PEMBAHASAN
G1P0A0 mulai dari umur kehamilan 35 minggu, persalinan, bayi baru lahir, nifas
sampai dengan keluarga berencana. Dan menilai ada tidaknya kesenjangan antara
kali pada kehamilan trimester kedua antara 14 sampai 28 minggu, dan 2 kali
trimester kedua sebanyak 2 kali dan trimester ketiga sebanyak 3 kali. Pada
kunjungan antenatal Ny. PA ini sudah sesuai dengan teori dan tidak ada
kesenjangan.
1. Standar I : Pengkajian
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk
265
266
a. Data Subyektif
diketahui umur 23 tahun hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015)
belum matang pada usia >35 tahun kualitas pembuahan sel telur wanita
sudah menurun. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
dengan kasus karena saat ini usia Ny PA 23 tahun tidak termasuk dalam
membesar, sesak nafas, sering buang air kecil, kontraksi perut / braxton
yaitu 2 kali pada trimester pertama, kali pada trimester kedua dan 3 kali
267
pada trimester ketiga, hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015)
yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2
yang berada dibawah normal yaitu 22 cm, karena normal LILA ibu
hamil adalah 23,5 cm, pada trimester III bidan tidak melakukan
trimester III dan Indeks Massa Tubuh Ny. PA 2,86 2 (8,18). Dengan
pada saat 1bulan setelah menikah, TT 3 pada saat hamil usia 4 bulan,
mengganggu kehamilannya.
dan BAK pada trimester tiga biasanya ibu hamil lebih sering merasa
ingin BAK dan untuk BAB sering konstipasi karena adanya tekanan dari
kepala bayi yang semakin turun dan menekan rektum serta usus bagian
BAK ±7-8 kali sehari, warna jernih kekuningan dan BAB 2 hari sekali.
Sehingga hal ini sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.
b. Data Obyektif
TM III adalah baik, tingkat kesadaran ibu adalah composmentis hal ini
berkomunikasi antara bidan dengan pasien tidak ada masalah dan adapat
269
terhadap Ny. PA adalah 14T (Pantikawati, 2010) yaitu ukur berat dan
tinggi badan (T1), ukur tekanan darah (T2), ukur Tinggi Fundus
selama hamil sebanyak 7 kg, dan tinggi badan Ny. PA yaitu 157 cm.
kepala janin berada di fundus, maka palpasi akan teraba bulat, keras dan
akan meraba suatu bentuk yang spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari
kepala, tidak akan digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak
jika bagian bokong janin maka akan teraba suatu benda yang keras pada
adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua
sisi mungkin punggung janin berada pada sisi sama yang dengan
punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula berada pada posisi
dengan punggung janin teraba di salah satu sisi. Leopold III yaitu untuk
belum, jika sudah lakukan leopold 4 jika belum masuk panggul maka
(Walyani, 2015).
dan bagian atas perut ibu teraba lunak, kurang bulat dan tidak melenting
minggu kepala teraba 4/5 bagian. Sesuai teori Sulistyawati (2010) TFU
normal pada janin adalah 120 x/menit sampai dengan 160 x/menit. Bila
<120 atau >160 maka kemungkinan ada kelainan janin atau plasenta.
Bila kurang dari 120 maka disebut brakikardi. Sedangkan bila lebih dari
TMIII yaitu 145 x/menit sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktik.
272
yaitu keadaan umum Ny. PA baik, TTV dalam batas normal, pada
dan cara mengatasinya, beritahu ibu KIE tentang tanda bahaya TM III,
beritahu ibu untuk makan makanan yang bergizi serta anjuran untuk
istirahat yang cukup. Jadi pemberian asuhan pada Ny. PA sesuai dengan
4. Standar IV : Implementasi
ini tidak ada kendala. Hal ini sesuai dengan Kepmenkes (2007) yaitu
5. Standar V : Evaluasi
sudah mengerti KIE tentang tanda bahaya TM III, ibu bersedia untuk
1. Standar I : Pengkajian
plasenta) yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan
274
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa
a. Data subyektif
mengeluarkan lendir darah sejak jam 21.00 WIB. Haid terakhir Ny.
b. Data obyektif
x/menit hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015). Kenaikan BB ibu
pecah spontan jam 09.30 WIB jernih, v/u utuh, tidak ada perlukaan,
yang menumbung, kepala di hodge IV, STLD (+). His : 5 x10 menit
kelahiran bayi.
