BAB I
MINERALOGI
ASISTEN : Alvita Maharani
Mineral adalah ?
Mineral adalah bahan padat yang secara struktural homogen
mempunyai ,komposisi kimia tertentu,dibentuk dari proses
alam yang anorganik. (D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972)
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di
alam terbentuk secara anorganik,mempunyai komposisi kimia
pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang
tersusun teratur .
(L.G Berry dan B.Mason,1959)
Zat non-organik padat yang terbentuk secara alamiah, terdiri
atas unsur atau senyawa unsur-unsur; mempunyai
susunan/komposisi kimia tertentu dan struktur internal kristal
beraturan (Kesimpulan para Ahli)
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Siklus Magma-Batuan
Klasifikasi Mineral
Berzelius telah mengklasifikasikan mineral menjadi 8 golongan
berdasarkan kandungan dan sifat kimianya, yaitu sebagai berikut:
1. Native (murni) Emas, perak, tembaga, intan, dll.
2. Sulfida Galena, pirit, kalkopirit, dll.
3. Oksida dan hidroksida Korundum, hematit, gutit, dll.
4. Halida Halit, flourit, slivit, dll.
5. Karbonat Kalsit, aragonit, dolomit, dll.
6. Sulfat Kromat, molibdenat dan tungstat barit, gipsum,
krokoit, dll.
7. Fosfat Arsenat, vanadat, xenotim, apatit, dll.
8. Silikat Kuarsa, feldspar, olivin, dll.
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Deret Continous
Mengambarkan pembentukan mineral plagioclase
(anorithite,bytownite,labradorite,andesine,oligoclass,albite)
Deret Discontinous
Mengambarkan pembentukan mineral
(Olivine,pyroxene,amphibole,biotite)
Kesimpulan DRB
Deret bowen adalah deret yang menjelaskan urutan
pengkristalan magma berdasarkan temperature
pembentukan magma tersebut. Dimana pembentukan
magma ini ditentukan berdasarkan pada derajat
kristalisasi dan lama pendinginan magma, dan
berpengaruh pada sifat yang akan dibawa oleh mineral
yang terbentuk. Komposisi kimia, reaksi unsur, dan proses
keterbentukannya mineral menjadi jawaban mengapa
terdapat deret kontinyu dan deret diskontinyu pada deret
bowen. Dengan mempelajari deret bowen kita dapat
menentukan apakah suatu mineral dapat berasosiasi
dengan mineral lain.
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Sifat-Sifat Mineral
3 Diantaranya yaitu :
SIFAT OPTIS
SIFAT KIMIA
SIFAT FISIK
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Itu berarti jika suatu benda tidak tergores oleh kuku manusia namun
dapat di gores oleh kawat tembaga berarti kekerasanya berkisar di 2,5-3
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
4.Gores (Streak)
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5.Belahan
1. Sempurna (perfect), bila bidang belahan sangat rata
2. Baik (good), bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang
sempurna karena masih dapat pecah kearah yang lain
3. Jelas (distinct), bidang belah jelas tapi tidak begitu rata dan
dapat pecah kearah lain dengan mudah
4. Tidak jelas (indistinct), dimana kemungkinan untuk
membentuk belahan dan pecahan akibat adanya tekanan
adalah sama besar
5. Tidak sempurna (imperfect), bidang belah sangat tidak rata,
sehingga kemungkinan untuk membentuk belahan sangat kecil
dibandingkan untuk membentuk pecahan
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BELAHAN SEMPURNA
(DOLOMIT DAN KALSIT)
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
6.Pecahan
Konkoidal, dimana pecahan seperti kulit bawang
(Quartz,Zirkon,Obsidian)
Hackly, pecahannya seperti pecahan besi, tajam-tajam
(Gold,Silver,Platinum,Cooper)
Uneven, permukaan pecahnya kasar dan tidak
beraturan seperti kebanyakan mineral
(Calcite,Rutile,Orthoclase)
Even, bidang pecah agak kasar, tetapi kecil-kecil dan
masih mendekati bidang datar (Muscovite,Biotite,Talc)
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
7.Derajat Ketransparanan
• Sifat transparan dari suatu mineral tergantung kepada kemampuan mineral
tersebut men-transmit sinar cahaya ( berkas sinar ). Sesuai dengan itu, variasi
jenis mineral dapat dibedakan atas :
• Opaque mineral : Mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk
helaian yang amat tipis. Mineral-mineral ini permukaannya mempunyai kilauan
metalik dan meninggalkan berkas hitam atau gelap (logam-logam
mulia,belerang,ferric oksida )
• Transparant mineral : Mineral-mineral yang tembus pandang seperti kaca biasa
( batu-batu kristal dan ieland spar )
• Translusent mineral : mineral yang tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang
seperti kaca frosted ( Calsedon, Gypsum, dan kadang-kadang Opal ).
• Mineral-mineral yang tidak tembus pandang (non transparent) dalam bentuk
pecahan-pecahan (fragmen) tetapi tembus cahaya pada lapisan yang tipis
(feldspar)
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
8.Kilap
Terjadi jika pada mineral dijatuhkan cahaya refleksi. Beberapa kilap yang biasa
dipergunakan adalah sebagai berikut :
Kilap logam (metallic)
Kilap sub logam (sub metallic)
Kilap intan (adamantine)
Kilap kaca (vitreous)
Kilap damar (resineous)
Kilap lemak (greasy)
Kilap mutiara (pearly)
Kilap sutera (silky)
Kilap tanah (earthy)
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
9.Ketahanan
Tennacity merupakan sifat fisik mineral saat kita mematahkan,
menghancurkan, membengkokkan, memotong atau mengiris. Dan yang
termasuk ke dalam sifat dalam yaitu:
• Rapuh (brittle): mudah hancur namun biasa terpotong (kuarsa, pirit, kalsit)
• Mudah ditempa (malleable): bisa ditempa menjadi lapisan tipis (emas dan
tembaga)
• Dapat diiris (secitile): mampu diiris dengan pisau, hasil irisan sangat rapuh
(gypsum)
• Fleksibel: mineral dalam bentuk lapisan tipis, mampu dibengkokkan tanpa
patah namun jika sudah bengkok tidak dapat kembali ke bentuk semula (talk
dan selenit).
• Plastik: mineral dalam bentuk lapisan tipis,saat dibengkokkan dapat kembali
ke bentuk semula jika dihentikan tekanannya (muskovit).
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
• Bau
Melalui gesekan dan penghilangan dari beberapa zat yang bersifat volatile melalui
pemanasan atau melalui penambahan suatu asam, maka kadang-kadang bau ( odour ) akan
menjadi ciri-ciri yang khas dari suatu mineral.
• 1.Alliaceous : Bau seperti bawang, proses pereaksi dati aersenopirit akan
menimbulkan bau yang khas
• 2.Horse Radish Odour : Bau dari lobak kuda yang menjadi busuk ( biji selenit yang
dipanasi )
• 3. Sulphurous : Bau yang ditimbulkan oleh proses pereaksian pirit atau
pemanasan mineral yang mengandung unsure sulfide.
• 4.Bituminous : Bau seperti bau aspal
• 5. Fetid : Bau yang ditimbulkan oleh asam sulfide atau bau busuk
seperti telur busuk
• 6. Argiilaceous : Bau seperti lempung basah, seperti serpentin yang
mengalami pemanasan, bau kalau pyrargillite
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
(Yang dimaksud dengan mineral sekunder adalah mineral-mineral yang terbentuk dari
mineral utama akibat proses pelapukan, sirkulasi air atau larutan dan metamorfosa)
Mineral Tambahan
Beberapa mineral tambahan dari batuan
beku yaitu Zirkon, Sphen, Magnetit,
Ilmenit, Hematit, Apatit, Pirit, Rutil,
Korundum, Garnet.
PYRITE
GARNET
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2.RIOLIT
• Mineral utama : kuarsa, alakali felspar (sanidin)
• Mineral asesori : gelas, biotit, albit, magnetit, ilmenit
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
3.DIORIT
• Mineral utama : plagioklas (bitownit-andesin), hornblende
• Mineral asesori : magnetit, ilmenit, titanit, kuarsa
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
4.ANDESIT
• Mineral utama : plagioklas (labradorit-andesin), biotit
• Mineral asesori : magnetit, ilmenit, kuarsa, hornblende,
piroksen, gelas
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5.BASALT
• Mineral utama : plagioklas (labradorit-bitownit), piroksen
• Mineral asesori : magnetit, hematit, ilmenit, apatit, kuarsa,
olivine.
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
6.GABRO
• Mineral utama : plagioklas (labradorit-anortit), olivin, klino-
piroksen
• Mineral asesori : kromit, magnetit, ilmenit, apatit, titanit,
rutil.
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
7. PERIDOTIT
• Mineral utama : olivin, klino dan orto-piroksen
• Mineral asesori : kromit
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2. Mineral Felspar
Merupakan mineral penting dalam batuan beku, tetapi kurang jumlahnya jika dibandingkan dengan kuarsa
dalam batuan sedimen. Banyak terdapat dalam batuan sedimen sebagai komponen detritus (dalam
batupasir); sebagai mineral autigen dalam silt dan serpih, sedikit dalam gamping.
3. Mineral Mika
Mineral mika (Biotit dan Muskovit), terdapat dalam batuan sedimen sebagai klastika atau autigen. Biotit
karena kurang stabil dari muskovit, maka jarang diketemukan dalam batuan sedimen, umumnya lapuk
menjadi klorit kadang – kadang menjadi glaukonit.
4. Mineral Berat
Terdapat dalam jumlah kecil dalam batuan asalnya (Zircon, garnet, topaz, rutil, magnetit, dan lain – lain).
Mineral – mineral ini sebagian dapat tahan terhadap penghancuran pelapukan, abrasi atau proses pelarutan.
5. Mineral Lempung
Merupakan silikat alumina “Hidrated”, berbutir halus (kurang dari 0,005 mm). Dapat terbentuk sebagai
lempung residu oleh dekomposisi mineral asal, tetapi juga ditransportasikan dan diendapkan sebagai
sedimen.
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
8. Mineral Silika
Dapat berbentuk kuarsa, kalsedon atau opal. Kuarsa yang diendapkan secara kimia dalam batuan sedimen
adalah kuarsa yang bertemperatur rendah. Kalsedon dominan dalam rijang, berbentuk serabut dengan susunan
atom dari kuarsa. Opal mula – mula merupakan silika amorf.
9. Mineral Silikat
Hanya sedikit yang terbentuk karena pengendapan, kebanyakan terdapat dalam batuan sedimen sebagai residu
atau hasil pelapukan. Kedua – duanya ditransportasikan dan diendapkan secara mekanis. Silikat juga terbentuk
dalam batuan sedimen setelah pengendapan, misalnya felspar autigen, mika dan klorit.
10.Lain – lain, mineral – mineral lain yang mungkin terdapat dalam sedimen adalah fosfat, sulfida dan halida.
Mineral fosfat yang lazim adalah bersifat amorf, masif, oolitis, koloform, atau replacment dari kerang, tulang
dan sebagainya.
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TERIMA KASIH
THANKYOU
MERCI BEAUCOUP
DANKE
GRACIAS
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Responsi
1. Sebutkan urutan deret diskontinous DRB ?
2. Sebutkan sifat fisik mineral (Min 10)?
3. Apa definisi dari Mineral,Kristalisasi ?
4. Apa bedanya deret discontinue series dan
continue series pada DRB ?
5. Apa itu Diamagnetik,Paramagnetik,Forfiritik?
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jawab Cepat
(Rise your hand first !)
1. Apa itu Geologi ?
2. Apa itu mineralogy ?
3. Siapa penemu Deret Reaksi Bowen ?
4. Apa mineral akhir deret reaksi bowen ?
5. Salah satu mineral utama gabro adalah ?
LABORATORIUM GEOLOGI DASAR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BALIK LAGI
YA..