Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan Asuhan Kebidanan Komprehensif

Pada bab ini peyusun mencoba menyajikan pembahasan dengan

membandingkan antara teori dengan manajemen asuhan komprehenshif yang

diterapkan pada Ny. W usia 21 tahun selama kehamilan, persalinan, bayi baru

lahir, dan nifas.

4.1.1. Kehamilan

Pada kontak pertama antara penyusun dengan Ny. W tanggal 03

November 2017, Ny. W mengeluh sering kencing pada malam hari,

keluhan ibu disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya bagian

bawah janin, sehingga kandung kemih tertekan dan mengakibatkan

frekuensi berkemih meningkat dikarenakan kapasitas kandung kemih

berkurang (Sarwono, 2010). Haid Pertama Haid Terakhir ibu tanggal 15

– 02 – 2017, dan HPL ibu sesuai dengan rumus Neagele yaitu HPHT

(+7) (+9) didapatkan HPL ibu tanggal 22 – 11 – 2017. Ibu mengaku

sedang hamil 9 bulan, gerakan janin masih ibu rasakan sampai saat ini,

ibu merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 18 minggu, dan ibu

melakukan pemeriksaan ke bidan denyut janjung janin sudah terdengar

jelas, hal ini sesuai dengan teori Sarwono (2010) bahwa tanda seorang

wanita ibu hamil adanya gerakan janin, Denyut Jantung Janin,

Ballotement (+) dan ibu sudah melakukan kunjungan ANC sebanyak 6

kali yaitu 1 kali pada usia kehamilan 10 minggu, 1 kali pada usia

105
106

kehamilan 18 minggu, 4 kali pada usia kehamilan 24 – 32 minggu. Hal

ini sesuai dengan teori dimana pemeriksaan antenatal care dilakukan

minimal sebanyak 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada

trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada

trimester ketiga.( Kemenkes RI, 2013 ). Ibu mengaku selalu

mengkonsumsi tablet penambah darah setiap hari dari usia kehamilan

18 minggu, ibu sudah mengonsumi tablet Fe sampai hari ini ±90 tablet.

Menurut Sarwono (2010) Kebutuhan zat besi selama kehamilan kurang

lebih 1.000 mg atau rata-rata 6-7 mg/hari. Ibu sudah mendapatkan

imunisasi TT skrining TT2, dimana pertamakali ibu melakukan

imunisasi TT1 pada usia kehamilan 4 bulan, dan imunisasi TT2 pada

usia kehamilan 5 bulan. Hal ini ada sedikit kesenjangan antara teori dan

kenyataan dilapangan, yaitu dimana seharusnya ibu melakukan

imunisasi TT1 saat kunjungan pertama atau sedini mungkin pada

kehamilan. ( Kemenkes RI, 2013 )

Kebijakan teknis pemerintah pada pemeriksaan kehamilan saat

kontak pertama kali dilakukan pemeriksaan 14 T, Tanyakan dan sapa

ibu dengan ramah, TB dan BB, IMT= BB/(TB) 2, Temukan kelainan atau

periksa daerah muka, leher, jari dan tungkai, LILA, panggul, TTV,

Tekan atau palpasi payudara, Tentukan Tinggi Fundus Uteri (TFU),

Tentukan posisi janin dan denyut jantung janin, TT lengkap (imunisasi),

Tes Laboratorium, Tablet Fe, Tatalaksana Kasus, Kesegaran jasmani

dan senam hamil, Tingkatan pengetahuan (penyuluhan), Tabungan ibu


107

bersalin, Temu wicara (konseling). Namun, pada kenyataanya

mahasiswa hanya melakukan 9 T. Pemeriksaan yang tidak dilakukan

adalah tekan atau palpasi payudara, imunisasi TT, senam hamil,

tingkatan pengetahuan/penyuluhan, tabungan ibu bersalin. Hal ini ada

kesenjangan antara teori dan kenyataan dilapangan.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan selama hamil, ibu mengalami

peningkatan berat badan hingga 12 kg, IMT 24, LILA ibu 24,5 cm

Berarti hal ini sesuai dengan teori bahwa kenaikan berat badan badan

normal selama hamil 11,5 sampai 16 kg dan menurut teori IMT

normalnya adalah 19,8 – 26 cm. ( Prawirohardjo,2010:180 ). Dan LILA

ibu hamil yang normal adalah lebih dari 23,5 cm, apabila LILA ibu

kurang dari 23,5 cm ibu ditandakan KEK ( Kurang Energi Kronis ).

