PERCOBAAN KE
PANCA INDRA
PRODI FARMASI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
PROSEDUR KERJA
Setiap kali setelah mengecapkan satu rasa, kumurlah dengan air tawar.
c. Indera pendengaran
1) Ketajaman pendengaran
1. Pada saat melakukan uji ini ruangan harus sepi. Letakan sebush jam yang
berdetak pada telinga kanan salah satu angggota kelompok.
2. Jauhkan jam perlahan-lahan, kemudian tentukan jarak dimana detak jam
tepat tak terdengar lagi.
3. Jauhakan jam tersebut sedikit lagi, kemudian perlahan-lahan dekatkan
kembali pada telinga. Tentukan jarak dimana detak jarum jam tepat
terdengar kembali
4. Lakukan hal yang sama pada telinga kiri dengan telinga kanan yang
tersumbat.
5. Bandingkan ketajaman pendengaran telinga kiri dan telinga kanan.
2) Uji weber
1. Pukulkan garpu tala pada lutut, kemudian gigit garpu tala ini di antara gigi
dengan bibir terbuka
2. Untuk mendapatkan keadaan serupa ketulian konduksi. Lakukan
percobaan ini dengan satu teling tersumbat kapas.
3) Uji keseimbangan
1. Salah satu angota kelompok berdiri tegak, kemudian raptakan kakinya dan
menutupkan matanya.
2. Dalam keadaaan demikian, catatlah apakah ia sanggup berdiam selama 5
menit tanpa bergerak.
4) Lengkapi tabel berikut
Tulislah komponen dari telinga bagian luar dan telinga bagian dalam beserta
fungsinya pada tabel berikut
d. Indera penciuman
a. Adaptasi Penciuman
1. Tutup mata dari salah satu anggota kelompok
2. Cium kamfer pada satu lubang hidung (lubang hidung lainnya ditutup),
apakah bau tersebut langsung tercium ? Catat !
3. Bila diciumkan terus menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai subjek
tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut (waktu adaptasi).
4. Langsung minta kepada subjek agar ia membedakan/mengenali bau
minyak permen dan minyak cengkeh dengan lubang yang telah di adaptasi
tadi.
5. Catat pengamatan saudara dan cari landasan teorinya.
6. Lakukan percobaan tersebut pada satu lubang hidung yang lainnya, dan
catat pengamatan saudara.
2.3 Hasil pengamatan
a. Penglihatan
1) Anatomi mata
Gambar 7. Penampang sagital mata kiri
3) Bintik buta
Bintik hitam mulai menghilang pada jarak 44 cm
4) Ketajaman penglihatan
d = 1,9 M
D = 3,47 M
1,9
V= = - 0,5
3,47
b. Indera pengecap
1) Anatomi lidah
2)
c. Indera pendengar
1) Anatomi
2) Ketajaman pendengaran
3) Uji weber
Praktikan dapat melokalisisr suara yang terdengar dari garpu tala saat
menggigit garpu tala diantara gigi dengan bibir terbuka setelah dipukulkan
pada lutut praktika. Hasil dari praktik ini adalah praktikan memiliki
pendengaran normal.
4) Uji keseimbangan
Praktikan tidak sanggup berdiam selama 5 menit tanpa bergerak. Hasil dari
praktik ini adalah keseimbangan dalam keadaan tidak baik.
.
5) Komponen telinga dan fungsinya
2.4 Pembahasan
- Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telinga memiliki tiga bagian, yaitu
telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam. Telinga luar dari daun
telinga (tulang rawan) dan liang telinga. Pendengaran tengah terdiri dari
rongga gendang yang berhubungan dengan teknik melalui tabung pendengar
eustachius. Pada bagian dalam terdiri dari tulang martil, landasan san
sanggurdi. Pendengaran dalam terdiri dari rumah siput yang didalamnya
terdapat cairan bening endolimfe. Dalam rumah siput terdapat alat cartel untuk
pendengaran dan berhubungan dengan saraf vestibular dan koklear.
- Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya, yang dilakukan mata
yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan
sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan
untuk memberikan pengertian visual. Mata dibagi kedalam 2 organ, yaitu
organ dalam dan organ luar. Mata berfungsi sebagai indera penglihatan yaitu
dengan mekanisme sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina
mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea,
aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di
kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik
kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Akomodasi pada mata diatur oleh saraf parasimpatis. Perangsangan serabut
parasimpatis pada mata akan menyebabkan muskulus siliaris berkontraksi,
kemudian merelaksasi ligamen lensa dan meningkatkan daya biasnya. Dengan
meningkatnya daya bias, mata dapat menfokuskan benda yang lebih dekat.
Cahaya difokuskan ke retina (sebagai selembar film) bayangan ditangkap
terbalik oleh retina, tetapi dianggap normal oleh lensa. Seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk serabut
saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati serabut
saraf optik tidak peka terhadap sinar disebut bintik buta.
Bagian yang paling peka dari retina disebut makula yang bagian tengahnya
disebut fovea. Fovea terdiri dari sel-sel berbentuk roket yang disebut "cones",
yang peka terhadap citra visual yang rinci dan berwarna, karena itulah fovea
bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan.
- Reseptor pengecapan terletak pada Puting kecap (bintil merah yang menonjol
pada lidah),
- Tempat putting Kecap:
a. Dalam jumlah besar terletak pada dinding palung yang mengelilingi
papila sirkum valata yang membentuk garis seperti huruf V kearah
posteroir lidah.
b. Dalam jumlah sedang pada papila fungiformis diatas permukaan lidah.
c. Dalam jumlah sedang pada papila foliata pada lipatan sepanjang
permukaan posterolateral lidah.
- Membrana olfaktoria
Terletak pada bagian superior rongga hidung, sel-sel reseptor untuk
penciuman adalah sel-sel olfaktoria yang merupakan sel bipolar berasal dari
SSP. Sel olfaktoria terangsang apabila udara mengalir keatas, masuk daerah
superior hidung. Reseptor olfaktoria memberi respon dalam milidetik terhadap
senyawa yang mudah menguap. Teori yang menjelaskan kemampuan reseptor
untuk merespon secara selektif terhadap berbagai rangsangan penciuman :
1. Teori kimia
Reseptor kimia dalam membran rambut olfaktoria bereaksi secara spesifik
dengan berbagai jenis perangsang penciuman meningkatkan permeabilitas
membran rambut olfaktoria.
2. Teori fisika
Berbagai tempat pada reseptor fisika pada membran rambut olfaktoria
terpisah memungkinkan perangsangan olfaktoria spesifik teradsorbsi pada
membran berbagai sel olfaktoria.
- Fisiologi pendengaran
Di dalam rumah siput tedapat terdapat cairan dan ada 3 ruangan yang masing
masing dibatasi oleh membran tipis:
1. Skala timpani
2. Slaka media
3. Skala vestibuli.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA