Anda di halaman 1dari 35

Panca Indera

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu diciptakan dengan sistem indera yang digunakan

secara lengkap untuk mampu berenteraksi dengan keadaan lingkungan

sekitar, yang dapat diperoleh melalui indera, yaitu mata, telinga, hidung,

lidan dan kulit. Informasi tersebut, dihantarkan keotak untuk diolah dan

diartikan sehingga individu dapat melihat, mendengar, mencium,

mengecap dan meraba. Jadi masing-masing alat indera memiliki kepekaan

terhadap rangsangan dari luar yang disebut reseptor. (Setiadi,2007 ).

Alat indera kita memiliki bagian yang dapat menerima rangsangan

berupa ujung-ujung saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu mcam

reseptor hanya mampu menanggapi satu macam ransangan- rangsangan

yang diterima oleh reseptor terlebih dahulu diubah menjadi implus saraf

dan kemudian dihantarkan kepusat susunan saraf melalui serabut saraf

sensorik. Didalam pusat susunan saraf, implus saraf tersebut diolah dan

diartikan sehingga individu mengetahui apa yang terjadi disekitar kita,

setelah itu, otak memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan.

Memerintah dan otak disampaikan keotak atau kelenjar sebagai efektor

yang bertugas memberi tanggapan terhadap rangsan tersebut. (Setiadi,

2007).

1
Panca Indera

Tubuh manusia mempuyai indera yang berfungsi sebagai reseptor

atau penerima rangsangan dari lingkungan sekitar. Manusia mempuyai

panca indera yaitu indera penglihat ( mata), indera pendengar ( telinga ),

indra pencium ( hidung ), indera pengecap ( lidah ), dan indra peraba (

kulit). (setiadi, 2007).

Indera penglihatan (mata) merupakan indera penglihatan yang

terdiri bagian luar mata, yaitu alis mata, kelopak mata, kelenjar mata, bulu

mata dan bagian dalam yaitu kornea, iris, pupil, lensa mata, skelera,

selaput koroid, retina, bintik kuning ( Rutuk rukmono, dkk, 2010 )

Indera pendengaran merupakan indra untuk mendengar telinga,

hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antar 20-20,000

hert2/ 112 (getaran perdetik). (Rutuk rukmono, dkk, 2010)

Indera penciuman merupakan hidung yang berfungsi sebagai alat

pernafasan. Indera pengecap merupakan lidah permukan lidah memiliki

tonjolan kasar yang peka terhadap rasa tertentu. Indra peraba merupakan

kulit yang terhapat rasa tertentu. Indera peraba merupakan kulit yang

terdiri atas 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan hipodermis. (Rutuk

rukmono, dkk, 2010)

Dilakukannya percobaan ini dengan tujuan kita dapat mengenal

bermacam-macam panca indra seperti indra penglihatan, indra

pendengaran, indera penciuman, indera pengecap, dan indera peraba. Dan

memahami mekanisme kerja masing-masing panca indera.

2
Panca Indera

B. Maksud percobaan

Mengamati dan menetukan anatomi dan fisiologi panca indera.

C. Tujuan percobaan

Adapun tujuan percobaa yaitu, untuk mengetahui dan memahami

macam-macam dan indera dan berfungsi dari panca indera yang meliputi

indra penglihatan, indra pendengaran, indera penciuman, indera pengecap,

dan indera peraba.

D. Prinsip percobaan

Adapun prinsip percobaan yaitu :

1. Indera pengecap

Menentukan rasa dari bahan-bahan seperti gula merah, garam,

asam jawa, cabai, dan jeruk. Yang diujikan kepada probandus dalam

keadaan mata tertutup

2. Indera pembau/ penciuman

Penetuan aroma dari bahan-bahan seperti bawang merah, bawang

putih, kloroform, alkohol, eter. Yang diujikan kepada bropandus dalam

keadaan mata tertutup.

3. Indera peraba

Penentuan mengenali perubahan lingkungan dari bahan-bahan seperti

pada air dengan suhu panas, dingin dan normal yang diajukan kepada

probandus dalam keadaan mata terbuka.

3
Panca Indera

E. Manfaat percobaan

Adapun manfaat percobaan yaitu agar kita dapat memahami macam-

macam panca indera secara anatomi dan fisiologi.

4
Panca Indera

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui

keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri

dari lima indra, yaitu indra penglihatan ( mata ), indra pendengar ( telinga

), indra pembau / pencium ( hidung ), indra pengecap ( lidah ), indra

peraba ( kulit ). ( Chambheell,2004 )

1. Indra penglihatan ( mata )

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar

dan warna . Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata,

tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan

bulu mata.

a. Bagian-bagian mata :

1. Bola mata

Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis

dikelilingi dinding ini. Dari luar ke dalam adalah sbb :

 Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serta yang kuat,

berwarna putih buram ( tidak tembus cahaya ), kecuali di

bagian depan bersifat transparan yang disebut kornea.

 Koroid, Berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid

merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang

memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warana

5
Panca Indera

gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (

pemantulan sinar ).

 Retina, Merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Pada

seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf

yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang

memanjang sampai ke otak.

2. Kotak mata

Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata

dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan

bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini

peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh

darah dan serabut saraf.

3. Otot mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera,

empat di antaranya disebut otot rektus. Otot rektus berfungsi

menggerakan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke

bawah, dua lainnya adalah otot obliq atas dan otot obliq bawah.

Khusus untuk sentuhan

6
Panca Indera

Gambar 1 : mata dan bagian-bagiannya

b. Mekanisme kerja mata

Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja

kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Sinar yang masuk ke mata

sebelum sampai i retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu

melalui konjungtiva, kornea, aques humor, lensa dan vitreous humor.

Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang

benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka

terhadap sinar.

c. Kelainan pada mata

1. Presbiopi

Adalah penyakit mata karena proses pembauan, disebut juga

mata tua. Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-

kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat

makin panjang, sekitar umur 40-50 tahun terjadi perubahan yang

mnyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm.

2. Hipermetropi

Atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak. Hipermetropi

disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh

di belakang retina.

3. Miopi

7
Panca Indera

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh

bola mata terlalu panjang telinga bayang-bayang dari benda yang

jaraknya jauh akan jatuh di depan retina.

4. Astigmatisma

Merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan

lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga

fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada

tempat yang sama.

5. Katarak

Adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya

lensa mata. ( Ville,1999).

2. Indra pendengar ( Telinga )

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi /

mengenal suara dan juga banyak berperan dalam kesetimbangan dan

posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati

udara, air, atau bagian-bagian telinga.

1. Telinga luar

Telinga luar meliputi daun telinga ( pinna ), liang telinga (

meatus ekstremus ), dan saluran telinga luar. Bagian daun telinga

berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang

telingadan akhirnya menuju gendang telinga.

2. Telinga tengah

8
Panca Indera

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk

menjaga tekanan udara agar seimbang. Telinga meliputi gendang

telinga, 3 tulang pendengaran yaitu martir ( malleus ), menempu

pada gendang telinga. Tulang landasan ( incus ), kedua tulang ini

terikat erat oleh higumentum sehingga mereka bergerak sebagai

satu tulang , dan tulang sanggurdi (Stopes) yang berhubungan

dengan jendela oval muara tuka eustalhi yang menghubungkan ke

faring juga berada di telinga tengah.

3. Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit terdiri dari

labirin membran, yaitu :Tiga saluran setengah lingkaran Ampula

Sakulus Koklea atau rumah siput

Gambar 2 : Telinga dan bagian-bagiannya

b. Mekanisme telinga

Mekanisme telinga yaitu gelombang bunyi yang masuk ke

dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan

diteruskan oleh ke tiga tulang dengan ke jendela oval,getaran

9
Panca Indera

cairan tadi akan menggerakan membran reismes dan menggetarkan

cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran ini

menyebabkan melebarny membra pada jendela bundar,

c. Mekansme telinga

1. Tuli : ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau

suara yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang

telinga, tersumbatnya ruang telinga atau rusaknya saraf

pendengaran.

2. Congek : Penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh

infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi ditengah –

tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri.

3. Otitis eksterna : Suatu infeksi pada saluran telinga.

4. Perikondritis : Suatu infeksi pada tulang rawan (Kartilaga).

Telinga luar.

5. Tumor : Pada telinga bisa bersifat jinak atau ganas.

6. Kanker : Kanker sel basai dan sel skuilomosa juga bisa tumbuh

didalam atau menyebar ke saluran telinga.

(Kurniawati, 2008).

3. Indra Peraba (kulit)

Kulit merupakan indara peraba yang mmpunyai reseptor khusus

untuk sentuhan, panas, dingin, sakit dan tekanan. Reseptor untuk rasa

sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epirdemis.

a. Bagian – bagian kulit

10
Panca Indera

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan

dalam atau lapisan dermis. Epidermis tersusun atas empat lapis sel

yaitu :

 Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah

atasnya.

 Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang

menyebabkan kulit menjadi keras, dan kering.

 Stratum lusudim merupakan lapisan yang transparan.

 Startum komeum merupakan lapisan yang paling luar.

Gambar 3 : Kulit dan bagian-bagianya

b. Mekanisme kulit

Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas,

dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang akan di

teruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan di olah,

11
Panca Indera

akibatnya kita merasakan adanya suatu rangsangan. Otakpun

memerintahkan untuk tubuh menanggapi rangsang tersebut.

c. Kelainan pada kulit

Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu

berhubungan dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kulit

mudah terluka serta terserang jamur dan bibit penyakit larutnya.

1. Jerawat : mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan

dada. Penyakit ini timbul karena ketidakseimbangan hormon

dan kulit yang kotor. Anak-anak yang memasuki masa remaja

serta orang-orang yang memiliki jenis kulit berminyak sangat

rentan terhadap jerawat.

2. Panu : di sebabkan oleh jamur yang menempel di kulit.

3. Kudis : kudis nampak di kulit sebagai saluran bulatan putih

bersisik.

4. Skabies : penyakit ini disebabkan oleh parasit insecta yang

sangat kecil.

( Mikrajuddin,dkk,2007 )

4. Indra pengecap ( lidah )

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang

dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan

menelan.

a. Bagian- bagian lidah

12
Panca Indera

Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat

pada tulang hyoidues, tulang rangka bawah dan processsus

styloedues. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya

tonjolan yang disbut papila. Terdapat 3 jenis papila yaitu :

1. Papila fliformis berbentuk seperti jamur

2. Papila sikumvalata berbentuk bulat

3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir

papila terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap

berfungsi sebagai reseptor sedangkan sel penyokong berfungsi

menampung bagian-bagian lidah :

1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.

2. Bagian pinggir lidah fungsinya untuk mengecap rasa asin

dan asam.

3. Bagian belakang / pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa

pahit.

Gambar 4 : Lidah dan bagian- bagiannya

b. Mekanisme kerja lidah

13
Panca Indera

Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam

mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap otak.

Selanjutnya, otak menaggapi rangsangan tersebut sehingga kita

dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.

c. Kelainan pada lidah

1. Oral condidosis, penyebabnya adalah jamur yang disebabkan

candida abicaus, gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup

lapisan putih yang dapat di cerna.

2. Tropic glosititis

3. Geografic tongue

4. Fissuered tangue ( Syaifuddin,1997 )

5. Indra pembau ( Hidung )

Indra penciuman manusia dapat mendeteksi 2000-4000 bau yang

berbeda. Indra pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat

pada permukaan dalam hidung yaitu pada lapisan lendir bagian atas.

Reseptor penciuman tidak bergerombol seperti tunas pengecap

a. Bagian-nagian hidung

1. Rongga hidung ( Nasal cavity)

Berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar tenggorokan,

menuju paru-paru. Rongga hidung ini dihubungkan dengan

bagian belakang tenggorokan.

14
Panca Indera

2. Mucous membrane

Berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian

ini membuat mucus ( lendir atau ingus ) yang berguna untuk

menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya

yang dapat merusak paru-paru.

Gambar 5 : Hidung dan bagian-bagianya

b. Meknisme kerja hidung

Yaitu mendeteksi zat yang melepaskan molekul di udara. Diatas

rongga hidung terdapat plfactory ephitellum yang sangat sensitif

terhadap molekul-molekul bau karena ini jumlahnya sangat banyak

ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau terhadap reseptor sinyal akan

dikirim ke the factory bulb melalui saraf alfactory.

c. Kelainan pada hidung

1. Angio juvenil

Tumor jinak pada hidung belakang atau tenggorokan bagian atas

( nasofaring ) yang mengandung pembuluh darah.

2. Papilama juvenil

15
Panca Indera

Tumor jinak pada kotak suara ( laring ), yang disebabkan oleh

virus.

3. Rhinitis Allergia

4. Sinustris

5. Salesma dan Influenza

6. Anosmia

Gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan

untuk membau. Disebabkan oleh beberapa faktor cedera.

(Rukmana,Rahmat.1994).

16
Panca Indera

B. Klasifikasi Tumbuhan

1. Asam Jawa ( Rukmana.1994 )

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Caisalpinioldeae

Ordo : Rabales

Famili : Fabaraceae

Genus : Tamarindus

Spesies : Tamarindus indica

2. Bawang Merah ( Rukmana.1994 )

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Lilidae

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus :Allium

17
Panca Indera

Spesies : Allium cepa var.Aggregatum L.

3. Bawang Putih ( Rukmana.1994 )

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Trachobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Lilidae

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies :Allium sativum L.

4. Cabai ( Tjikrosoepomo,1988)

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanes

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum L.

18
Panca Indera

5. Jeruk Nipis ( Tjikrosoepomo. 1988 )

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rukaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurankiofolia

C. Uraian Bahan

1. Aquadest ( Dirjen POM.1979 )

Nama Resmi : AQUA DESTILATA

Nama Lain : Air suling

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Eter ( FI.Edisi III.66 )

Nama Resmi : AETHER ANASTHETICUS

Nama Lain : Eter anastesi, eloksiterana

RM / BM : C4H10O / 74,12

19
Panca Indera

Pemerian : Cairan trasnparan, tidak berwarna, bau, khas, rasa

manis, Atau membakar, sangat mudah terbakar

Kelarutan : Larut dalam bagian air, dapat bercampur dengan

eter ( 95 % ) dengan kloroform p.minyak lemak dan

minyak Aksri.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai anastesi umum

3. Kloroform ( FI.Edisi III.151 )

Nama Resmi : CHOLOROFORNUM

Nama Lain : Kloroform

RM / BM : CHCl13 / 119,38

Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau, khas,

rasa Manis, dan membakar kelarutan, larut dalam

lebih Kurang 200 bagian air, mudah larut dalam

etanol mutlak Pelarut, dalam minyak aksiri dan

dalam minyak lemak.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4. Natrium Klorida / NaCl ( FI.Edisi III : 584 )

Nama Resmi : NATRI CHLORIDUM

Nama Lain : Natrium Klorida

RM / BM : NaCl / 40

Pemerian : Hablur bentuk kubus berwarna putih, rasa asin

Kelarutan : mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam

20
Panca Indera

Etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Persyaratan kadar : Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak

lebih dari 101,0 % NaCl dihitung terhadap zat yang

dikeringkan.

Keguanaan : Sebagai sampel.

21
Panca Indera

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Alat :

1. Gela Kimia

2. Kertas Aluminium Foil

3. Label

4. Penggaris

5. Pisau

6. Termometer suhu badan

7. Timba ( Gayung )

B. Bahan :

1. Aquadest

2. Asam Jawa

3. Bawang Merah

4. Bawang Putih

5. Cabai

6. Es Batu

7. Eter

8. Garam ( NaCl )

9. Gula Merah

10. Jeruk Nipi

22
Panca Indera

11. Kloroform

12. Metanol

C. Prosedur kerja

1. Indera pengecap

a. disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. ditutup mata probandus menggunakan penutup mata

c. dioleskan bahan percobaan gula merah, jeruk nipis, asam jawa,

cabai dan garam

d. ditanyakan rasa dari setiap dari setiap bahanpercobaan

e. dicatat hasil tingkat kepekaan indera pengecap pada probandus.

2. Indera penciuman

a. disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. ditutup mata probandus menggunakan penutup mata

c. dicium bawang putih, bawang merah, etanol, eter, kloroform pada

probandus

d. ditanyakan bau bahan apa yang diberikan pada probandus

e. dicatat hasil tingkat kepekaan indera penciuman probandus

3. indera peraba

a. disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. dimasukan tangan kanan kedalam wadah yang berisi air dingin.

Lalu dicatat hasil pengamatan

23
Panca Indera

c. dimasukan tangan kiri kedalam wadah yang berisi air panas, lalu

dicatat hasil pengamatan

d. dimasukan kedua tangan kedalam wadah yang berisi air hangat lalu

dicatat hasil pengamatan.

e. Ditiup punggung tangan, kemudian dicatat sensasi yang dirasakan

f. Dibasahi punggung tangan dengan air, kemudian ditiup lalu dicatat

sensasi yang dirasakan.

