Anda di halaman 1dari 28

SISTEM SENSORI

DISUSUN OLEH:
INTAN KUSUMAH
WHINA AULIA
ALIN LIANI

DOSEN MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR:


BAPAK PARTA SUHANDA, S.Kp,M.Biomedik

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES


KEMENKES BANTEN
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
 LATAR BELAKANG
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN PEMBAHASAN
ISI
 MACAM-MACAM ORGAN SENSORI
 FUNGSI ORGAN SENSORI
 PROSES AKOMODASI
 PROSES MENDENGAR
 PENILAIAN FUNGSI PENGLIHATAN
 PENILAIAN FUNGSI PENDENGARAN
KESIMPULAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-
Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad
SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah ILMU BIOMEDIK DASAR dengan judul SISTEM
SENSORI

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

System sensori adalah system penghantaran rangsangan dari reseptor ke otak. Manusia
tidak dapat mempertahankan hidupnya jika ia tidak tau adanya bahaya yang mengancam atau
menimpa dirinya. Adanya bahaya dapat diketahui dengan jalan melihat, mendengar, mencium,
dan merasakan rasa nyeri, rasa raba, rasa panas, rasa dingin, dan sebagainya. Inilah yang
disebut sebagai system sensori.

Setiap makhluk hidup didunia ini akan mengalami penuan. Proses menua adalah proses
yang terjadi disepanjang hidup manusia. Akibat, dari kehilangan yang bersifat bertahap dengan
banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia. Proses penuan menyebabkan perubahan fungsi
pada lansia seperti kemunduran pasa system sensori.
2. RUMUSAN MASALAH

A. Apa itu sytem sensori


B. Macam-macam organ sensori
C. Fungsi organ sensori
D. Proses akomodasi
E. Proses mendengar
F. Penilaian fungsi penglihatan
G. Penilaian fungsi pendengaran

3. Tujuan pembahasan

Mampu menjelaskan kembali dengan benar struktur dan fungsi system sensori serta
memahami proses-proses akomodasi dan mendengar serta dapat menilai funsi
penglihatan dan pendengeran
PEMBAHASAN

1. Macam-macam organ sensori

Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar
tubuh.stimulus tersebut masuk kedalam tubuh melalui organ sensori (panca indra)

Macam-macam organ sensori

a. Indra penglihatan (Mata)

Mata adalah sitem optic yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreptor,yang
mengubah energy cahaya menjadi impuls saraf.
Berikut struktur aksesori mata :

1.Orbita
2. Otot mata
3. Alis mata
4. Fisura palbebral
5. Kantus medial
6. Karunkel
7. Konjungtiva
8. lempeng tarsal
9. Aparatus lakrima

STRUKTUR MATA

1.Lapisan terluar yang keras pada bola mata adalah Tunika fiibrosa.bagian posterior
Tunika fibrosa adalah seklera opaque yang berisi jaringan ikat fibrosa putih.
a. seklera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan tempat
perlekatan untuk otot ekstrinsik.
b. kornea adalah perpanjangan anterior yang transparan pada seklera dibagian
depan mata. bagian ini mentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya.
2. Lapisan tengah bola mata disebu Tunika vaskuler (uvea). Dan tersusun dari
koroid,badan siliaris, dan iris

a. lapisan koroid adalah lapisan yang sangat terfigmentasi untuk mencegah refleksi
internal berkas cahaya.bagian ini juga sangat tervaskularisasi untuk memberikan
nurtrisi pada mata dan elastic sehinga dapat menarik ligament suspensori.
b. Badan siliaris,suatu penebaran dibagian anterior lapisan koroid, mengandung
pembuluh darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligament suspensorik, tempat
perlekatan lensa
c. Iris,perpanjangan sisi anterior koroid,merupakan bagian mata yang berwarna
bening. Bagian ini terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang
berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil.
d. Pupil adalah ruang terbuka yang bulat pada iris bola yang harus dilalui cahaya
untuk dapat masuk ke interior mata

3. Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat dibelakang pupil.


Elastis yang sangat tinggi, suatu sifat yang akan menurun seiring proses penuaan

4. Rongga mata.lensa memisah interior mata menjadi dua rongga yaitu rongga anterior
dan rongga posterior
a. Rongga anterior terbagi menjadi dua ruang,
 Ruang Anterior
 Aqueous humor
 Tekanan intraoukular
b.Rongga fosterior

5.Retina,lapisan terdalam
a. Lapisan terfigmentasi luar
b. Lapisan jaringan saraf dalam optikal
 Sel batang dan kerucut
 Neuron bipolar
 Sel gangion
 Sel horizontal dan sel amakrin
 Cahaya masuk melalui lapisan ganglion,lapisan bipolar, dan badan sel batang
dan kerucut
b. Bintik buta
c. Jalur visual ke otak
d. Fovea
e. Lutea

b. Indra pendengaran (Telinga)

1. Struktur Telinga terbagi menjadi bagian luar tengah dan dalam


 Telinga luar terdiri dari Aurikula,yaitu daun kartilago yang menangkap gelombang
bunyi dan menjalarkannya ke kanal Auditori ekternal (Meatus) suatu lintasan
panjang sempit yang berukuran sekitar 2,5cm yang merentang dari aurikula
sampai membrane timpani
 Membran timpani (Gendang telinga) adalah perbatasan telinga tengah. Membrane
timpani membentuk kerucut dan dilapisi kulit pada perrmukaan eksternal dan
membrane mukosa pada permukaan internal. Membrane ini memisahkan telinga
luar dan telinga tengah dan memiliki tegangan,ketebalan sesuai untuk
menggetarkan gelombang bunyin secara mekanis
 Telinga tengah terletak dirongga berisi udara dalam bagian petrosus tulang
temporal
 Osikel auditor,dimana sesuai bentuknya terdiri dari maleous (Martil), Inkus (Anvil),
stapes (sanggurdi), tulang tulang ini mengerahkan getaran dari membrane timpani
ke fenestra vestibule, yang memisahkan telinga tengah dan telinga dalam
a. Otot stapedius melekat pada stapes,yang ukuranya sesuai dengan fenstra
vestibule ival, dan menariknya kearah luar. Otot tensol timpani melekat
pada bagian pegangan meleus yang berada pada membrane timpani, dan
menarik fenestra vestibule kearah dalam
b. Bumi yang keras menyebabkan reflek yang menyabakan kontraksi kedua
otot, yang berfungsi sebagai pelindung untuk meredam bunyi
 Gelombang bunyi

 Gelombang tekanan
 Getaran yang dihantarakan cairan juga menyebabkan gelombang getaran pada
membram basilar, dengan luas gerakan yang berbeda sesuai dengan amplitude dan
frekuensi getaran
 Sel-sel rambut melengkung akibat gerkana membram basilar, hal ini kemudian akan
memicu impuls saraf
 Jalur saraf, serabut saraf koklear bersinapsis dalam medulla dan dalam otak tengah
untuk menuju korteks auditor, yang terletak didalam fisura lateral hemisfer serebral

c. Indra pengecap/rasa (lidah)

1. Struktur pengecap
a) Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap, suatu kemoreseptor yang
terletak terutama dilidah, tetapi juga terletak pada palatum lunak dan epiglottis
b) Kuncup pengecap terdapat pada tonjolan lidah disebut papilla.
c) Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel
sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori.
2. sensi rasa
a) Kucup pengecap yang sensitive terhadap rasa manis terletak diujung lidah.
b) Substansi asam dirasakan terutama dibagian samping lidah.
c) Substansi asin dapat dirasakan pada seluruh area lidah, tetapi reseptornya
terkumpul dibagian samping lidah
d) Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap dibagian belakang lidah

d. Indra penciuman (hidung)

a) Kemoreseptor olfaktori adalah neuron khusus yang terletak pada epithelium


olfaktori dilangit-langit rongga nasal.
b) Evitalium olfaktori mengandung sel penunjang, sel basal, dan sel olfaktori, yang
merupakan neruron bipolar dendrit yang berakhir pada rambut halus olfaktori
yang menonjol kedalam mucus yang melapisi rongga nasal.
c) Mekanisme stimulasi sel-sel olfaktori melalui bau tidak dikethui dengan lengkap.
Depolarisasi terjadi dan mengakibatkan potensial aksi yang dihantarkan
disepanjang serabut saraf olfaktori sampai kebulbus olfaktori dan area olfaktori
dalam korteks serebral.
d) Reseptor olfaktori mengadaptasi bau dengan cepat. Ada kemungkinan untuk
tidak sadar terhadap bau yang menyengat setelah satu menit.
e. Indra peraba atau sentuhan

Yang satu ini diperankan oleh reseptor dikulit kita. Namun, ada beberapa indra lain yang kita
rasakan dikulit tapi disebut sebagai indra yang berbeda, misalnya seperti tekanan dan suhu.
Sentuhan berada pada lapisan kulit, terutama dilapisan dermis, yaitu bagian kulit dibawah
epidermis (lapisan terluar). Dermis tersusun dari berbagai reseptor pada dermis ini, manusia
dapat mengetahui kondisi disekililingnya.
Pada dermis terdapat reseptor sebagai berikut:
1) Korpuskula pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
2) Korpuskula ruffini, merupakan ujung saraf perasa panas
3) Korpuskula Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin
4) Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba
5) Lempeng merkel, merupakan ujung saraf peraba sentuhan dan tekanan ringan.
Indra peraba manusia dikulit, seperti dikulit tangan dapat merasakan suhu hangat atau dingin.
Namun tangan ini tidak dapat menentukan suhu secara pasti. Misalnya tangan tidak dapat
menentukan berapa derajat suhu ruangan.
Dari reseptor ini, impuls saraf yang dihasilkan akan mengalir dari ujung saraf dan diarahkan
keotak, sehingga otak dapat mengetahui kondisi sekitar dan merespon dengan tepat. Misalnya,
bila reseptor meraba suhu panas, maka akan berupaya menjauhi untuk menghindari bahaya ini.
Struktur:
a) Kulit lapisan luar (epidermis)
Tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapisan sel.
Dari bagian dalam ke bagian luar.
 Stratum germinativium, membentuk lapisan disebalah atasnya/membentuk sel-
sel baru kearah luar.
 Stratum granulosum, berisi sedikit kertain yang menyebabkan kulit menjadi
keras dan kering. Sel-sel dari lapisan stratum granulosum umunya menghasilkan
pigmen hitam (melanin).
 Stratum lusidum, lapisan kulit tansparan
 Stratum korneum, (lapisan tanduk) yang selalu mati dan mengelupas.
b) Kulit lapisan dalam (endodermis)
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat
yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat
elastis/lentur, dan berbagai system saraf penerima rangsang untuk rasa nyeri, panas,
dingin, sentuhan, dan tekanan.
2.FUNGSI ORGAN SENSORI

I. Fungsi Indra penglihatan (mata)


Indra penglihatan berfungsi saat cahaya diproses oleh mata dan ditafsir oleh otak. Cahaya
melewati kornea, kemudian pupil akan membesar maupun mengecil, untuk mengatur jumlah
cahaya yang masuk kemata.
II. Fungsi indra pendengaran (telinga)
Fungsi Indra pendengar adalah untuk menerima rangsang berupa gelombang bunyi, agar kita
bisa mendengarkan bunyi tersebut.
Telinga sebagai indra pendengar adalah salah satu organ tubuh penting manusia, yang
digunakan untuk mengetahui dan menerima informasi dari lingkungan sekitar. Telinga
menangkap gelombang bunyi dan merubahnya menjadikannya sebagai impuls syaraf yang
diterima oleh otak.

Pertama, suara yang didengar akan dikumpulkan oleh daun telinga. Melalui saluran telinga,
gelombang ini diarahkan ke gendang telinga.  

Gendang telinga akan bergetar karena suara ini. Gendang telinga akan terdorong oleh
gelombang suara, semakin keras suara maka akan semakin dalam gendang telinga terdorong.  

Getaran di gendang telinga ini akan diteruskan oleh tulang kecil telinga, Tulang kecil ini juga
akan bergetar sesuai dengan kerasnya suara.  

Ketika tulang kecil telinga bergetar, rambut-rambut halus di koklea telinga juga ikut bergetar.
Getaran rambut ini merangsang sel saraf yang berada di telinga. Koklea adalah organ di telinga
yang berbentuk seperti rumah siput.  

Bila pendengaran kita normal, maka nada yang berfrekuensi rendah akan menyebabkan
jaringan saraf bergetar di dalam apeks, atau bagian atas koklea. Sedangkan nada tinggi akan
menyebabkan jaringan saraf di bagian basal atau bagian dasar koklea bergetar.  

Sel saraf atau neuron ini menghasilkan impuls syaraf. Di otak impuls syaraf ini diartikan sebagai
suara oleh sel otak        

Fungsi Utama Telinga Dalam


Telinga dalam ini memiliki 2 fungsi utama, yaitu:

Mendengar suara
Bagian utama dari telinga dalam adalah koklea, atau bisa juga disebut rumah siput, karena
bentuknya yang mirip. Di dalam saluran koklea ini terdapat cairan yang menghantarkan getaran
suara dan organ Corti yang berfungsi sebagai penerima sinyal getaran suara tersebut.
Ada beberapa proses yang terjadi dari telinga luar hingga ke dalam agar seseorang dapat
mendengar dan memahami suara, di antaranya:

Gelombang suara akan masuk melalui daun telinga dan diteruskan menuju gendang telinga.
Gendang telinga bergetar dan suara merambat ke 3 tulang kecil di telinga tengah.
Gerakan dari telinga tengah ini mendorong gelombang suara ke telinga tengah dan
menyebabkan getaran pada cairan di dalam koklea.
Getaran cairan di dalam koklea akan diterima oleh organ Corti.
Rambut-rambut kecil di organ Corti mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik tersebut dikirim ke otak melalui saraf pendengaran, sehingga kita bisa mengerti
suara apa yang kita dengar.

Organ keseimbangan tubuh


Pada telinga dalam terdapat bagian berbentuk semi lingkaran berisi cairan endolimfa dan
sensor gerakan yang menyerupai rambut-rambut halus. Bagian ini dikenal sebagai kanalis
semisirkularis.

Kanalis semisirkularis dihubungkan oleh bentukan seperti kantung, yaitu utrikulus dan sakulus
yang juga memiliki sensor gerakan. Ketiga organ inilah yang sama-sama berperan dalam
menjaga keseimbangan tubuh Anda.

Saat badan Anda bergerak, cairan di dalam organ ini juga akan ikut bergeser sehingga
menggerakkan rambut-rambut halus di dalamnya. Setelah itu, sensor gerak dan keseimbangan
akan mengirimkan pesan ke otak untuk memberi tahu tubuh Anda agar tetap menyeimbangkan
tubuh.

Otak akan merespons ini dengan memberikan perintah kepada otot-otot di seluruh tubuh
untuk berkoordinasi sedemikian rupa sehingga tubuh berada dalam keadaan seimbang.

Sistem inilah yang membuat Anda bisa tetap berdiri stabil dan seimbang ketika berada dalam
lift yang naik turun atau duduk dengan tenang di dalam mobil yang sedang berjalan maju atau
mundur.

Fungsi telinga dalam memang jarang disadari. Padahal, fungsi telinga dalam dapat dikatakan
merupakan kunci dari indera pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh Anda. Selain karena
ukurannya yang kecil, Anda memang tidak bisa melihatnya secara langsung karena letaknya
yang dalam.

Walau begitu, perlu diingat bahwa tanpa telinga luar dan telinga tengah yang sehat, telinga
dalam juga tidak bisa berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, jagalah kesehatan telinga Anda
secara menyeluruh.
Cara yang paling umum dan mudah adalah dengan menjaga kebersihan telinga. Kotoran telinga
yang menumpuk di saluran telinga dapat memengaruhi pendengaran, meningkatkan risiko
terjadinya infeksi saluran telinga luar, dan melukai gendang telinga.

Selain itu, hindarilah mendengarkan lagu atau film dengan suara yang sangat keras, terutama
saat memakai earphone. Bila Anda sedang berada di daerah yang terus-menerus bising,
gunakanlah pelindung telinga yang dapat mengurangi suara dari luar.

Jika terjadi keluhan pada telinga, misalnya gangguan pendengaran baik yang disertai gangguan
keseimbangan maupun tidak, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan
pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

III. Indra rasa (lidah)

Seperti yang sudah disebutkan di atas, lidah memiliki fungsi utama sebagai indera pengecap,
alat bantu berkomunikasi, mengunyah, dan menelan makanan. Berikut ini adalah penjelasan
lengkapnya:

1. Alat pengecap
Semua papillae pada lidah memiliki alat perasa untuk merasakan makanan, minuman,
atau apa pun yang masuk ke dalam mulut. Secara umum, lidah bisa mengecap empat rasa
utama, yaitu manis, asam, pahit dan asin. Rasa kelima adalah umami atau gurih yang
umum dapat dirasakan pada monosodium glutamate atau MSG.

2. Membantu berkomunikasi
Lidah bekerja sama dengan bibir dan gigi untuk membuat suara yang keluar dari dalam
tenggorokan menjadi jelas dan mudah untuk dipahami oleh lawan bicara. Tanpa lidah,
perkataan seseorang akan sulit dipahami.

3. Membantu mengunyah makanan


Karena bisa bergerak bebas di dalam mulut, lidah berfungsi membantu mengolah
makanan dan minuman dari padat menjadi lembek, sehingga mudah untuk ditelan.

4. Membantu menelan
Setelah makanan dikunyah dan menjadi halus, lidahlah yang akan mendorong makanan ke
dalam tenggorokan, lalu masuk ke dalam lambung dan diolah oleh organ pencernaan.

5. Membantu mengisap
Fungsi lidah sebagai alat bantu mengisap cairan paling jelas terlihat pada bayi. Bayi
menggunakan lidahnya saat mengisap air susu ibu.

6. Membantu menyentuh
Ujung lidah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sensitif sehingga bisa
merasakan tekstur benda atau makanan di dalam mulut. Hal ini dapat melindungi kita dari
hal-hal yang berbahaya pada mulut kita, misalnya duri ikan atau benda asing kecil yang
tidak sengaja masuk di makanan.
Selain itu, dengan fungs ini lidah juga bisa membantu mencari sisa-sisa makanan yang
tertinggal di dalam mulut.

7. Melindungi mulut dari kuman


Di dasar lidah, terdapat kumpulan sel-sel pelindung bernama tonsil lingual. Sel-sel ini
berada di belakang rongga mulut. Bersamaan dengan amandel, tonsil lingual bertugas
melindungi tubuh dari gangguan kuman-kuman yang bisa masuk melalui mulut.

Lidah memiliki fungsi yang sangat penting untuk tubuh kita. Tanpa lidah yang sehat
aktivitas sehari-hari kita pun bisa terganggu. Macam-macam gangguan yang bisa terjadi pada
lidah di antaranya bau sariawan, herpes stomatitis, hingga kanker lidah.
Agar lidah dapat menjalankan fungsinya dengan baik, selalu jaga kebersihan lidah dan
kesehatan mulut dengan rutin, yaitu dengan menyikat gigi atau menggunakan obat kumur. Bila
Anda mengalami keluhan terkait lidah dan mulut, berkonsultasilah dengan dokter gigi untuk
mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

IV. Indra penciuman (hidung)

Fungsi bagian-bagian indra pencium : Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara o
Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas o Selaput lendir
berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pencium o Serabut saraf berfungsi
mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan o Saraf pencium berfungsi
mengirimkan bau-bauan yang ke otak

V. Indra peraba (kulit)

Alat indra peraba berfungsi untuk menerima rangsangan dari luar.

Bagian2: kulit
-ujung saraf bebas yaitu yg merasakan rangsangan nyeri atau sakit
-ujung saraf berselaput, yaitu reseptor bertekanan kuat
3. PENILAIAN FUNGSI PENGLIHATAN

Proses melihat diawali dengan masuknya sinar ke dalam mata melalui selaput transparan
bernama kornea, dan kemudian melalui suatu lubang yang disebut pupil. Banyaknya sinar yang
masuk diatur oleh suatu struktur yang melingkari lubang ini dan mampu mengubah ukurannya,
yaitu iris. Selain otot polos, iris
juga memiliki pigmen sehingga
memberikan warna pada
mata, misalnya biru atau
coklat

Gambar. 1 Pengaturan pupil


oleh iris

Sinar yang telah melalui pupil


akan difokuskan dengan lensa.
Pemfokusan ini diperlukan supaya sinar yang masuk dapat dengan tepat terfokuskan di retina.
Bila sinar terfokuskan di belakang ataupun di depan retina, gambar yang terpersepsikan akan
buram. Oleh karena itu, lensa perlu memiliki kemampuan mengatur fokus sinar agar tidak jatuh
di belakang ataupun di depan retina. Lensa dapat memfokuskan sinar dikarenakan bentuknya
yang cembung (conveks) serta mampu mengubah kecembungannya. Sinar yang melewati lensa
yang cembung akan terfokuskan ke satu titik sedangkan lensa yang cekung (concave) akan
menyebarkan sinar. Kecembungan dari lensa ini dapat diatur oleh otot siliaris.

Sinar yang telah mengenai retina akan diteruskan ke otak dalam bentuk sinyal listrik. Pada
retina, terdapat banyak sel saraf yang berfungsi menerima rangsang cahaya yang dinamakan
fotoreseptor. Terdapat dua jenis fotoreseptor: fotoreseptor kerucut dan fotoreseptor batang.
Fotoreseptor kerucut bertanggung jawab dalam mendeteksi warna sedangkan fotoreseptor
batang bertanggung jawab dalam mendeteksi intensitas cahaya. Variasi warna yang kita lihat
berdasarkan paduan dari tiga jenis sel fotoreseptor kerucut (Merah, Hijau, dan Biru).
Gambar. 3 Fotoreseptor di retina

Sinar cahaya merupakan suatu bentuk gelombang. Gelombang memiliki panjang gelombang
yang berbeda-beda, namun panjang gelombang yang dapat kita lihat hanya berkisar dari 400
s.d. 700 nanometer. Fotoreseptor kerucut merah paling kuat teraktifasi oleh gelombang dengan
panjang gelombang yang panjang (long-wavelengths), fotoreseptor kerucut hijau paling kuat
teraktifasi oleh gelombang dengan panjang gelombang yang sedang (medium-wavelengths),
dan fotoreseptor kerucut biru paling kuat teraktifasi oleh gelombang dengan panjang
gelombang pendek (short-wavelenghts). Suatu gelombang cahaya dengan panjang gelombang
tertentu dapat mengaktifkan ketiga jenis fotoreseptor kerucut tersebut dengan kuat aktifasi
yang
berbeda-
beda. Hal
ini lah yang
membuat
kita dapat
melihat
berbagai
spektrum
warna.

Gambar. 4
Kisaran kuat aktifasi dari tiga jenis fotoreseptor kerucut
4. PENILAIAN FUNGSI PENDENGARAN

Gambar. 5 Struktur Telinga

Kita dapat mendengar sesuatu apabila gelombang bunyi dari sumber bunyi masuk ke lubang
telinga kita dan terus terhantarkan sampai tertangkap oleh reseptor bunyi yang berada di
dalam telinga bagian dalam. Setelah itu reseptor akan mengirimkan sinyal listrik berisikan
informasi mengenai bunyi tersebut ke otak. Dalam perjalanannya, bunyi dapat mengalami
perlemahan. Bunyi juga harus dapat berpindah merambat di medium cair (yang berada pada
telinga bagian dalam) yang sebelumnya merambat dari medium udara. Supaya bunyi yang
ditangkap oleh telinga bagian luar dapat dengan tepat tersampaikan ke reseptor di telinga
bagian dalam, dibutuhkan beberapa pengaturan yang dilakukan oleh berbagai struktur yang
terdapat pada telinga.

Struktur telinga bagian luar dibentuk sedemikian rupa agar dapat membantu mengumpulkan
bunyi ke dalam lubang telinga. Selanjutnya bunyi akan tiba di gendang telinga. Gendang telinga
ini memisahkan telinga luar dengan telinga tengah. Di telinga tengah terdapat tiga tulang kecil
(Malleus, Incus, dan Stapes) yang berfungsi untuk merambatkan bunyi yang menyentuh
gendang telinga ke telinga bagian dalam yang berisi cairan. Tidak hanya membantu
merambatkan, struktur dari gendang telinga dan tulang-tulang kecil
Gambar. 6 Gendang telinga dan tulang-tulang kecil pendengaran

pendengaran ini juga dapat meningkatkan kekuatan dari getaran bunyi tersebut sampai 20
kalinya. Hal ini diperlukan karena diperlukan kekuatan yang lebih besar untuk menggetarkan air
dibandingkan menggetarkan udara untuk dapat menghasilkan gelombang dengan frekuensi
yang sama. Peningkatan kekuatan ini dapat terjadi dikarenakan dua mekanisme. Pertama,
dikarenakan luas permukaan dari gendang telinga lebih besar dibandingkan luas permukaan
dari “oval window” (sebuah permukaan yang disentuh oleh ujung tulang kecil pendengaran
terakhir pada bagian telinga dalam). Hal ini mengikuti hukum tekanan yang berbanding lurus
dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas area. Kedua, dikarenakan mekanisme
pengungkit yang dilakukan oleh ketiga tulang kecil pendengaran yang memiliki keuntungan
mekanik yang cukup besar.
Getaran yang telah dihantarkan ke oval window akan terus merambat memasuki koklea
(struktur di telinga dalam yang berbentuk seperti rumah siput). Dalam koklea terdapat organ of
corti, yang berisikan sel rambut (hair cells) yang berfungsi sebagai reseptor gelombang bunyi.
Bentuk dari koklea yang seperti rumah siput ini berfungsi untuk menangkap gelombang bunyi
dengan berbagai frekuensi. Bunyi dengan frekuensi tinggi akan tertangkap oleh sel rambut yang
berada pada pangkal koklea. Sedangkan bunyi dengan frekuensi rendah akan tertangkap oleh
sel rambut yang berada pada bagian ujung koklea. Selanjutnya informasi dari bunyi tersebut
akan dihantarkan ke otak oleh saraf pendengaran berupa sinyal listrik.

Allah
SWT.

menciptakan manusia dengan kemampuan untuk melihat dan mendengar dengan sempurna
sehingga kita mendapat berbagai kemudahan dan manfaat dari hal tersebut. Kedua hal ini
hanya merupakan sedikit bukti dari kuasa Allah SWT. Oleh karena itu marilah kita lebih
mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT. berikan kepada kita semua.

Gambar. 7 Rambatan bunyi dengan berbagai frekuensi pada koklea


5. PROSES AKOMODASI

Pengertian Akomodasi Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian akomodasi menurut para ahli, diantaranya adalah:

1. Menurut Soerjono Soekanto

Sebagai suatu proses, akomodasi berarti sebagai usaha manusia untuk meredakan atau
menghindari konflik dalam rangka mencapai kestabilan.

2. Menurut Gillin and Gillin

Suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang mengarah kepada adaptasi sehingga antar
individu atau kelompok terjadi hubungan saling menyesuaikan untuk mengatasi ketegangan-
ketegangan.

Tujuan Akomodasi

Tujuan dari akomodasi sendiri ialah untuk dapat mengurangi dan menyelesaikan konflik
antarindividu atau kelompok masyarakat sebagai akibat adanya perbedaan paham sehingga
diharapkan akan timbul kerja sama diantara individu yang sedang konflik tersebut.

Bentuk Akomodasi

Adapun bentuk-bentuk akomodasi sebagai suatu proses biasanya terdiri atas sebagai berikut:

1. Mediasi “Mediation”

Mediasi adalah akomodasi yang dilakukan dengan menggunakan bantuan pihak ketiga yang
netral.

Bentuk mediasi mirip arbitrasi, namun pihak ketiga ini hanya membantu dan tidak memiliki
wewenang untuk memaksakan sesuatu kepada kedua pihak yang bertikai.

Bantuan tersebut berupa saran atau pendapat. Contoh mediasi ialah pemerintah Finlandia yang
membantu menyelesaikan konflik antara pemerintah Indonesia dan G4M.

3. Toleransi (Toleration)

Toleransi adalah akomodasi yang dilakukan dengan cara masing-masing pihak saling menerima
satu sama lain sehingga perselisihan dapat dihilangkan.
Biasanya toleransi tidak terjadi secara langsung dan tanpa ada paksaan, karena toleransi
biasanya terjadi karena kesadaran masing-masing pihak. Contoh toleransi ialah toleransi antar
umat agama.

2. Kompromi (Compromise)

Kompromi adalah akomodasi yang dilakukan denga masing-masing pihak yang berkonflik saling
mengurangi tuntutannya hingga masalah dapat diselesaikan.

Dalam melakukan kompromi, kedua pihak harus saling memahami keadaan masing-masing
pihak satu sama lain. Contoh kompromi ialah antara partai politik saat terjadi pemilihan umum.

4. Koersi (Coercion)

Koersi adalah akomodasi yang dilaksanakan karena ada paksaan, koersi dapat dilakukan ketika
salah satu pihak lebih lemah. Paksaan yang dilakukan dapat secara fisik maupun psikologis.

Contoh koersi adalah perbudakan dimana budak ialah seseorang yang dianggap lebih lemah
dari pada tuannya sehingga tuannya dapat melakukan apa saja kepada budaknya.

5. Arbitrasi (Arbitration)

Arbitrasi adalah akomodasi yang dilakukan dengan menggunakan pihak ketiga yang tidak
terlibat secara langsung dalam konflik. Pihak ketiga ini haruslah memiliki wewenang lebih untuk
menyelesaikan masalah antar pihak-pihak yang bertikai.

Pemerintah adalah salah satu pihak ketiga ini. Contoh arbitrasi adalah penyelesaikan masalah
antar buruh dan pengusaha oleh pemerintah.

6. Pengadilan (Ajudication)

Ajudikasi adalah penyelesaian pertikaian antar kedua pihak dipengadilan. Dalam pengadilan,
hakim akan mengadili sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Setiap pihak harus menerima keputusan pengadilan atau mengajukan banding sesuai
peraturan. Contoh ajudikasi adalah penyelesaian kasus sengketa tanah di pengadilan.

7. Stalemate

Stalemate adalah suatu keadaan dimana perselisihan terhenti karena tidak ada yang mau
berusaha melakukan akomodasi dan kedua pihak memiliki kekuatan yang sama
(seimbang).Keadaan ini terjadi karena kedua pihak tidak mungkin maju (karena kekuatan
seimbang) ataupun mundur (karena harga diri dan keinginan belum terpenuhi). Contoh
keadaan stalemate adalah antara Amerika Serikat dan Rusia tentang nuklir.
8. Konsiliasi (Conciliation)

Konsilasi adalah akomodasi yang dilakukan dengan mempertemukan keinginan-keinginan dari


kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama. Pertemuan seperti ini hanya dapat dilakukan
dalam lingkungan formal.

Contoh konsilasi adalah pertemuan antara pemerintah, pengusaha, dan buruh dalam hal
menentukan UMR.Suara yang Anda dengar selama ini tidak terjadi begitu saja, melainkan ada
sebuah proses yang memungkinkan Anda bisa mendengar. Proses mendengar terjadi saat suara
ditangkap oleh telinga bagian luar, kemudian diteruskan hingga ke bagian-bagian lain di dalam
telinga.

Telinga memiliki tiga bagian utama, yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Pada proses
mendengar, ketiga bagian ini akan bekerja secara berkesinambungan. Semua bagian ini harus
berada dalam kondisi yang ideal, sehingga suara dapat diproses dengan baik.

Selain itu, di dalam telinga juga terdapat saluran eustachius yang berfungsi untuk menjaga
tekanan udara agar suara dapat dihantarkan dengan baik ke dalam telinga.

Bagian-Bagian Pendukung dari Proses Mendengar

Untuk memahami proses mendengar, Anda perlu mengetahui dulu bagian-bagian telinga, yaitu:

a. Telinga luar

Telinga bagian luar ini berfungsi seperti corong yang berfungsi untuk mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya hingga ke gendang telinga. Telinga luar terdiri dari dua
bagian, yaitu daun telinga (pinna) dan saluran telinga.

b. Telinga tengah

Telinga bagian tengah berfungsi untuk memindahkan getaran suara dari gendang telinga
menuju telinga bagian dalam. Ada tiga tulang pendengaran yang menyusun telinga tengah dan
berfungsi untuk menghantarkan getaran suara, yaitu maleus, incus, dan stapes.

c. Telinga dalam

Telinga bagian dalam berfungsi untuk menyalurkan suara ke sistem saraf pusat (otak) dan
membantu keseimbangan. Terdapat beberapa bagian di telinga dalam, dua di antaranya adalah
koklea dan organa korti.

Bagian-bagian telinga ini saling terkait dan bekerja sama untuk memastikan proses mendengar
berlangsung dengan sempurna.
6. PROSES MENDENGAR

Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa getaran atau gelombang,
ditangkap oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan ke saluran telinga sehingga
memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani). Ketika gendang
telinga bergetar, maka getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran.

Tulang pendengaran akan memperkuat getaran ini dan mengirimkannya ke telinga bagian
dalam. Saat mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan
dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu akan menerjemahkan impuls ini sebagai
suara.

Perlu diketahui bahwa telinga tidak hanya berfungsi sebagai organ utama indera pendengaran,
namun juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Fungsi-fungsi tersebut secara
khusus didukung oleh kerja sama dengan organ lain.

Beberapa organ yang saling terkait dalam menjaga fungsi keseimbangan tubuh adalah:

 Telinga bagian dalam.


 Berbagai reseptor tubuh, seperti kulit, persendian, dan otot.
 Mata.

Organ-organ tersebut akan menerima informasi mengenai posisi tubuh, dan mengirimkannya
ke otak untuk diproses. Dengan begitu, otak dapat mengatur arah kepala dan gerakan tubuh
untuk menyesuaikan.

Dengan memahami proses mendengar, diharapkan Anda akan semakin cermat dalam merawat
kesehatan dan kebersihan organ pendengaran, baik yang tampak dari luar maupun tidak.

Apabila ada keluhan pada telinga Anda, seperti telinga berdenging, berkurangnya kemampuan
mendengar (misalnya tuli, seperti tuli konduktif), atau nyeri pada telinga, segeralah periksakan
ke dokter THT agar dapat ditangani sebelum kondisinya bertambah parah. Untuk membantu
fungsi pendengaran yang terganggu, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat
bantu dengar atau pemasangan implan koklea.
PENUTUP

Jadi, Sistem sensorik di antaranya berfungsi untuk mengetahui adanya bahaya atau hal yang
mengancam yang berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasaan
rasa-nyeri, rasa-raba, rasa-panas, rasa-dingin, dan lain sebagainya. Perkembangan pada sistem
sensorik menjadi sangat penting karena manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya jika
terjadi kelainan atau kerusakan pada sistem sensoriknya. Maka dari itu, sistem sensorik
manusia perlu dirangsang sedini mungkin agar dapat berfungsi dan berkembang secara
maksimal. Memberi stimulasi pada sistem sensorik baiknya dilakukan sejak bayi.

Faktor Yang Mempengaruhi Daya Sensor Manusia


1. Usia

Contohnya pada bayi belum mampu membedakan stimulus sensorik, jalan sarafnya yang masih
belum sempurna.

Indera pengelihatan berubah selama usia dewasa sehingga membutuhkan penggunaan


kacamata baca (umumnya terjadi dari usia 40 sampai 50).

Pada indera pendengaran di mulai pada usia 30an, akan mulai terasa penurunan kualitas
ketajaman dalam mendengar. Seperti kejelasan dalam berbicara, mengetahui perbedaan pola
tinggi suara, dan ke dalam presepsi, sampai penurunan ambang pendengaran. Pada anak-anak,
pengaruh dongeng pada psikologi anak bisa mempengaruhi daya imajinasinya dan juga bisa
membuat anak menjadi mudah terlelap.

Pada lansia mendengar suatu suara rendah dapat dengan baik bisa dipahami, tetapi terasa sulit
apabila mendengar percakapan yang terlalu cepat dan berisik.

Lansia juga akan mengalami penurunan dalam pengelihatannya, peningkatan daya sensitivitas
cahaya yang menyilaukan, mengalami kerusakan pengelihatan di malam hari, sampai
penurunan daya diskriminasi terhadap warna.

Resiko lansia juga memiliki kesulitan dalam membedakan huruf konsonan seperti f, s, ch. Pita
suara bicara bergetar, juga terdapat perpanjangan presepsi dan reaksi berbicara yang agak
lambat bahkan kaku.

Fungsi saraf sensorik adalah menerima rangsangan dari luar tubuh untuk disampaikan ke otak.
Hal ini memungkinkan otak untuk memberi respons yang sesuai terhadap rangsangan yang
diberikan. Fungsi saraf sensorik secara umum adalah membuat kita bisa melihat, mendengar,
mengenal bau, dan yang tak kalah penting, merasakan sesuatu secara fisik. Fungsi merasakan
ini tergolong dalam sistem somatosensorik.
Fungsi Saraf Sensorik pada Sistem Somatosensorik: 1. Nyeri 2. Suhu 3. Sentuhan 4. Propriosepsi

DAFTAR PUSTAKA

www.slideshare.net
diakses 22 juli 2020 23.04
www.alodokter.com
diaskes 26 juli 2020 23.05
https://www.dosenpendidikan.co.id
diakes 25 juli 2020 18.16
http://www.alodokter.com
diakses 25 juli 2020 08.16

Anda mungkin juga menyukai