Anda di halaman 1dari 3

Resume Materi Pertemuan ke-3 tanggal 22 September 2021

“POLITIK IDENTITAS, NEGARA DAN KONSTITUSI, HUBUNGAN NEGARA DAN


WARGA NEGARA”

A. POLITIK IDENTITAS
I. Pengertian dan Makna Politik Identitas
 Politk identitas adalah konstruksi yang menentukan posisi kepentingan subjek di
dalam ikatan suatu komunitas politik.
 Identitas politik adalah mekanisme politik pengorganisasian identitas sebagai
sumber dan sarana politik.
 Pemaknaan politik identitas sebagai alat politik digunakan para pemimpin sebagai
retorika politik dengan sebutan kami sebagai “orang asli” yang menghendaki kekua

II. Karakteristik Politik Identitas


1. Membangun kembali “narasi besar” yang pada prinsipnya ditolak
2. Memiliki suatu tendensi untuk membangun sistem apartheid terbalik.
3. Menciptakan kelompok teori spesifik dari ilmu.

III. Model Konstruksi Politik Identitas


1. Legitimasi Identitas
- Dibangun oleh institusi yang dominan
- Melekatkan sebuah identitas pada seseorang/kelompok
2. Resistansi Identitas
- Dilekatkan oleh aktor sosial tertentu
- Memunculkan resistensi (muncul identitas baru)
3. Proyeksi Identitas
- Dilakukan oleh aktor sosial
- Bertujuan membentuk identitas baru
- Tujuan mencapai posisi tertentu

IV. Masa Depan Pluralisme Indonesia berkaitan dengan Politik Identitas


Menurut Ahmad Syafil Maarif tahun 2012, Politik identitas di Indonesia lebih terkait
dengan masalah-masalah :
- Etnisitas
- Agama
- Kepentingan-kepentingan lokal yang diwakili umumnya oleh para etlit dengan
artikulasi pribadi.

B. NEGARA DAN KONSTITUSI


I. Pengertian Negara dan Konstitusi
 Negara adalah kesatuan yang didalamnnya terdapat masyarakat dengan kemajemkan
suku, ras, dan agama yang berada di bawah pemerintahan berdaulat yang mengatur
kehidupan masyarakat
 Konstitusi adalah hukum dasar suatu negara, dimana berarti dapat tertulis maupun
tidak tertulis menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi tertulis
yaitu UUD sedangkan konstitunsi tidak tertulis yaitu berdasarkan adat atau kebiasaan
karena praktik penyelenggaraan negara.
 Negara dan konstitunsi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling
berkaitan.
 Unsur-unsur berdirinya suatu negara yaitu rakyat, pemerintah yang berdaulat dan
wilayah dengan batas tertentu.

II. Negara Menurut UUD 1945


 Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.
 Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
 Negara Indonesia adalah negara hukum. Dalam artian segala sesuatu yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara didasarkan hukum yang tertulis
dengan UUD 1945 sebagai dasar hukum/konstitusi negara dan didasarkan bunyi
pancasila.

III. Peran Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


 Kodrat sebagai hukum dasar tertinggi dalam negara
 Mewujudkan dorongan dan cita-cita kenegaraan
 Menjadi penentu terbentuknya kekuasaan lembaga baru
 Dasar mengubah penyelenggaraan negara

C. HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA


I. Definisi Negara dan Warga Negara
 Negara adalah suatu organisasi sekelompok atau beberapa kelompok mausia yang
bersama-sama mendiami teritori tertentu, dengan suatu pemerintahan yang mengurus
negara tersebut.
 Warga negara adalah orang yang mendiami suatu negara yang secara hukum diakui
atau terdata sebagai anggota dari negara tersebut.
 Untuk memiliki kehidupan negara yang selaras dan damai, setiap warga negara harus
menjalankan perannya akan kewajiban dan hak secara seimbang sesuai tercantum
dalam UUD yang berlaku.

II. Harmoni Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara


 Kewajiban Negara merupakan bagian tidak terpisahkan dari hak warga negara yang
terjamin dalam konstitusi RI.
 Setiap warga negara dan negara itu sendiri harus menjalankan kewajiban dan haknya
masing-masing dengan seimbang dan harmonis agar terjadi keselarasan hidup
bernegara.
 Setiap kewajiban dan hak negara maupun warga negara telah terterah dengan jelas
pada UUD 1945.
III. Esensi dan Urgensi Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Dilakukan 4 pendekatan yaitu :

1. Agama, karena dalam perkembangannya bangsa Indonesia mudah menerima


penyebaran berbau agama.
2. Pendidikan dan kebudayaan, untuk mencapai derajat tertinggi peradaban warga
negara dan negara.
3. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat, hal ini berdasarkan asas
kekeluargaan masyarakat dalam aspek kehidupan salah satunya kegiatan
perekonomian nasional.
4. Pertahanan dan Keamanan, didasarkan pasal 30 ayat 2 UUD 1945 dengan
SISHANKAMRATA, dengan komponen utama TNI dan POLRI serta rakyat sebagai
komponen pendukung.

D. PERTANYAAN DAN DISKUSI KELAS :


- Pendapat kelompok 3 tentang politik identitas apakah berkonotasi negatif?
Politik identitas tidak selalu berkonotasi buruk atau negatif karena politik identitas
adalah hal yang tidak terhindarkan/dikesampingkan dan pasti ada dalam setiap negara.
Yang menjadi utama adalah penggunaan excess dari politik identitas.

- Mengapa masyarakt mudah terpengaruh terhadap isu-isu hoaks yang berkepentingan


akan eksistensi kelompok tertentu?
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang minim literatur dan melakukan kajian ulang
akan kebenaran yang terjadi. Indeks kepercayaan mitos tinggi sedangkan pada
kebenaran/fakta sangat rendah.

- Mengapa politik identitas agama masa sekarang mempengaruhi politik identitas


nasionalisme?
Karena perbedaan penekanan pengaruh politik identitas dari tiap kubu (minoritas dan
mayoritas pada suatu wilayah). Pengaruh politik identitas berpengaruh pada indeks
demokrasi terutama kasus pilkada, namun pada pilpres pengaruh politik identitas
tidak terlalu mempengaruhi indeks demokrasi.

- Apakah aksi pengguguran termasuk pelanggaran HAM?


Pengguguran dan aborsi adalah tindakan pelanggaran HAM karena menghilangkan
hak hidup dari suatu nyawa yang telah terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai