Anda di halaman 1dari 17

FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen

Volume 1, No. 2, 2019


KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH TEMPAT INDEKOS
DI MAMUJU: FOCUSED GROUP DISCUSSION DENGAN
MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN
STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU

Shafwan Nugraha
STIE Muhammadiyah Mamuju
Email: shaf1_stiemm@yahoo.co.jp

Abstrak
Di Mamuju saat ini tempat indekos banyak bermunculan. Semakin banyaknya mahasiswa
pendatang dari luar Kecamatan Mamuju membuat minat terhadap tempat indekos semakin
tinggi. Namun begitu, banyaknya pilihan tempat indekos itu membuat mahasiswa perlu
mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menentukan tempat indekos. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh mahasiswa untuk
memilih tempat indekos yang akan ditinggalinya. Penelitian ini adalah penelitian eksploratif
dengan metodologi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode focused group
discussion (FGD). Data tersebut ditriangulasi dengan isian kuesioner yang dibagikan kepada
responden yang berbeda dari peserta FGD. Sumber data adalah mahasiswa Program Studi
Manajemen angkatan 2019 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Mamuju. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti keamanan, kenyamanan,
kelengkapan fasilitas, harga sewa, jarak ke tempat kuliah, jarak ke tempat membeli makanan
atau bahan makanan, jarak ke tempat membeli kebutuhan sehari-hari, dan jarak ke fasilitas
umum lainnya adalah kriteria yang menjadi bahan pertimbangan mahasiswa ketika mereka
memilih tempat untuk indekos. Di antara kedelapan kriteria tersebut, kriteria keamanan
menjadi kriteria yang dianggap paling penting oleh para mahasiswa sedangkan kriteria jarak
ke fasilitas umum adalah faktor yang tidak penting.

Kata kunci: tempat indekos, keputusan pemilihan, mamuju


Abstract
Recently in Mamuju, many boarding houses appeared. The more students come from out of
Mamuju Subdistrict area means more demand on the availability of boarding rooms.
However, the abundant choices of boarding rooms and places means students as
prospective consumers must consider several criterias before deciding which boarding place
they rent. This research is an explorative research conducted with qualitative methodology.
Data for this research was acquired using focused group discussion (FGD) method. The
acquired data was triangulated with results of questionnaire shared among respondents that
different from the participants of FGD session. The source of the data are students of
Management Departement at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah class of 2019.
The result of the research revealed that security, comfort, facility offered, rent price, distance
to campus, distance to food and ingredients shop, distance to everyday needs shop, and
distance to other public facilities are the consideration criterias used by the students on
choosing boarding place. Security criteria is the most important to consider, while rent price
criteria is the least important one.

Keyword: boarding place, choice decision, mamuju

136
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
1. Pendahuluan Kampus perguruan-perguruan
Sebagai Ibu Kota Provinsi tinggi yang berdiri di Kabupaten
Sulawesi Barat, Mamuju, khususnya Mamuju sebagian besar lokasinya
wilayah Kecamatan Mamuju, tampak berada di wilayah administratif
sedang mengalami perkembangan Kecamatan Mamuju. Terpusatnya
yang cukup pesat. Perkembangan ini kampus perguruan-perguruan tinggi itu
bisa diamati dari semakin ramainya di Kecamatan Mamuju membuat para
populasi penduduk dan kegiatan mahasiswa dari luar daerah
ekonomi di Kecamatan Mamuju. Kecamatan Mamuju berdatangan ke
Peningkatan ini sejalan dengan data wilayah tersebut. Selama mengikuti
distribusi persentase penduduk pendidikan di kampusnya, para
Kabupaten Mamuju yang ditampilkan mahasiswa tersebut ada yang menjadi
oleh Biro Pusat Statistik Kabupaten komuter, yaitu bepergian bolak-balik
Mamuju melalui situs webnya yang dari rumah ke kampus. Para
memperlihatkan bahwa ada mahasiswa yang memilih menjadi
peningkatan persentase penduduk di komuter biasanya berdomisili tidak
Kecamatan Mamuju dan diiringi begitu jauh dari lokasi kampus dan
penurunan persentase penduduk di memiliki kendaraan pribadi.
hampir semua kecamatan lainnya se- Kecuali itu, ada pula mahasiswa
Kabupaten Mamuju. yang memilih untuk mencari tempat
Salah satu hal yang meramaikan tinggal sementara yang bisa
populasi penduduk di Kabupaten digunakan selama mengikuti studi di
Mamuju adalah berdiri dan perguruan tinggi masing-masing.
beroperasinya perguruan-perguruan Berdasarkan studi pendahuluan,
tinggi baik negeri maupun swasta. mahasiswa-mahasiswa itu ada yang
Bahkan, ada beberapa perguruan memilih untuk tinggal bersama sanak
tinggi yang menerima mahasiswa dari famili yang tinggal di Mamuju. Namun
berbagai daerah di luar wilayah begitu, ada pula mahasiswa
Provinsi Sulawesi Barat. Mahasiswa pendatang dari luar Mamuju memilih
yang berasal dari berbagai daerah ini untuk tinggal di tempat indekos.
berkumpul dan tinggal di sekitar Eliah (2015:7) mengungkapkan
Kecamatan Mamuju agar dekat bahwa bisnis penyewaan tempat
dengan tempat berkuliahnya. tinggal seperti rumah kontrakan dan
tempat indekos adalah bisnis yang

