Anda di halaman 1dari 7

Sistem Indra Ringkasan

Nama: Titan Fadillah Makalinggang


Kelas:XI MIPA 3

Sistem Indra

Salah satu komponen sistem saraf untuk menanggapi adanya rangsang adalah reseptor.
Organ pada tubuh kita yang dapat menerima rangsang adalah indra. Dimana indra ini
berfungsi untuk menerima rangsang yang berasal dari luar tubuh. Alat indra pada
manusia disebut juga sebagai panca indra karna terdapat lima indra di dalam tubuh
kita.

1. Mata (Indra Penglihatan)

Mata merupakan salah satu organ dari indra yang berfungsi untuk melihat kondisi
sekitar dalam visualisasi gambar, sehingga dengan adanya mata kita dapat mengetehui
berbagai benda yang ada di sekitar dengan cepat.

Mata merupakan indra penglihat yang mendapatkan rangsangan berupa cahaya


(fotooreseptor). Mata sendiri terdiri dari beberapa susunan yaitu alat tambahan mata,
bola mata, otot bola mata, dan saraf optik II.

Alat tambahan mata berfungsi untuk melindungi mata dari berbagai gangguan yang
ada di lingkungan sekitar.

Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari tetesan keringat, kelopak mata untuk
melindungi mata dari benturan, serta bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari
debu kotoran serta sinar cahaya yang kuat.

 - Struktur Mata

A. Kornea : adalah bagian mata berupa jaringan transparen yang berbentuk kubah
dan membentuk bagian depan mata. Berfungsi untuk menerima sebuah rangsangan
berupa cahaya serta langsung meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam

B. Iris : sebagai bagian mata yang memberikan warna pada mata. Terdiri dari otot-
otot yang membantu pupil untuk dapat membesar dan mengecil. Memiliki fungsi
sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya sebuah cahaya yang masuk ke mata.
C. Pupil : sebagai titik atau bulatan hitam di bagian tengah mata. Berfungsi sebagai
celah agar cahaya bisamasuk ke mata.Ukuran pupil diatur oleh iris yang akan
membuat pupil mengecil saat terpapar cahaya yang terlalu silau atau berlebih.

D. Aqueous Humor : Cairan beningdibelakang kornea, berfungsi membantu


penyaluran nutrisi ke jaringan-jaringan di mata.

E. Lensa Mata : didukung oleh otot muskulus siliaris (otot daging melingkar).
Apanila otot ini mengalami kontraksi (saat memfokuskan objek) akan terjadi
perubahan ukuran lensa (menebal atau menipis). Kemampuan lensa mata
memfokuskan objek disebut daya akomodasi mata. Fungsi lensa mata adalah
mengatur fokus cahaya sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina.

F. Vitreous : memiliki struktur yang seperti jeli dan mengisi bagian belakang mata
serta berperan untuk mempertahankan bentuk mata dan menahan retinaagar tetap pada
tempatnya.

G. Sklera : bagian jaringanberwarna putih dan keras yang melingkupi keseluruhan


mata. Sklera berperan sebagai tempat melekatnya otot-otot mata yang membuat mata
bisa bergerak.

H. Koroid : merupakan membran berwarna cokelat tua yang terletak di antara sklera
dan retina.

I. Retina : merupakan lapisan mata yang terdalam. Bagian ini adalah yang paling
sensitif terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Fungsi
bintik kuning paada retina adalah untuk menerima cahaya dan meneruskannya ke otak.
Retina berisi reseptor untuk menerima rangsang cahaya sehingga reseptor ini disebut
fotoreseptor yang terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang berfungsi untuk
menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna. Rangsangan cahaya ini diterima
oleh rodopsin. Rodopsin inilah yang peka terhadap rangsangan cahaya. Apabila
cahaya yang masuk berlebih, rodopsin akan berkurang. Sebaliknya, apabila cahaya
yang masuk kurang, rodopsin akan terbentuk kembali. Proses terbentuknya rodopsin
membutuhkan waktu adaptasi sehingga terkadang mata akan erasa kabur pada proses
adaptasi itu berlangsung. Sel kerucut mengandung pigmen yang disebut sebagai
iodopsin. Terdapat tiga jenis sel kerucut berdasarkan kepekaanya. Dari kombinasi tiga
jenis seltersebut, mata dapat menerima rangsangan warna dari spektrum merah hingga
ungu.

J. Bintik Buta : bagian retina yang tidak terdapat sel batang maupun sel kerucut.

K. Saraf Optik : Saraf yang erdapat pada sel batang dan kerucut dalam bintik kuning
retina saraf optik nin akan meneruskan rangsang cahaya meniru ke otak dan
memberikan kesan visual.

 - Mekanisme melihat

Cahaya yang masuk ke mata diteruskan menuju aqueous humor kemudian menuju
pupil kemudian ke lensa, di bagian lensa di teruskan ke vetreous humor kemudian
diteruskan lagi ke retina, selanjutnya diteruskan ke optik dan yang terakhir menuju
otak untuk menerjemahkan cahaya menjadi sebuah gambar

 - Kelainan pada Mata

A. Miopi (rabun jauh), yaitu seorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak
jauh. Disebabkan karena lensa mata cenderung mencembung sehingga bayangan
benda jauh di depan retina, dibantu dengan kacamara lensa cekung.

B. Hipermetropi (rabun dekat), yaitu seorang yang tidak dapat meihat benda yanagg
berjarak dekat. Disebabkan karena lensa mata cenderung mempih sehingga bayangan
benda jatuh dibelakang retina, dibantu dengan kacamata lensa cembung.

C. Presbiopi adalah seorang yang tidak dapat melihat benda berjarak dekat maupun
jauh. Biasanya terjadi pada manusia berusia lanjut (lansia).

D. Astigmatis, ketidakaturan lengkung-lengkung permukaan kornea mata yang


mengakibatkan cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat
dibantu kacamata silinder/operasi refraktif.

E. Katarak, adalah kerusakan mata yang disebabkan lensa mata tertutup lapisan kapur
sehingga penglihatan menjadi buram. Katarak umumnya terjadi pada usia lanjut.

F. Hemeralopi (rabun senja), umumnya dialami seseorang yang berusia lanjut. Tidak
dapat melihat pada saat senja hari atau pada saat cahaya berkurang.

G. Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat
membedakan warna. Sesuatu yang dapat dilihat hanyalah yang berwarna hitam, abu-
abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan.

2. Telinga (Indra Pendegaran)

Telinga adalah organ indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di
lingkungan kita.

Telinga merupakan indra pendengaran yang memperoleh rangsangan berupa suara


(fonoreseptor). Tak hanya itu, telinga juga memiliki fungsi lain yakni sebagai organ
alat keseimbangan badan.

 - Struktur Telinga
A. Telinga bagian luar yaitu terdiri dari ubang telinga, liang pendengaran, dan daun
telinga.

B. Telinga bagian tengah yaitu terdiri atas gendang telinga, 3 tulang pendengar
( martil, landasan dansanggurdi) serta saluran eustachius

C. Telinga bagian dalam yaitu terdiri atas alat keseimbangan tubuh, tiga saluran
setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan yang terakhir adalah
rumah siput atau disebut juga koklea.

 -Fungsi Bagian – bagian Indra Pendengar

A. Daun telinga,lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi sebagai tempat


untuk menangkap sekaligus mengumpulkan suatu gelombang bunyi yang
diterima.

B. Gendang telinga memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima sebuah


rangsang berupa bunyi sekaligus meneruskannya langsung menuju ke bagian
yang lebih dalam.

C. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) memiliki fungsi
sebagai tempat untuk memperkuat sebuah getaran dan juga meneruskannya
langsung menuju ke rumah siput atau koklea

D. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea
(rumah siput) memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengubah impuls serta
diteruskan menuju otak. Pada Tiga saluran setengah lingkaran juga memiliki
fungsi lain sebagai penjaga keseimbangan tubuh.

E. Saluran eustachius memiliki fungsi sebagai tempat untuk menghubungkan suatu


rongga mulut dengan telinga yang berada di bagian luar.

 -Cara Kerja Telinga

Getaran yang ditimbulkan oleh suara ditangkap oleh daun telinga kemudian
diteruskan ke saluran telinga lalu ke gendang telinga kemudian diteruskan lagi
menuju tiga tulang pendengaran kemudian ke rumah siput lalu menuju sel-sel rambut
dalam organ korti kemudian diteruskan lagi ke sel saraf audiotori dan yang terkahir
menuju otak

3. Kulit (Indra Peraba)

 -Fungsi Indra Peraba

A. Mekanoreseptor : peka terhadap tekanan, pukulan, pijatan.


B. Termoreseptor: peka terhadap rasa panas atau dingin.
C. Kemoreseptor: peka terhadap suasana/rasa asam, basa atau garam.
D. Reseptor nyeri/sakit: berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh.
 - Struktur Kulit

A. Korpus Ruffini: ujng saraf/reseptor rangsang rasa panas.


B. Korpus Krause : Ujung rasarf/reseptor rangsang rasa dingin.
C. Korpus Meisner: Ujung saraf/reseptor peka terhadao sentuhan.
D. Korpus Paccini: ujung saraf/reseptor peka terhadapat tekanan kuat.
E. Lempeng Merkel: Ujung saraf/reseptor peka terhadap sentuhan/tekanan ringan.
F. Ujung saraf yanpa selaput: ujung saraf/reseptor peka terhadap nyeri.

4. Lidah (Indra Pengecap)

Lidah merupakan salah satu dari jenis indra yang memiliki fungsi untuk merasakan
rangsangan berupa rasa dari suatu benda atau makanan yang masuk ke dalam mulut.

Lidah dapat merespon rangsangan tersebut sehingga menghasilkan berbagai rasa


seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin.

Di dalam lidah terdapat dua kelompok otot yang berbeda, yaitu otot intrinsik yang
berfungsi untuk melakukan sebuah gerakan halus serta otot ekstrinsik yang berfungsi
untuk melakukan sebuah gerakan kasar ketikan sedang mengunyah atau menelan dan
mengaitkan lidah pada bagian disekitarnya
Pada bagian lidah bila kita perhatikan terdapat banyak sekali bintil-bintil, bintil
tersebut merupakan papila atau ujung saraf pengecap.

Dalam setiap bintil tersebut memiliki perannya masing-masing untuk peka terhadap
rasa tertentu berdasarkan letaknya di dalam lidah, diantaranya pada pangkal lidah
berfungsi untuk mengecap rasa pahit, tepi lidah sebagai pengecap rasa asin, serta
ujung lidah untuk mengecap rasa manis.

Pada permukaan lidah yang ditutupi oleh tiga macam papila yakni diantaranya :

A. Papila sirku valata


B. Papila filiformis
C. Papila Fungiformis

5. Hidung (Indra Hidung)

Hidung merupakan sebuah organ indra yang berfungsi untuk mengenali kondisi
sekitar dengan suatu aroma atau bau yang dihasilkan.

Serabut-serabut yang terdapat pada hidung merupaka saraf penciuman yang letaknya
di bagian atas selaput lendir hidung.

Serabut-serabut tersebut bernama olfaktori yang memiliki fungsi untuk mendeteksi


setiap rangsangan dari setiap zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).

 -Struktur Hidung

A. Lubang hidung memiliki fungsi sebagai tempat keluar masuknya sebuah udara

B. Rambut hidung memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyaring udara yang
masuk ke hidung ketika bernafas

C. Selaput lendir memiliki fungsi sebagai tempat menempelnya kotoran yang ada di
hidung serta sebagai indra pembau.

D. Serabut saraf memiliki fungsi sebagai tempat untuk mendeteksi zat kimia berupa
gas yang ada pada udara pernapasan
E. Saraf pembau memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengirimkan bau-bauan
menuju bagian otak.

 -Mekanisme HIdung

Rangsangan berupa bau yang diterima lubang hidung diteruskan menuju ke epitelium
olfaktori yang kemudian diteruskan kembali ke mukosa olfaktori lalu ke saraf
olfaktori kemudian menuju ke talamus dan diteruskan lagi menuju hipotalamus
hingga pada akhirnya diteruskan menuju otak.

Anda mungkin juga menyukai