Anda di halaman 1dari 2

Hasil anamnesa:

Riwayat psikologi
1. Apakah selama kehamilan ibu selalu merasa senang dan tenang? Biasa saja
2. Bagaimana hub ibu dg suami ibu? Baik, biasa saja
3. Apakah akhir2 ini ibu ada permasalahan yg mengganggu? Mendekati ujian, jadi
khawatir akan kehamilan
4. Apakah ibu khawatir dg riwayat kandungan? Iya

Kondisi gigi
1. Apakah giginya lengkap? Atau ada yg dicabut? Lengkap, tdk ada yg dicabut
2. Indikasi karies? Tidak tahu
3. Indikasi karang gigi? Tidak tahu
4. Pernah scalling? Belum pernah
5. Gigi goyang? Tidak ada
6. PSA? Tidak ada
7. Nyeri gigi? Iya
8. Nyeri gusi? Iyaa, gusi bengkak, dan sakit saat makan, berdarah saat sikat gigi
9. Laju saliva? Tidak memperhatikan

Tahapan pemeriksaan:
1. Penggunaan APD, berupa gown, masker, dan handscoon
2. Lakukan tahapan pemeriksaan :
- Pemeriksaan klinis intraoral
- Pemeriksaan menggunakan sonde/sondasi dengan cara dimasukan melalui
oklusal gigi yang terdapat karies
- Pemeriksaan perkusi, dengan cara diketuk menggunakkan ujung instrumen
dilakukan secara horizontal dan vertikal
- Pemeriksaan dengan CE untuk melihat vitalitas pulpa
- Pemeriksaan mobility bisa dengan tangan atau ujung instrumen untuk
melihat derajat kegoyangan gigi
- Pemeriksaan palpasi terutama pada ginggiva untuk mengetahui lokasi
yang nyeri
Hasil pemeriksaan mulut dan gigi:
Bibir pucat, tidak ada sariawan, mulut bersih, terdapat karies pd gigi 47 (geraham
belakang kanan). Gusi terlihat bengkak di regio 47 (gigi mati dan infeksi), bau mulut (-)
Hasil pemeriksaan objektif intraoral gigi 47:
- Gusi bengkak pada regio gigi 47
- Karies kedalaman profunda 47
- Perkusi (+)
- Palpasi (+)
- Sondasi (-)
- CE (-) / gigi non vital
- Mobility derajat 1
Diagnosis : nekrosis pulpa disertai gingivitis gravidarum
Jadi sesuai dengan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan, pasien
terdiagnosis nekrosis pulpa disertai gingivitis gravidarum. Nekrosis pulpa dapat diketahui
melalui hasi pemeriksaan menggunakkan CE dimana didapatkan (-) atau negatif
dinyatakan bahwa gigi sudah non vital. Gingivitis gravidarum dilihat berdasarkan
anamnesis pasien merasakan rasa nyeri pada gingiva dimana terletak dekat dengan lokasi
gigi non vital. Gingivitis gravidarum dimana ini merupakan kondisi terjadinya
pembesaran gingiva pada ibu hamil yang diakibatkan karena factor kehamilan yaitu
peningkatan hormon estrogen dan progesteron, karena adanya peningkatan hormone tsb
gingiva itu jadi lebih rentan/peka terhadap infeksi. Nekrosis pulpa yang terjadi dan
adanya karies kedalaman profunda menyebabkan berkembangnya bakteri pada lokasi di
regio gigi. Berkembangnya bakteri pada regio gigi 47 yang tidak segera ditangani
menyebabkan beberapa permasalahan lain yaitu pada jaringan periodontal yg meradang
yang dilihat dari hasil tes perkusi (+), namun dikarenakan tidak ada hasil pemeriksaan
poket periodontal, maka akan sulit untuk mendiagnosa mengenai periodontitis.
Factor predisposisi lain yaitu dari kebersihan rongga mulut ibu, dimana dikatakan
bahwa ibu suka mual dan muntah pastinya terdapat bakteri/mikroorganisme yang
tertinggal di rongga mulut ibu tsb. Selama kehamilan ibu juga belum pernah ke dokter
gigi sebelumnya yg kemungkinan besar bakteri itu akan menumpuk dan karena tidak
segera ditangani bakteri akan mencapai pulpa dan menyebabkan
inflamasi/pembengkakan pada gusi si ibu
Tatalaksana
Prosedur perawatan
Tatalaksana pada kasus nekrosis pulpa yaitu seharusnya dengan perawatan
saluran akar namun disini psa tidak dapat dilakukan pada ibu hamil trimester 3 karena
memerlukan radiografi, untuk mengetahui kondisi dari akar gigi si pasien. Yang dapat
dilakukan adalah Emergency endodontik yaitu melakukan perawatan gigi dgn
dilakukannya trepanasi buka open access sampai orifice (dengan syarat apabila
urgensinya diperlukan). Setelah persalinan dan kondisi ibu sudah stabil baru dapat
dilakukan psa.
Tatalaksana nonfarmakologis
● Memperbaiki nutrisi ibu hamil, dan memberikan gizi seimbang serta ideal
● Dental Health Education terkait cara menjaga kebersihan mulut serta
evaluasi 1 minggu kedepan. Dokter akan memberikan edukasi mengenai
cara menjaga kebersihan rongga mulut sikat gigi sebanyak 2 kali sehari
setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dan diajarkan mengenai
teknik sikat gigi yang baik dan benar. Selain itu juga pasien dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C
dan sayuran mengandung air dan serat untuk memperkuat imunitas ibu.
Tatalaksana farmakologis
● Paracetamol 500 mg
● Amoxicillin 500 mg

Anda mungkin juga menyukai