Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA 1

PERCOBAAN KE

PANCA INDRA

WIDIA AULYA RAHAYU – 200205036

PRODI FARMASI

FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul praktikum : Panca Indera


1.2 Tujuan percobaan
Mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat indera

1.3 Dasar teori


Panca indera adalah adalah eksensi khusus dari sistem saraf yang mengandung
sensorik yang disesuikan untuk merespon rangsanga tertentu dan melakukan impuls
saraf keotak. Panca indera sangat spesifik terhadap rangsangan yang mereka tanggapi.
Indera tubuh diklasifikasikan sebagai indra umum atau indra khusus. Indera
umum termasuk reseptor kulit (sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri) di dalam
kulit yang memberikan rasa sentuhan. Indra khusus dilokalisasi di organ reseptor
kompleks dan memiliki jalur saraf yang luas. Indera khusus adalah indera perasa,
penciuman, penglihatan, pendengaran, dan keseimbangan.
1) Indera penglihatan (mata)
Mata memounyai reseptor khusus untuk menganali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanyalah bola mata, tetapi termasuk
otot-otot penggerakan bola, kontak mata (rongga tempat mata berada), kelompok,
dan bulu mata.
a. Bagian –bagian mata :
1. Bola mata
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari
laur kedalam adalah sebagai berikut :
- Sclera : merupakan jaringan ikat dengan serat kuat, berwarna putih
burem(tidak tembus cahaya), kecuali dibagian depan bersifat
transparan yang disebut kornea.
- Koroid : berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan
lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan
oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada retina berfungsi
untuk mencegah refleksi(pemantulan sinar).
- Retina : lapisan yang peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan-badan sel araf yang serabutnya
membentuk urat saraf potik yang memanjang sampai ke otak. Bagian
yang dilewati urat saraf optic tidak peka terhadap sinar dan daerah ini
disebut bintik buta.
2. Kontak mata
Kontak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari
kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam
kelopak mata disebut konjungtiva. Konjuntiva penuh dengan pembuluh
darah dan serabut saraf. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi
dengan cairan yang keluar dari kelenjar mata yang terdapat dibawah alis.
Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikro
organisme ke dalam mata.
3. Otot mata
Ada 6 otot mata yang berfungsi memegang sclera. Empat diantaranya
disebut otot rektus( rektus inferior, rektur superior, rektus eksternal, dan
rektus internal). Dua lainya adalah otot obliq atas dan otot obliq.
2) Indera pendengar
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi mengenal suara dan
juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Ada 3 bagian utama
dari telinga manusia, yaitu :
a. Bagian-bagian telinga
a. Telinga luar
Telinga luar meliputi daun telinga, liang telinga, dan saluran telinga luar.
Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarah suara ke dalam
liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Untuk menangkap
suara dan bagian terpenting adalah liang telinga.
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini
kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran
suara.
b. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan
udara agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang
pendengaran yaitu martir menempel pada gendang telinga, tulang
landasan, dan tulang sanggurdi yang berhubungan dengan jendela oval.
c. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan
labirim membrane. Ada lima bagian utama dari labirin membrane, yaitu :
- Tiga saluran setengah lingkaran
- Ampula
- Utrikulus
- Sakulus
- Koklea atau rumah siput
3) Indera pengecap ( lidah)
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga
tutur membantu dalam tindakan bicara.
a. Bagian-bagian lidah
Lidah memiliki permukaan yang kasr karena adanya tonjolan yang disebut
papilla. Terdapat tiga jenis papilla yaitu :
- Papilla filiformis berbentuk seperti benang halus
- Papilla sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun huruf V dibelakang
lidah.
- Papilla fungiformis berbentuk seperti jamur.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papilla,


terdiri dari dua sel yaitu penyokong dan sel pengecap. Bagian-bagian lidah
:

1. Bagian depan lidah, untuk mengecap rasa manis.


2. Bagian pinggir lidah, untuk mengecap rasa asin dan asam
3. Bagian belakang/pangkal, untuk mengecap rasa manis.
4) Indera pembau
Hidung manusia dibagi menajadi dua bagian rongga yang sama besar yang disebut
dengan nostril.
1. Rongga hidung, berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan
menuju paru-paru. Rongga hidung ini dihubungkan dengan bagian belakang
tenggorokan.
2. Mucous membrane, berfungsi untuk menghangatkan udara dan
melembabkanya. Bagian ini membuat mucus ( lender atau ingus) yang
berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainya
yang dapat merusak paru-paru.
BAB II

PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan bahan


2.2 Prosedur percobaan
a. Penglihatan
1) Anatomi Mata
Temukan bagian-bagian berikut pada model mata manusia kemudian cantumkan
bagian tersebut pada gambar 7, diantaranya :
- Sklera
- Nervus opticus
- Cornea
- Conjungtiva
- Bintik buta
- Otot-otot mata akstrinsik
- Badan vitreous
- Lensa mata
- Retina
- Iris
Dan juga lengkapi gambar 8 yang merupakan organisasi seluler retina.
2) Reflek akomodasi
1. Ukur pupik mata dan amati adanya perbedaan ukuran pupil mata dibawah
biasa dan sinar terang.
2. Ukur pupil mata bila mata melihat objek pada jarak 5 m atau 20 m
3) Titik dekat
1. Fokuskan mata pada objek berjarak 1 meter
2. Perlahan gerakan objek mendekati mata sampai objek terlihat berganda.
3. Gerakkan kembali menjauh sampi objek tampak lagi sebagai objek tunggal.
Jarak ini disebut titik dekat untuk akomodasi.
4) Bintik buta
1. Tutup mata kiri, fokuskan mata kanan pada gambar salib (+) dengan jarak 60
cm.
2. Dengan mata kanan tetap berfokus pada tanda salib, gerakkan gambar ini
mendekati mata. Pada jarak tertentu bintik-bintik hitam akan hilang, tapi
muncul kembali pada jarak yang lebih dekat.
5) Ketajaman penglihatan
1. Hitunglah jarak dimana huruf dapat dilihat dengan jelas dan jarak dimana
huruf seharusnya dapat dibaca.
b. Indera pengecap
Tentukanlah lokasi reseptor untuk 4 rasa pada lidah kemudian gambarkan lokasi
masing-masing tersebut :
- Gula
- Garam
- Larutan cuka
- Sayur pare

Setiap kali setelah mengecapkan satu rasa, kumurlah dengan air tawar.

c. Indera pendengaran
1) Ketajaman pendengaran
1. Pada saat melakukan uji ini ruangan harus sepi. Letakan sebush jam yang
berdetak pada telinga kanan salah satu angggota kelompok.
2. Jauhkan jam perlahan-lahan, kemudian tentukan jarak dimana detak jam
tepat tak terdengar lagi.
3. Jauhakan jam tersebut sedikit lagi, kemudian perlahan-lahan dekatkan
kembali pada telinga. Tentukan jarak dimana detak jarum jam tepat
terdengar kembali
4. Lakukan hal yang sama pada telinga kiri dengan telinga kanan yang
tersumbat.
5. Bandingkan ketajaman pendengaran telinga kiri dan telinga kanan.
2) Uji weber
1. Pukulkan garpu tala pada lutut, kemudian gigit garpu tala ini di antara gigi
dengan bibir terbuka
2. Untuk mendapatkan keadaan serupa ketulian konduksi. Lakukan
percobaan ini dengan satu teling tersumbat kapas.
3) Uji keseimbangan
1. Salah satu angota kelompok berdiri tegak, kemudian raptakan kakinya dan
menutupkan matanya.
2. Dalam keadaaan demikian, catatlah apakah ia sanggup berdiam selama 5
menit tanpa bergerak.
4) Lengkapi tabel berikut
Tulislah komponen dari telinga bagian luar dan telinga bagian dalam beserta
fungsinya pada tabel berikut

Komponen alat pendengaran fungsi

d. Indera penciuman
a. Adaptasi Penciuman
1. Tutup mata dari salah satu anggota kelompok
2. Cium kamfer pada satu lubang hidung (lubang hidung lainnya ditutup),
apakah bau tersebut langsung tercium ? Catat !
3. Bila diciumkan terus menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai subjek
tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut (waktu adaptasi).
4. Langsung minta kepada subjek agar ia membedakan/mengenali bau
minyak permen dan minyak cengkeh dengan lubang yang telah di adaptasi
tadi.
5. Catat pengamatan saudara dan cari landasan teorinya.
6. Lakukan percobaan tersebut pada satu lubang hidung yang lainnya, dan
catat pengamatan saudara.
2.3 Hasil pengamatan
a. Penglihatan
1) Anatomi mata
Gambar 7. Penampang sagital mata kiri

Gambar 8. Organisasi seluler retina


2) Reflex akomodasi

Ukuran pupi mata


Normal Keadaan terang Melihat objek Melihat objek jarak
jarak 5 m 20 cm
0,5 cm 0,3 cm 0,1 cm 0,7 cm

3) Bintik buta
Bintik hitam mulai menghilang pada jarak 44 cm
4) Ketajaman penglihatan
d = 1,9 M
D = 3,47 M
1,9
V= = - 0,5
3,47

b. Indera pengecap
1) Anatomi lidah
2)

Sampel Lokasi reseptor


Gula Lidah bagian ujung
Garam Lidah bagian kiri
Larutan cuka Lidah bagian tengah
Pare Lidah bagian pangkal

c. Indera pendengar
1) Anatomi

2) Ketajaman pendengaran

Telinga kanan Telinga kiri


Jarak detak jam Jarak detak jam Jarak detak jam Jarak detak jam
tidak terdengar terdengar kembali tidak terdengar terdengar
kembali
19 cm 11 cm 12 cm 9 cm

3) Uji weber
Praktikan dapat melokalisisr suara yang terdengar dari garpu tala saat
menggigit garpu tala diantara gigi dengan bibir terbuka setelah dipukulkan
pada lutut praktika. Hasil dari praktik ini adalah praktikan memiliki
pendengaran normal.
4) Uji keseimbangan
Praktikan tidak sanggup berdiam selama 5 menit tanpa bergerak. Hasil dari
praktik ini adalah keseimbangan dalam keadaan tidak baik.

.
5) Komponen telinga dan fungsinya

Komponen alat pendengaran fungsi


Aurikula (daun telinga) Menampug gelombang yang datang dari
luar masuk kedalam
Meatus akustikus (liang Saluran penghubung aurikuladengan
telinga) membrane timpni
Telinga dalam Menerima rangsangan bunyi dan
mengirimkanya berupa impuls ke otak
Telinga tengah Menjaga tekanan udara agar seimbang
Serumen Melindungi telinga dari kerusakan dan
infeksi
Membrane timfani Mengantar getaran suara dari udara
ketulang pendengaran
Saluran eustachius Menghubungkan telinga tengah dengan
bagian telinga belakang
Tulang-tulang pendengaran Meneruskan getaran yang disampaikan
gendang telinga
Koklea Berperan dalam penerimaan suara
Utrikulus & sakula Terdapat alat keseimbangan

2.4 Pembahasan
- Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telinga memiliki tiga bagian, yaitu
telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam. Telinga luar dari daun
telinga (tulang rawan) dan liang telinga. Pendengaran tengah terdiri dari
rongga gendang yang berhubungan dengan teknik melalui tabung pendengar
eustachius. Pada bagian dalam terdiri dari tulang martil, landasan san
sanggurdi. Pendengaran dalam terdiri dari rumah siput yang didalamnya
terdapat cairan bening endolimfe. Dalam rumah siput terdapat alat cartel untuk
pendengaran dan berhubungan dengan saraf vestibular dan koklear.
- Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya, yang dilakukan mata
yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan
sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan
untuk memberikan pengertian visual. Mata dibagi kedalam 2 organ, yaitu
organ dalam dan organ luar. Mata berfungsi sebagai indera penglihatan yaitu
dengan mekanisme sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina
mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea,
aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di
kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik
kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Akomodasi pada mata diatur oleh saraf parasimpatis. Perangsangan serabut
parasimpatis pada mata akan menyebabkan muskulus siliaris berkontraksi,
kemudian merelaksasi ligamen lensa dan meningkatkan daya biasnya. Dengan
meningkatnya daya bias, mata dapat menfokuskan benda yang lebih dekat.
Cahaya difokuskan ke retina (sebagai selembar film) bayangan ditangkap
terbalik oleh retina, tetapi dianggap normal oleh lensa. Seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk serabut
saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati serabut
saraf optik tidak peka terhadap sinar disebut bintik buta.
Bagian yang paling peka dari retina disebut makula yang bagian tengahnya
disebut fovea. Fovea terdiri dari sel-sel berbentuk roket yang disebut "cones",
yang peka terhadap citra visual yang rinci dan berwarna, karena itulah fovea
bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan.

- Reseptor pengecapan terletak pada Puting kecap (bintil merah yang menonjol
pada lidah),
- Tempat putting Kecap:
a. Dalam jumlah besar terletak pada dinding palung yang mengelilingi
papila sirkum valata yang membentuk garis seperti huruf V kearah
posteroir lidah.
b. Dalam jumlah sedang pada papila fungiformis diatas permukaan lidah.
c. Dalam jumlah sedang pada papila foliata pada lipatan sepanjang
permukaan posterolateral lidah.
- Membrana olfaktoria
Terletak pada bagian superior rongga hidung, sel-sel reseptor untuk
penciuman adalah sel-sel olfaktoria yang merupakan sel bipolar berasal dari
SSP. Sel olfaktoria terangsang apabila udara mengalir keatas, masuk daerah
superior hidung. Reseptor olfaktoria memberi respon dalam milidetik terhadap
senyawa yang mudah menguap. Teori yang menjelaskan kemampuan reseptor
untuk merespon secara selektif terhadap berbagai rangsangan penciuman :
1. Teori kimia
Reseptor kimia dalam membran rambut olfaktoria bereaksi secara spesifik
dengan berbagai jenis perangsang penciuman meningkatkan permeabilitas
membran rambut olfaktoria.
2. Teori fisika
Berbagai tempat pada reseptor fisika pada membran rambut olfaktoria
terpisah memungkinkan perangsangan olfaktoria spesifik teradsorbsi pada
membran berbagai sel olfaktoria.
- Fisiologi pendengaran
Di dalam rumah siput tedapat terdapat cairan dan ada 3 ruangan yang masing
masing dibatasi oleh membran tipis:
1. Skala timpani
2. Slaka media
3. Skala vestibuli.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Alat indera pada manusia 9.1


.http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1, Online. Diakses tanggal 15
agustus 2021.

Kent M. Van De Graaf and R. Ward Rhees. file:///C:/Users/Widia/Downloads/[Kent_Van_


De_Graaff,_R._Ward_Rhees]_Human_Anatomy_(BookFi).pdf . online. Diakses tanggal 15
agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai