Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARIFATUR RATNA AGUSTIN

NPM : 720621440
KELAS : 3B

TUGAS MATAKULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS


MITOS DAN KEPERCAYAAN SELAMA MASA KEHAMILAN

1. Dilarang makan nanas karena dapat menyebabkan keguguran


Buah nanas mengandung enzim bromelin, yang mana enzim ini mampu menghancurkan protein
dalam tubuh dan bisa menyebabkan pendarahan abnormal. Sehingga, bila ibu hamil
mengonsumsi bromelin dalam bentuk tablet, maka bisa memicu keguguran. Namun, untuk
menyamai kandungan bromelin dalam tablet, diperlukan sekitar 7 hingga 10 buah nanas dalam
sekali makan.

Masih dari buku Pantangan-Pantangan Ibu Hamil Hal-Hal Yang Boleh dan Tidak Boleh
Dilakukan Ibu Hamil, yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar
tinggi, sehingga baik untuk kesehatan.

2. Ibu hamil harus makan dengan porsi dua kali lebih banyak
Ibu hamil diwajibkan mengonsumsi makanan yang baik dan bergizi, tetapi bukan berarti harus
makan dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan
kecukupan gizi ibu hamil berbeda pada setiap trimesternya.

Selain itu, pada masa ini juga tidak sedikit ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
alias morning sickness, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengonsumsi makanan dua kali
lipat dari biasanya.

Faktanya, menurut buku Pengantar Psikologi untuk Kebidanan yang ditulis oleh Herri Zan
Pieter, S.Psi. dan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc., kehamilan merupakan keadaan adanya
calon manusia yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim.

Selama periode tersebut, tentu kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Namun, bukan berarti ibu hamil harus melipatgandakan
porsi makanan. Yang perlu diperhatikan adalah asupan gizinya.

3. Ibu hamil tidak boleh makan daging kambing


Tidak dilarang, Ibu hamil boleh mengonsumsi daging kambing dengan beberapa syarat, yaitu
dengan porsi seimbang, adanya anjuran dari dokter, dan tidak memiliki riwayat penyakit
jantung dan kolesterol. Karena, pada kenyataannya daging kambing merupakan sumber protein,
zat besi, dan vitamin B kompleks yang bermanfaat bila dikonsumsi ibu hamil.
Faktanya, daging kambing banyak mengandung purin (lemak) yang tinggi, memengaruhi
metabolisme asam urat, dan bisa berbahaya bagi penderita kolesterol tinggi dan jantung.
Namun, bila ibu hamil tidak memiliki riwayat penyakit tersebut, daging kambing boleh
dikonsumsi dalam batas porsi yang wajar dan seimbang.

4. Berhati-hati dalam meminum jamu


Jamu merupakan minuman yang dibuat dari bahan-bahan alami yang bebas dari bahan kimia.
Ibu hamil disarankan tidak meminum jamu karena dapat berpotensi mengganggu kehamilan,
seperti air ketuban berwarna keruh atau bahkan kecacatan pada janin. Akan tetapi, jika ibu
hamil tetap ingin meminum jamu sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter.

Masih bersumber dari buku Pengantar Psikologi untuk Kebidanan, dikatakan bahwa faktanya
tidak semua jamu aman diminum ibu hamil. Karena, bahan-bahan dalam jamu sekalipun alami,
tentu ada jenis tanaman tertentu yang mengandung alkohol. Jamu atau obat-obatan sebaiknya
jangan dikonsumsi ibu hamil tanpa rekomendasi dokter.

5. Makanan yang dikonsumsi ibu dapat menentukan warna kulit janin


Berkembang kepercayaan di masyarakat di mana jika ibu hamil mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, maka warna kulit bayinya akan berwarna gelap.

Namun, pada kenyataannya, berdasarkan buku Pantangan-Pantangan Ibu Hamil Hal-Hal


Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil yang ditulis oleh Ayuati dan Alena
Mahardika, perempuan yang sedang mengandung perlu zat besi untuk dapat memproduksi sel
darah merah. Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil.

Selain itu, perlu diketahui bahwa warna kulit bayi hanya bisa dipengaruhi oleh faktor genetik,
bukan karena faktor makanan.

6. Jangan makan ikan supaya bayi tidak bau amis


Kepercayaan ini tentunya salah. Bayi baru lahir yang belum dibersihkan memang sedikit berbau
amis karena bau cairan ketuban, bukan karena seringnya ibu mengonsumsi ikan.

Sebaliknya, ibu hamil disarankan mengonsumsi ikan segar dan matang untuk menjaga daya
tahan tubuhnya dan membantu mempercepat penyembuhan luka setelah persalinan.

7. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh hewan karena dapat menimbulkan cacat
pada bayi
Cacat pada bayi umumnya disebabkan karena banyak faktor, antara lain kekurangan gizi saat
ibu hamil, penyakit, keturunan, atau karena faktor lingkungan yang buruk seperti konsumsi
obat-obatan terlarang, alkohol, paparan radiasi dan pestisida dan makanan, di mana semuanya
itu tidak ada hubungannya dengan membunuh hewan. Namun, bukan berarti ibu hamil dan
suaminya boleh membunuh hewan, karena ini bertentangan dengan ajaran agama.
Mengutip buku berjudul Bidan Sebuah Pendekatan Midwifery of Knowledge yang ditulis oleh
Winda Kusumandari, cacat janin disebabkan oleh kesalahan atau kekurangan gizi, penyakit,
keturunan, atau pengaruh radiasi.

Sementara itu, gugurnya janin paling banyak disebabkan oleh penyakit, gerakan berlebihan
yang dilakukan oleh ibu hamil, misalnya benturan, dan karena faktor psikologis, misalnya stres
dan pingsan.

8. Ibu hamil tidak boleh memelihara kucing


Ibu hamil disarankan tidak memelihara kucing karena bulu kucing sering dianggap dapat
menularkan toksoplasmosis yang berbahaya bagi ibu dan janin.

Faktanya, toksoplasmosis tidak ditularkan melalui bulu kucing, tetapi disebabkan oleh infeksi
parasit Toxoplasma gondii yang terdapat pada kotoran kucing dan makanan yang
terkontaminasi.

Ibu hamil boleh-boleh saja memelihara kucing, selama tetap menjaga kebersihan dan berhati-
hati saat membersihkan kotoran kucingnya.

Anda mungkin juga menyukai