Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian Data Dasar


Data subjektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai masalah kesehatannya sedangkan
data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status kesehatan pasien
(Purba, 2019). Pengkajian data subjektif yang dilakukan pada Ny.N berdasarkan
anamnesa didapatkan bahwa pasien hamil anak ketiga dan sekarang usia kehamilan 38
minggu. Pasien tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti asma, Diabetes
Mellitus, dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan jantung tetapi mempunyai
riwayat penyakit maag. Resiko tinggi dilihat dari usia Ny.N yang hamil saat ini yaitu 41
tahun memiliki peluang komplikasi pada saat kehamilan ataupun kelahirannya. Hasil
penelitian (Biuret, 2017) menunjukkan bahwa komplikasi dengan peluang tertinggi pada
ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 40 tahun memiliki risiko tinggi
untuk menyebabkan gawat janin. Umur seorang ibu juga memiliki dampak pada
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pemeriksaan umum berat badan Ny.N 75 kg dengan mengalami kenaikan berat badan
sebanyak 15 kg sejak sebelum hamil yaitu 60 kg. Idealnya kenaikan normal selama 9
bulan kehamilan antara 12-15 kg jika saat mulai kehamilan (Ifalahma & Wulandari,
2015). Adanya penambahan BB sesuai umur kehamilan menunjukkan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang baik dan janin tidak mengalami IUGR. Hasil pengukuran
tinggi badan didapatkan sebesar 158 cm. Pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) dapat
dihitung dengan rumus BB (kg) : {TB (cm)}2, hasil yang didapatkan sebesar 30,
sehingga ibu termasuk kategori obese. Menurut WHO mengklasifikasikan IMT menjadi
underweight, normal, overweight, dan obesitas. Dikatakan underweight apabila IMT
<18,5 kemudian pada praobese apabila IMT 25-29,9 dan obesitas apabila IMT >30
(Fahmi, 2020).
Pengumpulan data subjektif ini sudah sesuai dengan teori yang ada, yaitu data yang
didapat dari pasien ataupun keluarga pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya
yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung
dengan diagnosa (Muslihatun, 2009). Diharapkan kepada tenaga kesehatan terus
meningkatkan keterampilan komunikasi dalam melakukan pengkajian awal (anamnesa)
sehingga tidak akan terjadi kekeliruan identitas, dan data-data yang mampu menunjang
untuk pemeriksaan lanjutan, analisis data dan penatalaksanaan yang akan diberikan
kepada pasien. Selain itu, diharapkan pula bagi pasien agar bisa memberikan informasi
yang sesuai dengan keluhan yang dirasakan, sehingga memudahkan tenaga kesehatan
untuk menghubungkan antara keluhan dengan hasil pemeriksaan yang akan dilakukan
untuk mendapatkan analisa data dan penatalaksanaan yang sesuai dengan keadaan
pasien. Keluhan yang dirasakan oleh Ny.N mulai mules-mules sejak jam 11.00 WIB dan
ada air yang keluar melalui jalan lahir tetapi tidak kencing sejak jam 18.00 WIB.
Pengkajian data objektif yang dilakukan pada Ny.N tidak ada kesenjangan pada
pemeriksaan khusus dan fisik tetapi didapatkan tekanan darah pada Ny.N termasuk
tinggi. Adanya keluhan mules-mules yang dirasakan oleh Ny.N maka dilakukan
pemeriksaan genetalia dengan hasil didapatkan pembukaan serviks sebanyak 4 cm
dengan penipisan (efficement) 25%, kulit ketuban didapatkan sedikit merembes tetapi
masih ada selaput lainnya yang melindungi. Berdasarkan hasil pengkajian data objektif
yang lainnya didapatkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan di lahan
praktik RSUD Loekmono Hadi Kudus.

B. Analisis Data
Analisa data yang dapat disimpulkan berdasarkan pengkajian dari data subjektif dan
pemeriksaan yang telah dilakukan dari data objektif bahwa Ny.N dengan sudah
mengalami mules-mules dan didapatkan sudah ada pembukaan serviks sebanyak 4 cm.
Saat dilakukan pemeriksaan CTG (Kardiotokografi) didapatkan hasil untuk denyut
jantung bayi irreguler. Sehingga pada Ny.N diagnosa kebidanan yang ditegakkan adalah
G3P2A0 UK 38 minggu Inpartu Kala I Fase Aktif dengan fetal distress, masalah yang
didapat adalah pasien merasa cemas dengan keadaan yang dialaminya, dan kebutuhan
yang diberikan adalah asuhan sayang ibu dan berkolaborasi dengan dokter SPOG untuk
pemberian tindakan dan terapi. Berdasarkan teori Varney 2007, analisis data adalah
mengidentifikasi masalah dari data yang ada, untuk menentukan diagnosa yang akurat,
yang terdiri dari diagnosa, masalah dan kebutuhan.
Berdasarkan hasil analisa data yang didapatkan pada Ny.N tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan di lahan praktik, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan kembali dalam hal penegakkan diagnosa terhadap pasien, sehingga
diagnosa yang ditegakkan tepat. Dengan penegakkan diagnosa yang tepat, maka asuhan
atau penatalaksanaan yang nantinya akan diberikan memenuhi kebutuhan pasien.
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan berdasarkan perencanaan diberikan kepada Ny.N adalah
Melalui persalinan, DJJ dipantau dengan stetoskop janin setiap 15 menit selama awal
persalinan, jika kelainan signifikan pada DJJ diketahui hal tersebut biasanya bisa dipakai
dengan memberi oksigen pada ibu, meningkatkan jumlah cairan infuse, fetal distress
kemungkinan berhubungan dengan postmatury (ketika plasenta rusak pada kehamilan
posterm) atau komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang dapat mempengaruhi ibu
dan bayi (Hasritawati, 2017). Menginformasikan kepada ibu tentang pemeriksaan yang
telah dilakukan yaitu UK aterm (38 minggu) namun apabila ada indikasi pembukaan ibu
tidak semakin maju maka akan dilakukan pemberian obat untuk membuat persalinan
dengan cara bagian mulut rahim (serviks) dilunakkan, sehingga memudahkan untuk
percepatan pembukaan serviks. Kemudian asuhan kebidanan yang terfokus pada pasien,
diantaranya adalah asuhan sayang ibu yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien seperti
makan dan minum, menjaga privasi pasien dan memposisikan pasien dengan posisi
miring kiri. Mengajarkan kepada pasien teknik relaksasi apabila pasien merasa sakit pada
saat his datang, yaitu dengan cara menarik napas dalam melalui hidung dan hembuskan
perlahan lewat mulut. Memantau keadaan pasien dan kemajuan dari proses persalinan
serta memantau kesejahteraan janin. Pasien ini dilakukan tindakan aktif dengan alasan
bahwa pasien dengan usia kehamilan aterm.

Daftar pustaka

Biuret. (2017). Maternal Age and Risk of Labor and Delivery Complications. Matern Child
Health Journal, 19(6).

Fahmi, Z. Y. (2020). Indeks Massa Tubuh Pra-Hamil sebagai Faktor Risiko Terjadinya Bayi
Berat Lahir Rendah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 842–847.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.412

Hasritawati, N. R. D. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Fetal


Distress di Ruang VK BLUD RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017 Factors Connected
with The Fetal Distress in The VK Blud Room , Datu Beru Takengon Hospital , 2017
Hasritawati *, Nova Ratna Dewi * * Prodi. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes, 10(4),
578–590.
Ifalahma, D., & Wulandari, F. I. (2015). Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Selama
Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di RB An-Nuur Karanganyar. Jurnal
Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 5(2), 23–33.

Purba, R. J. (2019). Prinsip Pengumpulan Data Dalam Melakukan Pengkajian Data Pasien Di
Rumah Sakit. Prinsip Pengumpulan Data, 2(3), 77–83.

Anda mungkin juga menyukai