Anda di halaman 1dari 15

JURNAL

Oleh
Kelompok 2

1. Ermilawati Bahri
2. Rahmawati
3. Welmina Natalia Punyanan

Pembimbing : dr. Astuti Tamher Sp. Rad


LATAR BELAKANG: Penyebab
gangguan pernapasan pada neonatal
dapat diklasifikasikan menjadi,
adanya kelainan terutama yang
ABSTRAK
mempengaruhi aerasi, sirkulasi atau Kata kunci
perkembangan toraks.  Neonatus, Rontgen dada, Gangguan pernapasan akut,
transien takipnea pada bayi baru lahir.

BAHAN DAN METODE: Ini adalah studi observasional prospektif yang dilakukan


di pusat perawatan pedesaan. Dilakukan rontgen thorax anteroposterior dalam
posisi supine pada neonatus.. Rontgen thorax diambil dengan bantuan mesin
sinar-X portabel.

HASIL : Penyebab tersering gangguan pernapasan pada neonatus


yang disertai dengan distress pernapasan adalah transient tachypnoea
of new born, dalam penelitian ini 32,20% didiagnosis dengan transien
takiponea
D

KESIMPULAN: Rontgen toraks sangat penting pada neonatus dengan


D D

gangguan pernapasan akut untuk dikecualikan adanya kelainan struktural


seperti hernia diafragma kongenital atau emfisema lobar kongenital
D
D
PENDAHULUAN
Penyebab gangguan pernapasan pada periode neonatal dapat
diklasifikasikan menjadi, adanya kelainan terutama yang
mempengaruhi aerasi, sirkulasi atau perkembangan thorax. 

Dalam 48 - 72 jam, kelainan yang paling umum terjadi pada


neonatus adalah gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan pasca kelahiran merupakan indikasi
paling penting untuk rontgen thorax.
Gangguan pernapasan didefinisikan bila terdapat setidaknya
dua dari tiga fitur berikut:
 Takipnea (laju pernapasan > 60 per menit)
 Retraksi (interkostal, subkostal, sternal dan suprasternal)
 Bising respirasi (snoring, stridor atau wheezing)
Rontgen dada sangat penting pada neonatus dengan
gangguan pernapasan akut

D
D D
.

D
D
Rontgen dada dianggap
sebagai alat diagnostik
yang paling dapat
Secara klinis sangat sulit diandalkan untuk
untuk membedakan mempelajari gangguan
perbedaan gangguan pernapasan pada bayi
pernapasan yang baru lahir.
disebabkan paru-paru
maupun ekstra paru
karena pada neonatus

Jurnal ini mengulas spektrum umum dari kelainan


pada thorax neonatal dengan evaluasi menggunakan
rontgen dada.
  PENDAHULUAN
Maksud & Tujuan
Untuk menunjukan ikhtisar singkat tentang
berbagai patologi thorax pada neonatus.
Untuk mempertimbangkan gambaran
radiologis berbagai patologi thorax pada
neonatus.
Untuk membahas pendekatan saat ini untuk
analisis radiologis dan diagnosis dari kondisi
patologi tersebut
Untuk mempelajari berbagai faktor risiko terkait
dengan perkembangan dari gangguan
pernapasan berat pada bayi baru lahir.
Untuk menilai klinis dari gangguan pernapasan
pada bayi baru lahir.
Observasional Studi

BAHAN DAN METODE


Deskriptif di RS
Pada
59 Pasien

Penelitian ini dilakukan di Departemen Kesehatan Radiodiagnosis,


SBKS Medical Institute dan Pusat Penelitian, Waghodia, Vadodara

PEMILIHAN SUBJEK

INKLUSI EKSKLUSI
 Semua neonatus yang dirawat di  Semua yang baru lahir dirawat di
NICU dalam 72 jam kelahiran NICU dengan timbulnya gangguan
memiliki yang gejala sugestif pernapasan setelah 72 jam.
gangguan pernapasan  Keluarga yang tidak mau
 Semua neonatus dilahirkan di rumah berpartisipasi dalam studi
sakit dan juga yang dikirim ke luar dikeluarkan.
institusi dan kemudian diterima di
institusi untuk keluhan insufisiensi
pernapasan dalam 72 jam kelahiran,
PROTOKOL PENELITIAN
ni adalah studi prospektif observasional pada 59 neonatus

01 02 03 04

Neonatus yang Rontgen dada Temuan rontgen dengan riwayat Kompilasi semua data
masuk, dalam dilakukan pada hari klinis, riwayat kelahiran, riwayat pengamatan dibuat dalam
waktu 72 jam pertama masuk dan ibu, skor APGAR di menit bentuk frekuensi dan
sejak lahir kemudian tindak lanjut pertama, minuman keras, riwayat persentase yang telah
dengan sinar-X diambil pada menangis segera dan usia digambarkan dalam bentuk
gangguan hari ke 2 sampai kehamilan dicatat. (+) riwayat diagram lingkaran dan
pernapasan tanggal pemulangan pengobatan (+) tindak lanjut (+) grafik.
termasuk dalam sesuai kebutuhan diagnosis akhir.
penelitian.
ETIOLOGI

