Manfaatnya
Senenarnya semua jenis batuan yang menyusun lapisan kulit bumi terbentuk dan
berasal dari satu zat yang sama, yaitu magma. Magma adalah material batuan
berbentuk cair yang sangat panas. Magma yang ada di dalam permukaan bumi
selalu bergerak, baik secara intrusi maupun ekstrusi (Silahkan baca Perbedaan
Intrusi dan Ekstrusi Magma). Pergerakannya ini menyebabkan magma berada jauh
di kamar magma yang memiliki suhu dan tekanan berbeda. Perbedaan suhu dan
tekanan ini menyebabkan magma mengalami kristalisasi menjadi batuan beku. Ini
merupakan tahap awal dari siklus batuan.
Batuan beku misalnya, karena berbagai kondisi terbagi menjadi beberapa macam.
Batu-batuan ini meski masih memiliki kemiripan, karena sama-sama terbentuk
dari kristalisasi magma juga memiliki ciri khas masing-masing. Salah satu contoh
jenis batuan beku adalah batuan andesit, yang akan kita bahas lebih lanjut.
Batuan Andesit atau disebut juga dengan lavastone adalah batuan beku yang
tersusun atas mineral yang halus (fine-grained), serta memiliki kandungan silica
yang lebih tinggi dari batu basal dan lebih rendah dari batuan rhylolite dan felsite.
Basalt
Feltise
Plagiocase feldspar
Di lapangan, morfologi batuan andesit dapat dikenali dari warna abu-abu yang
dominan sampai merah. Warna ini menandakan kandungan silicanya yang cukup
besar. Ciri morfologi lainnya adalah memiliki pori-pori yang cukup padat dan
struktur yang sangat pejal. Tapi struktur kepadatan batuan andesit masih
dibawah batuan granit.
Pada umumnya, jenis kristal-kristal dalam batuan andesit seragam (Fenokris saja
atau Groundmass saja). Namun ada kejadian dimana, batuan andesit mengandung
keduanya, baik fenokris maupun groundmass. Batuan andosit dengan ciri-ciri
seperti ini disebut Andosit Porfiri.
Walaupun pada umumnya berwarna abu-abu, namun pada kondisi cuaca tertentu,
batuan andosit bisa saja memiliki warna coklat tua. Karena itu untuk
mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan lebih detail. Jika ditemukan ada
batuan yang memiliki ciri morfologi sama dengan batuan andosit tapi belum pasti
akan kandungan kimianya, maka untuk sementara batuan tersebut
disebut andesitoid. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan
mineralnya barulah diputuskan apakah batuan ini benar merupakan batuan
andesit atau bukan.
Ada banyak situasi yang mendorong terbentuknya batuan andesit. Salah satuanya
adalah terbentuk setelah proses melting (pelelehan/pencairan) lempeng samudra
akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan pelelehan itu merupakan sumber
magma yang naik dan membeku menjadi batuan andesit. Karena itu biasanya
batuan andosit terletak diatas zona subdiksi yang jadi batuan umum penyusun
kerak benua. (Baca juga : Kerak Bumi dan Penjelasannya)
Selain karena subdiksi, batuan andesit juga bisa terbentuk jauh dari zona
subdiksi. Misalnya, batuan andesit juga bisa terbentuk pada ocean
ridges dan oceanic hotspot yang dihasilkan dari pelelehan sebagian (partial
melting) batuan basalt. Batuan andesit juga bisa terbentuk saat terjadi letusan
pada struktur dalam lempeng benua yang menyebabkan magma yang meleleh
keluar menuju kerak benua (lava) bercampur dengan magma benua.
1. Sektor konstruksi
Selain itu Dimension Stone dari batuan andesit juga digunakan untuk
memproduksi berbagai macam kerajinan tangan. Misalnya pusat kerajinan di
Majalengka dan Cirebon yang menggunakan dimension stone dari batuan andesit
sebagai bahan bakunya.