangan makanan. Ibu mengatakan pola istirahat malam kurang
hanya ± 5 jam karena harus menyusui anaknya. BAB ibu lancar dengan
Pengkajian data objektif TTV ibu dalam keadaan normal, Pengeluaran : ASI
ada, Tidak ada rasa nyeri, Tidak ada benjolan. Abdomen Uterus : 3 jari diatas
Sympisis, Kontraksi uterus Tidak ada. Genetalia : Vulva /vagina : tidak ada
lagi), tidak berbau, tidak terdapat luka jahitan, tidak ada pengeluaran dan tidak
bengkak, haemoroid tidak ada. Dalam literature Rukiyah (2011) asuhan yang
involusi uterus berjalan normal, tidak ada perdarahan abnormal, lokhea tidak
berbau, menilai adanya tanda-tanda infeksi. Dalam hal ini maka tidak ada
sesering mungkin pada bayinya dan apabila bayi tidur saat waktunya meminum
Memberitahukan ibu perawatan bayi sehari-hari dan seperti perawatan tali pusat
agar tetap kering dan bersih dan jangan diberi apapun. Memberitahukan ibu
tekhnik perwatan payudaara, manfaatnya dan memberikan simulasi secara
sayur, lauk pauk dan buah, selain untuk produksi ASI bidan juga untuk
ibu cara vulva hygien, cebok yang benar yaitu dari depan ke belakang dan
kembali tanda-tanda bahaya post partum seperti sakit kepala yang hebat,
banyak, dan dianjurkan bila ibu menemukan salah satu tanda dan gejala yang
Mengingatkan ibu kembali untuk tetap minum Fe 60 mg setiap hari 1x1 pada
malam hari sebelum tidur menggunakan air putih atau air jeruk.
akan datang yaitu pada tanggal 28 Mei 2021. Memberikan kesempatan pada
Pengkajian data subjektif ibu mengatakan sudah merasa sehat dan senang.
yang bergizi. Dalam literature Bambang (2009), Hal tersebut dikatakan normal
karena telah sesuai dengan teori yang ada yaitu tinggi fundus uteri pada hari ke
14 adalah sudah tidak teraba lagi di atas simpisis. Begitu pula dengan
pengeluaran lochea, dijelaskan dalam teori bahwa pengeluaran lochea pada hari
yang cukup. Apabila tidak bisa dilakukan secara maksimal pada malam hari
maka ibu dapat mensiasatinya dengan tidur pada siang hari yaitu ketika bayi
tidur ibu dianjurkan untuk ikut tidur sehingga ibu tetap cukup istirahat. Selain
itu usahakan agar padasiang hari bayinya diberikan ASI yang cukup sehingga
pada malam hari bayi bisa tidur dengan nyenyak. Memberitahukan ibu kembali
untuk memberikan ASI Eksklusif 0-6 bulan. Mengingatkan kembali agar tetap
menjaga kesehatan dengan cukup istirahat dan makan bergizi agar selanjutnya
tetap dapat merawat bayi dengan maksimal. Memberitahukan ibu cara merawat
60mg 1x1/ hari sampai 40 hari postpartum. Menganjurkan kepada ibu untuk
demikian tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktek yang dilakukan.
Pengkajian data subjektif dan objektif ibu mengatakan dirinya sangat sehat.
bayinya dengan baik, ibu mengatakan tidak ada lecet pada puting susunya, Ibu
yang bergizi.
istirahat yang cukup. Apabila tidak bisa dilakukan secara maksimal pada malam
hari maka ibu dapat mensiasatinya dengan tidur pada siang hari yaitu ketika
bayi tidur ibu dianjurkan untuk ikut tidur sehingga ibu tetap cukup istirahat.
Selain itu usahakan agar pada siang hari bayinya diberikan ASI yang cukup
sehingga pada malam hari bayi bisa tidur dengan nyenyak. Memberitahukan ibu
agar tetap menjaga kesehatan dengan cukup istirahat dan makan bergizi agar
menjelaskan kepada ibu mengenai kontrasepsi yang bisa digunakan untuk ibu
menyusui yaitu, suntik 3 bulan mengandung hormon progestin yang tidak
memiliki pengaruh terhadap kualitas maupun produktifitas ASI, dan pil khusus
mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu),
ASI sehingga cocok untuk ibu yang sedang menyusui. Dalam Kebijakan
Pengkajian data subjektif yang di dapatkan dari ibu dan keluarga bayinya
tidak ada keluhan, mengisap ASI kuat dan tidak diberikan makanan lain selain
ASI.
Bayi Ny.A dan Tn.M lahir tanggal 14 Mei 2021 pukul 11:20 WIB lahir
jenis persalinan spontan, ditolong oleh bidan, keadaan air ketuban jernih yang
jumlahnya ±500 cc. Keadaan plasenta lahir lengkap dengan kotiledon 20 lobus,
diameter 22 cm, ketebalan 2,5 cm, panjang tali pusat ±50 cm dengan berat ±500
gram. Tidak ada komplikasi saat persalinan dengan apgar score 8/9 ( menangis
kuat) dan tidak ada kelainan, gangguan ataupun trauma pada BBL. Dalam
literature Rukiyah (2010) bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai
batuk/bersin, tonus otot aktif, gerakan aktif, usaha nafas baik dan bayi menangis
kuat. Dalam hal ini tidak adanya kesejangan antara teori dan praktek yang
dilakukan.
Pengkajian data objektif BBL 3000 gram, PB 50 cm, apgar score 8/9,
lingkar kepala 32 cm, lingkar badan 34 cm, lingkar lengan atas 9 cm, lingkar
dada 34 cm. Pola eliminasi Buang Air Besar sudah saat lahir dengan warna
kehitaman konsistensi cair bau khas dan Buang Air Kecil sudah, bayi diberikan
ASI tanpa pendamping apapun. Dalam literatur Rukiyah (2010), Bayi baru
vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai
dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan
sistematis dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan hasil normal, tidak ada
sampai keujung kaki tidak boleh ada yang terlewatkan, karena jika ada kelainan
atau cacat bawaan, atau ada luka/lecet akan segera diketemukan sejak awal.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka
normal.
dan keluarga hasil pemeriksaan. Berikan bayi kehangatan, pastikan bayi di jaga
agar tetap hangat dengan membungkus bayi dengan selimut, dan memakaikan
topi untuk menghindari kehilangan panas secara radiasi. Berikan salep mata
mencegah infeksi pada mata. Berikan suntikan Vitamin K1 pukul 14.40 wib
pada 1/3 paha kiri bagian luar sebanyak 1 cc secara IM untuk mencegah
perdarahan di otak. Berikan suntikan HB0 pukul 15.30 wib pada 1/3 paha
kanan bagian luar sebanyak 0,5 cc secara IM. Beritahu tanda bahaya pada bayi
perencanaan tentunya klien telah diberi pengarahan oleh bidan yang sesuai
dengan teori. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana dan mengacu pada
sesuai dengan kebutuhan bayi, asuhan Bayi Baru Lahir telah dilaksanakan.
mengatakan bayinya menghisap ASI dengan kuat dan bayi sudah buang air
kecil 2 kali.
Pengkajian data objektif Keadaan umum : Baik, nadi 140x/ menit, respirasi
44x/ menit, Suhu:36,6oC. Pengeluaran : tidak ada. Mulut Gusi tampak merah,
lengan dan tangan pergerakannya aktif, tungkai dan kaki Pergerakan aktif. Kulit
warna kulit kemerahan. Dalam literature Rukiyah (2010) bayi baru lahir
usaha nafas baik dan bayi menangis kuat. Dalam hal ini tidak adanya
keluarga hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam kondisi baik dan gerakannya
aktif serta menangis kuat. Memastikan bayi dijaga agar tetap hangat dengan
membungkus bayi dengan kain lunak, kering, selimut, dan memakaikan topi
Memberitahukan tanda bahaya pada BBL seperti tidak menangis kuat, tidak
mau menyusui, bayi terus tidur, tali pusat berdarah, mata merah, teralu panas
dan teralu dingin serta perawatan BBL. Mengajarkan ibu cara menyusui yang
baik dan benar yaitu setiap 2 jam sekali selama 15 menit setiap payudara dan
seluruh areola masuk semua kedalam mulut bayi. Menganjurkan ibu untuk
menggunakan air hangat dengan cara melap seluruh bagian tubuh bayi.
setelah lahir. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat
lahir. Jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yang telah
dilaksanankan.
mengatakan bayinya menyusui dalam 1 hari lebih dari 10 kali, ibu mengatakan
bayinya sehat, tidak kuning dan tidak rewel.Ibu mengatakan bayinya BAB 2x/
hari, BAK 6-7x/ hari, tali pusat telah puput pada hari ke-5. Dalam literature
Rukiyah (2009), disebutkan bahwa tali pusat akan puput pada usia 5-7 hari,
kemudian BAB pada bayi mulai 24 jam pertama lahir sampai hari kedua dan
ketiga, selanjutnya pada hari ke empat dan kelima berwarna coklat kehijauan,
kemudian kuning, lembek jika minum air susu ibu. Bila minum PASI berwarna
dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek yang
dilakukan.
Dalam teori disebutkan bahwa bayi baru lahir akan mengalami penurunan
dalam berat badanya sekitar 10 hari pertama setelah melahirkan, hal ini
dikarenakan bayi akan mengalami fase adaptasi dengan dunia luar menurut
tidak semua bayi akan mengalami penurunan berat badannya ketika melakukan
fase adaptasi dengan dunia luar, asalkan bayi dalam keadaan sehat dan normal.
Campak. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif 0-6 bulan tanpa
menyusui bayi tiap 2 jam sekali untuk mencegah bayi kuning. Memberikan
konseling pada ibu dan keluarga tentang tanda – tanda demam yaitu suhu tubuh
panas 37,5oC dengan pengukur termometer, bayi tampak rewel, kadang tidak
mau menetek. Jika terjadi masalah tersebut segera konsultasi ke puskesmas atau
mengisap ASI kuat dan tidak diberikan makanan lain selain ASI.
142X/menit, Respirasi: 40x/menit, Suhu: 36,7 oC, BB: 3100 gram. PB: 50 cm.
penurunan berat badan dalam 10 hari pertama setelah melahirkan, hal ini
hari.
bayinya sehat tidak ada gangguan apapun. Menganjurkan pada ibu kembali
untuk terus menyusui bayi dengan ASI saja sampai usia 6 bulan. Menganjurkan
dan untuk mendapatkan imunisasi BCG pada usia 1 bulan. Mengingatkan ibu
menghibur senam bayi juga melatih koordinasi tangan, mata, kaki, serta
anggota gerak tubuh lainnya .Pada kenyataannya bayi Ny A pada usdia 6
Minggu mampu melakukan gerakan tangan dan kaki secara bersamaan dan
berulang kali dan bisa menunjukan ekspresi wajah yang berbeda beda ,ekspresi
wajah yang berbeda – beda itu menunjukan tandanya berkomunikasi .Hal ini
tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada di lapangan .
pernafasan 60 kali/menit, gerah retraksi dada, malas minum, panas atau suhu
badan bayi rendah, kurang aktif . Dalam hal ini asuhan atau intervensi yang