Anda di halaman 1dari 50

FISIOLOGI SISTEM INDERA

DAN KESEIMBANGAN
Dr. Jufitriani Ismy, M.Kes.M.Ked(Ped) SpA
Pendahuluan
• Sistem saraf perifer :serat serat saraf yg membawa informasi antara
SSP dan bagian bagian lain tubuh.
• Divisi aferen?
• Divisi aferen yg tidak mencapat tingkat kesadaran : Masukan sensorik
dan mencakup sensasi somatik ( sensasi somestetik dan
propreoseptik) dan indera khusus : penglihatan, pendengaran ,
pengecapan dan penghidu )
• Persepsi : Interpretasi sadar kita mengenai dunia eksternal seperti yg
di ciptakan oleh otak dari suatu pola impuls impuls saraf yg
disampaikan keotak oleh reseptor sensorik.
Fisiologi reseptor
• Reseptor kepekaan yg berbeda beda terhadap berbagai rangsangan
• Reseptor rangsangan (dalam berbagai bentuk
energi/modalitas= panas, cahaya, tekanan dan perubahan kimia)
energi listrik (potensial aksi) transduksi SSP
• Setiap reseptor mengkhususkan diri terhadap rangsangan adekuatnya
• Katagori reseptor:
1. Fotoreseptor : peka terhadap cahaya
2. Mekanoreseptor : peka terhadap energi mekanis: Reseptor otot
rangka, sel rambut halus ditelinga , baroreseptor
3. Termoreseptor : peka terhadap panas dan dingin
4. Osmoresptor : Perubahan konsentrasi zat zat terlarut dalam cairan
tubuh dan perubahan aktivitas osmotik
5. Kemoreseptor : Peka terhadap zat kimia tertentu
6. Nosiseptor : reseptor nyeri

Informasi tertentu yang sampai ke SSP dapat disimpan untuk sewaktu


waktu digunakan kembali
Mata : Penglihatan
• Jumlah cahaya yg masuk dikontrol oleh iris
• Iris mengandung dua kelompok jaringan otot polos :
1.otot sirkuler (melingkar/konstriktor) berperan dalam proses konstriksi
dikontrol oleh serat serat saraf parasimpatis
2.Otot radial (dilator) berperan dalam dilatasi pupil , dikontrol oleh
serat serat saraf simpatis.
• Mata membiaskan cahaya masuk untuk memfokuskan bayangan di
retina .
• Cahaya : suatu bentuk radiasi elektromagnetik yg terdiri dari paket
paket individual energi : foton yg berjalan menurut cara cara
gelombang.
• Panjang gelombang : jarak antar 2 puncak gelombang
• Foto reseptor peka : dpanjang gelombang 400-700 nanometer.
• Gelombang cahaya mengalami: divergensi ( memancar ke luar )
• Berkas cahaya: gerakan kedepan suatu gelombang cahaya
• Berkas berkas cahaya divergen yg mencapai mata dibelokkan
(refraksi) lensa dengan permukaan konveks (
cembung) menyebabkan konvergensi (penyatuan berkas berkas
cahaya kearah dalam untuk difokuskan keretina

• Dua struktur mata yg penting dalam refraksi mata : kornea dan


lensa
• Fisiologi Penglihatan
• Retina mengubah cahaya menjadi impuls listrik saraf. Paparan suatu
foton cahaya pada fotoreseptor menimbulkan suatu reaksi fotokimia
dimana energy cahaya diubah menjadi energy listrik (potensial aksi).
Energi dalam bentuk impuls listrik ini selanjutnya akan dikirim ke otak
sehingga kita bisa melihat suatu objek.
Lintasan impuls penglihatan
• Informasi penglihatan dipisahkan dan di modifikasi didalam jalur
penglihatan , sebelum diintegrasikan menjadi bayangan persepsi
lapangan pandang oleh korteks
• Lapangan pandang (visual field) : lapangan penglihatan yg dapat
terlihat tanpa menggerak kan kepala.
• Informasi yg mencapai korteks penglihatan di lobus oksipitalis bukan
replika dari lapangan penglihatan:
1. Bayangan dideteksi diretina pada awal visual terbalik setelah
diproyeksikan ke otak menjadi bayangan dengan orientasi sesuai
• 2. sebelum informasi mencapai otak , lapisan neuron retina di luar sel
batang dan kerucut memperkuat informasi yg dipilih dan menekan
informasi lain untuk meningkatkan kontras.
• - Sel ganlion on -center dan off- center
3. Pola perkabelan antara mata dan korteks penglihatan , belahan kiri
korteks menerima informasi hanya dari separuh kanan lapangan
pandang seperti yg dideteksi oleh kedua mata.
• Masukan penglihatan pergi ke daerah otak lain yang tidak terlihat
dalam persepsi penglihatan
• Contoh aktivitas non penglihatan yang bergantung pada masukan dari
retina
1. Mengontol ukuran pupil
2. Sikronisasi jam biologis ke variasi siklis dalam intensitas cahaya:
contoh siklus tidur bangun di sikronisasikan dgn siklus siang malam
3. Konstribusi terhadap kewaspadaan dan perhatian korteks
4. Kontrol gerakan mata
• Ada 2 tipe umum reseptor cahaya di retina, yaitu :
• a. Sel Kerucut
• Jumlahnya sekitar 6,5 juta di masing-masing mata.
• Digunakan untuk penglihatan siang hari (fotopik).
• Berguna untuk melihat detail halus dan mengenali beragam warna.
• Tersebar di seluruh retina, terutama di fovea sentralis.
• Memiliki sensitivitas maksimum di panjang gelombang sekitar 550 nm pada region kuning hijau.


• b. Sel Batang
• Jumlahnya sekitar 120 juta di masing-masing mata.
• Digunakan untuk penglihatan malam hari (skotopik).
• Berguna untuk penglihatan perifer.
• Tidak tersebar merata di retina namun memiliki kepadatan maksimum di sudut sekitar 20̊.
• Memiliki sensitivitas maksimum di panjang gelombang sekitar 510 nm pada region biru-hijau.
• Akomodasi : Kemampuan kekuatan lensa sehinggan baik sumber
cahaya dekat maupun jauh dapat difokuskan ke retina
• Kekuatan lensa diatur oleh otot siliaris. Otot yang melekat ke lensa
melalui ligamentum suspensarium.
• Pada mata normal
- Otot siliaris melemas dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh,
dikontrol oleh saraf simpatis.
- Otot siliaris berkontraksi , lensa menjadi cembung dan lebih kuat
untuk penglihatan dekat, dikontrol oleh saraf parasimpatias
Kelainan pada mata
1. Miopia (penglihatan dekat)
•Karakteristik : titik jauh kurang dari tak berhingga, bayangan jatuh di depan
retina.
•Penyebab umum : bola mata panjang atau kornea terlalu lengkung.
•Diperbaiki dengan : lensa negatif / cekung / minusS
2. Hiperopia (penglihatan jauh)
•Karakteristik : titik dekat lebih dari punctum proximum mata normal, yaitu
25 cm, bayangan jatuh di belakang retina.
•Penyebab umum : bola mata pendek atau kelengkungan kornea kurang.
•Diperbaiki dengan : lensa positif / cembung / plus.
3. Astigmatisme
•Karakteristik : benda titik nampak bergaris-garis sedangkan benda bergaris-
garis dilihat baik hanya pada arah tertentu saja.
•Penyebab umum : kelengkungan kornea tidak merata.
•Diperbaiki dengan : lensa silindris atau lensa kontak keras.
4. Presbiopia (mata tua)
•Karakteristik : titik dekat lebih dari 25 cm, titik jauh kurang dari tak
berhingga.
•Penyebab umum : kurangnya akomodasi.
•Diperbaiki dengan : lensa bifokal atau trifokal.
• Buta warna
• Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan
sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna
tertentu akibat faktor genetis
• .Buta warna merupakan kelainan genetik/bawaan yang diturunkan
dari orang tua kepada anaknya secara X sex chromosome linked,
karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y
tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan
antara penderita buta warna pada laki dan wanita.
• Sistem gustatory terdapat di lidah.
• Pada lidah, terdapat reseptor perasa yang dapat membedakan rasa
yang disebut taste buds. Reseptor pada lidah akan digantikan oleh
reseptor yang baru setiap 10 hari sekali. Lidah mempunyai lapisan
mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan permukaannya tidak
rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut papilla.
• Pada papilla ini terdapat reseptor untuk membedakan rasa
makanan.Apabila pada bagian lidah tersebut tidak terdapat papilla
maka lidah tersebut menjadi tidak sensitif terhadap rasa.
• Papilla atau tonjolan-tonjolan pada lidah memiliki bentuk-bentuk
tertentu, yaitu:
• Tonjolan berbentuk seperti benang-benang halus yang disebut dengan Papilla
filiformis, banyak terdapat dibagian depan lidah.
• Tonjolan berbentuk seperti kepala jamur yang disebut papilla fungiformis,
banyak terdapat di bagian depan dan sisi lidah, dan
• Tonjolan yang berbentuk bulat yang disebut papilla circumvalata, tersusun
seperti huruf V terbalik, banyak terdapat dibagian belakang lidah.
• Didalam papillae terdapat banyak putik pengecap (taste buds). Setiap
putik pengecap terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini :
• Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol
keluar dari pengecap.
• Sel-sel penunjang yang berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap.

• Indera pengecap yang terdapat di lidah memiliki 4 modalitast rasa,


yaitu:
• a. Manis : pada puncak atau ujung lidah.
• b. Asin : pada tepi lidah (samping kiri dan kanan).
• c. Asam : pada tepi lidah (samping kiri dan kanan).
• d. Pahit : pada pangkal lidah.
• Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap, yaitu untuk mengatur
letak makanan ketika dikunyah, membantu mendorong makanan ke
kerongkongan (pada waktu menelan) dan sebagai alat bantu dalam
berbicara. Selain itu, indera lain yang turut berperan pada persepsi
pengecap adalah indera pembau.
• Kemampuan mengecap seseorang tergantung pada:
1. Faktor Individual, misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka
kepekaan mengecapnya akan berkurang.
2. Nilai Ambang, misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan
makanan yang asam, akan lebih tinggi daripada orang yang tidak
biasa makan asam. Nilai ambang ini tergantung dari kebiasaan
seseorang.
3. Konsentrasi, misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok
garam, lama kelamaan tidak akan merasakan asin lagi seperti pertama
kali memakannya.
• Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi
menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan
udara pernapasan, dan juga berperan dalam resonansi suara.Hidung
merupakan alat indera manusia yang merespon rangsangan berupa
bau atau zat kimia yang berupa gas.Di dalam rongga hidung terdapat
serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel
pembau.Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia
olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi
sebagai pelembab rongga hidung.
• Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena
memiliki banyak reseptor pembau tetapi tergantung kepada prinsip-
prinsip komposisi (component principle), Indera pembau hanya
memiliki tujuh reseptor namun dapat membedakan lebih dari 600
aroma yang berbeda.Alat pembau (organon olfaktorius) dapat
menerima stimulus kimia sehingga disebut chemoreceptor.Organon
olfaktorius terdapat pada hidung bagian atas, yaitu pada konka
superior, membran ini hanya menerima rangsang benda-benda yang
dapat menguap dan berwujud gas.
• Rongga hidung terdiri atas:
• 1. Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.
• 2. Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena
strukturnya yang berlapis. Bagian-bagiannya adalah
. Konka superior
• Konka medialis
• Konka inferior
• Septum nasi (sekat hidung)
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidung
• kanan dan kiri oleh sekat vertikal yang sempit yang disebut septum nasi.
• 3. Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha
membersihkan jalan napas.
• Reseptor organon olfactory terdapat di bagian atas hidung,
menempel pada lapisan jaringan yang diselaputi lendir yang disebut
olfactory mucosa.
• Selaput lendir tersebut berfungsi melembabkan udara.Pada bagian
tersebut juga terdapat bulu-bulu hidung yang berfungsi untuk
menyaring debu dan kotoran.
• Reseptor olfaktori hanya mampu berfungsi selama 35 hari. Bila mati,
baik karena sebab yang alami, maupun karena kerusakan fisik, maka
reseptor tersebut akan digantikan oleh reseptor-reseptor baru yang
axonnya akan berkembang ke lapisan olfactory bulbs yang akan
dituju, dan bila telah sampai pada lapisan yang dimaksud, mereka
akan memulihkan koneksi sinapsis yang terputus.
Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :
a. Susunan rongga hidung.
•Bentuk konka dan septum nasi tempat reseptor pembau pada masing-masing orang tidak sama.
Contohnya pada orang yang berhidung mancung akan lebih luas daripada yang berhidung pesek.
b. Variasi fisiologis
•Contohnya pada wanita, saat sebelum menstruasi atau pada saat hamil muda akan menjadi sangat
peka.
c. Spesies
Pada spesies tertentu yang kemampuan survivalnya tergantung pada indera penciuman, akan
memiliki indera penciuman yang lebih peka contohnya anjing.
d. Besarnya konsentrasi dari substansi yang berbau
•Misalnya skatol (bau busuk yang terdapat pada kotoran atau faeces) memiliki konsentrasi yang
tinggi karena memiliki kemampuan menguap yang tinggi. Bila konsentrasinya tinggi maka akan
tercium bau busuk, sebaliknya bila konsentrasinya rendah akan menimbulkan bau yang berbeda
(contohnya pada bunga yang mengandung skatol dalam konsentrasi rendah baunya akan harum).
Proses Penciuman
•Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai
indra pembau yang terdiri atas kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
Reseptor pencium merupakan sel epitelium pembau mengandung yang
20 juta sel-sel olfaktori khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai
serabut-serabut saraf pembau.
•Pada permukaan sel epitelium ini mengandung beberapa rambut-
rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di
udara
•.Pada saat kita bernapas, zat kimia yang terdapat di udara masuk ke
dalam hidung. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan
pada selaput lendir kemudian akan merangsang rambut-rambut halus
pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsang ini
ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat
kimia tersebut.
Telinga: pendengaran dan Keseimbangan
• Telinga Luar,tengah dalam , dalam
• Bagian Luar,Tengah : menyalurkan gelombang suara dari udara
ketelinga dalam berisi cairan untuk memperkuat energi suara
• Telinga dalam : sistem sensorik
1. Koklea: reseptor yg mengubah gelombang suara menjadi impuls
impuls saraf, sehingga bisa mendengar
2. Apparatus vestibularis: sensasi keseimbangan
Gangguan pendengaran : Ketulian
• 1. Tuli konduktif (hantaran): Apabila gelombang suara tidak secara
adekuat dihantarkan melalui telinga luar dan tengah untuk
menggetarkan cairan ditelinga dalam . Sumbatan fisik saluran telinga
oleh kotoran telinga, infeksi telinga tengah disertai penimbunan
cairan, retriksi gerakan osikula krn adhesi antara stapes dan jendela
oval
• 2. tuli Sensorineural : gelombang suara di salurkan ke telinga dalam ,
tetapi gelombang tersebut tidak diterjemahkan menjadi sinyal saraf
yg diinterpretasikan oleh otak sebagai sensasi suara. Defek : organ
korti,saraf auditorius atau jalur auditorius asenden

Anda mungkin juga menyukai