137
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
permintaannya meningkat setiap tahun. pengetahuan kepada para pemilik
Saat ini tempat indekos di Mamuju tempat indekos. Selain itu, hasil dari
sendiri sudah cukup banyak sehingga penelitian ini juga diharapkan bisa
para mahasiswa pendatang memiliki menjadi bahan kajian pendahulu jika
banyak pilihan untuk dijadikan tempat akan diadakan penelitian lanjutan yang
tinggal sementara. Namun begitu, juga mengangkat tempat indekos
untuk memilih tempat indekos yang sebagai topik penelitian di masa yang
diinginkan, para mahasiswa tentu tidak akan datang.
serta-merta memilih tanpa 2. Kajian Pustaka
pertimbangan tertentu. Menyewa a. Tempat Indekos
tempat indekos tentu memerlukan Dalam bahasa Indonesia, istilah
biaya tambahan yang berimplikasi indekos lebih populer dalam bentuk
kepada beban ekonomi mahasiswa tidak bakunya, yaitu kos. Maka dari itu,
yang bersangkutan. Jika mahasiswa istilah tempat kos atau rumah kos lebih
sembarang menentukan tempat populer daripada tempat indekos atau
indekos, ada kemungkinan mahasiswa rumah indekos. Namun begitu, ketika
mendapatkan tempat indekos yang kata kos disebut, penutur bahasa
fasilitasnya tidak sebanding dengan Indonesia biasa mengacukan
harga yang dibayarkan. maknanya kepada makna kata indekos.
Dari paparan latar belakang Jika ditelusuri di KBBI, istilah
tersebut, rumusan masalah yang ingin indekos didefinisikan sebagai ‘tinggal
dikaji dalam penelitian ini adalah apa di rumah orang lain dengan atau tanpa
saja hal yang dipertimbangkan oleh makan (dengan membayar setiap
mahasiswa ketika memilih tempat bulan)’. Di dalam KBBI, indekos juga
indekos? Dengan begitu, tujuan dari disinonimkan dengan kata memondok,
penelitian ini adalah mengungkapkan yaitu ‘tinggal menumpang di rumah
kriteria-kriteria yang dipertimbangkan orang lain’.
oleh mahasiswa ketika memilih tempat Dari definisi tersebut kita bisa
indekos. membuat anggapan bahwa tinggal di
Dengan mengungkapkan kriteria tempat indekos berarti tinggal secara
yang dipertimbangkan oleh mahasiswa tidak tetap. Hak atas tempat tinggal di
calon penyewa ketika memilih tempat tempat indekos terikat oleh adanya
indekos, penelitian ini diharapkan kompensasi kepada pemilik tempat
dapat menyumbangkan informasi dan kos, yaitu uang sewa yang harus

138
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
dibayarkan orang yang tinggal pegawai kantoran ada yang sudah
sementara itu. berumah ada pula yang belum
Dari konsep tinggal sementara di berumah sendiri. Pegawai yang belum
tempat tinggal orang lain itu pula, ada memiliki rumah sendiri juga ada yang
kemiripan antara konsep indekos memilih untuk indekos atau menyewa
dengan konsep mengontrak karena di rumah kontrak. Namun begitu,
dalam KBBI, mengontrak didefinisikan pegawai yang memiliki pendapatan
‘menyewa (rumah dan sebagainya) tidak begitu besar cenderung memilih
untuk batas waktu tertentu’. Namun untuk indekos daripada menyewa
begitu, tetap ada perbedaan antara rumah kontrak karena harga sewa
mengontrak dan indekos. Jihan rumah kontrak relatif lebih mahal
(2017:2—3) menyebutkan setidaknya daripada biaya sewa kamar indekos.
ada sembilan perbedaan: b. Pemilihan Tempat Indekos
(a) cara pembayaran sewa, sebagai Proses Pengambilan
(b) jangka waktu sewa, Keputusan
(c) hak penggunaan garasi tempat Meskipun terkesan sederhana,
parkir (jika ada), memilih tempat indekos sebenarnya
(d) penagihan serta pembayaran sebuah proses berpikir yang
tagihan listrik dan air, memerlukan kemampuan berpikir yang
(e) pengawasan dari pemilik tempat, baik dan logis. Seorang calon
(f) kondisi bangunan, penyewa tempat indekos akan mencari
(g) hak penggunaan dapur, informasi tentang hal-hal yang
(h) pembatasan penerimaan tamu, ditawarkan oleh sebuah tempat
dan indekos, seperti kelengkapan kamar,
(i) pengguna/penyewa potensial ketersediaan kamar mandi, listrik, air
Selanjutnya, Eliah (2015:8) dan sebagainya, serta harga sewa.
menyebutkan bahwa target atau Setelah mendapatkan informasi
pengguna yang berpotensi menyewa tersebut, calon penyewa akan
tempat kos adalah adalah mahasiswa mempertimbangkan dan
atau pegawai kantoran. Mahasiswa membandingkan satu tempat indekos
yang berasal dari luar daerah tempat dengan tempat indekos lain, sebelum
berdirinya kampus membutuhkan akhirnya memutuskan tempat indekos
tempat tinggal sementara sehingga mana yang akan ditempatinya.
memilih tempat indekos. Sementara itu,

139
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
Dari ilustrasi proses pemilihan (1) intuisi, yaitu pendapat yang
tempat indekos tersebut, ada suatu didasarkan dari perbendaharaan
proses berpikir dan membuat pengetahuan;
pertimbangan sebelum membuat (2) fakta-fakta, yaitu data atau
keputusan. Hal ini berarti bahwa keadaan yang apa adanya saat
proses pemilihan tempat kos ini,
merupakan contoh dari proses (3) pengalaman, yaitu kejadian-
pengambilan keputusan. Hal ini kejadian di masa lalu yang
sejalan dengan pendapat Adair memberikan pelajaran tertentu;
(2007:1) yang mengungkapkan bahwa serta
pengambilan keputusan termasuk (4) pertimbangan pikiran atau opini,
sebagai salah satu dari tiga bentuk yaitu saran dari pihak lain.
berpikir terapan (applied thinking) Barnard dalam Kamaluddin
selain pemecahan masalah (problem (2003:12) menyebutkan dua jenis
solving) dan berpikir kreatif (creative keputusan, yaitu keputusan pribadi
thinking). dan keputusan organisasional. Dari
Sebagai sebuah proses berpikir dua jenis itu, keputusan yang
yang rasional, proses pengambilan dihasilkan dari proses pemilihan
keputusan tentu harus berdasarkan tempat indekos termasuk keputusan
suatu dasar atau alat sebagai bahan pribadi karena melibatkan penilaian
pertimbangan. Sari (2018:174) yang subjektif dan demi kepentingan
mengemukakan ada dua macam alat diri sendiri. Hal ini sejalan dengan
atau dasar pertimbangan yang pengertian keputusan pribadi dari
digunakan, yaitu (a) dasar kuantitatif Barnard yang dikutip Kamaludin
dan (b) dasar nonkuantitatif. Dalam hal (2003:12), yaitu “Keputusan pribadi
proses pemilihan tempat indekos, merupakan merupakan keputusan
calon penyewa cenderung yang muncul karena dorongan dari
menggunakan dasar nonkuantitatif dalam individu yang cenderung
sebagai dasar pertimbangannya. bersifat subjektif dan untuk
Terry dalam Herujito (2001:69) kepentingan diri sendiri.
memaparkan empat dasar-dasar Sementara itu, jika dilihat dari
nonkuantitatif yang dapat digunakan sudut pandang McFarland yang
dalam pengambilan keputusan: membagi keputusan menjadi
keputusan dasar dan keputusan rutin,

140
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
keputusan yang dihasilkan dari proses Sari (2018:171—172) menye-
pemilihan tempat indekos termasuk butkan bahwa pengambilan keputusan
keputusan dasar. Hal ini sejalan melibatkan tiga unsur penting:
dengan definisi McFarland dalam 1. fakta yang ada,
Kamaludin (2013:13), “Keputusan 2. informasi faktual, serta
dasar merupakan keputusan unit, 3. pertimbangan dan penilaian
investasi dalam jumlah besar, yang subjektif.
keputusan yang satu kali menyangkut Dalam proses pengambilan
komitmen jangka panjang dan relatif keputusan tempat indekos, seorang
permanen, serta derajat pentingnya mahasiswa sebagai calon penyewa
sangat tinggi karena satu kesalahan tentunya mencari fakta dengan
pengambilan keputusan akan mendatangi tempat indekos yang
berpengaruh terhadap organisasi ditawarkan. Selain itu, calon penyewa
secara keseluruhan.” Memilih tempat juga mencari informasi tambahan
indekos berhubungan dengan tentang tempat indekos lainnya.
pengeluaran yang nantinya rutin Kemudian, calon penyewa akan
dibayarkan kepada pemilik indekos; membuat sebuah pertimbangan dan
jumlah harga sewa yang dikeluarkan penilaian. Penilaian yang dilakukan
tentu bukan jumlah yang sedikit. bisa saja subjektif, namun tidak
Memilih tempat indekos juga menjadi masalah karena keputusan
berhubungan dengan komitmen jangka yang dibuat memang keputusan
panjang dan relatif permanen karena pribadi.
sekali memilih tempat indekos, Penelitian ini berusaha
mahasiswa akan menyewanya mengungkapkan kriteria-kriteria yang
berbulan-bulan, bahkan sampai dipikirkan dan dijadikan bahan
tahunan, kecuali jika ada penyebab pertimbangan oleh mahasiswa sebagai
mendesak yang mengakibatkan calon penyewa tempat indekos.
penyewa harus menghentikan Kriteria-kriteria tersebut bisa berupa
penyewaannya secara tiba-tiba. fakta atau informasi yang selanjutnya
c. Kriteria Tempat Indekos sebagai dipertimbangan dengan penilaian
Unsur Penting dalam tertentu secara subjektif.
Pengambilan Keputusan

