Anda di halaman 1dari 133

Buku Ibadat Sabda dan

Pendalaman Masa Adven


dan Masa Natal
Panduan untuk Umat

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


2023
1

PENGANTAR
Umat Katolik mengisi masa Adven dan Natal dengan
berbagai kegiatan rohani, salah satunya dengan setia berkumpul
untuk berdoa, mendengarkan, dan merenungkan Sabda Tuhan.
Perkumpulan umat yang sederhana ini mengungkapkan hakikat
Gereja sebagai umat Allah yang berkumpul dan berdoa di seputar
Sabda Tuhan. Adven dan Natal mendapatkan tempat yang
istimewa dalam kegiatan liturgi dan peribadatan, tetapi juga dalam
menggereja secara umum.
Dalam rangka itu, Buku Ibadat dan Pendalaman Masa Adven
dan Natal ini dimaksudkan sebagai bahan bantuan bagi umat
Katolik untuk merayakan ibadat dalam perkumpulan umat, dan
juga untuk memperdalam makna dari masa liturgi ini. Buku ini
terdiri dari tata ibadat sabda umat dan bahan pendalaman Adven
dan Natal. Bahan pendalaman bisa dipakai sebagai materi
katekese pengganti khotbah Kitab Suci, atau juga sebagai bahan
bacaan pribadi untuk memperkaya kazanah pengetahuan tentang
masa Adven dan persiapan Natal.
Semoga Buku Ibadat dan Pendalaman ini bisa membantu
para pemimpin ibadat di wilayah rohani atau kelompok kategorial
untuk memandu umat dalam ibadat dan pengajaran seputar
Adven dan Natal.

Manado, 27 November 2023


Komisi Liturgi Keuskupan Manado

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


2

DAFTAR ISI
PENGANTAR ..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
PEMBERKATAN LINGKARAN ADVEN DI RUMAH............................................... 4
PEMBERKATAN LINGKARAN ADVEN DALAM MISA DI GEREJA ....................... 10
MAKNA LINGKARAN ADVEN .......................................................................... 12
IBADAT SABDA MINGGU ADVEN I .................................................................. 15
PENDALAMAN MINGGU ADVEN I: MAKNA MASA ADVEN ............................. 31
IBADAT SABDA MINGGU ADVEN II ................................................................. 34
PENDALAMAN MINGGU ADVEN II: LITURGI MASA ADVEN ............................ 46
IBADAT SABDA MINGGU ADVEN II ................................................................. 49
PENDALAMAN MINGGU ADVEN III: “O ANTIFON” ......................................... 61
IBADAT SABDA MINGGU ADVEN IV ................................................................ 64
PENDALAMAN MINGGU ADVEN IV: MEMPERSIAPKAN PERAYAAN NATAL .... 76
IBADAT SABDA MASA NATAL I ....................................................................... 80
PENDALAMAN MASA NATAL I ........................................................................ 92
IBADAT SABDA MASA NATAL II ...................................................................... 95
PENDALAMAN MASA NATAL II ..................................................................... 106
IBADAT SABDA MASA NATAL III ................................................................... 109
PENDALAMAN MASA NATAL III .................................................................... 121
SERUAN DAN DOA SESUDAH MADAH TE DEUM .......................................... 122
DOA SESUDAH MADAH VENI CREATOR SPIRITUS ........................................ 125
PEMBERKATAN KAPUR ................................................................................. 127

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


3

PEMBERKATAN RUMAH KELUARGA ............................................................. 128

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


4

PEMBERKATAN LINGKARAN ADVEN DI


RUMAH

Jika lingkaran Adven tidak diberkati di gereja, anggota keluarga dapat


berkumpul pada hari Sabtu sore/malam atau pada hari Minggu tepat pada
Minggu Adven Pertama untuk pemberkatan lingkaran adven. Pemberkatan ini
menandai dimulainya persiapan Natal bagi seluruh anggota keluarga.
Lingkaran adven dengan rangkaian daun-daun hijau merupakan simbol
kehidupan dan kebersamaan. Empat lilin adven merupakan simbol perjalanan
keluarga menuju kepada Sang Terang, yakni Yesus Kristus. Kelahiran Sang
Terang itu akan dirayakan pada hari Natal.

Singkatan:
P1,2,3 Pemandu
U Umat (anggota keluarga)

Lagu Pembukaan: (Salah satu lagu adven)

P1 Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus


U Amin
P2 Kita memulai masa adven dengan memohon berkat
Tuhan atas lingkaran adven kita ini. Sebagaimana
cahaya lilin di atas lingkaran adven ini semakin terang,
demikian juga pesta kelahiran Yesus Kristus Sang
Terang dunia semakin mendekat. Ia membuat
kehidupan kita semakin bercahaya.
P3 Dalam Injil Yohanes Yesus berkata: Akulah terang
dunia. Barang siapa mengikuti Aku, dia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memiliki
terang hidup (Yoh 8:12).
P1 Kami memuji dan memuliakan Tuhan, Pencipta kita:
Terpujilah Engkau, Allah kami; Engkau telah
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
5

menciptakan segala sesuatu, sebab Engkau adalah


kasih dan sumber kehidupan. Kami memuji Dikau.
U Kami memuliakan Dikau
P1 Di dalam diri Putra-Mu Engkau telah
menganugerahkan kepada kami terang dan
kehidupan. Kami memuji Dikau.
U Kami memuliakan Dikau.
P1 Roh Kudus-Mu menerangi hati kami sehingga kami
boleh mengenal pengharapan yang berasal dari pada-
Mu. Kami memuji Dikau.
U Kami memuliakan Dikau.
P1 Kami mengucapkan syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Engkau menganugerahkan kepada kami
kegembiraan Adven. Dengan penuh pengharapan
dan kepercayaan kami menantikan kelahiran Yesus
Kristus Putra-Mu. Hari ini kami berkumpul di sekitar
lingkaran adven ini. Kami mohon ya Tuhan: Sudilah
memberkati lingkaran Adven ini. Berkatilah juga lilin-
lilin ini. Lilin-lilin ini mengingatkan kami akan Yesus
yang menjadi terang bagi semua orang. Dan
sebagaimana cahaya lilin-lilin ini semakin terang
benderang, semoga kami semakin mencintai Engkau
dan sesama kami. Kami mohon ini dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.

Lingkaran adven dapat diberkati dengan air berkat (yang diambil dari
gereja). Kemudian, lilin pertama dinyalakan oleh salah satu anggota
keluarga.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
6

Sesudah itu, dinyanyikan satu lagu Adven.

DOA PUJIAN ADVEN

P1 Terpujilah Engkau, Allah yang kekal, Pencipta


segala sesuatu. Engkau memberikan kepada kami
masa persiapan menyambut kedatangan Putra-Mu.
Semoga di masa Adven hati kami dipenuhi dengan
kerinduan untuk mencari dan menemukan apa yang
terpenting dalam hidup, dan terutama untuk
menemukan Engkau dalam sesama kami. Semoga
kami pun mampu merasakan dan mengalami
Engkau yang memandang dan menyentuh hidup
kami dengan kasih ilahi-Mu.

P2 Terpujilah Engkau, Tuhan, Pencipta dan Pencinta


kehidupan. Engkau memberikan kepada kami saat-
saat yang penuh kejutan. Semoga di masa adven ini,
kami rela untuk melepaskan pemikiran dan ide-ide
kami sendiri, yang sering membelenggu hidup kami.
Dengan demikian, semoga masa adven ini
menunjukkan kepada kami jalan menuju terang-Mu,
dan mengarahkan hidup kami semata-mata kepada-
Mu.

P3 Terpujilah Engkau, Tuhan, pencipta alam semesta,


Engkau memberikan kepada kami masa penantian
ini. Semoga di masa adven ini kami dipenuhi dengan
kegembiraan, dan kami dihantar kepada Dia yang
akan datang. Buatlah kami siap untuk menyambut-
Nya di dalam hati kami.
Sesudah itu dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

Doa permohonan untuk anggota keluarga sendiri atau untuk orang-orang lain
dapat diucapkan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


7

P1 Marilah kita berdoa bagi pemimpin Gereja kita, Paus


Fransiskus, Uskup kita Mgr. Benediktus Rolly Untu,
Pastor Paroki kita (...), dan segenap pelayan umat.
Ya Tuhan, anugerahkanlah kebijaksanaan dan
kesehatan kepada mereka supaya mereka dapat
menggembalakan kami umat seturut kehendak-Mu.
Kami mohon.
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P2 Marilah kita berdoa untuk para pemimpin negara
kita, dari pusat sampai di daerah-daerah. Ya Tuhan,
bimbinglah para pemimpin negara kami agar mereka
mampu menghantar seluruh rakyat kepada
kesejahteraan dan kemakmuran. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P3 Marilah kita berdoa untuk orang-orang sakit, miskin
dan terlantar. Ya Tuhan, hiburlah, sembuhkanlah
dan kuatkanlah mereka semua, agar merasa tidak
merasa sendiri di dalam pergumulan hidup mereka.
Kami mohon.
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P4 Marilah kita berdoa untuk keluarga kita. Ya Tuhan,
Engkau sendiri mengenal harapan, sukacita dan
pergumulan kami. Kami mau menyerahkan segenap
anggota keluarga kami, juga cita-cita dan harapan
keluarga kami kepada-Mu. Kami percaya bahwa
Engkau selalu berjalan bersama kami, baik dalam
suka maupun dalam duka. Engkau menuntun kami

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


8

di saat baik di saat kami kuat maupun di saat kami


lemah. Kami mohon.
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P1 Marilah kita menyatukan doa dan permohonan kita
dengan doa yang diajarkan Kristus kepada kita.
U Bapa Kami ...
P1 Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
P1 Semoga Allah yang mahakuasa memberkati kita,
mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup
yang kekal:
P/U Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Sesudah itu, dinyanyikan satu lagu Adven.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


9

Adven adalah masa penantian, pertobatan, dan pengharapan:


▪ Penantian: Kita mengenangkan kedatangan Tuhan yang
pertama, papa, dalam sosok insan yang dapat mati; sekaligus
kita menantikan kedatangan-Nya yang terakhir, secara mulia,
sebagai penguasa waktu dan hakim semesta.
▪ Pertobatan: Sering dimunculkan oleh liturgi masa Adaven
sambil mengutip para nabi, khususnya Yohanes Pembaptis:
“Bertobatlah sebab Kerajaan Allah sudah dekat” (Mat 3:2).
▪ Pengharapan penuh suka cita bahwa keselamatan sudah
digenapi oleh Kristus; bahwa realitas rahmat di dunia ini akan
menjadi matan dan mencapai kepenuhannya.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


10

PEMBERKATAN LINGKARAN ADVEN


DALAM MISA DI GEREJA
Pemberkatan Lingkaran Adven dapat diatur demikian:
▪ Pemberkatan diadakan dalam misa pertama Minggu Adven I, entah
pada hari Sabtu sore atau Minggu pagi.
▪ Pemberkatan lingkaran Adven dapat dibuat sesudah tanda salib dan
salam, atau juga sesudah Homili.

UPACARA PEMBERKATAN

P Saudara-saudari terkasih, marilah sehati sejiwa kita


memohon berkat Tuhan atas lingkaran Adven ini, agar
karena berkat-Nya, lingkaran Adven ini menjadi tanda
suci yang selalu mengungkapkan persekutuan umat
sejati sejiwa mempersiapkan diri agar pantas
menyambut kedatangan Yesus, Sang Juruselamat.
Hening sejenak

P (Hendaknya umat mengulangi): Terpujilah Engkau selama-


lamanya.
P Terpujilah Engkau, ya Allah, pencipta segala sesuatu.
U Terpujilah Engkau selama-lamanya.
P Dalam diri Putra-Mu, yang datang sebagai Cahaya
sejati, Engkau mengusir kegelapan hati kami,
sehingga sadarlah kami, betapa besar kasih-Mu yang
boleh kami dambakan.
U Terpujilah Engkau selama-lamanya.
P Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala masa.
U Amin.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
11

Pemimpin mengulurkan tangan ke atas karangan adven:

P Marilah kita berdoa


Allah Bapa kami, kami bersyukur kepada-Mu karena
kami boleh mengalami lagi masa Adven, masa yang
penuh pengharapan dan kerinduan akan kedatangan
Sang Juruselamat. Harapan dan kerinduan itu kami
ungkapkan dalam lingkaran Adven. Maka kami
mohon: Berkatilah (imam membuat tanda salib) lingkaran
Adven ini, dan limpahkanlah rahmat-Mu supaya
melalui masa yang suci ini persekutuan umat-Mu di
paroki kami semakin kokoh. Semoga kami selalu bahu
membahu mempersiapkan diri dengan tekun
sehingga sungguh pantas menyambut kedatangan
Yesus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan
pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa.
U Amin
Sesudah itu, imam dapat mereciki lingkaran Adven dengan air suci, jika perlu
mendupainya.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


12

MAKNA LINGKARAN ADVEN

Lingkaran Adven termasuk salah satu elemen


kesalehan umat Katolik selama masa adven. Bukan hanya
di dalam Gereja, umat juga menaruh lingkaran adven di
rumah masing-masing. Namun, lingkaran adven lebih dari
sekedar dekorasi untuk memperindah ruangan. Di dalam
Lingkaran Adven kita melihat simbol-simbol yang makna
bagi umat Katolik.
▪ Bentuk lingkaran melambangkan hakikat Allah
yang kekal. Lingkaran tidak memiliki awal dan
akhir. Demikian juga Allah. Ia telah ada, akan
selalu ada, dan tidak akan pernah berlalu. Ia kekal
abadi. Kita manusia mengambil bagian dalam
keabadian Tuhan melalui kebangkitan Yesus
Kristus. “Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama – lamanya” (Yoh. 11:25-26).
▪ Lingkaran adven dilengkapi dengan ranting-ranting
atau hiasan berwarna hijau yang tak pudar. Warna
hijau melambangkan harapan akan hidup kekal,
tetapi juga sebagai lambang iman yang mantap,
selalu segar dan hidup.
▪ Empat lilin pada lingkaran adven melambangkan
empat minggu masa penantian. Setiap minggu
dinyalakan satu lilin. Dengan demikian, cahaya dan
terang lilin adven semakin bertambah. Kedatangan
Kristus Terang Dunia (Yoh. 8:12) semakin
mendekat. Terang juga mengungkapkan
kegembiraan dan kehangatan hati. Sukacita
semakin besar, karena Kristus semakin dekat.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
13

▪ Warna lilin untuk lingkaran adven memiliki makna


yang khusus. Umat terbiasa menempatkan lilin-lilin
berwarna ungu pada lingkaran adven. Sebab, ungu
adalah warna liturgi masa adven. Ungu
melambangkan sausana hati kita pada masa
adven, yakni pengharapan. Namun, ungu juga
adalah simbol pertobatan. Pada masa adven, fokus
kita juga adalah pada seruan pertobatan:
Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis maka Allah
akan mengampuni kesalahanmu!
▪ Lilin yang dipakai pada minggu Adven III (minggu
Gaudete) boleh berwarna ungu muda atau ungu
mawar. Sebab, pada minggu Adven III ini bisa
dipakai warna liturgi ungu muda atau ungu mawar.
Pada masa adven, kita diundang untuk
merenungkan hal-hal yang esensial dari hidup kita,
terutama hidup iman kita kepada Tuhan.
▪ Empat lilin dapat juga melambangkan empat arah
mata angin. Cahaya lilin adven dapat merangkum
seluruh dunia. Sebab, rahmat Allah diberikan juga
kepada seluruh alam semesta. Kristus datang
sebagai Juruselamat bukan hanya untuk manusia,
tetapi untuk seluruh alam semesta.
▪ Lingkaran adven biasanya diatur secara sederhana
di dalam ruang gereja. Namun, lingkarang adven
bisa juga dihiasi dengan elemen-elemen yang
berasal dari alam, misalnya bunga, ranting,
dedaunan, atau bahkan buah. Penggunaan
elemen-elemen alam ini mengarahkan kita pada
keindahan dan keragaman ciptaan. Sebab, semua
ciptaan Tuhan juga menantikan dengan rindu
pengharapan dan keselamatan yang dibawa oleh
Yesus Kristus (Rm. 8:19).

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


14

Lingkaran Adven, dengan penyalaan lilin yang


bertambah Minggu demi Minggu, sampai Hari Raya Natal
Tiba, merupakan renungan atas aneka tahap sejarah
keselamatan yang mendahului kedatangan Kristus dan
simbol cahaya nubuat yang makin hari makin cerah
menerangi malam panjang yang mendahului terbitnya
Surya Keadilan (Mi 3:20; Luk 1:78).

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


15

IBADAT SABDA MINGGU ADVEN I


BERJAGA-JAGALAH!

A. PEMBUKA
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Sesudah itu, sambil berdiri umat menyanyikan lagu pembuka. Umat
berdiri.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salah satu rumusan
salam berikut:

CARA 1
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

CARA 2

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


16

P Semoga kita diperkenankan melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita, dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR

P Saudara-saudari. Sekarang kita memasuki Masa


Adven. Pada Minggu Adven pertama, kita
mengarahkan hati kita kepada kedatangan Tuhan di
masa yang akan datang. Kapan Tuhan datang, tidak
seorang pun tahu. Kita hanya butuh berjaga-jaga
dan menantikan kedatangan Tuhan penuh
kepercayaan dan pengharapan. Kita merayakan
masa Adven di tengah aktivitas dan rutinitas harian
kita. Di situ, kita mengalami bukan hanya
kegembiraan dan sukacita, tetapi juga pengalaman
stress, tertekan, dan gagal. Masa adven
menawarkan kepada kita saat-saat rohani untuk
hening, bermenung dan berdoa, sehingga kita boleh
menemukan makna di balik ritunitas yang
membosankan, menemukan apa yang esensial
dalam hidup kita di tengah usaha untuk mencari
prestasi dan harga diri kita.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Tobat.

PEMBERKATAN LINGKARAN ADVEN


Jika lingkarang Adven belum diberkati, bagian pengantar dapat diganti
dengan upacara mohon berkat atas lingkaran adven yang akan dipakai dalam
ibadat, atau lingkaran adven dari keluarga-keluarga.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


17

P Kita memulai masa adven dengan memohon berkat


Tuhan atas lingkaran adven kita ini. Sebagaimana
cahaya lilin di atas lingkaran adven ini semakin terang,
demikian juga pesta kelahiran Yesus Kristus Sang
Terang dunia semakin mendekat. Ia membuat
kehidupan kita semakin bercahaya.
Dalam Injil Yohanes Yesus berkata: Akulah terang
dunia. Barang siapa mengikuti Aku, dia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memiliki
terang hidup (Yoh 8:12).
Kami memuji dan memuliakan Tuhan, Pencipta kita:
Terpujilah Engkau, Allah kami; Engkau telah
menciptakan segala sesuatu, sebab Engkau adalah
kasih dan sumber kehidupan. Kami memuji Dikau.
U Kami memuliakan Dikau
P Di dalam diri Putra-Mu Engkau telah
menganugerahkan kepada kami terang dan
kehidupan. Kami memuji Dikau.
U Kami memuliakan Dikau.
P Roh Kudus-Mu menerangi hati kami sehingga kami
boleh mengenal pengharapan yang berasal dari pada-
Mu. Kami memuji Dikau.
U Kami memuliakan Dikau.
P Kami mengucapkan syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Engkau menganugerahkan kepada kami
kegembiraan Adven. Dengan penuh pengharapan
dan kepercayaan kami menantikan kelahiran Yesus

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


18

Kristus Putra-Mu. Hari ini kami berkumpul di sekitar


lingkaran adven ini. Kami mohon ya Tuhan: Sudilah
memberkati lingkaran Adven ini. Berkatilah juga lilin-
lilin ini. Lilin-lilin ini mengingatkan kami akan Yesus
yang menjadi terang bagi semua orang. Dan
sebagaimana cahaya lilin-lilin ini semakin terang
benderang, semoga kami semakin mencintai Engkau
dan sesama kami. Kami mohon ini dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.

Lingkaran adven dapat diberkati dengan air berkat (yang diambil dari gereja).
Kemudian, lilin pertama dinyalakan oleh salah satu anggota keluarga.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat (lihat Buku PS 25-26; atau MB 10-A-B-
C) atau Saya Mengaku.

P Sebelum memulai ibadat ini, marilah kita


merendahkan diri di hadapan Tuhan dan memohon
belas kasih-Nya.
Hening sejenak

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.
U Kasihanilah kami, ya Allah.
P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,
jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


19

P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,


dan aku mengeluh sepanjang hari
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpinmengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Allah Bapa yang maharahim, Engkau selalu
mengajari kami menaruh kepercayaan dan
kesetiaan kepada-Mu. Bantulah kami umat-Mu
dalam masa adven ini mempersiapkan hati dan
selalu berjaga-jaga menantikan kedatangan-Mu
kelak. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah yang akan diwartakan dengan kata-kata berikut, atau dengan
rumusan lain yang sesuai:
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
20

P Saudara-saudari. Sebagaimana kata-kata Rasul


Paulus, Sabda Tuhan bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran (2Tim. 3:16). Yakin akan kata-kata ini,
marilah kita membiarkan Sabda Tuhan bergema dan
meresap dalam hati, budi, dan telinga kita:
“Bersabdalah Tuhan, hamba-Mu siap
mendengarkan”!
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya lagu dari Madah Bakti.
208, 213, 218, atau Puji Syukur 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak umat berdiri. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Markus


(Mrk. 13:33-37).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

P Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak


tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama
seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan
rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab
kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan
tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu
supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu
pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau
larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia
tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


21

tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan


kepada semua orang: berjaga-jagalah!
Pembacaan Injil diakhiri dengan salah satu rumusan berikut ini:

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk

KHOTBAH
Pemimpin dapat menyampaikan khotbah berikut, atau dengan khotbah lain
yang dipersiapkan sendiri.

P Saudara-saudari terkasih. Masa adven adalah masa


penantian kedatangan Tuhan. Pada minggu adven
pertama, kita merenungkan kedatangan Tuhan kembali
pada akhir zaman. Sebagai orang Kristiani kita percaya
bahwa Tuhan akan datang kembali pada akhir zaman.
Tetapi, tidak seorang pun tahu kapan Tuhan akan datang
kembali untuk kedua kalinya. Oleh karena itu, dalam
bacaan Injil hari ini, tiga kali Yesus berseru: “Berjaga-
jagalah”! Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan
kepada kita: “jangan tidur, jangan lengah, selalu
terbangun”.
Saudara-saudari terkasih. Kita tahu bahwa berjaga-jaga
itu adalah pekerjaan yang paling membosankan. Apalagi
kita harus berjaga untuk menanti sesuatu yang tidak
pasti. Tetapi, seruan “berjaga-jaga” adalah bagian dari
tindakan iman kita. Orang beriman selalu siap untuk
berjaga-jaga menantikan Tuhan. Orang yang berjaga-
jaga adalah orang yang memiliki pengharapan. Di sinilah
kita menemukan inti dari adven: berjaga-jaga dengan
penuh pengharapan. Jika kita memiliki pengharapan,
maka kita tidak akan bosan berjaga-jaga menantikan
Tuhan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


22

Pertanyaannya adalah bagaimana kita harus berjaga-


jaga? Apa yang harus kita buat selama berjaga-jaga? Kita
tidak harus berjaga-jaga layaknya seorang petugas
security yang selalu stand by di tempat. Melainkan, kita
berjaga-jaga sambil melakukan aktivitas dan kehidupan
kita setiap hari. Kita berjaga-jaga dengan menjalani
kehidupan kita setiap hari, melakukan pelayanan dan
tanggung jawab kita. Namun, di tengah aktivitas dan
kehidupan harian kita, hidup kita selalu terarah kepada
Tuhan. Kita selalu mengandalkan kekuatan Tuhan.
Berjaga-jaga dalam hidup berarti waspada jangan sampai
kuasa kejahatan dan kegelapan menjauhkan kita dari
Tuhan, atau melemahkan pengharapan kita. Jangan
sampai kita terbuai oleh kesenangan dan kenikmatan
duniawi, dan kita melupakan Tuhan. Jangan sampai kita
mengandalkan kekuatan kita sendiri, sombong dengan
prestasi kita, sehingga kita lupa bahwa kita membutuhkan
rahmat Tuhan untuk menjalani hidup lebih bermakna.
Berjaga-jaga dalam hidup berarti kita butuh waktu khusus
bersama Tuhan, melalui doa, hening, mendengarkan dan
meresapkan Sabda Tuhan, mengikuti ibadat dan
perayaan ekaristi. Kita butuh saat-saat di mana kita
membiarkan Tuhan berbicara dan bekerja dalam diri kita
sesuai rencana-Nya, membiarkan Tuhan menyentuh dan
membentuk hidup kita sesuai dengan rancangan-Nya.
Itulah Adven yang penuh rahmat. Dengan demikian, kita
bisa menimbah kekuatan rohani dari itu semua agar kita
selalu memiliki kekuatan untuk terus berjaga menantikan
Tuhan.

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.

Khotbah dapat juga diganti dengan membawakan KATEKESE MINGGU


ADVEN I. Lihat hal. 31.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


23

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan DOA PUJIAN ADVEN

DOA PUJIAN ADVEN

P Terpujilah Engkau, Allah yang kekal, Pencipta


segala sesuatu. Engkau memberikan kepada kami
masa persiapan menyambut kedatangan Putra-Mu.
Semoga di masa Adven hati kami dipenuhi dengan
kerinduan untuk mencari dan menemukan apa yang
terpenting dalam hidup, dan terutama untuk
menemukan Engkau dalam sesama kami. Semoga
kami pun mampu merasakan dan mengalami
Engkau yang memandang dan menyentuh hidup
kami dengan kasih ilahi-Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, Pencipta dan Pencinta


kehidupan. Engkau memberikan kepada kami saat-
saat yang penuh kejutan. Semoga di masa adven ini,
kami rela untuk melepaskan pemikiran dan ide-ide
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
24

kami sendiri, yang sering membelenggu hidup kami.


Dengan demikian, semoga masa adven ini
menunjukkan kepada kami jalan menuju terang-Mu,
dan mengarahkan hidup kami semata-mata kepada-
Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, pencipta alam semesta,


Engkau memberikan kepada kami masa penantian
ini. Semoga di masa adven ini kami dipenuhi dengan
kegembiraan, dan kami dihantar kepada Dia yang
akan datang. Buatlah kami siap untuk menyambut-
Nya di dalam hati kami.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.
Umat menyanyikan Lagu Adven.

Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

DOA PERMOHONAN
Umat juga menanggapi pewartaan Sabda Tuhan dengan menyampaikan Doa
Permohonan berikut ini:

P Tuhan Yesus berfirman “hati-hatilah dan berjaga-


jagalah. Sebab kamu tidak tahu waktunya akan tiba.
Untuk mari kita selalu berjaga-jaga dalam doa.

L Bagi Gereja Kudus


Allah Bapa yang Maha Rahim, bantulah Gereja-Mu
agar selalu bersikap terbuka dalam mendengarkan
sabda-Mu dan mampu melaksanakannya dalam
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
25

kehidupan menggereja zaman ini. Marilah Kita


Mohon:
U Kabulkanlah doa kami ya, Tuhan.
L Bagi Para Pemimpin Negara.
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, bantulah para
pemimpin negara dalam menuntun dan memimpin
sesamanya. Semoga kuasa Roh Kudus selalu
menerangi usaha-usaha baik mereka dalam
mengembangkan masyarakat. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi Mereka yang Tidak Bisa merayakan minggu
Adven pertama ini.
Allah Bapa yang maha baik, Engkau selalu
mendambakan kesatuan dalam diri umat-Mu.
Semoga sembah bakti kami di hadapan-Mu
menolong saudara dan saudari kami yang tidak
merayakan hari minggu Adven pertama ini karena
sakit, tidak memiliki pelayan dan tanpa bangunan
Gereja. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Umat dapat menyampaikan permohonan-permohonan lain.

P Allah Bapa yang mahasetia, kabulkanlah segala


permohonan kami sesuai kehendak-Mu. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


26

DOA BERKAT
Doa Berkat dipakai apabila ibadat dirayakan untuk maksud atau ujud tertentu.
Pemimpin dapat menggunakan salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah
ini sesuai dengan ujud khusus.

Doa Berkat (untuk keluarga)


Seluruh anggota keluarga hendaknya berdiri.

P Saudara-saudari, marilah kita mohon berkat Tuhan


untuk keluarga …… yang pada hari ini hendak
bersyukur kepada Tuhan atas anugerah …. (Hening
sejenak)

P Marilah berdoa.
Tuhan Allah kami, kami memuji Dikau karena
Engkau menghendaki agar Putera-Mu sendiri hidup
dalam sebuah keluarga manusia serta mengalami
suka-duka mereka. Pandanglah dengan rela
keluarga …… ini. Sudilah Engkau memberkati,
melindungi dan memelihara keluarga ini.
Teguhkanlah mereka dengan rahmat-Mu dan
jadikanlah mereka orang-orang yang gembira dan
bahagia. Bantulah agar semua anggota keluarga ini
saling membantu dalam semangat cinta kasih dan
kerukunan terhadap-Mu dan di antara mereka satu
sama lain, serta saling melayani sebagaimana telah
dibuat oleh Putra-Mu sebagai teladan bagi kami.
Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin
atau

Doa Berkat (orang dewasa)

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


27

Doa ini didoakan untuk anggota keluarga yang hendak bersyukur atas
peristiwa atau untuk maksud tertentu. Bila yang hendak didoakan hadir dalam
ibadat maka baiklah ia berdiri di depan atau di dekat pemimpin.

P Saudara-saudari. Marilah kita mohon berkat Tuhan


untuk saudara kita …… yang pada hari ini hendak
bersyukur kepada Tuhan atas anugerah ...
P Marilah berdoa
Ya Bapa Maha Pengasih. Betapa Engkau mencintai
hamba-Mu (nama) sebagai ciptaan-Mu sendiri;
memeliharanya dan memberinya rupa-rupa
anugerah, khususnya (sebutkan intensi/maksud).
Kami berterima kasih kepada-Mu, atas semua
pengalaman hidup yang telah dilaluinya sebagai
rahmat, atas segala pengalaman yang membuatnya
merasa dikasihi oleh Engkau sendiri, oleh
keluarganya, oleh sahabat-sahabatnya, dan oleh
kami semua. Semoga ia diliputi sukacita dan damai
sejahtera, dijauhkan dari marabahaya, dipelihara
dengan kesehatan yang baik, dan dihibur oleh
kerinduan untuk selalu berada dalam perlindungan-
Mu. Demi Kristus pengantara kami.

atau

Doa Berkat (anak-anak)


Doa ini didoakan untuk anggota keluarga (anak-anak) yang hendak
bersyukur atas HUT atau untuk maksud tertentu. Bila yang hendak didoakan
hadir dalam ibadat maka baiklah ia berdiri di depan atau di dekat pemimpin.

P Saudara-saudari! Marilah kita mohon berkat Tuhan


untuk (… nama anak) yang pada hari ini hendak
bersyukur kepada Tuhan atas rahmat …. yang
secara istimewa dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


28

Sambil pemimpin membacakan doa, orang tua (atau wali) meletakkan tangan
di atas bahu atau kepala anak.

P Marilah berdoa
Bapa surgawi, Putra-Mu Yesus meletakkan tangan-
Nya atas anak-anak yang dihantar kepada-Nya.
Sudilah memberkati (sebut nama anak) yang pada
hari ini bergembira karena (sebut peristiwa).
Peliharalah dia dalam segala kebaikan, dan berilah
dia kelimpahan rahmat-Mu. Sinarilah dia dengan
cahaya-Mu, agar ia boleh melihat keagungan-Mu di
dunia dan selalu bergembira pada hari-hari
hidupnya, terutama dalam usahanya menggapai
cita-cita pada masa-masa pertumbuhannya ini.
Semoga anak ini selalu ingat akan Sabda-Mu dan
menjalankannya dengan setia sebagai pedoman
hidup. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin
atau

Doa Berkat (untuk umat lanjut usia)


Doa ini didoakan untuk anggota keluarga (lanjut usia) yang hendak bersyukur
atas HUT atau untuk maksud tertentu. Bila yang hendak didoakan hadir dalam
ibadat maka baiklah ia berdiri di depan atau di dekat pemimpin.

P Saudara-saudari! Marilah kita mohonkan berkat Allah


untuk Bapak/Ibu (sebut nama) di usianya yang lanjut
ini.
P Marilah berdoa.
Ya Bapa, Penyelenggara hidup kami. Kami
bersyukur kepada-Mu atas usia lanjut yang Kau
anugerahkan kepada (Bapak/Ibu). Kami yakin
bahwa usia lanjut adalah waktu untuk menuju
kepenuhan hidup rohani dan penyerahan diri penuh
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
29

kepercayaan ke dalam tangan-Mu. Maka kami


mohon, pandanglah dengan rela hamba-Mu ini
(sebut nama), anugerahkanlah kepadanya kekuatan
untuk menyatukan diri dengan cintakasih yang lebih
besar; yakni kurban Putra-Mu dan semakin penuh
ikut serta dalam rencana-Mu. Semoga karena kasih
dan kerahiman-Mu ia tetap gembira dalam hidupnya.
Demi Kristus Pengantara kami.
U Amin.

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Kami bersyukur kepada-Mu Tuhan atas sabda yang
kami renungkan bersama tadi. Semoga apa saja
yang kami renungkan ini menghantar kami kepada

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


30

persiapan yang matang untuk menyongsong


kelahiran Putra-Mu. Demi Kristus, Pengantara kami.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


ibadat ini, marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah
P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

LAGU PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai. Baiklah bila dibawakan nyanyian
yang bertema perutusan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


31

PENDALAMAN MINGGU ADVEN I: MAKNA


MASA ADVEN

Istilah Adven
Adven berarti kedatangan Kristus di tengah
manusia. Ada dua bentuk kedatangan Kristus. Yang
pertama adalah kedatangan Kristus sebagai manusia
(Inkarnasi), dan yang kedua adalah kedatangan Kristus
pada akhir zaman. Saat ini, masa adven juga dihayati
sebagai masa persiapan untuk menyambut Pesta Natal,
di mana kita mengenangkan kedatangan Tuhan yang
pertama di Betlehem.
Jadi, ada dua karakter masa adven. Yang pertama
adalah adven sebagai persiapan akan pesta kelahiran
Tuhan (natal) di mana kita mengenangkan kedatangan
Tuhan yang pertama. Yang kedua, adven mengarahkan
hati kita kepada penantian penuh harapan akan
kedatangan Tuhan pada akhir zaman.

Tema-tema Masa Adven dalam Liturgi


Minggu Adven I dan II bertemakan penantian
kedatangan Tuhan yang kedua, yakni kedatangan Tuhan
pada akhir zaman. Tuhan Yesus akan datang kembali
dalam kemuliaan dan kejayaan. Ia akan datang untuk
mengadili orang hidup dan yang mati. Minggu Adven III
dan IV, lebih khusus mulai tanggal 17 Desember, berfokus
pada kedatangan Tuhan yang pertama, yang puncaknya
pada Hari Raya Natal. Ciri khas kedatangan Tuhan yang
pertama adalah bahwa Tuhan Yesus datang dalam
kelemahan dan kemiskinan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


32

Warna liturgi selama masa Adven adalah ungu.


Ungu melambangkan pengharapan, tetapi juga
pertobatan. Hanya pada Minggu Adven III bisa dipakai
warna ungu muda atau ungu mawar. Warna ini
mengungkapkan kegembiraan dan sukacita. Hal ini
bersesuaian dengan nuansa Minggu Adven III, Minggu
Gaudete.

