Anda di halaman 1dari 6

Asesmen Anak Usia Dini

Tugas 10 P. 12

Resume

Langkah-Langkah Menganalisis Hasil Asesmen Perkembangan Anak Harian

Disusun Oleh:

Nama: Mutiara Nur Alifah

Nim : 19022029

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sri Hartati, M.Pd (1802)

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG\

29 Oktober 202
A. Pengertian Asesmen
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses,
kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano
(2001) sebagai “ The process of Collecting data which shows the development of learning”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang tepat untuk
penilaian proses belajar siswa. Namun meskipun proses belajar siswa merupakan hal penting
yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak dikesampingkan.
Gabel (1993: 388-390) mengkategorikan asesmen ke dalam kedua kelompok besar yaitu
asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes
benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang
tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek,
penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat,
penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi, diskusi dan interviu (wawancara).
Wiggins (1984) menyatakan bahwa asesmen merupakan sarana yang secara kronologis
membantu guru dalam memonitor siswa. Oleh karena itu, maka Popham (1995) menyatakan
bahwa asesmen sudah seharusnya merupakan bagian dari pembelajaran, bukan merupakan
hal yang terpisahkan. Resnick (1985) menyatakan bahwa pada hakikatnya asesmen
menitikberatkan penilaian pada proses belajar siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, Marzano
et al. (1994) menyatakan bahwa dalam mengungkap penguasaan konsep siswa, asesmen
tidak hanya mengungkap konsep yang telah dicapai, akan tetapi juga tentang proses
perkembangan bagaimana suatu konsep tersebut diperoleh. Dalam hal ini asesmen tidak
hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa, akan tetapi juga kemajuan belajarnya.
Jadi, Asesmen adalah proses mengumpulkan data bukti dan menelaah kebutuhan,
keunggulan, kemampuan/abilitas dan deskripsi pencapaian perkembangan dan belajar anak
didik dalam kegiatannya di lembaga pendidikan anak usia dini, antara lain: di TPA, KB,
Posyandu dan TK. Asesmen merupakan istilah umum yang meliputi semua metode yang
biasanya dipakai untuk menjajagi unjuk kerja anak didik secara perseorangan atau kelompok
kecil. Asesmen dapat juga secara luas merujuk pada banyak sumber bukti dan aspek dari
pengetahuan, pengertian, sikap dan keterampilan anak didik. Atau bisa juga merujuk pada
suatu kejadian atau instrumen tertentu, misalnya asesmen portofolio.
B. Prinsip Asesmen
Asesmen digunakan untuk kebutuhan anak. Adapun prinsip asesmen adalah sebagai
berikut:
1. Menggunakan informasi dan sumber yang beragam
2. Bermanfaat untuk permebangan dan belajar anak
3. Melibatkan anak beserta keluarganya
4. Sesuai dan fair untuk anak
5. Otentik
6. Memiliki tujuan yang spesifik dan bersifat reliabel, valid, dan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.

Sebagai seorang profesional/calon profesional, kita dituntut untuk mengikuti prinsip/etika


dalam membuat dokumentasi melalui asesmen yaitu sebagai berikut:
1. Ketetapan Yaitu dengan cara mencatat fakta (data kasar/raw data) secara lengkap dan
dilakukan dengan segera mungkin setalah pengamatan.
2. Objektivitas Yaitu dengan mencatat fakta bahwa secara objektif, tidak bias, dan tidak
ditambah dengan pendapat kita.
3. Menghidari pelabelan Yaitu dengan menghindari kesimpulan dan diagnosis yang terlalu
dini berdasarkan informasi yang terbatas.
4. Memiliki tujuan yang baik Tujuan dokumentasi adalah untuk mengamati perilaku anak,
mengumpulkan informasi tentang anak, dan merencanakan program yang tepat untuk
anak. Dokumentasi tidak ditujukan untuk alasan yang merugikan anak dan keluarganya.
5. Berbagi dengan keluarga Berbagi dan berkomunikasi dengan keluarga tentang perilaku
dan perkembangan anak harus dengan persetujuan pihak yang berkait misalnya guru dan
anak yang diamati (tergantung usia anak). Dalam hal ini, privacy anak juga perlu menjadi
menjadi bahan pertimbangan. Pada kondisi tertentu, seorang profesional perlu meminta
izin pada nak untuk menceritakan tentang anak pada orang tuanya.
6. Kerahasiaan Kerahasiaan anak perlu dijaga, dimana informasi tentang anak hanya boleh
diketahui oleh pihak-pihak yang memiliki hak untuk mengetahui informasi tersebut. Kita
juga perlu meminta izin dari orang tua anak saat mendokumentasi anak.
C. Proses Asesmen
Asesmen merupakan proses mendokumentasi keterampilan dan perkembangan anak.
Asesmen mengukur level perkembangan anak dan memberikan indikasi tahap perkembangan
anak selanjutnya. Asesmen bukanlah sekedar mengukur, mengurutkan ranking, ataupun
mengelompokkan anak dalam kategori tertentu.
Ada empat proses dalam asesmen yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan kebutuhan anak dan menentukan tujuan asesmen.
2. Mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dengan metode yang tepat.
3. Memproses informasi yang bermanfaat untuk melakukan penilaian.
4. Membuat keputusan (judgment) profesional.

