Abstrak
Tujuan penelitian untuk mendeksripsikan konsep filsafat esensialisme, pandangan
esensialisme terhadap (belajar, pendidik dan sekolah), program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM), serta posisi esensialisme dalam program MBKM. Penelitian ini merupakan
studi pustaka (library research). Sumber data merupakan buku dan artikel ilmiah elektronik.
Teknik pengumpulan data yaitu menelusuri data secara online melalui database google
cendikia. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Hasil
kajian dalam studi ini menunjukkan bahwa esensialisme sebagai filsafat pendidikan berperan
dalam memberikan dasar pijakan dalam mengembangkan kebijakan redesain kurikulum
berbasis MBKM, sehingga kegiatan MBKM dapat memfasilitasi tercapainya kompetensi
utama sekaligus kompetensi tambahan bagi mahasiswa.
meredesain kurikulum agar esensi dari Yunani dan Romawi kuno telah banyak
kompetensi utama profil lulusan dapat tercapai memberikan kebaikan untuk manusia utamanya
maksimal, selain hak siswa dalam program pada ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan
MKBM juga dapat difasilitasi. kesenian8 . Aliran ini merujuk atau dipengaruhi
Melalui tulisan ini, peneliti akan oleh pada dua filsafat sebelumnya, yaitu
mendeskripsikan dimanakan posisi filsafat idealisme dan realisme9 [8]. Melalui
esensialisme sebagai filsafat pendidikan dalam perpaduan dua aliran ini, filsafat esensialis
memandang program MBKM. Dalam bagian mendapat ditinjau berdasarkan landasan
pembahasannya, akan diawali dengan konsep ontologi, aksiologi dan epistimologi. Secara
filsafat Esensialisme, bagaimana esensialisme ontologi esensialis mememiliki konsep bahwa
mememandang konsep belajar, kurikulum, guru dunia ini dikuasai oleh suatu tata sempurna
dan sekolah. Selanjutnya akan lebih spesifik dan tidak bercela, sehingga segala bentuk,
membahas program MBKM hingga membahas sifat, kehendak, dan cita-cita manusia haruslah
posisi esensialime dalam program MBKM. disesuaikan dengan tata alam dan hukum alam
yang ada, baik bersifat material maupun rohani.
METODE PENELITIAN Secara Aksiologi, esensialisme berpandangan
Penelitian ini menggunakan jenis bahwa baik atau buruknya tata nilai, etika, sikap
penelitian yang berupa studi kepustakaan (library dan tingkah laku manusia bersandarkan atas
research). Studi pustaka berkaitan dengan keturunan/bawaan dan lingkungan. Sedangkan
kajian teoritis berdasarkan data berupa catatan, secara epitimologi, esensialisme berpandangan
buku, makalah atau artikel, jurnal dan referensi bahwa ilmu pengetahuan diperoleh dari hasil
literatur ilmiah lainnya6,7 . Literatur ilmiah penyerapan inderawi tetapi sekaligus merupakan
yang menjadi bahan kajian dalam penelitian hasil berpikir manusia8 .
ini berupa buku, jurnal serta artikel-artikel Esensialisme sebagai Filsafat Pendidikan
ilmiah yang terkait dengan topik yang dipilih. Dalam konteks pendidikan, esensialisme
Teknik pengumpulan data dalam penelitian dipandang sebagai salah satu aliran yang
ini, dilakukan dengan melakukan penelusuran mewarnai dunia pendidikan yang tumbuh
referensi secara online melalui beberapa sumber pertama kali di Amerika Serikat. Aliran ini
basis data. Penulis menggunakan sumber basis muncul ditengarai oleh sekelompok pendidikan
data yaitu Google Cendikia. Artikel-artikel yang menentang pendidikan progresif.
yang digunakan merupakan artikel yang terkait Kala itu, pendidikan progresif di Amerika
dengan tema yang akan dibahas. Sedangkan dianggap oleh kalangan esensialisme cendrung
analisis data dalam penelitian ini menggunakan mengabaikan hal-hal yang bersifat dasar dan
metode analisis isi (content analysis). penting. Beberapa anggapan orang-orang
esensialisme terhadap pendidikan progresif :
HASIL DAN PEMBAHASAN (1) progresif telah mengabaikan pengajaran
Filsafat Esensialisme yang menjadi keterampilan dasar, diantaranya
Filsafat esensialismemulai tumbuh dan membaca, menulis, dan menghitung dan telah
berkembang semenjak zaman Renaissance menyebabkan penurunan standar keaksaraan;
dengan segala kegiatan hidup dan kehidupannya (2) Siswa sekolah menengah Amerika tertinggal
mengacu pada kebudayaan lama. Hal ini
disebabkan karena kebudayaan lama di zaman
8
Anwar, M. Filsafat pendidikan. Kencana :
Jakarta, (2015).
9
Rukiyati, P., & Purwastuti, L. A. Mengenal
6
Zed, M. Metode Penelitian Kepustakaan. filsafat pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, (2004). Negeri Yogyakarta. Diakses online : http://staffnew.uny.
7
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. Evaluasi Program ac.id/upload/131763780/pendidikan/bpk-mengenal-
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, (2010). filsafat-pendidikan.pdf , (2015).
dari esensialisme. Hal ini sesuai dengan baru dalam pendidikan tinggi khususnya diera
profesionalisme guru di Indonesia, bahwa guru Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
harus memiliki 4 kompetensi yaitu profesional, Republik Indonesia Anwar Nadiem Makarim.
pedagogi, sosial dan kepribadian14. Sehingga MBKM dijadikan kebijakan sebagai kerangka
ketika guru telah memiliki 4 kompetensi menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang
ini dengan baik, maka inilah sosok guru tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman,
ideal dalam pandangan esensialisme. Dalam dan siap menjadi pemimpin dengan semangat
konteks sekolah, bahwa peranan sekolah adalah kebangsaan yang tinggi4. MBKM memfasilitasi
memelihara dan menyampaikan warisan budaya mahasiswa untuk memiliki kompetensi keilmuan
dan sejarah pada generasi dewasa ini, melalui yang nantinya langsung dapat diaplikasi baik
hikmat dan pengalaman yang terakumulasi dari secara teori maupun praktek ketika memasuki
disiplin tradisional5. dunia kerja. Dengan kata lain, komptensi
Kurikululum Berdasarkan Pandangan yang dimiliki mahasiswa sudah sesuai dengan
Esensialisme kebutuhan dunia kerja. Sehingga mahasiswa
Esensialisme memilliki pandangan selama perkuliahan diharuskan sudah mengenal
terhadap kurikulum terutama pada pendidikan kondisi dan atmosfer dunia kerja. Dalam
dasar dan menengah. Kurikulum berpusat pelaksanaannya MBKM memberikan kebijakan
pada mata pelajaran (subject-matter centered). yaitu mahasiswa diberikan hak belajar tiga
dengan kata lain kurikulum harus mencakup semester di luar program studi. Adapun bentuk
mata pelajaran akademik yang pokok 5,9. kegiatan pembelajaran diluar program studi
Keterampilan membaca, menulis dan berhitung meliputi 8 bentuk kegiatan pembelajaran4.
adalah keterampilan alat yang diperlukan Pertukaran Pelajar, kegiatan ini meliputi tiga
pada sekolah dasar. Pada tingkat ini juga bentuk diantaranya, Pertukaran Pelajar antar
harus diperkenalkan dengan informasi dan Program Studi pada Perguruan Tinggi yang
metode ilmu alam, geografi, dan sejarah. sama, Pertukaran Pelajar dalam Program Studi
Sekolah menengah pertama menandai awal yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda,
dari pembelajaran yang teratur dan sistematis. dan Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada
Konsep aritmatika pada matematika sudah Perguruan Tinggi yang berbeda4.
mulai lebih abstrak, dimulai dengan aljabar Magang/Praktik Kerja, tujuan program
dasar. Sedangkan ilmu alam seperti biologi, magang adalah memberikan pengalaman
fisika, atau kimia sudah mulai diperkenalkan. yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran
Pengajaran dalam bahasa asing bergerak sudah langsung di tempat kerja (experiential
mulai diajarkan kepada konsep tata bahasa. learning). Selama magang mahasiswa akan
Sedangkan Siswa di sekolah menengah atas mendapatkan hardskills (keterampilan,
diharapkan kurikulum yang tersedia dapat complex problem solving, analytical skills
memfasilitasi siswa untuk memiliki kemampuan dan lain sebagainya), maupun soft skills
untuk penalaran abstrak. Secara khusus, studi (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama,
matematika dilanjutkan melalui aljabar tingkat dan lain sebagainya). Sementara industri
lanjut, geometri bidang, trigonometri, geometri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya
analitik, dan kalkulasi. Sedangkan kimia, bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi
fisika, dan biologi melengkapi dasar-dasar biaya recruitment dan training awal/induksi.
pengetahuan ilmiah yang dibutuhkan2,3. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja
tersebut akan lebih mantab dalam memasuki
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan
(MBKM) ini, permasalahan industri akan mengalir ke
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus perguruan tinggi sehingga meng-update bahan
Merdeka (MBKM) merupakan terobosan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik
riset di perguruan tinggi akan makin relevan4. bentuk pendidikan dengan cara memberikan
Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi hidup di tengah masyarakat di luar kampus,
mengajar dilakukan oleh mahasiswa di satuan yang secara langsung bersama-sama masyarakat
pendidikan seperti sekolah dasar, menengah, mengidentifikasi potensi dan menangani
maupun atas. Sekolah tempat praktek mengajar masalah sehingga diharapkan mampu
dapat berada di lokasi kota maupun di daerah mengembangkan potensi desa/daerah dan
terpencil. Salah satu tujuannya adalah meramu solusi untuk masalah yang ada di desa4.
memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang Delapan jenis kegiatan pembelajaran tersebut
memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk merupakan pilihan bagi setiap mahasiswa, peran
turut serta mengajarkan dan memperdalam program studi memfasilitasi ketika mahasiswa
ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan ingin mengambil hak nya dalam melalui kegiatan
pendidikan. Kegaitan ini diberi jangka waktu 6 tersebut. Masing-masing kegiatan dalam
bulan/1 semester4. Penelitian/Riset, Kegiatan ini MBKM dapat disetarakan dengan matakuliah
dapat menfasilitasi mahasiswa yang memiliki yang ditawarkan pada tiap program studi
passion menjadi peneliti, sehingga dapat yang kompetensinya sejalan dengan kegiatan
diwujudkan dalam bentuk kegiatan penelitian pembelajaran pada MBKM. Misalnya, program
di Lembaga riset/pusat studi. Kegiatan riset studi dilingkungan Fakultas Keguruan dan
ini beri berjangka waktu antara 1 semester – 1 Ilmu Pendidikan (FKIP) dapat menyetarakan
tahun. Proyek Kemanusiaan, tujuan program matakuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan
proyek kemanusiaan antara lain menyiapkan (PLP), Praktek Pengalaman Lapangan (PPL),
mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi Micro Teaching, dan matakuliah persekolahan
nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas lainnya dengan total maksimal 40 sks (setera
berdasarkan agama, moral, etika serta melatih dengan 2 semester) yang kompetensinya dapat
mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk diperoleh dalam Kegiatan Asistensi Mengajar.
menggali dan menyelami permasalahan yang Dalam hal ini tentunya, tugas program studi
ada serta turut memberikan solusi sesuai adalah meredesain kurikulum serta menyusun
dengan minat dan keahliannya masing-masing. kebijakan pedoman akademik dengan model
Kegiatan Kewirausahaan, tujuan program implementasi MBKM.
kegiatan wirausaha antara lain memberikan Posisi Filsafat esensialisme dalam Program
mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha MBKM
untuk mengembangkan usahanya lebih dini Sebelum melihat dimana posisi
dan terbimbing serta menangani permasalahan esensialisme pada program MBKM, penulis
pengangguran yang menghasilkan akan memberikan contoh sederhana dari makna
pengangguran intelektual dari kalangan esensial. Misalnya pada perguruan tinggi, kita
sarjana4 . Studi/Proyek Independen, kegiatan ini telah dikenalkan dengan 3 kelompok matakuliah,
bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa yang diantaranya matakuliah universitas, matakuliah
memiliki passion untuk mewujudkan karya dan matakuliah Program Studi. maka kita akan
besar yang dilombakan di tingkat internasional mengenal matakuliah yang menjadi esensi atau
atau karya dari ide yang inovatif. Idealnya, studi/ pokok.
proyek independen dijalankan untuk menjadi Matakuliah unversitas seperti agama,
pelengkap dari kurikulum yang sudah diambil pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa
oleh mahasiswa4. indonesia merupakan matakuliah yang esensial
Program Studi/Proyek Independen. untuk seluruh program studi pada perguruan
Kegitan ini berupa membangun Desa/ tinggi, karena semua mahasiswa diprogram studi
Kuliah Kerja Nyata TematikKuliah Kerja manapun wajib mengambil matakuliah tersebut,
Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu
khusunya program diploma dan sarjana17,18. kegiatan pembelajaran dari program MBKM
Begitu juga dengan matakuliah fakultas, ada yang bersifat memberikan kompetensi
merupakan matakuliah yang esensial untuk tambahan berupa hard skill dan pegembangan
diambil seluruh program studi yang berada diri berupa soft skill4. Hal ini dikarenakan ada
di fakultas tertentu. Sedangkan matakuliah karakteristik matakuliah dari suatu program
program studi merupakan esensi dari program studi yang tidak dapat dicapai melalui MBKM,
studi tertentu khususnya selain matakuliah padahal matakuliah tersebut merupakan
pilihan (matakuliah wajib). pendukung ketecapaian profil lulusan program
Program MBKM memberikan studi tersebut (body of knowledge). Body of
kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat knowledge inilah yang menjadi esensi dan
mengembangkan diri seluas-luasnya melalui harus menjadi perhatian pengelola program
delapan kegiatan yang ada didalamnya. studi dalam meredesain kurikulum terutama
Namun, yang menjadi catatan penting dari penempatan matakuliah pada tiap-tiap semester.
makna seluas-luasnya, setiap program studi Jika MBKM sebagaian besar mendukung
tidak boleh kehilangan kemampuan utama kompetensi tambahan, maka tata pengaturan
bahkan yang menjadi kemampuan minimal matakuliah yang menjadi esensi atau
dari profil lulusan program studi tersebut. body of knowledge seharusnya diletakkan
Hal inilah yang menjadi esensi. Sebagaimana setidaknya pada semester 1 sampai semester
dalam pandangan esensialisme, bahwa yang 4. Sehingga mulai semester 5 sampai semester
menjadi orientasi adalah mempertahankan 8 sisa matakuliah inti yang dapat ditempuh
nilai-nilai19 . Makna nilai merupakan sesuatu diprogram studi lain (perguruan tinggi yang
yang mendasar, dan nilai tersebut menjadi sama atau berbeda) atau melalui kegiatan di
penciri dari sesuatu tersebut. Dalam konteks ini, luar kampus lainnya untuk mengembangkan
sesuatu itu adalah profil lulusan yang menjadi kompetensi tambahan baik hard skill maupun
penciri program studi yang dicapai melalui softskill. Esensialisme dalam memandang
kurikulum (matakuliah) yang ditempuh selama program MBKM, utamanya bagaimana
studi. oleh karena itu, ini yang harus menjadi mengimplementasikan MBKM kedalam
perhatian oleh setiap program studi dalam kurikulum progam studi. Selain itu, program
mengembangkan program MBKM. Program MBKM diharapkan terciptanya link and match
MBKM merupakan bagian dari bentuk-bentuk antara perguruan tinggi dan industri. Dengan
pembelajaran. Jika umumnya mahasiswa belajar kata lain, perguruan tinggi sudah mulai
di kampus, maka MBKM memberikan alternatif dapat menata kurikulum yang sesuai dengan
dengan belajar di luar kampus (berupa magang, kebutuhan dunia kerja saat ini. Sebagai contoh,
asistensi mengajar, proyek independen dan lain ketika mahasiswa mengikuti program magang
sebagainya). Dengan kata lain, mahasiswa industri, mereka sudah dapat menyesuaikan,
dapat menempuh matakuliah dalam bentuk dapat beradaptasi dengan cepat dan kesempatan
pembelajaran di MBKM. Namun, beberapa mahasiswa setelah lulus dapat diserap oleh
industri tempat melaksanakan magang.
17
Pemerintah RI. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi,
(2012).
KESIMPULAN
18
Junaidi, A, dkk. Panduan Penyusunan Kurikulum Esensialisme memandang bahwa program
Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 Untuk Mendukung MBKM, bahwa diperlukan redesain kurikulum
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, (2020) oleh tiap-tiap program studi dalam rangka
19
Suwandi, S. Pengembangan Kurikulum Program mengimplementasikan program MBKM,
Studi Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia yang
Responsif terhadap Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus
karena semua kompetensi utama lulusan dapat
Merdeka dan Kebutuhan Pembelajaran Abad ke-21, dicapai melalui program MBKM. Bahkan bisa
(2020). jadi MBKM justru lebih banyak berkontribusi