Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang perbandingan atau kesenjangan antara teori
dan praktik atau hasil pelaksanaan studi kasus dengan harapan untuk memperoleh
secara nyata dan sejauh mana asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan kepada
ibu selama hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.
Dari asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan pada ibu selama hamil,
bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB ini pada dasarnya teori-teori yang ada sudah
diterapkan pada kasus ini. Pengkajian kasus dilakukan pada Ny.D tanggal 24
November 2017
A. Pengkajian
Langkah ini merupakan pengumpulan semua informasi yang akurat dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien, baik yang bersifat subjektif
dan objektif harus dilakukan secara lengkap meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik
secara sistematis dan pemeriksaan penunjang. Pengkajian dilakukan untuk
memberikan asuhan yang menyeluruh terhadap pasien.
1. Kehamilan
a. Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif tidak ditemukan kesulitan karena
dalam memperoleh data pasien dan keluarga bersikap kooperatif sehingga
pegumpulan data dapat dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan antara lain anamnesa dan
observasi.
1) Pendidikan
Menurut Fifi (2012) pendidikan sangat mempengaruhi
kemampuan seseorang dalam informasi gizi. Semakin tinggi tingkat
pendidikan (lama sekolah) seseorang, semakin mudah menerima hidup
sehat secara mandiri, kreaktif dan berkesinambungan.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun pendidikan terakhir ibu adalah
SD sehingga terjadi anemia pada trimester I dan II kemudian ketika
kehamilan trimester III sudah tidak mengalami anemia karena sudah
diberikan asuhan sehingga ibu telah mendapatkan informasi dan
melakukan sesuai asuhan.
Berdasarkan teori dan kasus yang terjadi pada Ny.D tidak ada
kesenjangan.
2) Ekonomi
Menurut Sulistyawati (2009) buku ajaran gizi untuk kebidanan
bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil terutama
dengan anemia salah satunya status ekonomi, karena ekonomi
seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-hari. Seorang dengan ekonomi tinggi kemudian
hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi
ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin
terpantau.
Pada kasus Ny.D terjadi anemia ringan salah satu faktornya yaitu
ekonomi dikarenakan sangat berpengaruh pada pemilihan makanan
yang dapat dikonsumsi. Tetapi setelah diberikan asuhan berupa
pendidikan kesehatan gizi ibu hamil sehingga ibu dapat membeli /
memilih makanan yang terjangkau tetapi bermutu / bergizi sesuai
dengan kebutuhan ibu. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada Ny.D
sebagai ibu rumah tangga dan suaminya hanya sebagai pekerja swasta
yang memiliki 2 orang anak.
Sesuai dengan kasus Ny.D dapat diambil kesimpulan bahwa
antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan
3) Umur
Menurut Sukarni dan Wahyu (2013) ibu hamil dengan usia lebih
dari 35 tahun merupakan risiko tinggi dengan kehamilan, adanya janin
yang dikandungnya membuat ibu memerlukan ekstra energi untuk
kehidupannya dan juga kehidupan janin yang sedang dikandungnya
(Sukarni dan Wahyu, 2013).
Pada kasus Ny.D ibu berumur 41 tahun pada umur kehamilan 21
minggu kadar hemoglobin ibu 10,0 gr% kemudian tafsiran berat janin
775 gram. Hal ini tidak sesuai dengan tafsiran berat janin, sehingga ibu
memerlukan ekstra energi untuk kehidupannya dan juga kehidupan
janin yang sedang dikandungnya.
Pada kasus Ny.D dengan teori menurut Sukarni dan Wahyu
(2013) tidak ada kesenjangan.
4) Keluhan
Menurut Arisman (2009) anemia adalah keadaan dengan kadar
hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah yang lebih rendah dari
nilai normal. Gejala anemia adalah pucat, cepat pusing, nafsu makan
kurang, tidak bertenaga, sesak nafas, selain itu terjadi gangguan epitel
pada kuku, mulut, lidah, lambung, dan selaput mata.
a) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Pada kasus Ny.D umur kehamilan 19 minggu ibu
mengatakan pusing, dan pada pemeriksaan fisik konjungtiva pucat
lalu ibu juga merasakan nafsu makan kurang, kadar hemoglobin
9,8 gr% ibu mengalami anemia ringan.
b) Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dengan kadar Hb 10,0 gr
% dan pada pemeriksaan fisik konjungtiva pucat.
c) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan pada pemeriksaan
fisik konjungtiva pucat.
d) Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, kadar hemoglobin 11,0 gr
% dan pada pemeriksaan fisik konjungtiva merah muda.
Berdasarkan teori yang sudah ada yaitu menurut Arisman (2009)
dengan kasus yang ada pada kasus Ny.D tidak ada kesenjangan.
5) Riwayat kunjungan antenatal
Menurut Romauli (2011) wanita hamil memerlukan sedikitnya 4
kali kunjungan selama periode antenatal yaitu satu kali pada trimester
I (usia kehamilan 0 - 13 minggu), kemudian satu kali pada trimester II
(usia kehamilan 14 - 27 minggu), lalu satu kali pada trimester III (usia
kehamilan 28 - 40 minggu).
Dari data yang didapatkan dari Ny.D selama hamil melakukan
pemeriksaan antenatal care.
a) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 3 kali selama trimester kedua.
b) Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 4 kali selama trimester kedua.
c) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 5 kali selama trimester kedua.
d) Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 6 kali selama trimester kedua.
Pada kasus Ny.D mengerti tentang pentingnya untuk
mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal sehingga melakukan
pemeriksaan di pelayanan kesehatan secara rutin. Berdasarkan dalam
kasus ini antara teori dan praktik tidak terdapat kesenjangan.
6) Riwayat Haid
Menurut Umi Hani (2010) metode kalender adalah metode yang
sering digunakan oleh tenaga kesehatan untuk perhitungan sesuai
dengan rumus yang direkomendasikan dari Naegle yaitu dihitung dari
hari pertama haid terakhir (HPHT) dan untuk mengetahui taksiran
persalinan, tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, tahun
ditambahkan 1 atau tetap. Sedangkan menurut Romauli (2011)
kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester satu
berlangsung dalam usia kehamilan 0-13 minggu, trimester kedua usia
kehamilan 14 - 27 minggu dan trimester ke 3 usia kehamilan 28 - 40
minggu.