D. Langkah-langkah Menganalisis Hasil Asesmen Perkembangan Anak Harian


1. Menentukan jenis penilaian untuk setiap indikator yang dirumuskan di dalam silabus atau
Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik Penilaian.
Tujuan Pemetaan standar kompetensi dilakukan untuk memudahkan guru dalam
menentukan teknik penilaian.
2. Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran.
3. Acuan yang digunakan dalam melaksanaan penilaian sehari-hari kompetensi yang
tertuang pada rencana kegiatan harian (RKH) untuk setiap anak.
4. Hal-hal dan cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut:
a. Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di rencana
kegiatan harian (RKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu dicatat, kelompok
pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau melakukan/menyelesaikan pekerjaan
masih selalu dibantu guru, kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu
melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar,
dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan kemampuan melebihi indikator-
indikator yang diharapkan dalam RKH.
b. Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat pencapaian anak untuk setiap
indikator adalah sebagai berikut:
- Anak yang selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugas-tugas
sesuai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom penilaian
dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada nama anak bersangkutan. Anak yang
sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas
- tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar sesuai dengan indicator seperti
yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom tersebut dituliskan nama anak
dan tanda lingkaran berisi penuh . Anak yang menunjukkan kemampuan sesuai
dengan indicator
- yang tertuang dalam RKH, diberi dengan tanda cek (V).
c. Hasil catatan penilaian yang ada dalam rencana kegiatan harian (RKH) dirangkum
dan dipindahkan ke dalam format rangkuman penilaian perkembangan anak di TK.
- pabila hasil penilaian perkembangan anak dalam 1 (satu) bulan pada RKH lebih
cenderung memperoleh bulatan penuh maka hasilnya akan dipindahkan bulatan
penuh pada rangkuman bulanan. Dan pada kolom keterangan ditampilkan jenis
kegiatan pengayaan yang sesuai untuk anak bersangkutan.
- Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 (satu) bulan pada RKH
lebih cenderung memperoleh bulatan kosong maka hasilnya akan dipindahkan
bulatan kosong pada rangkuman bulanan. Dan pada kolom keterangan
ditampilkan jenis kegiatan remedial yang sesuai untuk anak bersangkutan.
- Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1 (satu) bulan pada RKH
lebih cenderung seimbang perolehan bulatan penuh dan bulatan kosong, maka
hasilnya berupa tanda cek yang kemudian dipindahkan ke rangkuman bulanan.
Dan pada kolom keterangan ditampilkan jenis kegiatan remedial dan pengayaan
yang sesuai untuk anak bersangkutan.
- Data dari buku rangkuman selama 1 (satu) semester ditambah dengan data dari
alat penilaian yang lain seperti absensi, catatan anekdot dianalisis dan
disimpulkan sebagai dasar pembuatan laporan deskripsi.
DAFTAR PUSTAKA

Gabel, D.L. 1993. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. New York:
Maccmillan Company.
Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portfolio Assessment-Its Theory and Practice.
Japan: Shizuoka University.
Marzano, R.J. et al. 1994. Assessing Student Outcomes: Performance Assessment Using the
Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervison and Curriculum
Development.
Popham, W.J. 1995. Classroom Assessment, What Teachers Need it Know. Oxford: Pergamon
Press.
Resnick, D.P. & Resnick, L.B. 1985. “Standards, Curriculum, and Performance: A Historical
and Comparative Perspektive” Educational Researcher 9, 5 - 19.
Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York : Macmillan College
Publishing Company
Wiggins, G. 1984. “A True Test: Toward More Authentic and Equitable Assessment” Phi Delta
Kappan 70, (9).

Anda mungkin juga menyukai