Anda di halaman 1dari 34

Widia Ningsih

Nim: PO72201211779

Kelas 1B Keperawatan
SISTEM
SENSORI
SISTEM SENSORIK
PENGERTIAN

Definisi Sistem Sensorik Sistem sensoris adalah


sistem penghantaran rangsangan dari perifer
(reseptor) ke pusat (otak). Manusia tidak dapat
mempertahankan hidupnya jika ia tidak tahu adanya
bahaya yang mengancam atau menimpa dirinya.
Adanya bahaya dapat diketahui dengan jalan
melihat, mendengar, mencium, dan merasakan rasa-
nyeri, rasa-raba, rasa-panas, rasa-dingin, dan
sebagainya. Inilah yang disebut sebagai sistem
sensorik.
Macam-macam Organ Sensori

Ada 5 macam organ sensorik

1. Penglihatan (Mata)

2. Pendengaran (Telinga)

3. Penciuman (Hidung)

4. Perasa (Lidah)

5. Peraba (Kulit)
1.MATA(PENGLIHATAN)

Mata adalah sistem optik yang


memfokuskan berkas cahaya pada
sfotoreseptor, yang mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf.
Struktur aksesori mata
1. Orbita
2. Otot mata
3. Alis mata
4. Fisura palbebral,
5. Kantus medial
6. Karunkel
7. Konjungtiva
8. Lempeng tarsal
9. Aparatus lakrimal
FUNGSI MATA
Panca indra penglihatan berfungsi saat
cahaya diproses oleh mata dan ditafsirkan
oleh otak. Cahaya melewati kornea,
kemudian pupil akan membesar maupun
mengecil, untuk mengatur jumlah cahaya
yang masuk ke mata.
2.PENDENGARAN (TELINGA)
Pendengaran adalah kemampuan
untuk mengenali suara. Dalam
manusia dan binatang bertulang
belakang, hal ini dilakukan terutama
oleh sistem pendengaran yang terdiri
dari telinga, saraf-saraf, dan otak.
Tidak semua suara dapat dikenali
oleh semua binatang.
FUNGSI TELINGA
fungsi sebagai indra pendengaran, telinga
akan menangkap suara di sekitarnya,
kemudian diproses lebih lanjut, sehingga
otak mengenali suara tersebut. Selain itu,
organ pendengaran juga memiliki fungsi lain
yang tidak kalah penting, seperti menjaga
keseimbangan tubuh.
3.PENCIUMAN (HIDUNG)

a) Kemoreseptor olfaktori adalah neuron


khusus yang terletak pada epithelium olfaktori
di langit-langit rongga nasal.
b) Evitalium olfaktori mengandung sel
penunjang, sel basal, dan sel olfaktori, yang
merupakan neuron bipolar dendrite yang
berakhir pada rambut halus olfaktori yang
menonjol ke dalam mucus yang melapisi
rongga nasal.
Lanjutan..

c) Mekanisme stimulasi sel-selolfaktori melalui


bau tidak diketahui dengan lengkap.
Depolarisasi terjadi dan mengakibatkan
potensial aksi yang di hantarkan di sepanjang
serabut saraf olfaktori sampai ke bulbus
olfaktori dan area olfaktori dalam korteks
serebral. d) Reseptor olfaktori mengadaptasi
bau dengan cepat; ada kemungkinan untuk
tidak sadar terhadap bau yang menyengat
setelah satu menit.
Mekanisme penciuman

Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau
saraf kranial (nervus alfaktorius)  Selanjutnya akan bergabung
membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan
serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius).  Zat-zat kimia tertentu berupa
gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau.
Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat
dengan protein membran pada dendrit.  Kemudian timbul impuls yang
menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu
bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus
lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian
bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan
4.PENGECAP(LIDAH)
1. Struktur kuncup pengecap
a) Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap,
suatu kemoreseptor yang terletak terutama di lidah,
tetapi juga terdapat pada palatum lunak dan epiglotis.
b) Kuncup pengecap terdapat pada tonjolan lidah
disebut papila.
c) Masing-masing kuncup pengecap merupakan
sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang
memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori
Fungsi kuncup pengecap
a) Substansi yang di rasakan harus berbentuk cairan
atau larut dalam saliva.
b) Kuncup mengencap bekerja sama dengan reseptor
padarambut pengecap. Hal tersebut akan menstimulasi
dendrite sensorik yang berpilin di sekitarsel-sel sensorik
dan mengakibatkat impul saraf, yang kemudian di
transmisi di sepanjang saraf fasial (CN VII) dan saraf
glosofaringeal (CN IX) melalui jalur pengecap menuju
insula korteks serebelar.
Sensasi rasa
a) Kuncup pengecap yang sensitif terhadap rasa manis
terletak di ujung lidah.
b) Substansi asam di rasakan terutama di bagian
samping lidah.
c) Substansi asin dapat dirasakan pada seluruh area
lidah, tetapi reseptornya terkumpul dibagian samping
lidah.
d) Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap
di bagian belakang lidah.
5.PERABA(KULIT)
Kulit adalah indra peraba pada
tubuh manusia, Kids. Kulit
merupakan organ terluar dari
tubuh yang melapisi seluruh tubuh
manusia. Dengan kulit, kita bisa
merasakan permukaan benda,
entah itu kasar atau halus.
FUNGSI ORGAN
SENSORI

Fungsi saraf sensorik adalah menerima rangsangan


dari luar tubuh untuk disampaikan ke otak. Hal ini
memungkinkan otak untuk memberi respons yang
sesuai terhadap rangsangan yang diberikan
PROSES AKOMODASI

Akomodasi merupakan mekanisme


perubahan kekuatan refraksi mata
dengan merubah bentuk dari kristalin
lensa. Titik fokus posterior berpindah
kedepan mata selama akomodasi.
Dengan adanya proses tersebut, titik
jauh lebih dekat ke mata.
1.Pembentukan bayangan
Proses melihat sesungguhnya terletak pada bagaimana bayangan obyek terbentuk

2.Daya Akomodasi Mata


Daya Akomodasi mata atau daya suai mata adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau
memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat
mata.

3.Batas Daya Akomodasi


1. Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat
dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-
anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa).
2. Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
Titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat
dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah "tak terhingga"
PROSES MENDENGAR
Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di
sekitar, berupa getaran atau gelombang, ditangkap
oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran
diteruskan ke saluran telinga sehingga memberi
tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran
timpani). Ketika gendang telinga bergetar, maka
getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran.
MEKANISME PENDENGARAN
Sinyal suara memasuki saluran telinga dan variasi tekanan yang
dihasilkannya menekan gendang telinga. Karena sisi bagian dalam
dari gendang telinga mempunyai tekanan yang nilainya dijaga
konstan maka gendang telinga akan bergetar.  Getaran dari
gendang telinga disalurkan pada tiga rangkaian tulang yaitu; martil,
incus dan stapes. Mekanisme ini dirancang untuk mengkopel variasi
suara dari udara luar ke telinga bagian dalam. Karena luas
permukaan penampang yang ditekan stapes lebih kecil dari luas
penampang gendang telinga maka tekanan suara yang sampai ke
telinga bagian dalam bertambah besar.  Cairan pada cochlea
bergetar dengan frekuensi yang sama dengan gelombang yang
datang. Basilar membrane kemudian memisahkan sinyal
berdasarkan frekuensinya.  Syaraf yang berada pada mambran
kemudian mendeteksi posisi terjadinya resonansi yang juga akan
Tulang pendengaran akan memperkuat getaran ini dan
mengirimkannya ke telinga bagian dalam. Saat mencapai
telinga bagian dalam, getaran akan diubah menjadi impuls
listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak
lalu akan menerjemahkan impuls ini sebagai suara.
PENILAIAN FUNGSI
PENGLIHATAN
Bila lebih dari 10 detik berarti terdapat kelainan penglihatan warna
Buta warna merah hijau terdapat atrofi saraf optik, toksik optikneuropati,
dengan pengecualian neuropati iskemi, glaucoma atrofi optic yang
memberikan gangguan penglihatan biru kuning. Buta warna biru kuning
terdapat pada Retinopati Hipertensif, Retinopati Diabetik dan degenerasi
macula senile dini. Degenerasi macula Stargardts dan fundus lamikulatus
memberikan gangguan penglihatan warna merah-hijau.
PENILAIAN FUNGSI
PENDENGARAN
Fungsi pendengaran yang normal terjadi ketika
getaran suara bergerak ke dalam telinga seseorang dan
menyebabkan gendang telinga (membran timpani)
bergetar.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai