Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

TIM BIOLOGI DASAR


BIOLOGI FST & PDB
UNIVERSITAS AIRLANGGA 2021
• Tubuh tumbuhan dibagi menjadi 2 (dua)
sistem utama:

– Sistem akar: berada di bawah tanah


– Sistem tunas: ada di atas permukaan tanah
(t.a. batang, daun, dan bunga)
TIGA BAGIAN POKOK TUBUH TUMBUHAN KORMUS
1. AKAR (RADIX)
2. BATANG (CAULIS)
3. DAUN (FOLIUM)

BAGIAN LAIN DARI TUBUH TUMBUHAN DAPAT


DIPANDANG SEBAGAI MODIFIKASI DARI SALAH SATU
ATAU DUA BAGIAN POKOK TERSEBUT CONTOH:
-BUNGA (FLOS) : MODIFIKASI BATANG DAN DAUN
-UMBI BATANG (TUBER CAULOGENUM) : MODIFIKASI BATANG
-UMBI AKAR (TUBER RHIZOGENUM) : MODIFIKASI AKAR
-RIMPANG (RHIZOMA): MODIFIKASI BATANG
-UMBI LAPIS (BULBUS) : MODIFIKASI BATANG DAN DAUN
Sistem Akar
• Akar menambatkan tumbuhan di tanah
– Menyerap mineral dan air
– Menghantarkan air dan nutrien
– Serta menyimpan makanan
• Struktur akar diadaptasikan dengan baik sesuai dengan banyak fungsi
– Tumbuhan dikotil: memiliki sistem akar tunggang
• Satu akar vertikal yang besar, menghasilkan banyak akar lateral lebih kecil
– Tumbuhan monokotil: memiliki sistem akar serabut
• Suatu anyaman akar yang mirip benang, menyebar di bawah permukaan tanah
• Penyerapan air dan mineral terjadi di dekat ujung,
di mana ‘rambut akar’ meningkatkan luas
permukaan akar.
• Beberapa tumbuhan  akarnya memiliki bintil akar
(nodule)
– mengandung bakteri simbiotik  mengubah
nitrogen atmosfer (N2) menjadi senyawa
bernitrogen (digunakan untuk membentuk protein
dan senyawa lainnya)
• Beberapa tumbuhan memiliki akar adventitious,
– adventitious : bagian tumbuh di tempat yang tidak
biasa
• akar keluar di permukaan tanah (dari batang
ataupun daun)
• Fungsi: penyangga atau penyokong
Sistem Tunas
• Terdiri dari:
– tunas vegetatif: mengandung daun,
– tunas bunga: menjadi bunga
• Tunas vegetatif terdiri atas:
– Batang, dan
– daun yang melekat pada batang tersebut
• Tunas vegetatif dapat berupa:
– tunas utama, atau
– Tunas samping (cabang vegetatif)
Batang (Stem)
• Merupakan sistem berselang-
seling, terdiri atas:
– Buku (node), titik tempat daun
melekat
– Ruas (internode), bagian di antara
buku-buku
• Pada sudut (di antara daun dan batang)  terdapat tunas aksiler, dapat membentuk tunas
cabang
• Pertumbuhan tunas muda umumnya terpusat pada bagian ujung (apek), di mana terdapat
tunas terminal.
• Pada banyak tumbuhan, batang termodifikasi menjadi banyak fungsi, a.l. stolon/rhizom dan
umbi (sering dikira sebagai akar)

Tunas terminal

Tunas aksiler
BEBERAPA MODIFIKASI BATANG
DAUN
Organ fotosintesis utama pada sebagian besar
tumbuhan Nodus
Bentuk daun bervariasi; bagian daun utama t.a.:
Helai daun: pipih
Internodus
Tangkai daun (petiola): menyambung daun
dengan buku batang
Rumput & sebagian tumbuhan monokotil:
tidak memiliki tangkai daun, tapi punya
pelepah (upih)

Helaian
Pe
le pa
h
Tangkai
Perbandingan monokotil dan dikotil
Monokotil Dikotil
Embrio Satu kotiledon Dua kotiledon

Tulang daun Paralel/sejajar Menyirip/seperti jari

Batang Susunan berkas vaskuler Susunan berkas vaskuler


kompleks melingkar

Akar Sistem akar serabut Sistem akar tunggang

Bunga Bagian-bagian bunga Bagian-bagian bunga


berkelipatan tiga berkelipatan empat atau
lima
ADAPTASI STRUKTURAL PROTOPLAS & DINDING SEL

Adaptasi ini memperlengkapi sel-sel tumbuhan untuk fungsi-fungsi tertentu

Beda organisme multiseluler dari koloni sel terletak pada pembagian tugas di antara sel-sel
(yang beda struktural dan fungsi).
– Adaptasi struktural menunjang agar fungsi spesifik dapat dilakukan
• Pembeda: kekhasan pada/dalam protoplasma  indikator pembeda (Protoplasma = isi
sel tanpa dinding sel)
 Contoh: kandungan khloroplas  hanya terdapat pada sel-sel fotosintetik
– Selain itu modifikasi dinding sel  penting, agar sel yang terspesialisasi dapat
berfungsi
JENIS-JENIS SEL SPESIFIK

(1) Sel-sel Parenkim


- Sel paling kurang terspesialisasi
- Memiliki dinding yang relatif tipis & lentur
- Hampir tidak memiliki dinding sekunder
- Memiliki vakuola relatif besar pada
protoplasmanya
- Fungsi metabolik : fotosintesis; penyimpanan
produk organik
(2) Sel-sel Kolenkim
- Memiliki dinding primer lebih tebal (dengan
penebalan tidak merata)
- Tidak mempunyai dinding sekunder dan lignin
(agen pengerasan), sel-sel kolenkim memberi
dukungan tanpa menghambat pertumbuhan
- Membantu menyokong bagian tumbuhan muda
- Sel-sel dewasa merupakan sel-sel hidup:
memanjang bersama batang dan daun yang
didukung
(3) Sel-sel Sklerenkim
- Sebagai unsur penyokong pertumbuhan, namun
dengan dinding sekunder tebal dan diperkuat
lignin
- Sel-sel dewasa (terspesialisasi dengan fungsi
tertentu) tidak memiliki protoplasma, mangalami
kematian, dan ditemukan pada bagian yang telah
berhenti memanjang 1
- Tersusun atas:
1. Serat (fiber): bentuk panjang, ramping & tirus;
terdapat dalam bundel-bundel
2. Sklereid bentuk lebih pendek dengan bentuk tak
beraturan.

2
(4) Sel-sel Pengangkut Air pada Xilem:
- Merupakan sel-sel panjang, t.a. trakeid & unsur
pembuluh
- Kedua jenis sel mati, dinding sekunder tebal, &
mengeras dengan lignin.
- Trakeid: sel panjang dan tipis dengan ujung yang
runcing; air bergerak dari sel ke sel melalui ceruk
(pit)
- Unsur pembuluh: lebih lebar, lebih pendek,
dinding lebih tipis, & kurang runcing.
- Terbentuk ujung ke ujung membentuk pipa mikro
yang panjang (pembuluh xilem)
(2) Sel-sel Pengangkut Makanan pada
Floem
- Sukrosa & senyawa organik lain
diangkut di dalam floem melalui
pembuluh yang terbentuk oleh
rangkaian sel-sel disebut “anggota
pembuluh tapis”
- Sel-sel masih hidup, dengan
protoplasma tidak punya organela yang
jelas (inti, ribosom & vakuola).
- Di sepanjang sisi masing-masing
anggota pembuluh tapis terdapat sel
pendamping
AKAR
Batang
Daun
GAMBARAN UMUM
MEKANISME TRANSPOR
PADA TUMBUHAN

Ada 2 macam:
1. Ekstra faskuler (di luar
pembuluh angkut)
2. Faskuler (di dalam
pembuluh angkut xilem &
floem)

Transpor lateral , ada 3 rute


air dan zat terlarut bergerak
dari satu tempat ke tempat
lain di dalam jaringan dan
organ tumbuhan, yaitu:
1. Rute melalui Apoplas
2. Rute melalui simplas
3. Rute transmembran

21 bio/fst-UA/cip/2014
Gambar 2.
Ruang sel-sel dan Jaringan
tumbuhan dan rute transpor
lateral Gambar 3. Transpor lateral mineral dan air dalam ak
22
 Simplas dan apoplas
 Pengangkutan zat pada tumbuhan berfungsi dalam transpor
dengan cara proses difusi, di dalam jaringan dan
osmosis, dan transpor aktif organ
 Transpor pada tingkat seluler  Aliran masal (bulk flow)
bergantung pada permeabilitas berfungsi dalam transpor
selektif membran jarak jauh
 Pompa proton berperan penting  Faktor-faktor yang dapat
dalam transpor melewati membran menyebabkan zat-zat dari
tumbuhan dalam tanah bisa sampai
 Perbedaan potensial air ke daun:
menggerakkan transpor air pada  adanya tekanan akar
sel tumbuhan  Adanya daya hisap
 Sel-sel tumbuhan yang bervakuola daun
memiliki tiga kompartemen utama  Kapilaritas xilem
(Gb. 2a)  Pengaruh sel-sel hidup

23
FISIOLOGI IMUNITAS PADA TANAMAN
(perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit)
HAMA
makhluk hidup yang menyebabkan
kerusakan pada tanaman, contoh:
serangga, mamalia

PENYAKIT
patogen yang menyebabkan penyakit
pada tanaman
(jamur, bakteri, virus, nematoda)
POWDERY MILDEW

Powdery mildew fungi
(Ascomycota phylum) are
obligate biotrophic plant
pathogens that can only
grow and reproduce on
living host cells. They infect
a wide range of plants,
including many crops and
the diseases they cause
are common, easily
recognizable
SPOTTED WILT
Tomato Spotted Wilt
Virus is a plant virus that
was detected in Australia
Tobacco in the early 1900s and
rapidly spread to other
areas. It is now common
in temperate, subtropical,
and tropical regions
around the world. The
Tomatto disease affects around
800 different plant
species including
tobacco, pepper, and has
become a major issue for
Pepper
tomato growers
Apple CROWN GALL

Rose

Crown gall is a disease caused by the bacterium Agrobacterium tumefaciens (synonym


Rhizobium radiobacter), which enters the plant through wounds in roots or stems and
stimulates the plant tissues to grow in a disorganised way, producing swollen galls. The
bacterium may become systemic in some host plants and cause galls on trunks, stems,
branches and leaves above the root crown. Plants with several galls may be unable to
move water and nutrients up the trunk and become weakened, stunted and unproductive
Root-knot

Root-knot nematodes are plant-parasitic  nematodes  from the genus


Meloidogyne. They exist in soil in areas with hot climates or short winters.
About 2000 plants worldwide are susceptible to infection by root-knot
nematodes and they cause approximately 5% of global crop loss

tomatto
cotton
Bagaimana tanaman melindungi diri terhadap
hama dan penyakit ? (1)

1. Secara mekanis dengan


adanya struktur trikoma,
lapisan lilin pada daun, duri
pada batang

Scanning electron microscope image


of Nicotiana alata leaf's epidermis,
showing trichomes (hair-like
appendages) and stomata (eye- Flower bud of a Capsicum pubescens
shaped slits, visible at full resolution plant, with many trichomes
WAX/LILIN pada
permukaan daun
Bagaimana tanaman melindungi diri terhadap
hama dan penyakit ? (2)

ELISITOR Menghasilkan senyawa metabolit


sekunder yang disebut
1. Elisitor biotik : berasal agen FITOALEKSIN
biologis seperti jamur atau Yang berperan sebagai antimikroba (antibiotik),
patogen lain. anti virus atau anti fungi, bahkan ada yang
antifeeding untuk serangga tertentu. Ada juga
2. Elisitor abiotik : sinar uv, ion-ion berpengaruh pada insekta (senyawa anti-
logam, senyawa sintetis feeding) atau bahkan terhadap ternak pemakan
rumput-rumputan (karena estrogenik ) sehingga
berakibat pada fertilitas

Gliseolin (akar kedelai)


Pisatin (polong kapri)
Senyawa ALELOPATI berperan Faseolin (polong buncis)
sebagai anti-germinative atau toksik Lipomeamaron (akar ubi jalar)
untuk tanaman lain Orkinol (anggrek)
LIGNIN sebagai alat pertahanan tubuh

 Bahan penguat yang terdapat bersama selulosa dan


polisakarida lainnya di dinding sel tertentu
(terutama xilem) dan semua tumbuhan tingkat
tinggi

 Terdapat di lamela tengah, dinding primer dan


dinding sekunder dari unsur xilem

 Disamping sebagai penguat lignin memberi


perlindungan terhadap serangan patogen dan
herbivora, baik serangga maupun mamalia
HORMON TANAMAN
• Berfungsi mengatur aktivitas sel dan jaringan
• Pada tanaman, diproduksi oleh sel yg aktif membelah (tunas batang atau akar) atau dalam tahap
perkembangan (buah dalam proses pemasakan). Transfer hormon melalui sistem pembuluh (xilem
dan floem) atau antarsel.
• Tanaman tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon seperti pada hewan
• Studi tentang hormon tanaman diawali dengan fenomena pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
(fototropisme)
• Pertumbuhan sel lebih cepat di daerah yang tidak terkena sinar
• Pertumbuhan sel dipengaruhi oleh sinyal yang dihasilkan tanaman, disebut hormon Auksin
 Fungsi hormon  mengatur pertumbuhan dan perkembangan dengan mempengaruhi :
1. pembelahan sel
2. pemanjangan sel
3. diferensiasi sel
Hanya dalam konsentrasi kecil hormon yang diperlukan untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Macam-macam hormon tanaman
AUKSIN, SITOKININ, GIBERELIN
• AUKSIN
• Dihasilkan di meristem apikal pada ujung tunas, berfungsi merangsang pembelahan dan
pertumbuhan sel
• Pada konsentrasi yang berbeda, auksin dapat merangsang atau menghambat pemanjangan tunas
dan akar
• SITOKININ
• Sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel
• Diproduksi dalam akar yg aktif tumbuh, embrio, dan buah-buahan
• Interaksi antagonis auksin dan sitokinin  cara tanaman mengkoordinasikan pertumbuhan akar dan
tunas batang
• GIBERELIN
• Berfungsi merangsang pemanjangan dan pembelahan sel di batang dan daun
• Kombinasi giberelin dg auksin mempengaruhi perkembangan buah
• Giberelin dapat membuat anggur tumbuh lebih besar
EFEK GIBERELIN (GA)
De
Ta ng
np an
aG GA
A

A
A

G
aG

gan
np
Ta

Den
BRASINOSTEROID, ASAM ABSISAT, ETILEN
• Hormon steroid yg berfungsi memicu pertumbuhan dan pemanjangan
tunas
• ditemukan pada biji, serbuk sari, dan jaringan vegetatif
• ABA  hormon stres
• Berfungsi menghambat perkecambahan benih
• Biji tanaman akan tumbuh ketika ABA tidak aktif
• Hormon berbentuk gas, tidak berwarna dan mudah menguap
• Berfungsi memicu pematangan buah
• Semakin tinggi kadar etilen, semakin cepat buah (pisang) matang
Pengeluaran pada tumbuhan :
 Kelebihan ion-ion yang dilepaskan dalam bentuk garam
 Kelebihan hasil asimilasi yang dilepaskan sebagai gula atau
sebagai zat-zat dinding sel
 Ikatan-ikatan yang merupakan hasil akhir dari metabolisme,
tetapi tidak berguna secara fisiologis (alkaloid, tanin,
terpen, resin, kristal).
 Zat yang mempunyai fungsi fisiologis khusus setelah
diekskresikan (enzim, hormon)

Tahapan sekresi
 Akumulasi simpanan sementara dalam organel & vakuola
 Pergerakan enzim dan pemecahan komponen seluler
 Pertukaran bahan-bahan di antara organel-organel
 Fenomena transport antara sel-sel
Struktur sekresi  sekresi luar & sekresi dalam
A. Sekresi luar
1. Rambut bersel satu
2. Rambut kelenjar (bersel banyak)  Colleter
3. Kelenjar (penggembungan sel), pada fam. Labiatae
Mis : Orthosiphon staminis
Lavandula vera (minyak lavender)
4. Nektar  banyak terdapat pada bagian bunga
(hasil sekresi berupa zat manis/gula)
5. Hidatoda  berbeda struktur & isi dengan sel lain, pada daun,
hasil sekresi berupa air. Proses keluar  gutasi.
Jaringan khusus pada hidatoda disebut epithem
6. Osmofor  sel sekresi pada korola bunga --- esensial oil ;
Bunga mjd harum --- Fam : orchidaceae, araceae, dll
B. Sekresi dalam sel/sekumpulan sel yg mempunyai bentuk &
fungsi yang berbeda dengan jaringan sekitarnya ---
menghasilkan zat :
 Idioblas minyak  Magnoliaceae ---- Michelia champaca
Labiatae ---- Mentha, lavandula
Rutaceae ---- Citrus
 Idioblas lendir  Malvaceae ---- Hibiscus
Tiliaceae ---- Tilia
 Idioblas tanin  Myrtaceae ---- Psidium guajava
1. Idioblas

2. Kelenjar (ruang/rongga)
 Schizogen  kelenjar yg dibentuk pd tahap awal pemisahan dari
sel ; hasil sekresi mengisi rongga yg terbentuk. Contoh : Pinus
---- resin
 Lisigen  kelenjar terbentuk akibat penghancuran sel ;
terbentuk rongga di antara sel sekitarnya & menyimpan hasil
sekresi didalamnya. Contoh : Citrus ---- kulit
 Schizolisigen  kelenjar terbentuk akibat pemisahan &
penghancuran sel-sel terutama pada jaringan pembuluh.
Contoh. Monokotil (Zea mays) ---- terbentuk lakuna

3. Latisifer  deretan sel berhubungan yg berisi lateks (cairan dgn


komposisi kompleks spt terpen, resin, enzim, protein, alkaloid,
kristal, pati, dll ---- tergantung macam tumbuhan)
Warna lateks : putih susu (getah), kecoklatan (orange) atau
tidak berwarna (pada pisang)

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai