NPM : 720621440
KELAS : 3B
Masih dari buku Pantangan-Pantangan Ibu Hamil Hal-Hal Yang Boleh dan Tidak Boleh
Dilakukan Ibu Hamil, yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar
tinggi, sehingga baik untuk kesehatan.
2. Ibu hamil harus makan dengan porsi dua kali lebih banyak
Ibu hamil diwajibkan mengonsumsi makanan yang baik dan bergizi, tetapi bukan berarti harus
makan dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan
kecukupan gizi ibu hamil berbeda pada setiap trimesternya.
Selain itu, pada masa ini juga tidak sedikit ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
alias morning sickness, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengonsumsi makanan dua kali
lipat dari biasanya.
Faktanya, menurut buku Pengantar Psikologi untuk Kebidanan yang ditulis oleh Herri Zan
Pieter, S.Psi. dan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc., kehamilan merupakan keadaan adanya
calon manusia yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim.
Selama periode tersebut, tentu kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Namun, bukan berarti ibu hamil harus melipatgandakan
porsi makanan. Yang perlu diperhatikan adalah asupan gizinya.
Masih bersumber dari buku Pengantar Psikologi untuk Kebidanan, dikatakan bahwa faktanya
tidak semua jamu aman diminum ibu hamil. Karena, bahan-bahan dalam jamu sekalipun alami,
tentu ada jenis tanaman tertentu yang mengandung alkohol. Jamu atau obat-obatan sebaiknya
jangan dikonsumsi ibu hamil tanpa rekomendasi dokter.
Selain itu, perlu diketahui bahwa warna kulit bayi hanya bisa dipengaruhi oleh faktor genetik,
bukan karena faktor makanan.
Sebaliknya, ibu hamil disarankan mengonsumsi ikan segar dan matang untuk menjaga daya
tahan tubuhnya dan membantu mempercepat penyembuhan luka setelah persalinan.
7. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh hewan karena dapat menimbulkan cacat
pada bayi
Cacat pada bayi umumnya disebabkan karena banyak faktor, antara lain kekurangan gizi saat
ibu hamil, penyakit, keturunan, atau karena faktor lingkungan yang buruk seperti konsumsi
obat-obatan terlarang, alkohol, paparan radiasi dan pestisida dan makanan, di mana semuanya
itu tidak ada hubungannya dengan membunuh hewan. Namun, bukan berarti ibu hamil dan
suaminya boleh membunuh hewan, karena ini bertentangan dengan ajaran agama.
Mengutip buku berjudul Bidan Sebuah Pendekatan Midwifery of Knowledge yang ditulis oleh
Winda Kusumandari, cacat janin disebabkan oleh kesalahan atau kekurangan gizi, penyakit,
keturunan, atau pengaruh radiasi.
Sementara itu, gugurnya janin paling banyak disebabkan oleh penyakit, gerakan berlebihan
yang dilakukan oleh ibu hamil, misalnya benturan, dan karena faktor psikologis, misalnya stres
dan pingsan.
Faktanya, toksoplasmosis tidak ditularkan melalui bulu kucing, tetapi disebabkan oleh infeksi
parasit Toxoplasma gondii yang terdapat pada kotoran kucing dan makanan yang
terkontaminasi.
Ibu hamil boleh-boleh saja memelihara kucing, selama tetap menjaga kebersihan dan berhati-
hati saat membersihkan kotoran kucingnya.