PEMBAHASAN
Praktik Mandiri Bidan Sayang Ibu Air Lintang Kabupaten Muara Enim tahun
2022, penulis akan membahas tentang ada atau tidaknya kesenjangan yang terjadi
antara teori dan praktik yang telah penulis lakukan saat melaksanakan pengkajian
dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir hingga masa nifas. Pengkajian
ini dilakukan pada 17 Februari 2022 sampai dengan 31 Maret 2022 di PMB
Sayang Ibu Air Lintang Kabupaten Muara Enim dengan cara mengumpulkan data
asuhan kebidanan.
mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami
(HPHT) pada tanggal 02 Juli 2021 yang kemudian dari HPHT dapat
Pengkajian pada Ny.“E” ini dilakukan sejak bulan Februari 2022 Hasil
pemeriksaan yang diperoleh Ny.“D” dalam keadaan normal dan tidak ditemui
adanya komplikasi.
III.
kehamilan ini, satu kali pada trimester I, dua kali pada trimester II, dan dua
kali pada trimester ke III. Maka dari itu tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktik.
penentuan persentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), imunisai TT,
Tablet tambah darah, pelayanan tes lab, tatalaksana kasus, pelaksanaan temu
wicara..
Berat badan ibu hamil akan bertambah 6,5 sampai 16,5 selama hamil
dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi
Ny. “D” adalah 158 cm. maka dari itu tidak ada kesengjangan anatara
normal yaitu 120/80 mmHg ANC 1, dan ANC 2 120/70 mmHg. Maka
KEK. Ibu dengan KEK dapat melahirkan bayi berat badan lahir rendah
kehamilan 31 minggu 5 hari TFU pertengahan pusat dan px (30 cm). Hal
ini sudah sesuai dengan TFU pada usia 35 minggu yaitu TFU
pertengahan pusat dan px (31 cm) (devi, 2019). tidak ada kesengjangan
kali kunjungan antenatal. Jika DJJ (<120 denyut/menit) atau DJJ cepat
2016). Pemeriksaan auskultasi pada Ny. “D” didapatkan DJJ (+) dengan
frekuensi 130x/menit bersifat kuat dan teratur pada punggung janin yang
teraba disebelah kiri perut ibu. Tidak ada kesengjangan antara teori dan
praktik.
belum pada saat itu. Pada saat akan menikah Ny.”D” mendapatkan suntik
setelah TT caten 1 ditahun 2016 dan TT 3 saat hamil anak kedua pada
tahun 2021. Hal ini berarti status imunisasi Ny.”D” belum lengkap .
dengan teori standar asuhan pelayanan kehamilan, yaitu setiap ibu hamil
harus mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) asam folat minimal
2016).
kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila tidak segera di antisipasi
Menggumpal
i. Tatalaksana kasus
Pada kasus ini, Ny. “D” tidak ditemukan masalah lain yang perlu
dirujuk karena ibu sudah selalu mendapatkan KIE tentang kesehatan ibu
dengan beristirahat yang cukup dan tidak bekerja yang berat, asupan
makanan yang cukup dengan pola gizi seimbang untuk proses tumbuh
antenatal, IBI (2016) meliputi : kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan
persalinan.
1. Kala I
Maret 2022 pukul 11.30 WIB, Ny. “D” datang ke Praktik Mandiri
keluhan sakit pinggang dan mules-mules sejak 9 jam yang lalu yaitu
pada pukul (02.00 WIB), sudah keluar lendir sejak pukul 10.00 WIB,
kontraksi uterus atau dikenal dengan “his“ yang teratur dan meningkat
terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten dimulai
Kala I Fase Aktif, Janin Tunggal Hidup, Presentasi Kepala. Hal ini
didapatkan ibu dan janin dalam keadaan baik, tanda-tanda vital ibu
pukul 11.30 wib, ketuban pecah spontan bewarna jernih, pada pukul
serviks 5 cm. Menilai dan mencatat DJJ, kontraksi, nadi setiap 30 menit
(lebih sering jika terjadi kontraksi); Nilai dan catat tekanan darah setiap
4 jam (lebih sering jika diduga ada penyulit). Nilai kemajuan persalinan
setiap 4 jam atau jika terdapat indikasi. Hal ini menunjukkan tidak ada
2. Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan
tanggal 30 Maret 2021 pukul 16.00 WIB, ibu mengatakan keluar air
teratur dan semakin kuat, ibu mengatakan sakit perut seperti ingin
gejala kala II yaitu adanya dorongan untuk meneran, his semakin sering
Tanda dan gejala kala II pada Ny. ”D” sesuai dengan teori yaitu ibu
UUK kiri depan, dan penurunan Hodge IV, his 5x10’50” dan DJJ 146
x/menit.
Pada pukul 16.05 WIB bayi lahir spontan dengan APGAR skor 8/9
jenis kelamin laki-laki, berat badan 2.900 gram, dan panjang badan 48
Pada kala II, terdapat satu kesenjangan antara teori dan praktik,
celemek hanya ada 1 kacamata dan penutup kepala tidak ada di Praktik
3. Kala III
Setelah kala III berlangsung tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus
vulva terdapat tali pusat, dan pada vagina pengeluaran darah tidak aktif,
(indrayani, 2016).
dengan memilin plasenta searah jarum jam massase fundus uteri, dan
pukul 16.15 WIB , serta mengevaluasi apakah ada laserasi jalan lahir.
Tidak ada ruptur perinium Dalam kasus Ny. “D”, plasenta lahir 10
Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik
karena manajemen aktif kala III dilakukan sesuai dengan teori yaitu
4. Kala IV
tidak ada robekan jalan lahir, jumlah darah keluar kurang lebih 150 cc,
mengajarkan pada ibu dan keluarga teknik massase uterus yaitu dengan
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir Memakai sarung tangan
tangan lalu mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
Memberikan terapi obat kepada ibu yaitu amoxilin 3x1, asam
ibu untuk kebutuhan pemulihan ibu dan nutrisi pada ASI Melengkapi
partograf.
Bayi Ny.”D” lahir secara spontan 2 jam yang lalu dalam keadaan
denyut jantung 140 x/menit, berat badan 2.700 gram, panjang badan 48 cm,
lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm, lingkar lengan 11 cm, kulit
kemerahan, gerak aktif, bayi lahir langsung menangis kuat, refleks rooting
sudah terbentuk dengan baik, refleks sucking baik, refleks morro baik,
refleks grasping baik, terdapat labia mayora dan minora kiri dan kanan, anus
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Ekayanti (2018) bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
Pemberian injeksi Vitamin K dan salep mata pada bayi diberikan pada jam
pertama persalinan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa obat mata harus
diberikan pada jam pertama persalinan, dapat dalam bentuk salep atau
tetesan dan semua bayi baru lahir harus diberikan Vitamin K, Vitamin K
baru lahir akibat defisiensi Vitamin K pada bayi baru lahir (Saifuddin,
2016).
yaitu pada 8 jam pertama, dan hari ke 4. Pada setiap kunjungan dilakukan
pemeriksaan fisik serta penimbangan berat badan dan pada saat pemeriksaan
tidak ditemukan keluhan atau masalah yang berarti hingga dapat diberikan
data yang didapat dari anamnesa, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik
selama kunjungan pada By Ny. “D” tidak ditemukan tanda bahaya pada
bayi.
pertama dilakukan pada 12 jam setelah persalinan tanggal 31 Maret 2021, ibu
mengeluh bahwa perutnya masih mules. Hal ini merupakan proses yang
fisiologis, karena rasa mules itu disebabkan oleh uterus yang berkontraksi
Pada kunjungan ini juga dilakukan pemeriksaan fisik ibu dengan hasil
rubra.
x/menit, RR: 22 x/menit, T: 36,0oC, keadaan muka tidak pucat, ASI (+),
tanggal 10 Mei 2022. Dari hasil anamnesa ibu mengatakan bayinya menyusu
hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum yang dinamakan dengan lochea
sanguinolenta (Astuti, dkk, 2018), Pada pemeriksaan ini ibu tidak memiliki
kesenjangan antara teori dan praktik, seperti tinggi fundus uteri pada masa
nifas 8 jam pasca persalinan adalah 2 jari dibawah pusat, pada 1 minggu
terakhir postpartum tinggi fundus uteri pertengahan pusat - simfisis, ( Asih,
2016).