Pada kasus Ny.D memiliki siklus haid yaitu 28 hari dan selama 7
hari tidak merasakan nyeri pada saat haid baik sebelum maupun
sesudah menstruasi. Ibu mengalami menarche umur 14 tahun. Untuk
mengetahui umur kehamilan terlebih dahulu menanyakan kapan hari
pertama haid terahir (HPHT). Untuk dapat dijabarkan tafsiran umur
kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan. Pada kasus Ny.D haid
terakhir yaitu 10 Juli 2017 dengan tafsiran persalinan tanggal 17 April
2018.
Berdasarkan kasus Ny. D antara teori dan praktik tidak ada
kesenjangan.
b. Data Objektif
Pada pengkajian data objektif harus dilakukan secara lengkap
meliputi pemeriksaan fisik secara sistematis dan pemeriksaan penunjang.
Pengkajian dilakukan untuk memberikan asuhan yang menyeluruh
terhadap pasien.
1) Keadaan umum
Menurut Helen Varney (2009) mengemukakan bahwa tanda
gejala anemia antara lain lemah, letih, pusing, pucat namun tanda-
tanda vital dalam batas normal.
Pada kasus Ny.D yang terjadi pada kasus ini adalah :
a) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Ibu mengalami anemia ringan yaitu dengan ditandai dengan
ibu merasakan pusing, dengan kadar Hb 9,8 gr% tetapi tanda -
tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan darah 120/70 mmHg,
nadi 82 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,40C.
b) Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
Ibu juga mengalami anemia ringan dengan kadar hemoglobin
10,0 gr%, tanda - tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 19 x/menit,
suhu 36,70C.
c) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, pada saat kunjungan ini
tidak diperiksa hemoglobin karena ibu tidak berkenan untuk
diperiksa dengan tanda - tanda vital dalam batas normal yaitu
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, pernafasan 21
x/menit, suhu 36,40C.
d) Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, pada saat kunjungan ini
tidak diperiksa hemoglobin karena ibu tidak berkenan untuk
diperiksa dengan tanda - tanda vital dalam batas normal yaitu
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 21
x/menit, suhu 360C.
Antara teori dan kasus yang terjadi pada Ny.D tidak ada
kesenjangan, karena pada saat ibu mengalami anemia ibu mengalami
pusing tetapi tanda - tanda vital dalam batas normal.
2) Pemeriksaan fisik
Pada anemia dalam kehamilan, menurut Prawirohardjo (2008)
tanda dan gejala pada anemia yang sering terjadi adalah keluhan
lemah, pucat, letih, konjungtiva pucat. Sedangkan menurut Arisman
(2009) gejala anemia adalah pucat, cepat pusing, nafsu makan kurang,
tidak bertenaga, sesak nafas, selain itu terjadi gangguan epitel pada
kuku, mulut, lidah, lambung, dan selaput mata.
Pada kasus yang terjadi pada Ny.D saat kunjungan pertama -
kunjungan keempat pada saat kehamilan adalah :
a) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Ibu mengatakan pusing karena ibu mengalami anemia ringan
dan pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada mata ibu terlihat
konjungtiva pucat.
b) Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, tetapi pada pemeriksaan
fisik konjungtiva terlihat pucat. Pada umur kehamilan ini ibu
mengalami anemia ringan.
c) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, tetapi pada pemeriksaan
fisik konjungtiva terlihat merah muda.
d) Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, tetapi pada pemeriksaan
fisik konjungtiva terlihat merah muda. Pada umur kehamilan ini
ibu sudah tidak mengalami anemia.
Pada pemeriksaan fisik antara kasus dan teori tidak ada
kesenjangan
3) Pemeriksaan kebidanan
a) Inspeksi
Menurut Winkjosastro (2008) pada kehamilan pigmentasi
kulit terjadi pada usia kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang - kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, yang dikenal sebagai cloasma gravidarum. Areola
mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit
pigmen berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam, demikian pula
line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam. Pigmentasi
ini terjadi karena pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun terdapat 4 kunjungan yaitu
kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu, kunjungan
kedua pada umur kehamilan 21 minggu, kemudian umur
kehamilan 28 minggu lalu umur kehamilan 31 minggu pada
pemeriksaan fisik terlihat pada muka ibu terdapat cloasma
gravidarum, terdapat linea alba, linea nigra dan striae gravidarum.
Demikian berarti antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
b) Palpasi
Menurut Mochtar (2012) tinggi fundus uteri sesuai dengan
umur kehamilan yaitu pada umur kehamilan 22-28 minggu tinggi
fundus uteri mencapai 24-25 cm dari atas simfisis, umur kehamilan
28 minggu tinggi fundus uteri 26,7 cm diatas simfisis, umur
kehamilan 30 minggu dan 32 minggu tinggi fundus uteri 29,7-30
cm di atas simfisis, umur kehamilan 34 minggu tinggi fundus uteri
31 cm di atas simfisis, umur kehamilan 36 minggu tinggi fundus
uteri 32 cm diatas simfisis, umur kehamilan 38 minggu tinggi
fundus uteri 33 cm di atas simfisis, umur kehamilan 40 minggu
37,7 cm di atas simfisis.
Pada kasus ini pada Ny.D tinggi fundus uteri pada
pemeriksaan kebidanan :
(1) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Tinggi fundus uteri ibu teraba pertengahan symphisis - pusat
(2) Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
Tinggi fundus uteri ibu 17 cm
(3) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
Tinggi fundus uteri ibu 20 cm
(4) Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
Tinggi fundus uteri ibu 22 cm
Pada kasus Ny.D ini antara kasus dan teori terdapat
kesenjangan karena tinggi fundus uteri Ny.D tidak sesuai dengan
teori yang ada.
c) Perkusi
Menurut Taufan Nugroho (2014) kunjungan pada kehamilan
trimester II dan III mewaspadai terhadap hipertensi kehamilan
dengan deteksi gejala pre - eklamsia syarat pemberian obat
magnesium sulfate refleks patella positif.
Pada kasus Ny.D kunjungan pada kehamilan dilakukan
pemeriksaan refleks patella dan hasilnya refleks patella ibu kanan
kiri positif.
Dapat disimpulkan bahwa teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
d) Auskultasi
Gerakan pada fetus dapat dirasakan pada usia kehamilan 16
minggu (Winkjosastro, 2008). Menurut Prawirohardjo (2008)
normal DJJ (denyut jantung janin) yaitu 120 - 160 x/menit.
Pada kasus Ny.D dilakukan pada saat kunjungan dengan
hasil :
(1) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Ibu mengatakan gerakan janin yang didalam perut ibu
sudah terasa, denyut janin janin ibu 145 x/menit.
(2) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Denyut janin janin ibu 150 x/menit.
(3) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Denyut janin janin ibu 140 x/menit.
(4) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Denyut janin janin ibu 136 x/menit.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun antara teori dan kasus tidak
ada kesenjangan
e) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang sederhana merupakan pemeriksaan
laboratorium sederhana yang dapat dilakukan bidan sesuai standar
kompetensi bidan yang tertuang dalam standar profesi bidan
PERMENKES 369/tahun 2007 yaitu pemeriksaan hemoglobin
bertujuan untuk mendeteksi adanya anemia gravidarum,
pemeriksaan golongan darah ibu hamil bertujuan untuk
mengetahui status golongan darah ibu, sehingga apabila diperlukan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri, atau diperlukan untuk
rujukan, maka donor hidup atau pun donor pasif dari bank darah
sudah bisa dipersiapkan.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun dilakukan pemeriksaan
penunjang :
(1) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Pemeriksaan golongan darah yaitu golongan darah B, dan
pemeriksaan hemoglobin dengan hasil 9,8 gr%.
(2) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 21 minggu
Pemeriksaan hemoglobin 10,0 gr%.
(3) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 28 minggu
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan karena Ny.D
tidak berkenan.
(4) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 31 minggu
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan hasil 11,0 gr
%.
2. Persalinan
a. Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif tidak ditemukan kesulitan karena
dalam memperoleh data pasien dan keluarga bersikap kooperatif sehingga
pegumpulan data dapat dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan antara lain anamnesa dan
observasi.
1) Umur
Menurut Suriah (2007) Risiko ibu bersalin umur > 35 tahun lebih
banyak melahirkan melalui operasi seksio sesarea karena kondisi yang
tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal dan juga
memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi cacat.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun hendak bersalin dengan umur
kehamilan 38 minggu 6 hari dengan persalinan spontan.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun dengan teori menurut Suriah
(2007) terdapat kesenjangan karena pada kasus ini ibu melahirkan
dengan spontan (tanpa bantuan).
2) Pendidikan
Menurut Erfandi (2010) semakin tinggi pendidikan seseorang,
makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan rendah akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai - nilai yang
baru diperkenalkan.
Pada kasus Ny.D pendidikan terakhir adalah SD, sehingga pada
trimester kedua mengalami anemia tetapi pada saat setelah diberikan
asuhan pendidikan kesehatan gizi ibu hamil, ibu mengerti mengenai
pengetahuan yang Ny.D butuhkan. Pada saat akan bersalin ibu sudah
mengerti pengetahuan baik tentang masalah kehamilan dan persalinan.
Hal ini menunjukkan bahwa antara kasus Ny.D dengan teori
tidak terdapat kesenjangaan.
3) Keluhan
Menurut Kuswanti (2014) rasa sakit oleh adanya his yang datang
lebih kuat, sering dan teratur, keluar lendir bercampur dengan darah,
karena robekan - robekan kecil pada serviks, kadang - kadang ketuban
pecah dengan sendirinya.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun dengan kehamilan 38 minggu 6
hari ibu mengeluh kenceng - kenceng dari kemarin tanggal 8 April
2018 pukul 05.00 WIB, keluar lendir darah & ketuban pada tanggal 9
April jam 02.30 WIB.
Antara teori dan kasus yang terjadi pada Ny.D saat bersalin tidak
ada kesenjangan.
4) Riwayat kunjungan antenatal
Menurut Romauli (2011) wanita hamil memerlukan sedikitnya 4
kali kunjungan selama periode antenatal yaitu satu kali pada trimester
I (usia kehamilan 0 - 13 minggu), kemudian satu kali pada trimester II
(usia kehamilan 14 - 27 minggu), lalu satu kali pada trimester III (usia
kehamilan 28 - 40 minggu).
Dari data yang didapatkan dari Ny. D selama hamil melakukan
pemeriksaan antenatal care.
a) Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 3 kali selama trimester kedua.
b) Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 4 kali selama trimester kedua.
c) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 5 kali selama trimester kedua.
d) Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
Ibu telah melakukan kunjungan antenatal (kehamilan) 1 kali
pada trimester pertama, kemudian 6 kali selama trimester kedua.
Pada kasus Ny. D mengerti tentang pentingnya untuk
mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal sehingga melakukan
pemeriksaan di pelayanan kesehatan secara rutin. Berdasarkan dalam
kasus ini antara teori dan praktik tidak terdapat kesenjangan.
5) Riwayat Haid
Menurut Umi Hani (2010) metode kalender adalah metode yang
sering digunakan oleh tenaga kesehatan untuk perhitungan sesuai
dengan rumus yang direkomendasikan dari Naegle yaitu dihitung dari
hari pertama haid terakhir (HPHT) dan untuk mengetahui taksiran
persalinan, tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, tahun
ditambahkan 1 atau tetap. Sedangkan menurut Romauli (2011)
kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester satu
berlangsung dalam usia kehamilan 0-13 minggu, trimester kedua usia
kehamilan 14 - 27 minggu dan trimester ke 3 usia kehamilan 28 - 40
minggu.
Pada kasus Ny. D memiliki siklus haid yaitu 28 hari dan selama
7 hari tidak merasakan nyeri pada saat haid baik sebelum maupun
sesudah menstruasi. Ibu mengalami menarche umur 14 tahun. Untuk
mengetahui umur kehamilan terlebih dahulu menanyakan kapan hari
pertama haid terahir (HPHT). Untuk dapat dijabarkan tafsiran umur
kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan. Pada kasus Ny. D haid
terakhir yaitu 10 Juli 2017 dengan tafsiran persalinan tanggal 17 April
2018.
Berdasarkan kasus Ny. D antara teori dan praktik tidak ada
kesenjangan.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan fisik
Menurut Sukarni (2013) Kala II disebut juga kala pengeluaran.
Tanda dan gejala kala II persalinan salah satunya adalah adanya
peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
Kasus yang terjadi pada Ny.D umur 41 tahun dengan inpartu
kala II pada pemeriksaan fisik yaitu pada genetalia terlihat terdapat
lendir darah.
Hal ini berarti pada kasus yang terjadi pada Ny.D dengan teori
tidak ada kesenjangan.
2) Pemeriksaan Kebidanan
a) Inspeksi
Menurut Sukarni (2013) Kala II disebut juga kala
pengeluaran. Tanda dan gejala kala II persalinan salah satunya
adalah adanya peningkatan pengeluaran lendir dan darah,
meningkatnya tekanan pada rectum dan vaginanya, perineum
kelihatan menonjol, vulva vagina serta sphingter ani terlihat
membuka.
Kasus yang terjadi pada Ny.D umur 41 tahun dengan inpartu
kala II pada pemeriksaan fisik yaitu pada genetalia terlihat terdapat
lendir darah, meningkatnya tekanan pada rectum dan vaginanya,
perineum kelihatan menonjol, vulva vagina serta sphingter ani
terlihat membuka.
Dapat disimpulkan bahwa pada kasus yang terjadi pada Ny.D
dengan teori tidak ada kesenjangan
b) Palpasi
Menurut Kuswanti (2014) tanda dan gejala hendak bersalin
yaitu perut lebih melebar dan fundus uteri turun.
Pada kasus Ny.D pada pemeriksaan fisik yaitu palpasi teraba
bahwa fundus uteri ibu sudah turun karena memasuki bersalin.
Dapat disimpulkan bahwa pada kasus Ny.D dengan teori
tidak ada kesenjangan.
c) Perkusi
Menurut Taufan Nugroho (2014) mewaspadai dengan deteksi
gejala pre - eklamsia syarat pemberian obat magnesium sulfate
refleks patella positif.
Pada kasus Ny.D kunjungan pada kehamilan dilakukan
pemeriksaan refleks patella dan hasilnya refleks patella ibu kanan
kiri positif.
Dapat disimpulkan bahwa teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
d) Auskultasi
Menurut Prawirohardjo (2008) normal DJJ (denyut jantung
janin) yaitu 120 - 160 x/menit. Disebut gawat janin jika denyut
jantung janin melebihi 160 x/menit atau kurang dari 120 x/menit
Pada kasus Ny.D DJJ janin 117 x/menit, hal ini dapat
disimpulkan bahwa janin mengalami gawat janin.
Antara kasus yang terjadi pada Ny.D dengan teori yang ada
tidak ada kesenjangan.
e) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang sederhana merupakan pemeriksaan
laboratorium sederhana yang dapat dilakukan bidan sesuai standar
kompetensi bidan yang tertuang dalam standar profesi bidan
PERMENKES 369/tahun 2007 yaitu pemeriksaan hemoglobin
bertujuan untuk mendeteksi adanya anemia gravidarum,
pemeriksaan golongan darah ibu hamil bertujuan untuk
mengetahui status golongan darah ibu, sehingga apabila diperlukan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri, atau diperlukan untuk
rujukan, maka donor hidup atau pun donor pasif dari bank darah
sudah bisa dipersiapkan.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun dilakukan pemeriksaan
penunjang yaitu pemeriksaan golongan darah hasilnya golongan
darah ibu adalah B, dan pemeriksaan hemoglobin dengan hasil
11,7 gr%.
Hal ini kasus pada Ny.D umur 41 tahun dengan teori tidak
ada kesenjangan.
3. Bayi baru lahir
a. Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif tidak ditemukan kesulitan karena
dalam memperoleh data pasien dan keluarga bersikap kooperatif sehingga
pegumpulan data dapat dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan antara lain anamnesa dan
observasi.
1) Riwayat persalinan dan nifas
Menurut Manuaba (2010) persalinan adalah proses pengeluaran
hasil konsepsi (janin dan ari) yang telah cukup bulan atau dapat di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Setelah dilakukan pengkajian diperoleh data yakni jenis
persalinan dari kasus Ny.D yaitu persalinan spontan, penolong oleh
bidan, dengan umur kehamilan 38 minggu 6 hari kehamilan tunggal
didapatkan hasil lama persalinan 22 jam 35 menit, kala I selama 20
jam, kala II selama 30 menit, bayi lahir jam 05.30 WIB menangis kuat,
pada kala III berlangsung ±5 menit, plasenta lahir lengkap dengan
selaput lengkap, lama kala IV berlangsung 2 jam dan didapatkan hasil
keadaan bayi : berat badan 3000 gr, panjang badan 50 cm, dengan
lingkar kepala 32 cm, dan lingkar dada 33 cm.
Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus bayi Ny.D dan teori
tidak terdapat kesenjangan
2) APGAR Score
Menurut Mochtar (2013) berikut table nilai APGAR
Skor 0 1 2
A:Appearance color Pucat Badan merah, Seluruh
(warna kulit) ekstremitas tubuh
biru kemerah-
merahan
P: Pulse Tidak ada Kurang dari Diatas 100
(frekuensi denyut 100
jantung)
G: Grimace Tidak ada Sedikit Menangis,
(reaksi terhadap gerakan mimic batuk / bersin
rangsangan)
A: Activity Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit fleksi
R: Respiration Tidak ada Lemah tidak Menangis
(usaha bernafas) teratur kuat

Pada kasus bayi Ny. D segera setelah lahir pada riwayat post
natal dengan APGAR Score 8 - 10 - 10 karena bayi lahir menangis
kuat, warna kulit seluruh tubuh kemerahan, nadi kurang dari 100,
reaksi terhadap rangsangan sedikit gerakan mimic, gerakannya aktif.
Pada kasus bayi Ny.D dan teori yang ada menurut Mochtar
(2013) tidak ada kesenjangan.
3) Pola Kebutuhan
Menurut Maryunani (2014) adaptasi bayi baru lahir terhadap
kehidupan diluar uterus salah satunya yaitu pernafasan. Sistem
pernafasan adalah sistem paling tertantang ketika perubahan dari
lingkungan intra uteri ke lingkungan ekstra uterin. Adaptasi utama ke
kehidupan luar uterus yang diperlukan neonatus atau bayi baru lahir
adalah kemampuan untuk bernafas ditandai dengan menangis.
Pada kasus bayi Ny.D pola kebutuhan yang dilakukan hanya
menangis dan menangisnya kuat, berarti dapat disimpulkan bahwa
pada kasus bayi Ny.D berhasil beradaptasi diluar uterus.
Antara teori yang ada menurut Maryunani (2014) dengan kasus
yang ada pada bayi Ny.D tidak ada kesenjangan.
b. Data Objektif
1) Tanda - tanda vital
Menurut Dewi (2011) ciri - ciri bayi baru lahir normal frekuensi
denyut jantung 120 - 160 x/menit, pernapasan ± 40 - 60 x/menit.
Pada kasus bayi Ny.D dilakukan pemeriksaan tanda - tanda vital
dari kunjungan pertama sampai keempat dengan hasil :
a) Kunjungan pertama pada umur segera setelah lahir
Nadi bayi Ny.D 134 x/menit dan pernafasan 51 x/menit
b) Kunjungan kedua pada umur 6 jam
Nadi bayi Ny.D 134 x/menit dan pernafasan 50 x/menit
c) Kunjungan ketiga pada umur 6 hari
Nadi bayi Ny.D 122 x/menit dan pernafasan 44 x/menit
d) Kunjungan keempat pada umur 6 minggu
Nadi bayi Ny.D 130 x/menit dan pernafasan 36 x/menit
Antara teori menurut Dewi (2011) terhadap kasus bayi Ny.D
tidak ada kesenjangan.
2) Pemeriksaan fisik
Menurut Prawirohardjo (2007) derajat vasilitas bayi adalah
kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat esensial dan
kompleks untuk berlangsungnya kelangsungan hidup bayi seperti
penafasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan refleks - refleks primitif
seperti menghisap dan mencari puting susu.
Pada kasus bayi Ny.D hasil pemeriksaan yang dilakukan dari
kunjungan pertama (segera setelah lahir) sampai kunjungan keempat
(umur 35 hari) dengan hasil sebagai berikut :
a) Kunjungan pertama pada saat segera setelah lahir
Nadi 134 x/menit, pernafasan 51 x/menit, muka kemerahan,
tonus otot bergerak aktif pada ekstremitas atas dan bawah, warna
kemerahan pada ekstremitas atas dan bawah
b) Kunjungan kedua pada umur 6 jam pertama
Nadi 134 x/menit, pernafasan 50 x/menit, reflek moro baik,
reflek sucking baik, reflek grap baik, reflek rooting baik, reflek
tonick neck baik.
c) Kunjungan ketiga pada umur 6 hari
Nadi 122 x/menit, pernafasan 44 x/menit, sudah menyusu
lancar secara ASI eksklusif
d) Kunjungan pertama pada umur 35 hari
Nadi 130 x/menit, pernafasan 36 x/menit, menyusu lancar on
demand ASI eksklusif
4. Nifas
a. Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif tidak ditemukan kesulitan karena
dalam memperoleh data pasien dan keluarga bersikap kooperatif sehingga
pegumpulan data dapat dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan antara lain anamnesa dan
observasi.
1) Ekonomi
Menurut Sulistyawati (2009) buku ajaran gizi untuk kebidanan
bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil terutama
dengan anemia salah satunya status ekonomi, karena ekonomi
seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-hari. Seorang dengan ekonomi tinggi kemudian
hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi
ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin
terpantau.
Pada kasus Ny.D dengan riwayat anemia, faktor yang
mempengaruhi salah satunya yaitu status ekonomi, karena bagaimana
cara memilih makanan dan memprosesnya. Tetapi pada kasus Ny.D
tidak ada keluhan dan dapat memilih makanan yang baik bagi dan
bagaimana memprosesnya karena sudah diberikan asuhan nutrisi yang
dikonsumsi.
Dapat disimpulkan bahwa antara teori dan kasus yang dihadapi
Ny.D tidak ada kesenjangan
2) Umur
Menurut Suriah (2007) umur dicatat dalam tahun untuk
mengetahui adanya resiko pada masa nifas.
Pada kasus Ny.D umur 41 tahun termasuk resiko dalam masa
nifas.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
3) Keluhan
Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan yang dirasakan
pasien saat ini. Setelah persalinan keluhan yang dirasakan oleh ibu
pasca persalinan (Maryunani, 2009).
Pada kasus Ny.D ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Dengan demikian antara kasus Ny.D sesuai dengan teori. Penulis
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
Menurut Rustam (2011) masa nifas berlangsung selama kira - kira
6 minggu, pada masa ini terjadi perubahan fisiologi seperti perubahan
fisik.
Pada kasus Ny.D menunjukan keadaan tekanan darah yang stabil.
a) Kunjungan pertama 4 jam masa nifas
Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36,8 0C,
pernafasan 19 x/menit.
b) Kunjungan kedua 6 hari masa nifas
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 36,6 0C,
pernafasan 21 x/menit.
c) Kunjungan ketiga 35 hari masa nifas
Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 36,3 0C,
pernafasan 20 x/menit.
Berdasarkan data yang diperoleh tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan kasus.
2) Pemeriksaan Obstetri
a) Inspeksi
Menurut Mochtar (2012) pengeluaran lochea selama masa nifas
yaitu lochea rubra (warnanya merah berisi darah segar sisa-sisa
selaput ketuban, sel - sel desidua, vernix caseosa, lanugo dan
mekonium terjadi pada hari ke 1 - 4), loche sanguinolenta (warnanya
merah kuning berisi darah dan lendir terjadi pada hari 4 - 7), lochea
serosa (warnanya kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi terjadi
pada hari ke 7 - 14), lochea alba (warna putih terjadi pada minggu
kedua dan seterusnya).
Dalam pengkajian pada kasus Ny.D didapatkan hasil dari
kunjungan pertama dengan hasil :
(1) Kunjungan pertama 4 jam masa nifas
Pengeluaran lochea rubra berwarna merah segar ± 20cc.
(2) Kunjungan kedua 6 hari masa nifas
Pengeluaran lochea sanguinolenta warna kuning.
(3) Kunjungan ketiga 35 hari masa nifas
Pengeluaran lochea alba warna putih.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kasus Ny.D
menunjukkan bahwa antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
b) Palpasi
Menurut Mochtar (2012) proses involusi uterus secara
berangsur-angsur akan kembali normal. Tinggi fundus uteri dan berat
uterus menurut masa involusi sebagai berikut :
Involusi Tinggi fundus uteri Berat uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat-simfisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba diatas simfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 Gram
Tabel 4.1 Tinggi fundus uteri & berat uterus menurut masa involusi
Di dalam pengkajian pada kasus Ny.D diperoleh data :
(1) Kunjungan pertama 4 jam masa nifas
TFU 2 jari dibawah pusat dan kontraksi keras
(2) Kunjungan kedua 6 hari masa nifas
TFU pertengahan simfisis-pusat dan kontraksi keras
(3) Kunjungan ketiga 35 hari masa nifas
TFU tidak teraba karena bertambah kecil.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kasus Ny.D menunjukkan
bahwa antara kasus dan teori tidak ada kesenjangan.
c) Auskultasi
Menurut Husaini (2010) auskultasi adalah suatu tindakan
pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam
organ tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi normal.
