PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pencarian singkapan mineral dari batuan merupakan salah satu kegiatan
terdiri
beberapa
mineral,
sehingga
semua hasil pembelajaran praktikum menjadi satu bentuk buku/laporan yang akan
menjadi pedoman bagi penulis dikemudian hari.
Laporan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik pada
mata kuliah Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi.
Manfaat
Manfaat dari penyusunan laporan ini agar pembelajaran lebih sistematis,
efisien dan praktis untuk dipelajari.
Laporan ini juga bermanfaat bagi penentuan kelulusan penulis dalam mata kuliah
Kristalografi dan Mineralogi.
2
Ruang Lingkup
Laporan ini meliputi dasar-dasar teori, gambar beserta deskripsi sistem
kristal dan gambar, deskripsi beberapa mineral serta deskripsi mengenai batuan
dari praktikum pada laboratorium Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi.
Jenis praktikum
1.
Kristalografi
2.
Mineralogi
3.
Petrologi
BAB II
KRISTALOGRAFI
2. 1. DASAR TEORI
Kristalografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal
terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal)
dan sifat-sifat fisis lainnya.
1 Sifat geometri, Memberikan pengertian letak, panjang, dan jumlah sumbu kristal yang
menyusun suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah, serta bentuk bidang luar yang
membatasinya.
2 Perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk luar, Mempelajari kombinasi
perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk luar selain bentuk-bentuk
dasar pada suatu bidang permukaan.
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
3 Struktur dalam, Mempelajari tentang susunan dan jumlah sumbu-sumbu Kristal, juga
menghitung Parameter dan Parameter Rasio.
4 Sifat fisis kristal, Sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar
kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang dibatasi oleh bidangbidang kristal, sehingga akan dikenal 2 zat yaitu Kristalin dan Non Kristalin.
Sumbu Kristalografi ialah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. Kristal
mempunyai bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar dan tebal atau tinggi. Tetapi dalam
penggambarannya dibuat 2 dimensi sehingga digunakan Proyeksi Orthogonal.
Kristal adalah suatu benda dengan bentuk yang polihedral (bidang banyak), dibatasi
oleh bidang yang rata, yang merupakan senyawa kimiawi, terbentuk dari suatu zat cair
atau gas yang memadat (John Wiley and Sons, 1999).
Kristal dapat diartikan pula sebagai bahan padat yang secara kimia homogen dalam
bentuk geometri tetap, sebagai gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh
bidang banyak (Polyhedron), jumlah dan kedudukan dari bidang - bidang kristalnya
tertentu dan teratur.
Sudut ( ) Kristalografi ialah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbu-sumbu
Kristalografi pada titik potong (pusat kristal).
Gambar 2.2.
Tujuh Prinsip Letak Bidang Kristal Terhadap Susunan Sumbu Kristalografi.
2. 3. SISTEM-SISTEM KRISTALOGRAFI
10
Sistem Hexagonal
11
Hexagonal
Prisma
dengan
contoh
mineral
Quarzt
(SiO2),
Apatite
12
13
14
Gambar sistem kristal Orthorombik dengan nama Orthorombic Brachy Macro Basal
Pinacoid dengan contoh mineral Barite (BaSO4), dan lain-lain.
2. 3. 6. Sistem Monoklin
(Oblique = Monosymetric = Clinorhombic = Hemiprismatik = Monoclinohedral)
15
16
2. 4. SIMBOL KRISTALOGRAFI
2. 4. 1. Parameter dan Parameter Rasio
17
Simbol Miller dipakai sebagai simbol bidang dan simbol bentuk suatu kristal.
2. 5. KLAS SIMETRI
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
18
Dari masing-masing sistem kristal dapat dibagi lebih lanjut menjadi klasklas kristal yang jumlahnya 32 klas. Penentuan klasifikasi kristal tergantung dari
banyaknya unsur-unsur simetri yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur simetri
tersebut meliputi:
2. 5. 1. Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal,
dimana apabila kristal tersebut diputar sebesar 3600 dengan garis tersebut sebagai
poros perputarannya, maka pada kedudukan tertentu, kristal tersebut akan
menunjukkan kenampakan-kenampakan yang sama seperti semula.