Selama kehamilan penyusun melakukan asuhan-asuhan kepada ibu,

diantaranya memberitahu ibu bahwa keluhan yang yang ibu rasakan

merupakan suatu hal yang fisiologis, dan memberitahu ibu mengenai

tanda bahaya pada kehamilan, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi

nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, serta melakukan

pemeriksaan yang menyeluruh dan mendeteksi ada tidaknya

komplikasi-komplikasi selama kehamilan, mengingatkan kembali akan

persiapan menuju persalinan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa

kunjungan pada kehamilan 37 minggu sampai lahir, dilakukan untuk

persiapan, perencanaan persalinan, pengenalan komplikasi akibat

kehamilan dan pengobatannya, penapisan infeksi alat reproduksi, dan


108

saluran perkemihan, mengulang perencanaan persalinan. mengenali

adanya kelainan letak dan presentasi, memantapkan rencana persalinan.

Dari hasil pemeriksaan palpasi abdomen, pada leopold I teraba

bokong janin, leopold 2 teraba punggung janin disebelah kanan ibu

(puka), leopold III teraba kepala janin dan sudah masuk PAP, leopold

IV Divergent, pada pemeriksaan TFU ibu yaitu 30 cm, berarti normal

sesuai dengan usia kehamilan, taksiran berat badan janin dihitung

dengan rumus Johnson (30-11) x 155 = 2945 gram. Hal ini sesuai

dengan teori Prawirohardjo (2011) bahwa berat badan janin yang

normal 2500 gram – 4000 gram. Denyut jantung janin (DJJ) 150 kali

per menit, seperti yang terdapat dalam teori bahwa DJJ normal pada

janin 120-160 kali per menit.

Data yang mendukung penegakan diagnosis yaitu pada konjungtiva

dan jari kuku ibu berwarna merah muda, didukung pada pemeriksaan

penunjang laboratorium cek Hb didapatkan Hb ibu 11,9 gr%, maka Hb

ibu normal, karena Hb normal pada ibu hamil yaitu >11 gr% (Manuaba,

2010). Pada pemeriksaan protein urine dan glukosa urine ibu, hasil

protein urine (-) dan glukosa urine (-), dapat disimpulkan bahwa

kehamilan ibu tidak ada komplikasi.

Setelah melakukan asuhan Ny. W telah mengerti dan mau

melakukan apa yang telah penyusun sarankan. Dan selama pemeriksaan

kehamilan Ny. W tidak mengalami komplikasi apapun.


109

4.1.2 Persalinan

Pengkajian yang dilakukan secara langsung dengan ibu melalui

anamnesa pada tanggal 10 November 2017 pukul 03.15 WIB dengan

keluhan mules-mules sejak kemarin pukul 16.30 WIB, keluar lendir

bercampur darah, Pembukan 6 – 7 cm, ketuban utuh, berdasarkan dengan

teori keluhan yang dirasakan ibu pada saat inpartu salah satu tanda-tanda

inpartu yaitu penipisan dan pembukaan serviks, kontraksi uterus yang

mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 3 kali dalam 10

menit lamanya 35 detik), pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai

pembukaan serviks serta cairan lendir bercampur darah dari jalan lahir

sesuai dengan teori (Manuaba, 2010). Persalinan dimulai (inpartu) sejak

kontraksi uterus adekuat (3x10’x40’’) dan menyebabkan perubahan pada

cerviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya placenta

secara lengkap. Berdasarkan hal di atas tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktek.

Berdasarkan data subjektif dan data objektif, keadaan ibu fisiologis.

Ibu berada dalam kala I fase aktif persalinan karena sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh (Manuaba, 2010) Kala satu persalinan dimulai

sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi

dan kekuatannya) hingga Serviks membuka lengkap (10 cm).

Asuhan Kala II yang diberikan kepada ibu yaitu ketika pembukaan

sudah lengkap apabila ketuban belum pecah maka dilakukan tindakan

amniotomi untuk mempercepat kelahiran bayi, hal ini sesuai dengan teori
110

(Manuaba, 2010) pukul 04.00 WIB pembukaan 10cm (lengkap) ketuban

pecah spontan pukul 04.03 WIB dan cairan ketuban berwarna jernih

kemudian Ibu dipimpin meneran pukul 04.05 WIB. Menolong persalinan

sesuai APN, pada pukul 04.30 WIB bayi lahir spontan, langsung

menangis, tonus otot kuat, warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki -

laki. Menurut JNPK – KR (2008) lamanya kala dua pada multigravida

adalah 30 menit. Pada ibu, kala II berlangsung ±30 menit. Maka

persalinan ibu sesuai dengan teori, tidak ada kesenjangan.

Pada asuhan kebidanan kala III berjalan dengan lancar sesuai

dengan dorongan yaitu dorso kranial oleh tangan kiri dan tangan kanan

melakukan peregangan talipusat. Melakukan IMD setelah bayi lahir

untuk merangsang oksitosin dalam memantau kontraksi lebih baik,

peregangan tali pusat terkendali tanpa memijat uterus, sebelum terlihat

tanda-tanda pelepasan plasenta yang di katakan (APN, 2008) .

Sesuai dengan teori yaitu lama kala III pada multigravida tidak

lebih dari 30 menit dan begitupun dengan primigravida (Manuaba, 2010).

Pada persalinan kala III ini dalam 1 menit setelah bayi lahir penulis

memberikan 10 IU oksitosin secara IM di 1/3 paha bagian luar, penulis

melakukan penegangan tali pusat terkendali setelah adanya kontraksi

yang kuat sambil melakukan dorso cranial secara hati-hati untuk

menghindari terjadinya inversio uteri. Setelah 9 menit dilakukan

peregangan tali pusat plasenta lahir spontan dengan lengkap.


111

Kala IV Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama

post partum. (Manuaba, 2010). Pada Kala IV memantau keadaan umum

ibu, tekanan darah ibu, nadi, suhu, perdarahan post partum, fundus uteri,

kontraksi uterus, kandung kemih. Pada kala IV ini juga Ny. W dianjurkan

untuk memantau kontraksi dengan melakukan massase pada fundus uteri

seperti yang telah diajarkan kepada ibu. Hal ini dilakukan untuk

mencegah terjadinya perdarahan post partum. Oleh karena itu penyusun

melakukan observasi setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit

pada 1 jam berikutnya. Hasil yang didapatkan oleh penyusun selama

pemantauan kala IV yaitu TTV dalam batas normal, TFU 1 jari dibawah

pusat, kontraksi baik, pengeluaran pervaginam ± 50cc, lochea rubra.

Keadaan ibu selama 2 jam post partum ini baik, ibu sudah bisa BAK dan

hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

4.1.3. Nifas

Langkah pertama yaitu pengumpulan data dasar, pada langkah

pengumpulan data ini memperoleh data dengan cara anamnesa pada klien

dan keluarga berdasarkan keluhan yang dirasakan dan melakukan

pemeriksaan fisik yang diperlukan. Penulis tidak menemukan kesulitan

karena ibu sangat kooperatif.

Masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai

dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. (Prawirohardjo, 2009). Pada

kunjungan nifas 6 jam post partum dilakukan pemeriksaan dengan data

subjektif ibu merasa sedikit lemas, ibu sudah BAK 1x. Data objektif TTV
112

normal, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, pengeluaran

pervaginam pengeluaran darah normal ± 50cc. Pada pemeriksaan

objektif, penulis menemukan kesamaan antara teori dengan kenyataan di

lapangan yaitu pada pemeriksaan TFU sesuai dengan pemeriksaan TFU

menurut Saleha (2009) yaitu setelah plasenta lahir TFU 2 jari di bawah

pusat. Berdasarkan data subjektif dan objektif dapat disimpulkan bahwa

keadaan ibu fisiologis, tidak ada penyulit. Penatalaksanaan yang

diberikan kepada ibu sesuai dengan kebijakan program nasional masa

nifas pada 6-8 jam postpartum (Saleha, 2009).

Asuhan nifas Pada 3 hari post partum dilakukan pemeriksaan

dengan data subjektif ibu mengatakan ASInya tidak keluar dengan

lancar, dan payudara tersa sedikit linu. Ibu sudah BAK dan BAB. Data

objektif TTV normal, pemeriksaan payudara simetris dan teraba sedikit

keras, kontraksi uterus baik, TFU 3 jari dibawah pusat, pengeluaran

pervaginam lochea rubra berwarna merah berisi darah segar sisa-sisa

selaput ketuban. Pada pemeriksaan lochea, lochea ibu lochea rubra

berwarna merah. Sesuai dengan teori yang dikemukaan oleh Saleha

(2009), lochea rubra : berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban,

dan meconium selama dua hari pasca persalinan, lochea keluar pada hari

ke-2 sampai hari ke 3 post partum. Pada pemeriksaan payudara penyusun

menyarankan ibu untuk melakukan breast care, tetapi akan lebih baik

apabila penyusun melakukan pemijatan oksitosin, karena pemijatan

oksitosin ini dijadikan sebagai prosedur pelayanan tetap pada ibu


113

melahirkan, karena didalam teori pemijatan oksitosin terdapat banyak

manfaat seperti dapat merangsang hormon oksitosin yang menyebabkan

kontraksi uterus sehingga proses involusi bisa berjalan dengan normal.

Dan seharusnya penyusun tidak hanya menyarankan untuk melakukan

breast care tetapi seharusnya penyusun memberikan support/dukungan

kepada ibu agar ibu mau menyusui anaknya sesering mungkin.

Asuhan nifas pada 10 hari post partum ibu mengatakan tidak ada

keluhan yang dirasakan. Asupan nutrisi ibu berkurang, karena ada

pantangam dalam memilih makanan. Data objektif didapatkan TTV

normal, kontraksi baik, TFU pertengahan pusat sympisis, lochea serosa

berbentuk serum dan berwarna merah jambu dan kemudian menjadi

kuning. Hal ini sesuai dengan teori Saleha (2009) bahwa lochea serosa

berbentuk serum dan berwarna merah jambu dan kemudian menjadi

kuning. Yang keluar pada hari ke-7 sampai ke-14 pascapersalinan.

Berdasarkan data subjektif dan objektif dapat disimpulkan bahwa

keadaan ibu ada sedikit kesenjangan, dimana seharusnya involusi uterus

pada hari ke 10 sudah tidak teraba.( Salemba,2009)

Asuhan nifas pada 14 hari post partum, ibu tidak ada keluhan,

asupan nutrisi ibu sudah membaik, serta nafsu makan ibu sudah ada

peningkatan. Data objektif didapatkan hasil pemeriksaan TTV normal,

TFU tidak teraba, Lochea alba dan tidak berbau. Hal ini sesuai teori

(Saleha, 2009) bahwa tujuan nifas pada 14 hari post partum adalah untuk

memastikan apakah involusi uteri berjalan normal atau tidak, uterus


114

berkontraksi dengan baik, TFU sudah dibawah umbilikus, tidak ada

perdarahaan yang abnormal. Menilai apakah ada tanda bahaya masa nifas

seperti demam, infeksi dan perdarahan. Memastikan ibu istirahat yang

cukup. Memastikan ibu mendapatkan makanan yang bergizi dan cukup

akan cairan. Memastikan ibu dapat menyusui anaknya dengan baik dan

benar.

4.1.4 Asuhan Bayi Baru Lahir

Bayi Ny. W lahir pada usia kehamilan 38-39 minggu pada tanggal 10

November 2017, pada pukul 04.30 WIB secara spontan langsung

menangis, tonus otot kuat, warna kulit kemerahan. Hal ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan bahwa penilaian bayi baru lahir dengan 3 hal saja,

yaitu apakah bayi menangis kuat,warna kulit kemerahan,dan bagaimana

pergerakan bayi tersebut. Apabila terdapat ketiga hal tersebut maka bayi

dapat dipastikan dalam keadaan normal. (Manuaba, 2010).

Pada usia 1 jam, sesuai teori Depkes RI (2008) bayi diberikan terapi

injeksi Neo K 1 mg 0,5 ml di 1/3 atas paha kiri untuk mencegah

perdarahan Bayi Baru Lahir (BBL) akibat defisiensi vitamin K, selain itu

dilakukan pemeriksaan berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar

dada, TTV, dan pemeriksaan fisik pada bayi. Diketahui berat badan bayi :

2450 gram, PB 48 cm, LK : 33 cm, LD : 33 cm, TTV dalam batas normal

dan pemeriksaan fisik bayi tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik bayi

dilakukan saat usia 1 jam, dilakukan karena untuk mendeksi secara dini.
115

Prosedur tetap dilapangan bayi dilakukan pemeriksaan fisik saat usia 1

jam, hal ini tidak sesuai dengan teori APN. Dalam teori APN saat bayi usia

1 jam hanya dilakukan pengukuran antropometri dan pemberian vitamin

K. Maka ada kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan. Tetapi

ada teori lain yang menyatakan bahwa pemeriksaan fisik dapat dilakukan

pada 24 jam pertama. ( Prawirohardjo, 2014 ).

Pada usia 2 jam, bayi tidak langsung diberikan imunisasi, karena BB

bayi yang kurang dari batas normal, dan penyusun memberikan imunisasi

HB0 pada saat usia bayi 1 minggu atau bayi mengalami kenaikan BB. Hal

ini ada kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan bahwa

berdasarkan langkah APN, setelah 2 jam bayi harus diberikan imunisasi.

Tetapi sumber lain mengemukakan bahwa imunisasi Hb0 diberikan pada

usia 0-7 hari. ( Depkes RI, 2013)

Pada kunjungan usia 3 hari, ibu mengatakan bayinya tidak menete

dengan kuat, BAB 1-2 kali sehari dan BAK 10-15 kali sehari, tidak ada

masalah. TTV normal, kulit ikterus mulai dari muka, tangan, dan perut.

Tali pusat kering dan tidak dibubuhi ramuan apapun. BB lahir 2450 gram,

BB sekarang 2400 gram. Dimana bayi mengalami ikterus pada hari ketiga,

menurut teori Mansjoer (2002) ikterus fisiologis muncul pada hari ke dua

dan ke tiga. Maka dari itu penyusun menyarankan ibu untuk menyusui

bayinya sesering mungkin, dan menyarankan agar bayi mendapatkan

paparan sinar matahari di pagi hari dan ibu harus tetap menjaga

kehangatan bayinya. Pada bayi Ny.W berat badan bayi Ny. W pada
116

minggu pertama belum mengalami peningkatan berat badan, Menurut teori

yang dikemukakan oleh William (2007), berat badan bayi mengalami

penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 7-10% pada hari kedua dan

ketiga. Berat badan bayi akan naik kembali setelah 1 minggu. Tidak

terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.

Pada kunjungan 10 hari keadaan bayi sehat, dan sudah menete

dengan kuat dan sering, TTV normal, bayi masih diberikan ASI saja oleh

ibunya, tidak terdapat tanda bahaya, tali pusat sudah lepas. Bayi Ny. W

mengalami peningkatan berat badan, BB lahir 2450 gram menjadi 2600

gram.

Pada kunjungan 14 hari keadaan bayi sehat,bayinya menete dengan

kuat, dan sering, BAB dan BAK tidak ada kelainan, TTV normal, tidak

terdapat tanda bahaya. Bayi Ny. W kembali mengalami peningkatan.

Menurut Manuaba (2010) Pelayanan kesehatan neonatus adalah

pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan

yang kompeten kepada neonatus sedikitnya tiga kali, selama periode 0

sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun

melalui kunjungan rumah. Maka asuhan pada bayi Ny. W sesuai dengan

teori.

4.1.5 Dokumentasi

Asuhan Kebidanan pada Ny. W usia 21 tahun yang meliputi Asuhan

Kehamilan, Asuhan Persalinan, Asuhan Nifas dan Asuhan Bayi Baru Lahir
117

telah dilakukan dan didokumentasikan secara lengkap sesuai tindakan

yang telah dilakukan dalam pelayanan kebidanan. Dokumentasi dalam

asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat

terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dan dilakukan dalam pelaksanaan

asuhan kebidanan, proses asuhan kebidanan. Hal ini sesuai dengan teori

(Varney, 2008). Asuhan kebidanan komperehensif pada Ny. W normal

tidak ada masalah dan ada beberapa kesenjangan antara teori dan praktek

dilapangan.
105

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab IV Kompre
    Bab IV Kompre
    Dokumen15 halaman
    Bab IV Kompre
    Chelly Dwi Tantiaz
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    Nur adni
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Pembahasan
    Bab IV Pembahasan
    Dokumen25 halaman
    Bab IV Pembahasan
    risna
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Bu Anna
    BAB IV Bu Anna
    Dokumen14 halaman
    BAB IV Bu Anna
    Anna Miliyana
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Acc
    BAB IV Acc
    Dokumen23 halaman
    BAB IV Acc
    risna
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Udh Di Edit-1
    Bab IV Udh Di Edit-1
    Dokumen10 halaman
    Bab IV Udh Di Edit-1
    toekang print
    Belum ada peringkat
  • Bab 4,5
    Bab 4,5
    Dokumen13 halaman
    Bab 4,5
    sutriyani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Dan V Kompre
    Bab Iv Dan V Kompre
    Dokumen18 halaman
    Bab Iv Dan V Kompre
    Dicky Adrian
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen12 halaman
    Bab Iv
    Gery Raviano
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv
    sridewi
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen12 halaman
    Bab 5
    Dellaandani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen13 halaman
    Bab Iv
    wiwi wulansari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Isi
    Bab Iv Isi
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv Isi
    Yuwika Cahya
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 Al
    BAB 5 Al
    Dokumen12 halaman
    BAB 5 Al
    yaya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Asuhan Kebidanan Retplas Chandra
    Bab Iv Asuhan Kebidanan Retplas Chandra
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv Asuhan Kebidanan Retplas Chandra
    nana
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen32 halaman
    Bab 2
    Muntamah Sutrisno
    Belum ada peringkat
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Dokumen7 halaman
    PEMBAHASAN
    ume
    Belum ada peringkat
  • BAB IV COC Irma
    BAB IV COC Irma
    Dokumen12 halaman
    BAB IV COC Irma
    Febriyanti Dwi Saputri
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen18 halaman
    Bab Iv
    Putri Dwi Sarii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Eiyu Lisma
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Imas Cantikawati
    Bab IV Imas Cantikawati
    Dokumen8 halaman
    Bab IV Imas Cantikawati
    Rista Pebriyanti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv
    the gans
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen17 halaman
    Bab Iv
    Gery Raviano
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    Anonymous PUf27v
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Revisi
    Bab Iv Revisi
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv Revisi
    Lusy Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen10 halaman
    Bab 4
    Akreditasi Bendilwungu23
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen8 halaman
    Bab V
    PMB BIDAN NIA ROSMAWATI
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Pembahasan
    BAB IV Pembahasan
    Dokumen10 halaman
    BAB IV Pembahasan
    Diana Sriyani
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Study Kasus
    Bab IV Study Kasus