141
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
3. Metode Penelitian Penelitian dari Supriana (2013)
Penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Sistem Pendukung
eksploratif yang menggunakan pende- Keputusan dalam Pemilihan Tempat
katan kualitatif. Gulo (2012:18) Kost dengan Metode Pembobotan
menyebutkan bahwa penelitian (Studi Kasus: Sleman Yogyakarta)
eksploratif berupaya menjawab merupakan perancangan sistem
pertanyaan “apa”, dengan melakukan penentuan tempat indekos yang
penjajakan terhadap suatu gejala, sesuai berdasarkan kriteria-kriteria
tidak secara sistematis, bukan seperti lokasi, fasilitas, sistem kontrak,
berdasarkan hipotesis, dan tidak dan harga, melalui bantuan sistem
menarik sampel. Morrisan (2013:36) komputer. Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa ada tiga tujuan dilaksanakan di Sleman, Provinsi
dari penelitian eksploratif, yaitu (1) Daerah Istimewa Yogyakarta.
memuaskan rasa ingin tahu peneliti Penelitian lainnya dari Kusmaeni,
sekaligus memberikan pemahaman Safitri, dan Sidiq (2018) berjudul
yang lebih baik tentang fenomena, (2) “Sistem Pendukung Keputusan
menguji kelayakan suatu topik untuk Pemilihan Indekos dengan
menjadi penelitian lanjutan, dan (3) Menggunakan Metode TOPSIS
membuat perencanaan metode Berdasarkan Jarak Terdekat” juga
penelitian yang bisa digunakan untuk merupakan penelitian di bidang ilmu
penelitian lanjutan tersebut. komputer. Penelitian tersebut
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan faktor fasilitas, biaya,
sebagai penelitian eksploratif karena jarak, kenyamanan, keamanan, dan
topik penelitian ini, yaitu kriteria yang kebersihan sebagai parameter
menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan yang dibantu
mahasiswa dalam memilih tempat dengan metode Technique Order
indekos di Mamuju adalah topik yang Preferece by Similarity to Ideal
relatif baru. Beberapa penelitian terda- Solution. Penelitian tersebut
hulu yang mengangkat pemilihan menggunakan pendekatan kuantitatif.
tempat indekos dilakukan dengan Penelitian lain dari Gunawan dan
lokus bukan di wilayah Mamuju Saputro (2017) berjudul “Pemanfaatan
(kabupaten maupun kecamatan), Aplikasi Mobil untuk Mempercepat
namun di wilayah Pulau Jawa atau Pencarian Tempat Indekos Berbasis
Kalimantan. Android” merupakan sebuah studi

142
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
perancangan sistem aplikasi untuk jelas dan mendalam tentang topik
ponsel pintar bersistem operasi yang dibicarakan. Dalam pelaksanaan
Android. Penelitian ini dilaksanakan di FGD, para narasumber diberikan
Purwokerto dan menghasilkan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang
aplikasi sistem informasi indekos berhubungan dengan topik dan
berbasis Android. rumusan masalah penelitian,
Sebagai penelitian eksploratif, kemudian para narasumber akan
penelitian ini dilaksanakan dengan berdiskusi, menyampaikan pendapat,
pendekatan kualitatif. Sugiarto menyanggah pendapat, dan menarik
(2015:8) menjelaskan, “Penelitian simpulan dari pertukaran pikiran
kualitatif adalah jenis penelitian yang tersebut.
temuan-temuannya tidak diperoleh Satu sesi FGD dilaksanakan
melalui prosedur statistik atau bentuk selama 50 sampai 60 menit. Dalam
hitungan lainnya dan bertujuan FGD yang dilaksanakan, ditentukan
mengungkapkan gejala secara holistik- beberapa pertanyaan utama yang
kontekstual melalui pengumpulan data berfungsi memancing pendapat para
dari latar alami dengan memanfaatkan narasumber sebagai peserta diskusi.
diri peneliti sebagai instrumen kunci.” Pertanyaan-pertanyaan itu terdiri dari
Untuk mengumpulkan data yang lima pertanyaan utama; dua di antara
dibutuhkan, peneliti menggunakan pertanyaan utama itu memiliki
metode focused group discussion pertanyaan cabang. Dalam tabel
(FGD). Irwanto (2006:1) berikut dipaparkan item-item
mendefinisikan FGD sebagai “Suatu pertanyaan yang digunakan.
proses pengum-pulan data dan Pertanyaan utama menggunakan
informasi yang siste-matis mengenai penomoran 1 sampai dengan 5
suatu permasalahan tertentu yang sedangkan pertanyaan cabang
sangat spesifik melalui diskusi menggunakan kode huruf (a, b, c, dst.)
kelompok.” Pengumpulan data melalui yang mengikuti penomoran pertanyaan
FGD dilakukan dalam penelitian ini utama.
agar bisa didapatkan informasi yang

143
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
Tabel 1. Daftar Pertanyaan dalam Focused Group Discussion
Nomor
Pertanyaan
Pertanyaan
Utama Cabang
1. Apa alasan Saudara untuk berkuliah di Mamuju?
1a. Mengapa Saudara tidak berkuliah di daerah lain ?
1b. Mengapa Saudara tidak berkuliah di daerah asal?
2. Apa alasan Saudara memilih tempat indekos sebagai tempat tinggal?
2a. (Jika narasumber memiliki keluarga di Mamuju) Mengapa Saudara
tidak ikut tinggal di tempat keluarga?
3. Apa kriteria yang Saudara pertimbangkan ketika memilih tempat
indekos yang ditinggali saat ini?
4. Apakah saat ini ada kendala yang pernah dialami selama tinggal di
tempat indekos?
5. Secara idealnya, kriteria tempat indekos seperti apa yang Saudara
inginkan?