Pada kala III di dapatkan data Ny. PA plasenta lahir jam 10.05
±70 cc, kandung kemih tidak penuh, tali pusat diintroitus vagina, dan
data bayi : tanggal 28-12-2019 pukul 10.00 WIB bayi lahir spontan,
tidak.
jam yaitu 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam yang
ditegakkan diagnosa :
uterus, nadi setiap 30 menit, suhu setiap 4 jam dan penurunan kepala
janin, tekanan darah setiap 4 jam dan menyiapkan alat partus. Catat
tali pusat diklem berjarak ± 2-3 cm dari bayi dan klem ke 2 berjarak
2 cm kemudian tali pusat dipotong, III saat tali pusat sudah dipotong
(Nurjasmi, 2016).
278
4. Standar IV : Implementassi
ibu untuk memberi rasa nyaman pada ibu. Menganjurkan ibu untuk
serta keadaan ibu dan janin meliputi DJJ, kontraksi uterus, nadi setiap
5. Standar V : Evaluasi
hasil yang diharapkan ibu dan keluarga. Maka antara teori dengan
1. Standar I : Pengkajian
objektif mulai bayi lahir 2 jam, umur 6 jam, 6 hari, dan 30 hari . Ny.
2011). Hal ini sesuai dengan pelaksanaan kunjungan pada bayi Ny.
pada saat 6 hari dan KN 3 dilakukan pada saat bayi berusia 23 hari.
Data Subjektif
jam 10.00 WIB lahir normal dan saat ini berusia 24 jam, Laktasi :
dengan ibunya. Jadi data subyektif yang didapatkan pada Bayi Ny.
praktik.
Ny. PA mengatakan hari ini usia bayinya 23 hari, bayinya sehat dan
a. Data objektif
normal
normal
mata tidak akan efektif bila tidak diberikan pada 1 jam pertama,
suhu ruangan bayi, jaga bayi dalam keadaan kering, ukur suhu
badan pada minggu pertama pasca lahir normal bagi bayi karena
saja sampai umur 6 bulan. Hal ini sesuai dengan teori dan tidak
imunisasi BCG dan Polio pada saat bayi berusia 1 bulan. Sehingga
4. Standar IV : Implementasi
5. Standar V : Evaluasi
praktik.
(Maritalia, 2018).
286
1. Standar 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
makan 1 kali (1/2 piring dengan nasi, sayur, lauk), minum 2 kali
(1/2 gelas teh hangat dan 1 gelas air putih), pola eliminasi : BAK
nifas itu terjadi selama 40 hari, ibu sudah mengerti cara merawat
tali pusat bayi yaitu dengan kassa kering tanpa diberi apa-apa,
praktik.
BAK ± 5-6 kali sehari warna jernih kekuningan dan BAB 1 kali
dan minum air putih ± 7-8 gelas sehari, hal ini sesuai teori
kesenjangan.
288
b. Data objektif
teori.
289
lokhea alba warna putih, TFU sudah tidak teraba. Dari data
normal
normal
adalah alba dan pengeluaran ASI ibu sudah lancar setelah lahir
pada ibu bahwa rasa mules yang dialami saat ini adalah hal yang
wajar dan normal, anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan
kunjungan ulang 6 hari lagi. Hal ini sesuai dengan teori (Maritalia,
bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
dan teori.
4. Standar IV : Implementasi
5. Standar V : Evaluasi
normal, jahitan tidak ada infeksi dan kering setelah 7 hari dan
293
1. Standar I : Pengkajian
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
3. Penatalaksanaan
aman untuk ibu menyusui. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktik.
4. Standar IV : Implementasi
5. Standar V : Evaluasi
dan praktik.