Anda di halaman 1dari 5

Identitas kebangsaan dan integrasi nasional

A. Konsep dan Teori Identitas dan Integrasi Nasional

1. Pengertian Identitas Nasional

- Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciriciri, tanda-tanda, atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

- Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan,
baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan
tujuan.

- Jadi, “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan
melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.

- JATI DIRI NASIONAL

2. Pengertian Integrasi Nasional

1. Menurut Dr. Nazardin Shamsdin

Integrasi nasional adalah proses pemersatuan suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek
kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

2. Menurut Howard Wriggins

Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian individu masyarakat menjadi satu


kesatuan atau satu keutuhan yang lebih utuh, atau penyatuan banyak komunitas kecil ke dalam
satu negara.

3. Menurut Myron Weiner

Integrasi nasional adalah proses berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah
membentuk suatu identitas nasional.

4. Menurut J. Soedjati Djiwandono

Integrasi nasional adalah cara untuk mendamaikan keberlanjutan dalam kesatuan nasional
dalam arti luas dengan hak untuk menentukan nasib sendiri.

5. Menurut KBBI

Integrasi nasional adalah suatu bentuk yang mengintegrasikan berbagai kelompok budaya
dan sosial secara regional dan membentuk identitas nasional.nasional
3. Konsep Integrasi Nasional

Konsep integrasi nasional secara vertikal melibatkan hubungan orang- orang dengan
pemerintah yang hubungannya saling terintegrasi secara vertikal. Konsep integrasi ini juga
mencakup bagaimana pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi.

Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup penyatuan bangsa Indonesia yang
memiliki tingkat kemajemukan yang relatif tinggi. Bagaimana membangun identitas nasional
yang sama, meskipun kelompok masyarakat, agama, suku, dan identitas berbeda- beda.

Integrasi Nasional, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, menyatukan berbagai perbedaan
budaya atau kelompok sosial dalam satu wilayah untuk membentuk satu kesatuan yang
harmonis dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau merupakan bentuk
upaya untuk menggabungkan.Dengan kata lain, integrasi nasional adalah keinginan dan
kesadaran untuk bersatu sebagai satu negara, negara Indonesia. Berikut ini penjelasan konsep
integrasi nasional yang dapat dilihat secara politis dan antropologis:

• Pengertian Politik Integrasi Nasional adalah proses mengintegrasikan kelompok-kelompok


budaya dan sosial yang berbeda ke dalam satu kesatuan wilayah nasional, yang membentuk
identitas nasional.

• Pengertian Antropologis integrasi nasional adalah proses mengadaptasi unsur-unsur yang


berbeda dari kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keselarasan fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat.

Berbagai jenis keanekaragaman yang ada di Indonesia harus dilindungi dan dipelihara oleh
seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai kontradiksi, karena
perbedaan dan keragaman ini adalah kekayaan dan manfaat yang dimiliki Indonesia. Integrasi
nasional menjadi sebuah proses menyatukan perbedaan- perbedaan yang ada dalam suatu
negara dalam rangka menciptakan persatuan bagi rakyatnya. Untuk mencapai integrasi
nasional, beberapa faktor dan syarat harus dipenuhi, termasuk pengakuan dari seluruh elemen
masyarakat.

Konsep dan pengertian umum integrasi nasional adalah suatu upaya atau proses untuk
menyatukan perbedaan- perbedaan yang ada dalam suatu negara untuk menciptakan
kerukunan dan kerukunan nasional. Integrasi nasional penting untuk tercapainya persatuan dan
kesatuan bangsa. Di Indonesia, konsep integrasi nasional dari masa lalu sudah gencar
diterapkan. Mengingat latar belakang etnis dan budaya masyarakat Indonesia, pencapaian
persatuan nasional merupakan kebutuhan penting dan mutlak untuk menciptakan kerukunan
berbangsa dan bernegara di tanah air. Namun, mencapai integrasi nasional tidaklah mudah.
Untuk mencapainya diperlukan peran serta dan kontribusi seluruh lapisan masyarakat. Selain
aturan, nilai dan norma yang telah disepakati, hal ini juga menjadi salah satu syarat tercapainya
integrasi nasional.
B. Unsur-Unsur Identitas Nasional

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada sualu bangsa yang majemuk. Ke-majemukan itu
merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama,
kebudayaan, dan bahasa.

a. Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir),
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak
sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.

b. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang
tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristcn, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara, tctapi sejak pcmerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang
tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristcn, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara, tctapi sejak pcmerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.

c. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolcktit digunakan oleh
pendukungpendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

d. Bahasa: merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipaha mi
sebagai sistem pcrlambang yang secara arbitrasi dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

C. Nasionalisme Indonesia dan Konsep Derivasi nya

Negara-bangsa Menurut pasal 1 UUD 1945 dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Republik merupakan bentuk negara kesatuan

Indonesia yaitu: suatu bentuk pemerintahan yang bersifat antithesis monarki dan kepala
pemerintahan bukanseorang raja dan dengan system pemilihan umum untuk menduduki
jabatan politiknya.

Selain bentuk dan kedaulatan negara konstitusi UUD 1945 juga memuat ketentuan-
ketentuantentang kelengkapan negara yang terdiri dari dasar lembaga legislatif, ksekutif dan
yudikatif pemerintah daerah.

Warga negaraUUD 1945 menentukan bahwa yang menjadi warga negara Indonesia adalah
orang-orangIndonesia asli dan orang-orang bangsa lain disahkan dengan UU sebagai warga
negara. Ada perbedaan konsepsi antar warga negara dan penduduk yaitu : bahwa penduduk
adalah warganegara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Dasar Negara Pancasila

setelah Indonesia merdeka terjadi perdebatan serius tentang dasar negara Indonesia.
Perdebatan ini terjadi tentang dasar negara antar kelompok Islam yang mengehndaki Islam
sebagai dasar negara dan golongan nasionalis. Perbedatan akhirnya menghasilkan
sebuahkompromi yakni BPUPKI, bersepakat menghasilkan sebuah mukadimah. Pada tanggal
22Juni 1945 kesepakatan ini ditandatangani sehingga dokumen tersebut dikenal dengan
PiagamJakarta (Jakarta Charter) setelah kemerdekaan kesepakatan ini dipersoalkan bahwa
orang-orang Kristen yang sebagian besar berada di wilayah Timur menyakatan tidak bersedia
bergabung dengan RI kecuali jika beberapa unsur dalam Piagam Jakarta di hapuskanakhirnya
dasar ideology dan konstitusi negara akhirnya kelompok Islam bersepakatmenghapuskan unsur
-unsur Islam yang telah mereka rumuskan dalam Piagam Jakarta. Sejak diterimanya usul
tersebut dan ditetapkan UUD 1945 sebagai UUD negara RI. Sejak peristiwaitu maka dasar
negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat adalah Pancasila dan kelimasilanya.

D. Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia

Integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur – unsur yangsaling berbeda
dalam kehidupan di masyarakat secara nasional sehinggamenghasilkan suatu polsa
kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakattertentu. Integrasi nasional merupakan
sebuah proses yang mutlak memerlukanwaktu untuk mencapai keadaan tersebut.

1. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Orde Lama

Sesuai dengan tujuan dari semangat proklamasi kemerdekaan bahwa bangsa Indonesia
merdeka ingin membentuk suatu negara yang berdiridiatas satu pondasi semangat
persatuan dan kesatuan, sehingga mampumewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang bersatu,
berdaulat, adil danmakmur bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu ditegaskan di
dalamPancasila sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Artinya berangkat darirealitas sejarah
bangsa Indonesia yang sangat multikultural itulah makabangsa Indonesia mempunyai cita-
cita bersama untuk hidup bersamadidalam satu bangunan rumah yang disebut
dengan Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI).

Meskipun melihat kondisi kekinian sering kita jumpai banyakpermasalahan-


permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terkaitdengan masalah multikulturalisme
dalam bingkai kebhinekaan. Membangunkesadaran multikulturalisme dalam sebuah
negara-bangsa, sepertiIndonesia bukanlah upaya yang mudah. Bhinneka Tunggal Ika sebagai
teksideal yang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan multikultural diIndonesia,
ternyata mengalami penafsiran yang berbeda-beda dalamsetiap orde pemerintahan pasca
kemerdekaan. Keberhasilan membangunsemangat kebangsaan melalui wacana
perlawanan terhadap kolonial.
ternyata tidak dibarengi dengan keberhasilan yang sama dalam konsolidasipolitik nasional.

2. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Orde Baru

Integrasi timbul melalui proses interaksi dan komunikasi yangintensif, dalam arti
kelompok-kelompok yang terhimpun menjadi satukesatuan yang membentuk jaringan-
jaringan komunikasi dengan cararepresif karena berhubungan dengan sosialisasi dengan
nilai-nilai sosial,budaya yang menjadi konsensus bersama, pemberian prilaku
sama,pemberian kesempatan yang sama untuk berperan serta dalampembangunan
disegala bidang, serta adanya ikatan fungsional dalamkelompok-kelompok yang
terhimpun dalam satu kesatuan.

Dalam upaya mewujudkan intergrasi nasional indonesia, tantanganyang dihadapi datang


dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensihorizontal tantangan yang ada berkenaan
dengan pembelahan horizontalyang berakar pada perbedaan suku, agama,ras, dan geografi.
Sedangkandalam dimensi vertikal tantangannya yang ada adalah berupa
celahperbedaan antara elit dan massa dimana latar belakang pendidikan kekotanmenyebabkan
elit berbeda dengan massa yang cenderung berpandangantradisional.

Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih sering munculke permukaan
setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga iamemberikan kesan bahwa dalam
kasus indonesia horizontal lebih menonjoldibandingkan dengan vertikalnya.

3. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Reformasi danSaat ini

Tantangan dari dimensi vertikal dan horisontal dalam intregasi nasionalIndonesia tersebut
semakin tampak setelah memasuki erat reformasitahun 1998. Konflik horizontal maupun
vertikal sering terjadi bersamaan dengan melemahnya otoritas pemerintahan di pusat.
Kebebasan yangdigulirkan pada era reformasi sebagai bagian dari proses demokratisasitelah
banyak disalah gunakan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakatuntuk bertindak seenaknya
sendiri. Tindakan ini kemudian memunculkanadanya gerakangerakan antar kelompok.
Bersamaan dengan itu demontrasimenentang kebijakan pemerintah juga banyak terjadi, bahkan
seringkalidemontrasi itu diikuti oleh tindakantindakan anarkis.

Keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasimasyarakat,


kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan danharapan masyarakat, dukungan
masyarakat terhadap pemerintah yang sahdan ketaatan warga masyarakat melaksanakan
kebijakan pemerintahadalah pertanda adanya intregasi dalam arti vertikal.

Anda mungkin juga menyukai