    Dokumen22 halaman
    Bab IV Study Kasus
    Pkm Selajambe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Isi
    Bab Iv Isi
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv Isi
    Yuwika Cahya
    Belum ada peringkat
  • Bab IV PEMBAHASAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF DENGAN ANEMIA RINGAN
    Bab IV PEMBAHASAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF DENGAN ANEMIA RINGAN
    Dokumen13 halaman
    Bab IV PEMBAHASAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF DENGAN ANEMIA RINGAN
    Yohana Mikaela Dwi Cahya
    75% (4)
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv
    Mirna Sri Wahyuni
    Belum ada peringkat
  • LK Coc Bab Iv
    LK Coc Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    LK Coc Bab Iv
    Dwi Gusti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Jurnal Print
    Bab Iv Jurnal Print
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv Jurnal Print
    sarah anjelina
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    nadya farhani
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Jadi
    BAB IV Jadi
    Dokumen11 halaman
    BAB IV Jadi
    tasiroh
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    Lisaputri Yuningsih24
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen13 halaman
    Bab V
    Tia Apriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Acc 2
    Bab Iv Acc 2
    Dokumen18 halaman
    Bab Iv Acc 2
    yuniastuti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen12 halaman
    Bab Iv
    Hanny Woody
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Coc
    Bab Iv Coc
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv Coc
    AFFAN DAN AMI
    Belum ada peringkat
  • LP ANC Berlian
    LP ANC Berlian
    Dokumen22 halaman
    LP ANC Berlian
    Bernadetha Berlian
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    elza nurrifqah
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Pembahasan
    Bab IV Pembahasan
    Dokumen4 halaman
    Bab IV Pembahasan
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen25 halaman
    LP Anc
    vhaa88
    Belum ada peringkat
  • LP ANC SIAP KONSUL-dikonversi
    LP ANC SIAP KONSUL-dikonversi
    Dokumen21 halaman
    LP ANC SIAP KONSUL-dikonversi
    David Alves
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Kebidanan Komprehensif
    BAB IV Kebidanan Komprehensif
    Dokumen15 halaman
    BAB IV Kebidanan Komprehensif
    kiran
    Belum ada peringkat
  • 2451 7154 1 SM
    2451 7154 1 SM
    Dokumen8 halaman
    2451 7154 1 SM
    Aflahrz
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Febri Ya Allah Selesai
    BAB IV Febri Ya Allah Selesai
    Dokumen7 halaman
    BAB IV Febri Ya Allah Selesai
    Lida Arlini
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Ante Natal Care
    Laporan Pendahuluan Ante Natal Care
    Dokumen6 halaman
    Laporan Pendahuluan Ante Natal Care
    Merlin Nenosono
    Belum ada peringkat
  • Patologi
    Patologi
    Dokumen33 halaman
    Patologi
    Atik Akhsyanti
    Belum ada peringkat
  • Kompre Tya A Revisi
    Kompre Tya A Revisi
    Dokumen15 halaman
    Kompre Tya A Revisi
    anggun mn
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Antanetal
    Laporan Pendahuluan Antanetal
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pendahuluan Antanetal
    nur aini
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen12 halaman
    Bab V
    Septiandanang Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal Kala II
    Analisa Jurnal Kala II
    Dokumen10 halaman
    Analisa Jurnal Kala II
    ichsan gaming
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Dan V LTA - Reski-1
    BAB IV Dan V LTA - Reski-1
    Dokumen20 halaman
    BAB IV Dan V LTA - Reski-1
    sutriyani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    Putri rini Yulianti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii
    Siti Syahrani
    Belum ada peringkat
  • Askep Mater Anc
    Askep Mater Anc
    Dokumen13 halaman
    Askep Mater Anc
    TAROCI PADAKAMA
    Belum ada peringkat
  • Panduan Esensial untuk Skoliosis dan Kesehatan Kehamilan
    Panduan Esensial untuk Skoliosis dan Kesehatan Kehamilan
    Dari Everand
    Panduan Esensial untuk Skoliosis dan Kesehatan Kehamilan
    Penilaian: 4.5 dari 5 bintang
    4.5/5 (4)