Auskultasi yang dilakukan di dada untuk mendengarkan suara napas
dan bila dilakukan di abdomen untuk mendengarkan bising usus.
Hasil pemeriksaan pada Ny.D diperoleh hasil bahwa dari
kunjungan pertama sampai ketiga terdapat bising usus pada Ny.D.
Dapat disimpulkan bahwa antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
d) Pemeriksaan penunjang
Menurut Anonymus (2012) pemeriksaan penunjang yaitu suatu
pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna
memperoleh keterangan - keterangan yang lebih lengkap.
Pada kasus Ny.D dilakukan pemeriksaan penunjang pada masa
nifas pada kunjungan pertama sampai kunjungan terakhir :
(1) Kunjungan pertama pada 4 jam masa nifas
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan
kadar hemoglobin dengan hasil 11,7 gr%.
(2) Kunjungan kedua pada 6 hari masa nifas
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan
kadar hemoglobin dengan hasil 12,4 gr%.
(3) Kunjungan ketiga pada 35 hari masa nifas
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan
kadar hemoglobin dengan hasil 12,8 gr%.
5. Keluarga Berencana
a. Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif tidak ditemukan kesulitan karena
dalam memperoleh data pasien dan keluarga bersikap kooperatif sehingga
pegumpulan data dapat dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan antara lain anamnesa dan
observasi.
1) Umur
Menurut Siswosudharmo (2007) umur diatas 30 tahun
mempunyai resiko kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kurun waktu reproduksi muda sehingga
dianjurkan untuk memakai alat kontrasepsi yang efektif seperti kontap,
implan dan IUD.
Pada kasus Ny.D ibu dianjurkan untuk menggunakan alat
kontrasepsi IUD (intra uterine device).
Hal ini antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
2) Pendidikan
Menurut Todaro dalam Izzudin (2014) semakin tinggi tingkat
pendidikan istri atau wanita cenderung untuk merencanakan jumlah
anak yang semakin sedikit. Keadaan ini menunjukkan bahwa wanita
yang telah mendapatkan pendidikan lebih baik cenderung
memperbaiki kualitas anak dengan cara memperkecil jumlah anak,
sehingga akan mempermudah dalam perawatannya, membimbing dan
memberikan pendidikan yang lebih layak.
Pada kasus ini Ny.D pendidikan terakhirnya SD dan ibu tidak
merencanakan kehamilan ini, tetapi ibu berencana menggunakan IUD
agar memperbaiki kualitas anak.
Kasus Ny.D yang terjadi dengan teori tidak ada kesenjangan,.
b. Data Objektif
Pada pengkajian data objektif harus dilakukan secara lengkap
meliputi pemeriksaan fisik secara sistematis dan pemeriksaan penunjang.
Pengkajian dilakukan untuk memberikan asuhan yang menyeluruh
terhadap pasien.
1) Pemeriksaan khusus
a) Genetalia
Menurut Kusumaningrum (2009) kontraindikasi penggunaan
IUD salah satunya yaitu penderita infeksi leher rahim atau rongga
panggul, pernah menderita radang rongga panggul, penderita
penyakit kelamin.
Pada kasus Ny.D pemeriksaan fisik pada genetalia dilakukan
dan tidak ada ciri infeksi leher rahim atau rongga panggul, pernah
menderita radang rongga panggul, penderita penyakit kelamin
dengan ditandai tidak ada keputihan ataupun erosi pada portio.
Hal ini antara teori yang ada menurut Kusumaningrum
(2009) dengan kasus Ny.D tidak ada kesenjangan.
B. Interpretasi Data
Menurut Varney (2007) pada interpretasi data yang merupakan langkah
untuk mengidentifikasi data yang didapat, menganalisa dan merumuskan diagnosa
dan masalah yang dihadapi klien. Diagnosa dan masalah ini dirumuskan sesuai
dengan data yang diperoleh untuk mengambil keputusan tentang masalah yang
dihadapi klien dan merumuskan diagnosa kebutuhan. Pada langkah ini dilakukan
identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas data -
data yang telah dikumpulkan (Estiwidiati, dkk, 2008).
1. Kehamilan
Interpretasi data berdasarkan atas data subjektif dan data objektif pada
kasus Ny.D umur 41 tahun
a. Kunjungan pertama pada umur kehamilan 19 minggu
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun GIV PII AI UK 19 minggu janin
tunggal hidup intra uterine teraba ballottement dengan anemia ringan
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(2) Ibu mengatakan ini kehamilan ke empat
(3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(5) Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 10 Juli 2017
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/menit
S : 36,40 C P : 20 x/menit
(4) Abdomen : Teraba ballottement
(5) DJJ : 145 x/menit
(6) Hb : 9,8 gram%
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini. Menurut Helen
Varney (2009) tanda - tanda anemia dapat dilihat seperti letih, lemah,
muka pucat, pusing, konjungtiva pucat, kehilangan nafsu, mual-
muntah.
Pada kasus Ny.D di trimester kedua ibu mengalami anemia
dengan ditandai ibu mengeluh pusing dan pada saat pemeriksaan fisik
terlihat konjungtiva pucat.
Pada diagnosis masalah tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus dimana Ny.D pusing dikarenakan adanya anemia ringan.
3) Kebutuhan
Menurut Varney (2007) kebutuhan ditentukan sesuai masalah
yang ditemukan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan segera
pasien kemudian pusing dalam anemia dapat diatasi dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kebutuhan ibu hamil dengan
anemia yaitu mengkonsumsi tablet FE.
Pada kasus Ny.D dengan anemia kebutuhannya yaitu berupa
pendidikan kesehatan gizi ibu hamil, pendidikan kesehatan tablet FE,
memberikan support mental pada ibu.
Antara teori dan kasus yang ada pada Ny.D tidak ada
kesenjangan.
b. Kunjungan kedua pada umur kehamilan 21 minggu
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun GIV PII AI usia kehamilan 21
minggu janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung
kanan, presentasi kepala, konvergen dengan anemia ringan.
a) Data Subjektif
1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
2) Ibu mengatakan ini kehamilan ke empat
3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
5) Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 10 Juli 2017
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/menit
S : 36,40 C P : 20 x/menit
(4) Abdomen
Leopold I : - TFU teraba 3 jari dibawah pusat
- Teraba lunak, bulat, tidak ada lentingan yaitu
bokong.
Leopold II : - Bagian kanan perut ibu : teraba keras,
memanjang, ada tahanan yaitu punggung.
- Bagian kiri perut ibu : teraba bagian kecil -
kecil yaitu ekstremitas
Leopold III : Bagian bawah janin teraba bulat, keras, ada
lentingan yaitu kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP (konvergen).
TFU : 17 cm
DJJ : 150 x/menit
Hb : 10,0 gram%
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini. Menurut Helen
Varney (2009) tanda - tanda anemia dapat dilihat seperti letih, lemah,
muka pucat, pusing, konjungtiva pucat, kehilangan nafsu, mual-
muntah.
Pada kasus Ny.D di trimester kedua ibu mengalami anemia
dengan ditandai pada saat pemeriksaan fisik terlihat konjungtiva pucat.
Pada diagnosis masalah tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus dimana Ny.D pusing dikarenakan adanya anemia ringan.
3) Kebutuhan
Menurut Varney (2007) kebutuhan ditentukan sesuai masalah
yang ditemukan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan segera
pasien kemudian pusing dalam anemia dapat diatasi dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kebutuhan ibu hamil dengan
anemia yaitu mengkonsumsi tablet FE.
Pada kasus Ny.D dengan anemia kebutuhannya yaitu berupa
pendidikan kesehatan gizi ibu hamil, pendidikan kesehatan tablet FE,
memberikan support mental pada ibu.
Antara teori dan kasus yang ada pada Ny.D tidak ada
kesenjangan.
4) Kunjungan ketiga pada umur kehamilan 28 minggu
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun GIV PII AI usia kehamilan 28
minggu janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung
kanan, presentasi kepala, konvergen dengan kehamilan fisiologis.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(2) Ibu mengatakan ini kehamilan ke empat
(3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(5) Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 10 Juli 2017
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/70 mmHg N : 84 x/menit
S : 36,40 C P : 21 x/menit
(4) Abdomen
Leopold I : - TFU teraba 2 jari dibawah pusat
- Teraba lunak, bulat, tidak ada lentingan
yaitu bokong.
Leopold II :- Bagian kanan perut ibu : teraba keras,
memanjang, ada tahanan yaitu punggung.
- Bagian kiri perut ibu : teraba bagian kecil -
kecil yaitu ekstremitas
Leopold III : Bagian bawah janin teraba bulat, keras, ada
lentingan yaitu kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP (konvergen).
(5) TFU : 20 cm
(6) DJJ : 140 x/menit
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini.
Pada kasus Ny.D tidak ada masalah yang dihadapi.
b. Kunjungan keempat pada umur kehamilan 31 minggu
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun GIV PII AI usia kehamilan 31
minggu janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung
kanan, presentasi kepala, konvergen dengan kehamilan fisiologis.
a) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(1) Ibu mengatakan ini kehamilan ke empat
(2) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(3) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(4) Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 10 Juli 2017
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 360 C P : 21 x/menit
(4) Abdomen
Leopold I : - TFU teraba setinggi pusat
- Teraba lunak, bulat, tidak ada lentingan
yaitu bokong.
Leopold II : - Bagian kanan perut ibu teraba keras,
memanjang, ada tahanan yaitu punggung.
- Bagian kiri perut ibu : teraba bagian kecil
- kecil yaitu ekstremitas
Leopold III : Bagian bawah janin teraba bulat, keras, ada
lentingan yaitu kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP (konvergen).
(5) TFU : 22 cm
(6) DJJ : 136 x/menit
(7) Hb : 11,0 gram%
Menurut teori yang ada dengan kasus yang dialami Ny.D pada
kunjungan pertama sampai keempat tidak ada kesenjangan.
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini.
Pada kasus Ny.D tidak ada masalah yang dihadapi.
2. Persalinan
Interpretasi data berdasarkan atas data subjektif dan data objektif pada
kasus Ny.D umur 41 tahun umur kehamilan 38 minggu 6 hari :
a. Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun GIV PII AI usia kehamilan 38 minggu
6 hari janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung
kanan, presentasi kepala, divergen inpartu kala II dengan kehamilan fetal
distress.
1) Data Subjektif
a) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
b) Ibu mengatakan ini kehamilan ke empat
c) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
d) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
e) Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 10 Juli 2017
2) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 360 C P : 21 x/menit
(4) Abdomen
Leopold I : - TFU teraba setinggi pusat
- Teraba lunak, bulat, tidak ada lentingan
yaitu bokong.
Leopold II : - Bagian kanan perut ibu : teraba keras,
memanjang, ada tahanan yaitu punggung.
- Bagian kiri perut ibu : teraba bagian kecil -
kecil yaitu ekstremitas
Leopold III : Bagian bawah janin teraba bulat, keras, ada
lentingan yaitu kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP (konvergen).
TFU : 31 cm
(5) DJJ : 136 x/menit
(6) VT : Keadaan jalan lahir : Normal
Adanya tumor / kelainan : Tidak ada
Keadaan portio : Tidak teraba
Effisement : 100 %
Pembukaan : 10 cm
Presentasi : Belakang kepala
Point of direction : UUK
(7) Hb : 11,7 gram%
Menurut teori yang ada dengan kasus yang dialami Ny.D pada
kunjungan pertama sampai keempat tidak ada kesenjangan.
b. Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini. Menurut
Prawirohardjo (2008) normal DJJ (denyut jantung janin) yaitu 120 - 160
x/menit.
Pada kasus Ny.D saat persalinan ibu dalam keadaan normal tetapi
janinnya mengalami fetal distress atau gawat janin
Hal ini dapat di tarik kesimpulan bahwa antara teori dan kasus Ny.D
tidak ada kesenjangan
c. Kebutuhan
Menurut Varney (2007) kebutuhan ditentukan sesuai masalah yang
ditemukan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan segera pasien.
Menurut Prawirohardjo (2009) penanganannya selama persalinan yaitu
pantau DJJ selama 15 menit pada kala I, setiap setelah his pada kala II.
Pada kasus Ny.D DJJ janin 117 x/menit pada kala II kemudian
kebutuhannya yaitu pantau DJJ setelahi his pada kala II.
Antara teori dan kasus pada Ny.D tidak ada kesenjangan.
2. Bayi baru lahir
Interpretasi data berdasarkan atas data subjektif dan data objektif pada
kasus Ny.D umur 41 tahun umur kehamilan 38 minggu 6 hari :
a. Kunjungan pertama umur segera setelah lahir
1) Diagnosa nomenklatur
Bayi Ny.D segera setelah lahir dengan bayi baru lahir normal.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D
(2) Ibu mengatakan baru saja melahirkan
(3) Ibu mengatakan bayinya lahir jam 05.30 WIB
(4) Ibu mengatakan bayinya lahir menangis kuat
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : N : 134 x/menit P : 51 x/menit
S : 36,50 C
Menurut teori yang ada dengan kasus yang dialami Ny.D pada
kunjungan pertama tidak ada kesenjangan.
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini. Ciri - ciri bayi
baru lahir diantaranya bayi baru lahir menangis kuat, kulit kemerahan,
pernafasan 40 - 60 x/menit, frekuensi denyut jantung 120 - 160
x/menit.
Pada kasus bayi Ny.D tidak ada masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat di kesimpulan bahwa antara teori dan kasus Ny.D
tidak ada kesenjangan.
b. Kunjungan kedua umur 6 hari
1) Diagnosa nomenklatur
Bayi Ny.D umur 35 hari dengan bayi baru lahir normal.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D
(2) Ibu mengatakan baru saja melahirkan
(3) Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 9 April 2018 jam 05.30
WIB
(4) Ibu mengatakan bayinya lahir menangis kuat
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : N : 134 x/menit P : 50 x/menit
S : 36,80 C
Menurut teori yang ada dengan kasus yang dialami Ny.D pada
kunjungan kedua tidak ada kesenjangan.
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini. Ciri - ciri bayi
baru lahir diantaranya kulit kemerahan, pernafasan 40 - 60 x/menit,
frekuensi denyut jantung 120 - 160 x/menit.
Pada kasus bayi Ny.D tidak ada masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat di kesimpulan bahwa antara teori dan kasus Ny.D
tidak ada kesenjangan.
c. Kunjungan ketiga pada umur 35 hari
1) Diagnosa nomenklatur
By.A umur 35 hari dengan bayi baru lahir normal.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D
(2) Ibu mengatakan baru saja melahirkan
(3) Ibu mengatakan bayinya lahir jam 05.30 WIB
(4) Ibu mengatakan bayinya lahir menangis kuat
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : N : 130 x/menit P : 36 x/menit
S : 36,50 C
Menurut teori yang ada dengan kasus yang dialami Ny.D pada
kunjungan ketiga tidak ada kesenjangan.
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini. Ciri - ciri bayi
baru lahir diantaranya kulit kemerahan, frekuensi denyut jantung 120 -
160 x/menit.
Pada kasus bayi Ny.D tidak ada masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat di kesimpulan bahwa antara teori dan kasus Ny.D
tidak ada kesenjangan.
4. Nifas
Interpretasi data berdasarkan atas data subjektif dan data objektif pada
kasus Ny.D umur 41 tahun sebagai berikut :
a. Kunjungan pertama 4 jam masa nifas
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun PIII AI 4 jam dengan post partum
normal.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(2) Ibu mengatakan baru melahirkan anaknya 6 jam yang lalu
(3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(5) Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin laki - laki
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/70 mmHg N : 84 x/menit
S : 36,80 C P : 19 x/menit
(4) Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat
(5) PPV : Lochea rubra ± 20 cc
(6) Hb : 11,7 gram%
b. Kunjungan pertama 6 hari masa nifas
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun PIII AI hari ke-6 dengan post
partum normal.
c) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(2) Ibu mengatakan baru melahirkan anaknya tanggal 9 April 2018
jam 05.30 WIB
(3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(5) Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin laki - laki
d) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 110/70 mmHg N : 85 x/menit
S : 36,60 C P : 21 x/menit
(4) Abdomen : TFU pertengahan symphisis - pusat
(5) PPV : Lochea sanguinolenta
Hal ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
2) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini.
Pada kasus Ny.D tidak ditemukan masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
c. Kunjungan kedua 6 hari masa nifas
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun PIII AI hari ke-6 dengan post
partum normal.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(2) Ibu mengatakan baru melahirkan anaknya tanggal 9 April 2018
jam 05.30 WIB
(3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(5) Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin laki - laki
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 110/70 mmHg N : 85 x/menit
S : 36,60 C P : 21 x/menit
(4) Abdomen : TFU pertengahan symphisis - pusat
(5) PPV : Lochea sanguinolenta
(6) Hb : 12,4 gram%
Hal ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
3) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini.
Pada kasus Ny.D tidak ditemukan masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
d. Kunjungan pertama 35 hari masa nifas
1) Diagnosa nomenklatur
Seorang perempuan umur 41 tahun PIII AI hari ke-35 dengan post
partum normal.
a) Data Subjektif
(1) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(2) Ibu mengatakan baru melahirkan anaknya tanggal 9 April 2018
jam 05.30 WIB
(3) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(4) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(5) Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin laki - laki
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/menit
S : 36,30 C P : 20 x/menit
(4) Abdomen : TFU tidak teraba
(5) PPV : Lochea alba
(6) Hb : 12,8 gram%
4) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini.
Pada kasus Ny.D tidak ditemukan masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.
5. Keluarga Berencana
a. Diagnosa nomenklatur
b. Seorang perempuan umur 41 tahun PIII AI hari ke-35 dengan post partum
normal.
a) Data Subjektif
(6) Ibu mengatakan bernama Ny.D berumur 41 tahun
(7) Ibu mengatakan baru melahirkan anaknya tanggal 9 April 2018
jam 05.30 WIB
(8) Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
(9) Ibu mengatakan pernah satu kali keguguran
(10) Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin laki - laki
b) Data Objektif
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/menit
S : 36,30 C P : 20 x/menit
(4) Abdomen : TFU tidak teraba
(5) PPV : Lochea alba
(6) Hb : 12,8 gram%
5) Masalah
Menurut Varney (2007) diagnosa masalah adalah masalah yang
ditemukan berdasarkan kondisi yang dirasa saat ini.
Pada kasus Ny.D tidak ditemukan masalah yang dihadapi.
Hal ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus Ny.D tidak ada
kesenjangan.

Anda mungkin juga menyukai