Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PETROLOGI

LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

Lembar Deskripsi Batuan Beku

JENIS BATUAN : Batuan Beku Ultrabasa

WARNA

Lapuk : Hitam

Segar : Hitam kehijauan

STRUKTUR : Masif

TEKSTUR

Kristalisasi : Holokristalin

Granularitas : Faneritik

Kemas

Bentuk Kristal : Euhedral

Relasi : Equigranular

KOMPOSISI MINERAL : Olivin 49,33 %

Piroksin 25%

Amphibol 15%

NAMA BATUAN : Peridotite (Fenton, 1940)

Peridotite (1955)

SIMBOL BATUAN :
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

3.2 Pembahasan.

3.2.1. Pengamatan 1

Warna segar merupakan yang alami dari suatu batuan dimana belum terjadi
kontak langsung atmosfer luar. Warna pada batuan ini memiliki warna segar yaitu
hitam kehujauan. Di samping itu warna pada batuan juga terdapat juga warna lapuk.
Warna lapuk yaitu warna batuan yang sudah terkontaminasi oleh atmosfer luar
sehingga intentitasnya warnanya berubah warna lapuk dari batuan ini adalah hitam.

Jenis batuan yang dimaksud sesuai kandungan SiO2 (Silika) menurut ( C.L.
Hugnes, 1962). Dan dalam klasifikasi batuan beku dimana batuan ini merupakan
jenis batuan beku ultrabasa. Dimana kandungan SiO2 kurang dari 45% Kristalinitas
pada batuan beku tergantung dari proses pembekuan itu sendiri. Bila pembekuan
magma berlangsung maka akan terdapat cukup energi pertumbuhan kristal pada saat
melewati perubahan fase dari cair ke padat sehingga akan terbentuk kristal yang
berukuran besar. Bila penurunan suhu relatif cepat maka kristal yang dihasilkan
magma terjadi sangat cepat maka kristal tidak akan terbentuk karena sangat cepat maka
kristal tidak akan terbentuk karena tidak ada energi yang cukup untuk penggantian dan
pertumbuhan kristal sehingga akan dihasilkan gelas. Tinggat kristalinitas batuan beku
dapat di bagi menjadi tiga yaitu holokristalin, hipokristalin, dan holohyalin. Pada
batuan ini yaitu holokristalin yaitu pada batuan ini tersusun oleh semua kristal.

Granularitas dalam batuan beku mengukur derajat keasaman ukuran butir dari
kristal penyusun batuan. Granularitas terbagi atas tiga, yaitu porfiritik
(Fanerororfiritik dan Porfiroafanitik), Afanitik, dan Faneritik). Pada batuan ini
granularitasnya yaitu feneritik yang artinya kristal – kristal dari batuan ini tampak jelas
dan bisa di lihat dengan mata telanjang.

Bentuk merupakan ukuran kristal-kristal yang mempunyai ukuran cukup


besar padat dilihat kesempurnaan bentuk kristalnya. Bentuk kristal dibedakan
menjadi tiga yaitu Euhedral, Subhedral, dan Anhedral yang terdapat pada deskripsi
yaitu bentuk Euhedral yang artinya bentuk bidang batas dari kristal dapt bervariasi
kombinasi dari bentuk jelek dengan bentuk bagus. untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut ini.
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

Gambar 3.2.1. Bentuk Euhedral

Relasi adalah hubungan antar butir kristal yang menyusun dari batuan. Relasi dibagi
menjadi dua yaitu Equigranular dan Inequigranular, dan pada deskripsi ini yaitu relasi yang
menunjukan relasi Inequigranular yaitu ukuran butir kristal yang menyusunnya tidak sama
besarnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dari relasi Inequigranular.

Gambar 3.2.2. Bentuk Inequigranular


PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

Struktur batuan ini yaitu massive/kompak yaitu struktur yang


memperlihatkan susunan mineral-mineral yang kompak tanpa adanya pori-pori,
penjajaran mineral atau pun bentuk aliran. Batuan ini memiliki struktur batuan beku
intrusif yaitu batuan beku yang proses pembekuannya yang berlangsung di bawah
permukaan bumi. Batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkor dan diskordan.
Dimana konkordan yaitu tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan
disekitarnya. Jenis-jenis dari tubuh batuan ini yaitu Sill ( tubuh batuan berupa
lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan disekitarnya), Laccolith(
tubuh batuan yang berbentuk kubah/dome), dan Lopolith ( sama dengan laccolith,
tetapi bentuk tubuh cembung ke bawah), dan Diskordan yaitu tubuh batuan beku yang
memotong perlapisan pada batuan disekitarnya. Jenis – jenis tubuh batuan ini \yaitu
Dyke ( tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki bentuk
tabular atau memanjang), Batolith ( tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat
besar yaitu lebih dari 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar )dan Stock (
tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil ) gambar
dari struktur batuan beku, antara lain :

Gambar 3.2.3 Struktur tubuh Intrusi Batuan Beku

Reaksi seri bowen merupakan suatu skema yang menunjukkan urutan


kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku.
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

Komposisi mineral dari batuan PERIDOTITE yaitu mineral utama olivin,


mineral pelengkap olivin, piroksi dan mineral tambahan amphibol.

A. Mineral Utama
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA


1. Olivin

Olivin memilki unsur kimia K2(MgFe)2 SiO4. Memiliki kekerasan 6,5 -

7 (skala mosh) dan berwarna kuning kehijauan. Sistem kristalnya yaitu


orthorombik.

B. Mineral Pelengkap

1. Piroksin

Piroksin memiliki rumus atau unsur kimia (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti)Si2O6. Memiliki


kekerasan 5-6 Skala Mosh dan berwarna abu-abu kehitaman. Sistim kristalnya
trombofik dan triklin.

C. Mineral Tambahan

1. Amphibol

Amphibol memiliki rumus atau unsur kimia Ca(Mg,Fe)5(AlSi3O10)(OH)2.


Memiliki kekerasan 5-6 Skala Mosh dan berwarna hitam. Sistim
kristalnya monoklin.
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

Gamabar 3.2.4 Persentase Kenampakan Mineral

Tabel. 3.2.1 Tabel Persentase Mineral

Mineral Nama Mineral Rata-Rata

Utama Oliv 49,33%


in
Pelengkap Piroks 25%
in
Tambahan Amphibol 10%
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRA BASA

Berdasarkan pengamatan diatas dapat diinterprestasikan bahwa batuan ini


bernama PERIDOTITE ( Travis 1940) atau PERIDOTITE (Travis, 1955)

Gambar 3.2.4.5 Klasifikasi Fenton (1940)

Gambar 3.2.4. Klasifikasi Travis (1955)

Anda mungkin juga menyukai