19
Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai
simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui
pusat kristal. Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada
angka simetri itu.
2. 5.2. Bidang Simetri
Bidang Simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan
membelah kristal menjadi 2 bagian sama besar, dimana bagian yang satu
merupakan pencerminan dari bagian belahan yang lain.
Bidang simetri dinotasikan dengan P (Plane) atau m (mirror).
Bidang simetri dikelompokan menjadi dua :
2. 5.2. 1. Bidang Simetri Utama
1
N
D
b+
A
B
L
a+
O
K
20
21
Menurut Schoenflish
22
Bagian II : Menerangkan nilai sumbu lateral (sb. a dan sb. b) dan ada
tidaknya bidang simetri vertikal yang tegak lurus terhadap sumbu lateral
tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
23
24
2. 6. 2. Menurut Schoenflish
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
25
Contoh :
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
26
27
Contoh :
1. Klas Ditetragonal pyramidal ................................................ C4v
2. Klas Ditetragonal bipyramidal ..............................................D4h
3. Klas Tetragonal scalenohedral ..............................................D2d
4. Klas Tetragonal trapezohedral ..............................................D
5. Klas Tetragonal bipyramidal ................................................ C4h
6. Klas Tetragonal pyramidal ....................................................C4
7. Klas Tetragonal bispenoidal ..................................................S4/ C4
8. Klas Dihexagonal pyramidal ................................................ C6h
9. Klas Dihexagonal bipyramidal ..............................................D6h
10. Klas Hexagonal trapezohedral ............................................D6
11. Klas Hexagonal bipyramidal ...............................................C6h
12. Klas Hexagonal pyramidal ..................................................C6
13. Klas Trigonal bipyramidal ...................................................C3h
14. Klas Trigonal trapezohedral .................................................D3
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
28
29
Tarik garis sejajar pada 2 (dua) titik di sumbu b dan sumbu c dengan
ukuran yang sama dengan sumbu a yang telah diberi tanda.
30
Keterangan:
a:b:c = 1:3:3
Sudut a+/b- = 300
C+
a+
30o
b+
10
30o
a+
31
b+
dari
gambar
hexagonal
orde
yaitu
dengan
C+
d+
b+
a+
17o
39o
32
Buat garis sejajar dengan sumbu a pada 3 (tiga) bagian sumbu b-.
Buat garis sejajar dengan sumbu d pada 3 (tiga) bagian sumbu b + sehingga
menampakan bentuk segitiga.
10
Taris garis pada setiap sudut dari bidang segitiga di bagian tengah dengan
6 bagian dari sumbu c+ dan c-.
C+
d+
a+
b+
17o
39o
33
Hubungkan ujung-ujung pada garis yang memotong sumbu a+, a-, b+, b-,
c+, c-.
C+
30o
a+
b+
Hubungkan
ujung-ujung pada garis yang memotong sumbu a-, b-, a+, b+ menjadi
45o
sebuah bidang.
5
Tarik garis dari pojok bidang tersebut menuju titik pada 6 bagian c+ dan c-.
C+
Institut a+
Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
34
Hubungkan titik-titik pada bagian a-, b-, a+, b+ menjadi sebuah bidang.
Tarik garis dari pojok bidang tersebut menuju titik pada 6 bagian c+ dan c-.
C+
b+
a+
Gambar 2.20. Cara Penggambaran Sistem Kristal Triklin
BAB III
MINERALOGI
3.1. Dasar Teori
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,
antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya,
cara terjadinya dan kegunaannya.
Definisi mineral menurut beberpa ahli:
1
35
Tetapi ketiga definisi mereka tersebut masih memberikan suatu anomali atau suatu
pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut sebagai mineral, walaupun
tidak termasuk di dalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu
definisi baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak
menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa mineral mempunyai sifat sebagai :
bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia yang tetap, berupa unsur tunggal
atau senyawa.
36
Suatu mineral memiliki sifat fisik dan kimia yang tetap, yang
dibuktikan dengan keteraturan-keteraturan tersendiri dalam
suatu mineral.
3
Homogen
Mineral mempunyai atom-atom yang teratur dan bahan
pembentuknya selalu sama, menunjukan suatu keteraturan
tertentu.
Mineralogi Fisik
Mineralogi Kimia
mikroskop.
Dengan
cara
ini
seseorang
dapat
Warna (Colour)
37
Perawakan
Perawakan kristal, bentuk khas mineral ditentukan oleh
bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran
relatif bidang-bidang tersebut. Perlu adanya pengenalan
beberapa perawakan aggar dapat dipakai untuk penentuan jenis
mineral, walaupun perawakan bukan merupakan ciri tetap
mineral.
Contoh:
Mika
selalu
menunjukan
perawakan
yang
mendaun (foliated)
- Amphibol selalu menunjukan perawakankristal meniang
(columnar)
Perawakan dibedakan menjadi 3 golongan (Richard Pearl,
1975) :
1
38
Meniang (Columnar)
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk tiang.
Contoh: Tourmaline, Pyrolusite, Wollastonite.
Menyerat (Fibrous)
Bentuk Kristal yang menyerupai serat-serat kecil.
Contoh: Asbestos, Gypsum, Tremolit, Silimanite.
Menjarum (Acicular)
Bentuk kristal yang menyerupai jarum-jarum kecil.
Contoh: Natrolite, Glaucophane
39
Menjaring (Reticulate):
Bentuk kristal yang kecil panjang yang tersusun
menyterupai jaring.
Contoh: Rulite, Cerussite
Membenang (Filliform)
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai benang.
Contoh: Silver
Menjari (Radiated)
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk
jari-jari. Contoh: Markasit
40
Membilah (Bladed)
Bentuk Kristal yang panjang dan tipis menyerupi bilah
kayu, dengan perbandingan antara lebar dengan tebal
sangat jauh.
Contoh: Kyanite, Kalaverit.
41
Mendaun (Foliated)
Bentuk
kristal
pipih
dengan
melapis
(lamellar)
Membulu (Plumose)
42
Mendada (Mamillary)
Bentuk kristal bulat-bulat menyerupai buah dada
(breast like). Contoh: Malachite, Opal, Hemimorphite.
Membulat (Colloform)
Bentuk Kristal yang menunjukan permukaan yang
bulat-bulat.
Contoh: Glauconite, Cobaltite, Bismuth, Geothite,
Franklinite, Smallite.
43
Membutir (Granular)
Kelompok kristal kecil yang berbentuk butiran.
Contoh: Olivine, Anhydrite, Chromite, Sodalite,
Alunite, Niceolite, Cryollite, Cordierite, Cinabar,
Rhodochrosite.
Memisolit (Pisolitic)
Kelompok kristal lonjong sebesar kerikil, seperti
kacang tanah.
Contoh: Gibbsite, Pisolitic.
Stalaktit (Stalactit)
44
Mengginjal (Rentiform)
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk ginjal.
Contoh: Hematite
Kilap
45
Kilap Logam
Mineral-mineral opaq yang mempunyai indeks bias
sama dengan 3 atau lebih,
Contoh: Galena, native metal, Siuphide, Pyrite.
2
Kilap Sub-Metalik
Terdapat pada mineral yang mempunyai indeks bias
antara 2,6 sampai 3.
Contoh: Cuprite (n=2,85), Cinnabar (n=2,90),
Hematite (n=30), Alabandite (2,70).
46
kesan
seperti
lilin,
mialnya:
serphentit.
5
Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu
goresan. Penentuan kekerasan relatif mineral ialah dengan
jalan menggoreskan permukaan mineral yang rata pada
mineral standar dari skala Mohs yang sudah diketahui
kekerasannya, yang dimulai dari skala 1 yang paling lunak
hingga skala 10 untuk mineral yang paling keras.
Talc Mg3Si4O10(OH)2
47
Gypsum CaSO42H2O
Calcite CaCO3
Fluorite CaF2
Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
Orthoclase KAlSi3O8
Quartz SiO2
Topaz Al2SiO4(OH,F)2
Corundum Al2O3
10
memepergunakan
alat-alat
yang
sederhana
misalnya:
1
H = 2,5
Kawat tembaga
H = 3
Pecahan kaca
H = 5,5
Pisau baja
H = 5,5
Kikir baja
H = 6,5
Lempeng baja
H = 7
Pecahan
Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui
bidang yang tidak rata dan tidak teratur. Pecahan dapat
dibedakan menjadi:
48
Goresan
Gores atau cerat adalah warna mineral dalam bentuk
bubuk. Cerat dapat sama atau berbeda dengan warna
mineral. Umumnya warna cerat tetap. Gores ini di
pertanggungjawabkan karena stabil dan penting untuk
membedakan 2 mineral yang warnanya sama tetapi
goresnya berbeda. Gores ini di peroleh dengan cara
mengoreskan mineral pada permukaan keeping porselin,
49
Belahan
Belahan
adalah
kenampakan
mineral
berdasarkan
Sempurna (perfect).
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui
arah belahannya yang merupakan bidang yang
rata dan sukar pecah selain melalui bidang
belahannya.
Baik (good)
Yaitu apabila mineral muidah terbelah melalui
bidang belahannya yang rata, tetapi dapat juga
terbelah tidak melalui bidang belahannya.
Jelas (distinct)
Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat
terlihat jelas, tetapi mineral tersebut sukar
50
Brittle: bila mineral mudah hancur seperti tepung halus, misalnya; kalsit,
kuarsa, marcasit, hematit.
Ductile: dapat ditarik atau diulur seperti kawat. Apabila mineral ditarik
dapat bertambah panjang dan bila dilepaskan mineral akan kembali seperti
semula, misalnya; silver, copper, olivin.
Elastic: dapat merenggang bila ditarik dan kembali seperti semula bila
dilepaskan, misalnya; muskovit, hematit tipis.
7
Berat Jenis
51
Kemagnetan
Sifat kemagnetan yang perlu dicatat dalam praktikum
mineral fisik adalah sifat dari mineral yang diselidiki,
apakah paramagnetit ataukah diamagnetit.
1
Paramagnetit
(magnetit):
yaitu
mineral
tersebut
Derajat Ketransparanan
Sifat Transparan dari suatu mineral tergantung pada
kemampuan mineral tersebut mentransmit sinar cahaya
(berkas sinar). Sesuai dengan hal ini, variasi mineral
dibedakan atas:
52
Sisitem kristal
: Seperti Triklin
Belahan
: Sempurna (010)
Kekerasan
: Dalam gram/cm2
Kilap
Warna
Gores
Optik
Genesa/Asosiasi Mineral
53
mineral tersebut.
Beberapa deskripsi mineral logam secara umum:
1
Emas (Au)
1
Tempat ditemukan
Sistem Kristal
: Isometrik
Warna
: Kuning Emas
Goresan
: Kuning
Kilap
: Metalik
Kekerasan
: 2,5 - 3
Berat jenis
: 19,3
9 Genesis
: kebanyakan emas terdapat dalam uraturat kuarsa yang terbentuk melalui proses
hidrotermal.
10
Manfaat
Sulfur (S)
1
Tempat ditemukan
Sistem kristal
: Ortorombik.
Warna
Goresan
: Putih
Kekerasan
: 1,5 2,5
Berat jenis
: 2,07
Genesis
54
Manfaat
Kalsit (CaCO3)
1
Tempat ditemukan
: Kliripan, Yogyakarta.
Sistem kristal
: Trigonal.
Warna
Goresan
Kekerasan
: 3.
Berat jenis
: 2,71.
Genesis
Manfaat
Kalkopirit (CuFeS2)
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
55
Tempat ditemukan
Sistem kristal
: Tetragonal
Warna
: kuning - kuningan
Goresan
: hitam kehijauan
Kekerasan
: 3,5 - 4
Berat jenis
: 4,1 4,3
Genesis
Manfaat
Gipsum (CaSO42H2O)
1
Tempat ditemukan
Sistem kristal
: Monoklin.
Warna
Goresan
: Putih.
Kekerasan
: 2.
Berat jenis
: 2,32.
