Anda di halaman 1dari 10

Belajarsam

Belajar Materi Sekolah Jadi Mudah

Beranda  PPKn 

PPKn  

Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia

Hisam

April 12, 2021


Hakikat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah
suatu negara kebangsaan yang pembentukannya berdasar pada
semangat nasionalisme, tekad dari masyarakat Indonesia untuk
bersatu dengan bersama-sama membangun satu negara meski
beragam latar belakang baik agama, suku, ras, budaya, bahasa dan lain
sebagainya.

Istilah negara kesatuan sudah sangat sering didengar, sebab negara


kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, istilah negara
kesatuan sudah tertanam dalam pola pikir warga negara Indonesia.

Negara kesatuan sering disebut juga sebagai negara tunggal (satu


negara), yaitu monosentris (berpusat satu), terdiri hanya satu negara,
satu konstitusi, satu pemerintahan, satu kepala negara, dan satu badan
legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara.

Jadi negara kesatuan adalah negara bersusun tunggal dengan


kekuasaan pemerintah pusat dapat mengatur seluruh daerahnya.
Bersusun tunggal berarti negara yang didalamnya tidak ada negara
lagi.

Nah, setelah mengetauhi hakikat negara kesatuan… Coba jawab,


mengapa Indonesia menganut bentuk negara kesatuan?

Karena pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk menyatukan


seluruh wilayah Nusantara meski berlatar berbeda agama, suku, ras,
budaya dan bahasa.

Tekad untuk bersatu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia


sudah muncul sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada 28


Oktober 1928. Pada waktu itu, anak bangsa bersumpah, yaitu satu
nusa, satu bangsa, satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indnesia.

Ini tertuang dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 pada alinea
kedua, berbunyi “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan punti gerbang kemerdekaan
negara Indonesia yang merdeka, besatu, berdaulat adil dan makmur”.

Selain itu, pasal-pasal dalam UUD NRI juga memperkukuh prinsip-


prinsip persatuan:
1. Pasal 1 ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia ialah negara
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan republik. Negara
Kesatuan Republik Indonesia terbagi dalam beberapa provinsi
dengan menggunakan sistem desentralisasi.
2. Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945, Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar.

Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)

Menurut KBBI, Unitarisme adalah paham ajaran atau


kecenderungan menginginkan bentuk negara kesatuan.

Secara singkat, konsep negara kesatuan dapat dilihat dari Ciri-ciri


negara kesatuan:

1. Hanya terdapat satu undang-undang / konstitusi, satu kepala


negara, satu dewan perwakilan rakyat, dan satu dewan menteri
2. Kedulatan negara berada ditangan pemerintah pusat yang
meliputi kedaulatan ke dalam dan ke daulatan keluar.
3. Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah agama,
ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan keamanan.
4. Menganut dua sistem, yaitu sentralistik (terpusat) dan
desentralistik (terbagi ke daerah-daerah).

Nah untuk penjelasan lengkapnya konsep negara kesatuan sebagai


berikut.

Konsep Negara kesatuan adalah bentuk negara dengan wewenang


legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasional.
Sehingga pemerintah pusat dapat mengatur seluruh daerahnya karena
memegang penuh kedaulatan, baik ke dalam maupun ke luar. Jadi
pemerintah pusatlah yang dapat memegang seluruh aspek
pemerintahan.

Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan


desentralisasi.
Apa bedanya sentralisasi dengan desentralisasi? Mari pahami
terlebih dahulu pengertian sistem sentralisi dan desentralisasi di
bawah ini…

Sentralisasi adalah semua hal diatur dan diurus pemerintah pusat,


sedangkan pemerintah daerah hanya menjalankan perintah-perintah
dan peraturan-peraturan. Berarti daerah tidak memiliki wewenang
membuat peraturan-peraturan dan juga tidak memiliki wewenang
mengatur dan mengurusi urusan rumah tanggaya sendiri.

Desentralisasi adalah pemerintah pusat memberikan sebagian


wewenang kepada daerah untuk mengatur urusan rumah tangganya
sendiri. Berarti pemerintah pusat memberikan sebagian wewenang
atau kekuasannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi.

