Anda di halaman 1dari 19

TINJAUAN LI

Nama Mahasiswa:
Pertanyaan penelitian yang ingin diselidiki:
Kata kunci:

Nomor Kutipan lengkap artikel yang ditinjau

Metadata Artikel Latar Belakang Studi


Pertanyaan
Penulis Tahun Problem Penelitian Hipotesis Penelitian
Penelitian
Cantumkan nama penulis Cantumkan tahun Uraikan gappenelitian yang Apa thesis/problem Apa hipotesis penelitian
artikel disini penerbitan dijelaskan penulis dalam statement atau yang diuji dalam penelitian
artikelnya. Gap dapat berupa pertanyaan penelitian ini?
gap teoritik atau gap empirik yang sedang anda gali
(berbasis data). dari literatur yang
sudah anda cari dan
baca?
TINJAUAN LITERATUR TERSTRUKTUR

Metodologi
Karakteristik Variabel yang Diteliti Teknik Analisis
Cakupan Penelitian Desain Penelitian
Sampel dan Pengukurannya Data
Apakah ada konteks Uraikan desain Uraikan Uraikan variabel-variabel Uraikan bagaimana
tertentu/cakupan yang penelitian dan prosedur karakteristik yang diteliti dan bagaimana cara penulis
berlaku/membatasi studi yang diterapkan dalam sampel penelitian cara mengukur, dan melakukan analisis
ini? penelitian ini (utamanya mengevaluasi alat ukur yang data
informasi digunakan
demografis)
Pembahasan
Temuan
Inkonsistensi Limitasi
Penelitian
Uraikan secara Apakah ada Apa saja yang
singkat temuan inkonsistensi atau perlu diuji lebih
penelitiannya argumentasi yang lanjut karena
bertentangan dari bukti yang
berbagai literatur kurang, tidak
yang sudah anda meyakinkan,
baca? Seperti apa kontradiktif, atau
inkonsistensi/argu terbatas dari
mentasi yang literatur yang
bertentangan tsb? anda baca?
Nama Mahasiswa: Rizqy Amelia Zein
Intervensi seperti apa yang dapat menekan perilaku pelanggaran norma/moral di media sosial?
Kata kunci: intervensi, norma, ujaran kebencian, trolling, cyberbullying, moral courage

1 Álvarez-Benjumea, A., & Winter, F. (2018). Normative change and culture of hate: An experimen

Metadata Artikel Latar Belakang Studi


Penulis Tahun Problem Penelitian Pertanyaan Hipotesis Penelitian
Penelitian
Álvarez-Benjumea, A., & 2018 The authors were interested Do heavily censoring It was assumed that
Winter, F. in finding out whether certain unwanted comments individuals would be less
norms (descriptive - what on social media likely to drop hateful
others usually do, or injuctive reduce the occurrence comments and therefore,
- what happens to the norms of hostile more likely to conform to
violators) could differently comments/hate the group norms when the
affect the occurrence of norm speech? abhorrent comments are
transgression. moderately censored.
TINJAUAN LITERATUR TERSTRUKTUR

ia sosial?

re of hate: An experiment in online environments. European Sociological Review, 34(3), 223-237.

Metodologi
Cakupan Penelitian Desain Penelitian Karakteristik Sampel Variabel yang Diteliti
dan Pengukurannya
The research was The authors compared hate speech 180 participants were The authors measured their
conducted in Germany so scores of three different included in this study, dependent variable (hate
that it definitely has a experimental conditions; and more than a half speech score) by asking
specific geographical and extremely censored (allowing (55%) were women, three independent coders to
cultural coverage so that positive comments only), censored mostly (42%) aged assess whether participants'
the research design as (deleting all derogatory comments, between 25-34 y.o., and response to the picture
laid out according to this yet allowing both positive and mostly (29%) were could be considered a hate
specific coverage. neutral comments), and counter- students. speech. Coders was asked to
speaking (reprimanding hateful rate from 1 (very friendly) to
comments by giving explicit 9 (very hostile) for each
punitive measures). After participants' comment.
randomly assigning participants Krippendorf’s α was then
into three different groups, performed to measure
participants were asked to give interrater reliability.
comments on 9 controversial
pictures that were previously
selected in a preliminary study.
7.

gi Pembahasan
Teknik Analisis Temuan Penelitian Inkonsistensi Limitasi
Data
The authors testes The authors found that No inconsistency or There was not enough evidence to
their hypotheses by descriptive norms contradictory findings could conclude that reactance is a cause of a
performing linear- (censoring) are be found. The findings more prevalent hate speech (in
mixed model, where substantially more supported multiple previous extremely censored condition) as it
topics and pictures as influential in decreasing the research that heavily requires two requirements; participants
random factors and occurrence of hate speech censoring unwanted contents must believe that their freedom is
no fixed factor. than injunctive norms on social media might entice threatened and perceive that this
(actively confronting the psychological reactance and freedom is salient to them. Both were
violators). therefore it’s a less effective missing in the research design.
strategy to reduce hostility on
social media.
Nama Mahasiswa: Grace Lucyana Koesnadi, Jordy Maulana Ahmad, dan Sri Dwi Aprilia
Pertanyaan penelitian yang ingin diselidiki: Bagaimana posisi sel T memori dalam mengindikasikan keke
Kata kunci: COVID‑19, Progression, Interleukin‑6, CD8+ T cell exhaustion, Prospective case series

1 Yang, P. H., Ding, Y. B., Xu, Z., Pu, R., Li, P., Yan, J., ... & Cao, G. W. (2020). Increased circula

Metadata Artikel Latar Belakang Studi

Penulis Tahun Problem Penelitian Pertanyaan Penelitian

Peng‑Hui Yang, Yi‑Bo 2020 COVID-19 yang disebabkan Bagaimana pengaruh faktor
Ding, Zhe Xu, Rui Pu, SARS CoV-2 menjadi prognostik COVID-19
pandemi dengan presentase terhadap kekebalan
Ping Li, Jin Yan , Ji‑Luo kasus terpapar hingga inangnya/pasien COVID-19?
Liu , Fan‑Ping Meng , kematian yang sangat tinggi.
Lei Huang , Lei Shi , Secara klinis, SARS CoV-2
Tian‑Jun Jiang , memiliki ragam dampak yang
berbeda, mulai dari
En‑Qiang Qin , Min asimtomatik, gejala ringan
Zhao , Da‑Wei Zhang , yang termasuk hiposmia,
Peng Zhao , hingga pneumonia fatal.
Ling‑Xiang Yu ,
Zhao‑Hai Wang ,
Zhi‑Xian Hong ,
Zhao‑Hui Xiao , Qing
Xi , De‑Xi Zhao , Peng
Yu , Cai‑Zhong Zhu ,
Zhu Chen , Shao‑Geng
Zhang, Jun‑Sheng Ji,
Fu‑Sheng Wang,
Guang‑Wen Cao
TINJAUAN LITERATUR TERSTRUKTUR
ad, dan Sri Dwi Aprilia
T memori dalam mengindikasikan kekebalan tubuh pada pasien COVID-19 serta ada tidaknya pengaruh faktor lain dalam pe
austion, Prospective case series

J., ... & Cao, G. W. (2020). Increased circulating level of interleukin-6 and CD8+ T cell exhaustion are associated with progression of COVI

tar Belakang Studi Metodologi

Karakteristik
Hipotesis Penelitian Cakupan Penelitian Desain Penelitian
Sampel

Peneliti mengasumsikan Keterbatasan penemuan Pengamatan penelitian dilaksanakan secara kontinu Tujuh puluh pasien
bahwa ada perbedaan akan faktor prognostik dengan Case Series dari 27 Desember 2019 hingga 12 berturut-turut yang
dalam fitur epidemiologi COVID-19 dan durasi Maret 2020 terhadap pasien COVID-19 terdaftar. Pasien tersangka COVID-19 yang
dan klinis antara pasien pelepasan virus yang yang terdaftar COVID-19 dinyatakan berdasarkan dirawat di Rumah Sakit
COVID-19 dengan mencerminkan interaksi respiratory samples termasuk throat swab samples akan Umum PLA di Beijing,
pneumonia dan yang SARS-CoV-2 dengan keberadaan SARS-CoV-2 menggunakan RT-PCR. Semua Cina dari 27 Desember
tidak, sehingga penting kekebalan inang. pasien tersebut akan dirawat dan dikarantina. Mereka 2019 hingga 12 Maret
mengidentifikasi pasien juga akan menerima tes darah pada hari pertama saat 2020 terdaftar dalam
COVID-19 yang lebih diterima di rumah sakit dan tes tersebut dilakukan secara penelitian ini dan
mungkin akan resiko berulang setiap 2-4 hari selama rawat inap sesuai dengan ditindaklanjuti hingga 16
penyakit progresif kondisi pasien atau setiap hari jika COVID-19 memburuk. Maret 2020.
tersebut. Penentuan Pneumonia pada pasien didiagnosis dengan pemindaian
faktor yang memprediksi tomografi komputer dada. Semua pasien COVID-19 yang
perkembangan COVID-19 didiagnosis diklasifikasikan sebagai tipe ringan, umum,
pada studi prospektif parah, dan sangat parah sesuai kriteria gejala. Selanjutnya,
sangat penting untuk dilakukan person-to-person interview untuk memperoleh
pengembangan pilihan informasi epidemiologi dari riwayat paparan di 2-3
profilaksis yang sesuai. minggu terakhir. Pada penelitian ini juga dilakukan
pemelitian secara cross-sectional pada perkembangan
penyakit dalam studi prospektif dengan mengevaluasi
efek faktor termasuk yang berbeda antara pasien COVID-
19 dengan pneumonia dan mereka yang tidak karena
beberapa pasien COVID-19 berkembang pesat.
UR

uh faktor lain dalam perkembangan COVID-19 pada tubuh pasien?

with progression of COVID-19. Infectious diseases of poverty, 9(1), 1-9.

Metodologi Pembahasan

Variabel yang Diteliti


Teknik Analisis Data Temuan Penelitian Inkonsistensi
dan Pengukurannya

Peneliti melakukan Penelitian ini menggunakan analisis statistik Penelitian menemukan Tidak ada inkonsistensi
pengukuran terhadap Chisquare test atau Fisher exact test untuk bahwa pasien COVID-19 antara literature penelitian
variabel independen membandingkan variabel kategorik dan dengan pneumonia yang diambil. Usia yang
mereka yaitu independent group t test atau Mann–Whitney terindikasi memiliki tingkat lebih tua dan kadar
perkembangan COVID-19 U test untuk membandingkan variabel kontinu Sel T CD4+ dan sel T CD8+ protein C-reaktif,
yang dikaitkan sebagai maupun mendeskripsikannya berdasarkan yang lebih rendah, prokalsitonin, interleukin-
risiko mengembangkan mean, median, serta rentang interkuartil (IQR). sedangkan proporsi 6, dan laktat yang tinggi
pneumonia yang diukur Peneliti juga menerapkan Cox proportional neutrofil, rasio dapat menjadi indikator
berdasarkan Usia tua, hazard model dan Generalized Estimating neutrofil/limfosit, kadar perkembangan COVID-19.
hipertensi, kadar neutrofil, Equations (GEE) untuk mengevaluasi faktor interleukin-6, protein C- Limfosit T yang dimediaso
IL-6, dan NLR yang prognostik COVID-19. The cox proportional reaktif, dan prokalsitonin oleh sel CD8+ menjadi
bersirkulasi lebih tinggi hazard digunakan untuk menghitung rasio yang bersikulasi lebih imunitas yang sangat
dan kadar limfosit T, CD4 bahaya (HR) dan interval kepercayaan 95% tinggi dibandingkan pasien penting dalam pemulihan
yang lebih rendah+ (CI), sedangkan GEE untuk mengevaluasi tanpa pneumonia. Jumlah COVID-19.
limfosit, dan CD8+ Sel T perbedaan median harian parameter limfosit CD8+ pada pasien
dengan analisis regresi Cox laboratorium antara pasien dengan dan tanpa pneumonia bahkan tidak
untuk faktor-faktor yang pneumonia selama 20 hari berturut-turut. pulih saat dipulangkan.
memprediksi
perkembangan COVID-19
Pembahasan

Limitasi

Penelitian ini dibatasi


oleh, pertama, ukuran
sampel kecil sehingga
membatasi analisis
statistik lebih lanjut.
Kedua, kasus pasien
yang parah mungkin
diperpanjang oleh
rejimen terapeutik
termasuk
kortikosteroid. Ketiga,
kontrol dan pemilihan
sampel yang kurang
tepat terhadap fokus
penelitian.
TINJAUA
Nama Mahasiswa: Putri Listyani Susanti, Namira Mayrizka Jasmine, dan Vivia Faustine Gunawan
Pertanyaan penelitian yang ingin diselidiki: bagaimana pembentukan dan perbedaan kadar jumlah sel T
Kata kunci: SARS-CoV-2, Covid-19, T-cell, imunitas

Wang, Z., Yang, X., Zhong, J., Zhou, Y., Tang, Z., Zhou, H., He, J., Mei, X., Tang, Y., Lin, B., Chen, Z.,
2
infection. Nature Communications, 12(1), 1724.

Metadata Artikel Latar Belakang Studi

Problem Pertanyaan
Penulis Tahun Penelitian Penelitian Hipotesis Penelitian
Wang, Z., Yang, X., 2021 penulis tertarik apakah kontak erat penelitian ini menduga
Zhong, J., Zhou, Y., untuk yang terkonfirmasi bahwa orang yang
Tang, Z., Zhou, H., mengetahui negatif pada NAT terpapar SARS-Cov-2
He, J., Mei, X., terbentuknya t- (tes asam nukleat) memproduksi sel-T
Tang, Y., Lin, B., cell pada orang dan antibody spesifik sars-cov-2
Chen, Z., yang terpapar screening walaupun tidak
McCluskey, J., sars-cov-2 tanpa memproduksi terinfeksi
Yang, J., Corbett, A. terdeteksi memory T-cell
J., & Ran, P. terinfeksi virus imunity akibat
paparan SARS-Cov-
2?
TINJAUAN LITERATUR TERSTRUKTUR
ine, dan Vivia Faustine Gunawan
tukan dan perbedaan kadar jumlah sel T memori spesifik pada tubuh pasien dalam masa pandemi COVID-19 ?

H., He, J., Mei, X., Tang, Y., Lin, B., Chen, Z., McCluskey, J., Yang, J., Corbett, A. J., & Ran, P. (2021). Exposure to SARS-CoV-2 generates T

Studi Metodologi

Variabel yang Diteliti


Cakupan Penelitian Desain Penelitian Karakteristik Sampel dan Pengukurannya Teknik Analisis Data
penelitian dan sampel para peneliti Penelitian ini Pasien COVID-19 Penulis menguji hipotesis
yang diambil berasal dari membandingkan tingkat menggunakan 3 metode menggunakan kriteria dengan uji
Guangzhou, China kekebalan memori-T yaitu dalam pengambilan ketat: negatif untuk imunokromatografi, di
sehingga ada faktor proliferasi dan aktivasi sampel, yaitu pasien semua tanda-tanda batuk, mana sinyal optik akan
geografik yang kemampuan kumpulan sel T COVID-19, kontak dekat, demam, sakit dikuantifikasi dengan
mempengaruhi hasil dari antara pasien COVID-19 dan donor sehat. Peneliti tenggorokan, pilek atau penganalisis
penelitian tersebut tanpa gejala dan gejala yang merekrut 90 pasien gambar Computed imunokromatografi yang
menunjukkan bahwa ukuran COVID-19 dan 69 kontak Tomography (CT) diselesaikan berdasarkan
dan kualitas kumpulan dekat. perubahan pada paru- waktu serta dihitung
memori mereka sebanding. paru. Kontak dekat sesuai dengan standar
diidentifikasi dari orang terprogram yang
yang pernah menginap ditetapkan.
dengan individu yang
terinfeksi SARS-CoV-2
pada waktu dari 5 hari
sebelum mereka onset
penyakit hingga rawat
inap, juga berada dalam
jarak dekat (<1,5 m) dari
individu COVID-19 di
ruang terbatas selama >1
jam atau tinggal bersama
dengan kasus yang
diketahui selama >24 jam.
Sampel darah diambil dari
masing-masing pasien di
periode antara D48 dan
D86 setelah onset
penyakit atau
mengembalikan hasil
NAT+.
VID-19 ?

SARS-CoV-2 generates T-cell memory in the absence of a detectable viral

Pembahasan

Temuan Penelitian Inkonsistensi Limitasi


peneliti menemukan tidak ada inkonsistensi Tidak ada bukti dari
bahwa penderita Covid-19 atau kontradiksi pembahasan penelitian
dan kontak eratnya maupun argumentasi untuk menyimpulkan
memproduksi SARS-CoV- yang bertentangan mengenai respon memori
2- karena penelitian ini sel T pada paparan ulang
specific T-cell immune memperluas penelitian (re-exposure) antigen
memory. Selain itu, sebelumnya dan virus.
peneliti juga menemukan memberikan
adanya perbedaan pengetahuan baru
persentase SARS-CoV-2- bahwa SARS-CoV-2-
specific T-cell immune specific memory t-cell
memory pada penderita dapat menjadi sitem
Covid-19 dengan gejala imun untuk melawan
dan tanpa gejala. virus SARS-CoV-2 pada
penderita Covid-19,
baik yang bergejala
maupun tidak bergejala
serta orang yang kontak
dekat dengan penderita
TINJAUA
Nama Mahasiswa: Talitha Ariqa Rahma Irfani, Laily Nur Anggraini, dan Kania Puspita Tunggana
Pertanyaan penelitian yang ingin diselidiki: bagaimana indikasi sel limfosit T terhadap imunitas tubuh se
Kata kunci: Jumlah Limfosit,Tenaga Kesehatan ,Vaksin COVID-19

