Kelompok 9
Afrilia Putri Mulyani (1107618131)
Tsanaa Dewi (1107618128)
Panca indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar.
Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra
yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium
(hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Macam-macam Panca Indera
1. Indera Penglihat (mata)
Mata salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang berfungsi sebagai indra
penglihat. Mata merupakan alat indra yang sangat kompleks. Apabila kita menyebutkan Mata,
maka yang terdapat dalam pikiran kita yang muncul ialah bola mata, namun tetapi sebenarnya
tidak hanya bola mata yang berperan supaya kita dapat melihat, bulu mata, alis mata, serta
kelopak mata juga berperan penting didalam mendukung penglihatan tersebut. Mata adalah
organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang gelap), warna, serta benda yang dilihat.
Bagian-bagian mata
Mata untuk bisa berfungsi secara optimal ditentukan oleh cara kerja mata
tersebut. Cara kerja mata dalam menangkap objek belum banyak diketahui
oleh manusia. Berikut ini adalah cara kerja mata yang harus kita ketahui :
Saat lampu pada sinyal yang ada di syaraf mata terbentuk dan dikirimkan ke
otak. Syaraf mata itu memberikan sinyal tentang adanya cahaya yang
masuk dan juga kekuatan dari cahaya tersebut.
Bagian otak akan mengirimkan sinyal balik dan melakukan perintah terhadap
otot yang ada di iris agar menyusut atau memipih.
Selain iris, bagian mata yang berkerja adalah bagian lensa. Lensa mata
memiliki fungsi untuk membuat mata menjadi fokus agar cahaya bisa
masuk tepat ke dalam retina yang ada di bagian belakang mata.
Otot di sekitar lensa mata bisa menangkap cahaya dari berbagai sudut dan dari
jarak yang berbeda sehingga lensa itu bisa membuat cahaya berada tepat di
bagian belakang retina.
Kelainan Pada Indera Penglihatan
Indera penglihatan merupakan indera yang sangat penting sebab kita bisa melihat
indahnya dunia menggunakan mata. Sayangnya mata bisa terkena beberapa
kelainan yang disebut juga dengan penyakit mata. Berikut ini adalah kelainan
pada mata yang harus diketahui :
Rabun jauh – Merupakan penyakit mata yang diakibatkan oleh titik api di
lensa mata yang terlalu cembung atau pendek. Titik api lensa adalah
pertemuan dari sinar yang bisa dipecah oleh lensa. Pada penderita miopi, sinar
akan masuk jauh di depan retina sehingga mata tidak bisa melihat objek yang
letaknya jauh.
Rabun dekat – Penyakit ini disebabkan oleh titik api lensa yang terlalu pipih.
Titik api lensa jatuh berada di belakang retina sehingga penderita tidak bisa
melihat benda-benda yang letaknya dekat.
Mata tua – Kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia sehingga
daya akomodasi lensa mata menjadi berkurang. Penderita ini tidak bisa
melihat benda yang letaknya dekat dan penderita tidak bisa melihat benda
yang letaknya jauh dengan jelas.
2. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap
getaran suara.
Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran
(gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran
Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil,
landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan
tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius
menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut
tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk
meneruskan rangsang suara ke otak.
Daun telinga
Merupakan penyusun telinga luar. Daun telinga memisahkan telinga
dengan bagian luar.Daun telinga diperkuat bentuknya oleh tulang rawan.
Daun telinga sangat penting bagi proses penerimaan suara, awal proses
pendengaran. Adapun fungsi daun telinga ialah:
Alat indera manusia berupa hidung juga memiliki cara kerja hidung tersendiri
untuk bisa menangkap bau yang ada di sekitarnya, hidung memiliki cara
kerja. Cara kerja hidung dalam menangkap bau dan mendeteksi bau adalah
sebagai berikut ini :
Pada saat hidung menghirup udara, molekul bau yang ada di udara juga
bisa masuk ke dalam hidung.
Molekul itu akan masuk ke dalam rongga hidung. Molekul itu akan
dipertemukan dengan sel pembau yang berada di bagian hidung.
Sel pembau yang ada di hidung bisa terangsang olehnya sehingga sel
pembau bisa mengubah rangsangan yang diterimanya menjadi sebuah
sinyal yang dikirimkan ke otak.
Otak akan merespons terhadap sinyal yang dikirimkan oleh sel pembau dan
otak bisa mendeteksi jenis bau apa yang dihirup oleh hidung tersebut.
Kelainan Pada Hidung
Indera perasa juga memiliki cara kerja yang tidak diketahui oleh
manusia. Berikut ini adalah cara kerja indera pengecap atau perasa
yang harus kita ketahui :
Manusia akan memakan dan mengunyah makanannya
menggunakan lidah dan gigi.
Makanan yang telah larut ke dalam mulut bisa merangsang bagian
ujung syaraf
Syaraf pengecap akan meneruskan rangsangan tersebut ke bagian
syaraf pengecap yang ada di otak.
Otak akan menanggapi rangsangan yang dikirimkan kepadanya
sehingga saat otak menanggapi rangsangan tersebut lidah bisa
merasakan makanan yang dimakannya tersebut.
Kelainan Pada Indera Perasa (Lidah)
Lidah juga bisa terdapat kelaiann. Ada kelainan yang sifatnya ringan dan juga
ada yang sifatnya berat. Kelainan yang sifatnya berat adalah kanker lidah.
Untuk kelainan lidah yang sifatnya ringan adalah timbulnya ketidakpekaan
lidah ketika menerima sesuatu. Contohnya saja adalah orang yang suka
dengan makanan pedas, kepekaan lidahnya akan berbeda terhapad lidah
orang yang tidak biasa makan pedas. Lidah orang yang terbiasa makan
pedas lebih tahan terhadap rasa pedas dibandingkan dengan lidah orang
yang tidak pernah memakan makanan pedas.
5. Indera Peraba (Kulit)
Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf
peraba. Tidak semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama
pekanya. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat
membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit.
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia.
Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan
luar kulit terdapat pori pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya
keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya
adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat
membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang
berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll.
Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis
(Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang
juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan
lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan
dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.
1. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit
Ari)
Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang
lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat
lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan
pada Epidermis memiliki ciri khas
tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak
memiliki pembuluh darah, sehingga ia
mendapatkan suplai nutrisi melalui
proses difusi dari lapisan dermis yang
ada dibawahnya. Berikut adalah 4
Lapisan pada Epidermis :
Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)
Lapisan Malphigi (Stratum
Granulosum)
Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
Lapisan Basal (Stratum Germinativum)
2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang
terdiri atas pembuluh darah, kelenjar
minyak, kantung rambut, ujung –
ujung saraf indra, dan kelenjar
keringat. Pembuluh darah pada lapisan
ini sangat luas sehingga mampu
menampung sekitar 5 % dari jumlah
darah di seluruh tubuh. Berikut adalah
penjelasan untuk penyusun Kulit
Dermis :
Pembuluh Darah
Ujung Saraf Indera
Kelenjar Keringat
Katung Rambut
Kelenjar Minyak
3. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah
Kulit)
Hipodermis merupakan jaringan ikat yang
terletak di bawah lapisan dermis,
namun batas pemisah antara bagian
Hipodermis dengan bagian dermis ini
tidak jelas. Lapisan ini merupakan
tempat penyimpanan lemak dalam
tubuh, sehingga sering juga dikenal
dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh.
Lemak tersebut berfungsi untuk
melindungi dari benturan benda keras,
sebagai penjaga suhu tubuh karena
lemak dapat menyimpan panas, dan
sebagai sumber energi cadangan.
Cara Kerja Indera Peraba (Kulit)
Indera peraba juga memiliki cara kerja. Berikut ini adalah cara kerja kulit dalam meraba
yang bisa kita ketahui :
Kulit mampu menerima rangsangan yang bisa dirasakan oleh ujung permukaan jari dan
juga bibir.
Rangsangan itu berupa rasa panas, rasa dingin, tekanan dan juga nyeri.
Ketika kulit menerima rangsangan tersebut, rangsangan bisa diterima oleh sel reseptor
kulit.
Sel reseptor itu akan meneruskan rangsangan yang diterimanya ke bagian otak. Sel
reseptor akan dibantu oleh urat syaraf untuk mengirimkan rangsangan itu ke otak.
Otak akan menerima rangsangan tersebut kemudian mengolahnya. Otak akan
mengirimkan sinyal kepada tubuh kita untuk menggapi rangsangan tersebut. Jika
rangsangan berupa rasa dingin atau panas, otak akan memerintahkan gerak refleks untuk
menaggapi rangsangan tersebut. Ketika bersentuhan dengan panas, tangan akan segera
menghindari sumber dari rasa panas tersebut. Begitu pula dengan rangsangan yang
berupa rasa dingin, rasa sakit dan juga rasa nyeri.
Kelainan Pada Kulit