DISUSUN OLEH:
winarsih
NPM : 202122045
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala
Rahmat dan KaruniaNya saya diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini tentang ”Sistem pengindraan (Fisiologi)”. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan
kemampuan siswa. Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang
dapat membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan
makalah saya di kemudian hari dengan lebih baik lagi.
Saya berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan
ilmu pengetahuan tentang ” Sistem pengindraan (Fisiologi)”.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing
saya ucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
Pengenalan tentang indera.........................................................................................2
A. Indera penglihatan..................................................................................................2
B. Indera Pendengaran…………………………………………………………………….4
C. Indera Penciuman……………………………………………………………………….5
D. Indera Pengecapan……………………………………………………………………..5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….7
Kesimpulan…………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Yang merupakan system pengindraan adalah berupa mata, hidung,
telinga, lidah, dan kulit. Pengindraan yang di gunakan setiap hari adalah indera
yang menanggapi rangsangan dari luar maupun dari dalam. Sehingga, perlu bagi
kita mempelajari bagian-bagian apa saja yang ada di dalam indera tersebut.
Indera manusia adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan baik, agar
tetap bisa menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Indera manusia mampu
peka atau menanggapi rangsangan karena memiliki bagian-bagian tertentu.
Namun, jika suatu saat indera tersebut tidak bias menanggapi rangsangan dengan
baik berarti sedang ada gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan karena
faktor usia maupun faktor dari luar. Mata adalah indera yang mampu menanggapi
rangsang cahaya. Hidung dapat menanggapi rangsang bau atau mencium aroma.
Telinga menanggapi rangsangan berupa suara sehingga manusia dapat
mendengar. Lidah merupakan indera pengecap yang dapat merasakan rasa
makanan yang dikonsumsi manusia. Sedangkan kulit mampu menanggapi
rangsang berupa rasa sakit, suhu panas atau dingin, dan tekstur kasar atau halus.
B. Rumusan Masalah
a. Panca Indera
b. Organ Indera
c. Bagian-bagian indera
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengenalan tentang indera
Panca Indra adalah organ-organ akhir yang di khususkan untuk menerima jenis
ransangan tertentu.
Organ Indra adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan
mana pun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui
serabut saraf kesusunan saraf pusat.
Organ indra :
Umum : reseptor raba (tersebar diseluruh tubuh)
Khusus : reseptor rasa ( pengecap dilidah)
A. INDERA PENGLIHATAN
Indra penglihatan terdiri dari
Bola mata (oculi)
Alat bantu mata (oculi asesoris)
ORGAN OCULI ASSESORIA
Cavum orbita (rongga mata) dibentuk ole hos frontatalis, os zigomatikum, os sfenoidal,
os etmoidal, os palatum, os lakrimal.
Alis mata (supersilium) : batas orbita ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi
sebagai kosmetik dan pelindung mata dari sinar.
Kelopak mata (palpebral) menutup dan membuka mata, untuk melindungi mata dari
benda asing.
Konjungtiva
Konjungtiva bulbi (bulbar) adalahlapisan yang melapisi permukaan anterior mata dari
limbus sampai skelera anterior
Konkungtiva palpebral adalah lapisan pada permukaan anterior mata dari limbus sampai
skelera anterior.
2
Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis
B. INDRA PENDENGARAN
Indra pendengaran terdiri dari
Telinga luar
Telinga tengah
Telinga dalam
TELINGA LUAR
Telinga luar terdiri dari
Aurikula yaitu daun telinga
Lobus
Heliks
MAE (meatus acusticus exrerna)
Membrane tympani
TELINGA LUAR
Telinga luar terletak pada 1/3 bagian liang telinga terdiri atas tulang rawan dan serumen, 2/3
bagisn dalam terdiri atas tulang
Karena penyebaran energy suaradengan hokum kuadrat terbaik, penerima yang lebih besar
akan mengambil lebih banyak energy. Struktur ini memperkuatsensitivitas
pendengaranmanusiamungkin dengan faktor2 atau 3
TELINGA TENGAH
Berfungsi untuk konduksi dan perkuatan. Yang mempunyai dua otot yaitu M. tensor Tympani
dan M. stapedius. System osikuler terditi atas os malleus, os incus dan os stapes.
TELINGA TENGAH
Telinga tengah terditi dari
Canalis semicircularis
Vestibulum
Cochlea (mengatur keseimbangan tubuh dengan stimulus pada mata)
4
Meatus acusticus internus (MAI) dan porus acusticus internus
FISIOLOGI PENDENGARAN
Pendengaran adalah persepsi otak besar terhadap suara yang di dengar oleh telinga.
Yang mana telinga merupakan organ pendengar dan keseimbangan.
3. INDRA PENCIUMAN
Alat penciuman terdapat dalam rongga hidung (ujung saraf nervus olfaktorius).
Bagian-bagian hidung :
a. Konka nasalis superior
b. Konka nasalis inferior
c. Konka nasalis media
Disekitar rongga hidung terdapat rongga yang disebut sebagai sinus paranasalis terdiri dari
sinus maksilaris, sinus sfensidalis dan sinus frontalis.
FISIOLOGI PENCIUMAN
Rasa penciuman diransang oleh gas yang di isap dan kepekaan akan ras tersebut mudah hilang
bila telah terpapar dalam waktu lama (adaptasi)
KELAINAN PADA PENCIUMAN
a. ANOSMIA : tidak dapat mencium apa pun
b. HIPOSMIA : menurunnya sensitifitas terhadap bau
4. INDRA PENGECAPAN
Indra pengecapan atau indra perasa yaitu lidah. Lidah terdiri atas radiks lingua (pangkal lidah),
Dorsum lingua (Punggung Lidah), apelks lingua (ujung Lidah).
Pada permukaan lidah terdapat papilla :
a. Papilla sirkumvalava : 8-12 buah pada pangkal lidah, tersusun seperti hurufV
b. Papilla fungiformis menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur
c. Papilla filiformis papilla terbanyak dan menyebar di seluruh permukaan lidah
Bagian lidah yang berkaitan dengan pengecapan yaitu, rasa pahit, asam, asin dan manis.
Kelenjar ludah mengeluarkan saliva (air liur) kira-kira ½ liter dalam 24 jam untuk mengolah
amylase (untuk mengkatalisis karbohidrat). Dan sususnan salva terdiri dari air, glikoprotein,
enzim pencernaan (ptyalin), garam alkali, sel-sel epitel, leukosit gas CO2 dan bakteri.
5
FISIOLOGI PENGECAP
Ambang pengecapan (utamanya rasa asam) menginduksi terjadinya salivasi melalui
reflex, impuls dari traktus salitarium merangsang pusat saliva dari batang otak yang
menyebabkan reflex peningkatan sekresi liur lambung oelh reflex pengecapan.
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Indera yang pertama adalah mata. Mata ada dua dan berfungsi untuk
melihat. Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa
cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.
Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan bantuan tiga
penggerak mata. Bebrapa gangguan mata adalah rabun dekat, rabun jauh, rabun
dekat dan jauh, katarak, astigmatisme, rabun senja, buta warna, dan juling. Indera
yang selanjutnya yaitu telinga, yang merupakan alat indera yang peka terhadap
rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara
dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Beberapa gangguan pada telinga
disebabkan karena luka, penumpukkan kotoran, gendang telinga yang rusak,
presbikusis, rusaknya reseptor pendengaran, dan otosklerosis. Kemudian ada
hidung, hidung dapat menikmati aroma harum bunga atau parfum, juga mencium
bau bangkai, hal ini terjadi karena adanya indera penciuman yang terdapat dalam
rongga hidung. Selain itu ada lidah, alat indera yang peka terhadap rangsangan
berupa zat kimia larutan. Dan terakhir ada kulit, kulit adalah alat indera yang peka
terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau
sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada
pada kulit. Manusia harus menjaga dengan baik indera yang sudah diberikan oleh
Tuhan, dan berhati-hati dalam penggunaannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
dr. Nadyah, S.Ked. FAKULTAS KESEHATAN, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASAR
2008.