HASIL PENELITIAN
Frekuensi
Etiologi %
(n = 59)
Transient tachypnoea of newborn 19 32,20%
Hyaline membrane disease 12 20,33%
Pneumonia kongenital 10 16,94%
Sindroma aspirasi mekonium 7 11,86%
Pneumonia aspirasi 1 1,69%
Akibat jantung 3 5,08%
Fistula trakeo esofagus 2 3,38%
Hernia diafragma kongenital 2 3,38%
Hipertensi pulmonal persisten
1 1,69%
idiopatik
Eventrasio diafragma 1 1,69%
Pneumoperitoneum 1 1,69%
Total 59 100%
Penampilan Pada Rontgen Dada

HASIL PENELITIAN
DISKUSI Your Picture Here

Takipnea sementara pada bayi baru lahir


(gambar-5), yaitu (32,20%), diikuti oleh penyakit
membran hialin (20,33%) (gambar-4), pneumonia
neonatal kongenital (16,94%), sindrom aspirasi
meconium (11,86%) (gambar-3),
Penyebab jantung (5,08%), fistula trakea-
esofagus (3,38%), hernia diafragma kongenital
(3,38%), aspirasi pneumonia (1,69%), hipertensi
pulmonal persisten idiopatik (1,69%), eventrasio
diafragma (1,69%) diikuti oleh pneumoperitonium
Gam 3. Sindrom Aspirasi Mekonium
(1,69%).
Gambar - 4: Penyakit Membran Gambar - 5:  Transient Tachypnoea
Hyaline. pada Bayi Baru Lahir.

Temuan radiografi dada pada pasien


dengan transient takipnea pada bayi baru
lahir dalam penelitian ini menunjukkan
adanya hiperinflasi dengan garis-garis
linier yang opak pada perihilar dengan

DISKUSI
adanya fisura interlobar adalah temuan
transien yang paling umum pada TTN
(26,32%),
Diikuti oleh hanya hiperinflasi yang
dicatat sebagai satu-satunya temuan
pada rontgen thorax (21,05%),
hiperinflasi dengan linear opak bergaris-
garis (21,05%), fisura interlobar (7,88%), Rontgen thorax normal dicatat
garis-garis linier opak pada perihilar dalam 13,15% kasus takipnea
(5,26%), hiperinflasi dengan fisura sementara bayi baru terlahir. Satu
interlobar (2,63%), linier opak dengan penelitian menemukan bahwa
fisura interlobar (2,63%).  rontgen dada normal dalam 16%.

Satu penelitian menemukan bahwa


banyak bayi baru lahir dengan takipnea
sementara memliki ifoto thorax yang jelas
Dalam penelitian ini presentasi yang paling umum adalah kombinasi dari hiperinflasi bidang paru
dengan garis lurus opak pada perihilar dengan adanya fisura interlobar

Tidak ada
nodularitas
dalam penelitian Awalnya, mungkin saja sulit untuk membedakan
kami takipnea transien dari penyebab lain pada gangguan
pernapasan bayi baru lahir

Diagnosis banding meliputi penyakit membran hyaline,


Aspirasi mekonium, dan pneumonia neonatal. 

Kondisi lain yang akan terjadi dipertimbangkan


termasuk sindrom gangguan pernapasan,
limfangiektasia kongenital, penyakit jantung bawaan,
polisitemia, hiperventilasi serebral, dan
anemia/hipovolemia.

Insiden dan tingkat keparahan RDS berbanding terbalik


terkait dengan usia kehamilan. RDS adalah penyebab
umum paling banyak pada gangguan pernapasan
selama hari pertama setelah kelahiran. 
AKI : jumlah kematian ibu per
100 000 kelahiran hidup
KESIMPULAN
Distress pernapasan adalah salah satu gangguan yang paling
umum terjadi dalam jam (48-72) kehidupan pertama. Ada
berbagai macam penyebab yang dapat menyebabkan gangguan
pernapasan pada neonatus.  Penyebab paru termasuk transien
takipnea bayi baru lahir, penyakit membran hialin, pneumonia
neonatal kongenital dan sindroma aspirasi mekonium. Penyebab
luar paru meliputi penyebab bedah seperti hernia diafragma
kongenital, fistula trakeoesofageal, eventrasio diafragma,
penyebab jantung, dan pneumoperitoneum dapat menyebabkan
tekanan eksternal dan menyebabkan gangguan
pernapasan. Sulit untuk membedakan secara klinis penyebab
oleh paru dan ekstra paru.
KESIMPULAN
Tanda-tanda gangguan pernapasan postnatal adalah indikasi untuk
dilakukan rontgen thorax. Rontgen thorax adalah alat yang paling
penting untuk mempelajari gangguan pernapasan pada neonatus. Di
masa kini, pemeriksaan rontgen dada dilakukan pada neonatus, dengan
adanya indikasi gangguan pernapasan.
Rontgen thorax sangat penting pada gangguan pernapasan akut
neonatus untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan seperti
hernia diafragma kongenital atau emfisema lobar kongenital. Harus
diingat bahwa adanya tanda-tanda gangguan pernapasan post-natal
merupakan indikasi untuk dilakukan rontgen dada yang seharusnya
diambil sedini mungkin. Akhirnya, hasil foto rontgen harus dibaca oleh
seorang ahli radiologi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai