Anda di halaman 1dari 57

Sistem Jaringan (Lanjutan…)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


TANAMAN
• pembelahan dan penggandaan sel terjadi hanya di beberapa
bagian khusus saja, yaitu di tempat jaringan yang bersifat
embrionik. Jaringan embrionik dalam tumbuhan
dinamakan : Meristem
• differensiasi :proses tumbuh dan terjadinya perbedaan
dalam morfologi dan fisiologi sel. Jaringan yang mengalami
differensiasi akan kehilangan sifat meristematiknya secara
bertahap, dan akhirnya mencapai taraf dewasa
MERISTEM
Klasifikasi meristem berdasarkan ciri-
ciri
1. Tempat dalam tubuh tumbuhan
2. Asalnya
3. Jaringan yang dihasilkan
4. Strukturnya
5. Stadium perkembangan
6. Fungsinya
KLASIFIKASI MERISTEM

Berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan terdiri dari :


1. Meristem Apikal, yaitu terdapat pd ujung
batang dan ujung akar
2. Meristem Interkalar, yaitu terdapat diantara jaringan
dewasa, misalnya pd ruas batang rumput-rumputan.
3. Meristem Lateral, yaitu yg terdapat sejajar dengan
keliling organ tempat jaringan itu ditemukan,
misalnya pd kambium pembuluh & kambium
gabus
MERISTEM INTERKALAR
* Adalah turunan dari meristem apeks, yakni saat tanaman
sedang tumbuh dipisahkan dari apeks oleh jaringan yg
lebih dewasa.
* Pd tanaman yg mempunyai buku (nodus) dan ruas, maka
daerah buku akan dewasa lebih awal, sedangkan
meristem interkalarnya terdapat pada ruas. Contoh; pd
tumbuhan rumput-rumputan.
MERISTEM LATERAL
* Dlm meristem ini tercakup kambium pembuluh yg
menghasilkan pembuluh sekunder, dan kambium gabus
yg menghasilkan periderm
MERISTEM DAN PEMBAGIANNYA
BERDASARKAN ASALNYA, MERISTEM TERDIRI DARI :

1. M. Primer, yaitu meristem yg berkembang langsung dari


sel embrionik.
2. Meristem sekunder, yaitu meristem yg berkembang dari
jaringan yg telah mengalami differensiasi. Contohnya,
kambium gabus yg berkembang dari sel parenkim

Tahap-Tahap Perkembangan Meristem Primer


Dalam meristem primer ada beberapa daerah yg berada
pd tahap differensiasi. Pd meritem apikal dibedakan
promeristem dg daerah meristematik di bawahnya.
KLASIFIKASI JARINGAN

Berdasarkan usia dan aktivitas, jaringan


terbagi 2
1. Jaringan Meristem
2. Jaringan Permanen
Berdasarkan fungsinya, jaringan terbagi:
A. Jaringan penutup :
1. j. epidermis
2. j. penutup gabus (endodermis & exodermis)
B. Jaringan Parenchyim
C. Jaringan Mekanik / penunjang terdiri dari

1. Collenchym
2. Schlerenchym
D. Jaringan Pembuluh :
1. Xylem (pembuluh kayu )
2. Phloem (pembuluh tapis )
Tahap-Tahap Perkembangan Meristem Primer

• Dalam meristem primer ada beberapa daerah yg


berada pd tahap differensiasi
• Pd meritem apikal dibedakan promeristem dg
daerah meristematik di bawahnya.
• Promeristem terdiri dari
- apikal pemula bersama dengan sel turunannya yg masih
berdekatan dg pemula
Daerah meristematik di bawahnya, yaitu selnya telah separoh
terdifferensiasi, dan terdiri dari 3 meristem , yakni :

1. Protoderm, yg menghasilkan epidermis


2. Prokambium, yg membentuk jar. Pempuluh primer
3. Meristem dasar, yg membentuk jar. Dasar tumbuhan,
seperti; parenchym, dan sclerenchym korteks.
Ciri-ciri Sitologi Meristem
1. Dinding sel tipis
2. Jumlah protoplasmanya banyak
3. Protoplasmanya tidak memiliki cadangan
makanan dan kristal
4. Plastid dalam stadium proplastid
5. Pd angiospermae, vacuola kecil dan tersebar
pada seluruh protoplas
MERISTEM APIKAL

• Wolff (1759) :
Daun dan jaringan baru pd batang dibentuk di bagian
paling ujung dari batang yg merupakan titik tumbuh.
Saat ini dipakai istilah apeks pucuk yg menjelaskan
daerah awal pembentukan organ primer dlm pucuk,
yaitu tempat terjadinya proses tumbuh, namun tidak
terbatas pd ujung itu saja.
Bentuk meristem pucuk , bila dilihat penampang
memanjang, adalh sedikit cembung.
APICAL MERISTEM
Equisetum Shoot apical meristem
Allium root tip

Apical meristem, root cap, procambium, graound


meristem, protoderm
APEKS PUCUK ANGIOSPERMAE

Th 1868, HANSTEIN mengemukakan teori HISTOGEN


Pd Apeks pucuk, terdapat 3 daerah, yaitu :
1. Daerah paling luar disebut Dermatogen
2. Daerah tengah /sentral disebut Plerom
3. Daerah slindris yg terletak antara dermatogen dengan
plerom, disebut Periblem
Th 1924, SCHMIDT, mengemukakan teori TUNIKA KORPUS

* Menurut teori ini tidak dapat dirunut hubungan yg tetap


antara pemula dlm promeristem dengan jaringan meristem
apeks yg letaknya lebih kearah dalam.
* Teori ini menjelaskan bahwa : TUNIKA terdiri dari lapisan
terluar yg menyelubungi kelompok sel di bawahnya ,
pembelahannya secara antiklinal. KORPUS, adalah
kelompok sel di bagian dalam, yg pembelahannya terjadi ke
semua arah.
APEKS REPRODUKTIF

• Apeks reproduktif berkembang dari apeks vegetatif


• Fungsi apek vegetatif adalah menghasilkan pertumbuhan
sumbu dlm arah memanjang
• Perkembangan selanjutnya, apek vegetatif menghasilkan
daun dan tunas.
• Fungsi apek reproduktif : yakni membentuk daerah
meristematik yg lebih luas, yaitu tempat berkembangnya
berbagai bagian-bagian bunga
• Perubahan apek vegetatif menjadi apeks reproduktif
berlangsung secara bertahap
SISTEM TRANSPORTASI TUMBUHAN

Sistem transportasi air dan zat hara

Sistem transportasi hasil fotosintesis


ARAH PENGANGKUTAN

• Pengangkutan air dan • Pengangkutan hasil


zat hara terlarut pada fotosintesis pada
akar, arahnya dari batang dan daun,
epidermis bulu-bulu arahnya dari stele
akar menuju ke stele. menuju ke epidermis
sel-sel tumbuhan.
SISTEM TRANSPORTASI AIR DAN ZAT
HARA TERLARUT

• Pengangkutan • Pengangkutan
ekstravaskuler intravaskuler
Adalah pengangkutan Adalah pengangkutan
cairan di dalam sel-sel cairan di dalam sel-sel
tumbuhan tanpa melalui berkas
melalui berkas vaskuler(pembuluh
vaskuler(pembuluh angkut).
angkut).
Sistem Transportasi Tumbuhan
Sistem transportasi air dan zat hara terlarut

Pengangkutan ekstravaskuler

Pengangkutan ekstravaskuler di akar secara simplas dan apoplas.


Pengangkutan ekstravaskuler dapat
terjadi secara:

• Simplas • Apoplas
Adalah pengangkutan air Adalah pengangkutan air
dan zat hara melalui dan zat hara tanpa
sitoplasma, yaitu dari melalui sitoplasma
sel ke sel yang lain melainkan melalui
melalui ruang – ruang antar
plasmodesmata. sel tumbuhan.
Pengangkutan intravaskuler

Penampang membujur bagian xilem yaitu


(a) trakeid dan (b) komponen pembuluh.
Pengangkutan air dan
zat hara dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
• Daya tekan akar
• Daya kapilaritas
• Daya isap daun
• Pengaruh sel hidup

Faktor-faktor yang
mempengaruhi naiknya air dan
zat hara dari akar ke daun.
Sistem transportasi hasil fotosintesis

(a) Komponen pembuluh tapis dan


(b) penampang melintang floem
yang berperan dalam
pengangkutan hasil fotosintesis. Model aliran tekanan yang
menjelaskan pengangkutan
sukrosa ke seluruh bagian
tumbuhan.
JARINGAN EPIDERMIS adalah jaringan
terluar sebagai penutup seluruh permukaan
tubuh tumbuhan.

1. Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan


2. Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik.
3. Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature.
4. Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan.
5. Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.
6. Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.
7. Epidermis daun untuk trasnpirasi.
Tersusun dari sel-sel hidup.

Terdiri atas satu lapis sel


tunggal.
Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi
biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.

Tidak memiliki klorofil.


Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang
berbatasan dengan udara mengalami penebalan,
sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian
dalam yang berbatasan dengan jaringan lain
dinding selnya tetap tipis.

Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali


epidermis akar muda.

Dapat ditembus udara dan dalam hal tertentu


epidermis dapat menguapkan air.
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang
dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan
mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan
epidermis.

Fungsi Stomata:
Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis.

Sebagai jalan penguapan (transpirasi).

Sebagai jalan pernafasan (respirasi).


Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan
Sel Tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang
menyebabkan gerakan sel penutup.

Gambar Stomata
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan
sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

Stomata Mesogen,yaitu sel tetangga dan sel


penjaga asalnya sama.

Stomata Perigen, yaitu sel tetangga


berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.

Stomata Mesoperigen, yaitu sel-sel yang


mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang
satu atau beberapa sel tetangga dan sel
penjaga asalnya sama, sedangkan yang
lainnya tidak demikian.
Trikoma berasal dari sel-sel epidermis,
terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.

Fungsi Trikoma bagi tumbuhan meliputi:


1. Mengurangi penguapan (apabila terdapat pada epidermi
daun).
2. Meneruskan rangsang.
3. Mengurangi gangguan hewan.
4. Membantu penyebaran biji.
5. Membantu penyerbukan bunga.
6. Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam
tanah.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi,
Trikoma dapat dibedakan:
a) Trikoma yang tidak menghasilkan sekret (trikoma non-
granduler)

- Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak


pipih, contohnya pada Lauraceae, Moraceae.
- Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak,
contohnya pada daun durian (Durio zibetinus).
- Rambut bercabang dan bersel banyak,contohnya
pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).
- Rambut akar yang merupakan pemanjangan sel
epidermis dalam bidang yang tegak lurus permukaan
akar.
b. Trikoma yang menghasilkan sekret (trikoma glanduler)
Trikoma glanduler dapat bersel satu, bersel banyak,
atau berupa sisik.
Trikoma pada daun tembakau (Nicotiana tabacum)
merupakan trikoma glanduler yang sederhana, memiliki
tangkai dengan kepala bersel satu atau bersel banyak.
Apabila pada permukaan batang
dulu dijumpai stoma, setelah stoma
tidak berfungsi lagi maka stoma
akan berubah fungsi menjadi lenti
sel (pori gabus)
Spina (duri) – merupakan alat tambahan pada
epidermis sel tumbuhan di bagian batang tumbuhan.

Spina terbagi menjadi dua :

1. Spina asli : Bunga Bougainvillea


2. Spina Palsu : Bunga Mawar ,Pohon Randu
 Velamen merupakan beberapa jenis sel mati
yang terdapat disebelah dalam epidermis akar
gantung atau akar udara pada tanaman
Anggrek.
 Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau
menyimpan udara. Epidermis beserta velamen
ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda
atau multiple epidermis.
 Pada akar tumbuhan epifit, tumbuhan yang menempel
pada benda lain / tumbuhan lain, jaringan epidermis
akarnya berfungsi untuk menangkap dan menimbun air
yang diperolehnya. Modifikasi jaringan epidermis ini
disebut velamen. Velamen ditemukan umumnya pada
tumbuhan keluarga anggrek. Fungsinya: mengikat
oksigen dan menangkap air yang diperolehnya
Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun
tumbuhan suku Gramineae dan Cyperaceae
Sel-sel ini berukuran lebih besar, berbentuk seperti
kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang
besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa
dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan
diselubungi kutikula. Jika udara panas, air dalam sel
kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut
sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil
dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun
akan menggulung dan akan mengurangi penguapan
lebih lanjut.
Fungsi sel kipas :
Berfungsi dalam proses pembukaan
gulungan daun dalam tunas dan untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan.
 Sel silika :mengandung badan-badan silika (SiO2)
yang berbentuk bulatan,elips, halter/pelana.

 Fungsi sel silika : memperkuat batang, kulit


batang menjadi keras dan untuk melindungi
jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.
Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya
mengandung badan-badan silika yang berupa
massa silika yang isotropik dan di tengah-
tengahnya biasanya berupa granula-granula renik.

Anda mungkin juga menyukai