3 Nisnawati, Niken, & Yusuf, R. N. (2021). Perbedaan Jumlah Limfosit pada Tenaga Kesehatan yang Suda

Metadata Artikel Latar Belakang Studi

Problem Pertanyaan
Penulis Tahun Hipotesis Penelitian
Penelitian Penelitian

Nisnawati, 2021 Berdasarkan pada Apakah terdapat Asumsi mengenai


Niken,Rahm penelitian yang telah perbedaan jumlah adanya perbedaan
i Novita dilakukan didapatkan limfosit pada tenaga jumlah limfosit yang
Yusuf. hasil uji statistik kesehatan yang sudah lebih tinggi pada tenaga
menggunakan menerima vaksin dosis kesehatan yang sudah
Independent T-Test lengkap dibanding menerima vaksin dosis
diperoleh Sig.(2- dengan tenaga kesehatan lengkap dibanding
tailed)/ Pv = 0.013 (α yang tidak menerima dengan limfosit pada
= 0,05), berarti ρv vaksin covid-19? tenaga kesehatan
lebih dengan yang tidak
kecil dari α, yang menerima vaksin covid-
artinya secara statistik 19.
adalah Ho ditolak atau
Ha diterima dimana
ada perbedaan
jumlah limfosit pada
nakes yang divaksin
COVID-19 dosis
lengkap dan pada
nakes yang tidak
divaksin
COVID-19 pada 30
respon.

Sedangkan dalam
penelitian yang
dilakukan oleh Deise
Freitas, Andrea
Henzel,Rodrigo
Benedetti Gassen, Luiz
Rodrigues pada tahun
2015 dengan
menggunakan 40
profesional kesehatan
dengan rincian 20
orang sudah
menerima vaksin
influenza dan 20
lainnya belum pernah
menerima vaksin.
Analisis dilakukan
menggunakan analisis
statistik dan grafik
menggunakan
softwere GraphPad
TINJAUAN LITERATUR TERSTRUKTUR
ni, dan Kania Puspita Tunggana
el limfosit T terhadap imunitas tubuh setelah menerima vaksin?

Limfosit pada Tenaga Kesehatan yang Sudah Menerima Vaksin Dosis Lengkap Dengan yang Tidak Menerima Vaksin COVID - 19 di RSUD

udi Metodologi

Variabel yang Diteliti


Cakupan Penelitian Desain Penelitian Karakteristik Sampel Teknik Analisis Data
dan Pengukurannya

Penelitian ini terbatas pada Desain penelitian yang Karakteristik sampel yakni Variabel yang diteliti Analisis data secara
pembahasan mengenai digunakan merupakan Nakes dengan kriteria adalah jumlah limfosit univariat dan bivariat
jumlah limfosit pada nakes penelitian observasional inklusi dan eksklusi dengan dengan melalui uji dengan memakai uji t
yang menerima vaksin analitik cross sectional rincian 30 sampel independent sample t- test independent.
COVID-19 dosis lengkap study. yangterdiri dari 15 orang test menggunakan alat
dengan nakes yang tidak Nakes yang sudah divaksin hematology analyzer di
menerima vaksin COVID-19 COVID-19 dosis lengkap RSUD Aceh Singkil.
di RSUD Aceh Singkil. dan 15 orang Nakes yang
tidak divaksin COVID-19 di
SRUD Aceh Singkil.
ksin COVID - 19 di RSUD Aceh Singkil. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory,

Pembahasan

Temuan Penelitian Inkonsistensi Limitasi

Dari hasil penelitian, Tidak terdapat Yang perlu dilakukan


ditemukan bahwa jumlah inkonsistensi dalam uji lanjutan terhapat
limfosit pada nakes yang penelitian ini. penelitian lain yang
sudah divaksin COVID-19 akan dilakukan yakni
dosis lengkap didapatkan uji jumlah limfosit
hampir semua sampel pada responden
menunjukkan terdapat menggnakan metode
peningkatan jumlah lain agar lebih
limfosit dengan rerata lengkap dan
35,27% mengguanakan
subjek yang lebih
banyak sebagai
sampel penelitian.

Anda mungkin juga menyukai