Macam :
Light
• Buta Warna:
Tidak mampu atau mempunyai kelemahan
membedakan warna tertentu.
• Tes Buta Warna:
1. Uji Pencocokan warna (yarn-matching)
2. Tes Ishihara:
-anopia = buta warna
-anomali = kelemahan warna
Prot- = gangguan pada sel cones merah
Deuter- = gangguan pada sel cones hijau
Tri- = gangguan pada sel cones biru
MEKANISME PENGLIHATAN
1m
D=
Jarak fokus
RESPON DEKAT
Titik dekat yang bisa ditolerir melihat
tajam & jelas, mll proses:
• Akomodasi (kelengkungan lensa )
• Konvergensi (menyatukan kedua proses
penglihatan)
• Konstriksi pupil
LAPANGAN PENGLIHATAN
• Cahaya Masuk
• Perubahan struktur retinen dalam fotopigmen
• Perubahan bentuk fotopigmen
• Pengaktifan fostodiesterase
• Penurunan kadar cGMP intrasel
• Penutupan Na-channel
• Hiperpolarisasi
• Jawaban sel bipolar & sel saraf lainnya
•Potensial reseptor dan
respon listrik di retina
bergradasi dan bersifat
lokal.
•Di sel amakrin
menghasilkan depolarisasi
yang berperan sebagai
potensial generator
sehingga terjadi potensial
aksi di sel ganglion yang
akan diteruskan ke otak
melalui N. Opticus.
Pupil mata
• Cahaya gelap :
pengaruh simpatis
kontraksi otot polos
radialis midriasis /
melebar
• Cahaya terang :
pengaruh
parasimpatis
kontraksi otot polos
sirkularis miosis /
menyempit
REFLEX PUPIL
1. Hiperopria
(Hipermetropia)
Bola mata lebih
pendek, maka
difokuskan di
belakang retina
Agar pulih maka
pakai biconvex
(lensa cembung).
2. Miopia
Bola mata panjang,
maka difokuskan di
depan retina
Agar pulih pakai
biconcave (lensa
cekung).
3. Astigmatism
Kelengkungan
lensa tidak rata
Pakai lensa silindris
letak diatur :
pembiasan pada
meridian sama.
DIPLOPIA
= Penglihatan ganda
Bila salah satu mata didorong keluar garis
tetapi masih menatap pada sebuah benda
ditengah lapang pandang bayangan di
mata yang didorong tidak jatuh di
corresponding point.
ABLATIO RETINAE
= Terlepasnya retina dari khoroid
RETINITIS PIGMENTOSA
= Hyperpigmentosa
Penyakit keturunan
LINTASAN PENGLIHATAN