a. Bayi< 2 bulan
Pneumonia berat: batuk diserati napas cepat atau retraksi yang berat
Pneumonia sangat berat: pneumonia berat disertai salah satu atau lebih
gejala berikut: tidak mau menetek/minum, kejang, letargis, demam, atau
hipotermia, bradipnea atau pernapasan ireguler
PNEUMONIA PADA ANAK
(J12, J13, J14, J15)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
404.P.011 0 3/6
RSUP Dr. SARDJITO
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
b. Anak umur 2 bulan – 5 tahun
Pneumonia: batuk disertai napas cepat dan/tanpa retraksi dinding dada
Pneumonia berat: pneumonia disertai salah satu atau lebih gejala berikut:
tidak mau menetek/minum, kejang, letargis, demam, atau hipotermia,
bradipnea atau pernapasan ireguler
Bayi :
- Bila SpO2 ≤ 92% (dengan udara kamar), berikan terapi oksigen dengan kanul nasal,
head box, atau sungkup untuk mempertahankan saturasi oksigen > 92% dan
lakukan observasi SpO2 tiap 4 jam (lihat SPO Terapi Oksigen).
- Fisioterapi dada tidak bermanfaat dan tidak direkomendasikan
- Berikan antipiretik dan analgetik jika ada indikasi
- Pastikan kebutuhan cairan terpenuhi
Pemberian Nutrisi
- Jika asupan per oral mencukupi, jangan menggunakan pipa nasogastrik untuk
meningkatkan asupan, karena akan meningkatkan risiko pneumonia aspirasi. Jika
oksigen diberikan bersamaan dengan pipa nasogastrik, pasang keduanya pada
lubang hidung yang sama.8
- Pada anak dengan distres pernapasan berat, hindari pemberian makanan per oral.
Berikan cairan rumatan lewat pipa nasogastrik dalam jumlah sedikit tetapi sering.
- Pemasangan pipa nasogastrik dapat menekan pernapasan, khususnya pada
bayi/anak dengan ukuran lubang hidung kecil, maka gunakan ukuran yang terkecil.
- Lakukan pemantauan balans cairan ketat agar anak tidak mengalami dehidrasi atau
overhidrasi (pada pneumonia berat bisa terjadi peningkatan sekresi hormon
antidiuretika).
PNEUMONIA PADA ANAK
(J12, J13, J14, J15)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
404.P.011 0 5/6
RSUP Dr. SARDJITO
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
Pemberian Antibiotika
Pasien rawat jalan
- Lini pertama:
Amoksisilin oral 40 mg/kg per 12 jam (80 mg/kg/hari) selama 3-5 hari (strong
recommendation; moderate-quality evidence)4
- Lini kedua:
amoksisilin klavulanat, sefaklor: bila tidak ada perbaikan dengan lini pertama. 4
- Antibiotika makrolid diberikan pada anak dicurigai Pneumonia yang disebabkan
kuman atipik (M. Pneumoniae atau C. Pneumonia).
Pasien rawat inap
- Berikan antibiotika intravena pada pasien yang tidak dapat menerima obat per oral
(misal muntah) atau pada pasien dengan pneumonia berat atau sangat berat
- Antibiotika lini pertama4:
Ampisilin: 50 mg/kg, atau benzyl penisilin: 50 000 unit/kg IM/IV tiap 6 jam
selama minimal lima hari
Gentamisin: 7,5 mg/kg IM/IV sekali sehari selama minimal lima hari
- Antibiotika lini kedua:
Ceftriakson atau Cefotaksim: bila tidak membaik dengan lini pertama.
- Jika curiga S. aureus sebagai penyebab, berikan makrolid atau kombinasi
Flukloksasilin dengan Amoksisilin
- Alternatif lain: amoksisilin-klavulanat, cefuroksim
Bila terdapat perbaikan secara klinis, ganti pemberian antibiotik menjadi per oral
dengan antibiotik golongan yang sama dengan antibiotik intravena sebelumnya.
2,3
Komplikasi
- Empyema: jika terdapat demam persisten didukung tanda klinis dan pemeriksaan
penunjang.
- Sepsis/bakteremia