Peradaban manusia di dunia tidak bisa lepas dari globalisasi. Globalisasi adalah keterkaitan
dan ketergantungan antar bangsa dan manusia dalam berbagai aspek kehidupan sehingga
mengaburkan batas-batas negara.
Globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi yang memengaruhi sektor politik, ekonomi,
sosial, dan budaya. Globalisasi juga menciptakan organisasi dan komunikasi antarmasyarakat
di seluruh dunia untuk mengikuti sisten dan kaidah-kaidah yang sama.
Masyarakat di kota-kota besar memiliki kecenderungan untuk selalu menyatu dengan dunia
dan segala sesuatu yang terjadi secara global.
Indonesia telah sejak lama mengadopsi pemikiran dan sistem nilai kehidupan yang
disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Saat ini, tidak perlu waktu lama untuk mengetahui
kejadian yang terjadi di benua lain, teknologi komunikasi yang semakin canggih
mempercepat informasi.
Di samping kemudahan yang didapatkan, globalisasi juga membawa dampak negatif bagi
kehidupan manusia. Berikut dampak negatif globalisasi:
> Pengurangan Tenaga Kerja: Berkembangnya teknologi meningkatkan penggunaan mesin
dan komputer yang menggantikan manusia sebagai tenaga kerja. Sehingga banyak tenaga
kerja kehilangan pekerjaannya.
> Sikap Individualistik: Masyarakat bersikap lebih individualis karena lebih sering
berinteraksi melalui sosial media atau dengan gawainya dibandingakan dengan manusia lain.
> Westernisasi: Perubahan pola hidup kebarat-baratan karena besarnya pengaruh budaya
barat melalui berbagai jaringan sosial media.
> Mengikis Kebudayaan Asli Bangsa: Pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai
dan normal budaya Indonesia mengubah pola kehidupan sosial masyarakat. Salah satu
contohnya adalah budaya pergaulan dan sex bebas yang merusak moral individu masyarakat
Indonesia.
> Pola Hidup Konsumtif: Perkembangan industri yang dibarengi dengan kemudahan
bertransaksi meningkatkan konsumerisme masyarakat terhadap barang dan jasa di luar
kebutuhan pokok.
> Kesenjangan Sosial: Tidak semua kalangan memiliki kemauan dan kemampuan mengikuti
perubahan. Arus globalisasi membentuk kesenjangan sosial antara mereka yang terperangkap
cara lama dengan mereka yang mendewakan perubahan.
> Ketimpangan Ekonomi yang Semakin Mencolok: Arus globalisasi jika tidak dibarengi
dengan kepedulian sosial maka akan membuat perekonomian yang semakin timpang. Pemilik
modal akan semakin kaya dan masyarakat ekonomi menengah ke bawah semakin kesulitan.
Kata gotong royong sangat tidak asing di telinga kita. “ bersatu kita teguh bercerai kita
runtuh ” kalimat tersebut singkat namun maknanya dapat tergambar dengan jelas. Persatuan
adalah landasan semangat yang sejak dulu digunakan oleh para pejuang untuk membangun
bangsa. Budaya gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat
persatuan masyarakat Indonesia.
Namun sejak era globalisasi kata gotong royong semakin jarang dan asing kita dengarkan
di telinga kita saat ini. Gotong royong dapat diartikan dengan mengerjakan sesuatu secara
bersama-sama, tetapi akibat dampak globalisai budaya ini lambat laun mulai luntur.
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara. Dampak negative era globalisai salah satunya adalah sikap individualisme.
Individualisme adalah merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang yang
mementingkan hak pribadinya tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme ini juga
menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain.
Individualisme itu sendiri merupakan bentuk keegoisan seseorang dalam melakukan segala
hal.
Dengan sikap egoisnya itu, orang-orang itu tidak memperdulikan orang-orang di
sekitarnya untuk dapat hidup bersosialisasi dengan dirinya. Sikap seperti inilah yang dapat
memudarkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong dan
sebagainya. Dampak negative yang dihasilkan dari pola hidup individualis itu sendiri yaitu:
kehilangan rasa solidaritas terhadap sesama, egoisme yang tak terbatas, terasingkan dari
kehidupan sosial, kesulitan dalam bersosialisasi.
Lunturnya semangat kegotong royongan di masyarakat perlu segera diantisipasi dengan
memperkuat komitmen kita bersama untuk terus menumbuhkan semangat peduli terhadap
sesama, meneguhkan rasa tanggung jawab bersama dan memantapkan keyakinan bahwa
segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik.
Maka dari itu kita sebagai pemuda indonesia harus menumbuhkan sifat gotong royong mulai
dari diri kita sendiri dengan cara saling tolong menolong, bekerja sama dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, menumbuhkan sikap sosialisasi dengan masyarakat dan mengenyampingkan
sikap individualisme yang tertanam dalam diri kita, karena kita hidup untuk mengasihi sesama
manusia dan bukan untuk hidup menyendiri.
Ciri-ciri Sikap Individualisme
Beberapa ciri sikap individualisme adalah:
Kriminalitas terjadi dikarenakan beberapa faktor. Selain itu, kriminalitas juga memberikan banyak
dampak buruk. Beberapa faktor pemicu terjadinya kriminalitas dalam proses globalisasi, yaitu:
1. Adanya pertentangan pendapat, persaingan ide, sehingga muncul konflik yang tidak
terkontrol.
2. Dalam bidang politik, satu negara memiliki ideologi yang berbeda dengan negara lain.
4. Adanya perbedaan kekayaan dari satu individu dengan individu lain, kelompok masyarakat
dengan kelompok masyarakat lain.
5. Tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan tingkat mentalitas yang baik.
Pencemaran lingkungan dari dampak negatif globalisasi.
Dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan disebabkan oleh gaya hidup masyarakat
yang terbilang terbawa arus globalisasi yang membuat masyarakat memiliki sifat hedonisme,
individualisme dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Aktivitas masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menyebabkan penggunaan barang konsumsi yang
berlebihan dan menghasilkan banyak limbah sampah yang dibuang ke lingkungan sekitar dan
tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan terjadinya bencana alam di
lingkungan masyarakat itu sendiri.
Kerusakan lingkungan masih menjadi maslah global, di Indonesia sendiri masih banyak
masyarakat yang kurang kesadaran terhadap masalah lingkungan ini. Terutama masyarakat
yang tinggal di daerah perkotaan yang kurang memperhatikan keadaan lingkungan tempat
tinggal mereka yang rentan dengan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.
Polusi udara juga sangat berbahaya bagi manusia karena dapat mengganggu kesehatan
masyarakat dan yang paling fatal dapat menyebabkan kematian karena kurangnya udara
segar.
Dikarenakan dampak-dampak yang terjadi sudah semakin parah dan membahayakan bagi
masyarakat. Pemerintah dan masyarakat melakukan kerja sama dalam upaya mengurangi dan
mencegah kerusakan alam.
Selain itu, pemerintah juga memberlakukan kebijakan ganjil genap yang awalnya dibuat
untuk mengatasi masalah kemacetan tetapi juga berdampak positif dalam pengurangan polusi
udara karena berkurangnya jumlah kendaraan yang turun ke jalan. Kebijakan ini juga dapat
meningkatkan pendapatan kendaraan umum, karena bagi masyarakat yang kendaraan
pribadinya tidak dapat turun kejalan akan memilih menggunakan kendaraan umum.
Hal- hal tersebut dapat terjadi dan teratasi oleh masyarakat itu sendiri tergantung dengan
kesadaran masing-masing. Karena menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab semua
masyarakat.
Contoh Demoralisasi
Contoh demoralisasi adalah tindak kriminalitas apapun bentuknya. Penyuapan pada aparat
juga terhitung sebagai contoh demoralisasi. Ada juga tindak anarkis, penyalahgunaan
narkoba, dan pembullyan sebagai bentuk lain sikap demoralisasi.
Kita harus bersikap dalam mengikuti perkembangan zaman terutama dizaman sekarang ini
zaman globalisasi, yang mana semua serba ada dan cepat. Saat ini memang kita harus
bersikap terbuka dengan perkembangan zaman, namun juga harus dapat memilih sisi positif
dan negatif dari globalisasi agar tidak mudah terbawa arus negatif globalisasi.
Kita harus bersikap dalam mengikuti perkembangan zaman terutama dizaman sekarang ini
zaman globalisasi, yang mana semua serba ada dan cepat. Saat ini memang kita harus
bersikap terbuka dengan perkembangan zaman, namun juga harus dapat memilih sisi positif
dan negatif dari globalisasi agar tidak mudah terbawa arus negatif globalisasi.
2. Pemakaian Gadget
Gadget mengubah segalanya. Siswa lebih fokus pada gadget. Hal itu tercermin ketika siswa
sedang pelajaran mereka mengeluarkan HP untuk main gadget.
Lalu saat jam istirahat, siswa main aplikasi sosmed atau membuat video tiktok di dalam kelas.
5. Menggunakan Make Up
Siswa perempuan terkesan lebih menor dibandingkan gurunya. Mereka mengenakan make up
dengan tujuan agar tidak kusam saat di kelas.
Namun, hal itu menyalahi aturan sekolah. Karena tugas siswa ialah belajar, bukan memakai
make up.
Judul