24
Panca Indera

BAB IV

HASIL DAN DATA PENGAMATAN

A. Data Pengamatan

1. Perasa / Pengecap ( Lidah )

NO Probandus Bahan Tempat Kepekaan Dalam

Membedakan Bahan

Tinggi Sedang rendah

1. Lisnawati Garam -

Jeruk nipis  -

Gula merah -

Cabai -

Asam cuka -

2. Penciuman ( Hidung )

No. Probandus Tempat kepekaa n dalam membedakan

bahan

Tinggi Sedang Rendah

1. irnila Eter -

Alkohol -

Kloroform -

B.putih -

B.merah -

25
Panca Indera

3. Peraba ( Kulit )

No. Perlakuan Perasaan Ket.

1. Tangan kanan di dinginl Pada saat tangan

masukan ke air dingin dimasukan keair dingin,

maka akan terasa dingi.

Jadi kulitnya keadaan

normal

2. Tangan kiri di panas Hal ini terjadi ketika air

masukan ke air panas panas mengenai kulit,

maka akan terasa panas

dan berarti kulit dalam

keadaan normal

3. Kedua tangan di Tangan kiri terasa Hal ini terjadi karena


karam, dantangan sebelumnya tangan kiri
masukan ke air hangat kanan terasa kram dimasukan dalam air
dan lembali normal. panas dan tangan kanan
dimasukan kedalam air
dingin.

No. Perlakuan Perasaan Ket.

1. Punggung tangan hangat Hal ini terjadi karena,

ditiup dengan mulut nafas yang dihembuskan

terasa panas

2. Punggung tangan di dingin Hal ini dipengaruhi oleh

basahi, lalu ditiup air yang ada pada

26
Panca Indera

punggung tangan

3. Punggung tangan di Sangat dingin Hal ini dikarenakan oleh

basahi alkohol, eter, adanya alkoholpada

kloroform, lalu ditiup punggung tangan, maka

terasa sangat dingin.

B. Pembahasan

Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk

menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganiya

merupaka alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indera

menuju keotak dimana perasaan ini ditafsirkan. Panca indera meliputi

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba.

Panca indera terbagia atas lima yang dimana memiliki fungsinya

masing-masing, yaitu : 1). Indera penglihatan (mata), mata adalah

indera penglihatan yang menerima sebuah rangsangan berupa cahaya.

Mata memiliki fungsi melihat ingkungan sekitar dalam bentuk gambar,

benda-benda yang ada disekitarnya. 2). Indera pendengar (Telinga).

Telinga adalah indera pendengar yang menerima sebuah rangsangan

berupa suara. Telinga memiliki fungsi untuk mendengar suara yang

adadisekitar kita, dan berfungsi sebagai alat keseimbangan, 3). Indera

penciuman (Hidung), Hidung adalah indera penciuman yang menerima

rangsangan bau disekitar kita. Hidung meliliki fungsi untuk

mengetahui bau atau aroma yang berada disekitar kita, dan untuk

27
Panca Indera

mendeteksi rangsangan zat kimia dalam bentuk gas diudara, 4), indera

pengecap (Lidah), Lidah adalah indra pengecap yang menerima

rangsangan dari makanan yang kita makan. Lidah memiliki fungsi

untuk merasakan rangsangan rasa dari makanan yang masuk kedalam

mulut kita, yang dimana lidah dapat mengenali beberapa macam rasa

seperti manis, asin, pahit, dan asam, 5). Indra peraba (Kulit), Kulit

adalah indera peraba yang dimana terhadap sebuah reseptor yang peka

terhadap sebuah rangsangan fisik. Kulit memiliki fungsi untuk

menerima sebuah rangsangan temperatur suhu, sentuhan, sakit

tekanan, tekstur dan lain sebagainya.

Meksnisme dari macam-macam panca indera yaitu: 1). Indera

penglihatan (mata), sumber cahaya masuk kedalam mata melalui

kornea kemudian melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris, lalu

dibiarkan oleh lensa, kemudian terbentuknya bayangan diretina yang

bersifat nyata terbalik diperkecil, kemudian sel batang dan sel kerucut

meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik, kemudian otak

membalikan lagi bayangan yang terlihat diretina, lalu objek terlihat

sesuai dengan aslinya. 2). Indera pendengaran (Telinga), gelombang

bunyi yang masuk kedalam telinga luar mengahntarkan kegendang

telinga, kemudian getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang

pendengaran kejendela oval, kemudian getaran struktur koklan pada

jendela awal di teruskan ke cairan limfa yang ada di saluran tengah

menggerakan membran basiller yang akan menggetarkan sel-sel

28
Panca Indera

rambut keatas dan kebawa, ketika rambut-rambut sel menyentu

membran tektorial maka akan terjadi rangsanggan (implus), kemudian

getaran membran tektorial dan membran basiller akan menekan sel

sensor pada organ korti dan kemudian menghasilan impuls yang di

kirim ke pusat pendenggar di dalam otak melalui pendengar didalam

otak melalui sifat pendenggar. : 3). Indra penciuman (hidung),

rangsanggan (bau) masuk ke dalam lubang hidung melalui udara yg

awalnya di saring oleh bulu-bulu hidung terlebih udara yang

menggadung kotoran akan di bersikan sementara kotoran menempel di

dinding hidung dan menggendap menjadi kotoran hidung , kemudian

udara yang menggandung rangsangan bau ini masuk kedalam,

Ipetelium alfaktori kemudian rangsangan bau menghantarkan mukosa

alfaktori yang terbentuk seperti cairan atau mukus dan kemudian

menghantarkan saraf alfaktori, kemudian rangsangan yang mengantar

tadi disampaikan ketalamus dan lalu menuju hipotalamus yang ada

diotak, kemuadian otak daerah difektori hipotalamus (kortesk

serebrum), dan menangkap bau lalu menerjamahkannya berdasarkan

memori atau menghadirkan memori baru dalam otak, untuk digunakan

ketika suatu nanti mencium bau yang sama, 4). Indera pengecap

(Lidah), makanan masuk kedalm mulut melalui proses pelumasan

dengan air ludah dan mengecapkan zat kimia, makanan akan larut

bersama dengan air ludah, zat kimia akan mengenai papila lidah yang

berisi banyak sel saraf, pengecap sel saraf merubah rangsangan kimia

29
Panca Indera

menadi implus, implus akan disalurkan menuju otak dan lidah, otak

memberikan respon terhadap rasa dari makanan tersebut (manis, asam,

pahit dan asin) dan 5). Indera peraba (Kulit), rangsangan kulit

misalnya memegang air dingin, dicubit, disentuh dll, akan diterima

oleh reseptor penerima rangsangan yang terletak dibwah permukan

kulit, kemudia diteruskan ketepi saraf, lalu masuk kedalam susunan

sarafpusat disum-sum tulang belakang, kemudain stimulusditeruskan

keatas sampai kethalamus (pusat utama penyebaran implus-implus

sensorik yang berperan penting dalam proses/ mengelolah informasi

sensorik ini ), kemudian dari sini stimulus dikirimkan kepusat sensorik

di otak besar yang disebut kortejs sensorik.

Berdasarkan dari pengamatan didaptlan hasil bahwa tingkat

kepekaan indera pengecapan pada probandus untuk bahan garam dan

gula merah tinggi, sedangkan untuk bahan jeruk, cabe dan asam jawa

sedang.

Pada pengematan indera penciuman didapatkan hasil bahwa

kepekaan pada probandus untuk bahan bawang merah dan eter tinggi.

Pada pengamatan indera peraba didapatkan hasil bahwa kepekaan

pada probandus tangan kanan dimasukan kedalam air dingin maka

terasa dingin,hal ini terjadi karena air dingin mengenai kulit maka

terasa dingin. Kemudian tangan kiri dimaksukan keair panas maka

terasa panas, hai ini terjadi karena air panas mengenai kulit maka

terasa panas dan bererti kulit dalam keadaan normal. Kemudian kedua

30
Panca Indera

tangan dimasukan kedalam air hangat maka terasa pada tangan kiri

terasa kram dan tangan kanan terasa kram dan kembali normal, hal ini

terjadi karena sebelumnya tangan kiri dimasukan dalam air panas dan

tangan kanan dimasukan kedalam air dingin. Kemudian punggung

tangan ditiup dengan mulut terasa hangat, hal ini terjadi karena nafas

yang dihembuskan terasa panas. Kemuadian punggung tangan dibahasi

oleh air lalu ditiup terasa dingin, hal ini karena dipengarihu oleh air

yang ada pada punggung tangan. Dan kemudia punggung tangan

dibasahi oleh alkohol lalu ditiup terasa sangat dingin, hal ini

dikarenakan oleh adanya alkohol pada punggung tangan maka terasa

sangat dingin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepekaan pada indera