Makna Adven menurut St. Bernardus dari Clarvaux

Adven memiliki tiga karakter berdasarkan urutan


waktu kedatangan Kristus, yakni kedatangan-Nya pada
masa lalu, pada masa kini, dan pada masa yang akan
datang. Pada kedatangan-Nya yang pertama, Kristus
mengambil tubuh dan kelemahan kita. Pada kedatangan
kedua-Nya, Yesus mengambil “roh dan kuasa”. Dan pada
kedatangan-Nya yang ketiga, Ia mengenakan “kemuliaan
dan keagungan”. Kedatangan-Nya yang pertama terjadi di
masa lampau, dalam diri Yesus dari Nasareth,
kedatangan-Nya yang ketiga akan terjadi pada masa yang
akan datang, di akhir zaman; di tengah-tengah ada
kedatangan-Nya pada masa sekarang ini.
Menurut St. Bernardus, kedatangan pertama adalah
saat Allah yang Mahakuasa dan Raja Mahamulia turun ke
dunia untuk memperbaharui tubuh kita dan menerangi
tubuh kita. Tentang kedatangan-Nya yang ketiga,
Bernardus mengajarkan: Betapa besar kemuliaan itu di
masa yang akan datang sehingga keagungan-Nya
melampaui kata-kata, ketika Pencipta alam semesta akan
menghakimi jiwa-jiwa yang sebelum kedatangan-Nya hina
dan tersembunyi.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


33

Bernardus melanjutkan ajarannya dan


mendeskripsikan “hari kedatangan itu” sebagai saat di
mana Kristus akan turun dengan kepenuhan bintang-
bintang, dengan malaikat-malaikat mendahuluinya,
dengan harmoni trompet yang berkumandang untuk
membangkitkan dari debu orang-orang yang tanpa tubuh.
Tentang kedatangan yang kedua, ini adalah kedatangan
yang tetap, yang terjadi pada masa kini. Kristus hadir saat
ini atas cara yang misteri dan tersembunyi. Tiga aspek
dari kedatangan Tuhan ini juga menyadarkan kita bahwa
beban dosa manusia diringankan bukan oleh usaha
manusia sendiri, melainkan oleh kedatangan Kristus.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


34

IBADAT SABDA MINGGU ADVEN II


BERTOBATLAH!

A. PEMBUKA

PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Kedua lilin dari lingkaran Adven dinyalakan. Sesudah itu, sambil
berdiri umat menyanyikan lagu pembuka. Umat berdiri.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salah satu rumusan
salam berikut:

CARA 1
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

CARA 2

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


35

P Semoga kita diperkenankan melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita, dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
U Sekarang dan selama-lamanya
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR

P Saudara-saudari. Pada Minggu Adven II kita semua


diajak untuk menyadari bahwa kita perlu
mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan.
Bagaimana caranya? Yohanes pembaptis
mengajarkan kita: Bertobatlah dan berilah dirimu
dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu. Ada
banyak cara kita mempersiapkan kedatangan
Tuhan. Namun, yang terpenting adalah bertobat. Ini
berarti kita membiarkan hidup kita diarahkan,
dibentuk dan disucikan oleh Tuhan sendiri. Masa
Adven adalah kesempatan bagi kita dibentuk dan
dibaharui kembali oleh Tuhan. Semoga di masa
Adven ini kita semakin rajin untuk mengejar kesucian
hidup, dan menghindarkan diri dari tindakan-
tindakan yang mencemarkan dan mengoroti hidup
kita.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat (lihat Buku PS 25-26; atau MB 10-A-B-
C) atau Saya Mengaku.

P Oleh karena itu, marilah kita mengawali ibadat ini


dengan tunduk sejenak di hadapan Tuhan,
memohon pengampunan dan belas kasih-Nya.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
36

Hening sejenak

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.
U Kasihanilah kami, ya Allah.
P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,
jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,
dan aku mengeluh sepanjang hari
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpinmengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Allah yang penuh belas kasih, Engkau selalu
merindukan agar setiap orang bertobat dan
berdamai dengan Engkau, dengan sesama dan
alam ciptaan. Kami mohon, ya Tuhan,
anugerahkanlah rahmat pertobatan itu bagi kami
semua yang berkumpul di tempat ini. Semoga
sabda-Mu yang akan kami dengarkan semakin
meneguhkan niat dan semangat kami untuk
mempersiapkan diri menyambut kedatangan Putra-

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


37

Mu dengan hati yang murni dan bersih. Sebab


Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah dengan menggunakan kata-kata berikut, atau dengan rumusan
yang lain:

P Saudara-saudari, Tuhan bersabda, “Di mana dua


atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ
Aku hadir di tengah-tengah mereka.” Percaya akan
kata-kata Yesus ini, mari kita siapkan hati kita untuk
mendengarkan Tuhan yang hadir dalam Sabda-Nya.
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya lagu dari Madah Bakti
208, 213, 218, atau Puji Syukur 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak UMAT BERDIRI. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Markus


(Mrk.1:1-8).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


38

P Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak


Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab Nabi Yesaya:
“Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului
Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Ku; ada
suara yang berseru-seru di padang gurun;
persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan
bagi-Nya”. Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil
di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu”. Lalu datanglah kepadanya orang-orang
dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk
Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka
dibaptis di sungai Yordan. Yohanes memakai jubah
bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya
belalang dan madu hutan. Inilah yang
diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang
lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan
membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku
membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus”.
Pembacaan Injil diakhiri dengan rumusan berikut ini:

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk

KHOTBAH
Pemimpin dapat menyampaikan khotbah berikut ini, atau dengan khotbah lain
yang disiapkan sendiri.

P Saudara-saudari terkasih. Yohanes Pembaptis adalah


salah satu tokoh penting pada masa Adven. Sebab, dia
datang sebagai pembuka jalan bagi Sang Juruselamat. Ia

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


39

mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Seruan


Yohanes adalah seruan Adven: “Persiapkanlah jalan bagi
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”. “Jalan” adalah simbol
kehidupan kita. Kita harus mempersiapkan hati dan hidup
kita untuk kedatangan Tuhan. Kita harus meluruskan
jalan hidup kita untuk kedatangan Tuhan. “Jalan” itu juga
adalah simbol perilaku dan sikap kita. Masa Adven
adalah masa untuk meluruskan perilaku dan cara hidup
kita yang terkadang bengkok oleh dosa-dosa kita.
Oleh karena itu, Yohanes Pembaptis menyerukan:
“Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, maka Allah akan
mengampuni dosamu”. Pertobatan adalah jalan terbaik
untuk menyambut kedatangan Tuhan. Bertobat berarti
metanoia: berbalik dari cara hidup yang lama ke cara
hidup yang baru, berbalik dari dosa menuju kepada kasih
akan Tuhan; berbalik dari sikap mementingkan diri sendiri
ke sikap solider dan aktif berbagi. Inilah yang harus kita
usahakan selama masa Adven ini. Bukan hanya
persiapan fisik, tetapi terlebih persiapan hati, hati yang
bertobat dan berbalik kepada Allah.
Saudara-saudari, semoga Adven sungguh-sungguh
menjadi saat bagi kita untuk merenungkan kehidupan
kita; merenungkan apa yang terpenting dan yang
memberi makna bagi kehidupan kita. Hidup di jalan
Tuhan, itulah yang terpenting dan memberi makna bagi
hidup kita. Mungkin, ada saat-saat di dalam hidup kita di
mana kita berjalan di jalan kita sendiri. Kita melakukan
apa yang menyenangkan diri kita, apa yang memberi
keuntungan bagi diri kita sendiri. Masa adven
menyadarkan kita akan hal ini: Berjalan di jalan Tuhan
berarti mengatakan “tidak” kepada konsumerisme,
mengatakan “tidak” kepada pemborosan dan budaya
membuang, mengatakan “tidak” kepada kemalasan,
mengatakan “tidak” kepada hidup hedonis, mengejar
kenikmatan duniawi. Berjalan di jalan Tuhan sebaliknya
mengatakan “ya” kepada kesederhanaan, kepada
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
40

semangat untuk berbagi, membantu mereka yang


berkekurangan, menjaga keutuhan alam ciptaan Tuhan.
Di masa Adven ini, marilah kita mengarahkan hidup kita
pada tindakan yang berguna bagi sesama dan
lingkungan hidup kita, tindakan yang mendekatkan kita
dengan Tuhan. Itulah pertobatan yang sejati. Itulah adven
yang sebenarnya.

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.

Atau, sebagai pengganti khotbah Kitab Suci, pemimpin dapat membawakan


KATEKESE MINGGU ADVEN II. Lihat hal. 46.

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan DOA PUJIAN ADVEN.

DOA PUJIAN ADVEN

P Terpujilah Engkau, Allah yang kekal, Pencipta


segala sesuatu. Engkau memberikan kepada kami
masa persiapan menyambut kedatangan Putra-Mu.
Semoga di masa Adven hati kami dipenuhi dengan
kerinduan untuk mencari dan menemukan apa yang
terpenting dalam hidup, dan terutama untuk
menemukan Engkau dalam sesama kami. Semoga
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
41

kami pun mampu merasakan dan mengalami


Engkau yang memandang dan menyentuh hidup
kami dengan kasih ilahi-Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, Pencipta dan Pencinta


kehidupan. Engkau memberikan kepada kami saat-
saat yang penuh kejutan. Semoga di masa adven ini,
kami rela untuk melepaskan pemikiran dan ide-ide
kami sendiri, yang sering membelenggu hidup kami.
Dengan demikian, semoga masa adven ini
menunjukkan kepada kami jalan menuju terang-Mu,
dan mengarahkan hidup kami semata-mata kepada-
Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, pencipta alam semesta,


Engkau memberikan kepada kami masa penantian
ini. Semoga di masa adven ini kami dipenuhi dengan
kegembiraan, dan kami dihantar kepada Dia yang
akan datang. Buatlah kami siap untuk menyambut-
Nya di dalam hati kami.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.
Umat menyanyikan Lagu Adven.

Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


42

DOA PERMOHONAN
Umat juga menanggapi pewartaan Sabda Tuhan dengan menyampaikan Doa
Permohonan berikut ini:

P Saudara-saudari terkasih. Yohanes berseru


siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-
Nya. Dengan penuh kepercayaan kita
menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan.

L Bagi Gereja
Allah Bapa di surga, bantulah Gereja-Mu untuk
menyadari ketidaksempurnaan dan kelalaiannya
dalam mewartakan sukacita Injil bagi dunia. Marilah
Kita Mohon:
U Kabulkanlah doa kami ya, Tuhan.
L Bagi Para Pemimpin Negara.
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, tuntunlah para
pemimping bangsa kami mulai dari pusat sampai ke
daerah-daerah agar mengusahakan kesejahteraan
dan kebaikan bersama. Semoga kami bangsa kami
terhindar dari perpecahan dan pertikaian yang
merugikan kepentingan umum. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi mereka yang sakit dan menderita.
Allah Bapa yang maha baik, berilah kekuatan dan
penghiburan rohani bagi mereka yang sakit dan
menderita agar mereka mampu menjalani kehidupan
mereka dengan kekuatan iman. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


43

L Bagi umat paroki dan wilayah rohani kami.


Allah Bapa yang mahakasih, gerakanlah hati kamu
umat-Mu di paroki dan wilaya rohani kami ini, agar
kami sungguh-sungguh mengisi Adven ini dengan
usaha tobat dan cinta kasih. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Allah Bapa yang maha setia, kabulkanlah segala
permohonan kami sesuai kehendak-Mu. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin

DOA BERKAT
Doa Berkat bisa dibawakan sesudah Doa Permohonan, apabila ibadat
dirayakan untuk maksud atau intensi khusus. Pemimpin dapat menggunakan
salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah ini.

Lihat hal. 26-29.

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami.

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


44

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini, atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Tuhan Allah Bapa di surga, terima kasih atas
kehadiran-Mu di tengah-tengah kami melalui Sabda-
Mu yang diwartakan. Kami mohon ya Tuhan,
semoga hidup kami di masa Adven ini selaras
dengan apa yang diwartakan dalam Sabda-Mu.
Semoga masa Adven ini menjadi saat-saat rahmat
bagi kami semua, sehingga jalan hidup kami
disiapkan bagi kedatangan Putra-Mu dengan
semangat tobat. Demi Kristus, Pengantara kami.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
45

P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan


Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

LAGU PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


46

PENDALAMAN MINGGU ADVEN II: LITURGI


MASA ADVEN
Rentang Waktu Masa Adven
Masa Adven dimulai dengan ibadat sore menjelang
hari Minggu yang jatuh pada tanggal 30 November. atau
yang terdekat dengan tanggal itu. Masa Adven berakhir
sebelum ibadat sore menjelang hari raya Natal (41).
Tanggal 24 Desember masih termasuk masa adven. Hari-
hari Minggu yang jatuh pada masa Adven disebut Minggu
Adven pertama, kedua, ketiga dan keempat. Hari-hari
biasa dalam masa adven dari tanggal 17-24 Desember
termasuk dalam kelompok Pesta. Sedangkan, hari-hari
biasa dalam masa Adven sampai dengan tanggal 16
Desember termasuk dalam kategori Peringatan.
Tujuan Masa Adven
Ada dua tujuan masa Adven. Yang pertama adalah
untuk menyiapkan hari raya Natal, yakni memperingati
kedatangan Putera Allah yang pertama di antara manusia.
Yang kedua adalah untuk mengarahkan hati umat
beriman supaya menantikan dengan penuh harapan
kedatangan Tuhan yang kedua pada akhir zaman. Oleh
karena itu, masa Adven dihubungkan dengan masa
penantian penuh khidmat dan sukacita.
Tema-tema Masa Adven
Berikut ini adalah tema-tema masa adven sesuai
dengan teks-teks liturgis. Tema dasar Minggu I dan II
berfokus pada penantian kedatangan Tuhan yang kedua,
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
47

yakni kedatangan Tuhan pada akhir zaman. Tuhan Yesus


akan datang kembali dalam kemuliaan dan kejayaan. Ia
akan datang untuk mengadili orang hidup dan yang mati.
Bacaan-bacaan pada Minggu Adven I dan II ini berbicara
tentang tema akhir zaman dan penghakiman. Minggu
Adven III dan IV, terlebih khusus mulai tanggal 17 sampai
24 Desember, mengarahkan perhatian umat pada
kedatangan Tuhan yang pertama, yang puncaknya pada
Hari Raya Natal. Ciri khas kedatangan Tuhan yang
pertama adalah Tuhan Yesus datang dalam kelemahan
dan kemiskinan.
Selain itu, teks-teks proprium (teks di dalam misa
yang berubah-ubah), terutama introitus (Antifon
Pembuka), membentuk tema-tema khusus masa Adven.
▪ Minggu Adven I: Kepercayaan dan Kesetiaan.
“Kepada-Mu ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku
kepada-Mu aku percaya” (Mzr 24:1-3) - Ad te levávi
ánimam meam.
▪ Minggu Adven II: Penantian dan Kedatangan.
“Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang
menyelamatkan para bangsa. Ia akan
memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk
menggembirakan hatimu” (Yes 30:19.30) - Pópulus
Sion, ecce Dóminus véniet ad salvándas gentes.
▪ Minggu Adven III: Kegembiraan dan Sukacita.
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali
lagi kukatakan: Bersukacitalah! Sebab Tuhan
sudah dekat” (Flp 4:4-5) - Gaudéte in Dómino
semper: íterum dico, gaudéte. Dóminus enim prope
est.
▪ Minggu Adven IV: Persiapan Menjelang Natal.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


48

“Hai langit turunkan embun, hai awan, curahkanlah


yang adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan
tumbuhkanlah Sang Penyelamat” (Yes 45:8) -
Roráte, cæli, désuper, et nubes pluant iustum;
aperiátur terra et gérminet Salvatórem.
Tema dasar dari Minggu Adven III adalah
kegembiraan dan suka cita. Karena itu, minggu Adven III
biasa juga disebut Gaudete, kata pertama dalam antifon
pembuka dalam bahasa Latin. Untuk mengungkapkan
kegembiraan dan sukacita, dalam misa bisa dipakai warna
ungu muda atau ungu mawar. PUMR 346 mengatakan
“Warna ungu muda (ungu mawar) dapat digunakan, kalau
memang sudah biasa, pada hari minggu Gaudete (Minggu
Adven III) dan hari minggu Laetare (Minggu Prapaskah
IV)”.
Minggu Adven Keempat merupakan persiapan
menjelang natal. Minggu ini biasanya disebut Rorate,
mengacu pada antifon pembuka misa pada misa hari
minggu Adven Keempat: “Hai langit turunkan embun, hai
awan, curahkanlah yang adil, hai bumi, bukalah dirimu,
dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat” (Yes 45:8). Kata-
kata Yesaya ini mengumandangkan bahwa Penyelamat
kita sudah di ambang pintu. Dia yang akan kita rayakan
pada pesta natal sudah ada. Tokoh Penting pada Minggu
Adven Keempat adalah Maria.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


49

IBADAT SABDA MINGGU ADVEN II


PERSIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN!

A. PEMBUKA
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Tiga lilin dari lingkaran Adven dinyalakan. Sesudah itu, sambil berdiri
umat menyanyikan lagu pembuka.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan rumusan salam
berikut:

P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta


kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
50

P Saudara-saudari terkasih. Saya percaya hati kita


digerakkan oleh kerinduan Tuhan sendiri untuk
berjumpa dengan kita dalam ibadat ini. Tuhan
terlebih dahulu merindukan kita, sebelum kita
merindukan Tuhan. Pada Minggu Adven III, Tuhan
mengundang kita semua untuk mengungkapkan
suasana hati yang lain: “Bersukacitalah dalam
Tuhan”! Gaudete! Bersukacita adalah bagian dari
iman kita. Kita hidup dan digerakkan oleh sukacita
injili yang diwartakan dan kita hidupi dalam
keseharian kita. Teristimewa, kita bersukacita
karena Tuhan semakin dekat! Tuhan datang untuk
memenuhi janji-janji-Nya dalam hidup kita. Ia datang
untuk membuktikan bahwa janji Tuhan tidak pernah
akan gagal.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat atau Saya Mengaku.

P Saudara-saudari terkasih. Kita menghadap hadirat


Tuhan dengan membawa kelemahan, keterbatasan,
dan dosa-dosa kita. Karena kita percaya bahwa
pengampunan Tuhan jauh lebih besar dari pada
pelanggaran Tuhan; kasih-Nya lebih luas dari pada
pemberontakan kita. Marilah kita mohon kerahiman-
Nya.

Hening sejenak

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.
U Kasihanilah kami, ya Allah.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


51

P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,


jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,
dan aku mengeluh sepanjang hari
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Allah Bapa di surga, Engkau telah mengumpulkan
kami di tempat ini untuk bersatu dengan Engkau, dan
dengan saudara-saudari kami. Kami mohon, ya
Tuhan, tanamkanlah di dalam hati kami kerinduan
yang dalam akan kehadiran-Mu di dalam hidup kami,
terutama pengharapan kami akan kedatangan
Putra-Mu kembali ke dunia. Semoga Sabda-Mu
yang akan kami dengarkan benar-benar mengajar,
meneguhkan dan membangkitkan harapan kami
kepada-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan
dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


52

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah dengan menggunakan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata
lain yang sesuai:

P Saudara-saudari, Tuhan bersabda, “Di mana dua


atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ
Aku hadir di tengah-tengah mereka.” Percaya akan
kata-kata Yesus ini, mari kita siapkan hati kita untuk
mendengarkan Tuhan yang hadir dalam Sabda-Nya.
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya dari Madah Bakti No.
208, 213, 218, atau dari Puji Syukur No. 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak UMAT BERDIRI. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Matius


(11:2-11).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

P Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang


pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya
bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan
datang itu atau haruskah kami menantikan orang
lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan
katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar
dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh
berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


53

mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada


orang miskin diberitakan kabar baik. Dan
berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan
menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi,
mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu
tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke
padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan
angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi?
Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang
berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi
untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan
Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka
yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil
seorang yang lebih besar dari pada Yohanes
Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan
Sorga lebih besar dari padanya.
Pembacaan Injil diakhiri dengan salah satu rumusan berikut ini:

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk

KHOTBAH

Saudara-saudari terkasih, kita percaya bahwa janji-janji


Tuhan terpenuhi di dalam diri Yesus. Dalam Injil,
Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya bertanya
kepada Yesus: Engkaukah yang akan datang, ataukah
haruskah kami menanti yang lain? Yesus menjawab:
Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


54

dengar dan kamu lihat: orang buta melihat. Orang tuli


mendengar. Orang mati dibangkitkan. Dan kepada orang
miskin diberitakan kabar baik.
Yesus tidak lagi berbicara tentang janji-janji Allah. Ia
berbicara tentang bukti-bukti nyata lewat pekerjaan-Nya
sebagai Mesias. Kristus datang bukanlah lagi untuk
mengulang janji-janji Tuhan, tetapi menunjukkan bukti
bahwa janji-janji Tuhan terpenuhi.
Saudara-saudari terkasih!
Apa yang membuat hidup kita sebagai orang Kristen
menarik? Salah satu jawabannya adalah kita hidup dan
digembirakan oleh janji-janji Tuhan. Karena janji-janji
Tuhan itu, maka kita memiliki pengharapan. Kita hidup
dan digembirakan oleh keyakinan bahwa Tuhan
menunjukkan bukti dan memenuhi janji-Nya dalam hidup
kita.
Tuhan juga datang dalam hidup kita untuk
menyelamatkan kita. Tuhan memiliki banyak cara untuk
menyelamatkan kita. Namun, kata-kata Yesus dalam
bacaan Injil merangkum cara Tuhan untuk
menyelamatkan kita. Tuhan mengerjakan keselamatan
dalam diri kita dengan membuka mata hati kita untuk
melihat dan menggagumi keindahan karya Tuhan dalam
hidup kita; untuk melihat kehadiran Tuhan dalam diri
sesama kita. Tuhan mengerjakan keselamatan dengan
membuka telinga hati kita agar kita mampu
mendengarkan suara dan kehendak Tuhan di dalam
hidup kita; mendengarkan jeritan dan kerinduan sesama
kita. Tuhan mengerjakan keselamatan dengan
membangkitkan semangat iman kita agar hidup kita lesu
dan redup. Tuhan mengerjakan keselamatan dengan
mengajarkan kita jalan kemiskinan: pengalaman

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


55

kemiskinan bisa menjadi jalan Tuhan bagi kita, yakni


untuk menyadarkan kita bahwa kekayaan dan
kebahagiaan sejati hanya ditemukan di dalam kasih dan
di dalam Tuhan.
Tuhan masih memiliki lebih banyak bukti nyata dan cara
bagaimana Ia memenuhi janji-janji-Nya untuk kita. Bukti
cinta yang Tuhan miliki lebih banyak dan lebih besar dari
pada yang kita sadari. Mungkin saja, kita bisa
menghitung-hitung bukti kebaikan Tuhan dalam diri kita.
Tetapi sesungguhnya, apa yang Tuhan kerjakan untuk
kita tak terhitung! Masalahnya adalah kita lebih suka
untuk menghitung-hitung dan mempersoalkan “janji
Tuhan” yang belum terjadi dalam hidup kita. Kita
terkadang lupa untuk melihat “apa yang Tuhan telah dan
sementara kerjakan dalam hidup kita” setiap hari.
Saudara-saudari terkasih!
Pada minggu Adven III ini, kita mau fokus pada janji
Tuhan ini, yakni kedatangan Tuhan sudah dekat. Fil 4:4-
5 menyerukan kepada kita: “Bersukacitalah senantiasa
dalam Tuhan, sebab Tuhan sudah dekat”. Ada banyak
alasan yang membuat kita bersukacita atau bergembira
dalam hidup, misalnya mendapatkan pekerjaan, sukses
dalam usaha, memiliki harta yang cukup, memiliki
keluarga yang bahagia, dan lain-lain. Namun, dalam
pengalaman bahwa harta, materi, prestasi dan
kebanggaan tidak selalu memberikan sukacita yang
tetap. Manusia selalu saja merasa tidak puas dengan apa
yang ia capai dan miliki. Karena itu, kita perlu untuk
mencari dan menemukan dasar terdalam yang membuat
kita bersukacita.
Masa Adven III mengundang kita untuk menemukan
sukacita yang sejati. Sukacita itu tidak berdasar pada

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


56

capaian dan prestasi kita, bukan pada apa yang kita


miliki, tetapi pada Tuhan sendiri. Kedatangan Tuhan
semakin dekat. Karena itu: Bersukacitalah senantiasa
dalam Tuhan; sebab Ia sudah dekat. Marilah kita mengisi
masa Adven ini dengan semakin mendekatkan diri kita
kepada Tuhan, supaya kita menemukan sukacita sejati di
dalam Tuhan.

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.

Atau, sebagai pengganti khotbah Kitab Suci, pemimpin dapat membawakan


KATEKESE MINGGU ADVEN III. Lihat hal. 61.

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan DOA PUJIAN ADVEN

DOA PUJIAN ADVEN

P Terpujilah Engkau, Allah yang kekal, Pencipta


segala sesuatu. Engkau memberikan kepada kami
masa persiapan menyambut kedatangan Putra-Mu.
Semoga di masa Adven hati kami dipenuhi dengan
kerinduan untuk mencari dan menemukan apa yang
terpenting dalam hidup, dan terutama untuk

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


57

menemukan Engkau dalam sesama kami. Semoga


kami pun mampu merasakan dan mengalami
Engkau yang memandang dan menyentuh hidup
kami dengan kasih ilahi-Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, Pencipta dan Pencinta


kehidupan. Engkau memberikan kepada kami saat-
saat yang penuh kejutan. Semoga di masa adven ini,
kami rela untuk melepaskan pemikiran dan ide-ide
kami sendiri, yang sering membelenggu hidup kami.
Dengan demikian, semoga masa adven ini
menunjukkan kepada kami jalan menuju terang-Mu,
dan mengarahkan hidup kami semata-mata kepada-
Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, pencipta alam semesta,


Engkau memberikan kepada kami masa penantian
ini. Semoga di masa adven ini kami dipenuhi dengan
kegembiraan, dan kami dihantar kepada Dia yang
akan datang. Buatlah kami siap untuk menyambut-
Nya di dalam hati kami.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.
Umat menyanyikan Lagu Adven.

Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

DOA PERMOHONAN
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
58

P Allah adalah dasar kegembiraan kita. Dialah


harapan seluruh alam ciptaan. Marilah kita berdoa
kepada-Nya yang akan datang kepada kita melalui
Putra-Nya.
Hening sejenak

L Bagi umat beriman yang sementara mempersiapkan


diri untuk menyambut Natal. Semoga hari-hari
persiapan ini menjadi saat hening, permenungan
dan doa. Allah sumber kegembiraan kami:
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi semua orang Kristen di seluruh dunia. Semoga
mereka sungguh-sungguh mewartakan Injil yang
memberikan sukacita dan perdamaian. Allah sumber
kegembiraan kami:
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi siapa saja yang mengemban tanggung jawab
khusus dalam politik dan masyarakat. Semoga
mereka selalu mengusahakan kedamaian dan
kebaikan bersama. Allah sumber kegembiraan kami:
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi mereka yang tidak lagi mengalami
kegembiraan dalam hidup. Semoga kita boleh
menjadi sesama yang baik, yang rela berbagi
kebagiaan dan kegembiraan bersama mereka. Allah
sumber kebahagiaan kami.
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang yang sudah meninggal. Semoga
Tuhan menganugerahkan istirahat kekal dan damai
bagi mereka. Allah sumber kegembiraan kami.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
59

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.


L Ya Tuhan, hari ini kami boleh bergembira sebab
kami tahu bahwa Engkau akan datang kepada kami
melalui Yesus Putra-Mu. Engkaulah Allah yang
selalu bersama kami dalam hari-hari kehidupan
kami. Karena itu, kami bersyukur kepada-Mu. Demi
Kristus Tuhan kami.
U Amin.

DOA BERKAT
Doa berkat dipakai apabila ibadat dirayakan untuk maksud tertentu. Bila
dibawakan Doa Doa Berkat bisa dibawakan sesudah Doa Permohonan,
apabila ibadat dirayakan untuk maksud atau intensi khusus. Pemimpin dapat
menggunakan salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah ini.

Lihat hal. 26-29.

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


60

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Allah Bapa yang Maha Kuasa, kami bersyukur dan
berterimakasih kepada-Mu karena Engkau berkenan
hadir bersama dengan kami dan menguatkan kami
melalui sabda-Mu yang kami dengarkan dalam
ibadat ini. Sertailah kami selalu dalam setiap langkah
hidup kami, terlebih dalam penantian akan kelahiran
Putra-Mu Yesus Kritus ke dunia ini. Demi Kristus,
Pengantara kami.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah
P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

NYANYIAN PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai. Baiklah bila dibawakan nyanyian
yang bertema perutusan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


61

PENDALAMAN MINGGU ADVEN III: “O


ANTIFON”
Hari-hari khusus pada Masa Adven, yakni dari
tanggal 17 sampai 23 Desember, ditandai dengan O
Antifon. Dalam perayaan ekaristi sekarang ini, rumusan O
Antifon masih dapat ditemui sebagai Bait Pengantar Injil
dalam misa harian mulai dari tanggal 17 sampai dengan
23 Desember. Walaupun, rumusannya sudah berbeda
dengan teks bahasa latinnya. Selain itu, rumusan O
Antifon masih kita temui sebagai antifon Kidung Maria
dalam ibadat sore pada periode waktu itu. Apa itu O
Antifon?
Asal Usul “O Antifon”
Praktik umum bahwa sebuah masa liturgi dimulai
pada hari minggu. Selain itu, pada abad pertengahan
muncul juga sebuah tradisi di mana rentang waktu atau
periode pra-Natal dimulai pada sebuah tanggal tertentu,
dan bukan pada sebuah hari. Rentang waktu ini
berlangsung dari tanggal 17 Desember hingga Malam
Natal, dan kadang-kadang disebut “rentang waktu emas”
(golden span). Periode delapan hari ini secara liturgis
ditandai dengan menyanyikan “O Antifon”. Awalnya,
antifon ini dinyanyikan sebelum Kidung Maria dalam doa
sore (doa ofisi). Dalam perkembangan kemudian, antifon
ini juga menjadi populer dalam kehidupan pastoral
sehingga dinyanyikan juga di gereja terpisah dari Kidung
Maria. Madah Adven yang terkenal, “Oh, datanglah
Immanuel”, merupakan terjemahan dan parafrase dari O
Antifon.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
62

Susunan O Antifon
Masing-masing antifon memiliki dasarnya dalam
Kitab Suci, dan tersusun secara literer atas dua bagian:
Bagian pertama adalah seruan kepada Mesias dengan
kata pengantar (dalam bahasa latin) “O”, dan diikuti
dengan gelar yang diberikan kepada Mesias. Bagian
kedua adalah doa singkat yang berisikan antisipasi
kedatangan Sang Mesias. Perintah dalam bahas Latin
veni, atau “datanglah”, menjembatani seruan dan
permohonan dalam setiap antifon.
Antifon-antifon aslinya ditulis dalam ayat-ayat
bahasa latin. Semuanya dimulai dengan seruan kepada
Kristus, dan masing-masing dengan penekanan berbeda
pada manistestasi penampakan-Nya.
O Antifon menjadi bagian dari liturgi dalam hari yang
bersangkutan. Berikut ini adalah susunannya:
▪ 17 Desember: O Sapientia! — O Kebijaksanaan!
▪ 18 Desember: O Adonai! — O Allah Yang Mahakuasa!
▪ 19 Desember: O Radix lesse! — O Tunggul Esai!
▪ 20 Desember: O Claris David! —O Kunci Daud!
▪ 21 Desember: O Oriens! — O Fajar Timur!
▪ 22 Desember: O Rex Gentium! —O Raja Para Bangsa!
▪ 23 Desember: O Emmanuel! — O Tuhan Beserta Kita!

Antifon-antifon ini menghantar Gereja sampai pada


perayaan Vigili Natal.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


63

“Pesan Rahasia” di balik O Antifon


Beberapa ahli berpendapat bahwa mungkin ada
sebuah pesan rahasia di balik O Antifon tersebut. Jika kita
mengambil masing-masing huruf pertama dari kata-kata di
atas, maka akan menghasilkan S-A-R-C-O-R-E. Jika
huruf-huruf ini dibalik, maka akan menjadi E-R-O-C-R-A-
S. Hasil ini terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin: ero
cras, yang berarti “Saya akan menjadi besok” atau “saya
akan datang besok”. Tampaknya kata-kata ini bukan
sebuah kebetulan. Ini merupakan pesan yang mendapat
pada akhir masa adven, masa penuh pengharapan akan
kedatangan Kristus pada akhir zaman.
Perayaan Ekaristi dari 17-23 Desember dirayakan
dengan lebih meriah, dengan mengambil alih penggunaan
“antifon Agung”. Perayaan seperti ini bisa dijalankan
sebagai “Novena Natal”. Nuansa novena tampak dalam
seruan permohonan: “Datanglah”!

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


64

IBADAT SABDA MINGGU ADVEN IV


HAI LANGIT TURUNKAN EMBUN!

A. PEMBUKA
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Semua lilin di lingkaran Adven dinyalakan. Sesudah itu, sambil berdiri
umat menyanyikan lagu pembuka.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salah satu rumusan
salam berikut:
CARA 1
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

CARA 2

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


65

P Semoga kita diperkenankan melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita, dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
U Sekarang dan selama-lamanya
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR

P Saudara-saudari terkasih. Pada awal ibadat ini,


patutlah kita menyimak kata-kata nabi Yesaya: “Hai
langit turunkan embun, hai awan, curahkanlah yang
adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah
Sang Penyelamat” (Yes 45:8). Kata-kata Yesaya ini
memberi makna pada Minggu Adven IV. Penyelamat
kita sudah di ambang pintu. Dia yang akan kita
rayakan pada pesta natal sudah dekat. Tokoh
penting pada Minggu Adven IV adalah Maria. Melalui
Maria, Allah hadir di tengah manusia: Allah berserta
kita, Emmanuel. Bersama Maria, kita juga
merenungkan peranan Yosep, seorang yang tulus
hati. Pada Minggu Advent IV ini senantiasa
mengajak kita untuk semakin memiliki hati yang tulus
untuk mempersiapkan kedatangan Kristus. Hanya
orang yang memiliki ketulusan hatilah yang layak
merayakan Natal.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat (lihat Buku PS 25-26; atau MB 10-A-B-
C) atau Saya Mengaku.

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


66

U Kasihanilah kami, ya Allah.


P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,
jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,
dan aku mengeluh sepanjang hari
P Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpinmengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Ya Allah, Engkau telah berkenan
mempersembahkan Putera-Mu, yang terkasih untuk
keselamatan kami. Semoga kami dapat merayakan
ibadat ini dengan ketulusan hati untuk menyambut
kelahiran Yesus Kristus, Putera-Mu. Buatlah hati
kami semakin teguh dan ikhlas hati untuk selalu
mengampuni sesama. Demi Yesus Kristus Putra-
Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


67

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah dengan kata-kata berikut ini, atau dengan ajakan lain yang
sesuai:

P Saudara-saudari, Tuhan menyatakan diri sebagai


Emmauel: Allah beserta kita. Ia amat dekat dengan
kita, dan menyapa kita dengan Sabda-Nya yang
berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan,
memperbaiki kelakukan dan mendidik kepada
kebenaran. Marilah kita dengan penuh hormat
mengarahkan hati kita kepada Dia yang akan
menyapa kita dengan Sabda-Nya.
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya dari Madah Bakti No.
208, 213, 218, atau dari Puji Syukur No. 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak UMAT BERDIRI. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Matius


(Mat. 1:18-24).
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:


Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan
Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
68

hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di


muka umum, ia bermaksud
menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika
ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan
nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:
“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang
di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia
akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan
menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu
terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan
oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan mereka akan menamakan Dia Imanuel, yang
berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari
tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan
malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria
sebagai isterinya.

Pembacaan Injil diakhiri dengan rumusan berikut ini:

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk
Pemimpin dapat menyampaikan khotbah berikut, atau khotbah lain yang lebih
yang disusun sendiri.

KHOTBAH

Saudara-saudari terkasih! Figur penting dalam Minggu


Adven IV ini adalah Maria. Namun, bacaan Injil
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
69

menampilkan juga figur yang tidak kalah penting, yakni


Yosep. Tanpa mengesampingkan kedua tokoh ini, Maria
dan Yosep, marilah kita merenungkan figur sentral dalam
pewartaan Sabda Tuhan, yakni Yesus yang disebut
dengan nama Immanuel – Allah beserta kita.
Dalam bacaan Injil, Matius menjelaskan bahwa peristiwa
kelahiran Yesus dari Maria sudah merupakan
pemenuhan nubuat Nabi Yesaya dalam Perjanjian Lama.
Yesus adalah Immanuel – Allah berserta kita! Allah hadir
melalui Yesus Kristus.
Saudara-saudari terkasih! Sebutan Yesus sebagai
Immanuel menempah keyakinan iman kita sebagai orang
Kristus. Kita percaya akan seorang Allah yang dekat
dengan kita; seorang Allah yang selalu bersama-sama
dengan kita; seorang Allah yang bisa disapa secara
personal; juga seorang Allah yang menyapa kehidupan
kita secara pribadi. Keyakinan ini tentu sesuatu yang
menghibur dan menguatkan. Terutama di saat kita
menyadari bahwa kita selalu terbatas dan tidak mampu
menyelesaikan dan menjawab semua persoalan
kehidupan kita. Maka, kita merasa nyaman dengan
seorang figur Tuhan yang dekat dan setia bersama kita.
Immanuel – Tuhan hadir bersama kita di dalam diri
Yesus. Bagi kita Immanuel juga adalah tanda kesetiaan
dan kasih setia Tuhan bagi kita manusia.
Namun, ada bahaya bahwa kita terbuai dengan
keyakinan bahwa Tuhan berserta kita. Kehadiran Tuhan
lalu menjadi sesuatu yang normal, sesuatu yang biasa
dan rutin. Kita hadir di dalam perayaan ekaristi yang
dimulai dengan sapaan: Tuhan beserta kita! Sapaan ini
terkadang menjadi sebuah spontanitas, sehingga tidak
lagi menyentuh kita atas cara yang luar biasa.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


70

Saudara-saudari terkasih! Di sinilah letak keindahan dan


makna terdalam dari masa adven. Adven adalah sebuah
masa di mana kita diundang untuk memaknai secara baru
Allah beserta kita! “Tuhan beserta kita” adalah sebuah
keyakinan yang standar. Adven menyadarkan kita akan
pengalaman “ketidakhadiran Tuhan dalam hidup kita”!
Makanya ada nuansa pertobatan dalam masa adven.
Lebih lanjut, masa adven menyadarkan kita bahwa
menanti Tuhan untuk datang kepada kita adalah sesuatu
yang luar biasa, sesuatu yang memberikan keindahan
dalam hidup kita, seperti seorang anak yang tidak sabar
menunggu kehadiran ibunya di sampingnya.

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.

Atau, sebagai pengganti khotbah Kitab Suci, pemimpin dapat membawakan


KATEKESE MINGGU ADVEN II. Lihat hal. 76.

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan DOA PUJIAN ADVEN

DOA PUJIAN ADVEN

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


71

P Terpujilah Engkau, Allah yang kekal, Pencipta


segala sesuatu. Engkau memberikan kepada kami
masa persiapan menyambut kedatangan Putra-Mu.
Semoga di masa Adven hati kami dipenuhi dengan
kerinduan untuk mencari dan menemukan apa yang
terpenting dalam hidup, dan terutama untuk
menemukan Engkau dalam sesama kami. Semoga
kami pun mampu merasakan dan mengalami
Engkau yang memandang dan menyentuh hidup
kami dengan kasih ilahi-Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, Pencipta dan Pencinta


kehidupan. Engkau memberikan kepada kami saat-
saat yang penuh kejutan. Semoga di masa adven ini,
kami rela untuk melepaskan pemikiran dan ide-ide
kami sendiri, yang sering membelenggu hidup kami.
Dengan demikian, semoga masa adven ini
menunjukkan kepada kami jalan menuju terang-Mu,
dan mengarahkan hidup kami semata-mata kepada-
Mu.

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.

P Terpujilah Engkau, Tuhan, pencipta alam semesta,


Engkau memberikan kepada kami masa penantian
ini. Semoga di masa adven ini kami dipenuhi dengan
kegembiraan, dan kami dihantar kepada Dia yang
akan datang. Buatlah kami siap untuk menyambut-
Nya di dalam hati kami.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


72

U Terpujilah Engkau Tuhan yang telah datang, yang


ada saat ini, dan yang akan datang kepada kami.
Umat menyanyikan Lagu Adven.

Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

DOA PERMOHONAN
Umat menanggapi pewartaan Sabda Tuhan dengan menyampaikan doa
permohonan di bawah ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai:

P Bersama dengan Maria dan Yosep, kita sungguh-


sungguh percaya bahwa Allah menganugerahkan
kepada kita kehidupan dan keselamatan. Dikuatkan
oleh kepercayaan itu, marilah kita berdoa kepada-
Nya.
L Bagi semua orang yang mempersiapkan diri untuk
merayakan pesta kelahiran Yesus: Semoga mereka
sungguh mengalami kedekatan dengan Tuhan,
damai dan sukacita. Engkau, Allah beserta kami:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang sakit dan yang kesepian: Semoga
mereka merasakan perhatian dan kasih dari
sesamanya, sehingga mereka mengalami bahwa
Tuhan bersama mereka. Engkau Allah beserta kami:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang yang mengalami stress dan
tekanan karena berbagai kesibukan di masa Adven
ini. Semoga mereka menemukan saat-saat hening,
doa dan permenungan tentang apa yang terpenting
dalam hidup mereka. Engkau Allah beserta kami:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
73

L Bagi orang-orang yang mengalami konflik dan


pertikaian di sekitar mereka: Semoga Tuhan
memberikan perdamaian dan pengampunan.
Engkau Allah beserta kami:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang di Tanah Suci, khususnya di
Betlehem tempat kelahiran Yesus: Semoga Tuhan
menganugerahkan damai yang sejati bagi mereka.
Engkau Allah beserta kami:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Dapat ditambahkan permohonan-permohonan lain.

P Demikianlah doa-doa umat ini, kami serahkan


semua ke dalam tangan dan kuasa-Mu dengan
pengantara Kristus Tuhan kami.
U Amin.

DOA BERKAT
Doa Berkat bisa dibawakan sesudah Doa Permohonan, apabila ibadat
dirayakan untuk maksud atau intensi khusus. Pemimpin dapat menggunakan
salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah ini.

Lihat hal. 26-29.

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


74

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Allah yang Maharahim, kebaikan-Mu sungguh kami
rasakan dalam ibadah syukur ini. Tuntunlah langkah
kami dalam menyongsong kelahiran penyelamat
kami, Yesus Kristus. Dialah juruselamat dan sumber
kebaikan, dengan pengataraan Dia dalam kesatuan
dengan Roh Kudus, Allah berkuasa sepanjang
masa.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


75

P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.


U Syukur kepada Allah
P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

LAGU PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai. Baiklah bila dibawakan nyanyian
yang bertema perutusan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


76

PENDALAMAN MINGGU ADVEN IV:


MEMPERSIAPKAN PERAYAAN NATAL

Rentan Waktu Masa Natal


Masa Natal berlangsung mulai dari ibadat sore
menjelang Hari Raya Natal, sampai dengan hari Minggu
sesudah Hari Raya Penampakan Tuhan, yaitu hari Minggu
antara tanggal 2 dan 8 Januari. Pada Hari Raya Natal kita
merayakan misteri inkarnasi, yakni Allah merendahkan diri-
Nya dan menjadi manusia seperti kita. Teks-teks liturgi
perayaan natal menyebutnya sebagai “pertukaran suci” atau
comercium sacrum: “Semoga oleh pertukaran yang amat
suci ini kami menjadi serupa dengan Kristus”.
Misa-misa pada Perayaan Natal
Dalam perayaan liturgi kita saat ini, Hari Raya Natal
ditandai dengan empat misa, yakni Misa Sore Menjelang
Hari Raya, atau misa vigili (missa ad vigiliam), Misa Malam
Natal (missa in nocte), Misa Petang (missa in aurora), dan
misa pada siang hari (missa in die). Awalnya, liturgi romawi
mengenal tiga misa saja, lalu kemudian ditambahkan misa
vigili (misa sore menjelang hari raya). Misa pada hari raya
atau misa siang adalah misa yang tertua dan yang terutama.
Misa-misa ini mengungkapkan makna kelahiran Yesus
secara amat unit dan kaya:
▪ Misa Vigili dirayakan pada sore hari menjelang hari
raya natal, yakni pada tanggal 24 Desember sebelum
atau sesudah ibadat sore 1. Awalnya vigili ini
dipandang sebagai akhir masa adven dan permulaan
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
77

masa natal. Karena itu, nuansa adven masih terasa,


misalnya dalam antifon pembukaan misa, atau dalam
lagu pembukaan. Mengapa disebut misa vigili natal?
Karena pada waktu itu, umat menantikan perayaan
natal dengan berpuasa dan merayakan misa.
▪ Misa Malam Natal (missa in nocte) dirayakan pada
tanggal 24 Desember pada malam hari. Dalam tradisi
liturgi, misa malam natal seringkali disebut juga “misa
malaikat”. Misa ini merupakan kenangan akan warta
malaikat kepada gembala-gembala: “Hari ini telah
lahir bagimu juru selamat, Kristus Tuhan di kota
Daud”. Pada misa malam natal ini ada kebiasaan
bagus untuk menyanyikan “Maklumat Kelahiran
Yesus Kristus” seturut Martirologium Romawi.
▪ Misa Fajar (missa in aurora) dirayakan pada tanggal
25 Desember pagi-pagi buta atau subuh. Dalam
tradisi perayaan natal, misa ini disebut juga “misa
gembala”. Pusat pewartaan adalah para gembala
yang bergegas ke Betlehem untuk melihat bayi
Yesus, dan reaksi para gembala yang memuji dan
memuliakan Tuhan.
▪ Misa Siang (missa in die) adalah misa utama hari raya
Natal. Misa ini dirayakan pada tanggal 25 Desember
siang hari/pagi hari. Dulunya disebut “misa raja”:
Menyembah Sang Kristus sebagai Raja. Dalam liturgi
sekarang, pusat permenungan pada misa ini adalah
misteri inkarnasi: “Sabda telah menjadi manusia dan
tinggal di antara kita”. Misteri inkarnasi ini menjadi
pusat, sehingga pada saat Credo (Aku percaya),
seluruh umat berlutut ketika mengucapkan kata-kata
“yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh
perawan Maria”.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


78

Orang Kristen berusaha untuk merenungkan makna


simbolis dari tiga misa tersebut. Tiga misa utama merupakan
simbol “tiga bentuk kelahiran Yesus”:
▪ Misa malam adalah simbol kelahiran Kristus sebagai
manusiawi di mana Kristus tampil sebagai pencipta.
▪ Misa fajar adalah simbol kelahiran rohani Kristus
sebagai penyelamat.
▪ Misa siang adalah simbol kelahiran kekal saat Kristus
tampil sebagai hakim yang adil.
Orang Kristen berusaha juga untuk merenungkan
kesatuan makna dari tiga misa tersebut: Misa malam adalah
pewartaan tentang kelahiran oleh malaikat; misa fajar adalah
tanggapan atas kelahiran oleh para gembala; dan misa siang
adalah pewartaan tentang misteri inkarnasi, yakni Sang
Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita!
Maklumat Kelahiran Yesus Kristus
Maklumat kelahiran Yesus Kristus seturut rumusan
dalam Martirologium Romanum dibawakan secara meriah
pada misa malam Natal (missa in nocte). Maklumat ini
sebaiknya dibuat pada awal misa (bdk. Direktorium
tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, 111). Pembawaan
maklumat ini diatur sedemikian rupa, sehingga menjadi
bagian dari perarakan (prosesi) masuk imam dan para
petugas lainnya. Bagaimana hal itu diatur? Berikut ini
beberapa usulan praktis:
▪ Imam dan para petugas liturgis berarak menuju ke
panti imam diiringi dengan nyanyian perarakan
masuk (Lagu Masa Natal, dan bukan lagu masa
Adven, sebab kita sudah sementara merasakan
Misa Malam Natal). Lagu Perarakan Masuk
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
79

berlangsung sampai imam dan para petugas


sampai di depan altar. Sesampainya di depan altar,
imam dan para petugas menghormati altar dengan
membungkuk (atau berlutut jika tabernakel ada di
belakang altar).
▪ Imam dan para petugas tetap berdiri di depan altar.
Sesudah itu dilanjutkan dengan pewartaan
Maklumat Kelahiran Yesus Kristus. Maklumat ini
dibawakan oleh solis di mimbar atau di tempat lain
yang cocok. Jika tidak ada solis, imam dapat
membawakan sendiri maklumat.
▪ Sesudah maklumat, dapat dibuat sebuah prosesi
sederhana menuju ke kandang Natal (tergantung
pengaturan yang sesuai dengan situasi). Imam
sendiri atau petugas lain membawa patung kanak-
kanak Yesus, meletakkannya ke dalam kandang
Natal. Imam atau pelayan menyalakan lilin-lilin di
kandang natal dan mendupainya. Sementara itu,
umat menyanyikan lagu yang sesuai, misalnya PS
459.
▪ Sesudah itu, imam dan para petugas kembali ke
panti imam. Imam mencium altar dan
mendupainya. Sementara pedupaan altar, umat
boleh menyanyikan lagu yang sesuai. Sesudah itu,
perayaan ekaristi berlangsung seperti biasa.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


80

IBADAT SABDA MASA NATAL I


TELAH LAHIR BAGIMU JURUSELAMAT

A. PEMBUKA
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Sesudah itu, sambil berdiri umat menyanyikan lagu pembuka.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salah satu rumusan
salam berikut:
CARA 1
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

CARA 2

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


81

P Semoga kita diperkenankan melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita, dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
U Sekarang dan selama-lamanya
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR

P Saudara-saudari terkasih. Kita berkumpul bersama


untuk merayakan Natal yang penuh berkat dan mulia
ini. Inti perayaan Natal diwartakan oleh Malaikat:
“Hari ini telah lahir bagi-Mu Juruselamat, Tuhan”.
Jadi, natal adalah tentang Juruselamat kita yang
terlahir. Natal bukan tentang pesta dan perayaan
kita. Setiap hari kita bisa berpesta, menikmati
makanan spesial, berkumpul bersama. Tetapi,
perayaan natal menjadi begitu berarti karena Kristus
terlahir di dalam hidup kita sekarang ini. Mari kita
merayakan kehadiran-Nya dalam ibadat ini dengan
penuh sukacita dan syukur.

PENYALAAN LILIN DI KANDANG NATAL


Kata Pengantar dapat diganti dengan upacara sederhana Penyalaan Lilin-
Lilin atau Penerangan di Kandang Natal atau Pohon Natal. Upacara ini dapat
didahului dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari terkasih. Bangsa yang berjalan


dalam kegelapan telah melihat terang yang besar;
terang itu telah bersinar atas mereka yang diam di
dalam kekelaman. Terang itu adalah Kristus yang
hari ini terlahir bagi kita dan di dalam hidup kita. Ia
telah menghalau kekelaman hidup kita dengan sinar
cahaya kemuliaan-Nya. Maka, marilah kita

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


82

menyalakan lilin-lilin di kandang (atau penerangan)


untuk menandai Kristus Sang Terang yang datang di
dalam hidup kita.
Pemimpin, atau anggota umat yang hadir, menyalakan lilin-lilin di kandang
natal, atau juga pada pohon natal. Sementara itu dinyanyikan MALAM
KUDUS.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat (lihat Buku PS 25-26; atau MB 10-A-B-
C) atau Saya Mengaku.

P Saudara-saudari terkasih. Mengawali ibadat kita ini,


marilah kita memohon pengampunan dan belas
kasih Tuhan.
Hening sejenak

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.
U Kasihanilah kami, ya Allah.
P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,
jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,
dan aku mengeluh sepanjang hari
P Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
83

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpinmengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Tuhan Allah kami, Engkau menampakkan diri
kepada kami melalui Bayi Yesus yang terlahir di
palungan hina. Kami mohon kepada-Mu, semoga
kami boleh mengalami kehadiran Yesus yang
terlahir dalam hidup kami yang sering kotor dan
penuh noda oleh dosa dan pelanggaran kami.
Semoga kelahiran Yesus sungguh-sungguh
membawa kegembiraan dan sukacita besar dalam
hidup kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan
dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah dengan kata-kata berikut ini, atau dengan ajakan lain yang
sesuai:

P Saudara-saudari, Tuhan menyatakan diri sebagai


Emmauel: Allah beserta kita. Ia amat dekat dengan
kita, dan menyapa kita dengan Sabda-Nya yang
berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan,
memperbaiki kelakukan dan mendidik kepada
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
84

kebenaran. Marilah kita dengan penuh hormat


mengarahkan hati kita kepada Dia yang akan
menyapa kita dengan Sabda-Nya.
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya dari Madah Bakti No.
208, 213, 218, atau dari Puji Syukur No. 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak UMAT BERDIRI. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Lukas


(Luk. 2:1-6).
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu


perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di
seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali
diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di
Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga
Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke
kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia
berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya
didaftarkan bersama-sama dengan Maria,
tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika
mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk
bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,
anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan
lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala
yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak
mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


85

seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan


kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan
mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu
kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah
lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin
dan terbaring di dalam palungan. "Dan tiba-tiba
tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu
sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji
Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya."
Pembacaan Injil diakhiri dengan rumusan berikut ini:

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk
Pemimpin dapat menyampaikan khotbah berikut, atau khotbah lain yang lebih
yang disusun sendiri.

KHOTBAH

Saudara-saudari terkasih!
Mata kita tertuju pada penampakan Tuhan yang luas biasa:
Seorang bayi terlahir ke dunia melalui rahim Perawan Maria,
dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di dalam
palungan. Para malaikat menjelaskan siapa sebenarnya bayi
tersebut: “Hari ini, telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud”. Juru Selamat itu tampil dalam
rupa “seorang bayi dibungkus dengan kain lampin dan terbaring
di dalam palungan”.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
86

Pada malam di Betlehem Tuhan menunjukkan kepada para


gembala sebuah tanda agung dan ajaib. Tapi tanda agung itu
tampaknya di luar bayangan manusia. Tetapi Tuhan memilih
atau menjadikan “palungan” sebagai tanda agung dan ajaib itu.
Palungan adalah tempat memberi makan hewan; tempat itu
kotor dan berbau. Terlalu hina bagi seorang manusia. Tetapi
Juru Selamat kita terlahir di dalam palungan yang hina.
Palungan itu menjadi monstran pertama di mana Maria dan
Yosep serta para gembala datang menyembah Yesus Anak
Allah. Pujian para malaikat di surga – Gloria in excelsis Deo –
diarahkan kepada Yesus yang terbaring di dalam palungan.
Dari dalam palungan yang kotor dan hina itu, muncullah
sukacita yang besar di bumi dan di surga.
Saudara-saudari terkasih!
Pada saat ini, Tuhan menunjukkan kepada kita masing-masing
tanda agung yang sama. Itulah palungan! Pada malam ini warta
para malaikat ditujukan kepada kita semua: “Hari ini, telah lahir
bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan”. Tetapi Ia lahir
bukan lagi di kota Daud; Ia tidak lagi terbaring di palungan di
kandang hina Betlehem. Hari ini Tuhan mau terlahir di dalam
diri kita, di dalam palungan hidup kita.
Mari kita menengok sejenak kehidupan kita dan bertanya:
Bukankah hidup kita sering kali kelihatan seperti palungan:
kotor, berbau dan hina! Bukankah kehidupan keluarga kita tidak
selalu bersih, tetapi layaknya seperti palungan: kotor dan
berbau? Itulah saat-saat di mana dosa menguasai hidup kita; di
mana kita lebih suka mencari kesenangan duniawi dari pada
Tuhan; di mana kita mengingkari kesetiaan; di mana kita jauh
dari Tuhan. Sering kali kita merasa tidak layak di hadapan
Tuhan. Kita merasa malu dan enggan untuk mencari Tuhan.
Tetapi pada Natal ini kita mendengarkan berita kesukaan besar:
Yesus Tuhan mau lahir di dalam palungan hidup kita; di dalam
ketidaksempurnaan hidup kita. Supaya kita boleh mengambil
bagian di dalam kesempurnan-Nya yang ilahi.
Saudara-saudari terkasih!
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
87

Tanda Agung yang terutama bagi kita adalah bayi Yesus:


“Kamu akan menjumpai seorang bayi”. Pada saat ini, kita
datang menjumpai bayi Yesus yang terbaring di palungan, di
kandang natal yang ada di gereja ini. Kalau kita
memperhatikan, patung bayi Yesus selalu digambarkan
tersenyum dan mengangkat kedua tangannya. Ini adalah gerak
isyarat yang sangat mengagumkan. Bagi seorang bayi, gerak
seperti itu menandakan bahwa ia meminta dipeluk dan dibelai.
Demikian juga dengan Yesus. Dengan gerak isyarat seperti itu,
seolah Yesus mengundang setiap orang yang datang ke
kandang: Mari, peluklah saya! Mendekatlah kepadaku! Kita
merayakan natal sebagai undangan untuk datang dekat
dengan Yesus.

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.

Atau, sebagai pengganti khotbah Kitab Suci, pemimpin dapat membawakan


PENDALAMAN MASA NATAL I. Lihat hal. 91.

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

DOA PERMOHONAN
Umat menanggapi pewartaan Sabda Tuhan dengan menyampaikan doa
permohonan di bawah ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai:

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


88

P Allah menjadi manusia dalam diri Yesus agar Ia


dekat dengan kita, dan kita pun boleh merasakan
cinta-Nya yang menggembirakan. Marilah kita
menyampaikan doa-doa permohonan kita.
L Bagi saudara-saudari kita yang masih dianiaya dan
dikejar-kejar karena iman mereka. Semoga mereka
tetap teguh dalam iman, dan mereka dikuatkan
selalu oleh perlindungan Tuhan gunung batu
keselamatan kita. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang yang terus mewartakan Injil
dengan berani dan rajin. Semoga Tuhan
melimpahkan buah dari pewartaan mereka, dan
semoga semakin banyak orang mengenal Kristus
Juruselamat manusia. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang yang saat ini merayakan Natal
dengan penuh sukacita. Semoga pesta Natal ini
membangkitkan semangat baru bagi mereka untuk
hidup sebagai orang Kristen sejati. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang Kristen yang tidak bisa merayakan
Natal. Semoga sukacita Natal tetap memenuhi hati
mereka, dan Kristus terlahir di dalam hidup mereka.
Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang sakit, orang-orang tua, dan orang-
orang yang mengalami keterbatasan. Semoga
Tuhan menyalurkan sukacita Natal melalui

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


89

kehadiran orang-orang yang membantu dan


menghibur mereka. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Dapat ditambahkan permohonan-permohonan lain.

P Demikianlah doa-doa umat ini, kami serahkan


semua ke dalam tangan dan kuasa-Mu dengan
pengantara Kristus Tuhan kami.
U Amin.

DOA BERKAT
Doa Berkat bisa dibawakan sesudah Doa Permohonan, apabila ibadat
dirayakan untuk maksud atau intensi khusus. Pemimpin dapat menggunakan
salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah ini.

Lihat hal. 26-29.

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


90

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Allah Bapa di surga, sungguh besar kuasa-Mu di
dalam hidup kami, karena Engkau selalu melawat
kami, terutama di saat kami berkumpul untuk
merayakan sukacita Natal. Semoga perayaan sabda
ini semakin meneguhkan kami untuk memaknai
kelahiran Yesus dalam hidup kami sebagai orang
Kristen. Seba, Dialah juruselamat dan sumber
kebaikan, dengan pengataraan Dia dalam kesatuan
dengan Roh Kudus, Allah berkuasa sepanjang
masa.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


91

U Syukur kepada Allah


P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

LAGU PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai. Baiklah bila dibawakan nyanyian
yang bertema Natal.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


92

PENDALAMAN MASA NATAL I


MAKNA DAN PENTINGNYA GUA NATAL
Surat Apostolik dari Paus Fransiskus ADMIRABILE SIGNUM
(2019)
Tradisi Kandang Natal

Tradisi Kandang Natal berasal dari St. Fransiskus Asisi.


Pada tahun 1223, tiga tahun sebelum kematian Fransiskus, Ia
merayakan natal atas cara yang unik. Di Greccio Fransiskus
mengundang semua penduduk untuk mementaskan adegan
kelahiran Yesus, dengan situasinya, seperti yang terjadi di
Betlehem: Ada Maria dan Yosef, ada gua, hewan-hewan, dan
situasi kemiskinan di Betlehem (Luk. 2:7).
Tanda mengagumkan dari gua Natal (kandang Natal),
yang sangat disukai umat Kristiani, tak henti-hentinya
membangkitkan keheranan dan ketakjuban. Penggambaran
kelahiran Yesus sendiri adalah pewartaan sederhana dan
sukacita akan misteri Inkarnasi Putra Allah. Datang ke dunia ini,
Anak Allah dibaringkan di tempat binatang-binatang diberi
makan. Jerami menjadi alas tidur pertama dari Dia yang akan
menyatakan diri-Nya sebagai "roti yang telah turun dari surga"
(Yoh 6:41). Santo Agustinus: “Dibaringkan di palungan, Ia
menjadi makanan kita” (Sermon 189, 4).
Kita merenungkan kerendahan hati Allah yang menjadi
manusia untuk menjumpai setiap orang. Begitu besar kasih-
Nya kepada kita sehingga Ia menjadi salah satu dari kita,
sehingga kita bersatu dengan-Nya. Paus menganjurkan agar
tradisi membuat kandang natal terus dilanjutkan: di keluarga, di
kantor di rumah sakit, sekolah, tempat-tempat umum.
Menyiapkan gua natal di rumah kita membantu kita
menghidupkan kembali apa yang terjadi dulu di Betlehem.
Gambaran kelahiran Kristus telah mengundang kita untuk
merasakan dan menyentuh kemiskinan yang dialami Anak
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
93

Allah sendiri.Gambaran ini memanggil kita untuk mengikuti-Nya


di jalan kerendahan hati, kemiskinan, dan penyangkalan diri
yang menuntun dari palungan menuju salib.
Merenungkan Gua Natal
Paus Fransiskus membantu kita untuk merenungkan
kedalaman makna dari gua natal (kandang Natal) ketika kita
berada di depan kandangan Natal dan melihat dekorasi dan
figur-figur yang ada di dalamnya. Marilah kita melihat dan
merenungkannya satu persatu.
▪ Gambaran langit berbintang yang diselimuni kesunyian
dan kegelapan malam. Ini merupakan gambaran semua
masa dalam hidup ketika kita mengalami kegelapan
malam. Tapi, Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian. Dia
hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting kita.
Untuk menjawab pertanyaan kita, Allah menjadi manusia.
Dia membawa terang di mana ada kegelapan; Ia menunjuk
jalan bagi mereka yang yang ada dalam kegelapan.
▪ Gambaran panorama dengan reruntuhan bangunan dan
gedung tua. Ini merupakan tanda nyata dari runtuhnya
kemanusiaan, dari segala sesuatu yang pasti mengalami
kehancuran, kerusakan, dan kekecewaan.
▪ Panorama dengan latar belakang yang indah.
Kitamerenungkan tentang Yesus sebagai kebaruan di
tengah-tengah dunia yang menua. Ia telah datang untuk
menyembuh-kan dan membangun kembali, untuk
memulihkan dunia dan hidup kita pada kemuliaan aslinya.
▪ Susunan pegunungan, gembala, domba, malaikat, dan
bintang-bintang. Semua bersuka cita menyambut kelahiran
Yesus. Kita juga dipanggil untuk pergi ke gua dan untuk
menyembah Tuhan. "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk
melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang
diberitahukan Tuhan kepada kita" (Luk 2:15).
▪ Orang-orang miskin dan sederhana, yakni para gembala.
Gambaran ini adalah simbol Allah yang menjadi manusia
demi mereka yang paling membutuhkan kasih-Nya dan
yang meminta-Nya mendekat kepada mereka. Gambaran
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
94

ini sekaligus undangan bagi kita untuk berbagi dengan


orang-orang miskin sebagai jalan menuju dunia yang lebih
manusiawi dan bersaudara di mana tidak ada yang
dikecualikan atau dipinggirkan.
▪ Yesus di palungan. Dari palungan, Yesus mewartakan,
dengan cara yang lemah lembut namun kuat, perlunya
berbagi dengan orang-orang miskin sebagai jalan menuju
dunia yang lebih manusiawi dan bersaudara di mana tidak
ada yang dikecualikan atau dipinggirkan.
▪ Maria dan Yosep. Maria menanggapi undangan Tuhan
dengan ketaatan; “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku
menurut perkataan-Mu” (Luk 1:38). Maria contoh bagi kita
untuk melepaskan dari kita dalam iman bagi kehendak
Allah. Yosep digambarkan dengan tongkat di tangan dan
memegang lampu. Ia adalah penjaga yang tak kenal lelah
melindungi keluarganya. Sebagai orang yang adil, ia selalu
mempercayakan dirinya pada kehendak Allah, dan
melaksanakannya.
▪ Bayi Yesus. Allah tampak sebagai seorang anak, untuk kita
gendong ke dalam pelukan kita. Di dalam Yesus, Allah
adalah seorang anak, dan dengan cara ini Dia ingin
menyatakan keagungan kasih-Nya: dengan tersenyum
dan mengulurkan tangan-Nya kepada semua orang.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


95

IBADAT SABDA MASA NATAL II


TERANG ITU BERCAHAYA DALAM KEGELAPAN

A. PEMBUKA
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Sesudah itu, sambil berdiri umat menyanyikan lagu pembuka.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salah satu rumusan
salam berikut:
CARA 1
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

CARA 2

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


96

P Semoga kita diperkenankan melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita, dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
U Sekarang dan selama-lamanya
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR

P Saudara-saudari terkasih. Yesus lahir di dunia. Ia


adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya
dalam kegelapan. Terang itu mengubah kegelapan.
Karena itu, bagi kita Natal adalah juga pesta terang.
Terang lilin dan lampu bersinar di jalan-jalan, rumah-
rumah dan gereja. Semoga terang itu bukan hanya
sesuatu yang lahiriah, tetapi sungguh menerangi,
menghangatkan dan mengubah hati; mengubah
kehidupan kita. Di dalam hati kita, di dalam hidup kita
Yesus penyelamat harus terlahir secara baru.

PENYALAAN LILIN DI KANDANG NATAL


Kata Pengantar dapat diganti dengan upacara sederhana Penyalaan Lilin-
Lilin atau Penerangan di Kandang Natal atau Pohon Natal. Upacara ini dapat
didahului dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari terkasih. Bangsa yang berjalan


dalam kegelapan telah melihat terang yang besar;
terang itu telah bersinar atas mereka yang diam di
dalam kekelaman. Terang itu adalah Kristus yang
hari ini terlahir bagi kita dan di dalam hidup kita. Ia
telah menghalau kekelaman hidup kita dengan sinar
cahaya kemuliaan-Nya. Maka, marilah kita
menyalakan lilin-lilin di kandang (atau penerangan)

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


97

untuk menandai Kristus Sang Terang yang datang di


dalam hidup kita.
Pemimpin, atau anggota umat yang hadir, menyalakan lilin-lilin di kandang
natal, atau juga pada pohon natal. Sementara itu dinyanyikan MALAM
KUDUS.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat (lihat Buku PS 25-26; atau MB 10-A-B-
C) atau Saya Mengaku.

P Saudara-saudari terkasih. Mengawali ibadat kita ini,


marilah kita memohon pengampunan dan belas
kasih Tuhan.
Hening sejenak

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.
U Kasihanilah kami, ya Allah.
P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,
jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,
dan aku mengeluh sepanjang hari
P Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


98

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpinmengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Ya Allah, Engkau telah datang kedalam dunia
sebagai terang dan cahaya di dalam kehidupan
kami. Kami mohon kepada-Mu, bantulah kami agar
mengenal Engkau sang cahaya dan terang di dalam
kehidupan kami. Sehingga kami mampu seperti
Yohanes mewartakan cahaya tersebut kepada
orang-orang di sekitar kami. Demi Yesus Kristus
Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa.
U Amin

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah dengan kata-kata berikut ini, atau dengan ajakan lain yang
sesuai:

P Saudara-saudari, Tuhan menyatakan diri sebagai


Emmauel: Allah beserta kita. Ia amat dekat dengan
kita, dan menyapa kita dengan Sabda-Nya yang
berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan,
memperbaiki kelakukan dan mendidik kepada
kebenaran. Marilah kita dengan penuh hormat
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
99

mengarahkan hati kita kepada Dia yang akan


menyapa kita dengan Sabda-Nya.
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya dari Madah Bakti No.
208, 213, 218, atau dari Puji Syukur No. 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak UMAT BERDIRI. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut


Yohanes (Yoh. 1:1-11).
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

P Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-


sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia
tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu
adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di
dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak
menguasainya. Datanglah seorang yang diutus
Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi
untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya
oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan
terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang
terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang
menerangi setiap orang, sedang datang kedalam
dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia
dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-
orang kepunyaan-Nya itu tidak meneriman-Nya.
Pembacaan Injil diakhiri dengan rumusan berikut ini:

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


100

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk
Pemimpin dapat menyampaikan khotbah berikut, atau khotbah lain yang lebih
yang disusun sendiri.

KHOTBAH

Saudara-saudari terkasih!
Selamat Hari Natal. Pada masa Natal ini kita merayakan
sebuah misteri yang besar. Allah merendahkan diri-Nya dan
menjadi manusia lemah seperti kita, dalam bentuk bayi kecil
yang lahir di kandang hina Betlehem. Yohanes dalam Bacaan
Injil yang kita dengarkan hari ini mengatakan makna terdalam
di balik peristiwa di Betlehem: “Firman itu telah menjadi
manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya”. Inilah Pesan Natal yang terutama!
Firman itu, atau Sang Sabda, pada awal mula bersama-sama
dengan Allah. Yesus yang terlahir di dunia adalah tanda agung:
Allah telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Dulunya
Allah berbicara kepada manusia dengan perantaraan para
nabi. Tetapi sekarang Allah berbicara kepada kita dengan
pengantaraan Anak-Nya.
Saudara-saudari terkasih!
Mungkin kita bertanya: Mengapa Allah mau menjadi manusia
seperti kita? Ada sebuah dongeng Natal sebagai berikut:
Dahulu kala hiduplah seorang raja. Ia jatuh cinta kepada
seorang gadis cantik, tetapi hidup sangat miskin. Ia tinggal di
sebuah gubuk yang kecil. Sang raja bertanya dalam hatinya:
“Bagaimana saya dapat menunjukkan cintaku kepadanya?”
Seorang penasihat memberikan usulan kepada raja:
“Perintahkan saja dia menjadi istrimu. Engkau adalah raja. Dan
gadis itu harus taat”! Tidak, sebuah paksaan, bukan itulah yang

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


101

dikehendaki oleh raja. Raja merindukan sebuah kepercayaan


dan cinta. Sebab semua kekuasaan duniawi tidak dapat
membuka pintu hati seseorang. Lalu, raja itu berpikir untuk
mengirimkan surat cinta untuk mengungkapkan segala
perasaan gakum kepada gadis itu. “Tetapi, mungkin dengan
sebuah surat sederhana, gadis itu tidak akan terkesan”, pikir
sang raja. Penasihat yang lain memberi usulan kepada raja:
“Kenakan saja pakaian yang indah gemerlapan. Pasti gadis itu
akan terpesona”. Tapi raja berpikir lagi: “Bagaimana tahu
bahwa gadis itu sungguh mencintaiku, atau jangan-jangan ia
hanya menyenangi harta milikku”.
Lalu, raja itu menempuh sebuah cara yang belum pernah dibuat
oleh raja siapapun. Ia turun dari takhtanya, menanggalkan
mahkota raja, dan membuka pakaian kebesaran. Ia lalu
menjadi seorang petani yang sangat sederhana. Ia mengambil
wujud seorang manusia yang sangat miskin, dan bahkan
tinggal di dalam sebuah gubuk yang sangat hina. Walaupun ia
seorang raja, ia mau menjadi seorang petani miskin. Ia
melakukan ini semua semata-mata demi cinta. Ya, semuanya
semata-mata demi cinta. Ia meninggalkan segala sesuatu yang
memberinya kenyamanan, hanya untuk dekat dengan seorang
gadis yang dicintainya.
Saudara-saudari! Mengapa Allah menjadi manusia?
Jawabannya adalah demi cinta-Nya kepada manusia. Natal
membawa pesan Kasih.
Karena cinta-Nya Allah menjadi manusia dan dilahirkan di
kandang hina Betlehem, bahkan Ia tinggal di dalam kandang
kehidupan kita. Allah menjadi manusia seperti kita. Ia menjadi
salah satu dari kita. Tuhan jatuh cinta dengan kita. Ia ingin dekat
dengan kita manusia. Ia lahir dalam kandang kehidupan kita; di
dalam kelemahan dan ketidaksempurnaan kita. Tuhan
menemukan tempat-Nya di dalam kemanusiaan kita. Karena
itu, pesan para malaikat berlaku juga untuk kita: “Jangan takut”!
Tuhan selalu beserta kita di dalam setiap segi kehidupan kita.

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.


Komisi Liturgi Keuskupan Manado
102

Atau, sebagai pengganti khotbah Kitab Suci, pemimpin dapat membawakan


PENDALAMAN MASA NATAL II. Lihat hal. 106.

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

DOA PERMOHONAN
Umat menanggapi pewartaan Sabda Tuhan dengan menyampaikan doa
permohonan di bawah ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai:

P Yohanes hadir ke tengah-tengah umat untuk


memberitakan, mewartakan dan memberi
kesaksian bahwa Allah sungguh-sungguh hadir
ditengah kita. Dengan penuh kepercayaan marilah
kita sampaikan doa-doa permohonan kita kepda
Allah Bapa yang maha baik.

L Bagi bagi Gereja Kudus. Semoga Tuhan


menguatkan dan membimbing Gereja-Nya, Gereja
mampu membagikan cahaya dan terang
keselamatan bagi banyak orang. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


103

L Kita berdoa bagi para penguasa. Semoga Tuhan


membimbing dan menuntun mereka agar mampu
berpikir secara jernih dan matang dalam mengambil
setiap keputusan, dan semoga mereka mampu
menghadirkan terang dan cahaya-Mu bagi
keselamatan seluruh dunia. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Mari kita berdoa bagi orang-orang yang menderita.
Semoga Tuhan memberkati mereka selalu agar
mereka mampu untuk melihat terang dan cahaya
Tuhan dalam kesulihan hidup mereka. Kami
mohon:
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P. Mari kita berdoa bagi kita yang hadir di tempat ini.
Semoga Tuhan membuka mata dan pikiran kita
agar kita mampu untuk memahami dengan baik
kehadiran-Nya di tengah-tengah kita sebagai
sumber keselamatan hidup. Kami mohon:
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Dapat ditambahkan juga ujud-ujud lain yang sesuai.

P. Ya, Tuhan. Kami serahkan semua doa dan


permohonan kami ini kepada-Mu. Kami percaya
bahwa Engkau akan mendengarkan dan
mengabulkannya, bukan atas kehendak kami,
tetapi atas kehendak-Mu sendiri. Karena Engkau
lebih tahu apa yang terbaik untuk kami. Demi
Kristus Tuhan dan Juruselamat kami.
U Amin.

DOA BERKAT
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
104

Doa Berkat bisa dibawakan sesudah Doa Permohonan, apabila ibadat


dirayakan untuk maksud atau intensi khusus. Pemimpin dapat menggunakan
salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah ini.

Lihat hal. 26-29

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Allah Bapa di surga, sungguh besar kuasa-Mu di
dalam hidup kami, karena Engkau selalu
mengunjungi kami, terutama di saat kami berkumpul
untuk merayakan sukacita Natal. Semoga perayaan
sabda ini semakin meneguhkan kami untuk
memaknai kelahiran Yesus dalam hidup kami
sebagai orang Kristen. Seba, Dialah juruselamat dan
sumber kebaikan, dengan pengataraan Dia dalam

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


105

kesatuan dengan Roh Kudus, Allah berkuasa


sepanjang masa.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah
P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

LAGU PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai. Baiklah bila dibawakan nyanyian
yang bertema Natal.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


106

PENDALAMAN MASA NATAL II


KESALEHAN UMAT SEPUTAR MASA NATAL

Tanggal 31 Desember
Tanggal 31 Desember merupakan penutupan tahun
sipil. Perayaan ini membangkitkan kepada kaum beriman
kesempatan untuk merenungkan “misteri waktu” yang
melintas dengan cepat dan tanpa kembali. Hal ini
hendaknya membangkitkan perasaan ganda: duka dan
penyesalan atas dosa-dosa yang dilakukan selama
setahun serta hilangnya saat-saat rahmat, kedua, syukur
atas rahmat dan berkat yang telah dianugerahkan Tuhan
selama tahun yang telah berlalu.
Dalam kesadaran itu, pada tanggal 31 Desember
umat dapat membuat dua kesalehan berikut:
▪ Pertama: pentakhtaan Sakramen Mahakudus yang
memberikan kesempatan kepada kaum beriman
untuk berdoa dalam keheningan.
▪ Kedua: menyanyikan TE DEUM (PS 668 atau PS
669), sebagai ungkapan pujian dan syukur kepada
Allah atas rahmat yang diterima sepanjang tahun
yang berakhir.
Indulgensi penuh diberikan kepada umat beriman yang
dengan tulis ikhlas mendaraskan atau menyanyikan Te
Deum pada akhir tahun untuk mengucap syukur kepada
Tuhan atas rahmat yang diterima sepanjang tahun yang
terakhir (Enchiridion Indulgentiarum, Alliae Concessiones, 26, §2).

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


107

(Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, 114, hlm. 98).

Tanggal 1 Januari
Ada kebiasaan umat untuk melambungkan madah
VENI, CREATOR SPIRITUS (Datanglah, ya Roh
Pencipta). Madah ini dapat dilagukan pada tanggal 1
Januari. Dengan ini, kita berdoa agar Roh Kudus
mengarahkan pikiran dan kegiatan kita, juga pikiran dan
kegiatan masyarakat sepanjang seluruh Tahun.
Indulgensi penuh diberikan kepada umat beriman
yang dengan tulis ikhlas mendaraskan atau menyanyikan
madah Veni, Creator Spiritus pada hari pertama tahun
baru (Enchiridion Indulgentiarum, Alliae Concessiones, 26, §2).
Pada Hari Raya Penampakan Tuhan
▪ Pengumuman Paskah dan Pesta-Pesta yang
berubah tanggalnya (Lihat TPE, hlm. 409-410).
▪ Menyampaikan Bingkisan Epifani, meniru
kebiasaan memberi bingkisan yang
dipersembahkan kepada Kanak-Kanak Yesus
(bdk. Mat 2:11), dan lebih radikal lagi pemberian
Allah kepada manusia dalam kelahiran Sang
Imanuel di tengah kita (Yes 7:14; 9:16; Mat 1:23).
Namun penting dijaga bahwa bertukar bingkisan
pada hari raya Penampakan Tuhan harus
menampakkan ciri Kristiani, yakni menunjukkan
makna Injili. Bingkisan yang diberikan hendaknya
merupakan ungkapan tulus kesalehan umat dan
jauh dari kemewahan, pamer dan pemborosan.
▪ Pemberkatan Rumah, dengan menandai jenang-
jenang pintu dengan salib keselamatan, angka
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
108

tahun yang baru, dan huruf pertama nama ketiga


orang majus (C+M+B) – Caspar / Melkior / Baltasar.
Huruf-huruf ini sebagai Christus Mansionem
Benedicat (Semoga Kristus memberkati rumah ini).
Kebiasaan ini – sering dilengkapi dengan prosesi
anak-anak didampingi orang tua- mengungkapkan
berkat Kristus melalui doa ketiga orang majus dan
kesempatan mengumpulkan bingkisan untuk karya
amal dan misi.
▪ Prakarsa yang terkait dengan solidaritas kepada
para musafir (atau pengungsi) yang datang dari
jauh, entah kristiani entah bukan; kesalehan umat
mendorong solidaritas dan keterbukaan.
▪ Bantuan untuk karya evangelisasi, misalnya “Karya
Misi Anak-Anak Misioner”.
▪ Penyerahan kepada Santo Pelindung, dalam doa
komunitas religius dan perkumpulan awam lain ada
kebiasaan menetapkan pelindung bagi anggota
untuk tahun yang akan datang.
(Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, 118)

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


109

IBADAT SABDA MASA NATAL III


SEMBAHLAH DIA RAJA DI ATAS SEGALA RAJA!

A. PEMBUKA
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri agar hati dan budi terarah pada
Tuhan. Sesudah itu, sambil berdiri umat menyanyikan lagu pembuka.

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


Pemimpin dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata
atau bernyanyi:

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salah satu rumusan
salam berikut:
CARA 1
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

CARA 2

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


110

P Semoga kita diperkenankan melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita, dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
U Sekarang dan selama-lamanya
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut atau dengan rumusan lain yang sesuai.

PENGANTAR

P Saudara-saudari terkasih. Natal mengingatkan kita akan


dua hal penting harus kita usahakan di dunia ini, yakni
mencari Tuhan dan menyembah Dia. Mencari Tuhan
terkadang bukan pekerjaan yang mudah. Ini butuh usaha,
perjuangan, dan terutama kesetiaan dan ketulusan hati.
Tuhan tidak ditemukan oleh orang yang hatinya diliputi
kebencian dan keinginan jahat. Tuhan ditemui oleh orang
yang mencari-Nya dengan tulus hati. Namun, kita tidak
bisa mencari Tuhan dengan kemampuan kita. Ada
bintang yang menuntut kita kepada Tuhan. Saya yakin,
hari ini kita berkumpul di sini dituntut oleh bintang terang,
agar kita boleh menemukan Tuhan dalam kebersamaan
ibadat, dan agar kita boleh menyembah Dia dengan tulus
hati.

TOBAT
Tobat dapat diungkapkan dengan rumusan di bawah ini, atau dengan cara
lain yang sesuai, seperti Doa Tobat (lihat Buku PS 25-26; atau MB 10-A-B-
C) atau Saya Mengaku.

P Saudara-saudari terkasih. Agar penyembahan kita


kepada Tuhan sungguh tulus dan sejati, marilah kita
memohon belas kasih dan pengampunan Tuhan
atas segala dosa dan kesalahan kita.
Hening sejenak

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


111

P Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah


segera kepadaku, dengarkanlah suaraku.
U Kasihanilah kami, ya Allah.
P Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,
jangan sampai aku berbuat jahat, ya Tuhan.
U Kasihanilah kami, ya Allah
P Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan,
dan aku mengeluh sepanjang hari
P Kasihanilah kami, ya Allah
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin

DOA PEMBUKA Berdiri

Sambil mengatupkan tangan, pemimpinmengucapkan doa pembuka


berikut ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.

P Marilah berdoa.
Ya Allah, Engkau telah datang kedalam dunia
sebagai terang dan cahaya di dalam kehidupan
kami. Kami mohon kepada-Mu, bantulah kami agar
mengenal Engkau sang cahaya dan terang di dalam
kehidupan kami. Sehingga kami mampu seperti
Yohanes mewartakan cahaya tersebut kepada
orang-orang di sekitar kami. Demi Yesus Kristus
Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa.
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
112

U Amin

B. PEWARTAAN SABDA
Duduk

AJAKAN
Pemimpin mengajak umat untuk mengarahkan pikiran dan perhatian pada
Sabda Allah dengan kata-kata berikut ini, atau dengan ajakan lain yang
sesuai:

P Saudara-saudari, Tuhan menyatakan diri sebagai


Emmauel: Allah beserta kita. Ia amat dekat dengan
kita, dan menyapa kita dengan Sabda-Nya yang
berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan,
memperbaiki kelakukan dan mendidik kepada
kebenaran. Marilah kita dengan penuh hormat
mengarahkan hati kita kepada Dia yang akan
menyapa kita dengan Sabda-Nya.
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya dari Madah Bakti No.
208, 213, 218, atau dari Puji Syukur No. 373, atau nyanyian lain yang sesuai.

PEMBACAAN KITAB SUCI


Pemimpin mengajak UMAT BERDIRI. Pembacaan Injil diawali dengan:

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Matius


(Mat. 2:1-12).
Kemudian, pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut dan dadanya.

P Pada zaman pemerintahan Raja Herodes, sesudah


Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea,
datanglah orang-orang majus dari Timur ke

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


113

Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Di manakah


raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah
melihat bintang-Nya di ufuk timur, dan kami datang
untuk menyembah Dia”. Mendengar hal itu,
terkejutlah Herodes beserta seluruh Yerusalem.
Maka, dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan
dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
Mereka berkata kepadanya, “ Di Betlehem di tanah
Yudea karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi:
Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka
yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah
akan bangkita seorang pemimpin yang akan
menggembalakan umat-Ku Israel”. Lalu, dengan
diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus
itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan
bintang itu tampak. Kemudian ia menyuruh mereka
ke Betlehem katanya, “Pergilah, dan selidikilah
dengan seksama hak-ikhwal anak itu! Dan sesudah
kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya aku pun datang menyembah Dia”. Setelah
mendengar kata-kata raja Herodes, berangkatlah
para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka
lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan
berhenti di suatu tempat di mana Anak itu berada.
Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
Maka, masuklah mereka ke dalam rumah itu dan
melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu
mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun
membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan kepada Anak itu, yaitu emas,
kemenyan, dan mur. Kemudian, karena
diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
114

kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya


lewat jalan lain.
Pembacaan Injil diakhiri dengan rumusan berikut ini:

P Demikianlah Sabda Tuhan


U Terpujilah Kristus
Duduk
Pemimpin dapat menyampaikan khotbah berikut, atau khotbah lain yang lebih
yang disusun sendiri.

KHOTBAH

Saudara-saudari terkasih!
Dalam bacaan Injil tadi, fokus perhatian kita adalah peristiwa
ajaib di mana Tuhan menampakkan diri melalui para Majus
yang dihantar oleh bintang ke palungan. Dalam tradisi Gereja
Katolik, orang majus itu disebut “Tiga Raja”, berdasarkan tiga
jenis hadiah yang mereka bawa, dan bernama Kaspar, Melkior
dan Baltasar.
Memang Kitab Suci sendiri tidak menjelaskan orang Majus itu
secara mendetail: Kitab Suci tidak menyebut jumlah mereka
secara pasti, juga nama-nama mereka tidak disebut. Injil Matius
yang kita dengarkan tadi memberikan kesaksian bahwa orang-
orang Majus itu datang dari negeri yang jauh, membawa emas,
kemenyan dan mur. Keinginan mereka adalah mencari Raja
Orang Yahudi, supaya mereka boleh menyembah-Nya.
Saudara-saudari terkasih!
Orang-orang Majus itu menempuh perjalanan yang jauh,
mengikuti arahan bintang untuk mencari dan menyembah Raja
Orang Israel. Kisah orang Majus ini selalu menawarkan
permenungan yang mendalam bagi kehidupan kita.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


115

Para Majus dari Timur ini mendorong kita untuk merenungkan


tentang perjalanan hidup kita. Hidup kita pun adalah seperti
sebuah perjalanan yang dinamis, penuh lika liku dan bahkan
misterius. Kita masing-masing memiliki kisah perjalanan
sendiri. Barangkali yang lebih dalam adalah kalau kita
merenungkan tentang perjalanan iman kita bersama Tuhan;
atau perjalanan iman kita mencari dan menemukan kehendak
Tuhan di dalam hidup kita.
Kalau kita menengok perjalanan panjang para Majus ini, hal
pertama yang menyolok mata adalah dalam perjalanan itu
mereka berani untuk bertanya: “Di manakah Raja Yahudi yang
baru dilahirkan itu”? Perjalanan iman kita juga adalah tentang
bertanya terus menerus. Bertanya berarti merefleksikan atau
merenungkan hidup kita. Orang yang bertanya adalah orang
yang berani untuk masuk ke kedalaman iman. Di mana kah
Tuhan membiarkan diri-Nya ditemui oleh saya? Orang yang
berani bertanya, berarti orang yang terus menerus mencari dan
menemukan di mana Tuhan bisa ditemui.
Saudara-saudari!
Kalau kita menengok kisah perjalanan para majus, perjalanan
mereka penuh dengan resiko: resiko tersesat, kehabisan bekal,
sampai pada resiko bertemu dengan orang yang bermaksud
jahat, seperti Herodes. Kisah perjalanan Para Majus
menyadarkan kita bahwa perjalanan iman kita pun sarat
dengan resiko. Tuhan tidak menjanjikan jalan mulus bagi siapa
saja yang mengikuti jalan-Nya. Bahkan Tuhan sendiri memberi
jalan salib. Mungkin ada resiko kekecewaan, ketika yang kita
dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita impikan! Lalu kita
mengundurkan diri dan kecewa. Mungkin dalam perjalanan
hidup kita berjumpa dengan orang-orang yang tidak kooperatif
dan bahkan manipulatif; kita berjumpa dengan herodes-
herodes yang hanya memikirkan diri sendiri, kekuasaan dan
keuntungan diri. Mungkin juga ada resiko, bahwa kita
kehilangan jejak Tuhan. Ada saat-saat di dalam hidup di mana

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


116

seolah-olah tapak kaki Tuhan menghilang, dan kita berjalan


sendiri.
Saudara-saudari terkasih!
Perjalanan para majus didorong dan terarah hanya pada satu
hal: Mereka didorong oleh kerinduan untuk menyembah Tuhan
Yesus. Tujuan perjalanan mereka yang panjang dan penuh
resiko adalah adorasi: “Lalu mereka sujud menyembah Dia”.
Para Majus membantu kita untuk merenungkan tujuan
terpenting dari perjalanan hidup kita, yakni adorasi,
menyembah Tuhan! Menyembah Tuhan berarti mengalami
perjumpaan dengan Tuhan sendiri. Menyembah Tuhan berarti
mengakui bahwa Dia berkuasa atas hidup saya; bahwa Dia
adalah yang terpenting dan terutama.
Setelah mereka menyembah Tuhan, para majus tidak tinggal di
Betlehem. Matius mengatakan: “Mereka pun pulang ke
negerinya lewat jalan lain”. Mereka tidak kembali kepada
Herodes, simbol kebencian, kerakusan dan permusuhan.
Mereka pulang melalui jalan Tuhan, melalui jalan yang
ditujukkan Tuhan kepada mereka. Itulah jalan damai, sukacita
dan pengampunan. Buah dari penyembahan adalah perubahan
hidup. Kita kembali/pulang ke kehidupan kita melalui jalan lain,
melalui jalan Tuhan!

Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.

Atau, sebagai pengganti khotbah Kitab Suci, pemimpin dapat membawakan


PENDALAMAN MASA NATAL III. Lihat hal. 121.

C. TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggunakan salah satu cara di bawah ini:

PENGAKUAN IMAN
Pemimpin mengajak umat berdiri untuk menyatakan iman kepercayaan
dengan kata-kata berikut:
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
117

P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda


Tuhan dengan menyatakan iman kepercayaan kita.
P Aku Percaya …
Sesudah itu, dilanjutkan dengan DOA PERMOHONAN.

DOA PERMOHONAN
Umat menanggapi pewartaan Sabda Tuhan dengan menyampaikan doa
permohonan di bawah ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai:

P Saudara-saudari, kita berkumpul di seputar Sabda


Tuhan yang telah diwartakan dan direnungkan.
Dikuatkan oleh Sabda Tuhan, marilah kita
menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan.

L Marilah kita mohon perlindungan dan keselamatan


bagi orang-orang yang berada dalam bahaya,
perang dan kekerasan, yang mengancam kehidupan
mereka. Tuhan, Allah kami:
U Kami mohon, dengarkanlah doa kami.
L Marilah kita mohon penerangan dan kebijaksanaan
bagi siapa yang yang diberi tanggung jawab di dalam
Gereja, masyarakat dan politik, juga bagi orang-
orang yang mengusahakan perlindungan alam
ciptaan. Tuhan, Allah kami:
U Kami mohon, dengarkanlah doa kami.
P Marilah kita mohonkan rasa damai dan keadilan,
rasa solidaritas dan kasih bagi mereka yang berada
di daerah-daerah konflik dan perang. Tuhan, Allah
kami:
U Kami mohon, dengarkanlah doa kami.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


118

P. Marilah kita mohon penghiburan dan kekuatan bagi


mereka yang sakit, menderita, dan yang kesepian.
Tuhan, Allah kami:
U Kami mohon, dengarkanlah doa kami.
Dapat ditambahkan juga ujud-ujud lain yang sesuai.

P. Ya, Tuhan. Kami serahkan semua doa dan


permohonan kami ini kepada-Mu. Kami percaya
bahwa Engkau akan mendengarkan dan
mengabulkannya, bukan atas kehendak kami, tetapi
atas kehendak-Mu sendiri. Karena Engkau lebih
tahu apa yang terbaik untuk kami. Demi Kristus
Tuhan dan Juruselamat kami.
U Amin.

DOA BERKAT
Doa Berkat bisa dibawakan sesudah Doa Permohonan, apabila ibadat
dirayakan untuk maksud atau intensi khusus. Pemimpin dapat menggunakan
salah satu rumusan DOA BERKAT di bawah ini.

Lihat hal. 26-29.

BAPA KAMI
Pemimpin bersama dengan umat mengucapkan/melagukan Doa Bapa Kami

P Saudara-saudari, marilah kita mempersatukan


segala puji syukur dan permohonan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan doa yang diajarkan
Kristus kepada kita. Bapa kami…

DERMA
Seturut kebiasaan umat setempat, derma dapat diadakan. Sementara itu
dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


119

D. PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat sabda dengan rumusan doa berikut ini atau
dengan rumusan lain yang sesuai.

DOA PENUTUP

P Marilah berdoa.
Allah Bapa di surga, sungguh besar kuasa-Mu di
dalam hidup kami, karena Engkau selalu
mengunjungi kami, terutama di saat kami berkumpul
untuk merayakan sukacita Natal. Semoga perayaan
sabda ini semakin meneguhkan kami untuk
memaknai kelahiran Yesus dalam hidup kami
sebagai orang Kristen. Seba, Dialah juruselamat dan
sumber kebaikan, dengan pengataraan Dia dalam
kesatuan dengan Roh Kudus, Allah berkuasa
sepanjang masa.
U Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari. Ibadat Sabda kita sudah selesai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


120

U Syukur kepada Allah


P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Kabar Gembira bagi banyak orang.
U Amin.

LAGU PENUTUP
Ibadat ditutup dengan nyanyian yang sesuai. Baiklah bila dibawakan nyanyian
yang bertema Natal.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


121

PENDALAMAN MASA NATAL III


NATAL: MERAYAKAN MISTERI PENAMPAKAN TUHAN
Selama Masa Natal kita merayakan Tuhan yang
menampakkan diri-Nya kepada kita atas pelbagai cara.
Penampakan yang pertama adalah kelahiran-Nya secara hina
di Betlehem yang dimaklumkan kepada para gembala. Mereka
kelompok pertama dari orang Israel yang menyambut Juru
Selamat.

Yang kedua adalah penampakan kepada tiga orang


majus yang datang dari Timur (Mat 2:1). Mereka adalah
kelompok pertama dari orang-orang kafir yang mengakui dan
menyembah Kristus Almasih dalam diri bayi Betlehem.

Yang ketiga adalah penampakan Tuhan di sungai


Yordan, saat Bapa menyatakan bahwa Yesus adalah “Putra-Ku
yang terkasih” (Mat 3:17) pada awal perutusan-Nya sebagai
Mesias.
Penampakan yang keempat adalah mujizat di Kana
ketika Yesus menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-
Nya percaya kepada-Nya (Yoh 2:11).

Pesta seputar misteri penampakan Tuhan ini mencakup


Kelahiran Yesus Kristus (25 Desember), Hari Raya
Penampakan Tuhan/Epifani (Minggu antara 2-8 Januari), dan
Pesta Pembaptisan Tuhan (Hari Minggu Sesudah 6 Januari)

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


122

SERUAN DAN DOA SESUDAH MADAH TE


DEUM
Dalam Misa Perpisahan Tahun
Tanggal 31 Desember merupakan penutupan tahun.
Perayaan ini memberikan kesempatan kepada umat beriman
untuk merenungkan misteri waktu yang melintas dengan cepat
dan tanpa Kembali. Hal ini juga membangkitkan perasaan
ganda: duka dan penyesalan atas dosa-dosa yang dilakukan
selama setahun serta hilangnya saat-saat rahmat, dan kedua:
syukur atas rahmat dan berkat yang telah dianugerahkan
Tuhan selama tahun yang telah lewat.
Maka pada tanggal 31 Desember, umat dapat
mengadakan dua praktik kesalehan berikut ini:
▪ Pertama. Pentakhtaan Sakramen Mahakudus untuk
memberikan kesempatan kepada umat berdoa dalam
keheningan. Pentakhtaan ini dapat dibuat sesudah
perayaan ekaristi.
▪ Kedua. Umat menyanyikan Te Deum (PS. 668 atau PS
669) sebagai ungkapan syukur atas rahmat yang telah
diterima sepanjang tahun yang lalu. Te Deum dapat
dinyanyikan sebagai nyanyian Madah Syukur atau
sebagai nyanyian penutup misa.
Indulgensi penuh diberikan kepada umat beriman yang
dengan tulus ikhlas mendaraskan atau menyanyikan Te
Deum pada akhir tahun untuk mengucap syukur kepada
Tuhan atas rahmat yang diterima sepanjang tahun yang
terakhir (Enchridion Indulgentiarum, Alliae Concessiones,
26,§2).

Sesudah menyanyikan Te Deum, dilanjutkan dengan seruan dan doa


berikut ini:

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


123

I Benedicámus Pátrem et Fílium cum Sáncto Spíritu.


U Laudémus et superexaltémus éum in sǽcula.
I Benedíctus es Dómine in firmaménto cœli.
U Et laudábilis, et gloriósus, et superexaltátus in .
I Dómine exáudi oratiónem méam.
U Et clámor méus ad te véniat. .
I Dóminus vobíscum.
U Et cum spíritu túo.
I Orémus.
Deus, cujus misericórdiæ non est númerus, et bonitátis
infinítus est thesáurus: piíssimæ majestáti tuæ pro
collátis dónis grátias ágimus, tuam semper cleméntiam
exorántes; ut qui peténtibus postuláta concédis,
eósdem non déserens, ad prǽmia futúra dispónas. Per
Christum Dóminum nostrum.
U Amin
Atau:

I Marilah kita memuji Bapa, Putra bersama dengan Roh


Kudus
U Marilah kita memuliakan dan meluhurkan Dia selama-
lamanya.
I Terpujilah Engkau, Tuhan, di bentangan langit
U Dan terpuji, mulia dan luhur selama-lamanya
I Tuhan, dengarkanlah doaku
U Dan semoga seruanku sampai kepada-Mu
Komisi Liturgi Keuskupan Manado
124

I Tuhan bersamamu
U Dan bersama Rohmu
I Marilah kita berdoa.
Ya Tuhan, belas kasihan-Mu tak terhitung banyaknya,
dan harta kebaikan-Mu tak terbatas. Kami bersyukur
kepada-Mu Allah yang agung dan maha suci atas
segala anugerah dan rahmat yang telah Engkau berikan
kepada kami. Kami senantiasa memohonkan
kemurahan-Mu. Sudilah Engkau mengabulkan
permohonan-permohonan dari mereka yang berseru
kepada-Mu. Janganlah mengabaikan permohonan-
permohonan mereka itu. Semoga Engkau
menjadikannya juga sebagai pahala di masa yang akan
datang. Demi Kristus, Tuhan kami.
U Amin.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


125

DOA SESUDAH MADAH VENI CREATOR


SPIRITUS
Dalam Misa Tahun Baru
Untuk memohonkan bantuan ilahi sepanjang tahun yang
baru, umat beriman bisa menyanyikan Veni Creator pada
perayaan tahun baru (1 Januari). Madah Veni Creator dapat
dinyanyikan sebagai lagu Madah Syukur, ataupun sebagai lagu
penutup dalam misa. Veni Creator dapat juga dinyanyikan di
luar perayaan ekaristi, dalam perkumpulan umat (dalam),
dalam pertemuan keluarga atau komunitas.
Indulgensi penuh diberikan kepada umat beriman yang
dengan setia membantu baik dalam mendaraskan atau
menyanyikan khusyuk Veni Creator, baik pada hari
pertama dalam tahun untuk memohon bantuan ilahi
sepanjang tahun, ataupun pada perayaan Pentakosta
(Enchridion Indulgentiarum, Alliae Concessiones, 26,§2).

Sesudah menyanyikan Veni Creator Spiritus, dilanjutkan dengan doa


berikut ini:

I Emitte Spiritus tuum et creabuntur


U Et renovabis faciem terrae.
I Oremus
Deus, qui corda fidelium Sancti Spiritus illustratione
docuisti: Da nobis in eodem Spiritu recta sperare, et de
eius semper consulatione gaudere. Per Christum
Dominum nostrum.
U Amin.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


126

Atau:
I Utuslah Roh-Mu, dan semuanya akan diciptakan lagi
U Dan Engkau akan membaharui muka bumi
I Marilah kita berdoa
YaTuhan, Engkau telah mengajar hati umat beriman
dengan pencerahan Roh Kudus: Berilah kami
kemampuan untuk berharap pada Roh yang benar, dan
bersukacita selalu karena nasehat-Nya. Demi Kristus
Tuhan kami.
U Amin.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


127

PEMBERKATAN KAPUR
Pada Hari Raya Penampakan Tuhan

I Pertolongan kita dalam nama Tuhan

U Yang menjadikan langit dan bumi


I Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu
I Marilah berdoa
Ya Tuhan Allah, berkatilah kapur ini sebagai ciptaan-
Mu, supaya berguna bagi keselamatan seluruh umat
manusia, dan semoga dengan menyerukan nama-
Mu yang terkudus, umat-Mu yang mengambil kapur
ini dan menuliskan Semoga Kristus Memberkati
Rumah ini, pada pintu rumah mereka, memperoleh
kesehatan bagi tubuh dan perlindungan bagi jiwa
mereka melalui pertolongan Tuhan. Demi Kristus
Tuhan kami.
U Amin.
(Imam mereciki kapur dengan air suci)

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


128

PEMBERKATAN RUMAH KELUARGA


Pada Hari Raya Penampakan Tuhan
Kapur, air dan garam yang sudah diberkati di gereja di bawah ke rumah.
Keluarga bisa membuat upacara sederhana, yang dimulai dengan perarakan
sederhana, anak-anak didampingi orang tua.

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus


U Amin
P Damai atas rumah ini
U Dan semua yang berdiam di dalamnya
Dilanjutkan dengan Kidung Maria dan Antifon. Sementara itu, bapak keluarga
atau salah satu anggota mereciki rumah dan ruangan dengan air suci.

Antifon Kidung Maria (diucapkan bersama-sama):


"Orang-orang Majus dari Timur datang ke Betlehem
untuk menyembah Tuhan. Mereka membuka harta-
harta mereka dan mempersembahkan hadiah-
hadiah yang berharga: Emas untuk Raja yang
agung; kemenyan untuk Allah yang benar, dan Mur
untuk penguburan-Nya. Alleluia".
Aku mengagungkan Tuhan,* hatiku bersukaria karena
Allah penyelamatku
Sebab Ia memperhatikan daku,* hamba-Nya yang hina
ini.
Mulai sekarang aku disebut yang bahagia,* oleh sekalian
bangsa.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


129

Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang


Mahakuasa,* kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-temurun,* kepada orang yang
takwa.*
Perkasalah perbuatan tangan-Nya,* dicerai-beraikan-Nya
orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta,* yang
hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan,* orang
kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita,* Allah telah
menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta
keturunannya,* untuk selama-lamanya.
Kemuliaan ....
Seperti pada ....
Antifon (diulangi bersama):
"Orang-orang Majus dari Timur datang ke Betlehem
untuk menyembah Tuhan. Mereka membuka harta-
harta mereka dan mempersembahkan hadiah-
hadiah yang berharga: Emas untuk Raja yang
agung; kemenyan untuk Allah yang benar, dan Mur
untuk penguburan-Nya. Alleluia"
(Dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami)

Bapa Kami ....

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


130

P Mereka semua akan datang dari Syeba


U Akan membawa emas dan kemenyan, serta
memberitakan perbuatan masyur Allah.
P Tuhan dengarkanlah doaku.
U Dan semoga seruanku sampai ke hadirat-Mu.

DOA MOHON BERKAT


Diucapkan oleh bapak keluarga atau salah satu anggota keluarga:

P Tuhan, pada hari ini Engkau telah menampakkan


Putra Tunggal-Mu kepada tiga sarjana yang
dibimbing oleh bintang. Curahkanlah belas kasih-
Mu agar kami, yang telah mengenal Engkau
berdasarkan iman, boleh memandang keindahan
kemuliaan-Mu, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu,
yang hidup bersama Dikau dan berkuasa dalam
kesatuan dengan Roh Kudus, sepanjang segala
masa.
U Amin.
P Sinarilah, sinarilah Yerusalem, sebab terangmu
datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
U (diucapkan Sinarilah,
bersama-sama) sinarilah
Yerusalem, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
P Segala bangsa akan berjalan dalam terang-Mu dan
raja-raja dalam cahaya matahari terbit.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


131

U (diucapkan bersama-sama) Dan kemuliaan Tuhan terbit


atasmu.
P Marilah kita berdoa:
Tuhan Allah yang maha kuasa, semoga Engkau
memberkati rumah kami ini agar di dalamnya ada
kesehatan, kemurnian, kemenangan dan
keutamaan, kerendahan hati, kebaikan, kelemah-
lembutan, kepenuhan anugerah dan rasa syukur
kepada Allah, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Dan
semoga berkat-Mu ini tinggal atas rumah ini dan
atas kami semua yang tinggal di dalamnya,
sekarang dan selama-lamanya.
U Amin.
Salah satu anggota keluarga menuliskan berkat di atas ambang pintu rumah
dengan kapur yang sudah diberkati:

+
20+C+M+B+21
Christus Mansionem Benedicat
(Semoga Kristus memberkati rumah ini)

Keluarga dapat membawakan doa-doa khusus atau lagu yang sesuai.

Komisi Liturgi Keuskupan Manado

Anda mungkin juga menyukai