LIHAT KE HALAMAN ASLI

Eldina SalsabilaPutri
Mahasiswa PGSD

Saya adalah mahasiswa yang sedang belajar banyak hal untuk membuat diri saya nyaman dan tidak merasa
salah masuk jurusan. Untuk keseharian saya bisa dilihat melalui ig: @eldinaptr

FO LL OW

Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia


    

17 Mei 2021   10:20 |

Diperbarui: 17 Mei 2021   11:39


Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara merupakan organisasi di satu wilayah dengan ciri memiliki kekuasaan tertinggi yang
menjadi acuan dan dipatuhi oleh masyarakatnya.pengertian Negara didefinisikan oleh
beberapa ahli politik. Para ahli memusatkan fokus di berbagai lembaga Negara sebagai
bentuk formal yang menjadi pendekatan institusional. Salah satu definisi yang dikemukakan
oleh ahli adalah definisi menurut Roger F, ia menyatakan dalam buku yang berjudul
"Introduction to politics" yaitu ilmu politik mempelajari seputar lembaga Negara dan tujuan
yang ingin dicapai, lalu seputar hubungan Negara dan masyarakatnya dalam bernegara.

Pada hakikatnya, Negara merupakan suatu kesatuan sosial yang diciptakan dari proses
interaksi beberapa individu di suatu wilayah sebagai unsur sosiologis yang menjadi
komponen pembentuk persatuan masyarakat di suatu Negara. Kesatuan beberapa individu di
suatu Negara membutuhkan kejelasan fungsi suatu Negara sebagai pedoman dan kepastian
bagi masyarakatnya. 

Fungsi Negara di Indonesia hanya menegaskan ideology presiden dan juga berbagai ide
politiknya berdasarkan kepemimpinan Orde Lama Soekarno. Namun ketika zaman Orde Baru
Soeharto, ideologi yang diterapkan Indonesia lebih mengarah kepada aspek pembangunan
dan mengedepankan ideologi pancasila. Lalu setelah itu, hingga saat ini sejak Orde
Reformasi fungsi Negara Indonesia mengedepankan berbagai ide perubahan reformasi dari
berbagai aspek.

Hakikat NKRI merupakan Negara yang terbentuk berdasarkan nasionalisme yang tinggi dan
semangat kebangsaan. Masyarakat Indonesia memiliki tekad untuk menggapai tujuan dan
masa depan Negara bersama-sama. Bentuk NKRI tidak dapat diubah menjadi bentuk yang
lainnya. Pernyataan ini didasarkan pada hukum yang ada, yaitu UUD 1945 Pasal 37 Ayat 5
yang menyatakan "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan".

Banyak permasalahan yang mengitari kehidupan berbangsa dan bernegara. Terdapat beberapa
bentuk ancaman seperti, disintegrasi, terror, korupsi, kolusi, dan nepotisme ataupun
permasalahan seputar hukum yang berlaku di suatu Negara. Berbagai tantangan ini dapat
terjadi karena kurangnya kepercayaan rakyat terhadap para penguasa yang menjabat. Jika
berbagai permasalahan ini tidak kunjung diatasi dengan baik, maka akan terus terjadi konflik
yang bisa memicu kekacauan. 

Dengan demikian, fungsi Negara harus selalu dijalankan agar menciptakan kehidupan
bernegara yang sesuai dengan UUD Negara sebagai landasan berjalannya berbagai hal
bernegara. Semua elemen di suatu Negara memiliki perannya masing-masing yang penting.
Tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara bukan hanya harus dijalankan oleh
penguasa, namun juga oleh rakyat dan semua komponen lainnya.

Dengan berperannya semua elemen negara, terdapat cara alternatif negara untuk
meningkatkan pertahanan dengan elemen organisasi masyarakat. Cara pertama adalah dengan
militansi bela negara, Pada hal ini fungsi pertahanan militer dijalankan oleh Tentara Negara
Indonesia atau TNI dengan operasi militer perang maupun bukan perang. Selain itu terdapat
fungsi pertahanan nirmiliter, yaitu seputar pertahanan sipil yang dilakukan oleh berbagai
elemen, salah satunya organisasi masyarakat.

Cara kedua adalah pemberdayaan masyarakat, yaitu organisasi masyarakat bisa menyebarkan
pengetahuan seputar bangsa dan pertahanan negara. Berbagai upaya meningkatkan semangat
kesatuan bela negara dapat dijalankan dengan beberapa cara antaralain, melakukan rekayasa
sosial yang positif, memberikan pengetahuan seputar bangsa dan sadar nasionalisme, dan
memberikan pembiayaan untuk melestarikan nilai wawasan kenegaraan agar tetap sejahtera
keberadaannya. Hal ini diupayakan dengan harapan dapat meningkatkan nasionalisme dan
patriotisme.

Cara yang terakhir berdasarkan artikel berjudul Membangun Komponen Pertahanan Negara
pada Elemen Organisasi Masyarakat, adalah wawasan kebangsaan. Sejalan dengan
berkembangnya zaman, tradisi, dan teknologi nilai-nilai bangsa dan negara semakin berubah
dan sulit untuk ditangani. Meningkatkan wawasan bernegara dan kebangsaan menjadi
komponen penting dalam memelihara tradisi dan nilai yang tumbuh sebagai aset
pengembangan suatu negara. Cara alternatif ini sudah dipaparkan pada poin sebelumnya,
yaitu pentingnya meningkatkan wawasan bernegara.

Kesimpulannya, hakikat bernegara di Indonesia mendasarkan pada nilai yang dipegang oleh
negara sejak awal yaitu UUD 1945 sebagai landasannya, dan Pancasila sebagai pedomannya.
Dalam bernegara, akan terdapat banyak tantangan yang meliputi ancaman disintegrasi, terror,
korupsi kolusi atau nepotisme, ataupun permasalahan seputar hukum yang berlaku di suatu
negara. Berbagai elemen pada negara, memiliki peran penting dalam persatuan dan kesatuan
negara. Dengan lunturnya nilai kebangsaan seiring dengan berkembangnya zaman, menurut
suatu artikel terdapat tiga cara alternatif dalam peran elemen negara pada pertahanan negara.
Cara tersebut adalah militansi bela negara, menyebarkan pengetahuan seputar bangsa dan
pertahanan negara, dan wawasan kebangsaan.

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya

KONTEN TERKAIT

Arsip Nasional Republik Indonesia, Magang dengan Segala Keuntungannya


Fenoma Akhir Tahun: Negara Kesatuan yang Boros

Quo Vadis Perkeretaapian Umum Republik Indonesia?

Kejaksaan Republik Indonesia Rilis Pencapaian Kinerja 2022

Hakikat Penguasaan Bahasa Indonesia bagi Guru Sekolah Dasar

Memperjelas Hakikat Peran Influencer

Video Pilihan
TERPOPULER

Menang Dramatis, Fajar/Rian: Gelar Ini untuk Semua Penggemar Bulutangkis


Pelajaran dari Liverpool yang Terpuruk dan Manchester United yang Bangkit
Sejarah Tercipta Fajar/Rian Juara Petronas Malaysia Open 2023, Gelar Pertama Sepanjang
Karirnya di Level Super Series 1000
Menjual Es Buah Kekinian, Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Mewah, Hadiah Uang Malaysia Open 2023

NILAI TERTINGGI

Paspor-Paspor Terkuat di Dunia, Bagaimana Paspor Indonesia?


Kesetiaanku untuk Kompas
Menjual Es Buah Kekinian, Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Guntur Soekarnoputra Pilih Ganjar, Bukan Puan Maharani
Instrumen Keuangan Syariah Primer

FEATURE ARTICLE

Tips Menjaga Hubungan Persahabatan Tetap Langgeng dan Awet

TERBARU

Negara Indonesia itu Sudah Negara Islam


MARKETING CHANELS: DELIVERING CUSTOMER VALUE
Apakah Perang Dunia 3 Dapat Terjadi?
Pemberdayaan Nilai-nilai Pancasila di Dusun Ngireng-ireng Bantul
Peran Pondok Pesantren Sebagai Salah Satu Lembaga Pendidikan Islam

HEADLINE

Film Plane dan Pentingnya Penerapan Manajemen Krisis


Cerita Ritual dari Banyuwangi: Merayakan atau Memperkuat Identitas?
Erosi Membawa Petaka bagi Petani Hutan
Pelajaran dari Liverpool yang Terpuruk dan Manchester United yang Bangkit
Menjual Es Buah Kekinian, Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Copyright by

Anda mungkin juga menyukai