PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan yang
diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang dilaksanakan di
di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Az-zahwa Kabupaten Muara Enim tahun 2022
penulis akan membahas tentang ada atau tidak adanya kesenjangan yang terjadi
antara teori dan praktik saat melakukan pengkajian mulai dari kehamilan,
persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir yang diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan pengumpulan data subjektif pada Ny. “O”, ibu mengatakan ini
adalah kehamilan yang pertama, ibu mengatakan bahwa Hari Pertama Haid
Terakhirnya (HPHT) pada tanggal 04 Juli 2022 yang kemudian dari HPHT dapat
ditentukan taksiran persalinan ibu yaitu pada tanggal 11 April 2022. Pengkajian
pada Ny. “O” ini dilakukan sejak bulan Februari sampai bulan Mei 2022. Hasil
pemeriksaan yang diperoleh Ny. “O” dalam keadaan normal dan tidak ditemui
adanya komplikasi.
Ny.”O” telah melakukan pemeriksaan antenatal sesuai standar yaitu dua
kali pada trimester I, tiga kali pada trimester kedua, dan tiga kali pada trimester
ibu ibu hamil dalam pelayanan antenatal, selama kehamilan dengan ketentuan 2
kali pada trimester pertama atau K1 , 1 kali pada trimester II, dan 3 kali pada
diberikan harus sesuai dengan standar pelayanan ibu hamil yang terdiri atas 10 T
Berat badan ibu hamil akan bertambah 6,5 sampai 16,5 selama hamil atau terjadi
berat badan pada Ny.”O” selama masa kehamilan adalah 12 kg. Pengukuran
tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya
faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan
di trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK).
KEK disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah
berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu
hamil dengan KEK akan dapat melahirkan BBLR (Permenkes, 2018).
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kunjungan antenatal bertujuan untuk
mendeteksi apakah pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan usia kehamilan.
Bila ditemukan keadaan TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan, bidan dapat
RI, 2018).
Pada pengkajian awal tanggal 10 Februari 2022, pada usia kehamilan 31 minggu
4 hari TFU pertengahan antara pusat dan PX (30 cm). Hal ini sudah sesuai
dengan TFU pada usia 32 minggu yaitu TFU pertengahan antara pusat dan PX
2018). DJJ normal antara 120-160 kali per menit (Permnkes, 2018). Pemeriksaan
auskultasi didapatkan DJJ (+) dengan frekuensi 144x/menit bersifat kuat dan
teratur pada punggung janin yang teraba disebelah kanan perut ibu.
TT jangan diberikan pada ibu dengan riwayat reaksi berat terhadap imunisasi TT
pada masa lalunya (contoh: kejang, koma, demam >40 0C, nyeri/bengkak
ekstensif di lokasi bekas suntikan). Ibu dengan panas tinggi dan sakit berat dapat
diimunisasi segera setelah sembuh. Pemberian imunisasi pada wanita usia subur
atau ibu hamil harus didahului dengan skrining untuk mengetahui jumlah dosis
bayi balita dan masa sekolah. TT1 diberikan pada saat imunisasi DPT-HB-Hib 1
ketika berumur 3 bulan dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 diberikan pada
pada saat imunisasi Td kelas 2 SD dengan masa perlindungan 10 tahun dan TT5
Berdasarkan skrining imunisasi pada Ny.”O” ibu saat bayi balita masa sekolah,
dan kehamilan anak pertama ibu selalu mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
Hal ini berarti status imunisasi Ny.”O” yaitu TT5 dengan masa perlindungan 25
pertama.
Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
karena dapat membantu proses pembentukan sel darah merah sehingga dapat
deberikan pada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet
besi mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 mg besi elemental dan
0,25 mg asam folat. Tablet tersebut wajib dikonsumsi oleh ibu hamil sebanyak
kehamilan.
tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diberikan 18 tablet setiap kali ibu melakukan
ANC di Praktik Mandiri Bidan (PMB Az-zahwa Kabupaten Muara Enim dan
asam folat pada Vitonal F telah mencukupi kebutuhan minimal Fe dan asam
folat pada ibu hamil yaitu 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
golongan darah, hemoglobin, protein urin, dan gula darah puasa. Pemeriksaan
khusus dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan atau kelompok berisiko seperti
Tes laboratorium rutin yang dilakukan hanya pemeriksaan protein urine, glukosa
3 : 11,0 gr/dl. Berdasarkan hasil pemeriksaan Ny. “O” yang dilakukan di PMB
h. Tatalaksana kasus
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan (Permenkes, 2018).
Pada kasus ini, Ny. “O” tidak ditemukan masalah lain yang perlu dirujuk karena
ibu sudah selalu mendapatkan KIE tentang kesehatan ibu dengan beristirahat
yang cukup sekitar 7-8 jam perhari dan tidak bekerja yang berat, asupan
makanan yang cukup dengan pola gizi seimbang untuk proses tumbuh kembang
janin, perilaku hidup bersih dan sehat dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan
meliputi kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami/keluarga
(Permenkes, 2018).
Pada asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. “O”, telah ditegakkan diagnosa
yang dilakukan adalah memberitahu hasil pemeriksaan, KIE sering BAK di usia
SOAP.
1. Kala I
2022 pukul 21.00 WIB, Ny. “O” datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB) Az-
zahwa Kabupaten Muara Enim mengatakan hamil 9 bulan anak ke-1 dengan
keluhan sakit perut yang menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah sejak
nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan, sifat his teratur,
interval makin pendek, dan kekuatan makin besar; terjadi perubahan pada serviks;
pengeluaran lendir dan darah; pengeluaran cairan. Hal ini menunjukkan tidak ada
didapatkan ibu dan janin dalam keadaan baik, tanda-tanda vital ibu dalam keadaan
normal, His 3x10’35”, DJJ 148 x/menit, hasil pemeriksaan dalam portio tipis,
UUK kanan depan, dan penurunan kepala di bidang Hodge II-III. Kemudian
masuk PAP 3/5. Melakukan observasi pada lembar partograf. pada pukul 21.30
aktif ketika pembukaan serviks 4 cm. Menilai dan mencatat DJJ, kontraksi, nadi
setiap 30 menit (lebih sering jika terjadi kontraksi); Nilai dan catat tekanan darah
setiap 4 jam (lebih sering jika diduga ada penyulit). Nilai kemajuan persalinan
setiap 4 jam atau jika terdapat indikasi. Hal ini menunjukkan tidak ada
± 12 jam, sedangkan pada multigravida berlangsung ± 8 jam. Pada Ny. “O” lama
2. Kala II
Berdasarkan data subjektif, tanggal 16 April 2022 pukul 05:50 WIB, ibu
mengatakan mules semakin sering dan lama, ada rasa ingin meneran, ada tekanan
pada anus. Data objektif diperoleh hasil pemeriksaan terdapat tanda dan gejala
kala II yaitu adanya dorongan untuk meneran, his semakin sering yang teratur,
meneran, vulva membuka, dan perineum menonjol. Tanda dan gejala kala II pada
Ny. “O” sesuai dengan teori yaitu adanya pengeluaran lendir yang bercampur
dengan darah, dorongan untuk meneran, vulva membuka, dan perineum menonjol
pembukaan lengkap, ketuban (+), presentasi kepala, penunjuk UUK kanan depan,
dan penurunan Hodge III-IV, his 5x10’50” dan DJJ 142 x/menit.
posisi dalam persalinan seperti semi duduk, duduk, jongkok, miring kiri/kanan
(Ibu memilih posisi semi duduk), mengajarkan cara meneran yang benar,
tidak ada rasa kontraksi, memimpin ibu meneran, setelah kepala nampak di vulva
Pada pukul 06.00 WIB bayi lahir spontan dengan APGAR skor 8/9, jenis
kelamin perempuan, berat badan 3200 gram, dan panjang badan 52 cm. Kemudian
dilakukan IMD dengan meletakkan bayi di antara payudara selama kurang lebih 1
jam.
Pada kala II, terjadi kesenjangan antara teori dan praktik dikarenakan pada
saat melakukan pertolongan persalinan, langkah APN nomor tiga dari 60 langkah
APN yaitu penggunaan alat pelindung diri (APD) yang dipakai tidak lengkap
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta. Setelah
kala II berlangsung tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-
terdapat tali pusat, dan pada vagina pengeluaran darah tidak aktif, dan dapat
Manajemen Aktif Kala III, suntik oksitosin 10 UI, melakukan penegangan tali
Pada pukul 06.05 WIB, terdapat tali pusat pada vulva, dan pada vagina
pengeluaran darah tidak aktif, serta tanda-tanda lepasnya plasenta hal ini sesuai
membantu lahirnya plasenta dengan memilin plasenta searah jarum jam, massase
fundus uteri, dan memastikan bahwa uterus berkontraksi dengan baik, mengecek
Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik karena
manajemen aktif kala III dilakukan sesuai dengan teori yaitu langkah pertama,
diagnosis kebidanan yang dapat ditegakkan adalah Kala III. Penatalaksanaan yang
dilakukan sesuai dengan Manajemen Aktif Kala III (MAK III) yang termasuk
4. Kala IV
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Menurut Manuaba (2018),
yaitu tekanan darah, nadi, dan pernafasan, kontraksi uterus, terjadinya perdarahan,
perdarahan masih dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
Pada pukul 06.15 WIB, ibu merasa lelah dan perutnya masih terasa mules
vital dalam keadaan normal, jumlah darah keluar kurang lebih 150 cc,
pemeriksaan TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dengan uterus teraba
keras.
persalinan sudah selesai, keadaan ibu dan bayinya dalam keadaan baik, kemudian
memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam, uterus teraba keras, tetap membiarkan bayi melakukan kontak kulit
ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam, mengajarkan ibu atau keluarga cara
jumlah kehilangan darah, memeriksa nadi dan kandung kemih ibu setiap 15 menit
sekali pada 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
bernapas dengan baik serta suhu tubuh normal, menempatkan semua peralatan
bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (selama 10 menit),
ibu dengan menggunakan air DTT, bersihkan sisa cairan ketuban, lendir, dan
darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih, pastikan ibu merasa nyaman,
bantu ibu mengatur posisi untuk menyusui bayinya dan anjurkan keluarga untuk
bersalin dengan larutan klorin 0,5 %, celupkan sarung tangan kotor ke dalam
larutan klorin 0,5 %. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempat sampai yang
sesuai, cuci kedua tangan dengan sabun dan air yang mengalir, melengkapi
partograf.
C. Neonatus
Pada tanggal 16 April 2022, pukul 06.00 WIB bayi lahir spontan menangis
Umum bayi baik, TTV dalam batas normal APGAR score 8/9. Pada pemeriksaan
antropometri, didapat bahwa bayi lahir pukul 06.00 WIB, berat lahir 3200 gram,
panjang lahir 52 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 35 cm, lingkar perut 34
Menurut Mochtar (2018) penilaian keadaan umum bayi dinilai satu menit
setelah lahir dengan penggunaan nilai Apgar. Penilaian ini perlu untuk menilai
apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Adapun penilaian meliputi frekuensi
jantung (heart rate), usaha nafas (respiratory efoort), tonus otot (muscle tone),
warna kulit (colour) dan reaksi terhadap rangsangan (respon to stimuli). Setiap
penilaian diberi angka 0, 1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah
bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai
Apgar 4-6), atau bayi menderita asfiksia berat (nilai Apgar 0-3).
Menurut Elisabeth 2018 ciri-ciri bayi lahir normal yaitu berat badan 2500-
4000 gram, panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35
kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup, rambut lanugo tidak
terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas,
genitalia: perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, laki-laki testis
sudah turun, skrotum sudah ada, refleks hisap dan menelan sudah terbentuk
dengan baik, reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik, refleks
graps atau menggenggam sudah baik, eliminasi baik, mekonium akan keluar
dalam 24 jam pertama, meconium berwarna hitam kecoklatan. Dalam hal ini,
menggunakan handuk bersih dan membersihkan jalan napas. Tali pusat dipotong
dan diikat serta dibungkus menggunakan kassa steril tanpa diberikan apapun.
Selanjutnya bayi diletakkan di atas dada ibu untuk dilakukan IMD dengan kulit
bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu. Vitamin K (Neo K 0,5 cc)
salep mata sebagai profilaktif yaitu salep chlorampenicol dan imunisasi Heaptitis
Bayi diberikan salep mata dan vitamin K setelah IMD. Salep mata
diberikan pada mata kanan dan kiri bayi untuk pencegahan infeksi mata.
mg untuk mencegah perdarahan (JNPK-R 2012). Dalam hal ini, tidak terdapat
April 2022 pukul 16.00.00 WIB, didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal
yaitu HR: 139 x/m, RR: 43x/m, T: 36,70C, BB: 3200 gram, PB: 52 cm, LK : 33
cm, LD : 35 cm, LP : 36 cm dan Lila: 10,5 cm. Tali pusat tidak ada perdarahan,
dan tidak ada tanda infeksi, kulit tidak ikterus, menyusui lancar. Penyusunan
Kunjungan bayi kedua dilakukan saat umur bayi 5 hari pada tanggal 20
April 2022 pukul 10.00 WIB, didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal
yaitu HR: 144 x/m, RR: 42x/m, T: 36,80C, BB: 3200 gram, PB: 52 cm, LK: 33
cm, LD: 35 cm, LP: 34 cm dan LilA: 10.5 cm. Tali pusat belum lepas, tidak ada
tanda infeksi, kulit tidak ikterus, menyusui lancar. Penyusunan rencana asuhan
bayi agar tidak ikterus, rutin membawa bayi ke posyandu, KIE Imunisasi, dan
Kunjungan bayi ketiga dilakukan saat umur bayi 25 hari pada tanggal 10
Mei 2022 pukul 13.00 WIB, didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal
yaitu HR: 140 x/m, RR: 44x/m, T: 36,80C, BB: 3400 gram, PB: 53 cm, LK: 34
cm, LD: 36 cm, LP: 35 cm dan LilA: 11 cm. Tali pusat sudah lepas, tidak ada
tanda infeksi, kulit tidak ikterus, menyusui lancar. Penyusunan rencana asuhan
membawa bayi ke posyandu, KIE Imunisasi, dan tanda-tanda bahaya pada bayi.
dilaksanakan saat ini yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan umur 8-28
hari. Asuhan kebidanan pada neonatus Ny. “O” dilakukan dengan kunjungan
sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 16 April 2022 (1 hari) dan tanggal 20 April
D. Masa Nifas
Dalam melaksanakan asuhan secara komprehensif pada Ny. “O” pada
masa nifasnya dilakukan dengan baik, dan telah dilakukan kunjungan sebanyak 3
kali. Menurut Kemenkes RI (2018), frekuensi kunjungan masa nifas yaitu 6 jam-3
hari setelah persalinan, 4 hari-28 hari setelah persalinan, 29 hari sampai 42 hari
setelah persalinan.
pengkajian pada Ny. “O” mengeluh masih mules pada bagian perut. Dari data
objektif yang dikaji melalui pemeriksaan fisik secara umum didapatkan hasil
didapatkan hasil TFU 2 jari bawah pusat, konsistensi keras, sub involusio baik,
lochea rubra.
umum, vital sign, estimasi perdarahan, kontraksi uterus, TFU, serta menganjurkan
ibu untuk makan dan minum, mobilisasi dini (seperti berjalan-jalan) dan
menganjurkan pemberian ASI pada bayi, menjaga bayi agar tetap hangat. Dalam
teori pengawasan 6 jam post partum yakni mencegah perdarahan masa nifas,
pemberian ASI, melakukan hubungan antara ibu dan bayi, menjaga bayi agar tetap
sehat.
3 hari postpartum. Menurut Mochtar (2018), TFU setelah plasenta lahir adalah 2
jari di bawah pusat. Menurut Asih (2017), lokia rubra muncul pada hari pertama
sampai hari ketiga postpartum. Dalam hal ini tidak menunjukkan adanya
April 2022 pukul 10.00 WIB. Pada kunjungan ke-2 (5 hari post partum) dari data
lancar, tali pusat bayinya belum lepas, ibu mengatakan bahwa dirinya sehat, tidak
ada keluhan. Dari data objektif yang dikaji melalui pemeriksaan fisik secara
dan pemeriksaan khusus didapatkan hasil Tinggi fundus uteri pertengahan pusat
simfisis, konsistensi keras, sub involusio baik, lochea sanguinolenta warna merah
kuning.
adalah memeriksa, lochea, TFU, pemantauan demam pada ibu nifas, dan
pemeriksaan sub involusio, menjelaskan pola gizi seimbang, pola istirahat yang
kunjungan nifas kedua adalah memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus
memastikan ibu cukup makan, cairan, dan istrirahat, memastikan ibu menyusui
Mei 2022 pukul 13.00 WIB. Pada kunjungan ke-3 (25 hari post partum) dari data
lancar, tali pusat bayinya sudah lepas, ibu mengatakan bahwa dirinya sehat, tidak
ada keluhan. Dari data objektif yang dikaji melalui pemeriksaan fisik secara
dan pemeriksaan khusus didapatkan hasil Tinggi fundus uteri pertengahan pusat
simfisis, konsistensi keras, sub involusio baik, lochea alba warna putih.
Penatalaksanaan yang diberikan pada kunjungan ke-3 (25 hari post partum) adalah
a. Proses involusio uteri normalnya pada minggu pertama adalah setinggi 2-3
jari diatas sympisis atau pertengahan pusat sympisis, setelah 14 hari hampir
tidak teraba diatas sympisis, setelah 42 hari sudah normal seperti sebelum
b. Menurut Asih (2018), lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum
uteri dan vagina dalam masa nifas. Lochea rubra (cruenta) berlangsung
kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI), bayi lebih kebal dan jarang kena
dalam memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas, penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi di lapangan yaitu Ny.”O” telah
setelah persalinan.