Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KSM ILMU KESEHATAN ANAK


RS DKH CIBADAK 2024

RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME NEONATUS


ICD-10 (P22.0 Respiratory Distress Syndroma Neonatus)
1. Pengertian (Definisi) Respiratory distress syndrome (RDS), dahulu dikenal sebagai
penyakit membran hialin (Hyaline Membrane Disease/HMD)
adalah diagnosis klinis pada bayi prematur dengan kesulitan
bernafas yang disebabkan defisiensi surfaktan yang ditandai
dengan takipnea retraksi dinding dada dan sianosis yang
menetap atau menjadi progresif dalam 48-96 jam kehidupan,
dengan karakteristik gambaran foto toraks berupa gambaran
retikulogranuler dan peripheral air bronchogram.
2. Anamnesis Didapatkan faktor resiko seperti: prematuritas, jenis kelamin
laki-laki, predisposisi familial, persalinan dengan sectio
secarea,asfiksia neonatal, korioamnionitis, kehamilan multipel,
ibu dengan DM
3. Pemeriksaan Fisik Gejala distres pernafasan sesaaat setelah lahir (takipnea,
merintih, pernapasan cuping hidung, retraksi dinding dada,
sianosis.

4. Kriteria Diagnosis 1. Faktor predisposisi seperti bayi premature


2. Sering terjadi segera setelah lahir dan semakin memberat
3. Manifestasi klinis seperti takipnea, napas cuping hidung,
grunting, retraksi, sianosis, dan menurunnya suara inspirasi
saat auskultasi
4. Rontgen thorax menunjukkan adanya gambaran ground-
glass reticulo-granular dengan air bronchogram.
5. Analisa gas darah arteri dapat menunjukkan adanya
hipoksemia dan hiperkarbia
5. Diagnosis Kerja Respiratoy distress syndrome neonatus
6. Diagnosis Banding Pneumonia, kelainan kongenital paru
7. Pemeriksaan Penunjang  Darah lengkap termasuk hitung jenis, dan kultur darah
(menyingkirkan infeksi)
 Gula darah
 Elektrolit serum
 AGD: hipoksemia, hiperkarbia
 Rontgen thorax: gambaran retikulogranular  ground glass
appearance disertai peripheral air bronchogram
 Ekokardiografi: untuk mengkonfirmasi diagnosa ductus
arteriosus persisten
8. Tatalaksana 1. Prenatal: pemberian kortikosteroid antenatal
2. Stabilisasi di ruang persalinan
3. Umum
 Pertahankan suhu tubuh (36.5-37.5)
 Pemberian cairan dan evaluasi balans cairan
 Pemberian nutrisi parenteral sejak hari pertama disertai
nutrisi enteral pada bayi dengan hemodinamik stabil
4. Khusus
- Tatalaksana respiratorik
Invasif dengan intubasi endotrakea dan ventilasi
mekanik
Non invasif dengan pemberian continuous positive
airway pressure (CPAP) mulai dari PEEP 6-8 dan FiO2
30%.
Target saturasi 90-94%
5. Medikamentosa
- Pemberian surfaktan
Dosis: 4ml/kgBB/dosis. Terutama diberikan pada 6 jam
pertama kehidupan
- Antibiotik spektrum luas sampai terbukti tidak ada
infeksi bakteri.
9. Penyulit Bronchopulmonary dysplasia, enterokolitis nekrotikans,
reitnopathy of prematurity, perdarahan intravertrikuler, gagal
tumbuh, cerebral pasly

10. Edukasi (Hospital Health Edukasi meliputi penjelasan mengenai kondisi pasien, etiologi
Promotion) dan faktor risiko, diagnosis, komplikasi, prognosis, dan rencana
tatalaksana terkait penyakit pasien.

11. Indikator Medis a. Klinis


b. Laboratorium
c. Rontgen thorax
12. Lama Perawatan 4-7 hari
13. Prognosis Dengan terapi yang adekuat, <10 % menyebabkan kematian.
14. Penelaah Kritis KSM Ilmu Kesehatan Anak
1. dr. Lusiana Rahmawati, Sp.A
2. dr Dian Rahma Ekowati, SpA
15. Kepustakaan 1. Guttentag S. Respiratory distress syndrome. Dalam:
Eichenwald EC, Hansen AR, Stark AR, Martin C.
penyunting. Cloherty and Stark’s manual of neonatal care.
Edisi ke -8. Philadelphia: Lippincott Wiliams & Wilkins;
2017, halm 437-46
2. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, penyunting.
Neonatology: management, procedures, on-call problems,
diseases, and drugs. Edisi ke -7. New York: McGraw- Hill
Education: 20120
3. Sweet GD, dkk. European consensus guidelines on the
management of respiratory distress syndrome- 2019 update.
Neonatology. 2019; 115: 432-50.

Anda mungkin juga menyukai