Anda di halaman 1dari 13

OLEH : SRI MARDIAH

KELAS:1 A KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING: ASMARITA JASDA,S.Kep,M.Si.Med

Sistem Sensori
SISTEM SENSORI

 Sistem sensori adalah sistem penghantaran


ransangan dari perifer(reseptor)ke pusat
(otak ).
 Sensori adalah stimulus atau ransangan yang
datang dari dalam maupun luar tubuh.
 Stimulus masuk melalui panca indra.
A. MACAM-MACAM ORGAN SENSORI

Sistem sensori merupakan sistem yang


mengacu pada sistem saraf. Ada beberapa
organ sensori yang dapat kita ketahui:
1.Mata
2.Telinga
3.Hidung
4.Lidah
1.mata
 Mata adalah sistem
optik yang
memfokuskan berkas
cahaya pada
sfotoreseptor,yang
mengubah energi
cahaya menjadi impuls
saraf.
2.telinga
 Telinga adalah sistem
pendengaran yang
memfokuskan
menangkap dan
mengubah bunyi berupa
energi mekanis menjadi
energi elektris secara
efisien dan diteruskan
ke otak untuk disadari
dan dimengerti.
3.hidung
 Hidung merupakan
suatu sistem yang
mempunyai titik fokus
yaitu dengan sistem
pembauan di dalam
sistem sensorik.
4.lidah
 Didalam sistem sensori
lidah lebih
memfokuskan kepada
sistem perasa dimana
pada setiap bagian
lidah mempunyai
kepekaan terhadap
rasa.
B. FUNGSI ORGAN SENSORI
 Organ sensori didalam tubuh terdiri dari sistem yang
berhubungan dengan panca indra.
 Adapun fungsi dari organ-organ tersebut ialah;
 Mata mempunyai fungsi untuk menerima ransangan
berupa cahaya.
 Telinga mempunyai fungsi menerima ransangan berupa
bunyi.
 Hidung mempunyai fungsi menerima ransangan berupa
aroma.
 Lidah mempunyai fungsi menerima ransangan berupa
rasa.
c.Proses akomodasi pada mata
 Akomodasi merupakan mekanisme perubahan kekuatan refraksi
mata dengan merubah bentuk dari kristalin lensa. Titik fokus
posterior berpindah kedepan mata selama akomodasi. Dengan
adanya proses tersebut, titik jauh lebih dekat ke mata.
 Proses akomodasi pada mata terjadi karena adanya pembentukan
bayangan.
 Proses pembentukan bayangan dimulai dari sinar-sinar melelui
konjungtiva difokuskan sebagian oleh kornea. Selanjutnya cahaya
dilanjutkan ke retina setellah melalui beberapa proses.
 Daya akomodasi mata atau daya suai mata adalah kemampuan
otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan
lensa mata yang disesuaikan dengan dekat dan jauhnya jarak
benda yang dilihat mata.
d.Proses pendengaran
 Sinyal suara memasuki saluran telinga dan variasi tekanan yang dihasilkan
menekan gendang telinga. Karena sisi bagian dalam dari bagian gendang
telinga mempunyai tekanan yang nilainya dijagakonstan maka gendang
telinga akan bergetar.
 Getaran dari gendang telinga disalurkan pada tiga rangkaian tulang
yaitu;martil, incus dan stapes. Mekanisme ini dirancang untuk mengkopel
variasi suara dari udara luar ke telinga bagian dalam. Karena luas
penampang yang ditekan stapes lebih kecil dari pada luas penampang
gendang telinga maka tekanan suara yang sampai ke telinga bagian dalam
bertambah besar.
 Cairan pada cochlea bergetar dengan frekuensi yang sama dengan
gelombang yang datang. Basiliar membran kemudian memisahkan sinyal
berdasarkan frekuensinya.
 Syraf yang berada pada membran kemudian mendeteksi posisi terjadinya
resonansi yang juga akan menentukan frekuensi suara yang datang..
e.Penilaian fungsi penglihatan
 Penilaian fungsi mata dapat dilakukan pada segala umur.
 Penilaian fungsi pada mata dapat dilakukan dengan
pemeriksaan mata.
 Refraksi adalah tindakan atau proses refraksi;penentuan
kesalahan refraktif mata dan koreksinya dengan
kacamata.
 Refraksi dilakukan dengan cara langsung dengan
memperlihatkan seri gambar simbol yang berbeda pada
jarak tertentu dan menentukan huruf ukuran terkecil. Hal
tersebut bertujuan untuk menilai fungsi penglihatan
mata secara terpisah.
f.Penilaian fungsi pendengaran
 Penilaian pada fungsi pendengaran biasanya dilakukan dengan beberapa
tes.
 Sebelum melakukan tes biasanya akan dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan otoskop untuk memastikan telinga bebeas dari kotoran
,gendang telinga utuh, telinga tidak terinfeksi dan telinga tengah bebas
cairan.
 Audiometri nada murni merupakan tes pendengaran standar dan paling
umum. Pengujian dilakukan di bilik suara dengan menggunakan sepasang
sisipan busa dan atau headphone supraural, yang terhubung ke audiometer
eksternal.
 Selain itu penilaian juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan weber dan
rine, dimana tes ini terlibat dengan garpu tala yang dipegang langsung di
depan telinga , jika pasien normal maka dapat mendengar dering dan
apabila tidak dapat mendengar dering maka adanya gangguan pada telinga.
Daftar pustaka

 Kimball,J.W(1983), Biologi jilid 2, Jakarta :


Erlangga
 Eva Loro Weinrob. 1984 Anatomi and
physologin Addison. London: Wesley
Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai