Anda di halaman 1dari 43

Panca Indera

Kelompok 9
Afrilia Putri Mulyani (1107618131)
Tsanaa Dewi (1107618128)
Panca indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar.
Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra
yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium
(hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Macam-macam Panca Indera
1. Indera Penglihat (mata)
Mata salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang berfungsi sebagai indra
penglihat. Mata merupakan alat indra yang sangat kompleks. Apabila kita menyebutkan Mata,
maka yang terdapat dalam pikiran kita yang muncul ialah bola mata, namun tetapi sebenarnya
tidak hanya bola mata yang berperan supaya kita dapat melihat, bulu mata, alis mata, serta
kelopak mata juga berperan penting didalam mendukung penglihatan tersebut. Mata adalah
organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang gelap), warna, serta benda yang dilihat.
Bagian-bagian mata

 Kornea (selaput bening). Kornea


mata berguna meneruskan cahaya
yang masuk kedalam mata. Cahaya
itu akan berakhir pada selaput jala
atau retina.
 Iris (selaput pelangi). Selaput
pelangi terletak di belakang kornea
mata. Di tengah selaput pelangi
terdapat celah disebut anak mata
atau pupil. Gunanya untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke
dalam mata.
 Lensa. Lensa mata berguna untuk
memfokuskan agar cahaya yang
masuk ke dalam mata jatuh tepat
pada retina. Dengan demikian benda
yang dilihat akan tampak jelas.
Lensa mata mempunyai kemampuan
mencembung dan memipih.
Kemampuan lensa mata untuk
mengubah kecembungan disebut
daya akomodasi.
 Badan Bening. Berguna untuk
meneruskan cahaya yang telah
melalui lensa.
 Retina (selaput jala). Berguna untuk
menangkap cahaya yang masuk ke
dalam mata.
 Saraf mata. Berguna untuk
meneruskan rangsang cahaya ke otak.
 Pupil. Pupil merupakan bagian
mata berupa lubang kecil. Fungsi
pupil adalah mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke bola mata.
Besar kecilnya pupil diatur oleh
iris. Pupil akan mengecil jika
cahaya yang masuk terlalu terang,
sementara pupil akan membesar
jika cahaya yang datang terlalu
redup.
 Koroid adalah bagian mata
berupa dinding mata. Fungsi
koroid adalah untuk
menyuplai oksigen dan nutrisi
untuk bagian-bagian mata yang
lain, khususnya retina. Biasanya
koroid memiliki warna cokelat
kehitaman atau hitam, tujuannya
agar cahaya tidak dipantulkan
kembali.
 Aqueos humor. Bagian mata
berikutnya adalah aqueos humor.
Bagian mata ini berupa cairan
yang menyerupai plasma
berlendir transparan yang
memiliki konsentrasi protein yang
rendah. Aqueous humor
diproduksi oleh silia tubuh.
Fungsi aqueos humor adalah
sebagai struktur pendukung lensa.
 Bintik kuning. Salah satu bagian
mata yang paling sensitif terhadap
cahaya adalah bintik kuning ini.
Jika bayangan benda jatuh pada
bintik kuning, maka benda akan
terlihat jelas. Sebaliknya, jika
bayangan benda jatuh sebelum atau
sesudah bagian ini, maka benda
tersebut akan terlihat kabur atau
tidak begitu jelas.
 Bintik buta. Bintik buta atau juga
disebut sebagai blind spot adalah
bagian mata yang tidak sensitif
terhadap cahaya. Hal ini
berbanding terbalik dengan bagian
bintik kuning. Jika bayangan benda
jatuh pada bintik buta, maka benda
tidak dapat terlihat jelas oleh mata.
 Otot mata. Salah satu bagian mata
adalah otot mata. Fungsi otot mata
adalah membantu cara kerjanya lensa
mata dalam membuat lensa mencembung
atau memipih atau yang dikenal sebagai
daya akomodasi mata. Otot mata
menyangga lensa mata dan bentuknya
mirip kristal.
 Sklera. Sklera merupakan bagian mata
yang berupa dinding putih mata dan
disebut sebagai selaput putih. Bagian
mata sklera ini memiliki ketebalan rata-
rata sekitar 1 milimeter, dan bisa juga
menembal sampai 3 milimeter
disebabkan karena adanya otot irensi.
Fungsi sklera adalah untuk melindungi
struktur mata dan membantu
mempertahankan bentuk mata.
Cara Kerja Indera Penglihatan

Mata untuk bisa berfungsi secara optimal ditentukan oleh cara kerja mata
tersebut. Cara kerja mata dalam menangkap objek belum banyak diketahui
oleh manusia. Berikut ini adalah cara kerja mata yang harus kita ketahui :
Saat lampu pada sinyal yang ada di syaraf mata terbentuk dan dikirimkan ke
otak. Syaraf mata itu memberikan sinyal tentang adanya cahaya yang
masuk dan juga kekuatan dari cahaya tersebut.
Bagian otak akan mengirimkan sinyal balik dan melakukan perintah terhadap
otot yang ada di iris agar menyusut atau memipih.
Selain iris, bagian mata yang berkerja adalah bagian lensa. Lensa mata
memiliki fungsi untuk membuat mata menjadi fokus agar cahaya bisa
masuk tepat ke dalam retina yang ada di bagian belakang mata.
Otot di sekitar lensa mata bisa menangkap cahaya dari berbagai sudut dan dari
jarak yang berbeda sehingga lensa itu bisa membuat cahaya berada tepat di
bagian belakang retina.
Kelainan Pada Indera Penglihatan

Indera penglihatan merupakan indera yang sangat penting sebab kita bisa melihat
indahnya dunia menggunakan mata. Sayangnya mata bisa terkena beberapa
kelainan yang disebut juga dengan penyakit mata. Berikut ini adalah kelainan
pada mata yang harus diketahui :
 Rabun jauh – Merupakan penyakit mata yang diakibatkan oleh titik api di
lensa mata yang terlalu cembung atau pendek. Titik api lensa adalah
pertemuan dari sinar yang bisa dipecah oleh lensa. Pada penderita miopi, sinar
akan masuk jauh di depan retina sehingga mata tidak bisa melihat objek yang
letaknya jauh.
 Rabun dekat – Penyakit ini disebabkan oleh titik api lensa yang terlalu pipih.
Titik api lensa jatuh berada di belakang retina sehingga penderita tidak bisa
melihat benda-benda yang letaknya dekat.
 Mata tua – Kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia sehingga
daya akomodasi lensa mata menjadi berkurang. Penderita ini tidak bisa
melihat benda yang letaknya dekat dan penderita tidak bisa melihat benda
yang letaknya jauh dengan jelas.
2. Indera Pendengar (Telinga)

Telinga adalah Organ tubuh manusia


yang berfungsi sebagai indra
pendengaran dan organ yang
menjaga keseimbangan. Telinga
merupakan organ yang berperan
terhadap pendengaran kita akan
suara atau bunyi, hal ini dapat
terjadi karena telinga memiliki
reseptor khusus yang berfungsi
untuk mengenali getaran suara.
Namun Telinga memiliki batasan
frekuensi suara yang dapat
didengar, yaitu yang
frekuensinya 20 Hz – 20.000
Hz.
Bagian Telinga

 Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap
getaran suara.
 Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran
(gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran
Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil,
landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan
tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius
menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
 Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut
tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk
meneruskan rangsang suara ke otak.
 Daun telinga
Merupakan penyusun telinga luar. Daun telinga memisahkan telinga
dengan bagian luar.Daun telinga diperkuat bentuknya oleh tulang rawan.
Daun telinga sangat penting bagi proses penerimaan suara, awal proses
pendengaran. Adapun fungsi daun telinga ialah:

1. Mengumpulkan suara, daun telinga mampu menangkap gelombang suara


yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Lalu, gelombang tersebut akan
disalurkan ke bagian telinga tengah melalui saluran auditory.
2. Memantulkan suara, ketika gelombang suara mengenai daun telinga maka
gelombang ini akan dipantulkan dan seolah – olah diarahkan masuk ke
bagian telinga dalam.
3. Memperbesar suara (amplifikasi), daun telinga mampu menerima sumber
bunyi. Hal ini penting untuk proses pendengaran. Pada hewan tertentu,
seperti kucing, anjing, atau kelinci memiliki daun telinga yang tipis dan
lebar disertai rambut yang mampu menangkap bunyi yang halus.
 Gendang telinga berfungsi mengubah
gelombang bunyi yang ditangkap oleh
daun telinga menjadi getaran yang akan
diteruskan ke dalam telinga dalam
melalui telinga dalam. Proses ini dapat
dianalogikan seperti ketika kita
memukul sebuah drum. “Pukulan” itu
merupakan gelombang bunyi yang
diterima, saat drum menerima pukulan,
maka selaput drum akan bergetar.
Getaran inilah yang akan diteruskan
untuk diubah menjadi impuls saraf oleh
telinga dalam. Gendang telinga yang
tipis ini sangat sensitif, dan jika
“pukulan” yang diterima terlalu besar,
maka dapat membuat kerusakan
struktur seperti robek. Dengan
demikian dapat menyebabkan ketulian
karena rangsang suara yang diterima
tidak dapat diterima (karena tidak
diubah menjadi getaran).
 Saluran Eustachius merupakan
saluran dari telinga tengah yang
menghubungkan telinga dengan
rongga hidung dan tenggorokan.
Saluran ini penting, berfungsi dalam
mengatur tekanan udara di bagian
telinga tengah. Ketika tekanan udara
di telinga terlalu besar maka bagian
ini berfungsi untuk menurunkan
tekanan itu dengan membuang
kelebihan tekanan ke luar tubuh
melalui rongga hidung dan
tenggorokan.
 Koklea atau rumah siput
merupakan penyusun bagian telinga
dalam. Disebut rumah siput
dikarenakan memiliki bentuk seperti
cangkang penutup siput. Koklea
merupakan bagian paling inti pada
organ telinga, hal ini dikarenakan
pada bagian ini terdapat fonoreseptor
yaitu sel reseptor yang peka terhadap
gelombang suara. Adalah organ crti
yang terdapat pada bagian ini yang
berfungsi mengubh getaran dari
membran tymphani menjadi impuls
saraf yang akan diteruskan ke bagian
pusat pendengaran di otak.
Adapun bagian – bagian penyusun koklea ialah:
a. Saluran vestibuler dan saluran timpanik merupakan saluran yang
menyambung namun dipisahkan oleh duktus koklea. Saluran vestibuler
terletak di bagian atas, sementara saluran timpanik terletak di dasar koklea.
Saluran ini berisi dengan cairan perilymph yang berfungsi menghantarkan
getaran yang diterima dari telinga tengah.
b. Duktus koklea berisi cairan endolymph yang berfungsi menghantarkan
getaran dari saluran koklea. Duktus ini mengandung organ corti yang
merupakan sel reseptor pada telinga. Organ corti terletak di membran
basiler duktus koklea (membran dasar). Organ corti merupakan sel rambut
yang akan menggerak –gerakkan rambutnya menyapu bagian membran
tektorial yang ada tepat di atas sel – sel reseptor ini. Gerakan “sapuan” dari
sel – sel rambut ini akan membuat potensial membran di membran tektorial
berubah. Perubahan potensial membran (impuls saraf) di membran tektorial
inilah yang akan diteruskan ke bagian pusat pendengaran di otak untuk
selanjutnya diterjemahkan sebagai “bunyi”.
Cara Kerja Indera Pendengar (Telinga)

 Setiap indera memiliki cara kerjanya masing-masing. Agar bisa menjalankan


fungsinya, setiap bagian dalam organ tersebut haruslah dalam kondisi yang baik.
Berikut ini adalah cara kerja indera pendengar atau telinga yang harus kita
ketahui :
 Getaran suara pertama kali akan ditangkap oleh bagian daun telinga. Fungsi
daun telinga adalah untuk mengarahkannya menuju ke saluran telinga.
 Getaran suara akan diteruskan ke bagian gendang telinga kemudian getaran itu
menuju ke telinga bagian tengah.
 Getaran suara juga diteruskan oleh tulang-tulang bernama sangurdi ke bagian
jendela rumah siput.
Kelainan Pada Indera Pendengar
Indera pendengar pun bisa mengalami kelainan, kelainan yang ada pada telinga
tersebut dihubungkan dengan penyakit telinga. Berikut ini penyakit telinga atau
kelainan telinga yang bisa dialami :
 Luka telinga – Telinga juga bisa mengalami luka. Luka itu bisa ada di bagian
luar telinga maupun di bagian dalam telinga. Telinga yang luka biasanya akan
mengeluarkan nanah. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi akan bersifat
permanen dan untuk penyembuhannya diperlukan bantuan dokter THT untuk
melakukan pemeriksaan.
 Kotoran telinga – Kotoran telinga juga bisa menjadi penyebab kelainan pada
telinga. Kotoran telinga yang menumpuk bisa menghambat getaran suara
ditangkap oleh gendang telinga. Pendengaran pun bisa terganggu akibat kotoran
telinga yang menumpuk tersebut.
 Perikondritis – Kondisi ini adalah suatu kondisi dimana telinga terinfeksi oleh
serangga. Telinga yang terinfeksi oleh serangga ada di bagian tulang rawan atau
di bagian telinga luar.
3. Indera Pembau (Hidung)

