TKP 291114
1. Tambang
Suatu penggalian yang dilakukan di bumi untuk memperoleh mineral
beharga (Hartman,1987).
Lokasi kegiatan yang bertujuan memperoleh mineral bernilai
ekonomis (kamus istilah teknik pertambangan umum, 1994).
2. Pertambangan
4. Teknik Pertambangan
Suatu "seni" atau rekayasa dan Ilmu Pengetahuan yang diterapkan
pada proses penambangan atau operasional tambang
(Hartman,1987).
Ilmu Pertambangan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan, penambangan,
pengolahan, penjualan mineral-mineral dan batuan yang memiliki arti
ekonomis (berharga).
PROSPECTING
EXPLORATION
GRADE
EVALUASI (FS)
MINE DEVELOPMENT
SURFACE MINING
UNDERGROUND MINING MINE EXPLOITATION
MINERAL DRESSING
EXTRACTIVE METALLURGY
3. Pasca Penambangan.
2. PENYELIDIKAN (EXPLORATION),
Pengecekan dilapangan
b Penyelidikan Pendahuluan,
Pemetaan topografi,
Pemetaan foto udara.
Interpretasi keadaan geologi,
Stratigrafi kedudukan endapan,
Struktur geologi.
Pemboran,
Korelasi,
Hasil perhitungan cadangan,
Bentuk geometri cadangan,
Perkiraan kualitas.
c Penyelidikan Detail,
Pemboran,
Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan
cadangan,
Anomaly geologi (sesar),
Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara) .
Geofisika,
Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti,
Struktur geologi,
Bentuk endapan batubara.
Penentuan metode penambangan.
Jadi Isi Laporan Studi Kelayakan harus menjelaskan secara rinci hal-
hal sebagai berikut,
9. PEMASARAN (MARKETING).
2. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi
atau setelah endapan suatu bahan galian ditemukan yang bertujuan
untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian yang
meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar) endapan
bahan galian serta karakteristik fisik dari endapan bahan galian
tersebut.
3. Studi Kelayakan
4. Persiapan/Konstruksi
5. Penambangan
a. Land clearing.
Kegiatan land clearing bertujuan membersihkan semak-semak,
pohon-pohon, dan menyingkirkan material yang akan
menghalangi kegiatan penambangan.
7. Pengangkutan,
kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau
batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan
pemurnian sampai tempat penyerahan
8. Penjualan,
kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertamabangan
mineral atau batubara
9. Reklamasi
Reklamasi merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali
lingkungan yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau
kegiatan yang lainnya.
Reklamasi ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau
penghijauan suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan
penambangan tersebut.
Reklamasi perlu dilakukan karena Penambangan dapat mengubah
lingkungan fisik, kimia dan biologi seperti bentuk lahan dan kondisi
tanah, kualitas dan aliran air, debu, getaran, pola vegetasi dan
habitat fauna, dan sebagainya. Perubahan-perubahan ini harus
dikelola untuk menghindari dampak lingkungan yang merugikan
seperti erosi, sedimentasi, drainase yang buruk, masuknya
gulma/hama/penyakit tanaman, pencemaran air permukaan/air tanah
oleh bahan beracun dan lain-lain.
10. Vein (urat bijih) adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki
bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya miring agak tajam
terhadap bidang datar (lebih besar dari 45 ).
11. Out crop (singkapan) adalah bagian dari endapan bijih yang
tersingkap di permukaan bumi, seringkali bagian itu tertutup oleh
tanah atau tumbuh-tumbuhan yang tipis sehingga sukar dilihat.
13. Dip (kemiringan) adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu
endapan bijih atau lapisan batuan dengan bidang datar.
14. Strike (jurus) adalah arah mendatar dari suatu endapan atau suatu
batuan yang tegak lurus terhadap kemiringannya.
15. Crest adalah bagian tertinggi (puncak) daripada jenjang.
18. Berm adalah jarak antara toe suatu jenjang ke crest jenjang di
bawahnya, diukur tegak lurus jurus jenjang.
Material mineral yang berpindah dan terbawa arus air, seperti tanah,
pasir, kerikil, atau batuan.
28. Bench
Suatu birai pada open pit atau quarry yang membentuk tingkat
operasi tunggal dimana mineral atau material pengotor yang digali
dari bank atau bench face.
29. Burden
Awal memotong buatan lantai dari open pit atau penggalian untuk
kepentingan mengembangkan suatu jenjang pada suatu tingkatan di
bawah lantai.
34. Hydraulicking
35. Open pit mine/open cast mine/ open cut mine/ strip mine
Suatu tambang atau penggalian yang dilakukan dipermukaan.
39. Slope
41. Sluicing
43. Bench
44. Berm
ketinggian vertikal dari daerah kerja, atau jarak dari lantai jenjang
yang satu ke lantai jenjang yang berikutnya.
48. Sub-Drill
51. Toe
52. Quarry
53. Stockpile
Menilai suatu ukuran (persen) dari isi mineral atau unsur di (dalam)
material bijih yang sedang ditambang. dapat juga dinyatakan gram
per ton, kilogram per meter kubik, dan lain lain.
56. Gradient
Bagian dari kaki lereng yang tidak mampu dipecahkan pada saat
peledakan primer.
58. Bijih
59. Batuan
60. Mineral
merupakan suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur-unsur kimia
atau persenyawaan kimia, dibentuk oleh proses-proses anorganik,
mempunyai susunan kimia tertentu dan suatu penempatan atom-
atom secara beraturan di dalamnya yang dikenal dengan struktur
kristal.
61. Formasi
63. Stratigrafi
64. Struktur
65. Litologi
Sifat atau ciri dari batauan, terdiri dari struktur, warna, komposisi
mineral, ukuran butir dan tata letak bahan-bahan pembentuknya.
Litologi merupakan dasar penentuan hubungan atau korelasi lapisan-
lapisan pada tambang batubara.
Kegiatan pengupasan tanah pucuk ini terjadi jika lahan yang digali
masih berupa rona awal yang asli (belum pernah digali/tambang).
Sedangkan untuk lahan yang bekas peti (penambangan liar) biasanya
lapisan top soil tersebut telah tidak ada, sehingga kegiatan tambang
diawali langsung dengan penggalian batuan penutup.
Tanah pucuk yang telah terkupas selanjutnya di timbun dan dikumpulkan
pada lokasi tertentu yang dikenal dengan istilah Top Soil Bank. Untuk
selanjutnya tanah pucuk yang terkumpul di top soil bank pada saatnya
nanti akan dipergunakan sebagai pelapis teratas pada lahan disposal
yang telah berakhir dan memasuki tahapan program reklamasi.
Proses coal cleaning ini dilakukan oleh alat excavator yang telah
dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku bucket. Hal ini
menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa
ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan
batubara dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin.