Oleh:
Afriyani Syamsir (2019086016267)
Pembimbing:
dr.Rani, Sp.KK, M.Kes, FINSDV
Telah disetujui dan diterima oleh Penguji Laporan Kasus dengan judul :
“Pasien Wanita 26 Tahun Dengan Pompholyx”
Sebagai salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Madya pada SMF Kulit dan Kelamin Rumah
Sakit Umum Jayapura
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura
Hari/Tanggal :
Tempat :
Mengesahkan
Penguji Laporan Kasus Bagian SMF Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
PENDAHULUAN
1.1 Definisi
(palmoplantar eczema) adalah dermatitis endogen akut atau kronis pada tangan
dan kaki dengan karakteristik klinis berupa vesikel kecil sampai besar dan
Penyakit ini ditandai dengan lesi pruritus yang dapat berlangsung kronik
atau berulang selama beberapa bulan hingga tahun. Etiologi pasti dari penyakit ini
belum diketahui, namun ada beberapa faktor eksaserbasi. Alergi terhadap nikel
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan dishidrosis. Selain itu,
digunakan pada kondisi akut dari eksema vesikular palmoplantar dan sering
terjadi pada musim semi dan musim gugur, serta dapat berhubungan dengan
mengenai bagian telapak tangan atau telapak kaki. Kategori kedua yaitu chronic
umumnya terjadi pada daerah sentral dari telapak tangan. Kategori keempat yaitu
id reactions adalah dermatitis vesikulobullosa yang umumnya timbul pada sisi
lateral jari-jari yang disebabkan oleh infeksi di tempat lain dari tubuh.3
1.2 Epidemiologi
sedikit, pada studi satu populasi, prevalensi pompholyx selama 1 tahun sebesar
Dalam satu studi di Swedia, pompholyx merupakan 6% (51 dari 827) dari
pada kelompok usia 21-40 tahun dan lebih sering terjadi pada laki-laki.4
1.3 Etiopatogenesis
kasus adalah idiopatik 7.Selain reaks id, penyebab langsung dari dermatitis
dishidrosis5.
Beberapa faktor penyebab yang berhubungan dengan pompholyx, antara
lain atopi, kontak alergi, stress psikologis dan cuaca panas. 3 Pada suatu studi
meunjukkan bahwa riwayat atopi pribadi atau keluarga didapatkan pada 54 dari
menelan beberapa bahan metal seperti nikel, kobal, dan krom ,dan setelah terapi
infuse8.
Suatu studi menunjukkan bahwa bahan metal yang tertelan dapat memicu
dan memperberat eksema vesikular palmoplantar. Pola eksema pada tangan yang
serupajuga didapatkan pada pasien yang sensitif terhadap nikel .Infeksi jamur
pada tubuh, biasanya pada kaki, dapat memicu eksema pada telapak kaki. Pada
Infeksi bakteri juga dapat menjadi salah satu faktor, terutama jika eksema
vesikular diiringi dengan timbulnya pustul pada telapak tangan atau kaki. Peran
stress psikologis pada pasien dishidrosis masih sulit dinilai. Pada beberapa pasien
korelasinya. Pompholyx dapat terjadi pada orang-orang yang rentan stress, namun
perlu diperhatikan bahwa pompholyx sendiri dapat menyebabkan stress, terutama
Pada beberapa pekerja yang terpapar cairan berlebihan pada tangan seperti
penggunaan sarung tangan lebih dari 2 jam per hari atau mencuci tangan lebih
dari 20 kali per hari merupakan faktor risiko yang kuat untuk terjadinya eksema
pada tangan 6.
a. Pompholyx3
Pada pompholyx akut timbul banyak vesikel yang dalam pada telapak
tangan, bagian lateral jari-jari tangan dan terkadang timbul pada telapak
Gambar 4.1
Lepuhan ini dapat bersatu, mengering dan sembuh tanpa pecah (Lihat
Gambar 4.3)
Gambar 4.3
Lepuhan bisa rupture secara spontan dan meninggalkan erosi yang kering.
Pada kasus yang sudah lebih lama, kuku dapat menjadi distrofik 6
Secara umum nampak dengan plak hyperkeratosis kronik yang gatal (lihat
gambar 4.5)
Vesikel eritematous pada bagian lateral jari-jari dan telapak tangan dan
Gambar 4.6
Munculnya mendadak dan merupakan respon terhadap proses inflamasi,
a. Laboratorium
mengeklusi diagnosis tinea manum. Dan tes patch digunakan untuk mengeluarkan
riwayat atopi.1
b. Histopatologi
Infiltrat limfosit berada di epidermis dengan campuran infitrat yang terlihat juga
pada dermis.3 Pada tahap yang lebih kronis, ada beberapa gambaran yaitu
kronik
1.6 Diagnosis
atau dalam mengeliminasi faktor lain yang memperburuk seperti paparan iritan
dan alergi kontak. Penyakit ini terjadi selama beberapa minggu dengan gejala
adanya rasa gatal pada vesikel baru dan rasa nyeri pada fissura dan lesi sekunder
akibat infeksi. Gambaran ruam pada onset awal adalah vesikel yang berukuran
fisura yang nyeri dan erosi akibat pecahnya vesikel. Lesi sekunder akibat infeksi
yang sangat nyeri. Distribusi dari ruam adalah 80% pada tangan dan kaki, dimana
tempat predileksi dimulai dari bagian lateral jari-jari, telapak tangan, telapak kaki,
dan pada keadaan lanjut pada bagian dorsal jari-jari. Berbagai kondisi kulit pada
tangan dan kaki yang sangat sulit untuk dibedakan dengan dermatitis
Dermatitis kontak alergi secara klinik tidak dapat dibedakan dengan ekzema
di tangan lainnya, dan tes patch harus dipertimbangkan untuk pasien dengan
terjadi setelah mencuci, menggunakan sabun yang keras atau kulit tangan tidak
dermatitis tangan sebelum umur 15 tahun, ekzema yang persisten di badan, kulit
kering dan gatal ketika dewasa, dan dermatitis atopik yang meluas ketika masa
kanak.7 Lokasi biasanya pada punggung tangan terutama di jari dengan gambaran
tinea primer. Dalam kasus-kasus kronis dermatitis tangan, infeksi jamur dan
klinis.3
Psoriasis dan dermatitis psoriasiform biasanya dapat dibedakan dengan lesi yang
berbatas tegas, numular, atau plak bersisik dan relatif kurang gatal.Dermatitis tangan
pengelupasan kulit yang bukan akibat dari proses peradangan di telapak tangan
maupun kaki yang sering terjadi selama musim panas. Hal ini diduga lebih sering
terjadi pada orang dengan hiperhidrosis. Kondisi ini biasanya self-limited dan
1. Farmakoterapi
a) Terapi topikal3
memiliki hasil yang hamper sama dengan penggunaan PUVA, selain itu
eczema pada tangan yang tidak merespon pada obat steroid topical
memicu myelotoksisitas
d) Terapi Lain
terapi yang efektif untuk kasus hyperhidrosis dan telah diteliti untuk
2. Non-farmakoterapi7
Mencuci tangan dengan menggunakan air hangat dan sabun bebas bahan
pembersih
1.9 Pencegahan
terutama bila terdapat faktor resiko. Menghindari alergen yang ditemui juga dapat
sarung tangan vinil bukan lateks yang dianjurkan karena bahan tersebut rendah
dalam memberikan alergi.Tes Patch dapat dipertimbangkan pasien untuk
seperti gesekan dan udara dingin. Sering menggunakan emolien khususnya krim
kejadian dishidrotik.3
1.10 Prognosis
sering kambuh tetapi dapat terjadi remisi spontan dalam 2 sampai 3 minggu. 7
Interval dalam serangan bisa terjadi dalam minggu hingga bulan. Pada beberapa
nyeri hebat.3
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Nn. AS
Umur : 26 tahun
Alamat : Bhayangkara
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
2.2 Anamnesa
a. Status generalis
- Berat badan : 61 kg
- Nadi : 88 x/m
- Respirasi : 22 x/m
- Suhu : 36,60C
o Paru
o Jantung
Inspeksi : Iktuskordistidakterlihat
Palpasi : Iktuskordisteraba
Perkusi : Pekak
3. Abdomen
o Inspeksi : Datar
o Perkusi : Timpani
4. Ekstremitas atas : Akral hangat, kering, merah, tidak ada edema, tidak sianosis, CRT
< 2 detik
5. Ekstremitas bawah : Akral hangat, kering, merah, tidak ada edema, tidak sianosis,
Status Dermatologis
Distribusi : Regional
Pompholyx
4. Palmaris Pustulosis
Tidak ada pemeriksaan penunjang yang spesifik untuk penyakit ini namun
patch test bisa dilakukan untuk menyingkirkan dermatitis kontak atau reaksi
sistemik terhadap alergen. Kadar IgE mungkin akan meningkat pada pompholyx.
2.7 Penatalaksanaan
Non medikamentosa
berbahaya.
menghindari infeksi.
pasien.
Medikamentosa
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. HD Pusponegoro E. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Indonesia; 2015.p.151-152.
2. Schultz R.Botulinum Toxin A for the Treatment of Dyshidrotic Hand Eczema.School
of Physician Assistant Studies.2014;6-13.
3. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, editors.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th ed. McGraw Hill; 2012.
p188,187-194.
4. Handa S,Kaur I,Gupta T,Jindal R.Hand Eczema : Correlation of morphologic
patterns,atopy,contact sensitization and disease severity.Indian J DermatolVenerol
Leprol.2012(78);153-158.
5. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook’s Textbook of Dermatology.
8th ed. Blackwell Publishing: 2010. p23.16-23.17,23.4.
6. James WD, Berger TG, Elston DM, editors. Andrew’s Diseases of the Skin Clinical
Dermatology. 11th ed. Elsevier Publishing: 2011. p72-73.
7. Leung AKC, Barankin B, Hun KL. Dyshidrotic Eczema. Enliven: Pediatr Neonatol
Biol. 2014(1); 1-3.
8. Lee KC, Ladizinski B. Dyshidrotic eczema following intravenous immunoglobulin
treatment.CMAJ. 2013; 185(11).
9. Gelmetti CN.Chapter 39 : Pompholyx. In : Irvine A,Hoeger P,Yan A,editors.
Harper’s Textbook of Pediatric Dermatology,3 rd ed. Blackwell Publishing. 2011.
p.39.
10. Bolognia JL,Jorizzo JL,Rapini RP. Dyshidrosis. Dermatology Second Edition Vol. 1.
New York : Mosby Elsevier. 2008. p.543.