Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Prof Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifa’i, M.Pd.
Oleh:
Aditya Ramadhan Islami
1906667
Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmat, Karunia, dan Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kemampuan Guru SMK dalam
menggunakan E-learning”. Shalawat serta salam selalu tercurah pada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para umatnya hingga
akhir zaman.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Filsafat Ilmu yang dibimbing oleh Prof Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifa’i,
M.Pd. Insya Allah tepat pada waktunya, penyusun telah berusaha secara optimal
dalam penyusunan makalah ini, namun penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi kebaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.4 Tujuan........................................................................................................1
1.5 Manfaat......................................................................................................1
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................1
2.1 Definisi Guru dan E-learning....................................................................1
2.1 Alur Rencana Penelitian............................................................................1
BAB III PEMBAHASAN PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU DALAM
PENELITIAN KEMAMPUAN GURU SMK DALAM MENGGUNAKAN E-
LEARNING....................................................................................................................1
3.1 Filsafat Ilmu..............................................................................................1
3.2 Kajian Filsafat Ilmu dalam Penelitian Kemampuan Guru SMK dalam
Menggunakan E-learning....................................................................................1
3.2.1 Ontologis............................................................................................1
3.2.2 Epistemologis.....................................................................................1
3.2.3 Aksiologis..........................................................................................1
BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI.....................................1
4.1 Simpulan....................................................................................................1
4.2 Implikasi....................................................................................................1
4.3 Rekomendasi.............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Identifikasi Masalah
1) Tuntutan era revolusi industri 4.0 yang mengharuskan guru mengintegrasikan
TIK dalam pembelajaran.
2) Percepatan teknologi tidak berbanding lurus dengan kemampuan guru
menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
3) Penggunaan e-learing sering kali tidak diaplikasikan oeh guru dalam
pembelajaran.
1.4 Tujuan
Tujuan peyususnan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan perspektif
filsafat ilmu pada penelitian kemampuan guru SMK dalam menggunakan E-
learning secara otologis, epistimologis dan aksiologis.
1.5 Manfaat
Memeberikan informasi kepada pihak terkait mengenai kemampuan guru
SMK dalam menggunakan e-learning, sebagai acuan dan bahan evaluasi untuk
meningkatkan kualitas penidikan, serta mengetahui perspektif filsafat ilmu secara
ontologis, epistemologis, dan aksiologis pada penelitian kemampuan guru SMK
menggunakan E-Learning.
3
Bab III membahas tentang perspektif filsafat ilmu pada penelitian kemampuan
guru SMK menggunakan E-Learning secara ontologis, epistemologis, dan
aksiologis.
Bab IV membahas tentang simpulan, implikasi, dan rekomendasi terkait makalah
ini.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
yang dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan berinteraksi
dengan guru (Anggoro, 2005). Peran internet dalam e-learning tidak bisa
dilepaskan, karena pada dasarnya kumpulan informasi yang berada pada
komputer, smartphone dan teknologi lainnya bisa di akses bila terhubung dengan
jaringan internet. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang
dilakukan dengan media elektronik (komputer dan smartphone yang terhubung
dengan internet) baik secara formal maupun informal (Mufilah & Amini, 2018).
Salah satu ciri penting guru yang profesional ialah mempunyai berbagai
keahlian dan pengetahuan dalam menjalankan proses pengajaran yang efektif.
Semua ini dapat dicapai apabila guru dapat mengelola kelas dengan efektif, sebab
pengelolaan kelas yang efektif akan menghasilkan hasil pembelajaran yang efektif
6
juga. Sehingga seorang guru harus memiliki kemampuan dalam mengelola aspek-
aspek yang berhubungan dengan proses belajar mengajar berbasis e-learning,
yaitu:
7
2.1 Alur Rencana Penelitian
8
Gambar 1. Alur perencanaan penelitian.
9
Tahap selanjutnya adalah melakukan pengambilan data dari beberapa
responden guru SMK yang mengajar mata pelajaran produktif dengan
menyebarkan kuesioner. Tahap selanjutnya melakukan pengolahan data, setelah
data terkumpul kemudian data tersebut dianalisis, lalu menginterpretasikan data
dalam bentuk pembahasan. Tahap terakhir adalah melakukan analisis data dari
hasil pengolahan data yang kemudian ditarik kesimpulan, implikasi, dan
rekomendasi mengenai kemampuan guru SMK dalam menggunakan e-learning.
10
BAB III
PEMBAHASAN PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU DALAM PENELITIAN
KEMAMPUAN GURU SMK DALAM MENGGUNAKAN E-LEARNING
Interaksi filsafat dengan ilmu, disebut dengan filsafat ilmu yang telah menjadi
suatu studi kasus yang khas dan sebagai landasan dalam pemahaman keilmuan
secara umum. Filsafat ilmu menjelaskan masalah berupa pernyataan ilmiah,
proses pengembangan atau terlahirnya suatu konsep, penjelasan ilmiah, estimasi
dan manfaat sumber-sumber daya, menetapkan kesahihan suatu pernyataan,
metode ilmu, dan penalaran sebagai alat penyimpulan, serta implikasi metode
terhadap keilmuan (Kuswana, 2013).
Fungsi dari filsafat ilmu adalah sebagai confirmatory function yakni upaya
mendeskripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi, dan
explanation function yakni upaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun
besar secara sederhana. Adapun substansi filsafat ilmu yaitu fakta atau kenyataan,
kebenaran (truth), konfirmasi, dan logika inferensi (Kuswana, 2013).
1) Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud hakiki dari obyek tersebut?
Bagaimana hubungan antara obyek dengan olah pikir manusia sehingga
menghasilkan pengetahuan? (Ontologis)
2) Bagaimana proses yang mungkin pengetahuan dipelajari sebagai ilmu?
Bagaimana kaidah dan prosedur mempelajarinya? Hal-hal apa yang harus
diperhatikan agar pengetahuan dipelajari secara benar? Apakah kriterianya?
Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa
yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
(Epistemologis)
10
3) Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu dipergunakan dan bermanfaat bagi
kehidupan dan lingkungan semesta? Bagaimana hubungan antara cara
penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana kaitan antara
teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan
norma-norma moral/profesional?
3.2 Kajian Filsafat Ilmu dalam Penelitian Kemampuan Guru SMK dalam
Menggunakan E-learning
Struktur filsafat pendidikan teknologi dan kejuruan dapat ditinjau dari segi
ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Ketiga kajian tersebut mempunyai ikatan
kuat untuk mencapai satu kesatuan makna.
3.2.1 Ontologis
Ontologis saat ini merupakan cabang filsafat tersendiri dengan metode yang
mandiri. Obyeknya adalah segala-galanya dengan se-ada-adanya. Maka einai dan
to on lambat laun tidak hanya berarti ada atau tidaknya, tetapi meliputi segala-
galanya saja menurut segala bagiannya (segi ekstensif) dan menurut aspek (segi
intensif). Obyek formal ontologis adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan
kuantitatif, realitas tampil dalam jumlah, telaahnya akan menjadi kualitatif,
realitas akan tampil menjadi aliran materialisme, idealisme, naturalisme, atau
hylomorphisme (Kuswana, 2013).
Berdasarkan pengertian ontologis diatas, yang menjadi fokus dalam penelitian
ini adalah “apa e-learning itu?” dan “mengapa ada e-lerning tersebut”.
Kajian Ontologis
11
Mengapa ada e-learning ? Karena pembelajaran konvesnsional yang
dianggap masih belum efektif, karena
pembelajaranya masih terbatas oleh ruang dan
waktu yang tidak sejalan dengan pesatnya
perubahan teknologi dan tuntutan zaman
(Mufilah & Amini, 2018).
3.2.2 Epistemologis
12
Kajian Epistemologis
2. Ilmu Pedagogik
3.2.3 Aksiologis
Aksiologis adalah bidang filsafat ilmu yang membahas tentang masalah nilai.
Aksiologis artinya teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria, dan status
metafisik dari nilai. Pemikiran filsafat Yunani, studi mengenai nilai ini
mengedepankan dalam pemikiran Plato mengenai idea tentang kebaikan, atau
yang lebih dikenal dengan Summum Bonum (kebaikan tertinggi) (Muntasyir &
Munir, 2013).
Kajian Aksiologis
Untuk apa penelitian ini • Dari segi ilmu teknologi, pendidikan dan
dipergunakan dan bermanfaat teknologi adalah dua elemen dasar untuk
bagi kehidupan dan memperoleh kemampuan. E-lerning ini
13
lingkungan semesta? merupakah sebuah teknologi informasi dan
komunikasi yang praktis, efektif, dan
fleksibel. Sehingga proses pembelajaran
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
14
BAB IV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
4.1 Simpulan
4.2 Implikasi
Simpulan makalah ini mencakup pada dua implikasi, yakni implikasi teoritis
dan praktis. Implikasi teoritis berhubungan dengan teori yang berisi kontribusi
16
bagi perkembangan teori-teori dan implikasi praktis berkaitan dengan kesiapan
guru dan siswa dalam menggunakan e-learning.
4.3 Rekomendasi
Rekomendasi makalah ini mengacu pada hasil simpulan dan implikasi, baik
secara teoritis maupun praktis. Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kepada mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu. Hasil
makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perspektif
filsafat ilmu dengan kajian secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis
dalam penelitian-penelitian di bidang pendidikan teknologi dan kejuruan.
2) Kepada seluruh siswa, guru dan sekolah serta pihak yang bersangkutan dapat
menggunakan e-learning dalam pembelajaran, serta mengetahui perspektif
filsafat ilmu secara ontologi, epistemologi dan aksiologis pada penelitan
kemampuan guru SMK dalam menggunakan e-learning.
1.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ching, C. C., & Hursh, A. W. (2014). Peer modeling and innovation adoption
among teachers in online professional development. Computers and
Education, 73, 72–82. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.12.011
19
Journal of Mechanical Engineering Education, 1(1), 137.
https://doi.org/10.17509/jmee.v1i1.3746
Syarif, I. (2013). Pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi
belajar siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(2), 234–249.
https://doi.org/10.21831/jpv.v2i2.1034
Wagiran, W., Pardjono, P., Suyanto, W., Sofyan, H., Soenarto, S., & Yudantoko,
A. (2019). Competencies of Future Vocational Teachers: Perspective of in-
Service Teachers and Educational Experts. Jurnal Cakrawala Pendidikan,
38(2), 387–397. https://doi.org/10.21831/cp.v38i2.25393
Muntasyir, R., & Munir, M. (2013). Filsafat Ilmu (Cetakan XIII). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
20