Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Keterampilan Menyimak.
Disusun oleh:
Kelompok 5
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT. atas segala rida
dan Karunia-Nya. Selawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah membawa perubahan yang tak terhingga dalam kehidupan ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Ade Bayu
Saputra, M.Pd. sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Keterampilan Menyimak yang
telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Menyimak yang berjudul, “Situasi,
Pendekatan, Teknik, dan Tujuan Pembelajaran Menyimak.”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Demikian, kami berharap tulisan ini dapat
memberi manfaat untuk pembaca, terutama dalam menambah pengetahuan. Kalimat efektif,
kritik, dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan
penyusunan makalah di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.2 SITUASI
Percakapan dan diskusi menempa kita jadi anggota masyarakat yang aktif,
reseptif, atentif, terbuka menerima pendapat orang lain, bahkan kritik dan cacian mereka.
Percakapan dan diskusi mendidik kita menjadi warga masyarakat sosial yang berdisiplin,
mengetahui apa yang menjadi hak dan apa yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita,
serta tahu persis mana saatnya “memberi” dan kapan saatnya “memberi” kapan saatnya
berbicara dan kapan pula saatnya menyimak. Kepada mereka harus ditanamkan rasa harus
saling menghormati. “siapa yang ingin dihargai oleh orang lain haruslah pula menghargai
orang lain, kalau kita ingin disimak oleh orang lain, kita pun harus berusaha menyimak orang
lain secara atentif.
C. LAPORAN
Dalam hal ini, para penyimak haruslah memberi tanggapan secara apresiatif,
memberi respons dengan sepenuh hati, mengikuti perkembangan atau alur cerita,
membayangkan atau mengimajinasikan gerak lakon yang disorot, yang dipotret, dan
menafsirkan perasaan-perasaan serta motivasi-motivasi para tokoh cerita (Dawson[etall],
1963: 157-7 dalam Tarigan, 2008:148).
3. Menyimak presiatif, drama yang baik atau musik yang merdu dipergelarkan atau
dipentaskan,
2.3 TEKNIK
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung. Teknik pembelajaran juga dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
1. SIMAK – UCAP
Teknik ucapan-ucapan yang akan diperdengarkan dipersiapkan secara cermat. Isi
model ucapan dapat berupa fonem, kata, kata berimbuhan, semboyan, dan puisi pendek.
Model tersebut dapat dibacakan oleh guru atau berupa rekaman suara guru atau suara orang
lain. Model ini disimak dan ditiru siswa.
2. SIMAK – KERJAKAN
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi
siswa itu berbentuk perbuatan.
3. SIMAK – TERKA
4. SIMAK – BERANTAI
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan
pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga.
Begir\tu seterusnya. Siswa terakhir menyebutkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas.
Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
2.4 PENDEKATAN
Pendekatan adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam
memulai pengajaran suatu bidang studi yang memberi arah dan corak
kepada metode pengajarannya dan didasarkan kepada asumsi yang
berkaitan.
1. PENDEKATAN KOMUNIKATIF
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada
tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17, Hymes dalam Brumfit,
1987: 2, dan Djiwandono, 1996: 13). Pendekatan komunikatif
memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan
fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam pembelajaran.
2. PENDEKATAN INTEGRATIF
Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa
dituntut untuk terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus
dilakukan secara terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus
satu keterampilan.
5. PENDEKATAN TUJUAN
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih
dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan
yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan
digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar
tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
6. PENDEKATAN STRUKTURAL
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam
pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap
bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul
pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan
kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang
pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas,
bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural
siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka
memahami kaidah-kaidahnya.
7. PENDEKATAN KONTEKSTUAL
A. MENYIMAK UMUM:
13) Memahami hubungan antara gagasan dan organisasi yang cukup baik untuk
menentukan apa yang bia terjadi berikutnya..
7) Melacak dan mengevaluasi bias dan prasangka buruk dari pembicara atau dari
suatu sudut pandang tertentu.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menyimak adalah proses mendengar dengan pemahaman
dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu. Jadi, di dalam
proses menyimak sudah termasuk mendengar, sebaliknya
mendengar belum tentu menyimak. Di dalam bahasa Inggris
terdapat istilah “listening comprehension” untuk menyimak dan
“to hear” untuk mendengar.
Di samping itu, terjadi situasi menyimak yang terdiri dari
menyimak petunjuk, keterangan, pengumuman, laporan, televisi,
radio, rekaman, dan telepon, serta percakapan dan diskusi. Dalam
menyimak dibutuhkan beberapa teknik, yakni; simak-ucap, simak-
kerjakan, simak-terka, dan simak berantai. Menyimak juga
membutuhkan beberapa pendekatan seperti pendekatan
komunikatif, integratif, cara belajar siswa aktif, belajar
kooperatif, tujuan, struktual, dan konstektual. Serta tujuan
pembelajaran menyimak umum dan menyimak secara kritis.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.binadarma.ac.id/1960/1/MENYIMAK%20BAHASA%20INDONESIA
%20MATERI%2011.docx