56
Genesis
9
6
Manfaat
Kaolinit (Al4Si4O10(OH)8)
1
Tempat ditentukan
: Flores, NTT
Sistem kristal
: Triklin
Warna
Goresan
: Putih
Kekerasan
:2
Berat jenis
: 2,6
Genesis
Manfaat
57
Grafit (G)
1
Tempat ditentukan
Sistem kristal
: Heksagonal
Warna
: Hitam
Goresan
: Hitam
Kekerasan
:1-2
Berat jenis
: 2,09 2,23
Genesis
Manfaat
58
Air yang terdapat dibagian lebih dalam disebut air magmatis, ialah
sisa cairan yang berasal dari intrusi intrusi batuan yang besar.
Pengendapan mineral dari air magmatis ini cukup dalam letaknya.
Cara pembentukan mineral yang terpenting yang berasal dari larutan :
1. Penguapan Larutan
Anhidrit dan Halite umumnya berasal dari larutan larutan
yang mengandung kedua bahan tadi. Pengendapannya sering
berupa lapisan lapisan yang tebal di Pulau Jawa seperti di daerah
Tegalombo (Kabupaten Pacitan), di sekitar Cepu, di sekitar
kawasan Pegunungan Pamotan, dll.
2. Pengeluaran gas yang berkerja sebagai pelarut :
Air yang mengandung banyak gas CO2, bila mengenai batuan
batuan kapur, maka CaCO3 akan larut dalam bentuk Asam
Bikarbonat CaH2 (Co3)2 yang merupakan persenyawaan yang
tidak solid karena pengaruh beberapa faktor seperti suhu, udara dll,
maka gas CO2 dalam larutan akan keluar yang menyebabkan
perubahan karbonat ke bentuk yang lebih sukar larut, karbonat
biasa mengikuti :
59
60
61
62
yang lebih penting lagi ialah mineral mineral yang terbentuk sebagai hasil
reaksi gas gas (Cl ,B, S, H2O dll) dengan batuan yang berdekatan (intrusi
intrusi magma granitik), mineral yang terbentuk dengan jalan ini disebut
proses Pneumatolistis. Sebagai contoh ialah pembentukan Cassiterite
(SnO2) yang sering bersama sama dengan Flourit CaF2, dengan reaksi :
Uap air dan SnF4 yang mudah menguap itu mengadakan interaksi, maka
terbentuklah Cassiterite dan asam fluor dan asam ini yang merupakan
bahan larutan kimia, maka akan merubah sifat, struktur dan susunan
mineral baru bila berhubungan dengan bahan atau batuan lain. Mineral
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
63
64
Daerah akumulasi mineral sekunder ini merupakan daerah pengkayaan. Hal ini
penting karena pada kedalaman 30 100 m atau dari bagian atas urat tadi
merupakan bagian terkaya dari suatu endapan bijih.
Mineral mineral urat primer dengan mineral sekundernya yang penting ;
1. Mineral besi :
Umumnya Pyrite, kadang - kadang Marcasite yang teroksidasi oleh air akan
menghasilkan Limonite Fe4O3(OH)6. Endapan Limonite di dekat permukaan
umumnya disebut Gossan. Kerak yang berwarna kuning tadi dapat dipakai
sebagai petunjuk dalam kegiatan eksplorasi endapan bijih.
2. Mineral tembaga :
Mineral utamanya adalah Chalcopyrite, mineral mineral sekundernya adalah
Bornite dan Chalcosite. Chalcopyrite yang mengalami pengaruh oksidasi akan
menjadi Chalantite (CuSO4.5H2O), yang terjadi adanya larutan dan
tertransportasi ke bawah. Chalchopyrite yang tidak mengalami transportasi dan
tidak berubah akan bereaksi dan memperkaya daerah tersebut menjadi Bornite
(Cu5FeS4). Selanjutnya lebih banyak Cu Sulfat bereaksi dengan Bornite dan
pengkayaan yang lebih tinggi menjadi Chalcosite (Cu2S). Di tempat tersebut
terjadi pergantian antara ion ion logamnya, Fe dalam sulfida larut dalam
bentuk sulfat kemudian mengganti kedudukan Cu. Bila endapan Cu ini terjadi
di daerah kapur, umumnya didapatkan bermacam macam karbonat dari
oksidasi Cu yang terbentuk dibagian atas endapan. Mineral mineral
sekundernya
(CuOH)2CO3,
ialah
Chalcosite,
Azurite
Bornite,
Cu(CuOH)(CO3)2,
Cuprite
(Cu2O),
Chrysocolla
Malachite
(CuSiO3)2H2O,
Chalcantit dll.
3. Mineral timah hitam :
Mineral primernya adalah Galena. Mineral sekundernya merupakan mineral
yang terbentuk akibat proses oksidasi, seperti Cerrusite (PbCO3), Anglecite
(PbSO4), Pyromorfite (Pb4(Pb,Cl)(PO4)4), Wulfenite (PbMO4) dll.
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
65
66
Selain itu terdapat juga mineral mineral bukan logam yang kurang
penting dalam arti komersial yang disebut mineral mineral tambahan,
seperti Quartz (SiO2), Calcite (CaCO2), Dolomite (CaMgCo2)2, Siderite
(FeCO2), Barite (BaSO4), Fluorit (CaF2), Rhodocrosite (Mn3) dll.
Lindgren (1928) menggolongkan mineral mineral urat berdasarkan
derajat/ urutan suhu dalam pembentukannya. Dengan bertambahnya
kedalaman maka suhu semakin tinggi, sehingga dapat digolongkan
menjadi :
1
(FeSnO2),
Wolframite
((Fe,Mn)WO4),
Schelite
67
mineral
Pb
dan
Ag
sering
bersama
sama
Urat Pb - Zn
Mineral mineral Pb dan Zn terendapkan secara bersamaan
terutama pada endapan endapan yang terdapat dalam batuan
kapur. Mineral mineral utama dari endapan ini ialah Galena,
Sfalerite,
Marcasite,
Chalcopyrite,
Smithsonite
(ZnCO3),
Calamin dll
5
Urat Cu - Fe
Sulfida sulfide Cu dan Fe agak umum bersama sama dan
mineral mineral utama dalam urat urat ini ialah Pyrite,
Chalcopyrite, Chalcocite, Bornite, Tetrahedrite, Enargite dll
3. 5. KEGUNAAN MINERAL
Kegunaan mineral apabila dilihat dari sudut ekonomis maka mineral
mineral merupakan bahan yang sangat penting karena bahan yang sehari hari
yang berupa bahan bahan yang organik umumnya berupa mineral atau bahan
yang berasal dari mineral.
Mengingat kegunaanya mineral mineral dapat digolongkan sebagai berikut:
mineral permata, mineral perhiasan, penggosok, campuran campuran dalam
indusri, semen, kapur, bahan bahan tahan api, barang keramik, gelas atau email,
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
68
pupuk, bahan bahan optic dan alat alat pengetahuan, zat warna/pigmen alam,
sumber sumber unsure/biji, industri kimia.
3.7
Amethyst (SiO2)
Quartz (SiO2)
Agate (SiO2)
Chert/Rijang (SiO2)
69
Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam
oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium.
1
Ilmenite (FeTiO3)
Titanomagnetite (TiO2)
Limonite (Fe2O2)
Magnetite (Fe3O4)
Manganite (MnO(OH))
Hematite (Fe2O3)
3. Mineral Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini
terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang).
Pada umumnya unsur utamanya adalah logam (metal).
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar
wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi.
Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau
sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut
berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada
disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah
kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya
dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait
dengan hidrotermal (air panas).
1
Chalcopyrite (CuFeS2)
Pyrite (FeS2)
Galena (PbS)
4. Mineral Sulfat
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2015
70
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat
biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar
airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan
halida berinteraksi.
1
Alabaster (CaSO4.nH2O)
Gypsum (CaSO4.2H2O)
Anhidrite (CaSO4)
5. Mineral Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat,
CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan
utama yang membentuk batuan sedimen. Karbonat terbentuk pada
lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Karbonat juga
terbentuk pada daerah evaporitik dan pada daerah karst yang
membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite
1
Dolomit (CaMg(CO3)2)
Aragonite (CaCO3)
Calcite (CaCO3)
Siderite (FeCO3)
71
Fluorite (CaF2)
Halit (NaCl)
7. Mineral Fosfat
1
Phospate (FeMg)Al2(PO4)2(OH)2
72
Sulfur (S)
Intan (C)
Grafit (C)
73
74
75
76