Oleh
Kelompok 2
1. Ermilawati Bahri
2. Rahmawati
3. Welmina Natalia Punyanan
D
D D
.
D
D
Rontgen dada dianggap
sebagai alat diagnostik
yang paling dapat
Secara klinis sangat sulit diandalkan untuk
untuk membedakan mempelajari gangguan
perbedaan gangguan pernapasan pada bayi
pernapasan yang baru lahir.
disebabkan paru-paru
maupun ekstra paru
karena pada neonatus
PEMILIHAN SUBJEK
INKLUSI EKSKLUSI
Semua neonatus yang dirawat di Semua yang baru lahir dirawat di
NICU dalam 72 jam kelahiran NICU dengan timbulnya gangguan
memiliki yang gejala sugestif pernapasan setelah 72 jam.
gangguan pernapasan Keluarga yang tidak mau
Semua neonatus dilahirkan di rumah berpartisipasi dalam studi
sakit dan juga yang dikirim ke luar dikeluarkan.
institusi dan kemudian diterima di
institusi untuk keluhan insufisiensi
pernapasan dalam 72 jam kelahiran,
PROTOKOL PENELITIAN
ni adalah studi prospektif observasional pada 59 neonatus
01 02 03 04
Neonatus yang Rontgen dada Temuan rontgen dengan riwayat Kompilasi semua data
masuk, dalam dilakukan pada hari klinis, riwayat kelahiran, riwayat pengamatan dibuat dalam
waktu 72 jam pertama masuk dan ibu, skor APGAR di menit bentuk frekuensi dan
sejak lahir kemudian tindak lanjut pertama, minuman keras, riwayat persentase yang telah
dengan sinar-X diambil pada menangis segera dan usia digambarkan dalam bentuk
gangguan hari ke 2 sampai kehamilan dicatat. (+) riwayat diagram lingkaran dan
pernapasan tanggal pemulangan pengobatan (+) tindak lanjut (+) grafik.
termasuk dalam sesuai kebutuhan diagnosis akhir.
penelitian.
ETIOLOGI
HASIL PENELITIAN
Frekuensi
Etiologi %
(n = 59)
Transient tachypnoea of newborn 19 32,20%
Hyaline membrane disease 12 20,33%
Pneumonia kongenital 10 16,94%
Sindroma aspirasi mekonium 7 11,86%
Pneumonia aspirasi 1 1,69%
Akibat jantung 3 5,08%
Fistula trakeo esofagus 2 3,38%
Hernia diafragma kongenital 2 3,38%
Hipertensi pulmonal persisten
1 1,69%
idiopatik
Eventrasio diafragma 1 1,69%
Pneumoperitoneum 1 1,69%
Total 59 100%
Penampilan Pada Rontgen Dada
HASIL PENELITIAN
DISKUSI Your Picture Here
DISKUSI
adanya fisura interlobar adalah temuan
transien yang paling umum pada TTN
(26,32%),
Diikuti oleh hanya hiperinflasi yang
dicatat sebagai satu-satunya temuan
pada rontgen thorax (21,05%),
hiperinflasi dengan linear opak bergaris-
garis (21,05%), fisura interlobar (7,88%), Rontgen thorax normal dicatat
garis-garis linier opak pada perihilar dalam 13,15% kasus takipnea
(5,26%), hiperinflasi dengan fisura sementara bayi baru terlahir. Satu
interlobar (2,63%), linier opak dengan penelitian menemukan bahwa
fisura interlobar (2,63%). rontgen dada normal dalam 16%.
Tidak ada
nodularitas
dalam penelitian Awalnya, mungkin saja sulit untuk membedakan
kami takipnea transien dari penyebab lain pada gangguan
pernapasan bayi baru lahir