pengecapan pada jeruk karena adanya senyawa asam sitrat, asam

amino dan minyak atsiri. Pada asam jawa yaitu karena adanya 8-14%

asam terlarut 30-40% gula, serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium

bitaerat. Pada cabai yaitu karena adanya zat kopsaisin. Pada

garamkarena dilihat dari bahan utama pembuatannya dari air laut yang

dimana air laut terasa asin. Dan pada gula merahkarena terkandung 4

mg zat besi, 90 mg kalsium, dan yang dimana gula merah terbuat dari

cairan hasil sedapan dari bunga pohon family pulma atau aren.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepekaan pada indera

penciuman ialah usia, kesehatan organ dan reseptor, suhu lingkungan.

Pada bawang putih karena adanya senyawa allicin. Pada bawang

31
Panca Indera

merah karena adanya senyawa flavonglikosida, dan minyak atsiri. Pada

kloroform, alkohol dan eter karena adanya senyawa eugenol.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepekaan indera peraba

ialah karena adanya kulit, yamg dimana kulit terbagi atas tiga yaitu

bagian terluar epidermis, dermis dan subkutan. Dimana epidermis

untuk mendeteksi sentuhan.

Faktor-faktor yang memepengaruhi kesalahan dalam laboratorium

yaitu kurang telitinya, kurang memeperhatikan waktu.

32
Panca Indera

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan :

1. Pada indera pengecap nama probandus lisnawati rata-rata memiliki tingkat

kepekaan dalammembedakan bahan yaitu pada jerruk nipis tingkat

kepekaan sedang; pada garam tingkat kepekaannya sangat tinggi, pada

cabe tingkat kepekaanya sedang, pada asam tingkat kepekaanya sedang

dan pada gula merah tingkat kepekaannya juga sangat tinggi.

2. Pada indera penciuman nama probandus irnalis rata-rata memiliki tingkat

kepekaan dalam membedakan bahan yaitu pada bawang merah tingkat

kepekaannyatinggi, pada bawang putih tingkta kepekaannya sedang, pada

alkohol sedang dan pada eter sangat tinggi.

3. Pada indera peraba nama probandus irnalia pertama pada saat tangan

kanan dimasukan keair dingin akan terasa dingin, dan dilanjutkan dengan

tangan kiri dimasukan kedalam air panas akan terasa panas, kitiga kedua

tangan dimasukan kedalam air hangat tangan kiri terasa kram dan tangan

kanan terasa keram tapi kembali normal, ke empat punggung tangan ditiup

dengan mulut terasa hangat, kelima punggung tangan dibahasi oleh air lalu

ditiup dan terasa dingin dan terakhir punggung tangan dibasahi oleh

alhkohol lalu ditiup dan terasa sangat dingin.

33
Panca Indera

B. Saran

Dalam praktikum diharapkan agar kebersihan lebih diperhatikan agar

dapat memberi kenyamanan pada praktikan, dan kalau bisa datangnya

lebih tepat waktu dan tegas.

34
Panca Indera

DAFTAR PUSTAKA

Chambheel.2004.Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem,

Dirjen.POM.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Depkes RI.J akarta.

Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta.

Vilee.1999.Anatomi Fisiologi Manusia.

Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Kurniawati, Wahyu.2008.Fungsi Alat Indra.

Penerbit Erlangga : Jakarta.

Mikrajuddin, dkk.2007.Kelainan Pada Mata Dan Hidung.

ITB: Bandung.

Syarifuddin, Drs.H.1997.Mekanisme Pendengaran Dan Alat Indra Untuk

Keperawatan.Buku Kedokteran EGC.Jakarta.

Rukmana, Rahmat.1994.Klasifikasi Bawang Merah Dan Bawang Putih:

Jakarta: Erlangga

Tjikrosoepomo, Gembong.1988.Taksonomi Tumbuhan.

Gadjah Mada UniversityPress.Yogyakarta.

35

Anda mungkin juga menyukai