BAB V
PEMBAHASAN
dilaksanakan saat Usia kehamilan Ny. A 37-38 minggu sampai dengan usia
kehamilan 37-38 minggu. Asuhan kebidanan ini dilakukan sebanyak dua kali
Kabupaten Malang.
tanggal 2 April 2015 pukul 14.00 WIB. Pada pengkajian didapatkan keluhan
berupa nyeri pinggang dan kram kaki. Keluhan - keluhan tersebut pada
umumnya ditemukan pada wanita hamil trimester III. Menurut Varney (2007)
nyeri pada pinggang sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan
dipengaruhi oleh perut yang membesar dan diimbangi dengan lordosis yang
punggung dapat menggunakan buli buli panas atau menggunakan botol tahan
panas yang diisi dengan air panas dapat dilakukan sebagai upaya untuk
mengurangi rasa nyeri pada pinggang. Sedangkan kram kaki yang dikeluhkan
ibu terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio
234
dapat diatasi dengan meminta klien meluruskan kaki yang kram dan menekan
Pada pengkajian secara obyektif terkaji berat badan ibu saat ini adalah 89
peningkatan berat badan yang normal terjadi pada ibu hamil dapat disarkan
pada Indeks Massa Tubuh (IMT) Klien sebelum hamil. Pada kasus ini
didapatkan IMT Ibu sebelum hamil sebesar 30,4 yang dapat dikategorikan
dianjurkan memiliki kenaikan berat badan ≥7 kg. Pada kasus ini Ny. A
peningkatan berat badan yang dialami oleh Ny. A telah melebihi batas
mengandung karbohidrat.
adanya kejadian anemia yang dapat dialami oleh ibu. Menurut Cunningham
reduksi dilakukan untuk mendeteksi adanya zat gula dan protein dalam urine.
Menurut Manuaba (2007) adanya zat gula dalam urine dapat mengindikasikan
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ny. A tidak mengalami anemia.
30 cm atau 3 jari dibawah px. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara fakta
dan teori.
rumah Ny.A. Kunjungan ini dilaksanakan saaat usia kehamilan 38-39 minggu.
236
Pada hasil anamnesa ibu mengatakan nyeri pinggang dan kram kaki yang
dirasakan sebelumnya telah berkurang. Selain itu ibu mengatakan mulai mersa
yang biasa dikeluhkan oleh Ibu Hamil. Hal ini sesuai dengan teori yang
dinyatakan oleh (Doenges 2001) yang mana kontraksi ini dapat menciptakan
akhir, saat efek perlindungan progesteron pada aktivitas uterus menurun dan
kadar oksitosin meningkat. Keluhan ini dapat diatasi dengan teknik relaksasi
kedua, pernah bersalin satu kali, usia kehamilan 38-39 minggu, hidup (DJJ
normal), tunggal (terdengar DJJ satu kali), letak kepala (palpasi leopold,
teraba kepala pada bagian bawah), keadaan umum ibu dan janin baik.
sebagai berikut: hamil atau tidak hamil, primigravida atau multigravida, tua
kehamilan, anak hidup atau mati, anak tunggal atau kembar, letak anak, anak
berat badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, imunisasi TT lengkap, tablet zat
237
besi/Fe, test PMS, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun
pada kehamilan. Hal ini dikarenakan pada tanggal 10 April 2015 Ny. A telah
ketiga.
Pada tanggal 10 April 2015 pukul 14.00 WIB Ny. A mendatangi BPM
lendir bercampur darah sejak tanggal 10 April 2015 pukul 09.00 WIB. Selain
itu ibu mengatakan belum mengeluarkan cairan ketuban. Hal ini sesuai dengan
datang dapat berupa keluar darah bercampur slem (lendir), keluar air dari
kemaluan dengan atau tanpa kontraksi. Selain itu klien mengeluh nyeri perut,
adanya his yang makin sering, teratur, perasaan selalu ingin buang air kecil,
ibu dalam keadaan baik, TTV ibu dan DJJ dalam batas normal. His teraba
empat kali dalam 10 menit dengan durasi 50 detik. Pada pemeriksaan dalam
didapat kan hasil pada vulva dan vagina terdapat lendir dan darah,
UUK jam 2, moulage 0, tidak teraba bagian kecil atau bagian berdenyut di
tanggal 10 April 2015 jam 16.00 WIB. Ibu mengeluh Ibu mengatakan kenceng
– kencengnya makin lama dan makin sering dan ibu ingin meneran tiap
menjadi 10 cm membutuhkan waktu sekitar 2 jam, yang berarti tiap. Ini sesuai
Pada tanggal 10 April 2015 jam 16.30 WIB Bayi lahir spontan, lansung
menangis, warna kulit kemerahan, dan gerak aktif. Fase kala II Ny.A
berlangsung selama 30 menit. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan
oleh Mochtar (2005) yaitu durasi kala II pada ibu dengan multigravida
memastikan Tidak ada janin kedua lakukan manajemen aktif kala III yaitu
uteri.
Pada tanggal 10 April 2015 jam 16.40 WIB Plasenta lahir spontan, lahir
lengkap, selaput ketuban dan kotiledon utuh, serta tidak ditemukan adanya
selama 10 menit. Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Mochtar
(2005) yaitu Keseluruhan proses kala III persalinan biasanya berlangsung 5-30
mengalami luka laserasi derajat 2 dan dilakukan penjahitan pada luka laserasi
tersebut. Perkiraan kehilangan darah diestimasi sebanyak ± 200 cc. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sondakh (2013) bahwa rata-rata
pada 1 jam kedua dilakukan observasi setiap 30 menit. Pada hasil observasi
yang dilakukan, keadaan Ny A dalam batas normal. Dalam hal ini, tidak
seperti methergin atau ermetrin dan oksitosin, perdarahan ada atau tidak serta
banyak atau biasa, kandung kemih harus kosong, jika penuh, ibu dianjurkan
berkemih dan kalau tidak bisa, lakukan kateter, luka jahitan baik atau tidak,
ada perdarahan atau tidak., plasenta dan selaput ketuban harus lengkap,
keadaan umum ibu, tekanan darah, nadi, pernapasan, dan masalah lain, dan
Asuhan kebidanan nifas pada Ny.A dilakukan sebanyak 3 kali sampai hari
ke 42 post partum. Asuhan dilaksanakan pada hari pertama post partum, hari
ke delapan post partum, dan hari ke 15 post partum. Hal ini sesuai dengan
Ny. A dusun kenongo kecamatan wagir. Pada kunjungan nifas pertama ibu I
mengeluh merasa mulas, dan merasakan perih di luka jahitan. Rasa mulas
berlebihan. Sel – sel tambahan yang terbentuk selama hamil menetap. Hal
inilah yang menjadi penyebab ukuran uterus sedikit lebih besar setelah hamil.
Hasil anamnesa menunjukkan ibu sudah bisa BAK dan belum bisa BAB.
Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Varney (2008) yaitu proses
defekasi pada ibu nifas akan kembali normal saat hari post partum memasuki
TTV dalam batas normal, ASI sudah keluar, kontraksi uterus baik, dan TFU 3
jari di bawah pusat. TFU Ny. A sesuai dengan pendapat Hesty (2012)
241
mengenai TFU ibu nifas setelah uri lahir yaitu 3 jari di bawah pusat. Selain
lochea rubra. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nanny
(2011) yaitu lochea rubra ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga
Pada kunjungan kedua tanggal 18 April 2015 ibu mengatakan sudah bisa
BAB dengan lancar dan nyeri pada luka jahitan mulai berkurang. Namun ibu
mengeluh payudaranya terasa penuh dan terkadang sakit. Hal ini disebabkan
oleh produksi ASI yang meningkat. Oleh karena itu pada penatalaksanaannya
ibu dianjurkan untuk menyusui sampai payudara kosong. Apabila bayi sudah
merasa kenyang namun ASI masih tersisa maka air susu dapat dikeluarkan
dengan pompa atau dengan mengurut payudara dari pangkal ke putting dengan
tangan. Memberikan kompres hangat dan dingin pada payudara sehingga nyeri
normal, payudara teraba penuh, TFU 2 jari di bawah pusat, luka jahitan pada
perineum baik dan tidak terdapat tanda tanda infeksi, dan ditemukan
pengeluaran cairan lochea yang agak kecoklatan dan tidak berbau busuk.
Pengeluaran lochea Ny. A sesuai dengan teori yang disebutkan oleh Nanny
(2011) yaitu lochea ini muncul pada hari ke 5-9 postpartum dengan warna
biasanya kekuningan atau kecoklatan. Lochea ini terdiri atas lebih sedikit
darah dan lebih banyak serum, juga terdiri atas leukosit dan robekan laserasi
plasenta.
242
tanggal 5 Mei 2015. Pada kunjungan ini ibu mengatakan sudah tidak
merasakan nyeri pada payudara dan tidak mengalami keluhan apapun. Pada
sebanyak 3 kali. Hal ini sesuai dengan oleh Dinkes Provinsi jawa Timur
resusitasi pada bayi, pemotongan dan perawatan tali pusat, inisiasi Menyusu
Dini (IMD), pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam,
kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi,
kemungkinan dapat muncul pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus seperti
Prematuritas dan BBLR ( Bayi Berat Lahir rendah <2500 gr), Asfiksia, infeksi
pemberian ASI ( seperti Tidak mau minum atau menyusu atau memuntahkan
konginetal.
Bayi Ny. A telah diberikan imunisasi Hepatitis 0 pada usia 1 jam serta
imunisasi BCG dan Polio pada usia 12 hari. Hal ini sesuai dengan jadwal
pemberian imunisasi yang di anjurkan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) yaitu pemberian imunisasi Hepatitis 0 harus diberikan usia 0-7 hari dan
kali yaitu pada tanggal 5 Mei 2015 dan tanggal 20 Mei 2015. Asuhan
Wagir.
macam KB yang ada dan yang cocok digunakan untuk ibu pasca melahirkan,
petugas, ibu mampu menyebutkan kembali jenis – Jenis KB, ibu mampu
menyebutkan kembali beberapa efek samping KB, dan ibu masih belum
IUD sebagai metode kontrsepsi yang akan dipakai namun belum siap untuk