Data yang diambil dalam selanjutnya dibuat sebagai daftar


penelitian ini adalah data primer. kriteria sementara.
Sarwono (2006:123) menyebutkan, Sebagai penelitian kualitatif, data
“Data primer adalah data yang hanya yang diperoleh dari FGD tersebut perlu
dapat kita peroleh dari sumber asli ditriangulasi untuk memperkuat
atau pertama.” Bentuk data yang validitasnya. Maka dari itu, setelah
diambil dari FGD adalah rekaman analisis data rekaman FGD dan daftar
diskusi yang berisi pertanyaan dan kriteria sementara telah tersusun,
pernyataan-pernyataan yang dilakukan triangulasi data melalui
dikemukakan oleh para narasumber. pengisian kuesioner. Kuesioner
Setelah pelaksanaan FGD, tersebut dibagikan kepada para
rekaman hasil FGD dianalisis dengan mahasiswa lainnya dari kelompok
membuat transkripsi. Kemudian, dari sumber data (mahasiswa yang tinggal
transkripsi tersebut, dipilah secara indekos di Mamuju) namun
pernyataan-perrnyataan yang koheren tidak mengikuti sesi FGD. Hasil dari
dengan pertanyaan utama dan kuesioner kemudian ditriangulasi
rumusan masalah penelitian. Pada dengan data dari sesi FGD. Pada
akhirnya, didapatkan pernyataan- akhirnya, disusunlah daftar kriteria
pernyataan yang menyebutkan kriteria pertimbangan yang digunakan oleh
yang digunakan oleh para narasumber mahasiswa dalam memilih tempat
ketika memilih tempat indekos yang indekos. Proses analisis ini sejalan
dengan pendekatan induktif yang

144
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
menjadi ciri penelitian kualitatif seperti yang memang tidak ingin berkuliah di
diungkapkan Sugiarto (2015:8). tempat yang terlalu jauh.
Menurut narasumber bernama
4. Hasil dan Pembahasan
Serlyana, “Sebenarnya saya sudah
Setelah melaksanakan focused
mendaftar di Makassar, alhamdulillah
group discussion, peneliti membuat
lolos, tetapi orang tua tidak
transkripsi diskusi dan memilah-milah
mengizinkan ke Makassar, otomatis
data pernyataan yang dianggap
saya kembali ke Mamuju.” Dalam
koheren dengan pertanyaan utama
tuturan selanjutnya, narasumber
yang disampaikan kepada para
Serlyana mengungkapkan bahwa
peserta FGD sebagai narasumber.
dirinya sudah diterima di Program
Setiap pertanyaan yang diajukan
Studi Manajemen di Universitas Negeri
kepada peserta diskusi diarahkan
Makassar, namun izin berkuliah di
untuk menggali informasi tentang
Makassar tidak diberikan oleh orang
kriteria yang digunakan oleh
tuanya karena orang tuanya merasa
narasumber ketika memilih tempat
jarak Makassar terlalu jauh dari tempat
indekos.
asal.
Pertanyaan utama pertama
Alasan dari narasumber bernama
(nomor 1) yang diungkapkan ke
Mawaddah mengakui, “Saya tidak
peserta diskusi adalah “Apa alasan
ingin berkuliah di luar Mamuju karena
Anda memilih Mamuju sebagai tempat
Mamuju adalah tempat terdekat”.
berkuliah?” Dari pertanyaan tersebut
Pernyataan ini menunjukkan bahwa
semua narasumber memberikan
alasan keinginan berkuliah di Mamuju
jawaban bahwa di tempat asal mereka
merupakan keinginan narasumber
tidak terdapat perguruan tinggi
sendiri. Alasan ini juga sejalan dengan
sehingga mereka harus keluar dari
pernyataan dari Novela yang
tempat asal mereka jika ingin berkuliah.
menyebutkan “Saya memang tidak
Namun begitu, hampir setiap informan
ingin berkuliah terlalu jauh, dan tidak
memberi alasan tambahan yang lebih
ada perguruan tinggi di tempat asal,
spesifik. Alasan-alasan yang spesifik
sehingga saya memilih di Mamuju.”
tersebut antara lain tidak diiizinkan
Alasan dari narasumber bernama
oleh orang tua untuk berkuliah terlalu
Rina agak berbeda karena
jauh, ada pula yang hanya diizinkan
menyatakan bahwa sebenarnya di
untuk berkuliah di Mamuju, ada pula
tempat asalnya sudah ada perguruan

145
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
tinggi, namun karena masih belum keluarga di sini (Mamuju), tetapi saya
jelas statusnya, narasumber memilih mau tinggal mandiri. Saya juga tidak
untuk berkuliah di Mamuju. Alasan enak kalau misalnya dari kampus
yang serupa juga disampaikan oleh pulang terlalu malam, atau setiap
narasumber bernama Kurnia, “Di keluar saya harus bilang (minta izin)
tempat saya sebenarnya ada dengan keluarga itu.”
perguruan tinggi yang lebih dekat, Pernyataan yang sedikit berbeda
tetapi saya lebih memilih untuk di diungkapkan oleh narasumber
Mamuju.” Kemudian narasumber Rina Mawadda, “Saya sebenarnya punya
menambahkan, “Saya tetap memilih keluarga di Mamuju, yaitu kakak.
berkuliah di Mamuju karena perguruan Tetapi di rumah kakak itu banyak juga
tinggi yang berdiri di daerah asal saya orang yang ikut menumpang di
masih belum jelas status dan rumahnya, dan saya tidak kebagian
tempatnya, sedangkan di Mamuju kamar. Maka dari itu, saya ngekos.”
sudah banyak tempat kuliah yang Dari pemaparan alasan-alasan
sudah jelas dan lama berdiri.” tersebut, didapatkan tiga alasan utama
Pertanyaan nomor (2) mahasiswa memutuskan indekos:
mempertanyakan “Mengapa memilih (1) Mahasiswa memiliki sanak
indekos sebagai tempat tinggal,” keluarga di Mamuju, tetapi tidak
hampir semua narasumber ingin merepotkan jika dia harus
mengungkapkan bahwa alasan tinggal di rumah keluarga
mereka memilih indekos agar lebih tersebut;
bebas dan mandiri. Tiga dari (2) Mahasiswa memiliki sanak
narasumber memilih tempat indekos keluarga di Mamuju, tetapi tidak
meskipun memiliki sanak keluarga di bisa tinggal di rumah keluarganya
Mamuju karena tidak ingin merepotkan karena kapasitas rumah tersebut
keluarga tersebut. Narasumber tidak mencukupi; dan
Serlyana mengungkapkan, “Saya (3) Mahasiswa tidak memiliki sanak
punya keluarga di Mamuju, tetapi saya keluarga di Mamuju sehingga
tidak mau merepotkan mereka kalau harus mencari tempat indekos
saya tinggal di tempatnya. Jadi, saya sebagai tempat tinggal.
memutuskan untuk indekos.” Pertanyaan nomor (3)
Narasumber Novela juga mempertanyakan kriteria yang
mengungkapkan, “Saya juga punya dipertimbangkan oleh para

146
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
narasumber ketika memilih tempat kendaraan pribadi yang bisa
indekos yang saat ini ditinggali. digunakan bepergian.
Mengomentari pertanyaan tersebut, Narasumber Novela
narasumber Serlyana mengungkapkan, mengungkapkan alasannya, “Saya
“Tempat yang saya tinggali sekarang sebenarnya kos di tempat yang
aman dan nyaman”. Narasumber sekarang karena di tempat saya kos
Serlyana mengungkapkan bahwa itu ada sepupu saya, meskipun bukan
tempat indekosnya saat ini adalah dia yang punya, dia hanya menjaga.”
tempat indekosnya yang kedua. Alasan lain narasumber memilih
Narasumber memutuskan pindah dari tempat indekosnya saat ini adalah
tempat yang pertama karena dia pertimbangan harga yang cukup
mengalami kejadian yang tidak murah. Namun begitu, narasumber
mengenakkan di tempat tersebut, yaitu menuturkan bahwa harga yang dibayar
perilaku tercela yang dilakukan oleh menjadi murah karena tempat indekos
salah satu anggota keluarga pemilik tersebut dikelola dan dijaga oleh
tempat indekos. Perilaku tercela sepupunya sehingga narasumber bisa
tersebut ternyata tidak hanya dialami mendapat harga yang berbeda dari
narasumber sendiri, tetapi juga oleh penyewa lain.
para penyewa kamar indekos yang lain, Narasumber Kurnia
sehingga seluruh penyewa kamar di mengungkapkan pendapat, “Hal yang
tempat tersebut keluar dan pindah ke saya pikirkan ketika memilih tempat
tempat indekos lain. Sejak saat itu pula, kos adalah jarak. Saya tidak punya
narasumber Serlyana selalu berprinsip kendaraan sendiri, jadi bagi saya, jarak
mengutamakan kriteria keamanan itu penting untuk dipertimbangkan juga.
ketika memilih tempat indekos. Kebanyakan tempat kos di Mamuju
Sementara itu, narasumber harganya tidak jauh berbeda, tetapi
Mawadda mengungkapkan, “Tempat jaraknya bisa saja berbeda jauh dari
kos yang saat ini saya pilih karena tempat kuliah.”
nyaman, aman dan tenteram, dekat Alasan jarak ini juga menjadi
dengan kampus, dan akses ke mana- pertimbangan penting bagi
mana juga dekat.” Narasumber juga narasumber Rina yang
mengungkapkan bahwa masalah jarak mengungkapkan, “Saya juga
sebenarnya bukan hal yang terlalu berpikiran jarak itu penting. Maka dari
masalah karena narasumber memiliki itu, saya memilih tempat kos yang

147
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
paling dekat dari kampus. Kebetulan di Berbeda dari narasumber yang
tempat saya sekarang juga tidak lain yang cenderung indekos karena
terlalu jauh dari tempat membeli ingin mandiri atau tidak memiliki
makan, toko, atau tempat fotokopi. tempat tinggal sanak famili di Mamuju,
Jadi, ke mana-mana gampang dan narasumber bernama Mawadda
dekat.” mengungkapkan bahwa selama ini
Ketika dilontarkan pertanyaan tidak ada masalah di tempatnya
nomor (4) tentang fasilitas dan indekos. Namun, dia masih berniat
perbandingannya dengan harga atau pindah dari tempat indekos apabila
kendala yang pernah dialami selama sudah ada kamar kosong di rumah
tinggal di tempat indekos, narasumber keluarganya (kakak) di Mamuju.
Serlyana mengungkapkan, Sementara itu, narasumber bernama
“Sebenarnya fasilitas yang didapatkan Rina menyatakan, “Tidak ada
dengan harga yang saya bayar saat ini keinginan untuk pindah karena sudah
agak kurang, tetapi keamanan dna nyaman, dan tempatnya dekat dengan
kenyamanannya bagus. Masalahnya, kampus.” Ketika salah seorang
air di tempat saya itu kalau pagi-pagi narasumber mempertanyakan,
sering tidak mengalir karena bapak “Bagaimana kalau andaikata
kosnya sering lupa untuk alirkan tempatmu jauh dari kampus?”
airnya.” Sementara itu, narasumber Narasumber Rina menjawab bahwa,
yang lain mengatakan bahwa harga “Buat saya yang penting tempatnya
sewa yang dibayar sudah sepadan dekat dan harganya pas. Jadi, saya
dengan fasilitas yang didapatkan. pasti cari yang lokasinya dekat
Kemudian, salah satu narasumber kampus.”
bertanya kepada narasumber Serlyana Pertanyaan yang terakhir, yaitu
tentang adakah niat untuk berpindah nomor (5), mempertanyakan kriteria
dari tempat indekos saat ini. tempat indekos yang diidealkan oleh
Narasumber Serlyana menjawab, para narasumber. Narasumber
“Sebenarnya saya masih bimbang, Serlyana menyatakan, “Bagi saya
tetapi kalau ada tempat yang harganya yang terpenting adalah keamanan.
sama, lokasinya dekat, dan fasilitasnya Saya pernah punya pengalaman tidak
bagus, air lancar, saya mau saja enak di tempat kos yang dulu, jadi
pindah.” sekarang saya selalu mementingkan
keamanan.” Narasumber yang lain pun

148
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
sepakat bahwa aspek keamanan Kemudian, narasumber Novela
adalah aspek paling penting. menambahkan, “Saya selalu
Kemudian, narasumber Serlyana mempertimbangkan kenyamanan dan
menambahkan bahwa selain fasilitas setelah keamanan. Saya
keamanan, baginya sebuah tempat memilih tempat kos yang sekarang
indekos yang baik harus memiliki karena aman, karena ada sepupu saya
fasilitas yang lengkap, bersih, dan yang menjaga di situ, dan tempatnya
tidak jauh dari fasilitas umum seperti juga nyaman karena tidak terlalu
toko, tempat fotokopi, dan fasilitas berisik.”
kesehatan. Dari hasil diskusi yang telah
Setelah itu, narasumber dilakukan, setidaknya para peserta
Mawadda mengungkapkan, “Kalau bersepakat bahwa kriteria yang
saya yang paling penting setelah aman mereka pertimbangkan ketika memilih
adalah kenyamanan. Tempat kos itu tempat indekos antara lain sebagai
tempat saya istirahat, jadi kalau tidak berikut.
nyaman, saya tidak bisa istirahat.” (1) Keamanan harus terjamin
Sementara itu, narasumber (2) Kenyamanan dan ketenangan,
Kurnia mengungkapkan, “Setelah (3) Kelengkapan fasilitas,
keamanan yang paling penting adalah (4) Kebersihan,
jarak, karena saya tidak punya (5) Jarak ke tempat kuliah
kendaraan maka saya harus mencari (6) Jarak ke tempat membeli
tempat kos yang dekat dengan makanan
kampus atau tempat makan, atau toko. (7) Jarak ke tempat membeli
Kalau terlalu jauh saya harus ongkos kebutuhan sehari-hari,
lagi untuk bepergian.” Dari narasumber (8) Jarak ke fasilitas umum
Rina disebutkan, “Bagi saya setelah Setelah melakukan sesi FGD,
keamanan, jarak juga penting. simpulan tersebut ditriangulasi dengan
Makanya saya mengambil tempat kos menggunakan kuesioner. Kuesioner
yang paling dekat dari kampus. Tetapi, yang telah dibagikan kepada
selain itu saya juga responden yang juga merupakan
mempertimbangkan harga karena mahasiswa yang secara indekos
harga yang terlalu mahal juga tidak menghasilkan data sebagai berikut.
terjangkau dan jadi pemborosan.”

149
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
Tabel 2. Hasil Kuesioner Triangulasi Kriteria dari FGD

Penilaian
No. Kriteria Tidak Jumlah
Penting Abstain
Penting
1. Keamanan 34 2 0 36
2. Kenyamanan 29 6 1 36
3. Kelengkapan fasilitas 26 10 0 36
4. Harga sewa 31 5 0 36
5. Jarak ke tempat kuliah 28 8 0 36
6. Jarak ke tempat membeli 29 7 0 36
makanan atau bahan makanan
7. Jarak ke tempat membeli 18 16 2 36
kebutuhan sehari-hari
8. Jarak ke fasilitas umum lain 10 21 5 36
(fotokopi, alat tulis, warnet,
puskesmas, dsb.)
Jumlah 205 75 8 288

5. Simpulan tingkat kepentingannya, kriteria-kriteria


Dari pembahasan yang telah tersebut disusun menjadi:
dipaparkan pada bagian sebelumnya, (1) keamanan,
dapat ditarik simpulan bahwa kriteria (2) harga sewa,
yang digunakan oleh para mahasiswa (3) kenyamanan,
ketika memilih tempat indekos, yaitu: (4) jarak ke tempat membeli
(a) keamanan, makanan,
(b) kenyamanan, (5) jarak ke tempat kuliah,
(c) kelengkapan fasilitas, (6) kelengkapan fasilitas, dan
(d) harga sewa, (7) jarak ke tempat membeli
(e) jarak ke tempat kuliah, kebutuhan sehari-hari
(f) jarak ke tempat membeli Di antara kriteria yang tidak
makanan atau bahan dianggap penting adalah jarak ke
makanan, fasilitas publik lainnya seperti tempat
(g) jarak ke tempat membeli fotokopi, toko alat tulis, puskesmas,
kebutuhan sehari-hari, dan dan sebagainya. Kriteria ini tidak
(h) jarak ke fasilitas umum dianggap penting karena sebagian
lainnya. besar responden dan narasumber
Jika dibuatkan daftar menganggap demikian.
berperingkat dengan berdasarkan

150
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
DAFTAR PUSTAKA Pengantar Praktis. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Adair, J. (2007). Decision Making &
Problem Solving Strategies. Jihan. (2017). Problematika Perjanjian
London: Kogan Page. Sewa-Menyewa Rumah Kos
dengan Perjanjian Lisan (Studi
Aulia. (2019). Buku Bisnis Kos Laba Kasus di Rumah Kos Wisma
Jos dengan Tips-Tips Praktis Pratiwi). Skripsi. Universitas
Minim Resiko. Yogyakarta: Media Muhammadiyah Surakarta. Tidak
Presindo. diterbitkan.

Biro Pusat Statistik. (2017). Distribusi Kamaluddin. (2003). Pengambilan


Persentase Penduduk (Persen) Keputusan Manajemen. Malang:
menurut Kecamatan di Dioma.
Kabupaten Mamuju, 2010-2017.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kusmaeni, A.A., Safitri, S.T., Sidiq,
Mamuju, melalui M.F. (2018, Juli). Sistem
https://mamujukab.bps.go.id/dyna Pendukung Keputusan Pemilihan
mictable/2016/11/17/35/distribusi- Indekos dengan Menggunakan
persentase-penduduk-persen- Metode TOPSIS Berdasarkan
menurut-kecamatan-di- Jarak Terdekat. Paper
kabupaten-mamuju-2010- dipresentasikan pada Seminar
2017.html, diakses pada 10-10- Nasional Multi Disiplin Ilmu dan
2019. Call For Papers Unisbank
(SENDI_U) Ke-4 Tahun 2018.
Eliah, N. (2015). Sukses & Kaya Raya http://www.unisbank.ac.id/ojs/ind
dari Bisnis Usaha Kos-kosan ex.php/sendi_u/article/view/5971
Petakan. Dan Idea.
Nachrowi, N.D., & Usman, H. (2004).
Fahmi, I. (2013). Manajemen Teknik Pengambilan Keputusan,
Pengambilan Keputusan. Dilengkapi Teknik Analisis dan
Bandung: Alfabeta. Pengolahan Data Menggunakan
Paket Program LINDO dan SPSS.
Gulo, W. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indonesia.
Sari, Febrina. (2018). Metode dalam
Gunawan, H., dan Saputro A.K.H. Pengambilan Keputusan.
(2017). Pemanfaatan Aplikasi Yogyakarta: Deepublish.
Mobil untuk Mempercepat
Pencarian Tempat Indekos Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian
Berbasis Android. Jurnal Muara Kuantitatif & Kualitatif.
Sains, Teknologi, Kedokteran dan Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ilmu Kesehatan, 1 (2), 85-86.
Sugiarto, E. (2015). Menyusun
Herujito, Y.M. (2001). Dasar-Dasar proposal Penelitian Kualitatif:
Manajemen. Jakarta: Grasindo. Skripsi dan Tesis. Yogyakarta:
Suaka Media.
Irwanto. (2006). Focused Group
Discussion (FGD): Sebuah Supriana, I.W. (2012). Sistem
Pendukung Keputusan dalam
151
FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Volume 1, No. 2, 2019
Pemilihan Tempat Kost dengan
Metode Pembobotan (Studi Syamsi, I. (2000). Pengambilan
Kasus: Selman Yogyakarta). Keputusan dan Sistem Informasi.
Jurnal Ilmu Komputer, 5(2). Jakarta: Bumi Aksara.

152

Anda mungkin juga menyukai