Hidung merupakan indera pembau


disamping sebagai alat
pernapasan. Di dalam hidung
terdapat saraf pembau.
Rangsang bau yang diterima
hidung diteruskan ke otak.
Ketidakmampuan indera
pembau untuk mencium bau
dinamakan anosmia.
Penyebabnya anosmia antara
lain sebagai berikut :
 Terjadinya penyumbatan rongga
hidung, misalnya akibat pilek
dan penyakit polip.
 Gangguan pada saraf indera
pembau
Bagian Hidung

 Rongga hidung – Pada rongga


hidung ada selaput lendir dan rambut
rambut tipis (bulu hidung) atau yang
sering disebut Silia. Rongga hidung
bekerja dengan bantuan tulang hidung
dan tengkorak. Rongga hidung
menyebarkan udara terutama oksigen
dari luar tubuh ketenggorokan menuju
jaringan paru paru. Rongga hidung
dibatasi oleh langit langit rongga
mulut. Didalam rongga hidung
mempunyai 4 bagian dinding yang
saling berhubungan, diantaranya
dinding medial, lateral, interior dan
superior.
 Lubang dan bulu hidung – Didalam
lubang hidup selalu ada bulu hidung dan
selaput lendir yang mempunyai
kegunaan menyaring dan merlindungi
rongga hidung dari masuknya benda
asing berupa debu debu atau hasil dari
reaksi radikal bebas seperti asap
kendaraan, asap pembakaran saampah
atau asap rokok.
 Selaput lendir (mukus) – Sebagai
media untuk melekatnya kotoran yang
terbawa dari udara yang gunanaya untuk
menghadang jangan sampai masuk
keronga hidung.Kotoran akan berhenti
dan mengering karena proses panas yang
dihasilkan uap ketika kita bernafas.
Kotoran menjadi tahi hidung atau lebih
dikenal sebagai upil.
 Saraf penditeksi bau – Saraf ini sangat
peka dengan kotoran yang sangat tipis
dan tidak terlihat oleh mata, bahkan bisa
mencium bau dengan kadar bau yang
sangat rendah, sedang sampai yang
baunya menyengat.
 Tulang rawan (tulang lunak) –
Anatomi tulang rawan yang ada pada
hidung adalah tulang yang lentur dan
mudah retak ketika terkena benturan yang
sangat keras, Tulang rawan terdiri dari
kartilaogo septum atau ( lamina kuadran
gularis) dan Kolumela, Septum dilapisi
oleh perikondrium yang ada pada jarinagn
tulang lunak dan periosteum yang adaa
pada tulang keras, sedangkan bagian
luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus
hidung
Cara Kerja Hidung

Alat indera manusia berupa hidung juga memiliki cara kerja hidung tersendiri
untuk bisa menangkap bau yang ada di sekitarnya, hidung memiliki cara
kerja. Cara kerja hidung dalam menangkap bau dan mendeteksi bau adalah
sebagai berikut ini :
 Pada saat hidung menghirup udara, molekul bau yang ada di udara juga
bisa masuk ke dalam hidung.
 Molekul itu akan masuk ke dalam rongga hidung. Molekul itu akan
dipertemukan dengan sel pembau yang berada di bagian hidung.
 Sel pembau yang ada di hidung bisa terangsang olehnya sehingga sel
pembau bisa mengubah rangsangan yang diterimanya menjadi sebuah
sinyal yang dikirimkan ke otak.
 Otak akan merespons terhadap sinyal yang dikirimkan oleh sel pembau dan
otak bisa mendeteksi jenis bau apa yang dihirup oleh hidung tersebut.
Kelainan Pada Hidung

 Papiloma juvenil – Papiloma juvenil adalah Tumor jinak pada pita


suara yang menyebabkan suara menjadi serak, tidak jelas terdengar
dan gatal . Papiloma yang disebabkan oleh virus ini sering menyerang
anak anak yang berusia antara 1 sampai 3 tahun.
 Rhinitis Allergica – Alergi bisa menyebabkan hidung menderita
peradangan. Ini dikarenakan ada reaksi pada hidung ketika dimasuki
oleh benda benda asing kedalam saluran tenggorokan.
 Angio Fibroma juvenil – Angio Fibroma Juvenil adalah Tumor jinak
yang menyerang tengkorak bagian atas yang banyak memiliki
pembuluh darah. Tumor Angio sering menyerang anak laki laki yang
sedang memasuki masa remaja.
 Sinusitis – Rongga rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga
hidung bisa terjadi peradangan yang bersifat kronis dan tidak mudah
disembuhkan dalam waktu singkat.
 Salesma influenza – Salesma influenza adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.Penyakit
yang ditimbulkan adalah batuk, pilek, nyeri dan pegal diseputar leher serta
menyebakan nyeri pada sendi.
 Anosmia – Anosmia adalah adanya gangguan pada kesehatan indera
penciuman yaang menyebabkan kepekaan mencium bau menjadi berkurang
atau hilang.Ini disebabkan oleh sel rambut yang mengalami kerusakan
karena infeksi serta dikarenakan adanya infeksi di Olfaktori. penyaki
tersebut adalah adanya polip atau tumor dirongga hidung.
4. Indera Pengecap (Lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada


bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan
mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak
memiliki struktur tunas pengecap. Lidah
juga turut membantu dalam tindakan
bicara. Juga membantu membolak balik
makanan dalam mulut.
Lidah merupakan organ yang berfungsi
sebagai reseptor kimia yang berada di
dalam mulut sehingga kita bisa
menikmati rasa sebuah makanan dan
minuman. Reseptor yang ada pada lidah
mampu menerima rangsangan kimia
yang berupa larutan sehingga disebut
sebagai kemoreseptor.
Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu mengatur letak
makanan saat kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu saat
menelan makanan.
Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot intrinsik dan otot
ekstrinsik.
 Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah
 otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta
membantu lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti menekan
gigi, menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah masuk ke
faring.
Bagian Lidah
 Lidah Bagian Atas Atau Permukaan
Superior. Bagian atas lidah ini memiliki
bentuk seperti huruf V, huruf V pada
lidah disebut dengan sulkus terminal.
Bagian ini akan membagi lidah dengan
bagian permukaan anterior dan juga
permukaan posterior. Permukaan anterior
itu juga terdiri dari beberapa bagian yaitu
puncak ujung lidah sampai ke bagian
tubuh lidah. Permukaan posterior lidah
bawah terdiri dari tubuh lidah dan
puncak lidah. Fungsi dari bagian atas
lidah adalah untuk mengecap rasa sebab
permukaan atas lidah akan bersentuhan
langsung dengan makanan atau minuman
yang masuk ke dalam mulut manusia.
 Akar Lidah. Akar lidah letaknya di antara tulang hyoid dan juga di bagian
rahang bawah lidah. Punggung pada bagian akar memiliki posisi duduk di
bagian orofaring. Akar lidah berfungsi sebagai penggerak lidah sebab tanpa
akar, lidah tidak bisa bergerak ke sana dan kemari.
 Adenoid. Adenoid merupakan bagian dari lidah yang memiliki fungsi untuk
memerangi infeksi, sehingga jika ada kuman dan bakteri dicap oleh lidah,
adenoid inilah yang bertugas untuk memerangi kuman dan bakteri tersebut.
 Frenulum. Frenulum merupakan bagian lidah yang berbentuk berupa lapisan
tipis jaringan yang berguna untuk penghubung antara lidah dengan dasar
mulut.
 Kuncup lidah. Merupakan struktur yang ada di bagian permukaan lidah.
Tugas kuncup lidah adalah sebagai pencipta resep untuk rasa. Di dalam
kuncup lidah ada 300 selera terutama pada lidah orang dewasa. Kuncup lidah
bisa mengecap rasa manis, asam, pahit dan asin.
 Tubuh Lidah. Bagian besar lidah dua
pertiganya adalah tubuh lidah. Di dalam
tubuh lidah akan ada permukaan kasar
dengan nama papilla lingual. Tubuh lidah
akan dikelilingi oleh gigi lateral dan
permukaan anterior. Papila di bagian
tubuh lidah memiliki fungsi sebagai
pembantu pengidentifikasian rasa yang
berbeda dari makanan. Papila yang ada
di bagian tubuh lidah ini memiliki 4 jenis
utama, yaitu adalah sebagai berikut ini:
 Papila filiform – Papila ini memiliki
bentuk kerucut dan paling banyak
dijumpai di lidah. Letak papilla ini diatur
di dalam barisan yang teratur dan bisa
berjalan dengan sejajar.
 Papila poliate – Ciri dari papilla ini
berkerumun dan menjadi dua kelompok.
Papila ini ada di setiap sisi lidah.
 Papila fungiform – Papila ini memiliki
keterlibatan dengan sensasi rasa makanan
dan minuman, papilla tersebut juga memiliki
selera yang tertancap di setiap permukaan
mereka. Rasa yang ditanggapi oleh bagian
papilla ini adalah rasa asam maupun rasa
manis.
 Papila sirkumvalata – Papila ini akan
terdapat pada bagian lidah manusia, manusia
akan memiliki papilla sirkumvalata
sebanyak 7 sampai dengan 12. Pada masing-
masing papilla sirkumvalata terdapat
beberapa ribu selera rasa. Bentuk dari
papilla sirkumvalata ini adalah bulat,
terangkat dan bisa dilihat dengan mata
telanjang. Papila ini diatur dalam bentuk V
di bagian belakang lidah.
 Tonsil Atau Amandel. Tonsil atau amandel
yang ada di dalam mulut manusia juga
termasuk dalam bagian lidah. Ketika anda
membuka lebar mulut anda, anda akan
melihat tonjolan di sebelah kanan dan kiri
rongga mulut anda. Itulah yang disebut
dengan amandel. Amandel bisa membesar
seiring berjalannya waktu. Jika amandel
terus membesar akibatnya adalah manuisa
akan kesulitan dalam menelan makanan.
Fungsi utama amandel itu adalah sebagai
benteng pertama dalam pertahanan tubuh
manusia, sehingga amandel itu
berhubungan langsung dengan sistem
kekebalan tubuh manusia. Oleh sebab itu
anak yang memiliki penyakit amandel,
dokter anak akan melarang untuk
mengangkat amandel tersebut sebab anak
akan mudah sakit-sakitan jika amandel
tersebut diangkat.
Cara Kerja Indera Perasa (Lidah)

Indera perasa juga memiliki cara kerja yang tidak diketahui oleh
manusia. Berikut ini adalah cara kerja indera pengecap atau perasa
yang harus kita ketahui :
 Manusia akan memakan dan mengunyah makanannya
menggunakan lidah dan gigi.
 Makanan yang telah larut ke dalam mulut bisa merangsang bagian
ujung syaraf
 Syaraf pengecap akan meneruskan rangsangan tersebut ke bagian
syaraf pengecap yang ada di otak.
 Otak akan menanggapi rangsangan yang dikirimkan kepadanya
sehingga saat otak menanggapi rangsangan tersebut lidah bisa
merasakan makanan yang dimakannya tersebut.
Kelainan Pada Indera Perasa (Lidah)

Lidah juga bisa terdapat kelaiann. Ada kelainan yang sifatnya ringan dan juga
ada yang sifatnya berat. Kelainan yang sifatnya berat adalah kanker lidah.
Untuk kelainan lidah yang sifatnya ringan adalah timbulnya ketidakpekaan
lidah ketika menerima sesuatu. Contohnya saja adalah orang yang suka
dengan makanan pedas, kepekaan lidahnya akan berbeda terhapad lidah
orang yang tidak biasa makan pedas. Lidah orang yang terbiasa makan
pedas lebih tahan terhadap rasa pedas dibandingkan dengan lidah orang
yang tidak pernah memakan makanan pedas.
5. Indera Peraba (Kulit)
Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf
peraba. Tidak semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama
pekanya. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat
membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit.
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia.
Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan
luar kulit terdapat pori pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya
keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya
adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat
membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang
berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll.
Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis
(Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang
juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan
lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan
dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.
1. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit
Ari)
Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang
lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat
lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan
pada Epidermis memiliki ciri khas
tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak
memiliki pembuluh darah, sehingga ia
mendapatkan suplai nutrisi melalui
proses difusi dari lapisan dermis yang
ada dibawahnya. Berikut adalah 4
Lapisan pada Epidermis :
 Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)
 Lapisan Malphigi (Stratum
Granulosum)
 Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
 Lapisan Basal (Stratum Germinativum)
2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang
terdiri atas pembuluh darah, kelenjar
minyak, kantung rambut, ujung –
ujung saraf indra, dan kelenjar
keringat. Pembuluh darah pada lapisan
ini sangat luas sehingga mampu
menampung sekitar 5 % dari jumlah
darah di seluruh tubuh. Berikut adalah
penjelasan untuk penyusun Kulit
Dermis :
 Pembuluh Darah
 Ujung Saraf Indera
 Kelenjar Keringat
 Katung Rambut
 Kelenjar Minyak
3. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah
Kulit)
Hipodermis merupakan jaringan ikat yang
terletak di bawah lapisan dermis,
namun batas pemisah antara bagian
Hipodermis dengan bagian dermis ini
tidak jelas. Lapisan ini merupakan
tempat penyimpanan lemak dalam
tubuh, sehingga sering juga dikenal
dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh.
Lemak tersebut berfungsi untuk
melindungi dari benturan benda keras,
sebagai penjaga suhu tubuh karena
lemak dapat menyimpan panas, dan
sebagai sumber energi cadangan.
Cara Kerja Indera Peraba (Kulit)
Indera peraba juga memiliki cara kerja. Berikut ini adalah cara kerja kulit dalam meraba
yang bisa kita ketahui :
 Kulit mampu menerima rangsangan yang bisa dirasakan oleh ujung permukaan jari dan
juga bibir.
 Rangsangan itu berupa rasa panas, rasa dingin, tekanan dan juga nyeri.
 Ketika kulit menerima rangsangan tersebut, rangsangan bisa diterima oleh sel reseptor
kulit.
 Sel reseptor itu akan meneruskan rangsangan yang diterimanya ke bagian otak. Sel
reseptor akan dibantu oleh urat syaraf untuk mengirimkan rangsangan itu ke otak.
 Otak akan menerima rangsangan tersebut kemudian mengolahnya. Otak akan
mengirimkan sinyal kepada tubuh kita untuk menggapi rangsangan tersebut. Jika
rangsangan berupa rasa dingin atau panas, otak akan memerintahkan gerak refleks untuk
menaggapi rangsangan tersebut. Ketika bersentuhan dengan panas, tangan akan segera
menghindari sumber dari rasa panas tersebut. Begitu pula dengan rangsangan yang
berupa rasa dingin, rasa sakit dan juga rasa nyeri.
Kelainan Pada Kulit

Indera peraba manusia pasti bisa mengalami berbagai macam masalah.


Masalah-masalah yang dihadapi oleh kulit tersebut akan membuat kulit
tidak bisa berfungsi dengan baik. Berikut ini kelainan pada kulit yang
sering terjadi :
 Kulit berjerawat – Kulit yang kotor bisa menimbulkan masalah
jerawat. Jerawat itu tidak hanya bisa muncul di wajah saja namun
jerawat bisa muncul di bagian leher, punggung dan juga di bagian dada.
Penyebab utama timbulnya jerawat pada kulit manusia adalah hormon
manusia mengalami ketidakseimbangan. Anak yang sudah menginjak
remaja akan mengalami kulit yang berjerawat hal itu dikarenakan
hormon saat menginjak usia remaja tidak seimbang dan mengalami
perubahan. Kulit yang berminyak juga menyebabkan kulit menjadi
bermasalah hal itu dikarenakan kandungan minyak berlebih bisa
menyumbat pori-pori wajah sehingga jerawat akan muncul.
 Panu – Panu juga merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh manusia.
Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Panu juga bisa
menimbulkan rasa gatal di permukaan kulit. Ciri khas panu adalah timbulnya
bulatan putih dan juga timbul bercak di permukaan kulit yang terasa gatal.
Jamur akan timbul ketika manusia tidak bisa menjaga kebersihan kulitnya,
serta kulit yang lembab bisa menjadi sarang jamur kulit.
 Bisul – Bisul merupakan penyakit kulit yang bisa disebabkan kurangnya
menjaga kebersihan kulit. Bisul ditandai dengan bulatan seperti jerawat yang
berwarna kemerahan. Bisul juga berisi dengan cairan nanah yang berbau
busuk dan amis. Bisul disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi kulit.

Anda mungkin juga menyukai